• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.Perkerasan Apron

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5.Perkerasan Apron"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Rigid Pavement Untuk Apron (metode PCA)

Perencanaan perkerasan kaku untuk apron dihitung berdasarkan metoda PCA. Ada 2 metode yang dibuat oleh PCA untuk menghitung tebal perkerasan untuk apron, yaitu:

1. Metode yang didasarkan pada “factor keamanan” 2. Metode yang didasarkan pada “konsep kelelahan”

Dalam tugas ini hanya akan dihitung tebal perkerasan berdasarkan factor keamanan. Faktor keamanan adalah perbandingan “Modulus of Rapture” beton umur 90 hari dengan Working Stress.

Rumusnya :

stress Working

MR FK = 90

Untuk menentukan working stress dibutuhkan ramalan lalu lintas yang akan datang, yakni menyangkut jenis pesawat, MTOW-nya dan roda-roda

pendaratan yang sepadan.

Dalam tugas ini dianjurkan untuk menggunakan angka keamanan 2 (lihat buku “Merancang, Merencana Lapangan Terbang” hal 363). Dalam

menentukan perkerasan rigid, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tentukan k Subgrade atau bila tersedia subbase, harga k subbase.

2. Hitung lalu lintas pesawat dimasa yang akan datang dan pembebanannya sehingga bisa dipilih angka keamanan yang sesuai.

3. Tentukan working stress bagi tiap-tiap jenis pesawat, yaitu membagi modulus of rapture beton umur 90 hari dengan angka keamanan yang telah ditentukan.

4. Hitung tebal perkerasan dengan memasukkan harga-harga parameter diatas ke dalam grafik yang sesuai dengan tipe roda pendaratan. 5. Ulangi langkah-langkah diatas untuk jenis-jenis pesawat yang berbeda. 6. Pilih tebal perkerasan untuk kondisi yang paling kritis

Dari data tugas yang ada, didapat :

1. Kapasitas pesawat perjam = 16 buah 2. Landasan diopersasikan = 1 x 24 jam

3. Dari data Wind Rose yang diperoleh untuk arah E - W, angin yang memberi harga prosentase Wind Coverage maksimum = 99,906 %

(2)

4. Jadi dalam 1 x 24 jam landasan dapat beroperasi 24 x 99,504 % = 23,88096 jam

5. Annual Departure, mis. diambil = 1 tahun

6. Maka, 23,88096 x 16 x 365 = 139462,704 buah/tahun 7. Anual Departure pada tugas ini = 16856

Di sini Sub Grade dipakai nilai CBR yang sudah distabilisasi = 5 % dan berasal dari material batu pecah yang dikategorikan sebagai material yang sangat baik yaitu (300) pci

(data sudah diberikan di format tugas) Untuk mencari MR 28, dipakai rumus :

c f K MR  ' Dimana :

K = Konstanta (bisa 8, 9.2 atau 10 dipilih harga pendekatan dari berbagai jenis tanah)

“Sumber buku merancang dan merencanakan lapangan terbang hal 340”

f'c = Kuat tekan beton (Psi)

Hasil Test Strength u mur 90 hari tidak ada maka memakai hasil 110 % dari hasil test strength beton umur 28 hari.

Mutu beton dalam tugas ini diketahui = K300

'bk = 300 Kg/cm2 f'c = 300 x 14.22 lb/in2 = 4266 Psi harga K diambil = 10 maka : Psi , f'c K MR  10 4266 65315

(3)

“Sumber buku merancang dan merencanakan lapangan terbang hal 341” sehingga :

Psi

FK

MR

stress

Working

stress

Working

MR

FK =

326,575

330

2

653.15

90 90

PENTAGON F P KIRHIO

13021101018

(4)
(5)
(6)
(7)

Jadi untuk tebal perkerasan rigid untuk masing-masing pesawat adalah : 1. Pesawat A 310-200

Working stress = 330 Psi ; harga K = 300 Pci Type roda pendaratan = Dual Tandem wheels gear

MTOW = 132000 Kg = 290748,8964 lbs

Tebal perkerasan rigid = 9 in = 22,86 cm diambil 23 cm 2. Pesawat B. 757-200

Working stress = 330 Psi ; harga K = 300 Pci Type roda pendaratan = Dual Tandem wheels gear

MTOW = 108860 Kg = 3,1651x1010 lbs

Tebal perkerasan rigid = 8,2 in = 20,828 cm diambil 21 cm 3. Pesawat A.330-200

Working stress = 330 Psi ; harga K = 300 Pci Type roda pendaratan = Dual Tandem wheels gear

MTOW = 230000 Kg = 7,2797127x1015 lbs

Tebal perkerasan rigid = 14, in = 35,56 cm diambil 36cm

Pesawat yang menghasilkan perkerasan paling tebal adalah pesawat A330 – 200 dengan tebal perkerasan 14” = 36 cm

(8)

Perhitungan pembesian (penulangan)

Jumlah besi yang diperlukan untuk penulangan pada perkerasan rigid ditentukan dengan rumus :

S f h L L As(3,7)  (imperial unit) S f h L L As(0,64)  (Metrik unit) di mana :

AS = Luas penampang lintang besi untuk setiap lebar atau panjang slab beton ( in2 )

L = Panjang atau lebar slab ( ft ) h = Tebal slab ( in )

fs = Tegangan tarik besi (Psi) Dari data tugas yang ada :

Mutu Baja U – 32 fs =

a 

= 3200 Kg/cm2 = 46400 Psi

h = 14 in = 35,56 cm (dipakai pesawat rencana)

L = direncanakan slab beton ukuran 25m2,Jadi L=5m (500cm)

Untuk tulangan Melintang :

cm

cm

cm

kg

cm

cmx

cm

x

(

As

23

,

0645

23

2

/

1850

56

,

35

500

500

64

,

0

maka : Tulangan Minimum Amin=0,05%Xpenampang melintang (HxL) =0,05% x 35,56cm x 500cm =8,89cm2 = 9 cm2 Amin = 9 cm2 < 23 cm2 (0K)

(9)

B. Joint (sambungan)

Joint / sambungan dibuat pada perkerasan kaku, agar beton bisa mengembang dan menyusut tanpa halangan, sehingga mengurangi tegangan bengkok (flexural stress ) akibat gesekan, perubahan temperatur, perubahan kelembaban serta untuk melengkapi konstruksi.

Joint dikategorikan menurut fungsinya, yaitu joint yang berfungsi kembang, disebut Expantion Joint, untuk susut disebut Constraction Joint serta untuk penghentian waktu cor disebut Construction Joint.

1. Expantion Joint

Expantion Joint berfungsi memberikan ruang untuk beton mengembang, sehingga terhindarlah adanya tegangan tekan yang tinggi, yang bisa menyebabkan slab beton menjadi melengking. biasanya expantion Joint dibuat pada slab beton yang berpotongan menyudut satu sama lain.

Dalam perencanaan tugas ini, karena menurut pengalaman, Expantion Joint merupakan sumber kesulitan, maka tidak dibuat Expantion joint, karena slab beton yang ada sudah cukup tebal (slab beton yang didapat = 36 cm).

(10)

Diameter dan panjang dowel tergantung pada ukuran slab 3/4”

Ujung dowel diberi gemuk

T 2. Construction Joint

a. Construction joint memanjang

Joint model ini terdapat pada tepi setiap jalur pengecoran dan dibuat dengan diberi tulangan Dowel sebagai pemindah beban pada bagian itu dan dapat berbentuk tepi dengan kunci. (gambar type C)

(11)

T

TipeD - Dowel 0.5 T

Dowel diberi gemuk satu sisi 0.5 T

b. Construction joint melintang

Sambungan melintang diperlukan pada akhir pengecoran setiap harinya atau apabila pengecoran diperhitungkan akan berhenti selama 1/2 jam atau lebih, misalnya karena hujan akan turun sehingga operasi pengecoran dihentikan. Untuk itu dititik pemberhentian ini harus dibuat Construction Joint melintang. Apabila pemberhentian ini sudah dekat dengan Construction Joint melintang rencana, disarankan membuet joint dengan Dowel. (gambar type D)

3. Contraction Joint (Dummy Joint)

Yaitu : Suatu permukaan pada potongan beton yang sengaja diperlemah, sehingga bila terjadi penyusutan slab beton, tegangan susut bisa diperingan dan kalau material beton harus retak, retak yang terjadi ini pada bidang yang telah dipersiapkan itu

Tegangan susust bisa terjadi karena penyusutan beton akibat perubahan temperatur, kelembaban dan geseran. Pada slab beton yang tidak dibuat Constraction Joint, akan terjadi keretakan secara random (dimana-mana) pada seluruh permukaan perkerasan.

Constraction Joint bisa dibuat dengan membuat alur pada beton dengan alat potong beton (Sawed Groove) atau dipersiapkan ketika mengadakan pengecoran.

a. Contraction joint memanjang

Contraction Joint memanjang (Intermediate Longitudinal joint) ini dipakai untuk jalur pengecoran yang lebarnya melebihi 25 ft (= 7,62 m) dan dibuat diantara dua Constraction joint memanjang. (gambar type H)

(12)

T

TipeH - Dummy

Alurnya digergaji atau dicetak pada acuan

T

Tipe F - Dowel 0.5 T

Dowel diberi gemuk satu sisi 0.5 T

Alurnya digergaji atau dicetak pada acuan b. Contraction joint melintang

FAA menyarankan pemberian Dowel untuk dua joint pertama pada masing-masing sisi dari Expantion Joint dan semua Constraction Joint melintang dalam perkerasan rigid dengan penulangan. (gambar type F)

4. Jarak antara joint

Jarak antar joint diambil berdasarkan tabel 6 - 14 Merancang, Merencana lapangan terbang oleh Ir. heru basuki, hal 389. Untuk tebal slab beton yang di dapat maka jaral joint melintang dan memanjang = 6,1m atau 20 feet

(13)

panas atau dingin dituang atau ditekan masuk dalam joint untuk mengisinya, idealnya Sealant masuk ke dalam sambungan dengan permukaan 3 mm di bawah permukaan slab beton. Untuk daerah yang peka terhadap bensin, dipakai Sealant yang tahan minyak.

Dalam perencanaan ini dipakai joint Sealant tinggal pasang yang sudah diproduksi oleh pabrik. Ukuran Joint Sealant ini diambil berdasarkan daftar dari PCA seperti tercantum dalam tabel 6 - 16 dan tabel 6 - 17, Merancang, Merencana Lapangan Terbang, oleh Ir. herru Basuki, hal 395. 6. Dowel

Besi ini dipasang pada joint, berfungsi sebagai pemindah beban melintang sambungan, juga berfungsi mengatasi penurunan vertikal relatif pada slab beton ujung.

Ukuran Dowel harus proporsional dengan beban yang harus dilayani dan direncanakan berdasarkan fungsi tebal perkerasan.

FAA memberi daftar ukuran Dowel dan jarak Dowel untuk berbagai tebal slab beton seperti tercantum pada tabel 6 - 15, Merancang, Merencana Lapangan Terbang, oleh Ir. herru Basuki, hal 392.

(14)

Perkerasan struktur (structural pavement) berfungsi untuk mendukung beban yang bekerja

pada landasan pacu yaitu kendali, stabilitas, dan kriteria dimensi operasi lainnya sehingga

mampu melayani lalulintas pesawat.

Bahu landasan (shoulder), yang terletak berdekatan dengan tepi perkerasan yang berfungsi

untuk menahan erosi akibat hembusan mesin jet dan menampung peralatan untuk

pemeliharaan saat kondisi darurat.

Bantalan hembusan (blast pad) adalah suatu area yang dirancang khusus untuk mencegah

erosi permukaan pada ujung-ujung landasan pacu akibat hembusan mesin jet yang

tserus-menerus atau berulang-ulang. Biasanya area ini ditanami dengan rumput. FAA menetapkan

panjang bantal hembusan harus 100 kaki untuk penggunaan pesawat kelas I, 150 kaki untuk

penggunaan pesawat kelas II, 200 kaki untuk penggunaan pesawat kelas III dan IV dan 400

kaki untuk kelompok rancangan V dan VI. (Horonjeff, 1994).

Daerah aman untuk landasan pacu (runway safety area) adalah daerah yang bersih tanpa

benda-benda yang mengganggu, dimana terdapat saluran drainase, memiliki permukaan yang

(15)

landsan pacu harus memiliki panjang 240 kaki dari ujung landasan pacu untuk pesawat kecil

dan 1000 kaki untuk seluruh rancangan kelas pesawat rencana. (Horonjeff, 1994).

Perluasan area aman (safety area extended), dibuat apabila dianggap perlu, yang bertujuan

untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan. Panjang area ini

normalnya adalah 800 kaki, tetapi itu bukan suatu ukuran baku karena bergantung pada

kebutuhan lokal dan luas area yang tersedia.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat Kristal dan akan menjumpai

Alumni Info Bukutamu Data Bukutamu Autentifikasi Info admin Info alumni Info berita Info agenda Info jurusan Info loker Info galeri Info album Info katajelek Info cerita Info

Hasil pengamatan kualitas hidup pada pasien kanker serviks sebelum dan setelah kemoterapi selama satu siklus menunjukkan bahwa persentase pasien yang bermasalah pada

 Macam-macam kerajinan yang dapat dibuat dari inspirasi tarian budaya lokal  Alat dan bahan pembuatan kerajian gantungan kunci dari inspirasi budaya lokal3.

Dengan mengajukan pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasi pokok-pokok informasi yang berkaitan dengan perubahan wujud benda dengan tepat.. Dengan memasangkan kata dengan arti

Perumnas Seturan Perum Palem Catur tunggal Depok Sleman..

Setelah perlakuan (treatment) diberikan, kegiatan terakhir adalah posttest, posttest dilakukan guna untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran,

Adapun yang menjadi parameter penelitian yaitu Tinggi tanaman,tinggi tongkol, lingkar batang, Jumlah daun, Panjang helaian dan pelepah daun, Lebar daun, Arah helaian daun, Sudut