• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERI: EKSPOSISI ROMA. Keyakinan yang Kokoh dalam Injil. (Eksposisi Roma 1:16-17)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SERI: EKSPOSISI ROMA. Keyakinan yang Kokoh dalam Injil. (Eksposisi Roma 1:16-17)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2013

Keyakinan yang Kokoh

dalam Injil

(Eksposisi Roma 1:16-17)

(2)

2

Keyakinan yang Kokoh

dalam Injil

“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,…” – Roma 1:16

P

aulus sangat ingin pergi ke Roma, ke kota yang terbesar di dunia pada zamannya. Di sana, di jantung dunia pada waktu itu, dia rindu untuk bertemu dengan jemaat untuk berbagi karunia rohani yang berasal dari Allah. Di samping itu, Paulus juga ingin menolong sebanyak mungkin orang untuk dapat memeroleh keselamatan melalui pemberitaan injil.

Dengan melalui perjuangan yang berat dan lama, akhirnya Paulus mendapat tiket dan pengawalan gratis untuk berangkat ke kota yang dipimpin oleh kaisar Nero pada masa itu.1 Di sana dia akan menemui kaisar untuk naik banding tentang kasus yang dituduhkan oleh orang-orang Yahudi terhadap dirinya.

1

(3)

3

Jadi, Paulus mempunyai tiga agenda secara bersamaan yaitu untuk membangun iman Jemaat, memberitakan Injil Keselamatan, dan naik banding kepada kaisar, dan tentunya, yang terpenting bagi Paulus adalah yang pertama dan kedua. Bahkan, saat bertemu dengan kaisar yang terkenal kejam itu pun, rasul Paulus juga ingin memberitakan Injil kepadanya seperti yang dia lakukan terhadap wali negeri dan Raja Herodes Agripa II.

Tentang Paulus

Paulus adalah salah seorang Sanhendrin, orang Farisi, murid Gamaliel, yang menyelesaikan study di Tarsus, di salah satu universitas terbaik di dunia selain yang ada di Athena, Yunani. Dia adalah orang Yahudi, keturunan suku Benyamin, yang juga mempunyai kewarganegaraan Rum.2

Secara duniawi, Paulus mempunyai status, jabatan, profesi, latarbelakang pendidikan yang hebat dan terpandang. Akan tetapi, dia tidak menyatakan hal itu sebagai kekuatan atau yang patut diandalkan melainkan adalah sampah (band. Fil 3:8). Karena sebelum perjumpaannya dengan Kristus, semua yang diketahui atau yang dia mengerti tentang Kitab Suci adalah sia-sia dan tidak berarti.

Tanpa Kristus, Paulus seperti menggenggam sejumlah puzzle yang tidak mempunyai gambar akhir. Dia membaca

2

(4)

4

nubuat PL tetapi tidak mengerti dan menyadari penggenapannya. Dia melihat bayang-bayang tetapi bukan Kristus sebagai wujud aslinya (band. Kol 2:17). Dia melakukan ritual-ritual agama tetapi bukan maksud dan kehendak Allah yang sesungguhnya.

Resep Kesuksesan Pelayanan Paulus

Seperti seorang master chef yang handal dan ternama, dibalik kesuksesan dalam pelayanannya, rasul Paulus mempunyai resep tentang bagaimana dia dapat memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus.

Sejak pertobatan yang dikisahkan di pasal 9 kitab Kisah Para Rasul, rasul Paulus terus menolong orang-orang untuk memeroleh keselamatan yang berasal dari Tuhan. Pertama kali dengan Barnabas di Antiokhia, dan kemudian ke kota-kota yang lain. Mulai dari Antiokhia di Pisidia, sampai ke Ikonium, Listra dan Derbe. Mulai dari orang-orang yang tidak terpandang, sampai kepada kepala rumah ibadat, gubernur, dan lain sebagainya. Mulai dari orang-orang awam sampai kepada para filsuf di Athena, Yunani.

Setelah berhasil melakukan semua itu, Paulus ingin berbagi resep tersebut kepada Jemaat yang ada di Roma. Di dalam suratnya kepada mereka dia berkata, bahwa dia mempunyai sesuatu yang membuat dia begitu yakin bagaimana orang-orang di dunia ini dapat diselamatkan. Terlepas dari aneka ragam bahasa, budaya, dan latarbelakang yang berbeda-beda,

(5)

5

Paulus yakin terhadap sesuatu yang dapat menembus batas atau hambatan itu.

Keyakinan tersebut adalah keyakinan dalam Injil. Keyakinan yang tampak melalui penolakan, penganiayaan, bahkan hukuman penjara. Dalam Alkitab terjemahan NIV, Paulus berkata, “For I am not ashamed of the gospel.” Artinya, Dia tidak malu karena Injil meski harus menerima tekanan dari pihak-pihak yang tidak suka atau antipasti terhadap dia.3 Sebaliknya, Paulus begitu yakin bahwa dengan memberitakan Injil, maka orang-orang akan memberikan respon terhadap Injil yang diberitakan tersebut. Orang-orang yang percaya akan beroleh keselamatan, sebaliknya yang tidak percaya akan binasa (band. Yoh 3:16). Dengan kata-kata yang lain, adalah mustahil atau tidak mungkin bagi seseorang dapat percaya dan beroleh keselamatan tanpa pemberitaan Injil. Karena iman timbul dari pendengaran akan Injil Kristus (Roma 10:17).

Fenomena yang Menarik di Era Terkini

Ada fenomena yang menarik di era terkini yaitu tentang bagaimana manusia dapat mengumpulkan massa yang besar dalam waktu yang relatif singkat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan metode-metode dalam dunia bisnis, entertainment, dan lain sebagainya,

3

Terjemahan TB-LAI tidak salah secara prinsip karena Paulus memang yakin dalam Injil sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan (band. Yes 55:11; Ibr 4:12)

(6)

6

membuat manusia semakin mampu bahkan mudah menarik perhatian orang banyak, membentuk group, fans, membuka pendaftaran, merekrut keanggotaan, dan lain sebagainya, sedemikian sehingga sejumlah massa pun dapat dikumpulkan atau diperoleh.

Kemampuan yang seperti ini tentu akan sangat menggoda para pemimpin rohani, pekerja, atau pelayan Tuhan, untuk dapat mencapai kuantitas yang besar dengan menggunakan cara atau metode-metode tersebut tadi. Apalagi, kuantitas yang besar secara praktis menguntungkan secara finansial, image atau pencitraan, dan bahkan dapat mendongkrak popularitas.

Masalahnya, kuantitas yang tidak dibarengi dengan kualitas yang benar bukanlah massa yang dikehendaki oleh Allah. Tuhan Yesus Kristus pernah menubuatkan bahwa pada hari terakhir, banyak orang yang menyerukan nama Tuhan tidak diterima oleh Bapa di Sorga bahkan dienyahkan dan disebut sebagai pembuat kejahatan. Mengapa? Karena mereka tidak melakukan kehendak Bapa (band. Mat 7:21-23).

Kehendak Bapa adalah supaya setiap orang diselamatkan melalui pemberitaan Injil. Dengan melalui pemberitaan Injil tersebut, orang-orang yang mendengarkannya menjadi percaya, dan beriman, dan mengalami transformasi. Mereka mengalami perubahan hidup melalui perubahan pikiran, perubahan hati, dan mengalami perubahan tingkah laku dan moralitas, karena pemberitaan Injil atau Firman. Motivasi mereka adalah karena kasih karunia Allah yang dianugerahkan melalui pengorbanan Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus.

(7)

7

Respon terhadap pemberitaaan Injil yang seperti inilah yang merupakan verifikasi dari iman yang ada dalam hati atau diri orang-orang yang percaya kepada Kristus.

Perbandingan dengan Rasul Paulus

Kesuksesan Paulus sebelum bertemu dengan Kristus adalah kesuksesan yang didambakan oleh banyak orang Yahudi pada zamannya. Dia mempunyai profesi, jabatan, posisi, citra diri, dan massa yang banyak. Paulus mempunyai gambaran kesuksesan yang mungkin didambakan oleh pemimpin-pemimpin yang lebih berorientasi kepada citra, popularitas, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, perhatikanlah dan pelajarilah bagaimanakah sikap rasul Paulus setelah dia bertemu dengan Kristus. Dia menganggap bahwa semua yang dahulu dipandangnya sebagai kebanggaan atau keuntungan justru tidak lagi berharga atau bernilai bahkan merupakan kerugian setelah bertemu dengan Kristus (band. Fil 3:4-7).

Melalui kehidupan rasul Paulus, maka dapatlah kita mengerti bahwa yang paling terpenting sesungguhnya adalah menemukan kebenaran yang sejati dan menjadi pelaku atau hamba daripada kebenaran tersebut. Dari kacamata dunia, Paulus seperti memulai karirnya dari angka nol lagi. Sebaliknya, dari kacamata Paulus, dia merasa seperti orang yang menemukan permata atau harta karun yang terpendam.

(8)

8

Injil adalah Kekuatan Allah

Dalam konteks ini, Injil yang dimaksud oleh Paulus tidak terpisahkan dari kedatangan Kristus ke dunia. Karena sesungguhnya inti atau topic sentral daripada Alkitab adalah Kristus. PL berbicara tentang nubuat-nubuat dan bayang-bayang tentang Dia, dan PL berbicara tentang penggenapan nubuat dan wujud dari bayang-bayang yang akan datang tersebut yaitu Kristus (band. Kol 2:16).

Injil yang telah ditulis dan dipersiapkan Tuhan selama lebih kurang 1500 tahun penulisan ini, pastilah bukan tulisan yang tidak penting atau tidak berarti, sebaliknya, adalah kekuatan Allah. Tuhan dengan segala kuasa dan hikmat-Nya akan menuliskan buku yang terbaik yang dibutuhkan oleh manusia. Itulah cara Allah mengubahkan dan menyelamatkan orang yang percaya, dan menjadikan hakim atas orang-orang yang tidak percaya pada akhir zaman (band. Yoh 12:48).

Aplikasi dan Kesimpulan

Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang-orang yang percaya, maka pengertian dan keyakinan akan hal tersebut semestinya memengaruhi cara orang Kristen dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan Tuhan. Apa yang menjadi focus utama dari pekerjaan dan pelayanan Tuhan seharusnya adalah mensosialisikan prinsip dan nilai-nilai daripada Firman Tuhan yang juga diterjemahkan ke dalam kultur atau budaya, sehingga dengan demikian, maka kuasa

(9)

9

Tuhan akan bekerja di dalam hati dan pikiran orang-orang yang percaya kepadanya (band. Yes 55:11).

Orientasi dari pekerjaan dan pelayanan Firman Tuhan adalah perubahan hidup sebagai hasil dari penghayatan dan penerapan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Alkitabiah. Perubahan hidup, pertumbuhan, dan kesetiaan sampai akhir hidup adalah bukti atau verifikasi iman percaya seseorang yang telah beroleh kasih karunia dan keselamatan dari Tuhan.

(10)

10

Pesan untuk Pembaca

Jika Anda merasa diberkati dengan tulisan ini dan ingin memberikan donasi untuk mendukung pelayanan beritakanfirman.com, Anda dapat menyalurkannya melalui BCA 7660207371. Donasi Anda akan kami salurkan sepenuhnya untuk pelayanan, pengembangan, dan peningkatan beritakanfirman.com

(11)

11

Tentang Penulis

Naek R. Sijabat adalah Gembala Jemaat GKDI Jambi dan juga Dosen Pendidikan Agama Kristen di Universitas Jambi. Pernah bekerja dan melayani Tuhan di bidang multi media Kristen – menjadi editor sejumlah buku, menulis, dan menjadi manager dan produser sejumlah album rohani Kristen. Secara akademis pernah menyelesaikan study Alkitab dan meraih gelar Master di bidang Biblical Studies. Sudah menikah dan dikarunia dua orang anak.

(12)

12

Copyright Copyright Copyright

Copyright ©©©©2013201320132013 bybyby beritakanfirman.combyberitakanfirman.comberitakanfirman.com beritakanfirman.com

Referensi

Dokumen terkait

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Sejak 1 Januari tahun 2006 Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung ditetapkan sebagai rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

rmmod < module - name> : Perintah ini adalah untuk menghapus modul dari kernel modprobe < module - name> : Ini bekerja sama dengan insmod tetapi menggunakan '

a) Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah.Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. b) Tidak

Pengertian supervisi akademik menurut para ahli yaitu menurut Sagala (2012) menyatakan: “Supervisi akademik adalah bantuan dan layanan yang diberikan kepada guru agar ingin terus

Kedua, hambatan yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo di antaranya tidak tersedianya buku ajar

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan