1
KARAK TERISTIK HASIL UJ I ANTIG EN NON-STRUK TURAL 1 (NS1)PADA PASIEN YANG DIDUGA DEMAM BERDARAH DENGUE DI
LABORATORIUM RSU SURYA HUSADA PERIODE MEI SAMPAI OKTOBER TAHUN 2013
Ni Putu Eka Rosiana Dewi1, A.A. Wir adewi Lestar i2, Wayan Sutir tayasa2
1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman Denpasar,
2Laboratorium Patologi Klinik RS Sanglah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Antigen Non-Struktural 1 (NS1) saat ini merupakan terobosan pemeriksaan baru yang dapat mendeteksi virus dengue lebih awal. Pemeriksaan antigen dengue NS1 dapat mendeteksi infeksi akut lebih awal dibandingkan pemeriksaan antibodi dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil uji NS1 pada pasien yang diduga demam berdarah dengue di laboratorium RSU Surya Husada periode Mei sampai Oktober tahun 2013. Metode yang digunakan adalah rancangan cross-sectional, non eksperimental dengan data diambil secara retrospektif dari RSU Surya Husada. Pada penelitian ini didapatkan prevalensi hasil positif dari uji Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien-pasien yang diduga demam berdarah dengue di RSU Surya Husada periode Mei sampai Oktober tahun 2013 sebanyak 18,18%. Pada penelitian ini juga prevalensi hasil negatif dari uji Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien-pasien yang diduga demam berdarah dengue di RSU Surya Husada periode Mei sampai Oktober tahun 2013 sebnyak 81,81%. Kata kunci: DBD, virus dengue, NS1
CHARACTERISTIC FINDINGS NON- STRUCTURAL 1 (NS1) ANTIG EN TEST IN PATIENTS SUSPECTED OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER IN LABORATORIES RSU SURYA HUSADA PERIOD MAY TO OCTOBER 2013
2
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Dengue virus is transmitted through the bite of Aedes aegypti mosquito that previously has bitten an infected person dengue. Non-Structural Antigen 1 (NS1) is now a breakthrough new test that can detect dengue virus early. Dengue NS1 antigen test can detect acute infection earlier than antibody test dengue. This study aimed to investigate the characteristics of NS1 test results in patients suspected of dengue fever in the laboratory RSU Surya Husada the period May to October 2013. The method used is a cross-sectional design, non-experimental data obtained retrospectively from RSU Surya Husada. In this study, the prevalence of positive results of the test Non-Structural 1 (NS1) in patients suspected of dengue fever in RSU Surya Husada May-October period of 2013 as much as 18.18%. In this research the prevalence of negative results of the test Non-Structural 1 (NS1) in patients suspected of dengue fever in RSU Surya Husada the period May to October 2013 sebnyak 81.81%.
Keywor ds: dengue, dengue virus, NS1
PENDAH ULUAN
Demam Berdarah Dengue
merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. The
World Health Organization (WHO)
mengklasifikasikan infeksi virus dengue sebagai masalah kesehatan internasional karena luasnya distribusi geografi virus
tersebut. Infeksi virus dengue
dilaporkan terjadi di lebih dari 100 negara, dua setengah miliyar orang hidup di negara endemis virus dengue. Salah satu negara endemis virus dengue yaitu negara-negara dengan iklim tropis dan subtropis, yang merupakan negara tujuan wisata dunia.1,2
Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang
sebelumnya sudah menggigit orang
yang terinfeksi dengue. Demam
berdarah dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Sebenarnya, saat kita terkena
infeksi dengue, tubuh akan
memproduksi kekebalan terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Virus dengue merupakan virus RNA rantai tunggal, terdapat empat serotipe yang
berbeda yaitu DENV1, DENV2,
DENV3 dan DENV4.1,3
Pemeriksaan laboratorium
sebagai salah satu penunjang dalam
penegakan diagnosis infeksi virus
dengue juga telah mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya infeksi virus dengue pada pasien. Saat ini ada beberapa teknik untuk mendeteksi virus dengue yaitu kultur dan isolasi virus, Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), uji serologi (IgM dan IgG anti dengue)
dan pemeriksaan hematologi rutin.
Isolasi virus atau PCR masih merupakan gold standard untuk mendeteksi virus dengue ini, tetapi terdapat keterbatasan untuk pemeriksaan ini terutama biaya,
waktu dan teknik pengerjaannya.
Pemeriksaan serologi IgM dan IgG anti dengue yang secara rutin dan relatif
mudah dikerjakan, namun masih
mempunyai keterbatasan yaitu
ketidakmampuannya mendeteksi proses infeksi lebih awal.3,4
Saat ini terdapat terobosan
pemeriksaan baru terhadap antigen non-struktural 1 dengue (NS1) yang dapat mendeteksi virus dengue lebih awal.
non-struktural dengan berat molekul 46-50 kD dan merupakan glikoprotein yang highly conserved. Pemeriksaan antigen dengue NS1 dapat mendeteksi infeksi
akut lebih awal dibandingkan
pemeriksaan antibodi dengue.
Pemeriksaan lebih awal digunakan
untuk mendeteksi adanya infeksi virus dengue atau tidak. Maka dari itu, harus dilakukan sedini mungkin dari gejala yang muncul. Mengingat jumlah kasus kematian akibat infeksi virus dengue, maka pemeriksaan cepat atau rapid test
ini sangat membantu tenaga medis
dalam menegakkan diagnosis
dengue.3,4,5
Rapid Tes NS1 adalah suatu tes
in vitro dengan teknik pengujian
Immunochromato-graphic, suatu tes
satu langkah untuk menentukan secara kualitatif Antigen NS1 virus dengue di dalam serum manusia untuk diagnosa dini pada infeksi dengue akut. Untuk hari ke-1 sampai 3 sejak demam dimulai, sensitivitasnya mencapai 74% dengan spesifisitas 100% sedangkan untuk hari ke-4 sampai 8 demam sensitivitasnya
menurun 52,2% namun, spesifisitas
tetap 100%. Setiap tes berisikan satu
membrane strip, yang telah dilapisi deng an anti-dengue NS1 antigen capture pada daerah garis tes. Anti-dengue NS1
antigen-colloid gold conjugate dan
serum sampel bergerak sepanjang
membran menuju daerah garis tes ( T ) dan membentuk suatu garis yang dapat dilihat sebagai suatu bentuk kompleks antibody-antigen-antibody gold particle. NS1 Antigen Rapid Tes memiliki dua garis hasil, garis "T" (garis tes) dan "C" (garis kontrol). Kedua garis ini tidak
akan terlihat sebelum sampel
ditambahkan. Garis kontrol C
digunakan sebagai kontrol prosedur. Garis ini selalu muncul jika prosedur tes dilakukan dengan benar dan reagen dalam kondisi baik. Adapun material kit
yang dipakai yaitu, perangkat tes
dengue NS1 Antigen, disposable
dropper (sekali pakai) dan lembar
petunjuk penggunaan.2,11,13
Berdasarkan dari latar belakang
tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui prevalensi
hasil positif dari uji antigen
Non-struktural 1 (NS1) pada pasien yang diduga demam berdarah dengue di RSU
Surya Husada periode Mei sampai
METODE
Penelitian ini dilakukan di RSU Surya Husada selama kurun waktu 2 minggu. Penelitian ini menggunakan
rancangan cross sectional,
non-eksperimental dengan data diambil
secara retrospektif dari RSU Surya Husada. Data yang digunakan disini berupa data sekunder. Dimana data sekunder adalah data yang didapat dari RSU Surya Husada. Populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah semua
sampel darah pasien yang melakukan
uji Non-Struktural 1 (NS1) di RSU Surya Husada. Sampel penelitian adalah hasil uji Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien yang diperiksa di Laboratorium RSU Surya Husada. Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan. Tahap
pertama penelitian dimulai dengan
pengambilan data hasil laboratorium
dari RSU Surya Husada. Tahap
selanjutnya adalah mengkaji data dan menganalisis hasilnya. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah data hasil laboratorium dari
seluruh pasien yang datang untuk
melakukan uji NS1 ke RSU Surya Husada yang diduga menderita demam berdarah dengue.
HASIL
Pada penelitian ini didapatkan pasien-pasien yang datang ke RSU Surya Husada untuk melakukan tes NS1 periode Mei sampai Oktober tahun 2013
dengan hasil positif (18,18%) dan
negatif (81,81%).
Tabel 1. Persentase hasil positif dan negatif per bulan
NO BULAN J UM LAH PASIEN J UM LAH POSITIF (% ) J UM LAH NEGATIF (% ) 1. MEI 20 5 (25) 15 (75) 2. JUNI 13 1(7,7) 12(92,3) 3. JULI 21 5(23,8) 16(76,2) 4. AGUSTUS 20 2(10) 18(90) 5. SEPT 21 4(19) 17(81) 6. OKTOBER 15 3(20) 12(80) TOTAL 110 18,18 81,81
Tabel 2. Persentase hasil positif dan
negatif menurut umur
N O UM UR J UM LAH PASIEN J UM LAH POSITIF (% ) J UM LAH NEGATIF (%) 1. Balita (0-5 tahun) 22 2 (9,09) 20 (90,91) 2. Kanak-kanak (5-11 thn) 20 1 (5) 19 (95) 3. Remaja (12-25 tahun) 16 4 (25) 12 (75) 4. Dewasa (26-45 tahun) 29 8 (27,58) 21 (72,41) 5. Lansia ( 46 tahun) 23 5 (21,74) 18 (78,26)
Berdasarkan umur, hasil positif
yang terbanyak yaitu sebanyak 8
orang(27,58%) pada orang dewasa.
Sedangkan hasil negatif juga terbanyak pada orang dewasa yaitu sebanyak 21 orang (72,41%).
Tabel 3. Persentase hasil positif dan negatif menurut jenis kelamin
N O J ENIS KELAM IN J UM LA H PASIEN J UM LAH POSITIF (% ) J UM LAH NEGATIF (% ) 1. Lelaki 60 13 (21,66) 47 (78,33) 2. Wanita 50 7 (14) 43 (86)
Berdasarkan jenis kelamin, hasil
positif terbanyak pada lelaki yaitu
sebanyak 13 orang (21,66%).
Sedangkan hasil negatif terbanyak juga pada lelaki yaitu sebanyak 47 orang
(78,33%). Namun, dalam pencarian
hasil tes NS1 ada beberapa pasien yang tesnya dirujuk ke laboratorium lain sehingga hasilnya tidak diketahui.
PEMBAHASAN
Prevalensi hasil positif dari uji
Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien
yang diduga demam berdarah dengue di RSU Surya Husada periode Mei sampai
Oktober tahun 2013 yaitu 18,18%.
Sedangkan hasil negatif sebanyak
81,81%. Hasil positif lebih sedikit
dibandingkan dengan hasil negatif
karena pasien-pasien yang datang untuk melakukan tes NS1 hanya pada saat
Dikarenakan tes NS1 ini bertujuan
untuk mengetahui apakah seorang
pasien itu terinfeksi virus dengue atau tidak. Sehingga lebih sensitif kalau dilakukan pada saat fase awal-awal demam. Selain itu, tes antigen NS1 ini
biayanya lebih mahal. Pasien yang
datang ke RSU Surya Husada untuk melakukan tes NS1 ini kebanyakan orang asing. Kebanyakan pasien yang
diduga demam berdarah dengue
melakukan tes serologi IgM dan IgG. Tes IgM dan IgG lebih sensitif pada saat fase demam yang lebih lanjut sehingga lebih signifikan memberikan hasil yang positif.
SIMPULAN
Pada penelitian ini didapatkan prevalensi hasil positif dari uji Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien-pasien yang diduga demam berdarah dengue di RSU Surya Husada periode Mei sampai Oktober tahun 2013 sebnyak 18,18%. Pada penelitian ini juga prevalensi hasil negatif dari uji Non-Struktural 1 (NS1) pada pasien-pasien yang diduga demam berdarah dengue di RSU Surya Husada periode Mei sampai Oktober tahun 2013 sebnyak 81,81%. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, dapat dipastikan
bahwa deteksi antigen NS1 dapat
berperan dalam penegakan diagnosis
dini penyakit demam dengue di
Indonesia karena sensitivitasnya yang tinggi pada hari-hari pertama sakit dan spesifik untuk infeksi virus dengue, sehingga akan sangat membantu dokter
dalam memutuskan penatalaksanaan
terhadap pasien. Diagnosis demam
dengue dapat diperkuat dengan
pemeriksaan antibodi IgM dan atau IgG setelah fase konvalesen (pemulihan). DAFTAR PUSTAKA
1. Mitanyani. Peranan antigen NS1
dalam penegakan diagnosa
demam dengue. Jurnal kesehatan
dan kedokteran.Syfa
Medica.2011;(1):76-82
2. Pengendalian Arbovirosis.
Petunjuk teknis penggunaan
rapid diagnostic test (RDT)
untuk penunjang dini diagnosis DBD.2011:1-11
3. Purnama Dewi,Sinta, Dewi
Wirawati. Peranan pemerikasan
serologi pada infeksi virus
dengue.2011:1-13
4. Valentino, Bima. Hubungan
antara hasil pemeriksaan darah lengkap dengan derajat klinik infeksi dengue.2012:1-87
5. Wiradharma,Dani.Diagnosis
cepat demam berdarah
dengue.1999;(18):76-90
6. Universitas Islam Indonesia.
Pemeriksaan antigen NS1 dan
IgM Anti Salmonella
typhi.2010;(2)
7. Setiawan,Meddy.Demam
berdarah dengue (DBD) dan
NS1 antigen untuk deteksi dini
infeksi akut virus
dengue.2007:89-93
8. Martina,Berron, Penelope
Koraka Albert D M E.Dengue virus phatogenesis:an integrated view.Clinical
microbiology.2009;(22):564-581 9. UKK Infeksi dan Penyakit tropis.
Diagnosis klinis dan
laboratorium demam berdarah dengue.2009:1-43
10. Rahman,Andika,A.R.Harahap,R. m.Widhyasih. The role of dengue virus NS1 and
anti-protein disulfide isomerase
antibodies on platelet
aggregation in secondary dengue
infection.Indonesia J Intern
med.2013;(45):44-48 11. Widiastuti,Diah,Bambang
Yunianto. Sensitivity and
specificity of
detection of dengue virus
infection in mosquito.Health
Science
Indonesia.2011;(2):87-91
12. Chaterji S, Carson Allen J,
Chow A, Yee-Sin L, Eong-Eong O. Evaluation of the NS1 rapid
test and the WHO dengue
classification schemes for use as
bedside diagnosis of acute
dengue fever in adults. Am. J. Trop. Med. Hyg. 2011;84(2):224 -228.
13. Kumarasamy V, Wahab Abdul, Chua SK, Hassan Z, Chem YK,
Mohamad M, Chua KB.
Evaluation of a commercial
dengue NS1 antigen-capture
ELISA for laboratory diagnosis of acute dengue virus infection. Journal of Virological Methods. 2007;140:75-79.
14. Osorio L, Ramirez M, Bonelo A, Villar AR, Parra B. Comparison of the diagnostic accuracy of
commercial NS1-based
diagnostic tests for early dengue
infection. Virology Journal.
2010;7:361. NS1 test.Gudang Inspirasi. Pemeriksaan antigen NS1 dengue.Available at: gudanginspirasi.wordpress.com. accessed 18 November 2013