• Tidak ada hasil yang ditemukan

drive test

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "drive test"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang I.1.Latar Belakang Sistem dan

Sistem dan teknoteknologi telekomunilogi telekomunikasi kasi berkeberkembang sejalan mbang sejalan dengadengann ttememuuaann-t-tememuuan an daan d n ininoovvaasi si yyanang g ddiillaakkuukkaan n umumat at mmaannuusisia.a. Perkembangannya mengarah pada aplikasi dan nilai manfaat yang lebih Perkembangannya mengarah pada aplikasi dan nilai manfaat yang lebih efektif, efisien, cepat dan berdaya jangkau luas.

efektif, efisien, cepat dan berdaya jangkau luas. Beg

Begitu itu banbanyak yak perperusahusahaan aan di di IndIndoneonesia sia yanyang g berbergergerak ak di di bidbidangang te

telelekokomumuninikakasi, si, semsemuauanynya a salsalining g bebersrsainaing g ununtutuk k bibisa sa memembmberierikakann  pelayanan

 pelayanan yang yang terbaik terbaik bagi bagi para para pelanggannya, pelanggannya, entah entah itu itu lewat lewat layananlayanan telepon murah, fitur-fitur yang disediakan dan layanan-layanan lainnya. telepon murah, fitur-fitur yang disediakan dan layanan-layanan lainnya. Pi

Pililihahannynnya a tetergrganantutung ng papada da pepelanlangggganan, , mamana na laylayananan an yayang ng papalilingng me

mengngununtutungngkakan n babagi gi memererekaka. . BaBanynyakaknynya a peperurusahsahaan aan tetersersebubut t jujugaga me

menjnjadadi i bubuktkti i nynyatata a bebegigitu tu bebesasarnrnyya a kekebubututuhahan n mamasysyararakakat at akakanan teleko

telekomunimunikasi.kasi.ntuk ntuk mendumendukung kung kemajukemajuan an tersebutersebut t sangat sangat diperdiperlukanlukan suatu transfer informasi atau komunikasi yang lebih cepat, kapan saja dan suatu transfer informasi atau komunikasi yang lebih cepat, kapan saja dan diman

dimana a saja mereka saja mereka beradaberada. . Salah satu sistem Salah satu sistem yang mampu menyediyang mampu menyediakanakan layanan tersebut adalah sistem komunikasi bergerak.

layanan tersebut adalah sistem komunikasi bergerak.

!omunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua !omunikasi bergerak didefinisikan sebagai komunikasi antara dua terminal dimana salah satu atau keduanya berpindah tempat."alam hal ini terminal dimana salah satu atau keduanya berpindah tempat."alam hal ini  perpindahan yang dimaksudkan terjadi pada

 perpindahan yang dimaksudkan terjadi pada sistem komunikasi radio sistem komunikasi radio yangyang tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi #tanpa kabel$.%ujuan tidak menggunakan kabel sebagai media transmisi #tanpa kabel$.%ujuan  pembuatan

 pembuatan sistem sistem komunikasi komunikasi bergerak bergerak adalah adalah agar agar tiap-tiap tiap-tiap pesawatpesawat telepon dapat diperlakukan sebagai kabel yang memiliki nomor panggil telepon dapat diperlakukan sebagai kabel yang memiliki nomor panggil sendiri, sedangkan user dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh suatu sendiri, sedangkan user dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh suatu tempat yang tetap.

(2)

%

%eekknonolologgi i kkomomununikikasasi i bbererggererak ak seselululeler r ddiaiawawali li ddenengagann  berkembangnya sistem komunikasi analog. Sekitar tahun &'()-an

 berkembangnya sistem komunikasi analog. Sekitar tahun &'()-an *merika*merika meng

mengembangembangkan kan teknoteknologi *+PS logi *+PS #*dva#*dvanced nced +obil+obile e PhonPhone e ServicService$,e$, kemudian bermunculan teknologi-teknologi yang berbasis analog seperti kemudian bermunculan teknologi-teknologi yang berbasis analog seperti  +%

 +% #ordic #ordic +obile +obile %e%elephone$ lephone$ dan dan %*%*S S #%otal #%otal *ccess*ccess om

ommunmunicatication ion ServService$ice$. . "en"engan gan menmeningingkatkatnynya a kebkebutuutuhan han manmanusiusiaa terhadap sistem komunikasi bergerak terutama pada kemampuan system terhadap sistem komunikasi bergerak terutama pada kemampuan system dal

dalam am menymenyediediakaakan n fasifasilitalitas s komkomuniunikaskasi i dendengan gan keckecepatepatan an tintinggi ggi dandan  bandwidth

 bandwidth lebar, lebar, maka maka sekitar sekitar tahun tahun &'')-an &'')-an muncul muncul teknologi teknologi berbasisberbasis dig

digital yanital yang g dindinamaamakan secokan second genend generatiration #/$. / on #/$. / melmelipuiputi /S+ti /S+ #/

#/lolobabal l SySystestem m 0o0or r +o+obibile le oommmmununicaicatiotion$n$, , ""S S &(&()) )) #"#"igigitaitall omm

ommunicatunication ion SysteSystem at &()) +12$, P" #Pem at &()) +12$, P" #Personal "igrsonal "igital Selulerital Seluler$$ dan "*+PS #"igital *+PS$.

dan "*+PS #"igital *+PS$. /S+

/S+ adaladalah ah sistsistem em komkomuniunikaskasi i berbergergerak ak yanyang g berberdasdasarkarkan an padpadaa teknologi seluler digital, dengan SI+ #Subscriber Identity +odule$ card teknologi seluler digital, dengan SI+ #Subscriber Identity +odule$ card seb

sebagaagai i ideidentintitas tas pelpelanganggangan, , dimdimana ana pelpelanganggan gan dapdapat at berbergergerak ak secasecarara  bebas

 bebas di di dalam dalam area area layanan layanan jaringan jaringan tanpa tanpa mengalami mengalami panggilan panggilan dandan mempunyai kemampuan untuk roaming Internasional.

mempunyai kemampuan untuk roaming Internasional.

%eknologi generasi kedua memiliki kemampuan untuk melakukan %eknologi generasi kedua memiliki kemampuan untuk melakukan  pengiriman

 pengiriman pesan pesan atau atau layanan layanan data data selain selain digitaldigital voicevoice.!emampuan.!emampuan sistem /S+ ini yaitu terletak pada sekuriti sistem yang relatif lebih sulit sistem /S+ ini yaitu terletak pada sekuriti sistem yang relatif lebih sulit di

ditemtembubus s dadari ri papada da gegenenerasrasi i pepertrtamama.a.PaPada da saasaat t inini i didikekembmbanangkgkanan te

teknknolologogi i babaru ru dadalalam m duduninia a sesellllululer er yyaiaitu tu 3/3/. . **spspek ek teteknknis is yyanangg dii

diinginginkankan n dardari 3/ ini 3/ ini adali adalah beah berbarbasissis multimedia broadband service.multimedia broadband service. 4aringan ini terintegrasi antara seluler dengan jaringan satelit sehingga 4aringan ini terintegrasi antara seluler dengan jaringan satelit sehingga ko

komumuninikakasi si yayang ng titidadak k terterjanjangkgkau au ololeh eh kokomumuninikakasi si terterestestriarial l dadapapatt dilayani.

dilayani.  amun

 amun demikian demikian untuk untuk menuju menuju ke ke 3/ 3/ dari dari / / terdapat terdapat tahaptahap  peralihan

(3)

/S+ dikembangkan dengan layanan /P6S, dimana 7ayanan /P6S yang diberikan diintegrasikan pada jaringan /S+.

Saat ini telah berkembang jaringan 3/ yang akan segera menuju ke 8/. 3/ merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh  International  Telecommunication Union #I%$ yang diadopsi dari I+%-))) untuk  diaplikasikan pada jaringan telepon selular .Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi  telepon nirkabel versi ke-tiga.+elalui 3/, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet  dengan bandwidth sampai 3(8 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. *kses yang cepat ini merupakan andalan dari 3/ yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 8/, meskipun sebenarnya teknologi 8/ ini seperti  Long Term Evolution #7%9$ hanya merupakan evolusi dari teknologi 3/PP dan Ultra Mobile Broadband  #+B$, sehingga sulit untuk  membedakan dengan jelas teknologi 3/ dan 8/. Salah satu teknologi 8/ yaitu :i+a;.

(4)

I.2. Tujuan

Pelaksanaan kuliah kerja profesi ini ditujukan<

&. Sebagai perbandingan dan penerapan teori-teori yang telah diperoleh dari perkuliahan dan bacaan-bacaan teknologi dengan praktek yang dilakukan oleh pihak penyedia komunikasi bergerak.

. Sebagai salah satu mata kuliah dengan beban & S!S di Program Sarjana %eknik 9lektro niversitas *tnajaya +akassar.

I.3. Batasan Masalah

"alam laporan ini akan dipaparkan beberapa hal yaitu< &. !onsep dasar komunikasi selluler 

. Pengenalan dasar /S+ #/lobal System 0or +obile ommunication$ 3. Prinsip %ransmisi #%ransmision Principles$

8. 6adio Interface

I.4. Pelaksanaan Kulah Kerja Pr!"es

!egiatan kerja praktek ini dilaksanakan mulai tanggal &3 =ktober  )&8 s>d&3 ovember )&8 di P%. hina omservice Indonesia

I.#.$ste%atka Penulsan

ntuk mempermudah dalam hal pemahaman masalah, maka penulis menguraikan secara garis besar mengenai masalah yang terkait dalam  penulisan.

BAB I & Pen'ahuluan

Berisi latar Belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan serta sistematika penulisan.

(5)

BAB II & K!nse( Dasar $ste% K!%unkas Bergerak 

+eliputi penjelasan mengenai frekuensi re-use, handover, dan cell Splitting sebagai kata kunci dari sistem komunikasi  bergerak.

BAB III & )l!*al $+ste% ,!r M!*le -!%%unat!n /)$M0

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat /S+, arsitektur /S+, spesifikasi sistem /S+, metode akses dan macam-macam fitur dari sistem /S+.

BAB I & Prns( Trans%s

+eliputi beberapa metode transmisi yakni duple; oleh 0"+* dan %"+*.

BAB I & a'! Inter"ae

+eliputi pembagian logic channel dan beberapa interface yang membagi tiap station.

BAB  & Penutu(

(6)

BAB II

KN$EP DA$A $I$TEM KMUNIKA$I BE)EAK 

II.1 U%u%

Sistem telekomunikasi bergerak dapat dibagi menjadi dua bagian<  Sistem %elekomunikasi Bergerak #S%B$ onseluler, yaitu system

telekomunikasi bergerak yang memiliki daerah cakupan yang sangat luas.%eknik yang digunakan adalah dengan mendirikan sebuah menara yang dilengkapi dengan seperangkat antenna yang berfungsi sebagi  pemancar sekaligus sebagai penerima dan didirikan ditengah-tengah

area cakupannya.

 Sistem %elekomunikasi Bergerak #S%B$ Seluler. "aerah cakupan dari S%B seluler dibagi atas daerah-daerah yang lebih kecil #sel$ dan masing-masing sel tersebut menggunakan stasiun sendiri yang  bernama Base Transceiver Station #B%S$. 1ubungan antar B%S diatur 

oleh sentral telepon bergerak itu sendiri.

1al yang paling mendasar yang mendukung perkembangan sistem komunikasi bergerak adalah karena adanya keterbatasan spektrum frekuensi dan untuk efisiensi penggunaan spektrum frekuensi. "alam sistem komunikasi bergerak selular daerah pelayanan akan dibagi-bagi menjadi daerah-daerah cakupan yang kecil, yang disebut sebagai sel, dengan menara pengirim cukup rendah dan daya pancar cukup rendah. Sel menunjukkan cakupan sinyal. Sel berbentuk heksagonal atau bentuk yang lain hanya digunakan untuk mempermudah penggambaran pada layout  perancangan.

(7)

II.2 Para%eter Dasar Dala% $ste% K!%unkas $elular

*da dua kata kunci yang membedakan antara sistem komunikasi  bergerak selular dengan yang lainnya<

1) Frequency Reuse

 Frequency reuse memungkinkan penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda, diluar jangkauan interferensinya.  Freuensi reuse digunakan karena keterbatasan alokasi spektrum frekuensi pada komunikasi bergerak selular. Semakin luas area  pelayanan dan semakin besar jumlah pelanggan maka dibutuhkan

lokasi frekuensi yang lebar pula.

)a%*ar II. 1 Frequency !euse 20  Handover /H0

 "andover  adalah suatu peristiwa perpindahan kanal dari +S tanpa terjadinya pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur  tangan dari pemakai. *lasan dasar handover adalah +S keluar dari cakupan B%S dan jika trafik disuatu sel terlalu tinggi sehingga  beberapa +S diserahkan ke sel yang lain.

(8)

)a%*ar II.2 "andover  %ahapan dalam pelaksanaan 1=< aa. +onitoring

• +engukur kualitas jalur radio lama dan jalur radio baru

• +emulai 1= jika sudah dibutuhkan #1= akan dilaksanakan

apabila proses monitoring mengindikasikan adanya +S yang  bergerak menuju 2one sel yang baru$

ab. Penanganan 1=

• 4alur yang baru dibangun #mengaktifkan kanal baru yang

tersedia di sel tujuan$

• 4alur yang lama dinon-aktifkan #dihilangkan$ • +S menempati sel yang baru.

3) Cell Splitting 

#ell s$litting   terjadi pada saat level traffik pada suatu sel telah mencapai<

• Semua kanal yang tersedia telah terpakai • %erjadi blocking yang cukup tinggi

"engan melakukan cell s$litting   #pembagian sel menjadi lebih kecil$ maka frekuensi dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa

(9)

frekuensi. Sel baru hasil  s$litting  memiliki radius ? dari radius sel asalnya.

(10)

BAB III

PEN)ENALAN DIE TE$T

III.1. Pengenalan TEM$

%9+S adalah kependekan dari %est +obile System yang merupakan  perangkat untuk mensetting dan maintaining jaringan seluler. Perangkat %9+S ini merupakan keluaran 9ricsson untuk drive test. Pada dasarnya terdiri dari ponsel %9+S mobile phone yang dikendalikan oleh perangkat lunak pada komputer. Salah satu fitur utama dari %9+S adalah menggunakan ponsel dengan bagian radio standar dan daya standar, yaitu suatu ponsel biasa dengan perangkat lunak  yang diubah. +aka dari itu %9+S akan berperilaku sama seperti ponsel standar.  amun memiliki fitur tambahan sebagai pengumpul informasi tentang level sinyal

dan kualitas sinyal dan banyak lagi yang dipancarkan oleh B%S.

I. 1 L!g! TEM$

*da tiga jenis %9+S yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, antara lain <

(11)

%9+S ini digunakan untuk drive test di luar ruangan #outdoor$. +ulai versi 8 sudah dapat digunakan untuk drive test dalam ruangan #indoor$. +enggunakan /PS #/lobal Positioning System$ sebagai alat navigasi dan plotting parameter pada rute drive test yang dilalui.

 TEM$ Lght

4enis %9+S 7ight ini digunakan untuk drive test di dalam ruangan #indoor$.%9+S 7ight merupakan versi penyederhanaan dari %9+S Investigation dengan menghilangkan beberapa fitur, yang bertujuan mengurangi beban kerja dan konsumsi baterai komputer. 1al tersebut dilakukan karena saat itu komputer portable>laptop masih mempunyai keterbatasan perangkat dan baterai. "ata logfile yang dihasilkan %9+S 7ight sama lengkapnya dengan yang dihasilkan oleh %9+S Investigation. Plotting parameter dilakukan secara manual karena /PS tidak dapat menerima sinyal dari satelit.

 TEM$ Aut!%at

%9+S *utomatic ini digunakan untuk drive test di luar ruangan #outdoor$. %9+S Investigation dan %9+S 7ight hanya bisa mengukur sisi downlink saja yaitu dari arah B%S ke +S. ntuk uplink yaitu dari arah +S ke B%S, %9+S Investigation dan 7ight tidak dapat mengukur karena alat pengukurnya hanya handphone. %9+S *utomatic menggunakan sistem client-server untuk pengukuran uplink dan downlink. lient-nya menggunakan +% #+obile %est nit$ yang bekerja secara otomatis saat dinyalakan. 1asil pengukuran di +% dikirim lewat /P6S ke server. Server akan menerima data dari +% dan mengolahnya.

(12)

III.2. Pengenalan Dre Test

"rive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. %ujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan. Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual 6adio 0re@uency #60$ di suatu Base %ransceiver Station #B%S$ maupun dalam lingkup  base station sub-system #BSS$ yang dilakukan dengan mobil sehingga pengukuran dilakukan bergerak. Perjalananpun dilengkapi dengan peta digital, /PS, handset dan software drive test, seperti *gilent, emo #okia$, %9+S #9ricsson$, dan 6ohde A Schwar2.

Selain tujuan umum diatas, dalam proses drive test dapat bertujuan khusus untuk optimasi suatu jaringan seperti berikut <

a. ntuk mengetahui overage sebenarnya di lapangan,apakah sudah sesuai dengan prediksi overage pada saat Planning.

b. ntuk mengetahui parameter jaringan di lapangan,apakah sudah sesuaI dengan parameter Planning dan =ptimasi.

c. ntuk mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti penambahan atau pengurangan %6.

d. ntuk mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga.

e. ntuk mencari adanya Poor overage atau daerah yang memiliki daya terima signal yang rendah.

f. ntuk mencari 60 issue yang berkaitan adanya "rop all atau Block  all.

(13)

g. ntuk mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking.

III.3. Perlengka(an Dre Test

Proses drive test membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam pengukuran. "alam modul ini drive test dilakukan menggunakan software %9+S dan adapun perlengkapan lengkapnya sebagai berikut<

 La(t!(

7aptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara visual. 7aptop yang dilengkapi dengan software %9+S Investigation untuk mengambil dan mengolah data. Spesifikasi 7aptop untuk drive test harus memiliki memori 6*+ lebih dari &/B.

 Perangkat Lunak TEM$

Perangkat 7unak %9+S yang digunakan untuk drive test di luar  ruangan adalahsoftware %9+S Investigation.

 D!ngle HA$P4

"ongle 1*SP8 adalah gabungan proteksi antara hardware key #dongle$ dan software yang biasanya sudah terintegrasi dengan aplikasi. Software yang terintegrasi dengan %9+S Investigation secara periodik  akan memeriksa apakah hardware key tersebut valid atau tidak, jika tidak  valid software tidak akan berjalan sempurna. %ujuan dari dongle adalah

(14)

menggantikan serial number dan hanya komputer yang terpasang dongle yang bisa menggunakan aplikasi tersebut.

 Han'(h!ne TEM$

*da berbagai jenis 1andphone yang support pada %ems investigationdiantaranya adalah Sony 9ricsson !())i, %C&), dan :''5i. 1andphone sebagai terminal untuk panggilan, upload dan download data maupun video call. "an untuk mengukur kekuatan sinyal yang diterima oleh pelanggan. Selain itu perlu juga disiapkan sim card dari operator yang akan diukur.

 Ka*el Data

!abel data untuk menghubungkan antara computer dan handphone. !abel data yang digunakan antara lain SB, Serial.

 )l!*al P!st!nng $+ste% /)P$0

Sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan  bumi secara cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap

waktu. /PS ini digunakan untuk tracking rute pengukuran sehingga akan diketahui posisi pengambilan data sepanjang pengukuran drivetest.

(15)

Perangkat yang mendukung dalam pengukuran menggunakan %9+S, sepertiSB 1ub, Inverter, dan harger handphone, !aret gelang.

III.4. 5ens 6 5ens Pengukuran Dre Test

4enis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara pengambilan data. Padamode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu < a. Dre Test I'le M!'e

Pengukuran kualitas sinyal yang diterima +S dalam keadaan idle #tidak  melakukan call>sms$. Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk  mengetahui signal strength suatu area yang terindikasi low signal>no service.  b. Dre Test De'ate' M!'e

Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal #long all>Short all ke destination number tertentu$. ntuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice dan data.

c. Dretest 7!$ M!'e

Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan metode callset up dan call end dengan formula time > command s@uence tertentu.

Sedangkan untuk cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, antara lain <

a. Single Site Derification #SSD$, merupakan drive test untuk memverifikasi setiap site bagus atau tidak.

(16)

 b. luster, merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator   jaringan.

c. Benchmark, merupakan drive test yang membandingkan beberapa operator  dalam satu cluster atau daerah.

d. =ptimasi, merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service @uality  pada site yang sudah jadi.

III.#. Para%eter Dre Test

+eningkatnya jumlah pelanggan sebuah operator tidak hanya berdampak   pada peningkatan revenue, namun juga berakibat pada naiknya jumlah panggilan

gagal. !egagalan panggilan bisa disebabkan oleh 3 faktor, pertama komponen dalam ponselnya yang bermasalah, kedua pelanggan memang berada pada luar  coverage B%S sehingga saat handover, ponsel tidak tercover oleh B%S lain atau  pelanggan berada pada daerah blankspot. !etiga, jaringan operator yang memang

sedang padat.

0aktor pertama tentu bisa diatasi dengan melakukan penggantian komponen, sementara yang faktor kedua tidak bisa berbuat banyak selain menunggu ponsel mendapatkan sinyal kembali, solusinya mungkin bisa dilakukan dengan  penggantian simcard operator lain. Pada faktor harus dikembalikan ke operator 

yang bersangkutan, apakah jaringan yang mereka pasang sudah baik, sehingga  bisa mengcover seluruh kawasan. Panggilan gagal seringkali terjadi di daerah  perkotaan #kepadatan traffic$ dan pegunungan #overlap$. =leh karena itu dilakukan drive test sebagai bagian dari optimasi jaringan untuk mengetahui

(17)

 parameter-parameter yang terukur agar dapat dievaluasi sehingga dapat dilakukan  perbaikan untuk menjamin kualitas layanan yang lebih baik lagi.

a. Dre Test 2) /)$M0

Parameter untuk drive test /S+ ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu  parameter untuk verifikasi data B%S dan parameter untuk verifikasi kualitas  jaringan. Paramater untuk verifikasi data B%S, antara lain <

 Br!a'ast -!ntr!l -hannel /B--H0,merupakan frekuensi carrier yang digunakan pada saat downlink untuk mentransmisikan informasi system. 0rekuensi carrier yang digunakan oleh B%S / yaitu /S+'))< (')-'&5 +12 dan "S&())< &()5-&(() +12

 A*s!lute a'! ,re8uen+ -hannel /A,-0, merupakan konversi dari B1 yang bernilai +12 diubah menjadi nomor-nomor kanal.

 -ell )l!*al I'entt+ /-)I0,merupakan sebuah identititas #I"$ yang unik  dari cell-cell dalam suatu jaringan seluler untuk mengenali posisi user   berdasarkan cell. 0ormat penamaan /I, yang terdiri dari <

• + #+obile ountry ode$ adalah identifikasi suatu negara

dengan menggunakan 3 digit. ntuk Indonesia, digit +-nya adalah 5&).

• + #+obile etwork ode$ < adalah  digit identifikasi yang

digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah mobile network atau P7+. !ombinasi antara + dan + akan selalu menghasilkan sebuah code yang unik di seluruh dunia.

(18)

• 7* #7ocation *rea ode$ < adalah identifikasi yang digunakan

untuk menunujukan kumpulan beberapa

cell. "alam sebuah P7+ yang sama, tidak boleh digunakan & 7* yang sama untuk  group cell yang berbeda.Sebuah 7* dapat digunakan dalam  #atau lebih$ BS yang berbeda, asalkan masih dalam & +S yang sama. Informasi lokasi 7* terakhir  dimana sebuah +S berada akan disimpan di D76 dan akan diupdate apabila +S tersebut bergerak dan memasuki area dengan 7* yang berbeda.

•  I #ell Identity$ < adalah identifikasi sebuah cell dalam jaringan

seluler. "alam sebuah P7+, I yang sama dapat digunakan untuk  #atau lebih$ cell yang berbeda, asalkan dalam 7* yang  berbeda.

 Base $tat!n I'entt+ -!'e /B$I-0, membedakan B%S-B%S berdekatan yang mempunyai B1 dan *60 yang sama.

Sedangkan untuk kulitas jaringan /S+, memiliki parameter diantaranya sebagai berikut <

• 9Le /ee(t!n Leel0

level daya yang diterima oleh +S #+obile Station$ dalam satuan EdBm dimana semakil kecil nilai EdBm-nya maka semakin lemah level daya yang terima.

(19)

%ingkat kualitas sinyal yang diterima +S dengan rentang nilai ) sampai F dimana semakin besar nilai 6;Gual maka semakin buruk kualitas sinyalnya.

• $(eeh 7ualt+ In'at!r /$7I0

%ingkat kualitas suara pada saat menelepon yang memiliki rentang nilai antara -) sampai dengan 3) dimana semakin besar nilai SGI semakin baik.

• -all $etu( $uess at! /-$$0

Standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh ketersediaan kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut, maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara.

Standard SS6 ditentukan dalam Peraturan +enteri !ominfo omor < &>Per>+.!ominfo>)8> ))( bahwa prosentase SS6 harus H ') .

• -all -!%(let!n $uess at! /--$0

Prosentase tingkat keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi drop call.  biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar mencapai J '(.

• Dr!( -all at! /D-0

"ropped all 6atio adalah prosentase banyaknya panggilan yang jatuh atau  putus setelah kanal pembicaraan digunakan. "ropped call dapat disebabkan  beberapa hal, antara lain<

K 6ugi-rugi frekuensi radio.

K o-hannel interferensi dan *djacent interferensi. K !egagalan proses handover.

(20)

 Bl!ke' -all at! /B-0

Prosentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena keterbatasan kanal  -all $etu( T%e /-$T0

:aktu yang diperlukan untuk melakukan panggilan dalam satuan detik #s$. III.:. Han'!er

1andover adalah suatu cara dimana memungkinkan user pindah pelayanan dari suatu sektor ke sektor lain baik dalam satu B%S maupun antar B%S tanpa adanya pemutusan hubungan dan terjadi pemindahan frekuensi>kanal secara otomatis yang dilakukan oleh sistem. %ujuan dari handover adalah untuk  menjaga kualitas panggilan, menjaga hubungan antara +S dan B%S dalam  proses perpindahan layanan, melakukan pergantian kanal jika terjadi gangguan

interferensi yang besar, dan untuk memperjelas batas antar daerah pelayanan +S.

Proses handover dipengaruhi oleh faktor level daya sinyal terima, kualitas sinyal terima,power budenganet sel tetangga dan jarak antara +S dan B%S #%iming *dvanced$ yang masing-masing mempunyai nilai ambang batas sehingga ketika nilai ambang batas tersebut sudah dilewati handover harus dilakukan untuk menjaga suatu panggilan agar tidak terputus. Proses handover  tidak selalu berjalan lancar, walaupun nilai ambang batas sudah dilewati namun tetap tidak mau melakukan handover. 1al tersebut dikarenakan  beberapa faktor sehingga menyebabkan kegagalan handover #failure$. !egagalan handover belum tentu menyebabkan suatu panggilan terputus, bisa  juga mengakibatkan kualitas suara yang diterima menjadi jelek. Panggilan

(21)

terputusatau drop call merupakan akibat yang paling buruk jika handover tidak  dapat dilakukansehingga akan mengurangi kualitas jaringannya.

Pengambilan keputusan dari handover ditentukan oleh %enis handover -nya. Pada teknologi />/S+ dan 3/>+%S memiliki perbedaan dalam jenis handover yang digunakan yaitu <

 Har' Han'!er

1ard handoff adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber  dilepaskan dan setelah itu baru menyambung dengan sel tujuan. Sehingga koneksi dengan sel sumber terputus sebelum menyambung dengan sel target E untuk alasan tersebut hard handoff juga dikenal dengan sebutan Mbreak-before-makeN. 1ard handoff dimaksudkan untuk meminimalkan gangguan panggilan secara instan. Suatu hard handoff dilakukan oleh  jaringan selama panggilan berlangsung. 4enis ini digunakan dalam

teknologi />/S+.  $!"t Han'!er

Soft handoff adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber tetap tersambung dengan user sementara secara paralel juga menghubungi kanal  pada sel target. Pada kasus ini, sambungan ke target harus berhasil dahulu sebelum memutus sambungan dengan sel sumber, karena itulah soft handoff juga disebut Mmake-before-breakN. Interval selama terjadinya dua sambungan dilakukan secara paralel bisa saja singkat maupun substansial #tergantung kondisi yang memungkinkan$. !arena alasan inilah soft handoff dapat dilakukan dengan koneksi lebih dari satu sel, misalnya

(22)

koneksi dengan tiga sel, empat atau lebih, semua dapat dilakukan oleh telepon dalam satu waktu. !etika panggilan dalam keadaan soft handoff, sinyal yang terbaik dari semua penggunaan kanal dapat dimanfaatkan untuk panggilan pada saat itu atau semua sinyal dikombinasikan agar  dapat menghasilkan duplikat sinyal yang lebih baik. !emudian yang lebih menguntungkan adalah, ketika kedua performa dikombinasikan pada downlink #forward link$ dan uplink #reverse link$ maka handoff tersebut menjadi lebih halus #softer$. Softer handoff dapat dilakukan apabila sel yang mengalami handoff berada dalam satu situs sel. 4enis 1andover ini digunakan dalam teknologi 3/>+%S.

(23)

BAB I

ANALI$I$ PBLEM 2) /)$M;D-$0

I.1 Png(!ng Han'!er

Analss & "i sebabkan tidak adanya serving cell yang dominan # jarak antara 6; 7evel berdekatan O>- kurang dari -5 dbm$

$!lus & < "own tilt antenna atau rubah handover threshold parameter. IV.2 Missing Neighbour

(24)

Analss &sampai pada jarak 5 km site Sukamandi belum handover juga ke site Perumahan mempaya.

$!lus & reate adjacent cell> eighbourQ Sukamandi sec.3 ke perumahan mempaya sec.& #via BS sofware$

IV.3

Block call (Tidak bisa melakukan pembicaraan)

Analss & Block call pada kasus diatas, lebih di sebabkan karena lemahnya sinyal 6; 7evel # -&)8 dbm$ jarak serving cell J F !m # site Pangkal dudat$

$!lus & aikkan nilai 6; access minimum atau 6= pada parameter. *tau Solusi terakhir usulkan penambahan tower baru, karena tidak ada dominan cell yg kuat  pada area tersebut.

(25)

I.4 Dr!( -all

Analss & "ropcall lebih di sebabkan karena lemahnya 6; 7evel,6; Gual, >I worst, %iming *dvance # %*R&$,karena jarak antar site berjauhan J &5 !m.

$!lus & Proposed> usulkan penambahan tower baru -atatan & "ropcall bisa di sebabkan beberapa hal <

&. 4araknya sudah terlalu jauh dari site # seperti contoh di atas %*R&$ . Interferensi >gangguan. *da  macam <

- Interference o-hannel

(26)

PENUTUP

.1 Kes%(ulan

 Block call terjadi !arena terhalang gedung , jadi sinyal yg di pancar oleh antenna tidak dapat diterima oleh +S dengan baik dan antenna yang serving sinyal ke +S terlalu jauh

 "rop all terjadi !arena kontur yg landai atau pegunungan, kualitas sinyal yg di dapat kecil yg mengakibatkan drop

 1andover terjadi jarak antara site * dan site B berdekatan.

.2 $aran

P%. hina omservice Indonesia hendaknya dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswa untuk mengetahui penerapan teori dalam praktek dilapangannya, mungkin salah satunya dengan memberikan studi kasus atau melibatkan dalam proyek yang ditangani.

(27)

DA,TA PU$TAKA

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisa link budget dan penggunaan AUPC dan ACM pada sistem komunikasi satelit VSAT pada pita frekuensi Ku-Band untuk menguji kehandalan sistem, link availability,

UMTS adalah Sistem telekomunikasi generasi ketiga dengan laju data sampai 2 Mbps pada pita frekuensi 2 GHz dapat mendukung layanan telekomunkasi bergerak dan

Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas Pengembangan Modul Komunikasi Bergerak untuk Mendukung Sistem Navigasi pada Kendaraan Swa Kemudi Penelitian Dasar

Perkembangan sistem informasi sampai saat ini telah mendukung proses teknologi di berbagai perusahaan, seperti penggunaan sistem informasi absensi pada Kejaksaan

Dengan berkembangnya media komunikasi dibidang telekomunikasi khususnya, secara tidak langsung harus membutuhkan suatu sistem baru yang mendukung perkembangan tersebut khususnya

Secara definitif, sistem komunikasi spektral tersebar merupakan suatu teknik modulasi dimana pengirim sinyal menduduki lebar pita frekuensi yang jauh lebih besar dari pada

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 07/PER/ M.KOMINFO/2/2006 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak

Penggunaan dan manajemen kanal frekuensi tinggi (HF) pada sistem komunikasi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta dibahas dalam dokumen