• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pengembangan SIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep Pengembangan SIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah

Mata Kuliah : : Sistem Informasi Sistem Informasi KesehatanKesehatan Kode Mata Kuliah /

Kode Mata Kuliah / SKS

SKS ::

Semester

Semester : : AkhirAkhir Program Studi

Program Studi : : Kesehatan MasyarakatKesehatan Masyarakat Mata Kuliah Prasyarat

Mata Kuliah Prasyarat :: Dosen Penanggung

Dosen Penanggung Jawab

Jawab : : dr. Muh. dr. Muh. Ikhsan., Ikhsan., M.KesM.Kes Tim Dosen

Tim Dosen : : 1.1. Dr. A. Ummu Salmah, SKM. MSc.Dr. A. Ummu Salmah, SKM. MSc. 2.

2. Ansariadi, SKM, MScPH, PhDAnsariadi, SKM, MScPH, PhD 3.

3. Dian Sidik Arsyad, SKM. MKM.Dian Sidik Arsyad, SKM. MKM.

Sasaran Sasaran Belajar/ 

Belajar/  Learning Learning  outcome

 outcome

::

Setelah mengikuti mata kuliah

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswaini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan penerapan

diharapkan mampu menjelaskan penerapan SistemSistem Informasi di bidang kesehatan, serta berbagai Informasi di bidang kesehatan, serta berbagai jenisjenis teknologi yang dipakai pada

teknologi yang dipakai pada sistem informasi kesehatansistem informasi kesehatan yang sedang berjalan.

yang sedang berjalan.

Deskripsi Mata Kuliah Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah membahas tentang

Mata kuliah membahas tentang konsep dasar sistemkonsep dasar sistem informasi, terutama yang diterapkan di bidang informasi, terutama yang diterapkan di bidang

manajemen pelayanan kesehatan, meliputi konsep dan manajemen pelayanan kesehatan, meliputi konsep dan pengertian sistem informasi dan SIK, data dan indikator pengertian sistem informasi dan SIK, data dan indikator kesehatan, aspek etika dan

kesehatan, aspek etika dan hukum informasi kesehatan,hukum informasi kesehatan, pengembangan sistem informasi di bidang kesehatan, pengembangan sistem informasi di bidang kesehatan, penerapan SIKNAS, SIKDA, SIMPUS, SIMRS dan SIG penerapan SIKNAS, SIKDA, SIMPUS, SIMRS dan SIG Kesehatan serta evaluasi sistem informasi kesehatan. Kesehatan serta evaluasi sistem informasi kesehatan.

BAHAN

BAHAN AJAR AJAR IV IV ::

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MATA

(2)

1. PENDAHULUAN

a) Garis Besar Materi Pokok Bahasan IV:

Materi pada bahasan IV mencakup beberapa poin penting, yakni prinsip pengembangan sistem informasi, siklus pengembangan sistem / system development lifecycle(SDLC), serta evaluasi sistem informasi menggunakan pendekatan PIECES. b) Sasaran Pembelajaran/  Learning objective:

Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai pentingnya suatu sistem terus berkembang, metode pengembangan sistem menggunakan pendekatan SDLC, serta bagaimana sistem dievaluasi menggunakan pendekatan Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (PIECES)

c) Perilaku Awal/Entry behavior

Mahasiswa telah mengetahui konsep system informasi, dan mengetahui defisini dan ruang lingkup serta konsep sistem informasi kesehatan.

d) Manfaat Pokok Bahasan:

Setelah mengikuti pokok bahasan ini maka diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan mengenai pentingnya suatu sistem terus berkembang, metode pengembangan sistem menggunakan pendekatan SDLC, serta bagaimana sistem dievaluasi menggunakan pendekatan Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (PIECES)

e) Urutan Pembahasan:

Materi ini akan dipaparkan secara terstruktur dan bertahap sebagai berikut : - Prinsip Perancangan / Pengembangan Sistem Informasi

- Siklus Hidup Sistem / System Development Lifecycle (SDLC) - Evaluasi sistem informasi dengan pendekatan PIECES.

(3)

2. PENYAJIAN MATERI BAHASAN

A. Prinsip Perancangan / Pengembangan Sistem Informasi (SI)

Pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan pengguna merupakan hal yang harus dipenuhi dan menjadi tujuan utama dari kegiatan perancangan atau pengembangan sistem informasi. Untuk memenuji kedua hal tersebut maka harus diperhatikan prinsip-prinsip dan metode perancangan sistem informasi.

Prinsip-prinsip perancangan.pengembangan sistem informasi terdiri dari beberapa aturan dasar yang harus dipenuhi dalam pencapaian tujuan perancangan/pengembangan sistem informasi, yakni :

1) Perancangan atau pengembangan sistem harus melibatkan pemilik dan pemakai yang akan menggunakan sistem tersebut.

2) Perancangan atau pengembangan sistem menggunakan problem solving approach. Pendekatan ini dilakukan supaya dapat meminimumkan resiko yang terjadi melalui pembatasan dari pemecahan masalah atau pengambilan solusi yang salah.

3) Perancangan atau pengembangan sistem harus melalui sejumlah tahap kegiatan. 4) Perancangan atau pengembangan sistem harus mengikuti standar untuk menjaga

konsistensi pengembangan dan dokumentasi.

5) Perancangan atau pengembagan sistem harus memiliki cakupan yang jelas untuk mengindari pekerjaan yang tidak berkesudahan.

6) Perancangan atau pengembangan sistem harus fleksibel sehingga mudah untuk dikembangkan lagi atau diubah sesuai kebutuhan.

Menurut Sutabri (2007), bahwa Sistem informasi harus terus dikembangkan untuk mememenuhi kebutuhan kebutuhan sesuai dengan perkembangan yang ada, sistem yang lama perlu di perbaiki atau diganti seluruhnya, karena apabila tidak mengikuti perkembangan maka sistem informasi tersebut tidak akan berfungsi lagi. Sistem yang lama perlu dikembangkan atau diganti karena kemungkinan adanya permasalahan yang timbul seperti :

(4)

Oleh karena itu sistem lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi manajemen.

2) Untuk meraih kesempatan

Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi sangat diperlukan untuk penyediaan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan. Kecepatan dan efisiensi waktu sangat menentukan berhasil tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan yang ada

3) Adanya instruksi baik internal maupun external

Penyusunan sistem baru dapat terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan baik dalam organisasi itu sendiri atau dari luar organisasi atau peraturan pemerintah

B. Siklus Hidup System / System Development Lifecycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu kerangka yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pembuatan sebuah sistem informasi berbasis komputer / Computer Based Information Systems (CBIS).

Gambar 1. Tahapan SDLC

Terdapat banyak metode untuk mendeskipsikan SDLC ini, pada dasarnya setiap metode menggambarkan tahap-tahap sebagai berikut.

(5)

1) Fase Perencanaan & Kelayakan

Pada tahap ini merupakan kegiatan perencanaan sistem, yaitu menentukan permasalahan apa yang terjadi dan apa yang menyebabkan sasaran pada sistem lama belum tercapai. Kemudian mengidentifikasi peluang pengembangan sistem termasuk fisibilitas secara teknis, ekonomis dan operasional bahwa peningkatan dapat dilakukan melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi , selanjutnya pada tahap ini juga dilakukan identifikasi tujuan dari pengembangan sistem informasi.

Langkah langkah yang dilakukan dalam tahap ini antara lain : a) Mengidentifikasi kebutuhan user.

b) Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi diatas, dengan menyesuaikan dengan kapasitas teknologi yang tersedia serta efisiensi.

c) Merencanakan sistem yang akan digunakan pada software yang dibuat, Dengan kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut: kebutuhan fungsional dan non-fungsional, kebutuhan user, kebutuhan sistem, kebutuhan dokumen dan perangkat lunak.

2. Analisis sistem

Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan, yang bertujuan memperoleh kebutuhan software dan user secara lebih spesifik dan rinci. Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengetahui posisi dan peranan teknologi informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan, serta mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek kegiatan terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi dan implementasi software. Biasanya kegiatan analisis sistem ini dilakukan melalui sebuah mini survei dengan langkah – langkah seperti skema berikut :

(6)

3. Desain Sistem / System Design

Dalam tahap perancangan sistem ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dari rancang bangun / prototype yang lengkap. Terdapat dua bagian dalam perancangan sistem, yaitu rancangan sistem secara umum atau desain makro dan rancangan sistem secara terinci atau rancangan fisik.

a) Desain model dari sistem informasi yang akan dikembangkan, yaitu rancangan fisik yang digambarkan dari bagan alir sistem (flow chart system) dan rancangan model logis berupa diagram arus data (DAD). b) Desain output adalah keluaran dari sistem informasi yang dapat dilihat,

dapat berupa tampilan dilayar, kertas laporan dan sebagainya.

c) Desain input yang perlu didesain secara rinci dari input adalah bentuk dari dokumen dasar yang digunakan dan bentuk tampilan dari i nput di alat input. Kegiatan dari desain input ini adalah menentukan kebutuhan dari sistem yang baru dan menentukan bentuk, sumber, alat serta periode dari input. d) Desain basis data ini adalah mengintegrasikan kumpulan dari data yang

saling berhubungan antara satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk aplikasi yang bermacam-macam. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi Implementasi Sistem

4. Implementasi sistem dilakukan setelah rancangan selesai dan melakukan evaluasi untuk revisi dengan segera terhadap sistem untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan. Pada tahap implementasi ini juga dilakukan secara paralel proses uji ketahanan sistem yang bertujuan untuk mengetahui masalah dan hambatan yang ditemui saat proses dan sistem berjalan.

5. Identifikasi Masalah dan Pengembangan Sistem

Tahapan ini utamanya bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan sistem yang baru saja telah dikembangkan. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan proses pemeliharaan sekaligus menjadi proses pengembangan sistem selanjutnya, adapun pemeliharaan yang dimaksud sebagai berikut :

a) Korektif, artinya memperbaiki apabila ditemukan kesalahan (error) pada sistem, baik pada komponen hardware maupun pada komponen software. b) Adaptif, yakni memodifikasi sistem untuk beradaptasi pada

(7)

c) Perfektif, yakni menambah fitur baru pada sistem untuk menghasilkan keluaran informasi baru yang mungkin belum ditemukan saat pengembangan tahap awal sistem tersebut.

d) Preventif, yakni usaha untuk menjaga agar sistem tidak menemukan masalah dimasa yang akan datang, biasanya berhubungan dengan hardware maupun software sistem informasi.

C. Evaluasi Sistem Informasi dengan pendekatan PIECES

Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan -harapan yang ingin diperoleh.

Ada banyak ukuran atau pendekatan yang bisa dipakai dalam proses evaluasi kinerja sistem informasi, salahsatunya adalah menggunakan pendekatan PIECES atau Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, Services.

Masing

1) Performance (kinerja).

Menurut Whitten mengenai Performance/Kinerja sistem, sistem dapat meningkatkan kinerja (hasil kerja) sistem, sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari troughput dan response time. Troughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

2) Information (informasi)

Yakni peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut John Burch dan Gary Grudnitski

(8)

4) Control (kendali)

Evaluasi terhadap aspek kontrol yang dimaksud adalah apakah sistem informasi tersebut membatasi akses terhadap pihak-pihak luar sehingga keamanan baik dari sisi data dan informasi maupun dari sisi komponen lain seperti hardware, software, dan brainware bisa di jamin.

5) Efficiency (efisiensi)

Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya

Selain itu kemampuan dari sistem untuk menghasilkan informasi dengan mudah, serta kemampuan sistem untuk digunakan dan dijalankan oleh user dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan data dan informasi tanpa hambatan  juga merupakan aspek efisiensi.

6) Services (pelayanan)

Aspek pelayanan yang dimaksud adalah seberapa besar perubahan dari sisi pelayanan yang dikontribusikan oleh sistem informasi yang berjalan, apakah sistem yang ada membuat proses pelayanan yang diberikan semakin baik atau tidak.

6. PENUTUP

Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan berikutnya.

7. DAFTAR PUSTAKA

- Whitten, J., Bentley, L. System Analysis and Design Methods 7th Edition, McGraw-Hill Publishing Company, 2007

- Jogianto, HM., Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi offset, Yogyakarta, 1995 - Lippeveld, Theo, R. Sauerborn, and C. Bodart.. Design and Implementation of Health

Information Systems. 2000, Geneva: WHO.

Gambar

Gambar 1. Tahapan SDLC

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hasil analisis data telah dapat menyimpulkan bahwa hipotesis yang sesuai dengan penelitian ini adalah Ho yaitu tidak terdapat pengaruh dari pemahaman

3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian sapi Bali di Kabupaten Barru berdasarkan identifikasi fenotipe (bentuk tanduk, warna bulu,

Apabila jumlah kation basa yang terlepas lebih rendah dibandingkan kation basa dapat ditukar yang diukur sebelum masa inkubasi berarti belum terjadi pelapukan lebih lanjut dari

(ah, jika jumlah modal usaha yang anda miliki tidak menapai angka itu, maka anda masih bisa tetap berbisnis elpiji dengan menjadi sub agen atau pangkalan agen. Sub agen

Untuk operasional kegiatan peran dan fungsi TKPK provinsi, maka tim teknis TKPK Provinsi telah melakukan fasilitasi, koordinasi dan pengendalian terhadap TKPK Provinsi dan

Kami berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas tinggi, memiliki skema kompensasi paling menguntungkan, dan menyediakan pondasi yang stabil bagi Associate kami untuk mencapai

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

TYPE OF REIMBURSABLE EXPENSES UNIT BREAKDOWN OF QUANTITY QUANTITY TOTAL UNIT COST (IDR) AMOUNT (IDR) UNIT COST (IDR) AMOUNT (IDR) Remarks. ORIGINAL CONTRACT