• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Nilai tanah dan bangunan yang terdapat di wilayah tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:, luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan di depan tanah.

Kondisi fisik tanah dan bangunan berupa luas tanah dan bangunan merupakan hal yang turut mempengaruhi nilai tanah. Setiawan (2006) mengungkapkan bahwa luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi perubahan nilai tanah dan bangunan pada suatu properti di Perumahan Galaxi Bumi Permai, Surabaya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dan Muliadihardjo (2004) bahwa luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah di Perumahan Citra Raya, Surabaya. Sementara itu, Fahirah, dkk. (2010) mengungkapkan bahwa faktor luas bangunan merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai jual lahan dan perumahan.

Faktor jarak tanah ke UNPRI dan lebar jalan merupakan faktor aksesibilitas yang dapat mempengaruhi nilai tanah. Semakin dekat jarak bidang tanah dengan kampus, maka akan semakin tinggi nilai dari bidang tanah tersebut. Widowati dan Wijaya (2014) mengungkapkan bahwa nilai tanah di sekitar kawasan UNDIP

(2)

UNDIP. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2009) dimana faktor jarak tanah ke kampus Politeknik Pasir Pengaraian berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai tanah.

Faktor aksesibilitas lainnya yang dapat mempengaruhi nilai tanah adalah lebar jalan di depan tanah. Anastasia dan Muliadihardjo (2004) mengungkapkan bahwa lebar jalan merupakan faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah di perumahan Citra Raya, Surabaya. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sutawijaya (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah sebagai dasar penilaian nilai jual objek pajak (NJOP) di Kota Semarang” dimana lebar jalan akan memberi pengaruh positif terhadap nilai tanah di Kota Semarang.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai tanah di sekitar UNPRI. Faktor luas tanah, luas bangunan, jarak ke UNPRI, dan lebar jalan di depan tanah dapat mempengaruhi nilai tanah di Kecamatan Medan Petisah.

3.2 Gambar Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1, yaitu:

Gambar 3.1

Kerangka Konseptual Penelitian Penelitian Tanah dan Bangunan

Luas Tanah (X1A)

Jarak Tanah ke UNPRI (X3A)

Lebar jalan di depan tanah (X4A)

Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI (Y)

Luas Bangunan (X2A) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tanah di Sekitar UNPRI

(3)

3.3 Hipotesis Penelitian

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis dapat didefinisikan juga sebagai keterangan sementara dari hubungan-hubungan yang kompleks.” (Nazir, 2009)

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah H1 : β1

1. Diduga luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan di depan tanah berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

≠ 0 (Suatu variabel bebas secara individual dapat menjelaskan variabe terikat secara individual (Ghozali, 2006) serta penjelasannya terhadap masing-masing variabel bebas tersebut adalah sebagai berikut:

2. Diduga faktor lebar jalan di depan tanah paling berpengaruh terhadap terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

(4)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam suatu penyusunan karya ilmiah, penelitian merupakan suatu hal yang penting dan merupakan sarana yang sangat menunjang, untuk menguatkan hal yang termaksud dalam karya ilmiah tersebut.

Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian disebut deskriptif kuantitatif karena penelitian bertujuan untuk mencari ciri-ciri, unsur-unsur ataupun sifat-sifat suatu fenomena (Efendi dan Tukiran, 2012). Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya. Metode ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survei, dan analisis dokumenter.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tanah yang terletak di sekitar UNPRI, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan (Gambar 4.1).

Waktu penelitian berlangsung dari bulan Februari 2015 sampai dengan Juni 2015.

4.3 Populasi dan Sampel

Pengambilan populasi adalah bidang tanah dan bangunan yang pernah ditransaksikan (diperjual-belikan) tahun 2009 s/d 2014dan berlokasi radius 200 meter dari lokasi UNPRI, yaitu 67 pemilik bidang tanah dan bangunan.

(5)

Tambahkan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa

aktifitas komersil disekitar universitas yang paling

berpengaruh adalah pada radius sekitar 200m. Bisa juga

diambil dari buku Architect Data (nanti jumpai saya untuk

sumber ini )

Adapun penentuan batasan radius sampel penelitian dilakukan dengan melihat dampak atau pengaruh kehadiran UNPRI terhadap nilai tanah pada radius 200 meter dari UNPRI berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti.

Gbr. 4.1. Gambar Peta Universitas Prima Indonesia Sumber: www.maps.google.co.id/

Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yang merupakan bagian dari sampel nonprobabilitas. Sampel jenuh adalah metode pengambilan sampel bilamana semua anggota populasi diambil sebagai anggota sampel (Effendi

200 m

200 m

(6)

danTukiran, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sama dengan populasinya, yaitu 67 pemilik bidang tanah dan bangunan.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kusisioner kepada masing-masing pemilik bidang tanah dan bangunan yang menjadi sampel penelitian. Kuisioner merupakan pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis yang diisi oleh pemilik bidang tanah yang dijadikan sampel.

4.5 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer bersumber dari hasil kuesioner pada responden. Sementara itu, data sekunder meliputi data yang relevan meliputi peta-peta dan data administrasi kecamatan, penggunaan tanah, status tanah, jumlah dan kepadatan penduduk, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), data statistik Kota Medan, perundang-undangan yang berkaitan harga dengan tanah, dan data relevan lain yang mendukung penelitian ini. Data sekunder didapat dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta seperti kantor Bappeda Kots Medan, Kantor Agraria/BPN, Kantor Pajak Bumi dan Bangunan, Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Kecamatan, Kelurahan dan Notaris.

4.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dianalisi dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

No. Jenis Variabel Definisi Operasional Skala

(7)

1. Variabel Terikat (Y):

Nilai Tanah dan Bangunan

Harga tanah dan bangunan per unit persegi di pasar yang disepakati antara membeli dan penjual (Rp./unit).

Rasio

2. Variabel Bebas (X):

2.1 Luas Tanah (X1 Perkalian antar lebar dan panjang

tanah yang menjadi objek penelitian dan satuannya meter persegi (m )

2

Rasio ).

2.2 Luas Bangunan (X2 Perkalian antar lebar dan panjang

bangunan yang menjadi objek penelitian dan transaksinya dalam meter persegi (m

)

2

Rasio ).

2.3 Jarak Tanah ke UNPRI (X3

Jarak tanah yang menjadi objek penelitian ke UNPRI dan di ukur dalam satuan meter (m).

) Rasio

2.4. Lebar Jalan di Depan

Tanah (X4

Lebar jalan yang berada tepat di depan agunan yang menjadi objek penelitian dengan satuan meter (m).

) Rasio

4.7 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 4.7.1 Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data yang dilakukan sehingga diperoleh gambaran umum penelitian untuk data berskala skala interval /rasio. Analisis deskriptif memberi penjelasan tentang nilai rata-rata, standard deviation, nilai maksimal, nilai minimal, namun untuk data berskala ordinal tidak dapat diberi nilai rata-rata.

4.7.2 Uji Asumsi Klasik 4.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dari

(8)

Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikan 5%, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% maka variabel residual berdistribusi normal.

4.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antar variabel bebas dalam model regresi yang baik. Indetifikasi multikoliniearitas dapat dilihat dari besar nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) dalam program SPSS. Standar yang umum digunakan adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 agar tidak terjadi multikolinearitas.

4.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji keberadaan variance yang berbeda dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika suatu variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut

homokedasitisitas, bila berbeda disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas tidak berlaku dalam persamaan regresi yang baik. Heteroskedastisitas tidak terjadi bila probabilitas signifikan modal regresi di atas tingkat kepercayaan 5%. Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas tidak terjadi bila probabilitas signifikan modal

regresi di atas tingkat kepercayaan 5% (Sunjoyo et al., 2012 dalam Fachrudin dan Meliza, 2014).

4.7.3 Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan model Regresi linier Berganda dan Model boneka (dummies) sebagai penduga parameter yang berguna untuk melihat hubungan antara nilai tanah dengan karakteristik

(9)

tanah yang mempengaruhinya. Persamaan Regresi Linier Berganda secara ekonometrika adalah sebagai berikut (Gujarati, 2006) :

Y = ß

0 + ß 1X1 + ß 2 X2 + ß 3X3 + ß 4X4 + ei

Dimana :

Y = Nilai Tanah dan Bangunan (Rp/unit) ln Y = Logaritma natural nilai tanah (Rp/unit) ß = Estimasi koefisien regresi

X 1 = Luas tanah (m 2 X ) 2 = Luas bangunan (m 2 X )

3 = Jarak tanah ke UNPRI (m 2

X

)

4

e = Faktor pengganggu/ faktor eror = Lebar jalan di depan tanah (meter)

Pada analisis Linier Berganda, koefisien merupakan nilai riil variabel terikat terhadap variabel bebas, dimana nilai perubahan pada variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas.

4.7.4 Pengujian Hipotesis dengan Model Goodness of Fit

Untuk melihat goodness of fit model, yang perlu diperhatikan, yaitu: 4.7.4.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Kriteria pengujian hipotesis F adalah sebagai berikut: 1. Ho : ß

1 = ß 2 = ß 3 = …… = ß i

2. H

= 0, artinya model tidak layak.

1 : minimal satu dari ß1 ≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan

(10)

Dalam penelitian ini, nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel

H

5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:

0 tidak ditolak jika : Fhitung ≤ F

H

tabel

0 ditolak jika : Fhitung ≥ F

4.7.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

tabel

Kriteria pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah sebagai berikut: 1. H0 : ß

1≠ 0 H0 : ß2≠0 H0 : ß3 ≠ 0 H0 :ß4

Dalam penelitian ini, nilai t

≠ 0 artinya variabel jarak ke kampus, luas tanah, lebar jalan di depan tanah, bentuk tanah, dan status legalitas tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah di Kecamatan Medan Petisah.

hitung akan dibandingkan dengan ttabel

1. Ho tidak ditolak jika : - t

pada tingkat signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:

tabel ≤ thitung ≤ ttabel

2. Ho ditolak jika : t

hitung >ttabel atau - thitung ≤ -t

4.7.4.3 Uji Determinasi (R

tabel

2

Uji determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikatnya.

)

Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah: 1. H0

2. H

: ρ = 0

1

Bila nilai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan berarti H

: ρ ≠ 0

0 ditolak atau dengan kata lain H1

Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah:

diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan.

(11)

1. H0: μ1 = μ

2. H

2

1 : μ1 ≠ μ

Bila nilai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan berarti H

2

0 ditolak atau dengan kata lain H1 diterima yang berarti terdapat

(12)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini menggunanakan penjelasan dan uraian yang diperoleh dari gambaran umum penelitian untuk data berskala interval /rasio. Analisis deskriptif memberi penjelasan tentang nilai rata-rata, standard deviation, nilai maksimal, dan nilai minimal dari setiap variabel, baik variabel terikat (nilai tanah dan bangunan) maupun variabel bebas (luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan).

Penjelasan tentang variabel-variabel penelitian yang terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar Unversitas Prima Indonesia (UNPRI), Kecamatan Medan Petisah adalah:

1. Nilai tanah dan Bangunan(Y)

Berikut ini merupakan tabel deskripsi variabel terikat dari penelitian ini, yaitu variabel nilai tanah dan bangunan (Rp./unit) pada kecamatan Medan Petisah.

Rata-rata nilai tanah dan bangunan pada sampel penelitian ini adalah Rp. 910.405.223,88,-/unit dan standar deviation adalah sebesar 436694739,365,-.

Sementara itu, nilai tanah dan bangunan terendah pada seluruh sampel penelitian

adalah sebesar Rp. 292.050.000,-/unit dan tertinggi adalah sebesar Rp. 2.100.000.000,-/unit. Deskripsi nilai tanah dan bangunan (Y) pada

(13)

Tabel 5.1

Deskripsi Variabel Terikat Nilai Tanah dan Bangunan (Y)

No Variabel Terikat Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-Rata Nilai tanah dan

bangunan (Rp./unit) Nilai tanah dan bangunan Terendah (Rp./unit)

Nilai tanah dan bangunan Tertinggi (Rp./unit) 1 Nilai tanah dan bangunan 67 436694739,365 910.405.223,88 292.050.000,- 2.100.000.000,- Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Nilai tanah dan bangunan dari keseluruhan sampel penelitian dibagi ke dalam 5 kelompok nilai tanah dan bangunan dengan interval Rp. 653.640.000,-/unit Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1

Pengelompokan nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

Gambar 5.1 menunjukkan bahwa kelompok nilai tanah dan bangunan dengan interval Rp. 292.050.000,-/unit-Rp. 653.640.000,-/unit sebagai kelompok dengan sampel terbesar yang berjumlah 24 bidang tanah dan bangunan dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada nilai tanah dan bangunan dengan interval Rp. 1.376.830.000,-/unit-Rp. 2.100.000.000,-/unit

16

dengan jumlah sampelnya sebesar 3 bidang tanah dan bangunan.

24

3 7

(14)

2. Luas Tanah (X1

Luas tanah yang diukur adalah luas bidang tanah yang menjadi sampel penelitian, dalam hal ini adalah tanah yang letaknya dalam radius 200 m dari UNPRI dan ditransaksikan (jual-beli) dari tahun 2009-2014, menggunakan satuan meter persegi (m

)

2

). Rata-rata luas bidang tanah adalah 133,48 m2 dan standard deviation adalah sebesar 34,158. Bidang tanah (objek penelitian) yang paling luas

adalah sebesar 260 m2 dan luas tanah yang paling kecil adalah sebesar 80 m2

Tabel 5.2

. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Deskripsi Variabel Luas Tanah (X1

No ) Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata Luas Tanah (m2 Luas Tanah Terbesar (m ) 2 Luas Tanah Terkecil (m ) 2) 1 Luas Tanah 67 34,158 133,48 260 80

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Luas tanah pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok bagian luas tanah dengan interval 36 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Pengelompokan Luas Tanah (X1 Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

)

Gambar 5.2 menunjukkan bahwa kelompok luas tanah dengan interval 117 m2- 152 m2

2

sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 35 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil adalah luas tanah

7 35

21

(15)

dengan interval 189 m2- 224 m2 dan 225 m2-260 m2

3. Luas Bangunan (X

dimana jumlah sampelnya masing-masing sebesar 2 bidang tanah.

2

Luas bangunan yang diukur adalah luas bangunan yang menjadi sampel penelitian, dalam hal ini adalah bangunan yang berdiri pada bidang tanah yang menjadi objek penelitian dan menggunakan satuan meter persegi (m

)

2

). Rata-rata luas bangunan adalah 135,42 m2 dan standard deviation adalah sebesar 57,477. Bangunan yang paling luas adalah sebesar 280 m2 dan luas bangunan yang paling kecil adalah sebesar 60 m2

Tabel 5.3

. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Deskripsi Variabel Luas Bangunan (X2

No ) Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata Luas Tanah (m2 Luas Bangunan Terbesar (m ) 2 Luas Bangunan Terkecil (m ) 2) 1 Luas Bangunan 67 57,477 135,42 260 60

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Luas bangunan pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 4 kelompok bagian luas tanah dengan interval 55 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3 Pengelompokan Luas Bangunan (X2 Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

)

Gambar 5.3 menunjukkan bahwa kelompok luas bangunan dengan interval 60 m2- 115 m2

9

sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar

14 11

(16)

interval 226 m2-280 m2

4. Jarak Tanah ke UNPRI (X

dimana jumlah sampelnya masing-masing sebesar 9 bidang tanah

3

Jarak yang diukur adalah jarak masing-masing sampel penelitian ini ke UNPRI sebagai titik 0, menggunakan satuan meter (m), yang diukur mengikuti panjang jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Rata-rata jarak tanah (objek penelitian) ke UNPRI adalah 87,91 m dan standard deviation adalah sebesar 51,757. Maksimal jarak tanah ke UNPRI adalah sebesar 193 m dan minimal sebesar 6 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4.

)

Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Jarak Tanah ke UNPRI (X3

No ) Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata jarak tanah ke UNPRI (m) Maksimal (m) Minimal (m) 1 Jarak Tanah ke UNPRI 67 51,757 87,91 193 6

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Jarak tanah ke UNPRI pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok bagian jarak tanah ke UNPRI dengan interval 37,4. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.4 Pengelompokan Jarak Tanah ke UNPRI (X3 Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

)

15

16 16

8 12

(17)

Gambar 5.4 menunjukkan bahwa kelompok jarak tanah ke UNPRI dengan interval 6 m - 43 m dan 44 m – 81 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah masing-masing sampel sebesar 16 bidang tanah dan bangunan. sementara itu, kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada jarak tanah ke UNPRI dengan interval 157 m - 193 m

4. Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X

dimana jumlah sampelnya sebesar 8 bidang tanah.

4

Lebar jalan di depan tanah dan bangunan adalah lebar daripada jalan yang dapat dilalui oleh mobil dan posisinya tepat di depan tanah dan bangunan pada masing-masing sampel penelitian ini dan menggunakan satuan meter (m). Rata-rata lebar jalan di depan tanah dan bangunan dan bangunan (objek penelitian) adalah 4,13 m dan standard deviation adalah sebesar 0,815. Maksimal lebar jalan di depan tanah dan bangunan dan bangunan adalah sebesar 5 m dan minimal sebesar 3 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.5.

)

Tabel 5.5

Deskripsi Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X4

No.

)

Variabel Bebas Jumlah Sampel Standard Deviation Rata-rata lebar jalan di depan tanah dan bangunan (m) Maksimum (m) Minimum (m) 1 Lebar Jalan di Depan Tanah 67 0,815 4,13 5 3

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (objek penelitian) pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 3 kelompok. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.5, dimana kelompok lebar jalan di depan tanah dan bangunan dan bangunan dengan lebar 5 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 27 bidang tanah dan bangunan. Sementara itu, kelompok dengan

(18)

jumlah sampel terkecil berada pada lebar jalan di depan tanah dan bangunan dengan 3 m dimana jumlah sampelnya yaitu sebesar 18 bidang tanah.

Gambar 5.5 Pengelompokan Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X4 Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

)

5.1.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini berupa analisis variabel yang mempengaruhi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Uji asumsi klasik terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, meliputi:

5.1.2.1 Uji Normalitas untuk Nilai Tanah dan Bangunan

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan menggunakan analisis grafik dan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas data melalui analisis grafik yang dihasilkan dari perhitungan regresi dengan SPSS. Uji normalitas dengan menggunakan grafik dapat dilihat pada Gambar 5.6 dan 5.7

18

27 22

(19)

Gambar 5.6

Hasil Uji Normalitas P-Plot Nilai tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Gambar 5.6 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Titik-titik menyebar sepanjang garis regresi. Hal tersebut mengartikan sebaran data nya merata sehingga dapat dihasilkan Y yang merata pada garis regresi.

Gambar 5.7 Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Grafik Histogram Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan tampilan histogram yang terdapat pada Gambar 5.7 menunjukkan bahwa tiap data menyebar keseluruh daerah normal. Daerah normal tersebut adalah daerah yang berada di bawah kurva yang bentuknya seperti

(20)

Selain menggunakan analisis grafik, unji normalitas juga menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6

Hasil Test Kolmogorov-Smirnov untuk Nilai tanah dan bangunan Unstandardized Residual N 67 Normal Parameters Mean a,b -.0000001 Std. Deviation 96230621.86787080 Most Extreme Differences Absolute .145 Positive .102 Negative -.145 Kolmogorov-Smirnov Z 1.185

Asymp. Sig. (2-tailed) .121

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang dihasilkan dari tes Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,121 > 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal.

5.1.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antar variabel bebas dalam model regresi yang baik. Indetifikasi multikoliniearitas dapat dilihat dari besar nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) dalam program SPSS. Fachrudin dan Meliza (2014) mengungkapkan bahwa standar yang umum digunakan adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 agar tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7

(21)

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LuasTanah .857 1.167 2 LuasBangunan .356 2.812 3 JarakTanahkeUNPRI .915 1.093 4 LebarJalandiDepanTanah dan Bangunan .396 2.523

a. Dependent Variable: Nilai Tanah dan Bangunan

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui bahwa nilai VIF (variable in floating factor) variabel luas tanah sebesar 1,167, nilai VIF luas bangunan adalah 2,812, nilai VIF, nilai VIF jarak tanah dan bangunan ke UNPRI sebesar 1,093, dan nilai VIF lebar jalan sebesar 2,523. Semua nilai VIF variabel bebas < 5, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

5.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitastisitas bertujuan untuk menguji keberadaan variance yang berbeda dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Hasil pengujian heterokedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Packaged For Social Science) dengan mengamati pola yang terdapat pada Scatterplot, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 5.8.

Dari Gambar 5.8 diketahui bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas, karena data menyebar ke segala bidang. Hal ini menunjukkan bahwa uji signifikan akan menjadi kuat yang berarti model regresi layak dipakai untuk memprediksi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI berdasarkan masukan

(22)

Gambar 5.8

Hasil Uji Heterokedastisitas

Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Sementara itu, Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas tidak terjadi bila

probabilitas signifikan modal regresi di atas tingkat kepercayaan 5% (Sunjoyo et al., 2012 dalam Fachrudin dan Meliza, 2014). Hal tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Nilai tanah dan bangunan

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 57102862.845 48190505.053 1.185 .241 2 LuasTanah -9359.279 200621.982 -.006 -.047 .963 3 LuasBangunan -77574.660 185101.410 -.088 -.419 .677 4 JarakTanah ke UNPRI 134063.249 128167.335 .137 1.046 .300 5 Lebar jalan di depan tanah dan bangunan 5837643.885 12370766.777 .094 .472 .639

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5.8 nilai Sig. variabel luas tanah 0,963 > 0,05, Sig. variabel luas bangunan 0,677 > 0,05, variabel jarak tanah ke UNPRI 0,300 > 0,05, dan Sig. variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan 0,639 > 0,05.

(23)

Berdasarkan table 5.8 dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada seluruh variabel bebas penelitian.

5.1.3 Analisis Data

Setelah dilakukan proses pengolahan data dan dimasukkan ke dalam SPSS, maka model regresi yang diperoleh untuk variabel dependen nilai tanah dan bangunan (Y) di sekitar UNPRI. Hasil analisis regresi linear berganda terhadap

nilai tanah dan bangunan pada kecamatan Medan Petisah dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9

Koefisien Regresi Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -626023048.317 92833255.344 -6.744 .000 2 Luas Tanah 2000192.044 386474.300 .156 5.175 .000 3 Luas Bangunan 3052296.312 356575.770 .402 8.560 .000 4 Jarak Tanah ke UNPRI -2415552.709 246899.071 -.286 -9.784 .000 5 Lebar Jalan di Depan Tanah 258437176.160 23830805.461 .482 10.845 .000

a. Dependent Variable: NilaiTanah

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 5.11 dapat dibuat model Regresi dalam persamaan linier untuk nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, yaitu: Y = -626.023.048,317 + 2.000.192,044X1 + 3.052.296,312X2 -2.415.552,709X3 + 258.437.176,16X4

Model Regresi di atas menjelaskan bahwa untuk kondisi luas tanah (X .

1) sama

(24)

Diprediksikan bahwa nilai tanah dan bangunan (Y) adalah Rp 626.023.048,317 unit.

Penambahan luas bidang tanah setiap 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar 2.000.192,044 unit, Penambahan luas bidang tanah setiap 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar Rp 3.052.296,312 unit, semakin jauh jarak tanah ke UNPRI setiap 1 unit akan

mengurangi nilai tanah dan bangunan sebesar 2.415.552,709 unit, dan penambahan lebar jalan setiap 1 unit di depan tanah akan meningkatkan nilai

tanah dan bangunan sebesar 258.437.176,16 unit.

Selain itu, Tabel 5.10 juga menunjukkan standardized coefficiens atau beta masing-masing variabel independen, yaitu: variabel luas tanah sebesar 0,156, variabel luas bangunan sebesar 0,402, jarak tanah ke UNPRI sebesar -0,286, dan lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar 0,482. Standardized coefficiens atau Beta adalah koefisien yang digunakan untuk menemukan variabel bebas mana yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen nya (http://zencarioline.blogspot.com/2011/03/ correlation-coefficient-r.html).

Variabel bebas yang paling dominan dalam mempengaruhi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI adalah variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan dengan nilai beta sebesat 0,482. Sementara itu, variabel bebeas yang paling kecil pengaruhnya terhadap nilai tanah dan bangunan pada di sekitar UNPRI adalah variabel luas tanah dengan nilai beta sebesar 0,156.

5.1.4 Hasil Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of Fit nya. Goodness of Fit dalam penelitian ini meliputi uji F, uji t dan

(25)

uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang secara terperinci masing - masing uji tersebut diuraikan pada bagian berikut.

5.1.4.1 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengambil kesimpulan mengenai nilai signifikansi atas pengaruh variabel - variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus mencari nilai F adalah sebagai berikut:

df (1) = 5 - 1,

k = 5-1 = 4 (pembilang);

f(2) = n - k,

k = 67-4 = 63 (penyebut),

maka nilai F tabel penelitian adalah: 2,36. Nilai F hitung dari model regresi untuk variabel terikat nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI (Y) dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10

Uji F untuk Regresi Nilai Tanah dan Bangunan di sekitar UNPRI

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11975169545056600000.000 4 2993792386264140000.000 303.699 .000b

2 Residual 611181950615088000.000 62 9857773397017550.000

Total 12586351495671600000.000 66

a. Dependent Variable: Nilai Tanah

b. Predictors: (Constant), Lebar Jalan di Depan Tanah, Luas Tanah, Jarak Tanah ke UNPRI, Luas Bangunan

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2015 (datadiolah)

Berdasarkan Tabel 5.10 terlihat bahwa nilai Fhitung dari model regresi atas

nilai tanah dan bangunan (Y) = 303.699 > Ftabel (α 0,05) = 2,36 berarti sesuai

kriteria penilaian hipotesis pada uji F yaitu Ho ditolak jika : Fhitung > Ftabel atau

minimal satu dari βi ≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan pengujian lebih lanjut.

(26)

Pada kolom 6 tabel 5.10, terlihat nilai Sig. adalah sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai Sig. yang lebih kecil dari 0,05 ini sejalan dengan perbandingan antara hasil Fhitung dengan Ftabel

5.1.4.2 Uji t

yang dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel atau model dinyatakan layak.

Uji t dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh masing-masing variabel yang ada dalam model. Nilai statistik t bias dilihat dari tabel koefisien regresi untuk nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI (Tabel 5.10). Kriteria pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah sebagai berikut:

H0 : ß

1= 0 H0 : ß2= 0 H0 : ß3 = 0 H0 : ß4 = 0 H0: ß5

= 0

artinya variabel luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI dan lebar jalan di depan tanah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

H0 : ß

1≠ 0 H0 : ß2≠ 0 H0 : ß3 ≠ 0 H0 :ß4 ≠ 0 H0 :ß5

Pada penelitian ini, nilai t

≠ 0 artinya variabel luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan

di depan tanah dan bangunan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

hitung akan dibandingkan dengan ttabel

Ho tidak ditolak jika : - t

pada tingkat signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:

tabel ≤ thitung ≤ ttabel

Ho ditolak jika : t

hitung >ttabel atau - thitung ≤ -t

Mencari t

tabel

(27)

Df = n – k - 1, = 67 - 5 - 1 = 61

Maka, berdasarkan rumus mencari nilai ttabel diketahui bahwa nilai ttabel adalah

sebesar 1,99962. Kemudian nilai ttabel dibandingkan dengan nilai statistik tbias

Selain dengan cara melihat hasil nilai hitung diatas, pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat nilai Sig. dari variabel independen, dimana apabila nilai Sig. tersebut lebih kecil dari nilai α, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.

dilihat dari tabel koefisien regresi untuk nilai tanah dan bangunan (Tabel 5.10).

Secara parsial hasil pengujian uji t untuk masing - masing variabel penelitian diuraikan sebagai berikut :

a) Constanta (intercept)

Nilai thitung untuk constanta sebesar -6.744> ttabel

b) Variabel luas tanah (X

-1,99962dengan Sig. = 0,000 < α = 0,05. Sehingga dikatakan constanta berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan. Tetapi pada analisis regresi nilai intercept tidak dianalisis karena yang lebih penting dianalisis adalah variabel bebas nya.

1

Nilai t

)

hitung dari variabel luas tanah adalah sebesar 5,175 > ttabel = 1,99962,

hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas tanah sebesar 0,000 < 005. Hasil uji parsial variabel luas tanah ini menunjukkan hipotesis H0 ditolak,

thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel

c) Variabel luas bangunan (X

, artinya variabel luas tanah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.

(28)

Nilai thitung dari variabel luas tanah adalah sebesar 8,56 > ttabel = 1,99962, hal

tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas tanah sebesar 0,000 < 005. Hasil uji parsial variabel luas tanah ini menunjukkan hipotesis H0 ditolak,

thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel luas tanah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.

d) Variabel jarak tanah ke UNPRI (X2

Nilai t

)

hitung dari variabel jarak tanah ke UNPRI sebesar -9,784 > ttabel =

-1,99962, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel jarak tanah ke UNPRI sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel jarak tanah ke UNPRI ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung≤ -ttabel

e) Variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X

, artinya variabel jarak tanah ke UNPRI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.

3

Nilai t

)

hitung dari variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar

10,845 > ttabel = 1,99962, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel

lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan ini menunjukkan hipotesis H0

ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel

5.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

, artinya variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.

Adjusted R Square merupakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan

(29)

dalam penelitian ini, sehingga pengukurannya lebih baik dari R2

Tabel 5.11

. Koefisien determinasi ini memberikan penjelasan seberapa besar model regresi yang dipilih dapat menjelaskan hubungan antara nilai tanah dan bangunan pada kecamatan Medan Petisah dengan variabel – variabel bebas atau independen nya. Nilai Adjusted R Square pada penelitian ini (Tabel 5.11) adalah sebesar 0,951 yang

berarti bahwa 95,1% variasi perubahan nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variasi variabel bebas atau independen berupa luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan.

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .975a .951 .948 99286320.291

a. Predictors: (Constant), Lebar Jalan di Depan Tanah, Luas Tanah, Jarak Tanah ke UNPRI, Luas Bangunan

b. Dependent Variable: Nilai Tanah

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2014 (datadiolah)

Berdasarkan Tabel 5.12 diketahui bahwa nilai R adalah sebesar 0,975, nilai R Square sebesar 0.951, dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,948.

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian dengan objek penelitian berupa bidang tanah di sekitar UNPRI, yaitu:

5.2.1 Pengaruh Variabel Luas Tanah Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan Variabel luas tanah mempunyai koefisien regresi 2.000.192,344, standardized coefficients sebesar 0,156, dengan Sig. sebesar 0,000 dan thitung 5,175. Hasil

(30)

tanah sebesar 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar 2.000.192,344 unit.

Luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi perubahan nilai tanah dan bangunan dan bangunan pada suatu properti di Perumahan Galaxi Bumi Permai, Surabaya (Setiawan, 2006). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dan Muliadihardjo (2004) dimana luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah dan bangunan diperumahan Citra Raya, Surabaya.

Semakin luas satu bidang tanah yang dimiliki maka akan semakin banyak kegunaan dari bidang tanah tersebut dan akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai tanah yang dimiliki. Bidang tanah yang memiliki luas 800 m2 (20 m x 40 m) akan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang memiliki luas 60 m2 (3 m x 20 m). Bidang tanah dengan luas 800 m2 dapat memiliki banyak pilihan peruntukan seperti perumahan, perkantoran, komplek ruko, sekolah dan lainnya. Sementara untuk bidang tanah dengan luas 60 m2

5.2.2 Pengaruh Variabel Luas Bangunan Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan

hanya dapat dibangun ruko.

Variabel luas tanah mempunyai koefisien regresi 3.052.296,312, standardized coefficients sebesar 0,402, dengan Sig. sebesar 0,000 dan thitung 8,56. Hasil

analisis regresi menunjukkan bahwa variabel luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, dimana semakin besar luas bangunan sebesar 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar 3.052.296,312 unit.

(31)

Nilai tanah dan bangunan dapat dipengaruhi oleh luas bangunan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dan Muliadihardjo (2004:66) dimana luas bangunan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai pasar tanah dan bangunan di Perumahan Citraraya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fahirah, dkk. (2010:268) dalam penelitiannya yang berjudul “Idetifikasi Faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual Lahan dan Bangunan Pada Perumahan Tipe Sederhana” mengungkapkan bahwa faktor luas bangunan merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai jual lahan dan perumahan.

Semakin luas satu bidang bidang bangunan yang dimiliki maka akan semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya dengan asumsi bahwa jenis bahan dan upah pekerja bangunan yang sama sehingga akan mempengaruhi nilai tanah dan bangunan yang dimiliki.

5.2.3 Pengaruh Variabel Jarak Tanah ke UNPRI Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan

Variabel jarak tanah ke UNPRI mempunyai koefisien regresi sebesar -2.415.552,709, standardized coefficients sebesar -0,286 dengan Sig. sebesar

0,033 dan thitung

UNPRI/pusat pasar lokal merupakan tempat setiap orang untuk melakukan aktivitas jual-beli barang dan jasa yang berada pada suatu daerah. Keinginan setiap orang untuk memiliki tanah yang dekat dengan UNPRI disebabkan karena -9,784. Hasil analisis regresi variabel jarak tanah ke UNPRI berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan , dimana semakin jauh Nilai tanah dan bangunan dari UNPRI sebesar 1 unit maka akan mengurangi nilai tanah dan bangunan sebesar 2.415.552,709 unit.

(32)

efisiensi waktu dan juga keringan biaya transportasi dalam mencapai lokasi UNPRI (Sjafrizal, 2012). Hal tersebut menyebabkan tingginya permintaan terhadap bidang tanah yang berada dekat dengan UNPRI, sementara jumlah bidang tanah yang tersedia tetap.

Peningkatan permintaan terhadap bidang tanah di dekat UNPRI yang tidak diimbangi dengan penambahan jumlah ketersediaan bidang tanah tersebut mengakibatkan peningkatan nilai tanah dan bangunan di dekat UNPRI. Kondisi tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raeka dan Sulistyarso (2012) dimana jarak tanah ke UNPRI atau pusat pasar lokal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai lahan perkotaan di Surabaya. Hal yang sama diungkapkan oleh Topcu dan Kubat (2009) bahwa aksesibilitas berupa jarak tanah ke UNPRI atau pusat pasar lokal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai rumah tinggal (tanah dan bangunan) di Istanbul, Turki. Sementara itu, Grundnitski (2003) dalam Rahayu (2009) mengungkapkan bahwa jarak tanah ke UNPRI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan dan bangunan.

Semakin dekat jarak bidang tanah dan bangunan ke universitas, maka akan semakin banyak pilihan peruntukan nya baik untuk tempat usaha, kos, perkantoran, dan rumah sewa yang berakibat pada peningkatan nilai tanah dan bangunan yang dimiliki.

5.2.4 Pengaruh Variabel Lebar Jalan Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan Variabel lebar jalan mempunyai koefisien regresi sebesar 258.437.176,16, standardized coefficients sebesar 0,482 dengan Sig. sebesar 0,000 dan thitung

(33)

tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Setiap penambahan lebar jalan sebesar 1 unit akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar 258.437.176,16 unit.

Ketersediaan akses yang memadai dapat meningkatkan nilai tanah dan bangunan yang berada disekitarnya. Akses berupa jalan yang lebar akan memberikan keuntungan tersendiri bagi sekitarnya. Kemudahan dalam mencapai lokasi bidang tanah yang dituju, efisiensi waktu, dan banyak pilihan moda transportasi yang dapat digunakan merupakan beberapa keuntungan yang didapat bagi setiap orang yang lokasi tempat tinggal atau usaha berada di jalan yang lebar.

Jalan yang lebar banyak dilalui oleh kendaraan dan memiliki kualitas konstruksi yang lebih baik dibanding dengan jalan yang lebih kecil. Banyaknya kendaraan yang melintas diperlintasan jalan merupakan daya tarik ekonomi bagi setiap orang. Semakin lebar jalan di depan bidang tanah, maka akan semakin tinggi nilai dari bidang tanah tersebut (Sutawijaya, 2004). Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawan dan Paanata (2010) yang mengungkapkan bahwa variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan dan bangunan korban luapan lumpur lapindo, dimana koefisien regresinya sebesar 11603,28.

(34)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disimpulkan :

1. Luas tanah berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Luas bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Jarak tanah dan bangunan ke UNPRI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Lebar jalan di depan tanah berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

2. Variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan merupakan variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar dari variabel bebas lainnya. 6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pengembang, dan masyarakat dalam melakukan perencanaan pembelian tanah untuk dibangun ruko atau tempat usaha di daerah sekitar UNPRI perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah. Menurut peneliti jika membeli tanah di sekitar UNPRI maka faktor lebar jalan di depan tanah yang perlu diperhatikan, karena factor lebar jalan didepan tanahlah yang paling besar pengarunhya terhadap harga tanah di sekitar UNPRI.

2. Bagi penilai dapat mempergunakan model regresi linear yang dihasilkan pada penelitian ini untuk dijadikan referensi dalam melakukan penilaian terhadap

(35)

nilai tanah dan bangunan di lokasi yang berdekatan dengan kampus atau universitas.

3. Bagi penelitian selanjutnya baik yang akan melakukan penelitian pada lokasi penelitian yang sama ataupun dengan lokasi penelitian yang lain disarankan agar menggunakan faktor lainnya misal: jarak bidang tanah dan bangunan ke CBD, kondisi jalan di depan tanah, bidang tanah dilalui angkutan umum, bebas banjir, jarak bidang tanah dan bangunan dengan tower telekomunikasi dan lainnya yang dapat mempengaruhi nilai tanah dan bangunan disekitarnya.

Gambar

Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Jarak Tanah ke UNPRI (X 3
Gambar 5.5 Pengelompokan Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 4

Referensi

Dokumen terkait

perbaikan, 7) Berkomunikasi dan refleksi; materi; kisi-kisi soal; soal; dan angket. Selain ada intrumen pembelajaran, diperlukan instrumen penelitian yang berguna sebegai alat ukur

kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Siswa dan guru berdoa Bersama dan mengucapkan salam.. Dan skor maksimal 68, maka skor keseluruhan diperoleh

Penelitian dilakukan di Laboratorium KK Farmakologi Institute Teknologi Bandung (ITB) pada bulan Juni sampai Agustus.. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok meliputi 1)

Pada praktiknya, pengangkatan komisaris melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) masih sangat didominasi oleh kepentingan ataupun usulan pemegang saham mayoritas. Peraturan BEJ

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi belajar siswa di SD Swasta AL - ABID Medan, dengan nilai

Rasul Paulus mengingatkan: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Kor. Sabda Tuhan ini mengingatkan supaya setiap orang beriman memahami

lesaikan petualangan)”. Setiap kata memiliki maksud dan tujuan tertentu. Di samping itu, lirik lau-lagu Minang memiliki nilai-nilai kearifan yang santun dan

Pada Tabel 2 diketahui hasil perhitungan struktur komunitas gulma dipertanaman padi (Oryza sativa L.) terlihat nilai kerapatan tertinggi dimiliki oleh