TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI
Tujuan pemberian makan pada anak adalah : Tujuan pemberian makan pada anak adalah : Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang dimamfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan dimamfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikomotor, peningkatan kesehatan.
psikomotor, peningkatan kesehatan.
Pelaksanaan pelbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah Pelaksanaan pelbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah sakit.
sakit.
Meminimalkan terjadinya obesitas pada usia dini. Meminimalkan terjadinya obesitas pada usia dini. Mendidik kebiasaan makan yang baik, mencakup penjadwalan makan, Mendidik kebiasaan makan yang baik, mencakup penjadwalan makan, belajar menyukai, memilih dan menentukan jenis makanan yang belajar menyukai, memilih dan menentukan jenis makanan yang bermutu.
bermutu.
Makanan untuk anak haruslah meemnuhi syarat-syarat sebagai berikut Makanan untuk anak haruslah meemnuhi syarat-syarat sebagai berikut :
:
Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera
terhadap makanan.
terhadap makanan.
Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi
dan keadaan faali anak.
dan keadaan faali anak.
Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS NUTRISI UNTUK ANAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS NUTRISI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH
PRA-SEKOLAH
TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan memilih makanan yang baik untuk anaknya. memahami makanan dan memilih makanan yang baik untuk anaknya.
SOSIAL BUDAYA Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya tidak boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tinggi kadar proteinnya
dan baik untuk penyembuhan luka.
SERAT MAKANAN
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak –anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
KEMUDAHAN CERNA
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrient yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat mempengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan. Misal, susunya menjadi lebih kecil; buah yang dikupas atau disimpan terlalu lama akan kehilangan vitamin C; absorpsi besi akan meningkat bila diperlukan vitamin C dan merendah bila ada susu atau teh.
RASA KENYANG
Selain terhadap kepuasan dan terpenuhinya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan,
sayur dan buah mempunyai nilai yang rendah. Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain yang banyak dikonsumsi di Indonesia, akan menyebabkan bertambahnya sekresi getah lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga akan menambah rasa kenyang.
SUMBER MAKANAN
Tersedianya sumber makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh mendapatkan makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.
AUTOSINTESIS VITAMIN
Ada beberapa jenis vitamin ternyata dapat dibentuk dalam tubuh individu sendiri. Misalnya sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotenat hanya mungkin berlangsung bila terdapat bakteri flora usus. Tetapi belum diketahui dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan dengan jumlah kebutuhan tubuh sendiri. Jenis makanan atau keadaan flora usus tertentu dapat mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian beri-beri pada beberapa kelompok penduduk di Kobe, Jepang, sebagai akibat adanya bakteri usus jenis lain yang dapat
menghancurkan vitamin.
PENGARUH OBAT
Beberapa jenis antimikroba dapat mempengaruhi status gizi anak, walaupun tidak sampai tahap MEP. Perubahan status gizi ini biasanya terjadi melalui mekanisme adanya kelainan dasar berupa kelainan struktur saluran cerna, misalnya hipertropi mikrovilus atau stomatitis, yang kemudian dapat mengakibatkan malabsorbsi, nafsu makan berkurang atau diare. Secara umum telah dikenal bahwa pemberian
antibiotic berspektrum luas untuk waktu yang cukup lama dapat menyebabkan stomatitis, diare, atau berkurangnya sintesis vitamin K (Derivat ampisillin, Kloramfenikol). Pemberian INH dapat menimbulkan
gejala defisiensi piridoksin.
FAKTOR ENDOKRIN
Beberapa jenis bahan makanan diketahui mengandung bahan antitiroid yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan yodium, misalnya lobak, kubis, kacang kedele. Demikian pula pemberian kortikosteroid untuk jangka waktu lama memerlukan penambahan masukan protein, kalium
dan kalsium, serta pengurangan natrium.
FAKTOR EMOSIONAL
Dengan berubahnya keadaan sosial masyarakat, sering dijumpai keluhan seorang ibu mengenai kesulitan dalam pemberian makan pada anak, terutama bila keluarga sangat disibukkan oleh berbagai masalah di luar dugaan. Dalam hal ini ibu di hadapkan kepada persoalan yang serba salah, bingung, khawatir anaknya menjadi kurus, sehingga akhirnya anak dipaksakan bahkan ditakut-takuti untuk makan makanan yang mungkin kurang disukainya. Nasihat kepada ibu yang demikian hendaknya diberikan dengan berdasarkan informasi yang menjadi latara belakang timbulnya kesulitan makan tersebut.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH
KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalam proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun pada masa balita kebutuhan kalori per Kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu
Kebutuhan kalori anak balita adalah 80 kkal/Kg BB/Hari.
PROTEIN
Keperluan protein untuk anak balita adalah 1,5 g/ Kg BB / Hari. Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar, udang, susu, keju, sereal, kadcang-kacangan, kacang tanah, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum.
KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat. Sumbernya makanannya : susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras, jagung, gandum, buah, jajanan, sirop, kue, sayur.
LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak. Sumber makanannya : susu, keju, kuning telur, mentega, margarine, minyak nabati, kacang tanah, daging, jeroan, otak, ikan.
CAIRAN
Keperluan cairan anak balita berkisar antara 100 – 125 ml / Kg BB/ Hari
atau sebanyak 1150 – 1800 ml/hari.
VITAMIN A / RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800 µg RE/ hari. Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk lemak susu, ikan air tawar, kuning telur, mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning
dan merah.
TIAMIN
Sumber makanan : hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras,setengah giling, gandum, kacang-kacangan dan sayuran.
RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari. Sumber makanan : susu, keju, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur
berdaun hijau.
NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari. Sumber makanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berdaun
hijau dan kacang tanah.
PIRIDOKSIN
Kebutuhan piridoksin untuk anak balita adalah 1,6 mg/hari. Sumber makanan : susu, daging, hati, ginjal, ikan, sereal dan kacang tanah.
FOLASIN / ASAM FOLINAT
Kebutuhan folasin anak balita adalah 300 µg/hari. Sumber makanan : hati , sayuran berdaun hijau, sereal,
kacang-kacangan dan keju.
VITAMIN B 12 / CIANOCOBALAMIN
Kebutuhan vitamin B 12 anak balita adalah 3,0 µg/hari. Sumber makanan : daging, jeroan, ikan, telur ,susu dan keju.
VITAMIN C
Kebutuhan vitamin C anak balita adalah 20 mg/hari. Sumber makanan : buah rasa asam, tomat, arbei, jeruk, kubis, semangka, blewah, sayuran berwarna hijau.
VITAMIN D Kebutuhan vitamin D anak balita adalah 10 µg/hari. Sumber makanan : kuning telur, margarine, minyak ikan, paparan
cahaya matahari.
KALSIUM
Kebutuhan kalsium anak balita adalah 500 mg/hari. Sumber makanan : susu, keju, sayuran berdaun hijau, sardiri, kerang/remis.
FERRUM / BESI
Kebutuhan besi anak balita adalah 10 mg/hari. Sumber makanan : hati, jeroan, daging, kuning telur, sayur hijau,
kacang polong dan kacang tanah.
YODIUM
Kebutuhan yodium anak balita adalah 120 µg/hari. Sumber makanan : garam beryodium, makanan laut, tumbuh-tumbuhan
dari area non goiter.
ZINC
Kebutuhan zinc anak balita adalah 10 mg/hari. Sumber makanan : daging, keju, kacang tanah dan serealia.
PENATALAKSANAAN GIZI
Pendidikan orang tua
Tujuan pengajaran adalah untuk mengarahkan dan mengembangkan pola kebiasaan makan yang baik yang akan meyakinkan konsumsi zat gizi yang cukup dan meminimumkan risioko obesitas dan persoalan
Kembangkan kebiasaan makan yang baik Anak-anak perlu mengkonsumsi diet dengan pangan yang beragam dari segala jenis makanan untuk meyakinkan diet yang seimbang. Kebiasaan makan orang tua sangat mempengaruhi apa yang dimakan anaknya. Jadi orang tua mesti berusaha untuk makan yang seimbang dan diet beragam dan hindari pengucapan ketidaksenangan terhadap makanan.
Kesukaan makan
Kesukaan makan, Pada masa anak-anak hanya mau makan satu atau dua jenis makanan saja untuk beberapa hari, adalah umum. Biasanya ini tidak berbahaya; konsumsi selama periode beberapa minggu akan menyeimbangkannya.
Keahlian makan
Anak-anak yang masih muda ingin menyuap dirinya sendiri dan karena itu perlu mempelajari beberapa keahlian yang diperlukan. Walaupun prosesnya sangat kotor dan berantakan tetapi mesti di dorong. Penekanan yang keterlaluan pada kerapian akan menyebabkan stress pada waktu makan dan dapat mengganggu dalam pengembangan
kebiasaan makan yang baik.
Konsumsi mineral
Untuk meyakinkan konsumsi zat gizi yang cukup, setiap hari anak mesti memakan paling tidak 2 sajian daging, ayam, ikan dan 4 sajian roti “Whole grain” dan sereal. Sayuran daun-daunan dengan warna hijau
tua juga dapat memberikan zat gizi.
Kalsium
Untuk meyakinkan konsumsi kalsium yang cukup, anak-anak mesti : meminum susu secara teratur, sering makan keju, gunakan susu bubuk
instant dan makan yogurt.
Meminimumkan obesitas
Orang tua mesti memperhatikan tentang apa yang mereka anggap sebagai makanan yang buruk.mereka mesti diingatkan bahwa laju pertumbuhan melambat dan nafsu makan mencerminkan hal itu. Penggunaan makanan manis dan gorengan harus dibatasi dengan ketat. Orang tua mesti membatasi waktu anak untuk menonton TV dan merangsang aktivitas yang menggunakan otot.
Promosikan kesehatan gigi
Faktor-faktor yang merangsang perkembangan gigi yang baik adalah : Kalsium, fosfor dan Fluorida yang cukup akan merangsang pertkembangan gigi yang tidak mudah berlubang. Hindari karbohidrat yang lengket seperti gula-gula kunyah dan kue-kue
yang lengket ke gigi.
Kembangkan kebiasaan menggosok gigi dan Flossing (pembersihan gigi dengan benang gigi) secara teratur.