• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Produk 1.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengetahuan Produk 1.pdf"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

(1)

Pengetahuan

Produk

Paket Keahlian Pemasaran

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia

(2)

Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Kontributor

Penyunting Materi : Andriyan, S.Kom. Penelaah : Dra. Ani Setiani, M.M. Desktop Publisher : Tim

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Cetakan Ke-1, 2014

Disusun dengan huruf arial

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

(3)

KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secarautuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.

Pembelajaran kelas XI pada Sekolah Menengah Kejuruan untuk Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Tata Niaga, dan Paket Keahlian Pemasaran yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini berisi materi pembelajaran yang membekali siswadengan pengetahuan, keterampilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, serta sikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggungjawab.

Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terimakasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Depok, Nopember 2014

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... vii

GLOSARIUM ... viii BAGIAN 1 : PENDAHULUAN ... 1 Deskripsi ... 1 Prasyarat ... 2 Petunjuk Penggunaan ... 2 Tujuan Akhir ... 3

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 4

BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN ... 6

Bab I ... 6

Mengidentifikasi Atribut Barang dan Jasa ... 6

Kegiatan Belajar 1 : Atribut Barang dan Jasa ... 6

1.1 Tujuan Pembelajaran ... 6

1.2 Aktivitas Belajar Siswa ... 6

1.3 Rangkuman ... 101

1.4 Tugas ... 102

1.5 Tes Formatif ... 102

1.6 Penilaian Diri ... 105

Bab II ... 107

Mengidentifikasi Spesifikasi Barang dan Jasa ... 107

Kegiatan Belajar 2 : Spesifikasi Barang dan Jasa ... 107

2.1. Tujuan Pembelajaran ... 107

2.2. Aktivitas Belajar Siswa ... 107

2.3. Rangkuman ... 211

2.4. Tugas ... 212

2.5. Tes Formatif ... 212

2.6. Penilian Diri ... 216

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 - Contoh Jenis-Jenis Barang ... 10

Gambar 1. 2 - Contoh-Contoh Produk Jasa ... 17

Gambar 1. 3 - Konsep Produk Total ... 42

Gambar 1. 4 - Tingkat Tingkatan (Level) Produk ... 43

Gambar 1. 5 - Contoh Merek Kendaraan ... 54

Gambar 1. 6 - Ekuitas Merek ... 61

Gambar 1. 7 - Merek Mobil Volvo Yang Memberikan Keamanan ... 62

Gambar 1. 8 - Merek Hallmark ... 62

Gambar 1. 9 - Merek Harley Davidson ... 63

Gambar 1. 10 - Merek Coca Cola ... 65

Gambar 1. 11 - Merek Kellogg’s ... 65

Gambar 1. 12 - Merek Kodak ... 65

Gambar 1. 13 - Merek McDonald’s ... 65

Gambar 1. 14 - Merek Marlboro ... 65

Gambar 1. 15 - Merek IBM ... 65

Gambar 1. 16 - Merek Sony ... 66

Gambar 1. 17 - Merek American Express ... 66

Gambar 1. 18 - Merek Mercedes Benz... 67

Gambar 1. 19 - Merek Nescafe ... 67

Gambar 1. 20 - Contoh Kemasan ... 75

Gambar 1. 21 - Contoh Label ... 79

Gambar 1. 22 - Contoh Informasi dari Produk Perlengkapan Bayi ... 87

Gambar 1. 23 - Contoh Pemberian Saran Dalam Konsultasi ... 88

Gambar 1. 24 - Kegiatan Order Taking ... 89

Gambar 1. 25 - Food And Beverage Hotel Hilton ... 90

Gambar 1. 26 - Lobby Hotel Hilton ... 90

Gambar 1. 27 - Penitipan Barang ... 92

Gambar 1. 28 - Contoh Billing ... 93

Gambar 1. 29 - Kartu Garansi ... 94

Gambar 2. 1 - Sabun ... 108

Gambar 2. 3 - Kulkas Satu Pintu ... 108

Gambar 2. 4 - Contoh Jasa Bank ... 109

Gambar 2. 5 - Pasta Gigi... 115

Gambar 2. 6 - Beras ... 115

Gambar 2. 7 - Permen ... 116

Gambar 2. 8 - Es Krim ... 116

Gambar 2. 9 - Payung ... 117

Gambar 2. 10 - Aspirin ... 117

Gambar 2. 11 - Mesin Cuci ... 118

Gambar 2. 12 - Televisi ... 119

Gambar 2. 13 - Pakaian ... 119

(6)

Gambar 2. 15 - Jam Rolex ... 120

Gambar 2. 16 - Mobil Sport ... 121

Gambar 2. 17 - Asuransi ... 121

Gambar 2. 18 - Ensiklopedia ... 121

Gambar 2. 19 - Industri Hasil Hutan ... 132

Gambar 2. 20 - Industri Kayu Lapis ... 132

Gambar 2. 21 - Industri Angkutan ... 133

Gambar 2. 22 - Industri Anyaman ... 133

Gambar 2. 23 - Industri Genteng ... 134

Gambar 2. 24 - Industri Konveksi ... 134

Gambar 2. 25 - Industri Mobil ... 135

Gambar 2. 26 - Industri Pesawat ... 135

Gambar 2. 27 - Industri Makanan ... 136

Gambar 2. 28 - Industri Minuman ... 136

Gambar 2. 29 - Industri Ban ... 137

Gambar 2. 30 - Industri Tekstil ... 137

Gambar 2. 31 - Industri Perbankan ... 138

Gambar 2. 32 - Industri Pariwisata ... 138

Gambar 2. 33 - Industri Kopi ... 139

Gambar 2. 34 - Industri Teh ... 139

Gambar 2. 35 - Industri Baja ... 140

Gambar 2. 36 - Industri Seni ... 140

Gambar 2. 37 - Industri Alumunium ... 142

Gambar 2. 38 - Industri Meubeler ... 142

Gambar 2. 39 - Industri Mesin ... 143

Gambar 2. 40 - Industri Obat-obatan ... 143

Gambar 2. 41 - Industri Kerajinan ... 144

Gambar 2. 42 - Industri Pertambangan ... 144

Gambar 2. 43 - Industri Kertas ... 145

Gambar 2. 44 - Industri Rakyat ... 145

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 - Perangkat Nama Merek Terbaik di Beberapa Negara ... 64

Tabel 2. 1 - Struktur Klasifikasi Barang ... 127

Tabel 2. 3 - Contoh 1 Divisi pada Supermarket ... 127

Tabel 2. 4 - Contoh 2 Divisi pada Supermarket ... 128

Tabel 2. 5 - Pengenalan Produk ... 131

Tabel 2. 6 - Bauran Pemasaran pada Kelas-Kelas Barang Konsumen ... 159

Tabel 2. 7 - Karakteristik dan Bauran Pemasaran Pada Barang Industri ... 160

Tabel 2. 8 - Tujuan dan Metode Pengujian Preferensi Produk/ Kepuasan ... 181

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. 1 - Pengertian Produk ... 14

(8)

GLOSARIUM

Hallmark : perusahaan produsen kartu ucapan terbesar di Amerika

Serikat yang memproduksi sekitar 50% kartu yang dikirimkan di AS.

Visual : dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata)

Verbal : suatu bentuk komunikasi dengan kata-kata baik lisan maupun tulisan

Margin : Tepi/ batas

Insentif : motif-motif dan imbalan-imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki produksi

Diferensiasi Produk : pembedaan suatu produk dengan produk lainnya

Segmen : kelompok/ pengelompokkan

(9)

BAGIAN 1 : PENDAHULUAN

Deskripsi

Buku siswa Pengetahuan Produk ini disusun untuk Peserta didik SMK Kleas XI Semester 1 berdasarkan kurikulum tahun 2013. Pengetahuan Produk termasuk kedalam kelompok C3 yaitu Dasar Kompetensi Kejuruan.

Buku siswa ini disusun tidak hanya membahas mengenai satu jenis Pengetahuan Produk saja tetapi juga dibahas mengenai berbagai jenis Pengetahuan Barang dan Jasa serta berbagai hal pengetahuan lainnya yang terkait dengan Pengetahuan Produk (Barang dan Jasa). Pembahasana yang menyeluruh pada buku siswa ini bertujuan agar Peserta didik secara utuh dapat memahami dan mengaplikasikan Pengetahuan Produk dalam dunia nyata.

Untuk mengerti dan memahami dan pentingnya Pengetahuan Produk pada Bab 1 dibahas mengenai Pengertian Produk (Barang dan Jasa), Karakteristik Produk, Konsep, Level dan hirarki produk, Atribut produk.

Pada bab 2 dibahas mengenai Klasifikasi Produk, Klasifikasi Barang Konsumen, Klasifikasi Produk Retailling, Klasifikasi Barang Industri, Bauran Pemasaran Klasifikasi barang konsumen dan barang industri, Perencanaan Produk, Proses Pengembangan Produk Baru, Proses Perencanaan Strategi produk, Dimensi kualitas produk

Buku siswa disusun juga dengan ilustrasi gambar, diagram , dan tabel sederhana untuk keperluan setaraf Peserta didik SMK kelas XI dengan harapan agar Peserta didik dapat membayangkan dan mengaplikasikan bukan hanya berbentuk tulisan tetapi juga dengan berbagai gambar, diagram, dan tabel.

(10)

Prasyarat

Sebelum mempelajari buku siswa ini sebaiknya sudah dipelajari dan dipahami terlebih dahulu mata pelajaran C1 dan C2. Pelajaran tersebut adalah :

 Analisa dan Riset Pasar  Perencanaan Pemasaran  Pengelolaan Usaha Pemasaran  Strategi Pemasaran

 Prinsip-prinsip Bisnis

Petunjuk Penggunaan

Langkah-langkah penggunaan buku siswa

a) Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui buku siswa ini.

b) Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam buku siswa ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari buku siswa untuk meyakinkan penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.

c) Jika praktek kerja di lapangan , boleh menggunakan bahan ajar ini sebagai petunjuk untuk belajar dan materi ini dapat dipraktekkan dalam situasi saat belajar.

d) Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam buku siswa. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.

e) Bacalah dengan cermat peta kedudukan buku siswa, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam buku siswa.

f) Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci

(11)

jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.

g) Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru/ instruktur.

h) Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam buku siswa ini, selanjutnya pelajarilah buku siswa selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan buku siswa dan konsultasikan dengan guru/instruktur anda.

i) Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.

j) Apabila sudah menguasai satu kompetensi maka mintalah atau ajukan uji kompetensi kepada guru untuk mengujinya.

Tujuan Akhir

Setelah mempelajari KD 3.1, 4.1, 3.2, dan 4.2, peserta didik diharapkan mampu: 1. Menguraikan atribut barang dan jasa

2. Membuat atribut barang dan jasa

3. Menguraikan spesifikasi barang dan jasa 4. Mengelompokkan spesifikasi barang dan jasa

(12)

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN : TATA NIAGA

KOMPETENSI KEAHLIAN : PEMASARAN

MATA PELAJARAN : PENGETAHUAN PRODUK

KELAS : XI, XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam

1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

(13)

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3.1. Mengidentifiikasi atribut barang dan jasa 3.2. Mengidentifikasi spesifikasi barang dan

jasa

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4.1. Menyusun atribut barang dan jasa 4.2. Mengklasifikasi spesifikasi barang dan

(14)

BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN

Bab I

Mengidentifikasi Atribut

Barang dan Jasa

Kegiatan Belajar 1 : Atribut Barang dan Jasa

1.1

Tujuan Pembelajaran

a. Menguraikan atribut barang dan jasa b. Membuat atribut barang dan jasa

1.2

Aktivitas Belajar Siswa

A. Pengertian Produk (Barang dan Jasa)

Sebelum mempelajari pengertian produk (barang) amati gambar-gambar di bawah ini.

(15)

Gambar 1

(16)

Gambar 3

(17)

Gambar 5

(18)

Gambar 7 Gambar 8

Sumber : https://www.google.com/search?q=jenis-jenis+barang

Gambar 1. 1 - Contoh Jenis-Jenis Barang

Tugas 1

Dikerjakan secara individual pada lembar kerja yang tersedia.

Untuk mengerjakan tugas 1 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Setelah anda mengamati gambar diatas, apa yang anda pahami? 2. Tuliskan pendapat anda pada lembar kerja yang disediakan.

3. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

(19)

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absensi :

Jawaban

1. Yang saya pahami :

2. Pendapat : No Gambar Pendapat 1 2 Lembar Kerja 1

(20)

3

4

5

6

(21)

8

3. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan pengamatan tentang produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

Perasaan anda sebelum mempelajari tentang produk.

Perasaan anda setelah mempelajari tentang produk.

(22)

1. Pengertian Produk (Barang)

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita mengkonsumsi dan menggunakan berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Berbagai jenis barang tersebut sekarang ini dengan mudahnya bisa didapatkan di berbagai tempat. Untuk lebih memahami tentang barang yang ada disekitar kita, maka harus dipahami dulu tentang pengertian produk (barang).

Berdasarkan Wikipedia bahasa Indonesia, barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.

Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Produk (barang) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk (barang) adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 1999:95). Pengertian produk di atas dapat diperjelas pada bagan 1.1

Sumber :Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. 1997

(23)

2. Pengertian Jasa

Sebelum mempelajari pengertian produk (barang) amati gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 1

(24)

Gambar 3

(25)

Gambar 5

Gambar 6

Sumber : https://www.google.com/search?q=contoh+jasa

(26)

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absensi :

Jawaban

1. Yang saya pahami :

Tugas 2

Dikerjakan secara individual pada lembar kerja yang tersedia.

Untuk mengerjakan tugas 2 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Setelah anda mengamati gambar diatas, apa yang anda pahami? 2. Tuliskan pendapat anda pada lembar kerja yang disediakan.

3. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

4. Ungkapkan perasaanmu sebelum dan sesudah mempelajari pada kartu smile.

(27)

2. Pendapat :

No Gambar Pendapat

1

2

(28)

4

5

6

3. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan pengamatan tentang jasa.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

(29)

Perasaan anda setelah mempelajari tentang jasa.

Menurut para ahli jasa tidak bisa lepas dari pelayanan karena jasa bisa disebut juga dengan layanan. Secara umum jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dan satu pihak kepda pihak yang lain. Jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan interaksi antara produsen dengan konsumen, atau dengan barang-barang milik tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi dalam waktu yang

(30)

bersamaan, maksudnya langsung dilakukan saat itu juga antara pemberi jasa dengan penerima jasa tersebut. Jasa tersebut bersifat tak teraba karena proudknya tidak dapat dilihat, tetapi bisa dirasakan manfaatnya untuk pemenuhan kebutuhan kepuasan konsumen.

Pengertian mengenai jasa juga banyak diungkapkan oleh para ahli. Pengertian-pengertian tersebut, diantaranya adalah :

a. Menurut Zeithaml dan Bitner, jasa adalah aktivitas ekonomi dengan output selain produk yang dikonsumsi dan diproduksi pada saat yang bersamaan, memberikan nilai tambah dan tidak berwujud bagi pembelinya.

b. Adriyan Payne, jasa adalah aktivitas ekonomi yang memiliki nilai atau manfaat intangible yang berkaitan dengannya, melibatkan interaksi dengan konsumen, atau dengan barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. c. Menurut Norman, Jasa adalah tindakan dan interaksi yang berupa kontak

sosial antara produsen dengan konsumen, lebih dari sekedar hasil suatu yang tak terhalang.

d. Menurut Philip Kotller, ajasa adalah tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain bersifat tidak berwujud dan tidak menyebabkan pemindahan kepemilikan.

Tugas 3

Dikerjakan secara individual pada lembar kerja yang tersedia.

Untuk mengerjakan tugas 3 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Setelah anda membaca teks diatas, apa yang anda ketahui tentang produk? 2. Apa yang anda pahami pada bagan 1.1 tentang pengertian produk?

3. Tuliskan pengertian produk (barang dan Jasa) menurut pendapat anda. 4. Carilah definisi produk (barang dan jasa) menurut para ahli.

5. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

(31)

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absensi :

Jawaban

1. Yang saya ketahui tentang produk :

(32)

2. Pemahaman saya tentang bagan 1.1 adalah :

(33)

4. Definisi produk menurut para ahli : Nama Ahli : Sumber : Definisi Nama Ahli : Sumber : Definisi

(34)

Nama Ahli : Sumber : Definisi Nama Ahli : Sumber : Definisi

(35)

5. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tentang pengertian produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

Perasaan anda sebelum mempelajari tentang pengertian produk.

(36)

Sebelum mempelajari Karakteristik Produk amati dibawah ini :

Gambar 1

Gambar 2

Tugas 4

Dikerjakan secara individual pada lembar kerja yang tersedia.

Untuk mengerjakan tugas 4 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Apa yang anda pahami dari gambar 1 dan gambar 2!

2. Tuliskan karakteristik yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 pada lembar kerja yang disediakan.

3. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

(37)

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absensi :

Jawaban

1. Yang saya pahami pada gambar 1 :

Yang saya pahami pada gambar 2 :

(38)

2. Karakteristik produk

Gambar Karakteristik

3. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan karakteristik produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

Perasaan anda sebelum mempelajari karakteristik produk.

(39)

Perasaan anda setelah mempelajari karakteristik produk.

B. Karakteristik Produk 1. Ciri-ciri Barang

Produk (barang) yang biasa di gunakan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Berwujud

b. memiliki sifat fisik tertentu c. Dapat disimpan

d. Proses produksinya banyak menggunakan mesin

e. Proses produksi dan konsumsi tidak berlangsung dalam waktu yang sama f. Kontak dengan konsumen rendah

g. Kualitas produk objektif, karena ada ukuran-ukurannya h. Atribut, seperti harga, kemasan, dll., lebih jelas

i. Pasar lebih mudah diperluas (lebih luas) 2. Ciri-ciri Jasa

Produk (jasa) yang merupakan layanan yang selalu dicari dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

a. Tidak berwujud, dan tidak memiliki sifat fisik b. Tidak dapat disimpan

c. Proses produksinya lebih banyak menggunakan faktor manusia d. Proses produksi dan konsumsi berlangsung di waktu yang sama e. Kontak dengan konsumen/ pengguna jasa tinggi

(40)

g. Atribut produk sering kali tidak jelas h. Pasar sulit diperluas (lebih bersifat lokal)

Nama Kelompok :

Ketua

:

Sekretaris

:

Anggota

: 1.

: 2.

: 3.

Jawaban :

1. Perbedaan barang dan jasa.

Tugas 5

Dikerjakan secara kelompok, terdiri dari 4-5 orang.

Untuk mengerjakan tugas 5 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

Dari bacaan diatas diskusikan dengan kelompokmu tentang : 1. Perbedaan barang dan jasa.

2. Amatilah produk-produk (barang dan jasa) di lingkungan sekolah anda. Kemudian dari hasil pengamatan, uraikan karakteristik dari masing-masing produk yang anda amati pada lembar kerja yang disediakan.

3. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

4. Ungkapkan perasaanmu sebelum dan sesudah mempelajari pada kartu smile.

(41)

2. Karakteristik produk yang diamati.

No

Nama

Jenis Produk

Penjelasan

Barang

Jasa

(42)

3. Kartu

Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tentang Karakteristik produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

Perasaan anda sebelum mempelajari tentang karakteristik produk.

(43)

C. Konsep, Level dan hirarki produk

Production Innovation (Inovasi di Produksi)

Untuk dapat mempertahankan daya saingnya, setiap perusahaan harus melakukan inovasi, tak terkecuali untuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi perakitan elektronik.

Production Innovation atau Inovasi Produksi adalah suatu kegiatan untuk melakukan perubahaan dalam produksi supaya dapat menekan biaya produksi, memperbanyak jumlah produksi dan meningkatkan kualitas produk. Mengusahakan produksi dapat berjalan dengan se-efisien dan se-efektif mungkin.

Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi saat produksi seperti upah/gaji karyawan, bahan-bahan yang digunakan, peralatan produksi, biaya transportasi dan biaya pengerjaan ulang (rework).

Inovasi tidak hanya dapat dilakukan dengan melakukan investasi terhadap pembelian mesin yang mahal, tetapi dengan biaya yang kecil sekalipun dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Inovasi juga tidak hanya dapat dilakukan oleh

Amati dan pahami teks di bawah ini.

(44)

para professional atau orang yang berpendidikan dan menjabat jabatan tinggi, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja. Inovasi sangat tergantung kepada kreatifitas dan cara berpikir kita.

Disini terdapat suatu contoh tentang inovasi dengan kreatifitas dan harga yang murah: Ada sebuah perusahaan pembuatan sabun yang mengalami permasalahan kualitas di produksi yaitu sering terjadinya pengiriman kotak kosong (tanpa sabun di dalam kotak) ke pelanggannya. Maka pada suatu hari, Direktur dari perusahaan tersebut mengumpulkan semua Manajer, Supervisor dan Engineer serta mengundang beberapa ahli dalam bidang pengendalian kualitas. Rata-rata mereka mengusulkan anggaran ratusan juta rupiah untuk merancang dan membeli mesin yang mahal agar dapat mendeteksi kekosongan kotak sabun tersebut. Tetapi kebetulan ada seorang office boy yang mengantarkan dokumen rapat ke manajernya mendengarkan hal ini kemudian dengan memberanikan diri mengusulkan idenya ke Direktur perusahaan tersebut. Apa yang diusulkannya?

Office boy tersebut ternyata hanya mengusulkan anggaran Rp. 250.000 (dua ratus lima ribu rupiah) untuk membeli suatu alat untuk mengatasi masalah kekosongan kotak tersebut. Kemudian Direktur perusahaan tersebut menyetujui anggaran tersebut. Besok harinya, si Office Boy membawa satu unit kipas angin yang seharga Rp. 230.000 dan meletakkannya di Jalur produksi tepatnya di proses setelah pengotakkan sabun (Proses Packing). Jika di dalam kotak tersebut ada sabun, maka beratnya akan menahan kotak tersebut tetap pada posisinya (tidak tertiup angin kipas). Tetapi jika kotak tersebut kosong, maka dengan mudah angin kipas tersebut dapat meniup jatuh kotak kosong tersebut. 5 (lima) konsep dasar dalam melakukan inovasi di produksi antara lain:

1. Simplify (Menyerderhanakan)

Artinya adalah penyerdehanaan suatu proses,

Contoh: Harus Menyolder ulang saat kaki komponen dipotong Pasang Komponen → Masuk solder mesin → Potong kaki komponen → solder ulang (4 langkah) (Menyolder ulang setelah pemotongan kaki komponen untuk menghindari solder crack). Hal ini bisa dihindari dengan : Potong kaki komponen → Pasang Komponen → Masuk solder mesih (3 langkah).

2. Combine (Menggabungkan)

(45)

1. Konsep Produksi dan Konsep Produk

Dalam pemasaran terdapat 2 konsep untuk menunjang orientasi perusahaan terhadap pasar. konsep itu terdiri dari konsep produksi dan konsep produk.

a. Konsep produksi

Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang Contoh : Di proses operator A dan proses operator B terdapat proses menyolder dengan spesifikasi suhu yang sama, jika waktu soldernya memungkinkan, maka proses menyolder di operator B dapat dipindahkan ke proses A untuk mengurangi waktu handling yang ganda.

3. Integrate (mengintegrasikan / menyatupadukan)

Artinya menyatupadukan beberapa proses ke proses lainnya untuk mengurangi transportasi dan handling yang berlebihan.

Contoh : Memasukkan proses Preparation / sub proses (misalnya pengguntingan dan pembengkokkan kaki komponen) ke dalam Main line (jalur produksi utama) untuk mengurangi transportasi dan handling.

4. Re-arrange (Mengatur ulang)

Artinya adalah mengatur ulang proses ataupun tata letak suatu proses agar lebih efisien.

Contoh : Mengatur ulang tata letak komponen di meja kerja sehingga operator mudah mencapainya, hal ini dapat mempercepat operator dalam melakukan prosesnya.

5. Eliminate (Menghilangkan / menyingkirkan / Meng-eliminasikan)

Artinya adalah menghilangkan atau menyingkirkan proses yang double atau ganda maupun proses yang seharusnya tidak perlu dikerjakan.

Contoh :

 Menghilangkan pemeriksaan yang berlebihan

 Menghilangkan pemborosan-pemborosan seperti dalam 7 Muda (7 Pemborosan) dalam Lean Manufacturing

(46)

berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas

.

Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.

Beberapa organisasi jasa juga menerapkan konsep produksi. Banyak praktek dokter dan dokter gigi dikelola dengan prinsip lini perakitan, seperti juga beberapa agen pemerintah (seperti kantor tenaga kerja dan biro lisensi). Memang, orientasi manejemen ini dapat manangani banyak kasus perjam, namun konsep ini sering dituding tidak ramah dan memberikan pelayanan yang buruk.

b. Konsep produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Untuk memusatkan perhatian konsumen pada sebuah produk yang dihasilkan oleh perusahaan, maka perusahaan akan berorientasi untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya. Berdasarkan konsep ini perusahaan mengasumsikan bahwa konsumen menghargai produk yang dibuat dengan baik dan menilai kualitas serta kinerja suatu produk. Perusahaan yang berorientasi pada konsep produk sering merancang produk tanpa memperhatikan masukan dari pelanggan dan tidak menganalisis produk pesaing sehingga mengarah pada myopia pemasaran.

Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen. Sebagai sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen.

1) Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah : a) Pemaparan masalah dengan diagram fungsi. b) Pencarian eksternal.

(47)

c) Pencarian internal.

d) Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.

2) Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturut-turut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan. Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu : a) Penyaringan konsep

Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.

b) Penilaian Konsep

Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.

3) Pengujian konsep, Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.

4) Penentuan spesifikasi akhir, Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.

Sebuah produk adalah apa pun yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka. Produk yang dipasarkan termasuk barang fisik, barang jasa, pengalaman, even, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide atau gagasan. Pelanggan membeli produk lebih karena nilai yang terkandung di dalam produk tersebut.

(48)

2. Level Produk

Saat memformulasikan sebuah market offering (penawaran pasar), dibutuhkan

aktivitas analisa akan kedalam dan kedetilan sebuah produk. Product offering yang bagus atau tidak bergantung pada tingkatan atau level mana seorang pemasar menjahit produk tersebut. Ada konsep disebut product level yang mengacu pada spesifikasi dan ekspektasi permintaan konsumen. Produk level terkait dengan tingkatan kualitas market offering (penawaran pasar) dan kompetisi.

Tingkatan pertama didalam produk yaitu core benefit. Level paling fundamental di dalam produk, bagian ini menjelaskan mengenai produk dikonsumsi secara umum untuk apa. Contoh anda menciptakan produk deterjen, secara fundamental deterjen digunakan untuk mencuci membersihkan baju kotor. Contoh lagi produk hotel, yang dikonsumsi konsumen sebagai tempat singgah sementara untuk istirahat dan tidur. Biasanya core benefit ini sangat penting saat menciptakan produk baru maupun produk dengan kategori baru yang belum ada didunia ini.

Tingkatan kedua yaitu basic product. Level fundamental atau core benefit harus dilengkapi dengan suatu basic atau standar dasar spesifikasi sebuah produk. Melanjuti contoh hotel, sebuah hotel sudah pasti memiliki standar dasar memiliki tempat tidur, kamar mandi, sabun, dan handuk. Naik ketingkatan lebih tinggi masuk kebagian expected product. Pada level ini menjelaskan bahwa

Amati dan pahami teks di bawah ini.

(49)

konsumen dalam menatap sebuah produk akan muncul sebuah ekspektasi yang akan mereka dapatkan.

Kalau dirangkum sederhana untuk mempermudah pemahaman, sebuah hotel merupakan tempat singgah sementara untuk istirahat dan tidur (core benefit), spesifikasi tempat istirahat memiliki tempat tidur, kamar mandi, dst (basic product). Dari kedua level ini akan muncul ekspektasi dari konsumen, “ekspektasi atau harapan saya kamar hotel tertata rapih, kamar mandi bersih wangi, air untuk mandi tersedia dan lancar” (expected product).

Tingkatan ke-empat dalam level produk yaitu augmented product. Pada level ini secara pemahaman bahwa setiap penawaran sebuah produk, konsumen sudah memiliki tingkatan ekspektasi, namun pada level ini produk yang ditawarkan melebihi ekspektasi konsumen. Artinya bagian ini merupakan tingkatan persaingan dan sangat strategis. Biasanya pertarungan antar produk berada di level ini. Dengan bahasa lain augmented berbicara mengenai keunggulan produk dibanding pesaing, boleh dibilang differensiasi produk sangat signifikan

Level terakhir adalah potential product. Bagian ini berisi perencanaan bahwa suatu produk mau diarahkan kemana di masa depan. Secara mudah, potential product merupakan level dimana perusahaan sedang melakukan penelitian dalam berbagai aspek untuk menciptakan augmented product baru menggantikan augmented product yang lama. Untuk gambaran contoh, ternyata saat konsumen masuk ke kamar hotel, ekspektasi mereka meleset, apa yang diharapkan bagus ternyata lebih bagus lagi. Bukan hanya bersih, wangi, ternyata tersedia layanan WiFi gratis, ada alat fitnes, setiap kamar tersedia layanan TV berbayar gratis, dst.

Secara fakta seiring perjalanan waktu augmented product bergerak perlahan turun ke level expected. Hal ini terkait dengan tingkat level kompetisi, semakin tinggi kompetisi akan semakin cepat augmented product bergeser kebawah. Sebagai penutup perhatikan kedelaman produk saat perancangan, jangan sampai produk yang dibuat hanya sebatas basic product atau expected product. (Jeffrey R. Tabalujan)

(50)

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan. Konsep produk total dapat digambarkan pada gambar dibawah ini:

Sumber : Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. 1997

Gambar 1. 3 - Konsep Produk Total

Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu:

1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para tamu adalah ‘istirahat dan tidur’. Untuk bioskop, para penonton sesungguhnya membeli ‘hiburan’.

(51)

2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Contohnya, hotel merupakan suatu bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk disewakan.

3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh, tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air hangat, telepon, lemari pakaian, dan ketenangan.

4. Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Misalnya, hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga-bunga segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.

5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buah-buahansegar, dan sebagainya.

Sumber : Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. 1997

Gambar 1. 4 - Tingkat Tingkatan (Level) Produk

Setiap produk berkaitan secara hirarkis dengan produk-produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Level Produk

Produk Utama

Produk Generik

Produk Harapan

Produk Pelengkap

Produk Potensial

Kebutuhan Konsumen

Manfaat

Fungsional

Kelayakan

Kepuasan

Masa Depan

(52)

3. Hirarki produk

Hirarki produk terdiri atas tujuh tingkatan, yaitu:

1. Need family, yaitu kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. Contohnya rasa aman.

2. Produk family, yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Contohnya tabungan dan penghasilan.

3. Kelas produk (product class), yaitu sekumpulan produk di dalam produk family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu. Misalnya instrumen finansial.

4. Lini produk (product line), yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat. Contohnya asuransi jiwa. Hubungan yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat faktor berikut, yaitu:

a) Fungsinya sama.

b) Dijual kepada kelompok konsumen yang sama. c) Dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama. d) Harganya berada dalam skala yang sama.

5. Tipe produk (product type), yaitu item-item dalam suatu lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk. Misalnya asuransi jiwa berjangka.

6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan/diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter item tersebut. Contohnya Asuransi Bumi Putera.

7. Item, yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Biasanya disebut pula stockkeeping unit atau varian produk. Misalnya Asuransi Jiwa Bumi Putera yang dapatdiperbaharui.

(53)

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absensi : Jawaban.

1. Yang saya ketahui tentang konsep produksi dan konsep produk.

Tugas 6

Dikerjakan secara individual pada lembar kerja yang tersedia.

Untuk mengerjakan tugas 6 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Apa yang anda ketahui tentang konsep produksi dan konsep produk. 2. Apa yang anda ketahui tentang level dan hirarki produk.

3. Di salah satu Provinsi pertumbuhan industri hotel sangat pesat, hal ini disebabkan industri dan pariwisata sedang berkembang pesat, sehingga banyak industri hotel bermunculan. Dari uraian tersebut, jika anda salah satu pengusaha hotel yang akan berinvestasi di Provinsi tersebut dibidang perhotelan maka hotel seperti apa yang akan anda buat agar mempunyai karakteristik yang berbeda dengan hotel yang sudah ada.

4. Presentasikan hasil pekerjaan anda didepan kelas secara bergantian.

5. Ungkapkan perasaanmu sebelum dan sesudah mempelajari pada kartu smile.

(54)

2. Yang saya ketahui tentang level, dan hirarki produk :

3. Karakteristik hotel yang akan saya bangun.

4. Kartu

Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tentang Konsep, level, dan hirarki produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

(55)

Perasaan anda sebelum mempelajari tentang Konsep, level, dan hirarki produk.

Perasaan anda setelah mempelajari tentang Konsep, level, dan hirarki produk.

Sebelum mempelajari atribut produk bacalah teks dibawah ini : RUDI HADISUWARNO

Sang maestro. Itulah perjalanan kiprah pria kelahiran 21 Oktober 1949 di Pekalongan, Jawa Tengah. Menjadi seorang maestro di dunia tata rias rambut, Rudy Hadisuwarno butuh proses kreatifitas dan inovasi. Kala krisis ekonomi 1967, Rudy terpaksa harus mencari solusi untuk membiayai kuliahnya di jurusan Arsitektur.

Melihat profesi Ibunda Tresna Lestari sebagai penata rambut mendorongnya untuk menciptakan peluang. Rudy Hadisuwarno mempelajari keahlian penata rambut agar dapat

(56)

bekerja part time dan menghasilkan uang untuk meringankan biaya kuliah. Akhirnya, Rudy Hadisuwarno ikut kursus tata rambut terkenal di Jakarta oleh Roby selama 1 tahun. Dan 1968, Rudy membuka salon perdananya tanpa nama di bilangan Roxy, Jakarta Barat tepat di gang buntu yang sempit sambil berkuliah.

Lalu salon perdananya berkembang pesat. Dilematis, Rudy Hadisuwarno harus memilih antara salon atau kuliahnya. Di bangku kuliah, kepiawaiannya memotong rambut berhasil membuat teman-teman kuliah yang berprofesi model cukup terkesima. Tak heran salon perdananya mulai kebanjiran pelanggan. Lalu ia memutuskan untuk berhenti kuliah dan mantap mengembangkan keahliannya. Lalu Rudy Hadisuwarno pun bergabung dengan Agency Model sebagai penata rambut.

Di Agency, para model hingga artis mulai melirik hasil tata rambut Rudy Hadisuwarno yang sangat trendy dan elegan. Popularitas Rudy pun meningkat, dunia fashionista membuat namanya melejit hingga di media massa. Kreasi-kreasi tata rambut Rudy Hadisuwarno sangat diminati dan memberinya peluang berkreatifitas. Motivasinya “selangkah lebih maju”, kerap Rudy Hadisuwarno lakukan dengan membeli majalah-majalah luar negeri fashion hair yang ia titip dari teman maupun artis yang pergi keluar negeri.

Semangat belajarnya besar. Rudy Hadisuwarno akhirnya menimba ilmu tata rambut di London, Inggris 1971 silam. Padahal mayoritas penata rambut Indonesia belajar di Hongkong dan Rudy menjadi orang pertama belajar di London. Kemampuan wawasan dan keahliannya semakin bertaji, mulai dari teknik tata rambut, pendekatan kreasi hingga budaya maupun trend fashion hair. Integrasi fashion hair ala dunia barat dan Asia mulai Rudy kreasikan dengan karakter rambut masyarakat Indonesia.

Terpaksa Rudy harus merelokasi salon perdananya di gang sempit ke shopping centre atau mal karena banyaknya permintaan dan agar lebih nyaman. Dan saat itulah nama Salon Rudy Hadisuwarno mulai dikenal luas, bahkan ia sempat dianggap gila karena mematok harga potong rambut Rp. 6000,- padahal mayoritas harga pasar sebesar Rp. 1500,-. Kala itu, Rudy beranggapan di London memotong rambut selama 1 jam dan Indonesia hanya 5 menit. Agar terjangkau, Rudy putuskan selama 20 menit dengan harga yang kompetitif.

Begini ceritanya, Rudy Hadisuwarno terdorong untuk menciptakan sebuah cream untuk perawatan rambut yang tidak lengket dan berminyak. Dimana kala itu umumnya para wanita masih memakai cara tradisional dengan mengunakan

(57)

minyak orang aring atau minyak cemceman. Ide tersebut mencul dalam benaknya, berawal dari melihat keseharian sang ayah yang kala itu memiliki usaha pembuatan ramuan alami tradisional untuk membatik di Pekalongan. Singkat cerita, creambath menjadi populer sebagai solusi untuk rambut sehat dan mudah ditata. Tidak hanya sampai di situ, tapi hingga saat ini ia juga telah menciptakan produk kosmetik rambut “Rudy Hadisuwarno Cosmetic” yang berhasil menjadi satu-satunya produk kosmetik rambut nasional yang mampu bersaing dengan produk-produk import.

Kiprah Rudy Hadisuwarno mewakili Indonesia mulai mendapat perhatian dan pengakuan internasional, Dengan diterimanya Rudy Hadisuwarno menjadi anggota termuda, penata rambut pertama di Asia tenggara dan kedua di Asia setelah Jepang saat itu dalam Intercoiffure sebuah perhimpunan ahli-ahli tata rambut professional sedunia yang berpusat di Paris. Tahun berikutnya, anggota dari C.A.C.F. (Comité Artistique de la Coiffure Française) suatu wadah organisasi di Paris bagi para penata rambut dengan reputasi tinggi dan pada tahun 1979 memperoleh “Medaille de Chevalier de la Chevalerie Intercoiffure Mondial” suatu penghargaan terhormat untuk kontribusinya mengembangkan profesi tata rambut di dunia.

Dari ICD Mondial, penghargaan “WORLD MASTER OF THE CRAFT AWARD” dari “The Art & Fashion Group International”, sebuah wadah organisasi dunia dalam bidang tata rambut yang berpusat di New York, dan berbagai penghargaan lainnya. Di Indonesia, Presiden Soeharto saat itu memberikan penghargaan “SATYA LENCANA PEMBANGUNAN“ karena mengembangkan pendidikan luar sekolah.

Selain sebagai penata rambut terkemuka hingga saat ini, Juga menjabat sebagai Presiden Intercoiffure Indonesia, yang merupakan bagian dari Intercoiffure Mondial, sebuah organisasi penata rambut internasional yang berpusat di Paris hingga tahun 2011 lalu dan saat ini menjabat sebagai vice presiden Intercoiffure Asia.

Kepiawaian dan kerja cerdas Rudy Hadisuwarno dalam dunia tata rias rambut dan kecantikan telah memberikan pengaruh besar terhadap profesi penata rambut. Tak ayal, jika dulu profesi penata rambut masih sebelah mata, kini ia berhasil meningkatkan harkat penata rambut menjadi sebuah pilihan profesi. Sebagai bagian dari gaya hidup, Rudy Hadisuwarno memperluas jaringan

(58)

bisnisnya melalui Rudy Hadisuwarno Organization (RHO) yang mengelola 140 outlet, terdiri dari salon dan sekolah kecantikan hingga spa dan kosmetika.

Impiannya kedepan, adalah meningkatkan harga jual salon di Indonesia agar penata rambut lebih bisa dihargai kreasinya. Hingga kini, RHO telah menjalankan bisnis salon terkemuka yaitu Rudy Hadisuwarno Exclusive Salon dan Salon Rudy by Rudy Hadisuwarno yang masing-masing memiliki ciri khas sesuai karakter segmen yang dituju. RHO juga memiliki jaringan salon khusus remaja yaitu Brown Salon dan salon khusus anak-anak; Fun Cuts dan Kiddy Cut. Selain itu, RHO juga mengelola jaringan spa, Paras Body & Soul dan Herbaroma Spa by Rudy Hadisuwarno yang memiliki konsep perawatan tubuh dan relaksasi lebih dari spa biasa.

Nama Kelompok :

Ketua :

Sekretaris :

Tugas 7

Dikerjakan secara kelompok, terdiri dari 4-5 orang.

Untuk mengerjakan tugas 7 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Diskusikan dengan kelompokmu tema tentang Rudi Hadisuwarno. 2. Apa yang kamu ketahui tentang Rudi Hadisuwarno

3. Carilah tokoh lain selain Rudi Hadisuwarno.

4. Menurut kelompok anda, hal positif apa yang dapat diambil dan ditiru dari kisah Rudi Hadisuwarno.

5. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu dalam pembelajaran di depan kelas secara bergantian.

6. Ungkapkan perasaanmu sebelum dan sesudah mempelajari pada kartu smile.

(59)

Anggota : 1. : 2. : 3.

Jawaban

1. Yang saya ketahui tentang Rudi Hadisuwarno.

2. Tokoh lain selain Rudi Hadisuwarno.

(60)

3. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan teks di atas.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

(61)

Perasaan anda setelah mempelajari tentang teks di atas.

D. Atribut produk

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.

Sebelum mempelajari materi tentang merek amatilah jenis-jenis merek dibawah ini :

(62)

Gambar 1. 5 - Contoh Merek Kendaraan

Nama Siswa :

NIS :

Nomor Absen :

Jawaban

1. Yang saya pahami tentang gambar 1.5 adalah :

Tugas 8

Dikerjakan secara Individu, untuk mengerjakan tugas 8 anda dapat menggunakan internet, perpustakaan sekolah atau sumber belajar lain yang relevan.

1. Diskusikan dengan kelompokmu tema tentang Rudi Hadisuwarno. 2. Apa yang anda pahami tentang merek-merek produk pada gambar 1..5.

3. Menurut pendapat anda, apa perbedaan dari jenis-jenis merek pada gambar 1.5? minimal 3 pasang merek!

4. Jika anda seorang pengusaha, merek apa yang akan anda buat dan berikan penjelasan tentang merek tersebut.

5. Presentasikan hasil pemahaman anda di depan kelas secara bergantian. 6. Ungkapkan perasaanmu sebelum dan sesudah mempelajari pada kartu smile.

(63)

2. Perbedaan Merek.

No Merek 1 Merek 2 Perbedaan

4. Kartu Smile

Lingkari gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan anda berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tentang merek produk.

Ekspresi Sebelum Pembelajaran

Ekspresi Setelah Pembelajaran

(64)

Perasaan anda sebelum mempelajari tentang merek produk.

Perasaan anda setelah mempelajari tentang merek produk.

1. Merek

a. Pengertian Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu:  Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan

produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang.

(65)

 Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.

 Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise (harga diri) tertentu kepada konsumen.

 Untuk mengendalikan pasar.

Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu merek, yaitu:

a) Atribut, sebuah merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedez mengisyaratkan mahal, tahan lama, berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat, dan sebagainya.

b) Manfaat, merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, karena yang dibeli konsumen adalah manfaat, bukannya atribut. Atribut harus diterjemahkan ke dalam manfaat-manfaat fungsional dan/atau emosional. Misalnya atribut mahal dapat diterjemahkan ke dalam manfaat emosional seperti "Mobil ini dapat meningkatkan gengsiku". Atribut tahan lama dapat dicerminkan dalam manfaat fungsional seperti "Saya tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun".

c) Nilai-nilai, merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya. Contohnya Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, prestise (harga diri), dan sebagainya.

d) Budaya, merek juga mungkin mencerminkan budaya tertentu. Mercedes mencerminkan budaya Jerman, yaitu terorganisasi rapi, efisien, dan berkualitas tinggi.

e) Kepribadian, merek juga dapat memproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila merek itu menyangkut orang, binatang, atau suatu obyek, apa yang akan terbayangkan? Mercedes memberi kesan pimpinan yang baik (orang), singa yang berkuasa (binatang), atau istana yang megah (obyek).

f) Pemakai, merek memberi kesan mengenai jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produknya. Misalnya kita akan heran bila melihat seorang sekretaris berusia 19 tahun mengendarai Mercedez. Kita cenderung menganggap yang wajar pengemudinya adalah seorang eksekutif puncak berusia separuh baya.

(66)

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama kata-kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Ketentuan pidana

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2001 tentang merek Pasal 90

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada keseluruhan dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangankan, dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Pasal 91

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada pokoknya dengan merek terdaftar dengan pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksidan/atau diperdagangkan, dipidana penjara paling lama 4 (empat) Tahun dan/atau denda paling banyak Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah).

Sumber : http://www.patenindonesia.co.id/merek-2/

Sekilas Info…!!!

i

(67)

Empat Dimensi Value Pada Brand Culture

Branding memiliki potensi untuk menegaskan keunggulan kompetitif. Brand culture, yang sebelumnya saya bahas, merupakan konsep yang membantu kita memahami mengapa hal tersebut dapat terjadi. Brand culture yang kuat akan menciptakan keunggulan kompetitif tidak hanya bagi pelanggan, tetapi juga saat bernegosiasi untuk memperluas channel distribusi. Perusahaan mampu memperkuat posisi saat bernegosiasi dengan peritel dan pemasok.

Brand culture dapat meningkatkan value yang dirasakan para pelanggan secara signifikan. Terdapat perbedaan nyata antara produk yang mengandung brand culture dan produk yang tidak. Perbedaan ini dapat disusun dalam empat dimensi yang tercipta melalui cerita, gambar, dan asosiasi yang terkandung pada brand culture.

1. Reputasi Terhadap Kualitas Produk

Berdasarkan sudut pandang ekonomi, brand bertindak memberikan reputasi. Produk dengan fitur tangible dapat mencapai tujuan dalam penggunaan seperti “terbang tepat waktu”, “mudah dibersihkan”, atau “perangkat yang tahan lama”. Pelanggan sebenarnya mengambil resiko saat membeli produk, terutama pada produk yang akan digunakan di masa depan atau produk dengan kualitas yang tidak diketahui kualitasnya sebelum digunakan dalam waktu lama.

Terkadang, resiko tersebut tergolong besar bagi pelanggan, baik itu pada jenis bisnis B2C (business to costumer) atau B2B (business to business). Pelanggan, pada tingkat tertentu, berharap mendapatkan added value (nilai lebih) dari produk dengan resiko rusak yang lebih rendah. Jadi, saat terdapat resiko, pelanggan biasanya bersedia membayar lebih demi resiko yang lebih rendah. Brand bertindak sebagai mekanisme informasi untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Produk dengan reputasi brand yang baik akan dianggap memiliki kualitas dan kehandalan. Sejarah tentang pengalaman penggunaan produk, entah itu berhasil atau gagal, akan menjadi cerita yang menyebar dan membentuk bagian dari brand culture.

2. Membangun Hubungan Spesial dengan Pelanggan

Brand juga menciptakan persepsi bahwa perusahaan menghasilkan produk yang dapat dipercaya sekaligus tahan lama. Brand membuat perusahaan terkesan fleksibel terhadap kebutuhan pelanggan di masa depan. Pada banyak produk, terutama pada produk B2B dan jasa, penggunaan dan kebutuhan pelanggan tidak dapat diberikan sepenuhnya melalui pembelian. Untuk jenis produk ini, riset membuktikan bahwa aspek terpenting pada pembelian produk adalah apakah perusahaan akan merespon keinginan pengguna pada kebutuhan tak terduga di kemudian hari.

Sekilas Info…!!!

i

(68)

Brand, sekali lagi, merupakan wujud yang mengandung cerita meyakinkan bahwa perusahaan dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah tak terduga di masa depan. Nilai hubungan tersebut akan terbentuk lewat cerita, gambar, dan asosiasi tertentu yang menyebar sampai menjadi kualitas yang dipercaya melekat pada perusahaan.

3. Memberi Pengalaman Bagi Pelanggan

Dari sudut pandang psikologis, brand bertindak sebagai kerangka perseptual yang menampilkan manfaat tertentu yang mampu dipenuhi dari produk. Kerangka ini memandu pelanggan tentang memilih dan membentuk pengalaman produk. Nilai yang diwarisi dari brand dapat menghemat perusahaan pada level tertentu dalam mengeluarkan biaya pemahaman kebutuhan dari pelanggan.

Peran brand dalam memberikan kerangka pengalaman ini sangat bergantung pada kapasitas kognitif dari pengguna. Dengan menyediakan bantuan teknis yang membantu bagaimana brand dirasakan pengguna, upaya branding dapat memberi manfaat untuk mengatasi area abu-abu antara memberi value dan memanipulasi kapasitas kognitif pengguna.

Misalnya pada kampanye “Intel Inside” yang menciptakan kesan bahwa CPU merupakan komponen paling penting pada komputer sehingga perbedaan chip akan berpengaruh signifikan pada performa dan kehandalan komputer. Padahal CPU bukanlah satu-satunya komponen terpenting pada computer 4. Menampilkan Value dan Identitas

Brand juga bertindak sebagai simbol yang menampilkan value dan identitas. Dari dulu, manusia telah bergantung pada berbagai budaya material (baju, rumah, monumen, simbol religius, dll) sebagai wujud konkrit value dan identitas. Serupa dengan kondisi ini, kondisi pasar juga telah didominasi oleh berbagai material. Secara tertentu, brand telah menjadi wujud berpengaruh untuk mengekspresikan status, gaya hidup, politik, dan berbagai elemen identitas sosial.

Brand sebenarnya dapat memberikan tiga jenis value secara simbolik kepada pelanggan:

a. Pemuasan terhadap hasrat dan identitas saat mengkonsumsi brand. b. Pemisah status sosial.

c. Mempererat solidaritas dan identitas terhadap sesama pengguna.

Value ini dapat terbentuk lewat ketiga simbol yang digunakan pada brand culture: cerita, gambar, dan asosiasi. Melalui brand culture, perusahaan dapat memberi ketiga value yang bisa jadi berharga bagi pelanggan, namun sama sekali tidak melibatkan proses produksi teknis di dalamnya. Kita bisa lihat bagaimana beberapa klub sepakbola yang memiliki fans loyal dimana mereka rela membayar mahal untuk mengoleksi berbagai pernak-pernik klub, menonton pertandingan klub, hingga berpartisipasi pada setiap kegiatan yang diadakan klub. Pada titik tertentu, hal ini dilakukan agar mendapat ketiga value brand yang terkandung di klub sepakbola tersebut menurut mereka.

(69)

b. Ekuitas Merek

Sumber : http://ernita.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/05/ekuitas-2.png

Gambar 1. 6 - Ekuitas Merek

Ekuitas merek atau brand equityadalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dengan cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dengan hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer based brand equity) adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respon kosumen terhadap pemasaran merek tersebut. Ada 3 kunci ekuitas merek berbasis pelanggan, yaitu :

1) Ekuitas merek timbul atas perbedaan respon konsumen.

2) Perbedaan respon adalah akibat pengetahuan konsumen tentang merek. Pengetahuan merek atau brand knowledge terdiri dari semua pikiran, perasaan, citra, pengalaman, keyakinan, dan lain-lain yang berhubungan dengan merek. Secara khusus, merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat, menyenangkan, dan unik dengan pelanggan seperti yang dilakukan volvo (keamanan), hallmark (perhatian), dan harley davidson (petualangan).

(70)

Sumber : http://images.thecarconnection.com/

Gambar 1. 7 - Merek Mobil Volvo Yang Memberikan Keamanan

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/

(71)

Sumber : http://wallalay.com/

Gambar 1. 9 - Merek Harley Davidson

3) Respon diferensial dari konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin dalam persepsi, preferensi, dan perilaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek.

c. Memilih elemen merek

Elemen merek atau brand elemen adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan merek. Kriteria pemilihan elemen merek terdiri dari 6 kriteria, diantaranya :

1) Dapat diingat, seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali. 2) Berarti, apakah elemen merek itu mempunyai arti tentang sesuatu bahan

produk atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek.

3) Dapat disukai, seberapa menarik estetika elemen merek, apakah dapat disukai secara visual, verbal, atau cara lain.

4) Dapat ditransfer, apakah elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda. 5) Dapat disesuaikan, seberapa mudah elemen merek itu disesuaikan dan

diperbaharui.

6) Dapat dilindungi, seberapa mudah elemen merek itu dapat dilindungi secara hukum.

(72)

d. Peranan Merek

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran.Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik. Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila produk bisa dengan mudah ditiru pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak. Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk.

Pakar merek dari Universitas California di Berkeley (Amerika Serikat), David A. Aaker mengembangkan konsep ekuitas merek(brand equity). Inti konsep ini adalah bahwa sebuah merek bisa memiliki posisi sangat kuat dan menjadi modal/ekuitas, apabila merek tersebut memenuhi empat faktor utama, yaitu brand awareness (telah dikenal oleh konsumen), strong brand association (memiliki asosiasi merek yang baik), perceived quality (dipersepsikan konsumen sebagai produk berkualitas), dan brand loyalty (memiliki pelanggan yang setia). Tabel 1.1 menunjukkan hasil beberapa penelitian mengenai ranking merek terbaik di beberapa negara.

Sumber : Fandy Tjiptono. Strategi pemasaran. 1997

Referensi

Dokumen terkait

Semoga Tuhan memberkati semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini lebih dari apa yang telah diberikan kepada

Dapat teridentifikasi Asuhan Keperawatan pada masing-masing klien dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 di ruang Perawatan Umum Lantai 6 RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat

Setiap user Samba yang terdaftar dalam workgroup akan memiliki folder profile masing- masing yang digunakan untuk tempat penyimpanan data atau file pada drive khusus,

Konsep produk akan dikembangkan dengan disain produk, pada tahap perkembangan produk dari konsep menjadi prototype, maka orang- orang teknis (R&D) akan menjalankan aktivitas

Hukum Islam : hukum ini bersumber dari Al-Quran, hadis dan ijtihad mengenai mahar dalam perkawinan serta konsep ‘Urf. Berdasarkan uraian di atas, maka fokus dalam pembahasan

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan, pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Pascasarjana Universitas

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS

yang dimanfaatkan secara efektif tidak berubah. Hal ini disebabkan disediakan wajib diimplementasikan dan organisasi memiliki human resources yang cukup