• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 19 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 19 Universitas Kristen Petra"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

19

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian hubungan kausal (causal effect). Penelitian hubungan kausal adalah penelitian untuk melihat hubungan variabel sebab-akibat terhadap obyek yang diteliti dan mencari besarnya pengaruh dari variabel tersebut, jadi disini ada terdapat variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi dan independen merupakan variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2010, p. 18). Sedangkan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, data penelitian kuantitatif berupa angka-angka dan dapat dianalisis menggunakan statistik serta bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010, p. 12).

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010, p.115). Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi oleh peneliti adalah konsumen de Boliva Signature Sutos yang berusia minimal 17 tahun. Populasinya tidak terbatas, karena jumlah konsumen de Boliva Signature Sutos tidak diketahui secara pasti atau tidak terbatas.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2010), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (p. 116).

Sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010, p. 116). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling atau secara tidak acak. Elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dan teknik pengambilan

(2)

20

Universitas Kristen Petra sampelnya jenis convenience sampling. Convenience sampling adalah prosedur pengambilan sampel menurut keinginan peneliti (Kuncoro, 2009, p.138).

Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah responden yang berusia di atas 17 tahun ke atas. Dalam perhitungan jumlah sampel yang akan digunakan pada populasi tidak terbatas ini digunakan rumus 3.1 (Sarwono dan Marthadiredja, 2008, p.143)

n = . . (3.1) Keterangan :

n = ukuran sampel

Z² = abscissa kurva normal yang memotong area sisi atau 1 – tingkat kepercayaan e = tingkat kepercayaan yang diinginkan (tingkat error)

p = proporsi yang diestimasi suatu atribut yang ada dalam suatu populasi q = 1-p

Tabel 3.1. Harga z Pada Berbagai Harga

A Z 0,01 (1%) 2,576 0,05 (5%) 1,96 0,10 (1)0% 1,645 1.96² x 0,5 x 0,5 0,1² = 96,04 = 97

Berdasarkan rumus di atas, jika dibulatkan, maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 97 responden. Untuk lebih mewakili populasi yang ada, dan mengestimasi adanya kesalahan maka penulis mengambil sampel sebanyak 120 responden. Peneliti akan melakukan pembagian kuesioner selama 3 hari dengan estimasi 40 lembar setiap harinya.

(3)

21

Universitas Kristen Petra

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan informasi khusus yang dikumpulkan oleh penulis untuk kepentingan proyek penelitian (Malhotra, 2004, p.67). Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada 120 konsumen de Boliva Signature Sutos. Penulis menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, di mana jawaban atas pertanyaan yang diajukan dengan disediakan sehingga dapat memudahkan konsumen dalam mengisi kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh dari sumber yang tidak diperoleh secara langsung oleh penulis (Malhotra, 2004, p.67). Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah sejarah dari perusahaan yang bersangkutan dan informasi perusahaan yang bersangkutan.

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi ini diperoleh dengan cara:

1. Studi lapangan yaitu melalui penyebaran kuesioner

Sebelum dibagikan kepada responden untuk diisi, penulis melakukan screening terlebih dahulu yaitu apakah calon responden tersebut berusia 17 tahun ke atas. Kuesioner tersebut dibagikan selama 3 hari pada tanggal 9 Mei 2013 dan 10 Mei 2013 sejumlah 60 kuesioner. Berikutnya pada tanggal 18 Mei 2013, peneliti membagikan sisanya sejumlah 60 kuesioner kepada para responden di de Boliva Signature Sutos. Pembagian kuesioner tersebut dibagikan oleh peneliti pada saat responden selesai memesan makanan maupun ketika responden selesai menyantap makanannya. Kuesioner menggunakan skala Likert dengan rentang jawaban dimana:

(4)

22

Universitas Kristen Petra STS = Sangat Tidak Setuju = 1

TS = Tidak Setuju = 2

N = Netral = 3

S = Setuju = 4

SS = Sangat Setuju = 5

2. Mencari data-data baik dari buku, jurnal, informasi tentang perusahaan (Sugiyono, 2010, p.132)

3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah karakteristik, sifat, atau atribut dari suatu obyek (subyek) penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yang memiliki nilai (value), di mana nilainya bervariasi antara obyek (subyek) yang satu dengan obyek (subyek) yang lain.

Menurut Nazir (2005), definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (p. 126).

Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah proses pengambilan keputusan dalam pembelian di de Boliva Signature Sutos, indikatornya:

a. Kesediaan melakukan pembelian di de Boliva Signature Sutos. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

a. Produk/X1:

Produk adalah makanan dan minuman yang ditawarkan oleh de Boliva Signature Sutos untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk:

a. Penampilan makanan yang disajikan baik. b. Penampilan minuman yang disajikan baik. c. Penampilan ice cream yang disajikan baik.

d. Produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang baik. e. Makanan yang disajikan lezat.

(5)

23

Universitas Kristen Petra f. Minuman yang disajikan mempunyai rasa yang enak.

g. Ice cream yang disajikan lezat.

h. Makanan yang disajikan memiliki tekstur yang sesuai (contoh: daging tidak keras).

i. Aroma dari makanan yang disajikan membangkitkan selera makan. j. Temperatur makanan yang disajikan sesuai dengan standar penyajian. k. Warna dari makanan yang disajikan menarik (tidak pucat).

l. Warna dari minuman yang disajikan menarik (tidak pucat). m. Warna dari ice cream yang disajikan menarik (tidak pucat). b. Kualitas Layanan/X2:

Definisi kualitas layanan di sini adalah kualitas jasa yang ditawarkan oleh de Boliva Signature Sutos. Dalam penelitian ini kualitas pelayanan dilihat dari beberapa indikator :

a. Reliability yaitu kemampuan untuk melaksanakan layanan yang dijanjikan secara handal dan akurat, meliputi:

- Karyawan de Boliva Signature Sutos mampu memberikan pelayanan dengan baik.

- De Boliva Signature Sutos mampu menyajikan produk sesuai pesanan. - Adanya kesesuaian struk pembayaran dengan menu yang dipesan.

b. Responsiveness yaitu kesadaran dan keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat meliputi:

- Karyawan de Boliva Signature Sutos mampu memberikan pelayanan dengan cepat.

- Karyawan de Boliva Signature Sutos membantu pelanggan yang kesulitan dalam melakukan pemesanan.

- Karyawan de Boliva Signature Sutos cepat tanggap dalam melayani konsumen yang meminta bantuan.

- Karyawan de Boliva Signature Sutos mampu menyelesaikan keluhan pelanggan dengan cepat.

c. Assurance yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan, meliputi:

(6)

24

Universitas Kristen Petra - Karyawan de Boliva Signature Sutos memiliki pengetahuan yang baik

tentang makanan dan minuman.

- Karyawan de Boliva Signature Sutos bersikap sopan kepada konsumen. d. Emphaty yaitu kepedulian, dan perhatian secara pribadi yang diberikan

kepada konsumen, meliputi:

- Karyawan de Boliva Signature Sutos memiliki kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan.

e. Tangible yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan material yang dipasang, meliputi:

- Karyawan de Boliva Signature Sutos berpenampilan bersih dan rapi. - Peralatan makanan dan minuman di de Boliva Signature Sutos bersih. - Desain ruangan de Boliva Signature Sutos menarik.

c. Word of mouth/X3

Definisi word of mouth di sini adalah informasi mengenai de Boliva Signature Sutos yang diteruskan dari satu individu ke individu yang lain. Dalam penelitian ini word of mouth dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

- Saya mendapat rekomendasi dari orang lain tentang de Boliva Signature Sutos.

- Saya mendengar hal-hal positif tentang de Boliva Signature Sutos dari orang lain.

3.6. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner akan diolah dengan menggunakan SPSS 16.00 untuk Windows. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan cara menghitung korelasi item-item

(7)

25

Universitas Kristen Petra pertanyaan dengan total item pertanyaan dengan menggunakan program SPSS 16.00. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila hasil nilainya dibandingan dengan nilai r tabel yang dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji two-tailed (dua sisi) dan jumlah data sesuai sampelnya. Jika r hitung > r tabel maka data tersebut valid. (Wiyono G, 2011, p.119)

3.6.2. Uji Reliabilitas

Menurut Singarimbun & Effendi (2006), uji reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (p. 122). Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability) dan tidak berubah-ubah pengukurannya serta dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa (Nazir, 2005). Singkatnya, hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2010, p. 172). Peneliti menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui reliabilitas dari suatu data. Suatu data dikatakan reliabel apabila alpha> 0,6.

3.6.3. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

a. Rata – rata hitung (mean)

Rata – rata hitung adalah suatu himpunan kuantitatif yang menjumlahkan seluruh data dibagi dengan banyaknya data yang ada. Penghitungan mean secara matematik , adalah: (Kuncoro, 2009, p.193)

= ∑

Dimana:

= Rata – rata

(8)

26

Universitas Kristen Petra ∑ Xi = Jumlah harga seluruh data

N = Jumlah Data

Dalam penelitian ini akan dicari mean atau rata-rata dari semua variabel yang ada. Untuk menentukan klasifikasi penelitian terhadap variabel-variabel penelitian, baik ditinjau dari indikator pengukuran maupun sampel penelitian dilakukan berdasarkan interval kelas dengan formula sebagai berikut:

= − ℎ

ℎ =5 − 1

5 = 0,8

Sehingga nilai intervalnya diklasifikasikan sebagai berikut: 1,0 ≤ X < 1,8 Buruk sekali 1,8 ≤ X < 2,6 Buruk 2,6 ≤ X < 3,4 Cukup 3,4 ≤ X < 4,2 Baik 4,2 ≤ X < 5,0 Baik sekali (Simamora, 2004, pp. 151-152) b. Standar Deviasi

Merupakan ukuran penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara masing-masing nilai dengan rata-rata-rata-ratanya. Secara sistematis, dinyatakan sebagai berikut: (Kuncoro, 2009, p.197)

S = ∑(Xi − X) n − 1 S = Standar Deviasi

Xi = Nilai data = Nilai Rata – rata N = Jumlah data

Makna dari standar deviasi adalah bila nilai standar deviasi relatif besar (3.4)

(9)

27

Universitas Kristen Petra berarti data yang digunakan sebaran atau variabilitasnya tinggi. Bila nilai standar deviasi relatif kecil, artinya data yang digunakan mengelompok di seputar nilai rata-ratanya dan penyimpangannya kecil (Kuncoro, 2009, p.197).

3.6.4. Uji Asumsi Klasik

Uji ini digunakan untuk memastikan persyaratan untuk menggunakan formulasi regresi linier berganda. Adapun persyaratan ini bahwa diantara variabel bebas penelitian tidak boleh terjadi heterokedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi (Algifari, 2000, pp. 84-89).

a. Uji Autokorelasi

Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antara anggota data dan pengamatan yang dianut berdasarkan waktu, sehingga suatu datum dipengaruhi oleh datum-datum sebelumnya. Autokorelasi muncul pada regresi yang menggunakan data berkala (time series). Uji ini memakai rumus Durbin Watson (Gujarati, 1999, p.215), yaitu:

d = ∑( U U ) ∑

Keterangan:

d = Statistik Durbin Watson Un = Nilai Residu (Residual)

Hasil dari rumus tersebut (nilai d) kemudian dibandingkan dengan nilai Durbin Watson, nilai d tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2. Tabel Nilai Durbin Watson

No Nilai Keterangan

1 d < dL Ada autokorelasi

2 dL ≤ d ≤ dU Tidak ada kesimpulan 3 dL < d < 4-dU Tidak ada autokorelasi 4 4-dU ≤ d < 4-dL Tidak ada kesimpulan 5 4-dL ≤ d ≤4 Ada autokorelasi

Sumber : Gujararti (1999, p.215)

(10)

28

Universitas Kristen Petra Model regresi yang baik adalah apabila residual satu pengamatan dengan pengamatan yang lain tidak saling berhubungan.

b. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, yaitu antara variabel independen yang satu dengan yang lain dan model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati. Uji multikolinearitas adalah untuk menguji ada tidaknya korelasi antara variabel bebas pada model regresi. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal (Ghozali, 2006, p.91). Nilai yang umum dipakai untuk menyatakan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation factor (VIF) < 10 (Ghozali, 2006, p.92).

c. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data yang dianalisa berdistribusi secara normal, maka sebelum pemakaian teknik statistik dilakukan uji normalitas secara nonparametrik dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengujian sebagai berikut (Santoso, 2002, p.22):

Jika sig ≥ α (α =5%) maka data tersebar secara normal Jika sig < α (α =5%) maka data tidak tersebar secara normal

Selain itu kenormalan nilai residual juga dapat diperkuat dengan menggunakan Normal Probability Plot, jika titik-titik pada grafik menyebar di sekitar garis diagonal, maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas dapat terpenuhi.

d. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan adanya ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak boleh mengandung heteroskedastisitas. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode korelasi rank spearman yaitu mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai residual. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikansi > 0.05 (α=5%), maka disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Akibat dari heterokedastisitas adalah varians

(11)

29

Universitas Kristen Petra koefisien regresi tidak minimum, sedangkan koefisien interval semakin besar sehingga uji signifikansi tidak akurat dan menghasilkan kesimpulan yang salah.

Berikut adalah kriteria penentuan apakah model regresi mengalami heterokedastisitas atau tidak:

a. Jika ada pola tertentu pada hasil grafik dari SPSS, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika ada pola yang jelas pada hasil grafik SPSS, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.6.5. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda menurut Kuncoro (2009) adalah model yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat (p.112). Persamaan garis regresi linier berganda yang digunakan yaitu:

= + + + + ⋯ +

Keterangan:

Y = keputusan pembelian konsumen a = konstanta regresi

b1 = koefisiensi regresi variabel bebas 1 : produk

b2 = koefisiensi regresi variabel bebas 2 : kualitas layanan b3 = koefisiensi regresi variabel bebas 3 : word of mouth X1 = Variabel bebas 1 : produk

X2 = Variabel bebas 2 : kualitas layanan X3 = Variabel bebas 3 : word of mouth

3.6.6. Analisa Koefisien Korelasi (R)

Menurut Malhotra (2004, p.497), analisa koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan

(12)

30

Universitas Kristen Petra variabel terikat. Suliyanto (2005, p.52) menyatakan bahwa ada 3 jenis hubungan dalam analisa koefisien korelasi yaitu:

1. Korelasi positif

Korelasi positif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya jika variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain, demikian sebaliknya.

2. Korelasi negatif

Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan (berbanding terbalik). Artinya jika variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan variabel yang lain, demikian sebaliknya.

3. Korelasi nihil

Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur (acak). Artinya jika variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan variabel yang lain tetapi kadang diikuti penurunan variabel yang lain.

Tabel 3.3. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010)

Besarnya hubungan dinyatakan dengan simbol huruf “r” dengan besarnya koefisien antara -1 sampai dengan 1. Semakin mendekati -1 atau 1

(13)

31

Universitas Kristen Petra maka hubungan antar variabel semakin kuat. Sebaliknya jika koefisien korelasi mendekati 0, maka hubungan antar variabel semakin lemah. Tanda “+” atau “-“ hanya menunjukkan arah hubungannya saja.

3.6.7 Analisa Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi berganda adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Menurut Malhotra (2004, p.515), rumus koefisien determinasi berganda adalah sebagai berikut:

=

Keterangan:

R² = koefisien determinasi berganda SSReg = Regression sum of squares SSy = Total sum of squares

Nilai R² bervariasi dari 0 sampai 1, yang artinya jika R² = 1 maka variabel bebas memberikan pengaruh terhadap variabel terikat, namun jika R² = 0 maka variabel bebas tidak memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Semakin R² tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan semakin baik.

3.7. Uji Hipotesis

3.7.1. Uji F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:

H0 : b1 = b2 = ... = bk = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

Ha : b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bk ≠ 0

(14)

32

Universitas Kristen Petra Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang siginifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik F. Nilai statistik F dihitung dari formula sebagai berikut:

= = /

/( )

Keterangan:

SSR = sum of square due to regression = ∑( - y )² SSE = sum of square error = ∑( - Ÿi )²

n = jumlah observasi

k = jumlah parameter (termasuk intersep) dalam model MSR = mean of squares due to regression

MSE = mean of squares due to error

Cara melakukan uji F adalah dengan cara sebagai berikut:

 Bila nilai F > 4 maka H0 yang menyatakan b1 = b2 = ... bk = 0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

 Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel: bila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Kuncoro, 2009, pp 239-240)

3.7.2. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

(15)

33

Universitas Kristen Petra Ha : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik t. Statistik t dihitung dari formula sebagai berikut:

t = (bi – 0)/S = bi / S

di mana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians (S² ) diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah derajat kebebasan.

Dengan kata lain:

= − Keterangan : n = jumlah observasi

k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersep Cara melakukan uji t

 Bila jumlah derajat kebebasan adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan b1 = 0 dapat ditolak bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

 Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel: apabila nilai statistik hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Kuncoro, 2009, pp 238-239).

(3.9)

Gambar

Tabel 3.3. Interpretasi Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Apabila bentuk akad nikah yang pertama yang dipilih, maka perkawinan tersebut telah diakui sebagai perkawinan yang sah menurut ajaran agama, tetapi tidak diakui

tentang analisis faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) oleh bidan Puskesmas PONED di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian dari sistem gabungan angin dan surya dapat disimpulkan bahwa: Daya tertinggi yang dihasilkan Turbin Angin 300 watt sebesar 245.1 W, dan data

Tekstur ini memiliki kenampakan berupa adanya kumpulan mineral mafik (biasanya piroksen) dengan ukuran relatif lebih kecil di antara mineral plagioklas yang tersusun secara acak

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

+ola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan +ola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan penting untuk dilakukan. +sikoseksual,

Manajemen risiko berstandar internasional ISO 31000:2009 digunakan sebagai standar untuk mengelola risiko yang ada pada tiap perusahaan, diterbitkan oleh organisasi ISO,

Berdasarkan kondisi subsektor industri teknologi informasi di Indonesia saat ini, tantangan yang mungkin dihadapi, serta dengan memperhitungkan daya saing serta potensi yang