RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN
PELAYANAN POSYANDU
(Studi : Posyandu Cendana di Jorong Sungai Kambut Bawah Nagari Sungai
Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya)
ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
Oleh:
NANI RAHAYU
12070070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
1
Low Public Participation In IHC Services Utilization (Study: IHC Cendana in Jorong Kambut River Bottom Nagari
Kambut River Island District of the Arbor Dharmasraya) By:Nani Rahayu *, Drs. Nilda Elfemi, **, Yanti Sri Wahyuni, **
Lecturer in Education Program PGRI Sosiologi STKIP SUMBAR
ABSTRACT
This research uses phenomenology theory which is expressed by Alferd Schutz. Thinking framework of this theory is an action done by a person or society, so that others are able to interpret the actions of that person. Technique of selecting informant purposive sampling, number of informant 12 people, data collecting technique is non participant observation, depth interview, document study. The unit of analysis is indivindu. Data analysis was done using interactive developed by Miles and Huberman. The results of research are: 1). Knowledge of the community is less on posyandu can be seen from the Mother-Mother is not aware of the various vitamins given to anknya, 2). Work due to the morning posyandu work hours at 8:00 am-11:00 am and at that time the community also work, 3). Past experiences make people afraid or troma if after returning from posyandu his child becomes ill, 4). Families do not support the husbands or parents of these mothers prohibit taking their children to posyandu, 5). Posyandu activities are not parlatif.
2
Rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Posyandu (Studi: Posyandu Cendana di Jorong Sungai Kambut Bawah Nagari Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya)
Nani Rahayu*, Drs. Nilda Elfemi, **, Yanti Sri Wahyuni,**
*) Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi yang dikemungkakan oleh Alferd Schutz. Kerangka berfikir teori ini adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang atau masyarakat, sehingga orang lain mampu memaknai tindakan yang dilakukan seseorang tersebut. Teknik pemilihan informan
purposive sampling, jumlah informan 12 orang , teknik pengumpulan data adalah observasi non
partisipan, wawancara mendalam, studi dokumen. Unit analisisnya adalah indivindu. Analisis data yang dilakukan menggunakan interaktif yang di kembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian yaitu: 1). Pengetahuan masyarakat kurang terhadap posyandu dapat dilihat dari Ibu-Ibu tersebut tidak mengetahui tentang macam-macam vitamin yang diberikan kepada anknya, 2). Pekerjaan karena jam pelaksanaan posyandu pagi hari jam 8.00 WIB-11.00 WIB dan saat itu masyarakat juga bekerja, 3). Pengalaman masa lalu membuat masyarakat takut atau troma jika setelah pulang dari posyandu anak nya menjadi sakit, 4). Keluarga tidak mendukung yaitu suami atau orang tua para Ibu-Ibu ini melarang membawa anak mereka ke posyandu, 5). Kegiatan posyandu tidak parlatif.
Kata kunci: Rendahnya Partisipasi Masyarakat
PENDAHULUAN
Keadaan masyarakat Indonesia masih cukup memprihatinkan.Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kesehatan masyarakat adalah perbaikan gizi pada bayi dan balita. Kesehatan bayi dan balita merupakan ukuran penting kesehatan nasional karena variabel itu berkaitan dengan berbagai faktor, antara lain kesehatan bayi dan balita, kondisi sosial ekonomi, dan praktik kesehatan masyarakat. Keadaan bayi dan balita menjadi masalah di Iindonesia
Gizi buruk pada bayi dan balita terjadi dalam dua hal yaitu secara langsung dan tidak langsung.Penyebab langsung yaitu kurangnya kualitas dan kuantitas asupan makan pada anak dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, pada pengasuhan anak yang kurang baik, pelayanan kesehatan dan stabilitas lingkungan yang kurang baik (Soetjiningsih, 1998:82).Bayi dan balita yang kurang zat besi dapat mengalami gangguan pertumbumbuhan sel-sel otak yang dapat mengurangi IQ si anak di masa mendatang.Agar penyebab gizi buruk dapat diatasi dan dampak gizi buruk tidak terjadi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah merencanakan program keluarga sadar
gizi.Salah satu langkah dalam menyukseskan program itu adalah dengan membawa bayi dan balita setiap bulan ke posyandu.
Salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan masyarakat adalah posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM), yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar atau sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan angka kematian bayi. Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak.Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling posyandu sesuai dengan situasi atau kebutuhan lokal, yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011:3).
Salah satu fokus yang dikerjakan pada posyandu dalam membantu mengurangi masalah kesehatan adalah mengenai gizi serta kesehatan Ibu dan balita / bayi. Posyandu dilaksanakan dalam 1(satu) bulan 1(satu) hari
3
yaitu pada awal bulan pada tanggal 9/10 dan dilaksanakan pada pagi hari jam 08.00-11.00 WIB. Dengan membawa bayi dan balita tiap bulan ke posyandu, bayi dan balita akan mendapatkan pelayanaan seperti menimbang berat badan bayi,tinggi badan bayi dan balita dapat terpantau, para Ibu juga bisa mendapat penyuluhan tentang makanan bergizi, serta ada pula kegiatan pemberian makan tambahan dan pelayanan kesehatan Ibu dan anak seperti imunisasi untuk pencegahan penyakit, penangulangan diare, pelayanan KB, serta penyuluhan konseling/rujukan konseling (Achmadi, 2008:226). Kegiatan posyandu ini juga didukung oleh setiap masyarakat yang terbuka, yaitu masyarakat yang sadar akan arti pentingnya kesehatan bagi kelangsungan hidup, serta kerja sama yang baik antara pihak posyandu dengan masyarakat setempat sehingga posyandu juga membutuhkan partisipasi dari masyarakat.
Secara etimologis konsep partisipasi dapat ditelusuri akar kata nya dari bahasa inggris yaitu kata “part” dikembangkan menjadi kata kerja, maka kata ini menjadi “to
participate”, yang bermakna ambil bagian /
ikut serta (Damsar, 2010:177).Menurut Mikklesen (2003:64), partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela dalam perubahan yang ditentukan sendiri oleh masyarakat. Selain itu partisipasi juga diartikan Mikklesen sebagai keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan lingkungan, kehidupan, dan diri mereka sendiri. Masyarakat terlibat dalam program pemberdayaan dimulai dari proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di dalam masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya, mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Nagari Sungai Kambut terdiri dari 6 Jorong Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, Jorong sungai kambut bawah adalah Jorong yang kunjungan ke posyandu terendah pada tahun 2013 20,7%, tahun 2014 20,7% tahun 2015 20,6%. Jumlah balita di Jorong Sungai Kambut Bawah pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai Desember adalah 87 orang, pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai Desember adalah 85 orang, sedangkan tahun 2015 berjumlah 73 orang.
Kegiatan yang dilakukan setiap bulannya oleh Ibu di posyandu adalah : menimbang berat badan bayi, memeriksa kesehatan bayi, pemberian suntikan polio, atau pemberian vitamin ke pada setiap bayi yang datang ke posyandu. Berdasarkan observasi jumlah bayi pada tahun 2013 berjumlah 87 orang.Sedangkan yang datang ke posyandu cendana tiap bulan nya berkurang dan tidak mencapai target di inginkan pemerintah yaitu 90%, posyandu cendana dari tahun 2013-2015 belum mencapai target. Setiap bulan terjadi perbedaan jumlah bayi yang datang ke posyandu pada bulan Januari tahun 2013 jumlah bayi yang datang keposyandu berjumlah 24 orang, sedangkan bulan febuari terjadi penurunan yaitu bayi yang datang ke posyandu berjumlah 14 orang. Disini terlihat kurang nya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan posyandu. Padahal kedatangan mereka ke posyandu sangat penting dalam rangka pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita melalui penimbangan bulanan balita dan mengetahui keadaan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan lainnya kepada balita.
Tahun 2014 dan 2015 kembali terjadinya penurunan kunjungan bayi dan balita ke posyandu cendana tersebut.Melihat hal tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak semua posyandu didukung oleh masyarakat yang aktif berperan serta mendukung kegiatan posyandu. Masyarakat adalah Ibu yang memiliki balita yang menggunakan layanan posyandu, seperti yang mempunyai balita, serta para Ibu yang menjadi kader posyandu maupun para Ibu yang tidak terlihat aktif menjadi kader tetapi tetap mau membantu proses pelaksanaan posyandu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan posyandu di Jorong Sungai Kambut Bawah Nagari Sungai Kambut Kecematan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Teori yang digunakan dalam mengkaji masalah rendah nya partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan posyandu adalah teori fenomenologi yaitu menurut Alfred Schutz.
4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 tanggal 7sampai 29Desember 2016 di Jorong Sungai Kambut Bawah Nagari Sungai Kambut kecmatan Pulau punjung kabupaten dharmasraya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Teknik yang di pakai dalam pemilihan informan adalah secara purposive sampling, yaitu penarikan sampel secara sengaja.Adapun jumlah informan penelitian ini adalah 12 orang.Data primer dalam penelitian ini didapatkan langsung dari informan melalui wawancara dengan Ibu yang memiliki balita dan tidak aktif, kader posyandu serta petugas puskesmas yang ditugaskan di posyandu. Data sekunder dalam peelitian ini adalah data yang diperoleh dari referensi atau sumber lain yang relevan dan dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini mengena rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan posyandu.Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Observasi
Proses observasi yang di lakukan pada tanggal 17 Maret 2016 sampai 29 Desember 2016, yaitu dengan melihat aktifitas informan dari pagi hari sampai siang yaitu pada jam 08.00-13.00 Wib
2. Wawancara
Wawancara pada tanggal 7 Desember 2016 dengan Bapak Amriyal yang merupakan Wali Nagari Sungai Kambut. Selanjutnya wawancara Ibu yang memiliki balita serta Ibu yang tidak aktif dan kader posyandu, pada tanggal 7- 29 Desember 2016.
3. Studi Dokumen
Dokumen dalam penelitian ini yaitu buku yang berupa daftar hadir kunjungan posyandu.Dokumen ini berupa foto dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Dokumen-dokumen tersebut adalah arsip-arsip mengenai letak geografis, jumlah penduduk, peta wilayah Nagari Sungai Kambut. Unit analisis
Unit analis dalam penelitian ini adalah indivindu, yaitu Ibu yang memiliki balita yang tidak aktif ke posyandu serta kader posyandu dan petugas puskesmas yang di tugaskan di posyandu. Analisis data yang digunakan adalah seperti yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Basrowi dan Suwandi, 2008:209-210).
HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM POSYANDU
Berdasarkan hasil wawancara dengan kader posyandu yaitu Ibuk Mice, diketahui bahwa Posyandu cendana lahir dari hasil pemekaran Jorong Sungai Kambut Bawah dengan Jorong Lambau.Posyandu ini terbentuk pada tanggal 5 maret 2003. Pada awal berdirinya, posyandu ini dilaksanakan oleh ketua posyandu yaitu dari Ibu PKK yang mana bernama An dan Ibu-ibu lainnya yang memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di sekitarnya. Posyandu ini sejak awal sudah dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. Adanya posyandu ini Ibu-Ibu berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sehingga derajat kesehatan merekapun akan meningkat pula. Sejak awal berdirinya posyandu cendana selalu memiliki kader yang selalu mengabdi di posyandu cendana
Kegiatan posyandu di adakan pada tanggal 9 atau 10 setiap bulan pada jam 08.00 WIB sampai jam 11.00 WIB, posyandu ini diadakan disalah satu rumah kader posyandu yaitu Ibu Mice yang mana kegiatan posyandu yang ada di Jorong Sungai Kambut Bawah adalah menimbang berat badan bayi dan balita, imunisasi bayi dan balita, pemberian vitamin. Pembagian makanan bergizi untuk bayi yang kurang gizi yang di bagikan oleh dinas kesehatan. Fungsi kegiatan ini adalah masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang bayi mereka serta masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya karena ini gratis yang diadakan oleh pemerintah, diposyandu ini yang ikut berpartisipasi hanyalah bayi dan balita saja, untuk Ibu hamil ada yang memanfaatkan posyandu ini tetapi tidak begitu terlalu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di posyandu tersebut, jarak tempuh dari rumah masyarakat dengan posyandu sekitar 2 atau 3 meter saja.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU 1. Kurangnya pengetahuan
Berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat bahwa Ibu-Ibu tersebut kurang mengetahui apa kegunaan dan manfaat dari
5
posyandu untuk kesehatan anaknya, kurang nya pengetahuan Ibu dapat dilihat dari rendah nya partisipasi Ibu untuk datang ke posyandu dan dapat dilihat dari hasil wawancara yang mana Ibu Cuma sekedar mengetahui saja posyandu itu seperti apa tetapi Ibu tidak memanfaatkan pelayanan posyandu tersebut, serta Ibu juga tidak mengetahui macam-macam vitamin yang harus di berikan setiap bulan nya ke pada anak mereka dan Ibu juga tidak mengetahui perkembangan atau pertumbuhan yang terjadi pada anak nya. Padahal posyandu ini sangat berguna bagi anak mereka, bisa mengecek kesehatan anak nya setiap bulan dan perkembangan pertumbuhan anak nya setiap bulan serta bisa mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan anak nya dan di posyandu juga ada pemberian vitamin kepada bayi untuk kekebalan tubuh bayi.Serta Ibu yang datang ke posyandu tersebut bisa bertanya-tanya langsung kepada bidan rini tentang kesehatan anak mereka dan ada juga yang bertanya mengenai KB yang cocok.
Masyarakat tidak mau mencari tahu tentang vitamin apa yang harus diminum oleh anak nya setiap bulan,walaupun kader telah mengadakan sosialisasi sebelum kegiatan posyandu diadakan langsung datang kerumah masyarakat tetapi Ibu ini tetap juga tidak perna membawa anak mereka ke posyandu sehingga pengetahuan Ibu tadi cuma tentang imunisasi anak saja padahal masih banyak ilmu yang bisa didapatkan oleh Ibu jika mereka ikut berpartisipasi di posyandu tersebut.
2. Pekerjaan
Berdasarkan observasi di Jorong Sungai Kambut Bawah ini tidak hanya laki-laki saja yang berkerja tetapi perempuan sebagai Ibu rumah tangga juga membantu suami nya bekerja untuk menambah penghasilan atau mencukupi kebutuhan mereka, sehingga masyarakat tidak ikut berpartisipasi dalam pelayanan posyandu untuk kesehatan anak mereka, karena mereka terlalu sibuk berkerja ada yang pergi keladang bersama suami nya dari pagi jam 06.00 sampai jam 16.00 sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membawa anak mereka ke posyandu dan ada juga yang pergi berjualan dirumah maupun berjualan berkeliling dari jam 07.00 wib sampai 16.00 wib.
3. Pengalaman masa lalu
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, kebiasaan atau pengalaman masa lalu membuat Ibu-Ibu tersebut tidak mengikuti atau tidak ikut berpartisipasi dalam pelayanan posyandu tersebut, karena dari dulu banyak di temukan atau banyak yang terjadi pada anak-anak mereka bawah setelah pulang dari posyandu anak mereka malah menjadi sakit, sehingga keluarga baik itu suami sendiri ataupun orang tua melarang mereka membawa anak nya ke posyandu tersebut.
Masyarakat tersebut takut dengan masa lalu mereka atau troma dengan membawa anak nya ke posyandu, karena mereka waktu membawa anak mereka ke posyandu setelah pulang dari posyandu malam harinya anak mereka menjadi sakit, padahal siang hari anak mereka baik-baik saja, maka hal itu yang membuat mereka takut membawa anak mereka ke posyandu karena takut sakit serta pelayanan posyandu kurang.
4. Keluarga tidak mendukung
Faktor keluarga merupakan salah satu penyebab masyarakat tidak mengikuti posyandu, keluarga yang dimaksud adalah suami dan orang tua Ibu-Ibu tersebut, karena anggota keluarga mereka melarang dengan alasan hanya membuang waktu saja apalagi waktu pelaksanaan posyandu itu saat masyarakat beraktifitas. Alasan keluarga melarang Ibu ini ikut berpartisipasi dalam pemanfaatan posyandu tersebut adalah jika membawa anak ke posyandu setelah pulang atau malam harinya anak mereka menjadi sakit, padahal sebelum membawa anak mereka ke posyandu anak mereka tersebut baik-baik saja, maka dari itu mereka lebih memilih membawa anak mereka jika sakit ke puskesmas ataupun ke klinik karena lebih terjamin pelayanan nya .
5. Kegiatan posyandu tidak parlatif Kegiatan di posyandu cendana ini tidak berkembang sehingga masyarakat menjadi bosan atau malas datang keposyandu karena di posyandu cendana ini hanya datang keposyandu menimbang berat badan bayi suntik polio setelah itu Ibu-Ibu yang datang membicarakan hal yang lain dan anak anak pun menjadi bosan sehingga anak-anak berlari lari di saat posyandu di laksanakan. Sehingga Ibu-Ibu tersebut malas untuk ikut berpartisipasi selanjutnya dan ini juga bisa di
6
karenakan tempat pelaksanaan posyandu juga tidak efesien.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat di lapangan penulis melihat bahwa Ibu-ibu tersebut tidak ikut berpartisipasi dalam pemanfaatan posyandu tersebut karena adanya motif, yang mana menurut Alferd
Schutz bahwa tindakan manusia ditentukan
oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut motif, mereka melakukan tindakan mempunyai suatu alasan tertentu, yang di maksud oleh Schutz bahwa tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakan nya sehingga masyarakat di Jorong Sungai Kambut Bawah Ini memaknai tindakan mereka sendiri untuk tidak ikut berpartisipasi dalam pelayanan posyandu tersebut karena adanya pengalaman yang membuat mereka menjadi takut atau menjadi troma untuk datang ke posyandu.
Kesimpulan
pemanfaatan pelayanan posyandu di posyandu cendana ini dipengaruih oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya Pengetahuan. Kurangnya pengetahuan membuat rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan posyandu karena masyarakat di Jorong Sungai Kambut Bawah kurang mengetahui apa kegunaan posyandu untuk kesehatan anaknya dan Ibu juga tidak mengerti tentang jenis-jenis vitamin apa saja yang di berikan kepada anak setiap bulan nya. 2. Pekerjaan : Faktor pekerjaan menjadi salah satu rendahnya partisipasi masyarakat karena masyarakat di Jorong Sungai Kambut Bawah ini tidak hanya suami yang bekerja tetapi istri juga ikut membantu suami untuk mencari nafka ada yang pergi ke ladang bersama suami nya, ada yang berjualan keliling dan ada yang berjualan di rumah serta ada yang menjadi kariawan. Oleh karena itu masyarakat tidak sempat pergi ke posyandu karena jam pelaksanaan posyandu adalah jam saat istri juga berkerja. 3. Pengalaman masa lalu .Faktor masa lalu membuat Ibu menjadi takut atau troma pergi ke posyandu karena setelah pulang dari posyandu anak mereka menjadi sakit sehingga ini menjadi suatu pengalaman atau masa lalu Ibu.Faktor masa lalu ini membuat Ibu-Ibu tersebut tidak ikut berpartisipasi dalam pelayanan posyandu
tersebut, karena dari dulu bnyak di temukan atau banyak yang terjadi setelah pulang dari posyandu anak mereka menjadi sakit. 4. Keluarga Tidak MendukungFaktor keluarga merupakan salah satu penyebab masyarakat tidak mengikuti posyandu, karena anggota keluarga mereka melarang dengan alasan hanya membuang waktu saja apa lagi waktu pelaksanaan posyandu itu saat masyarakat melaksanakan pekerjaannya. 5. Tempat pelaksanaan posyandu tidak parlatif: Pelaksanaan posyandu ini hanya di salah satu rumah kader posyandu yang mana duduk nya hanya di atas lantai dan di alas tikar ini membuat masayarakat menjadi tidak nyaman, tempat pelaksanaan posyandu ini menjadi tidak efesien tidak adanya fasilitas yang diberikan seperti meja untuk tempat peralatan obat-obatan ataupun kursi. Sehingga masyarakat malas untuk pergi ke posyandu dan tingkt kenyamanan kurang terjamin serta prosedur untuk pelaksanaan tidak teratur baik.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan yang telah di sediakan oleh pemerintah dengan baik untuk menunjang kesehatan bayi dan balita nya terutama bagi Ibu-Ibu yang mempunyai bayi dan balita agar dapat meluang kan waktunya untuk membawa bayi dan balitanya ke posyandu agar kesehatan bayi dan balita tersebut selalu terjaga.
2. Kepada kader-kader posyandu bisa memikirkan atau mengadakan sosialisasi yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk bisa memanfaatkan pelayanan posyandu sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi memanfaatkan posyandu dan pelayanan-pelayanan yang ada di posyandu tersebut. 3. Untuk posyandu cendana agar
memiliki tempat kusus yang bisa membuat masyarakat ikut berpartisipasi dengan tempat yang nyaman dan pelayanan petugas yang ramah dan memuaskan para Ibu-Ibu yang datang ke posyandu.
7
4. Untuk petugas puskesmas bisa memberikan pemahaman atau pengetahuan yang lebih ke pada masyarakat agar masyarakat tersebut mau ikut berpartisipasi dalam pemanfaatan pelayanan posyandu tersebut dan sering melakukan sosialisasi yang bagus.
5. Untuk pemerintah agar selalu memberikan bantuan kepada masyarakat supaya masyarakat tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Kencana.
Depertemen Kesehatan RI. 2006. Buku
Kader Posyandu : Dalam usaha
perbaikan gizi, Depertemen kesehatan. Jakarta.
Depertemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman
Umum Pengelolaan Posyandu.
Jakarta.
Mikklesen, Brittha. 2003. Metode Penelitian
Partisipatoris Dan Upaya-Upaya
Pemberdayaan: Sebuah Buku
Pegangan Bagi Para Praktisi
Lapangan. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.