• Tidak ada hasil yang ditemukan

20L6 OKUPASI NASIONAL SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "20L6 OKUPASI NASIONAL SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

SKEMA

SERTIFIKASI

KOMPETENSI

OKUPASI

NASIONAL

SERTIFIKAT

TUKANG KAYU

KONSTRUKSI

Skema sertl'fikasi kompetensi Okupasi Nasional Tukang Kayu Konstruksi adalah skema sertifikasi Okupasi

Nasionat yang disusun mengacu kepada standar kompetensi keria yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Keria dan Transmigrasi Republik lndonesia ilomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan S.tandr Kompetensi

Keria l{asional lndonesia Kategori Konstnrksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kefa Tukang

Kayu Konstruksi

.

Skema sertifikasi bidang Konstuksi Kayu dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk

meniawab permintaanlkebutuhan SDM lndustsi dibidang KonsfuksiKayu yang digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga keria di bidang Konstruksi kayu dan sebagai acuan bagi LSP'PI SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifi kasi kompetensi bidang Konstruksi Kayu

(2)

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSIRUKSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

OKUPASI NASIONAL

SERTIFIKAT

TUKANG

KAYU

KONSTRUKSI

Disahkan di Jakarta

Pada

tanggal

9

Februari2016

Direktur

Jenderal Bina Konstruksi

Kementerian PU dan PR

Sumarna

F.

Abdurrahman

\>

K"truffitoltii

( BNSP )

Hamid

Muhammad

Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(3)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAI.

SERTIFI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

KATA

PENGANTAR

Puji

syukur

kepada

Tuhan Yang Maha Esa

atas

disahkannya

dokumen

Skema

Sertifikasi

Kompetensi

Sertifikat

Okupasi Tukang

Kayu

Konstruksi

yang dapat digunakan sebagai acuan atau

rujukan

dalam mengembangkan skema

sertifikasi

LSP-PI SMK

Paket

Keahlian

Tukang

Kayu

Konstruksi

.

Skema

Sertifikasi

ini

disusun berdasarkan Peraturan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Nomor 4/BNSP.VLI|2014

tentang

Pedoman Pengembangan Skema Sertifikasi Kompetensi.

Skema

ini

dikembangkan

berdasarkan

kemasan

Okupasi Nasional sebagai Tukang

Kayu

Konstruksi

yang telah ditetapkan melalui Peraturan

Menteri

Ketenagakerjaan

Nomor

85

Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi

Kerja

Nasional Indonesia Kategori

Konstruksi

Golongan

Pokok Konstruksi

Gedung Pada

Jabatan

Kerja

Tukang

Skema

Sertifikasi

ini

menjadi pedoman bagi

LSP-PI SMK

Paket Keahlian Konstruksi

Kayu

dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta

didik

SMK.

Dengan skema

Sertifikasi

Kompetensi

Okupasi

Nasional Tukang

Kayu

Konstruksi

ini

diharapkan lulusan SMK Bidang

Keahlian

Konstruksi

Kayu

bersertifikat kompetensi dan

(4)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

DAFTAR

ISI

1.

Latarbelakang

2.

Ruang lingkup skema sertifikasi

3.

Tujuan sertifikasi

4.

Acuan

normatif

5.

Kemasan lPaket Kompetensi

5.1

Jenis kemasan

5.2

Jenis skema

5.3

Aturan pengemasan

6.

Persyaratan dasar pemohon sertifikasi

7.

Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang

sertifikat

T.lHakpemohon

7.2 Kewajiban pemegang

sertifikat

8.

Biaya sertifikasi

9.

Proses sertifikasi

9.

I

Persyaratan pendaftaran

9.2

Proses Asesmen

9.3

Proses

Uji

Kompetensi

9.4

Keputusan Sertifikasi

9.5

Pembekuan dan pencabutan sertifikat

9.6

Pemeliharaan sertifikat (Surveilen)

9.7

Penggunaan

Sertifikat

(5)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT

SERTI F! KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

1.

LATARBELAKANG

Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda,

di

satu sisi era

ini

membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi

lain

era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat.

Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing

dan

keunggulan

kompetitif

di

semua

sektor

industri dan

sektor

jasa

dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia

(SDM),

teknologi dan manajemen.

Untuk

menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan

industri, perlu

adanya hubungan

imbal

balik (link

and

match)

antxapihak

dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri

itu

sendiri.

Skema

ini

disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang

Nomor

l8

tahun

1999 Tentang Jasa

Konstruksi

bahwa melaksanakan pekerjan

jasa

konstruksi

sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan

memiliki

sertifikat kompetensi

Skema Okupasi

Nasional

ini

ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Konstruksi

Kayu

bagi tenaga

ke{a

yang telah mendapatkan kompetensinya

melalui

proses pembelajaran

baik formal,

non

formal,

pelatihan

kerja,

ataupun pengalaman

ke{a,

yang

mengacu kepada

SKKNI

Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan

Kerja

Tukang.

Dengan skema

sertifikasi

Okupasi

Nasional

ini

diharapkan dapat

memberi

manfaat langsung para pemangku kepentingan.

Bagi

Industri

a.

Membantu

industri

meyakinkan kepada

kliennya

bahwa

Konstruksi

Kayu

telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya.

b. Membantu

industri

dalam rekruitmen

dan

mengembangkan

tenaga

berbasis

kompetensi

guna

meningkatkan

efisensi

pengembangan

SDM

khususnya

dan

efisiensi nasional pada umumnya.

c. Membantu industri dalam sistem

pengembangan

karir

dan

remunerasi

tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.

(6)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

Bagi Profesi

Bidang

Jasa

Konstruksi

a.

Membantu

tenaga

profesi

meyakinkan kepada organisasiiindustrilkliennya bahwa

dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa

dan

meningkatkan percaya

diri

tenaga profesi

b.

Membantu

tenaga

profesi

dalam

merencanakan

karirnya dan

mengukur

tingkat pencapaian kompetensi

dalam

proses

belajar

di

lembaga

formal maupul

secara

mandiri

c.

Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi

d.

Membantu pengakuan kompetensi lintas seklor dan lintas negara

e.

Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja

Bagi Lembaga

Pendidikan

dan

juga Pelatihan

a.

Membanfu memastikan

link

and match

antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri.

b.

Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat.

c.

Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.

d.

Membantu

Lemdiklat

dalam sistem asesmen

baik formatif,

sumatif maupun

holistik

yang

dapat memastikan

dan

memelihara kompetensi peserta

didik

selama proses

diklat.

2.

RUANG

LINGKUP SKEMA

SERTTFIKASI

Skema

Sertifikasi

Kornpetensi

Okupasi

Nasional Tukang kayu konstruksi

Bidang Keahlian Konstruksi Kayu, ruang lingkupnya sebagai

berikut

:

2.1,.

Bidang

:

Konstruksi Bangunan

(7)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

3.

TUJUAN

SERTIFIKASI

3.1.

Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan

SMK

Paket Keahlian Teknik

Konstruksi

Kayu

sebagai

Tukang

Kayu

Konstruksi

sesuai dengan tuntutan industri, profesi, konsumen/pasar;

3.2.

Sebagai acuan

bagi LSP dan

Asesor dalam rangka

pelaksanaan sertifikasi

kompetensi;

3.3.

Untuk

memastikan bahwa proses

sertifikasi dilakukan

dengan menggunakan standar yang ditetapkan.

ACUAN

NORMATTF'

4.1.

Undang-undang

Nomor

l8

Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

4.2.

Undang-undang

Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakedaan

4.3.

Undang,undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4.4.

Undang-undang

Nomor 36 tahun 2014

tentang Tenaga Konstruksi Bangunan Gedung

4.5.

Undang

undang

Nomor

38

tahun 2004

tentang

Badan

Standar Nasional Pendidikan

4.6.

Peraturan Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor

23

Tahun 2004

tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi

4.7.

Peraturan Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor

3l

Tahun 2006

tentang Sistem Pelatihan Keda Nasional

4.8.

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifi kasi Nasional Indonesia

4.9.

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan

Nomor

85 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi

Kerja

Nasional Indonesia

Kategori Konstruksi

Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang

4.10.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.

09/PRTIM/2013 Tentang Persyaratan

Kompetensi

Untuk

Subkualifikasi

Tenaga

Ahli

dan Tenaga

Terampil

Bidang

Jasa Konstruksi.

4.11.

Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor

4/BNSP/VIU2}|4

Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi

(8)

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT

SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

5.

KEMASAN/ PAKET KOMPETENSI

Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Okupasi Tukang Kayu

Konstruksi

berada pada Level

II

KKNI

adalah sebagai berikut :

5.1.

Jenis

Kemasan

:

OKUPASI

NASIONAL

5.2.

Nama

Skema

:

TUKANG KAYU

KONSTRUKSI

5.3.

Rincian

Unit

Kompetensi

NO.

KODE

UNIT

JUDUL UNIT KOMPETENSI

1 F.410100.001.02 Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan

Keselamatan Keda dan Lingkungan

(K3L),

serta Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait

dengan Pelaksanaan Pekerjaan

2. F.410r00.002.02 Melakukan Komunikasi Timbal

Balik

di Tempat

Kerja

J. F.410100.003.02 Menggunakan Peralatan Manual dan Peralatan

Listrik

4. F.410100.0a4.02 Menyiapkan Proses Konstruksi Kayu 5.

F.410r00.04s.02

Membuat Komponen Bangunan

6. F.410100.006.02 Memasang Perancah dan Bekisting Kayu 7. F. 410100.007.02 Memasang Rangka Plafon dan Penutup Plafon

8. F.410100.008.02 Merakit Kuda-Kuda dan Memasang Rangka Atap

9. F.410100.009.02 Memasang dan Menyetel Kusen, Daun Pintu dan Jendela

10. F.410100.010.02

Merakit

dan Memasang Tangga serta Railing dari

Kayu

ll

F.410100.011.02

Merakit

dan Memasang Konstruksi Lantai Kayu t2. F. 410100.012.02 Memasang Lantai Parket

13. F.410100.013.02

Merakit

dan Memasang Dinding

Kay

6.

PERSYARATAN

DASAR

PEMOHON

SERTIFIKASI

peserta

didik

di

Sekolah Menengah

Kejuruan

6.t.

Pemohon

terdaftar

sebagai

(SMK)

yang bersangkutan

Pemohon

telah

memperoleh

kompetensi yang tercantum Tukang Kayu Konstruksi

materi

pembelajaran

berkaitan

dengan

unit-unit

dalam

paket

unit

kompetensi Okupasi Naional

(9)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENS! OKUPASI NASIONAT

SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

Setiap

unit

kompetensi

harus

mencapai

nilai

KKM

(Kriteria

Ketuntasan

Minimum)

Pemohon memperoleh rekomendasi

dari Kepala

Sekolah atas

usulan

Ketua

Kompetensi Keahlian Konstruksi Kayu

7.

HAK PEMOHON SERTIF'IKASI

DAII

KEWAJIBAN PEMEGANG

SERTIFIKAT

7.1. Hak Pemohon

7.1.1.

Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi

7.1.2.

Memperoleh penjelasan tentang tata cara proses

sertifikasi

sesuai dengan

rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan

hasil

verifikasi

bukti-bukti

yang

dimiliki

pemohon

7.1.3.

Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi

7.1.4. Memperoleh

pemberitahuan

tentang

kesempatan

untuk

menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang

integritas asesmen

tidak

dilanggar, sertia mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional

7.1.5.

Memperoleh

hak

peninjauan

kembali

atau

banding

terhadap keputusan

baik

dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan status rekomendasi yang mereka harapkan

7.1.6.

Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi

jika

diminta

7 .1.7

.

Memperoleh sertifikat kompetensi

jika

dinyatakan kompeten

7.1.8.

Menggunakan

sertifikat

untuk

promosi

diri

sebagai

Tuakang

kayu konstruksi

7

.2.

Kewajiban

Pemegang

Sertifikat

7.2.1.

Melaksanakan keprofesian di bidang Konstruksi Kayu

7.2.2.

Menjaga

dan

mentaati

kode

etik

profesi

secara sungguh-sungguh dan konsekuen

7.2.3.

Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan

(10)

8.

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPAS! NASIONAT

SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

7.2.5.

Bersedia

dan menjamin bahwa

seluruh pernyataan

dan informasi

yang

diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung jawabkan

7.2.6.

Membayar biaya sertifikasi

BIAYA SERTIFIKASI

8.1.

Struktur biaya

pemohon sertifikasi mencakup

biaya

Asesmen

,

dan administrasi

8.2.

Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang

tidak

mengikat

PROSES

SERTIF'IKASI

9.

l.Persyaratan

Pendaftaran

9.1.1.

Pemohon

telah

memahami proses

Asesmen

atau

uji

kompetensi sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh

LSP-PI SMK

9.1.2.

Pemohon mengisi

formulir

permohonan sertifikasi

(APL

01) dan mengisi

formulir

assessment mandiri

(APL

02) dan dilengkapi dengan

bukti-bukti

pendukung antara

lain

:

a.

Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar

b.

Laporan

hasil belajar (rapor) dan atau

sertifikat/surat

keterangan lainnya yang sah

c.

Dokumen skill

passporr

(ika

ada )

d.

Rekomendasi

dari

Ketua Program

Studi

diketahui

oleh

Kepala

Sekolah

9.1.3.

LSP

P1

SMK

menelaah kelengkapan

berkas

pendaftaran

untuk

konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi

persyaratan

yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi

9.2. Proses Asesmen

9.2.1.

Asesmen

skema Okupasi nasional

Tukang

Kayu

Konstruksi

direncanakan

dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa

verifikasi

persyaratan

skema sertifikasi

telah

dilakukan

secara

obyektif

dan sistematis dengan

bukti

terdokumentasi untuk memastikan kompetensi

9.2.2.

Pelaksanan

Asesmen

untuk

skema

Okupasi

nasional

Tukang

Kayu

Konstruksi

ini

dapat

dilakukan

dengan cara

dicicil

per

unit

kompetensi 9.

(11)

SKEMA SERTI FI KAS! KOM PETEN SI OKU PASI I'IASI ONAL

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

atau secara paket sejumlah unit kornpetensi yang dilakukan secara

holistik

dan terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada

6tku

skill possport

9.2.3. LSP

Pl

SMK

menugaskan Asesor

Kompetensi untuk

melaksanakan Asesmen

9.2.4. Asesor

memilih

perangkat

asesmen

dan

metoda

asesmen

untuk mengkonfirmasikan

bukti

yang akan

dikumpulkan

dan bagaimana

bukti

tersebut akan dikumpulkan

9.2.5. Asesor

menjelaskan, membehas

dan mensepakati rincian

rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta

Sertifikasi

9.2.6. Asesor

melakukan

pengkajian

dan

evaluasi

kecukupan

bukti

dari

dokumen

pendukung

dan

dokumen

skill

passpon

(iika

ada)

yang disampaikan

pada

lampiran

dokumen

Asesmen

Mandiri APL

-02 , untuk

memastikan bahwa

bukli

tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan

9.2.7.

Hasil

proses

asesmen

yang

telah

memenuhi

aturan

bukti

direkomendasikan

Kompeten dan yang

belum

memenuhi aturan bukti

direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses

uji

kompetensi 9.3. Proses

Uji

Kompetensi

9.3.1.

Uji

kompetensi

skema Okupasi nasional Tukang

Kayu

Konstruksi

dirancang

untuk menilai

kompetensi

secara

prakteb

tertulis,

lisan, pengamatan ,

wawancara atau cara

lain

yang handal dan

objektif,

serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi;

9.3.2. Uji

kompetensi dilaksanakan di tempat

uji

kompetensi yang ditetapkan;

9.3.3.

Peralatan teknis yang digunakan dalam proses

pengujian

Konstruksi Batu dan Beton

diverifikasi

atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar;

9.3.4.

Proses

uji

kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan;

9.3,5. Bukti

yang dikumpulkan melalui

uji

praktek,

tulis

,

lisan,

wawancara dan

lainnya , diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa

bukti

tersebut

mencerminkan

bukti

yang diperlukan

untuk

memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan

bukti

(12)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL

SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

9.3.6.

Hasil

proses

uji

kompetensi

yang telah

memenuhi aturan

bukti

direkomendasikan

"Kompeten"

dan yang belum memenuhi aturan

bukti

direkomendasikan "Belum Kompeten

9.4.

Keputusan

Sertifikasi

9.4.1.

LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk :

a.

Mengambil keputusan sertifikasi;

b.

Melakukan penelusuran apabila

te{adi

banding

9.4.2.

Keputusan

sertifikasi

terhadap peserta hanya

dilakukan

oleh

komite

teknis yang

ditetapkan

oleh ketua

LSP-PI

berdasarkan rekomendasi

dan informasi yang dikumpulkan

oleh

asesor

kompetensi

melalut

proses sertifikasi;

9.4.3.

Personil yang

terlibat

dalam membuat keputusan

sertifikasi memiliki

kompetensi

Konstruksi

Kayu

dan

berpengalaman

dalam

proses

sertifikasi untuk Konstruksi Kayu

9.4.4.

Sertifikat kompetensi berlaku

selama

tiga

tahun, terhitung

sejak

diterbitkan

Pembekuan dan Pencabutan

Sertifikat

Pembekuan

dan

pencabutan

sertifikat dilakukan

jika

seorang

pemegang

sertifikat

kompetensi

terbukti

menyalahgunakan

sertifikat

yang

dimiliki

dan dapat merugikan LSP

Pemeliharaan

Sertifi kasi

Untuk

memelihara kompetensi,

LSP

melakukan surveilan

kepada pemegang

sertifikat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu :

a.

Evaluasi rekaman kegiatan

minimal

sekali dalam setahun

b.

Evaluasi asesi (sampling)

c.

Witness (bila diperlukan

9.5.

(13)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL

SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI

9.7.

Penggunaan

Sertifikat

Pemegang

sertifikat Kualifikasi level

II

Bidang

Konstruksi

Batu

dan

Beton

harus menandatangani persetujuan untuk :

9.7.1.

Memenuhi ketentuan skema sertifikasi

9.7.2.

Menyatakan

bahwa

sertifikatnya hanya

berlaku untuk ruang

lingkup

sertifikasi yang diberikan

9.7.3.

Tidak

menyalahgunakan

sertifikat yang

dapat merugikan

LSP

Pl

SMK

dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP

Pl

SMK

dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah

9.7.4.

Menghentikan penggunaan semrul pernyataan yang berhubungan dengan

sertifikasi yang

memuat acuan

LSP

Pl

SMK

setelah

dibekukan

atau

dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP

Pl

SMK

yang menerbitkannya

9.8.

Banding

Peserta

Sertrfikasi

dapat melakukan banding

jika

tidak

puas atas keputusan yang

Referensi

Dokumen terkait

Toondoo dapat digunakan oleh guru untuk membuat komik online untuk dapat membantu menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas, mendemonstrasikan konsep

Pendapat yang sama dari Hart & Atkins (2002) mengemukakan bahwa pengaruh orang tua dengan pendidikan yang baik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan kriteria green hotel yang paling diminati oleh pengunjung yaitu hotel dengan kualitas kamar mewah, perlengkapan

Dengan mempertimbangkan kebutuhan RTH Kota Kandangan berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan kenyamanan thermal , maka pengembangan RTH Kota Kandangan

Kemudian pada gambar 4 terlihat bahwa hasil digraf eksentris dari turnamen T tidak berbentuk turnamen, sedangkan pada Iswadi (2003b) ditemukan bahwa pada turnamen regular

Berdasarkan uji beda nyata terkecil, diketahui ada perbedaan yang nyata (p<0.05) antara jumlah lubang gerek yang ditemukan pada ranting bagian atas pohon kopi dalam sistem

menggunakan data simulasi dan nampak bahwa Algoritma EM dapat mengestimasi parameter distribusi campuran dengan baik.. (2002) Elements

1) Mengurangi biaya untuk penyiangan karena naungan pada lantai kebun dapat menekan gulma.. 2) Penanaman pohon penaung sudah sangat biasa dilakukan petani dan mudah dikembangkan.