PERSAHABATAN
PERSAHABATAN bagaikan angka delapan. Walaupun berliku-liku, tapi tetap tidak ada ujungnya. Walaupun dalam PERSAHABATAN banyak cobaan yang datang dan harus dihadapi, tetapi tetap tidak ada perpisahan karena kita menghadapinya bersama-sama.
CINTA
Aku ingin cinta seperti persahabatan. Meskipun banyak cobaan, tetapi tetap tidak ada perpisahan, sampai Allah yang harus memisahkan cinta tersebut. Cinta harus bisa membantu satu sama lain, dan memecahkan konflik yang terjadi diantara pasangan kita dengan kepala dingin.
3 1
Persahabatan
28 juni 2014
Lembaran baru seakan dimulai baginya tepat malam ini, 1 romadhon. Dia mulai merasa was-was, akankah dirinya menjadi apa yang ia harapkan selama ini? Sambil berbaring merebahkan tubuhnya di atas kasur tipisnya, yang telah usang karena menemaninya bertahun-tahun lamanya. Dia masih agak masa bodoh dengan sekitarnya.
”Sof, elo nggak wudhu tah? kita orang udah pada mau berangkat nih”, salah seorang temannya membuyarkan pemikiran Sofi yang entah sedang memikirkan apa.
”Eh iya… emang udah adzan tah? ”, tanya Sofi. ”Ah elo ni pasti ngelamun deh, masa punya kuping sendiri gak ngedenger adzan?”, ejek Dina teman dekatnya. Ia kemudian bangkit dan mengambil wudhu. Mereka pun bersama-sama pergi ke masjid.
“Gak kerasa bentar lagi kita selesei”, ucap Sofi membuka pembicaraan.
”Terus?”,
”Elo orang pada mau liburan kemana nih?”
Semua pun diam tak ada yang bicara. Sofi kesal karena merasa tak dianggap ada. Dia pun memasang wajah sebal,
hingga akhirnya serempak teman-temannya berkata sambil berjalan setengah berlari meninggalkannya.
”Ih kepo deh mau tauuu aja urusan orang ya…hahahaha”.
Sofi menjadi tambah sebal dengan ulah teman-temannya. ”Dasar elo orang tuh yaa!, awas aja elo semua liat pembalasan gue!”, Sofia pun berlari menyusul teman-temannya. Mereka tertawa sambil berjalan cepat karena tanpa disadari iqomah telah dikumandangkan.
$$$ (1 tahun yang lalu)
Sofi adalah seorang remaja SMA yang saat ini duduk di kelas XII A. Ia bersekolah di sekolah berasrama “Mujaheed Islamic School (MIS)” di daerah Lampung timur. Hobinya adalah membaca komik dan novel. Ia suka mencoba sesuatu yang baru, dan travelling ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya.
Remaja muslimah berprestasi, dan cukup populer di sekolahnya.
“Eh gue nih perasaan udah kayak artis aja deh ya wo’, masa setiap gue jalan ke masjid mau sholat, gue ngerasa kayak lagi berdiri di atas panggung, terus orang-orang tuh seakan-akan penggemar gue yang berebut minta tanda tangan gue gitu haha”, narsisnya Sofi berkata kepada Bowo teman sekelasnya.
”Bah buju buneng elo Sof, itu sih karena khayalan elo yang tinggi aja kali’ huuuu”, Bowo membuat Sofi manyun sebal. Dina mengaminkan apa yang Bowo katakan.
”Ih elo orang tuh ya gak pernah deh ngedukung apa yang gue omongin. Hhhh bodo’lah”, Sofi berlalu keluar kelas.
5 Di balik keceriaan terkadang selalu ada kesedihan yang terpendam. Begitu pun dibalik kesedihan juga pasti ada kebahagiaan yang tersembunyi, yang akhirnya akan tampak.
Banyak orang berkata hidup ini seperti roda berputar, terkadang di atas, terkadang di bawah. Jadi tak pantas bagi kita makhluk yang lemah untuk menyombongkan diri.
Beragam karakter manusia yang terlahir di dunia ini. Ada yang merasa hebat atas kekayaan yang dimiliki, keindahan rupa juga menjadikan manusia terkadang bertambah congkak. Tidak menyadari bahwa semua itu hanyalah titipan dari yang Maha kuasa.
Namun untuk menjadi orang yang baik pun tidak semua orang mudah. Terkadang ada yang melalui hal-hal sulit dalam hidupnya, mengalami masa jaya, dan masa terpuruk sekali pun. Melakukan kesalahan itu mungkin hal yang lumrah, namun akan menjadi kurang tepat jika selalu terulang tanpa usaha untuk mengubahnya menjadi lebih baik.
Seperti seorang hamba yang telah melakukan dosa, ia sadar akan dosa yang telah dilakukannya. Ia mengerti bahwa ia berdosa dan salah. Namun, akan sangat salah jika ia tak berusaha untuk memperbaiki kesalahannya, menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Yang harus diingat bahwa setiap apa yang kita lakukan akan dicatat dalam buku amalan. Segala gerak-gerik kita ada yang menyaksikan dan akan ada pertanggungjawabannya.
$$$
Sofi berjalan santai menuju kursi taman di bawah pohon agasia. Yang berada dekat dengan lapangan futsal sekolahnya. Ia pun dengan santainya duduk sambil makan snack yang baru dibelinya dari kantin sekolah. Sofi memperhatikan seluruh sudut sekolah yang ia sayangi. Murid-murid yang berlalu lalang, yang baginya mereka semua adalah keluarga di luar rumahnya.
Tak terasa akhirnya ia berada di kelas XII MIS. Ia mengingat-ingat masa dimana ia baru masuk sekolah ini hingga
akhirnya sekarang berada di kelas XII. Ada program tingkatan SMP di MIS. Tapi dari sekian banyak MISER_sebutan akrab bagi siswa dan siswi MIS, ada yang meneruskan pendidikan mereka di MIS, ada juga yang berpindah melanjutkan pendidikan di sekolah lain. Namun sebagian besarnya tetap meneruskan di MIS, karena dengan begitu mereka baru bisa disebut sebagai alumni MIS.
Sofi sangat menyukai sekolahnya ini, yang telah banyak mengajarkan kepadanya banyak hal baru yang belum Ia ketahui. Dan ia sangat senang duduk santai di kursi yang sedang didudukinya sekarang. Karena menurutnya dari kursi ini Sofi bisa melihat pemandangan halaman sekolahnya, dan disana ia dulu biasa melihat kakak kelasnya bermain futsal, yang kini telah bersekolah di sekolah lain. Dia pindah ke sekolah lain setelah lulus SMP.
Saat itu Sofi masih duduk di kelas 1 SMP dan baru akan naik kelas 2. ”Ih coba kak Tio masih sekolah disini ya, pasti gue seneng banget deh bisa liat lagi dia main futsal”, ujar Sofi kepada dirinya sendiri.
”Eh Sof udah stress tah elo ya? ngomong sendiri, senyum-senyum sendiri, makan jajan juga gih gak bagi-bagi, sini gue minta!”, Dina merebut snack yang dipegang Sofi tanpa persetujuan.
”Idih elo tuh yaa maen serobot aja kerjaannya, iya sih tau’ elo kan emang gak bisa beli jajan beginian, mana ada duit lo..hahaha”, Sofi pun berlari meninggalkan Dina.
”Awas elo ya Sof, enak aja elo ngata’in gue gak punya duit, eh tapi emang iya sih”, balas Dina. Mereka pun tertawa sambil berlarian menuju ruang kelas karena bel tanda masuk telah berbunyi.
$$$
Cinta….hampir kebanyakan semua lagu bertemakan cinta. Bahkan bukan hanya dalam lirik lagu, dalam tulisan berbagai media pun tak sedikit yang membicarakan tentang
7 Cinta. Katanya hidup ini penuh cinta, keindahannya tak dapat diungkapkan saat cinta mulai menyentuh relung jiwa setiap insan di dunia…cinta adalah anugerah dari yang maha kuasa, apalagi jika kita menempatkannya dalam situasi dan tempat yang tepat.
Di masa para remaja pun perasaan itu sering mulai menghampiri mereka. Namun tidak pada Sofi, cinta belum hendak menghampirinya. Gadis manis periang ini masih natural dari hal tersebut. Mungkin ia hanya sering membaca kisah-kisahnya dari cerita novel yang ia baca.
”Sof?”, sapa Dina saat mereka sedang duduk-duduk di depan asrama waktu sore.
”Hem”, balas Sofi tanpa melirik sedikit pun kepada Dina, tetap fokus menyusun puzzle yang terpapar di lantai. Siapa yang tahu bahwa Dina di usia remajanya mulai merasakan kehadiran perasaan misterius itu. Entah kapan itu berawal yang pasti saat ini ia sedang bimbang atas apa yang ia rasakan.
”Eh Sof gue kok sebel banget ya kalo ngeliat Bowo itu ngobrol akrab sama anak cewek laen. Emm kayaknya tuh gak rela bangeet gitu ”, tutur Dina dengan ekspresi sewotnya. Sofi masih belum menanggapi sahabatnya itu.
”Iiih ini kok dari tadi gak jadi-jadi sih ya…gue yang bego apa puzzle-nya yang salah sih ya”.
”Sof elo gak dengerin gue ya? gue curhat loh Sooof!”, protes Dina ke Sofi karena ia tampak tak menanggapi curhatnya.
Dina adalah teman baik Sofi. Ia berasal dari keluarga kaya, namun ia tidak sombong seperti anak-anak orang kaya pada umumnya. Ia justru jarang menunjukan bahwa ia adalah keturunan orang punya. Baginya kekayaan hanyalah titipan Allah yang suatu saat nanti akan diminta
pertanggungjawabannya. Hal itu ia dengar dari nasehat orang tuanya saat ia di rumah.
Dina pun menggoncang-goncangkan bahu Sofi berharap Sofi sadar bahwa ia sedang curhat,
”Soooooff dengerin gue dong”.
“Iya-iya gue dengerin Dinooooll jelek, ah elo nih malah ngerusak puzzle gue deh. Ya mungkin elo tuh suka kali sama Bowo”.
Walaupun Sofi belum pernah merasakan perasaan misterius itu, tapi Sofi cukup tahu hal tersebut berdasarkan pengalaman yang ia lihat dari orang lain, yang itu pun tanpa disengaja hanya tampak saja kepadanya.
“Nih ya Din, menurut gue elo itu suka sama Bowo dan elo tau kenapa elo kesel klo ngeliat Dia ngobrol atau deket sama cewek lain? itu artinya elo jealous Din. BTW elo tau nggak apa itu jealous? jangan-jangan elo gak tau lagi…..”, ejek Sofi.
”Enak aja !”, mereka pun memutuskan untuk menyelesaikan puzzle Sofi bersama.
Sore ini mereka terlambat bangun dari tidur siang, sehingga mereka harus mendapat urutan terakhir antrian mandi. Walaupun begitu mereka tak ambil pusing, apalagi bagi Sofi tak mandi pun tak apa-apa sekali sekali. Eng?
