• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter 9 Deegan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Chapter 9 Deegan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Baru dalam Akuntansi - Penggabungan Faktor Sosial dan Lingkungan dalam Sistem Baru dalam Akuntansi - Penggabungan Faktor Sosial dan Lingkungan dalam

 Pelaporan Eksternal  Pelaporan Eksternal

Pendahuluan Pendahuluan

Kita akan mempelajari akuntansi keuangan di berbagai negara, yang memberikan Kita akan mempelajari akuntansi keuangan di berbagai negara, yang memberikan informasi tentang kinerja keuangan ekonomi dari suatu entitas, yang diatur sesuai dengan informasi tentang kinerja keuangan ekonomi dari suatu entitas, yang diatur sesuai dengan undang-undang korporasi dan standar akuntansi. i sisi lain ada atau tidaknya persyaratan undang-undang korporasi dan standar akuntansi. i sisi lain ada atau tidaknya persyaratan yang relatif

yang relatif berkaberkaitan dengan itan dengan pengupengungkapngkapan an informinformasi asi publpublik ik tentantentang g kinerkinerja ja sosial dansosial dan lingkungan dari suatu entitas.

lingkungan dari suatu entitas.

Selama satu sampai dua ta!un terak!ir sejumla! perusa!aan di seluru! dunia mulai Selama satu sampai dua ta!un terak!ir sejumla! perusa!aan di seluru! dunia mulai mendi

mendiskusikskusikan an mengmengenai enai berbaberbagai gai isu yang isu yang terkait dengan pelaporan triple bottom line.terkait dengan pelaporan triple bottom line. efinisi dari triple bottom line yaitu laporan yang menyediakan informasi tentang kinerja efinisi dari triple bottom line yaitu laporan yang menyediakan informasi tentang kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu entitas "Elkington, #$$%&. 'al itu merupakan ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu entitas "Elkington, #$$%&. 'al itu merupakan  berangkat

 berangkat dari dari perspektif perspektif bottom bottom line line sebelumnya, sebelumnya, yang yang se(ara se(ara tradisional tradisional !anya !anya berfokusberfokus  pada kinerja keuangan atau ekonomi entitas.

 pada kinerja keuangan atau ekonomi entitas. Pe

Pelalapoporan ran tritriplple e bobottttom om linline e jikjika a diditerterapapkakan n dedengngan an bebenanar, r, akakan an memembmbererikikanan inf

informormasi asi yanyang g memmemungungkinkinkan kan oraorang ng lain lain ataatau u masymasyarakarakat at untuntuk uk menmenilai ilai bagbagaimaaimanana  berkelanjutan suatu

 berkelanjutan suatu organisasi atau organisasi atau perusa!aan. Perspektif perusa!aan. Perspektif yang diambil yang diambil adala! ba!)a adala! ba!)a untuk untuk  sebua! keberlanjutam organisasi !arus menjaga keuangan yang akan meminimalkan dampak  sebua! keberlanjutam organisasi !arus menjaga keuangan yang akan meminimalkan dampak  lingkungan negatif, dan itu !arus bertindak sesuai dengan !arapan masyarakat.

lingkungan negatif, dan itu !arus bertindak sesuai dengan !arapan masyarakat.

Pelaporan ter!adap tujuan pembangunan berkelanjutan dapat dibandingkan dengan Pelaporan ter!adap tujuan pembangunan berkelanjutan dapat dibandingkan dengan tuj

tujuan uan pelpelapoaporan ran keukeuangangan an untuntuk uk tujutujuan an umuumum m sepeseperti rti yanyang g diteditentuntukan kan daladalam m berberbagbagaiai kerangka konseptual yang ada. alam kerangka kerja ini tujuan pelaporan keuangan untuk  kerangka konseptual yang ada. alam kerangka kerja ini tujuan pelaporan keuangan untuk  tujuan umum biasanya digambarkan sebagai memberikan informasi untuk memungkinkan tujuan umum biasanya digambarkan sebagai memberikan informasi untuk memungkinkan  pengguna laporan keuangan u

 pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan alokasi sumber dayntuk membuat keputusan alokasi sumber daya informasi.a informasi.

Apa Tanggung Jawab Bisnis? Apa Tanggung Jawab Bisnis?

Baru-baru ini banyak perusa!aan di seluru! dunia menerapkan mekanisme pelaporan Baru-baru ini banyak perusa!aan di seluru! dunia menerapkan mekanisme pelaporan yang menyediakan informasi tentang kinerja sosial dan lingkungan dari entitas mereka ba!)a yang menyediakan informasi tentang kinerja sosial dan lingkungan dari entitas mereka ba!)a manajemen organisasi ini menganggap ba!)a perusa!aan memiliki akuntabilitas tidak !anya manajemen organisasi ini menganggap ba!)a perusa!aan memiliki akuntabilitas tidak !anya un

untutuk k kikinenerja rja ekekononomomi, i, tetetaptapi i jujuga ga ununtutuk k sososiasial l dadan n kikinenerja rja lilingngkukungngan an peperurusa!sa!aanaan.. Pan

Pandandangan gan terstersebuebut t belbelum um tententu tu ditditerimerima a se(ase(ara ra uniuni*er*ersal sal oleole! ! masymasyarakarakat at atau atau pubpubliklik.. Bagaim

(2)

rele*ansinya stake!older mempertimbangkan !al tersebut sebagai tanggung ja)abnya+ an faktanya, siapaka! yang menjadi stake!older dari organisasi itu+ 'al ini didasarkan pada  pandangan personal dari manajemen yang terlibat mengenai arti tanggung ja)ab dan akuntabilitas. Pandangan ini akan mempengaru!i pada informasi apa yang perusa!aan pili! untuk dilaporkan. engadopsi definisi yang dikatakan ole! ray, )en, dan Adams "#$$/0 12&, didefinisikan akuntabilitas sebagai 0

34!e duty to pro*ide an a((ount "by no means ne(essarily a finan(ial a((ount& or  re(koning of t!ose a(tions for )!i(! one is !eld responsible.5

ari pernyataan di atas, maka dapat diindikasikan ba!)a akuntabilitas men(akup 6 tanggung ja)ab, yaitu 0

a. 4anggung ja)ab untuk melakukan tindakan tertentu "atau untuk mena!an diri dari mengambil suatu tindakan&

 b. 4anggung ja)ab untuk menyediakan laporan tentang tindakan-tindakan yang tela! diambil

iskusi mengenai pelaporan pertanggungja)aban sosial "dapat didefiniskan sebagai ketentuan dari informasi tentang kinerja entitas yang berkenaan dengan interkasi sosial dan lingkungan, termasuk informasi tentang dukungan entitas ter!adap pekerja, komunitas lokal dan luar negeri, (atatan keamanan, dan penggunaan natural resour(e& diperlukan untuk  mempertimbangan apa yang menjadi tanggung ja)ab entitas, serta apa yang se!arusnya dipertanggungja)abkan. Apaka! tanggung ja)ab bisnis !anya bagi s!are!olders atau bagi masyarakat luas dimana entitas tersebut beroperasi+ 4entunya, banyak organisasi atau entitas yang mengeluarkan statemen ba!)a mereka memiliki tanggung ja)ab untuk pi!ak-pi!ak lain dan bukan sekedar bagi s!are!olders saja.

Pada isu yang lain, apaka! pertanggungja)aban dari bisnis !anya terbatas pada generasi saat ini, atau se!arusnya juga mempertimbangkan implikasi dari pembuatan keputusan saat ini ter!adap generasi selanjutnya+ 7ika sustainability dimun(ulkan, sesuai dengan Brundtland 8eport "#$2%&, mengindikasikan ba!)a produksi yang dilakukan saat ini, tidak semata-mata untuk memuaskan kebutu!an diri sendiri namun se!arusnya tetap memikirkan generasi mendatang.

Beberapa Pertimbangan Lebih Lanjut dalam Sustainability

Sejak ta!un #$%9 tela! ada banyak perdebatan di berbagai forum tentang dampak   pembangunan berkelanjutan untuk lingkungan. Banyak perusa!aan di seluru! dunia baru- baru ini merilis dokumen yang menyatakan ba!)a organisasi mereka memiliki komitmen

(3)

untuk pembangunan berkelanjutan dan banyak perusa!aan yang memberikan informasi untuk  menunjukkan bagaimana mereka berkembang dan melakukan ter!adap tujuan pembangunan  berkelanjutan.

Perkembangan dalam Praktek Pelaporan Sosial dan Lingkungan

Bergerak menuju keberlanjutan perusa!aan, akan memerlukan peruba!an mendasar  untuk produksi dan pola konsumsi sebagai suatu kebutu!an global. emili! perspektif yang disediakan ole! teori legitimasi, ba!)a jika keberlanjutan menjadi bagian dari ekspektasi yang diinginkan masyarakat maka !al itu !arus menjadi tujuan bisnis. Beberapa perusa!aan di dunia membuat (atatan yang menyatakan ba!)a organisasi mereka memiliki komitmen untuk suistainability de*elopment yang kemudian meng!asilkan informasi yang menunjukkan pendapatan dan kinerja dalam pengembangan suistainability tersebut berupa :S8. okumen pelaporan suistainability !adir dalam berbagai bentuk. Laporan singkat ini meng!asilkan agenda global untuk peruba!an dalam menentang atau mengurangi tekanan yang terus menerus dalam lingkungan global. Pelaporan ini mendefinisikan perkembangan suistainability sebagai kemapuan untuk memenu!i kebutu!an saat ini tanpa !arus memba!ayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenu!i kebutu!annya. alam  perspektif suistainability !arus dipastikan ba!)a pola konsumsi generasi sekarang tidak 

memberikan dampak negatif ter!adap generasi selanjutnya. Banyak organisasi yang selanjutnya menyatakan se(ara eksplisit ba!)a fokus mereka adala! pertimbangan suistainability yang mempunyai implikasi ter!adap profitability jangka pendek dan merupakan !al pokok dalam keberlangsungan !idup jangka panjang.

Beberapa Keterbatasan dari Akuntansi Keuangan Tradisional

Eksternalitas dalam laporan perusa!aan yang masi! jarang diungkapkan, menjadi !al yang dikritisi. Efek-efek yang ber!ubungan dengan sosial dan lingkungan seperti polusi yang di!asilkan dari operasi perusa!aan maupun kerusakan akibat penggunaan barang produksi  perusa!aan tersebut, jarang diungkapkan. Berikut beberapa keterbatasan dalam akuntansi

keuangan tradisional dalam melaporkan kinerja sosial dan lingkungan 0

a. Fokusnya adala! pada pi!ak yang terlibat pada keputusan alokasi sumber daya atau  bisa dikatakan  financial interest se!ingga tidak ada laporan bagi pi!ak yang terkena

dampak.

 b. Adanya konsep materialitas. Apabila terdapat !al yang dianggap tidak material atau tidak dapat diukur "seperti !al eksternalitas sosial dan lingkungan&, maka tidak  menjamin adanya pelaporan terpisa!.

(4)

(. Adanya diskonto yang membuat biaya sosial lingkungan diakui sangat ke(il atau  ba!kan tidak diakui karena tidak bisa diselesaikan dalam beberapa )aktu mendatang. d.  Entity assumption mengakibatkan !al-!al yang tidak berdampak langsung, yaitu sosial

dan lingkungan, ter!adap entitas akan diabaikan.

e. efinisi aset adala! 3 future economic benefits5 yang dikontrol ole! entitas sebagai !asil dari transaksi di masa lalu atau kejadian lain di masa lalu "SA: ;&. Pengakuan aset adala! sesuatu yang dapat dikontrol. Pada!al lingkungan dan sosial adala! sesuatu yang tidak tidak dikontrol se!ingga perusa!aan tidak mengakuinya sebagai aset, dan pada ak!irnya tidak diakui sebagai beban. Pada intinya, tidak ada eksternalitas yang diakui, dan aset serta laba yang dilaporkan tidak terpengaru!.

f. 4erdapat asumsi tentang 3measurability5. <tem yang di(atat dalam laporan keuangan !arus measurable  dengan reasonable accuracy. Sedangkan aspek sosial dan lingkungan merupakan !al yang dalam pengukurannya tidak akurat. 'anya mengandalkan estimasi dan 3 guesstimates5.

Eo!Justie and Eo!E""iieny #eporting

Ketika kita mempertimbangkan mengenai komponen dari sustainability, maka kita akan mengingat komponen-komponen yang terdiri dari kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketika kita mempertimbangkan mengenai implikasi sosial dan dan lingkungan dalam bisnis, terdapat 6 komponen yang dapat diidentifikasi, yaitu efficiency  dan eco- justice.

E(o-effi(ien(y merupakan !al yang terfokus pada memaksimalkan penggunaan kuantitas sumber daya yang ada, dan meminimalisir implikasi pada lingkungan ter!adap  penggunaanya. 'al ini ber!ubungan dengan proteksi lingkungan. Pertimbangan mengenai e(o-justi(e yaitu mengenai pertanyaan 3apa yang !arus diproduksi5 dan ketika itu diproduksi, maka mun(ul pertanyaan 3untuk siapa barang itu diproduksi5.

i dalam laporan keuangan ta!unan, yang banyak dipertimbangkan adala! mengenai e(o-effi(ien(y, namun tidak dengan isu mengenai e(o-justi(e. 'al itu dikarenakan e(o-justi(e memiliki informasi non-ekonomi. Laporan mengenai e(o-justi(e mengindikasikan mengenai  bagaimana entitas menggunakan sumber daya yang terbatas, dan tidak melupakan pi!ak yang menanggung kerugian. Beberapa isu yang mempertimbangkan perspektif e(o-justi(e diantaranya tentang per!atian ter!adap edukasi dan kese!atan karya)an, serta obser*asi mengenai !ak manusia serta adanya kesempatan yang sama.

(5)

Pada saat itu, tidak ada kerangka konseptual bagi laporan lingkungan, dan informasi yang disajikan !anya berdasarkan persepsi setiap orang mengenai informasi apa yang perlu disajikan pada stake!older. =amun, pada aret, #$$$ institusi baru bernama lobal 8eporting <nitiati*e "8<& merilis guidelines "petunjuk& bagi Sustainability 8eporting uidelines. Petunjuk ini, dirilis ole! European Federation of a((ountants "FEE&. 8< guidelines ini memasukkan mengenai isu e(o-justi(e.

Soial Aoounting and Soial Auditing

Seperti yang tela! dijelaskan sebelumnya, isu e(o-justi(e merupakan suatu  pertimbangan yang ber!ubungan dengan isu sosial. Laporan yang di!asilkan yaitu yang dapat

men support  masala! tenaga kerja, kelompok yang dirugikan, dan proyeksi ter!adap masyarakat "sosial&. Pertimbangan mengenai isu sosial bagi pi!ak eksternal dalam suatu laporan keuangan, dapat disebut sebagai akuntansi sosial. Berdasarkan pernyataan Elkington "#$$%, p.2%&, akuntansi sosial bertujuan untuk menilai dampak yang di!asilkan ole!  perusa!aan kepada masyarakat se(ara internal maupun eksternal. <su yang diangkat adala! mengenai !ubungan dengan masyarakat, (!arity, keamanan produk, dan lain-lain. 8amanat!an "#$%/& juga memberikan pernyataan ba!)a tujuan dari akuntansi sosial yaitu untuk membantu e*aluasi bagaimana suatu perusa!aan tela! memenu!i kontrak sosialnya.  b. Akuntansi sosial sangat dekat !ubungannya dengan audit sosial. enurut Elkington

"#$$%, p.22& tujuan dari audit sosial adala! menilai kinerja dalam !ubungannya dengan kebutu!an dan ekspektasi. Audit sosial di!arapkan meng!asilkan statement of  assurance yang merupakan dasar dari laporan sosial yang diterbitkan untuk publik  dan dasar untuk berdialog dengan stake!older.

(. Audit sosial seringkali digunakan ole! =: dan dilaksanakan bersamaan dengan audit laporan keuangan. 4ujuannya adala! untuk mendapatkan legitimasi, aspek   sustainable dan transparansi. 'al ini dilakukan dengan (ara mengadopsi pendekatan

!ati-!ati dengan sebagian besar berfokus pada masala! konsistensi informasi yang mun(ul dalam laporan organisasi dengan kumpulan data yang mendasari.

d. Kinerja sosial yang dinilai ini, memiliki peran penting ter!adap sur*i*al perusa!aan di dunia bisnis. Perusa!aan !arus dapat memenu!i mekanisme yang ada untuk menjamin  ba!)a keinginan masyarakat tela! terpenu!i. Selain masyarakat, masi! terdapat stake!older lain, dengan berbagai kepentingan yang berbeda. Perusa!aan memiliki ke)ajiban untuk memper!atikan keinginan para stake!older tersebut, agar dapat memenu!i ekspektasinya. Agar organisasi dapat memberikan benefit kepada semua  pi!ak, maka perusa!aan butu! untuk melakukan 3 strategic alliance5.

(6)

Kesimpulan

Bab ini tela! mengkaji berbagai isu yang terkait dengan pelaporan sosial dan lingkungan perusa!aan. Sejak #$$9-an banyak organisasi di seluru! dunia tela! memberikan informasi mengenai kinerja lingkungan mereka. Baru-baru ini, banyak organisasi tela! memulai memproduksi informasi tentang kinerja sosial mereka. Perkembangan ini dalam  pelaporan memungkinkan ekspektasi masyarakat tentang kinerja dan tanggung ja)ab bisnis.

Ketika suatu perusa!aan se(ara sukarela mengungkapkan informasi se(ara publik  tentang kinerja sosial dan lingkungan ini ba!)a manajer mengakui ba!)a mereka  bertanggung ja)ab kepada kelompok pemangku kepentingan tidak !anya tentang kinerja keuangan perusa!aan saja, tetapi juga kinerja sosial dan lingkungan perusa!aan. =amun, seperti bab ini menunjukkan, tidak semua orang menganggap ba!)a manajer memiliki tanggung ja)ab sosial untuk kelompok pemangku kepentingan. Beberapa peneliti per(aya  ba!)a tanggung ja)ab utama adala! untuk pemegang sa!am saja. =amun, perspektif yang terbatas ini tanggung ja)ab perusa!aan tampaknya akan menjadi kurang diterima se(ara luas.

Bab ini menjelaskan bagaimana masala! yang terkait dengan keberlanjutan tela! meningkat sejak a)al #$$9-an dan e*olusi sosial perusa!aan dan pelaporan lingkungan. en(erminkan kurangnya metodologi yang diterima untuk memberikan informasi sosial dan lingkungan, bab ini menunjukkan ba!)a ada berbagai pendekatan-pendekatan untuk  menyediakan informasi sosial dan lingkungan. Bab ini juga tela! menunjukkan ba!)a akuntansi keuangan kon*ensional sering mengabaikan berbagai masala! kinerja sosial dan lingkungan karena fokusnya pada transaksi dan peristi)a yang berdampak langsung pada sumber daya ekonomi dari entitas. Berbagai pendekatan eksperimental untuk akuntansi biaya  penu! dieksplorasi.

Bab ini juga meninjau praktek akuntansi sosial dan audit sosial. akuntansi sosial dijelaskan sebagai pendekatan sebagai pendekatan akuntansi yang menyediakan informasi tentang dampak organisasi pada internal maupun eksternal perusa!aan, sementara audit sosial didefinisikan sebagai proses menilai kinerja organisasi dalam kaitannya dengan kebutu!an masyarakat dan ekspektasi. Bukti menunjukkan ba!)a praktik akuntansi sosial dan audit sosial, yang se(ara luas dipromosikan di ta!un #$%9-an mun(ul kembali sebagai isu utama dalam akuntabilitas perusa!aan dan pelaporan.

Referensi

Dokumen terkait