• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK MUSIK PADA KARYA MUSIK WALL OF PAIN. Oleh Tri Utami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BENTUK MUSIK PADA KARYA MUSIK WALL OF PAIN. Oleh Tri Utami"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK MUSIK PADA KARYA MUSIK “WALL OF PAIN” Oleh Tri Utami E-mail : triutami.sa@gmail.com Agus Suwahyono, S.Sn., M.Pd

Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

“Wall of Pain” adalah sebuah karya musik yang meceritakan tentang emosi yang pernah dirasakan oleh penulis. Emosi tersebut kemudian dicurahkan dalam bentuk nada-nada sederhana lalu dikembangkan. Metode penyampaian materi kekaryaan dilakukan dengan metode deskripstif kualitatif.

Karya musik ini merupakan musik programatik yang dimainkan dalam bentuk ansamble campuran. Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa karya musik ini memiliki bentuk lagu tiga bagian yaitu A B A’. Bagian A menceritakan tentang amarah yang meledak-ledak. Bagian B menceritakan tentang amarahnya yang berubah menjadi penyesalan, dan yang terakhir bagian A’ menceritakan tentang amarah yang mulai mereda.

Rangsangan awal dalam membuat karya yang berjudul “Wall of Pain” adalah dengan banyak mendengar musik-musik dengan format orkestra dan ansamble campuran dengan tema kesedihan dan mengingat pengalaman pribadi penulis hingga muncul imajinasi nada-nada yang kemudian ditulis oleh penulis.

Durasi karya “Wall of Pain” adalah 5 menit 3 detik dengan total birama 114 birama dan dimainkan pada tangga nada C dengan sukat 4/4. Terdapat dua tempo pada karya musik ini yaitu lento dan moderato.

(2)

ABSTRACT

"Wall of Pain" is a musical work that tells about the emotions that have been felt by the author. The emotion is then poured out in the form of simple tones and then developed. The method of delivering workmanship material is done by descriptive qualitative method.

This piece of music is programatic music which is played in the form of a mixed ensemble. From the results of the study it can be concluded that this piece of music has a three-part song form, A B A’. Part A tells about explosive anger. Part B tells about his anger which has turned into regret, and the last part A 'tells about anger that begins to subside.

The Initial stimulus in making the work entitled “Wall of Pain” is to listen to a lot of music orchestral and mixed ensemble formats with the theme of sadness and remember the personal experience of the author until the imagination tones appear then written by the author.

The duration of the work "Wall of Pain" is 5 minutes 3 seconds with a total of 114 times and is played on the C scale with 4/4 success. There are two tempos in this work, namely lento and moderato. Keywords : Emotion, Ensamble, Form of music,

(3)

I. PENDAHULUAN

Emosi adalah suatu keadaan yag kompleks dari organisme seperti tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam organ tubuh yang sifatnya luas, biasanya ditambahi dengan perasaan yang kuat dan mengarah ke suatu bentuk tingkah laku atau perilaku tertentu. Erat hubungannya dengan kondisi tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, pernapasan, dapat diekspresikan seperti tersenyum, tertawa, menangis, dapat merasakan sesuatu seperti merasa senang, merasa kecewa (Sudarsono, 1993: 5). Menurut Atkinson (1983) emosi dibedakan menjadi dua yaitu emosi menyenangkan dan emosi tidak menyenangkan.

Pengalaman emosi tidak

menyenangkan yang pernah dirasakan oleh penulis adalah ketika penulis membuat kesalahan yang membuat orang-orang yang disayangnya begitu kecewa padanya dan kemudian diungkapkan dalam bentuk nada-nada lalu dikembangkan terus menerus hingga menjadi sebuah komposisi. Ide musik dapat berbentuk programatik (programatic) namun bisa juga berbentuk ide absolut (absolute music). Namun kali ini dalam ide, penulis memiliki ide musik berbentuk programatik. Karya ini tergolong musik instrumental karena hanya dimainkan instrumen musik tanpa diiringi vokal. Alur ceritanya ditandai oleh

permainan alat musik dalam pergerakan melodi tanpa adanya lirik yang dinyanyikan oleh penyanyi.

Bentuk Musik

Bentuk musik adalah suatu gagasan

atau ide yang nampak dalam

pengolahan/semua unsur musik dalam sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni dan dinamika) (Prier, 2015: 2). Ide ini mempersatukan nada-nada musik terutama bagian-bagian komposisi yang dibunyikan satu per satu sebagai kerangka. Bentuk musik dapat dilihat juga secara praktis yaitu sebagai wadah yang diisi oleh seorang komponis dan diolah sedemikian hingga menjadi musik yang hidup.

a) Motif

Motif adalah unsur lagu yang terdiri dari sejumlah nada yang diperatukan dengan suatu ide/gagasan. Karena merupakan unsr lagu, maka sebuah motif biasanya diulang-ulang dan diolah. Secara normal, sebuah motif lagu biasanya memenuhi dua ruang birama (Prier, 1996: 3). Motif terdiri dari 6 macam yaitu:

- Ulangan Harafiah

Ulangan harafiah adalah sebuah motif yang diulang tanpa perubahan apapun. Biasanya ulangan harafiah ini digunakan untuk mengintensipkan suatu kesan atau menegaskan suatau pesan.

(4)

- Sekuens Naik

Sebuah motif yang dapat diulang pada tingkat nada yang lebih tinggi. Dalam pemindahan ini kedudukan nada harus sesuai dengan tangga nada atau harmoni lagu, sehingga satu ataun beberapa interval mengalami perubahan. - Sekuens Turun

Sekuens turun adalah kebalikan dari sekuens naik yaitu Sebuah motif yang dapat diulang pada tingkat nada yang lebih rendah.

- Pembesaran Interval (augmentations of the ambitus)

Sebuah motif yang terdiri dari beberapa nada yang, dan dengan demikian terbentuklah pula beberapa interval yang berturut-turut.

- Pemerkecilan Interval (diminuation of the ambitus)

Pemerkecilan interval adalah kebalikan dari pembesaran interval. - Pembalikan (inversion)

Pembalikan interval adalah setiap interval naik yang dijadikan turun atau sebaliknya.

- Pembesaran Nilai Nada

(augmentation of the value)

Jika pembesaran interval merupakan suatu melodis maka

pembesaran nilai nada adalah pengolahan irama motif.

- Pemerkecilan Nilai Nada

(diminuation of the value)

Sejajar dengan pembesaran nilai nada terdapat pula teknik sebaliknya yaitu pemerkecilan nilai nada. Nada dan melodi tetap sama namun iramanya berubah. Nilai nada dibagi dua sehingga temponya dipercepat sedangkan hitungannya tetap sama (Prier, 1996: 33)

b) Kalimat

Kalimat adalah sebuah ruang birama yang merupakan satu kesatuan. Biasanya sebuah kalimat terdiri dari dua anak kalimat (Prier, 1996: 2). Kalimat terdiri dua dari dua macam yaitu kalimat tanya dan kalimat jawab. Kalimat tanya adalah awal kalimat atau sejumlah birama yang disebut ‘pertanyaan’ atau kalimat depan yang biasanya berhenti dengan nadayang mengambang, dapat dikatakan berhenti dengan koma (Prier, 1996: 2). Sedangkan kalimat jawab adalah bagian kedua dari kalimat yang disebut ‘jawaban’ atau kalimat belakang karena ia melanjutkan pertanyaan dan berhenti di titik atau di akord tonika (Prier, 1996: 2).

c) Titik

Perhentian di akhir kalimat pada nada yang biasanya ditahan pada hitungan berat dan disertai dengan akord tonika.

(5)

Kesannya seperti kalimat yang telah selesai (Prier, 1996: 3).

d) Koma

Perhentian di tengah kalimat pada akhir pertanyaan pada nada yang biasanya ditahan dan disertai dengan akord dominan (jarang dengan akord subdominan) kesannya seperti kalimat yang belum selesai (Prier, 1996: 4). Bentuk Lagu 3 Bagian

Selain bentuk lagu satu bagian dan bentuk lagu dua bagian terdapat pula lagu berbentuk tiga bagian yang artinya dalam satu lagu termuat tiga periode yang berkontras antara satu dengan yang lainnya (Prier, 2015: 12). Diperlukan variasi berupa kontras kalimat-kalimat. Kontrasnya dapat nampak dalam irama, dalam arah melodi, dalam jenis tangga nada, dalam modulasi ke dominan/minor dan lain sebagainya. Harmoni

Harmoni merupakan salah satu unsur dalam musik. Harmoni memiliki pengertian keselarasan atau keindahan. Harmonisasi adalah proses usaha yang ingin membuahkan keindahan suatu melodi (Banoe, 2003: 192)

Akord

Akord adalah paduan beberapa nada yang dibunyikan bersamaan paling sedikit terdiri dari 3 nada (Banoe, 2003: 83).

Akord bisa dimainkan secara terputus-putus atau secara bersamaan. Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu terdapat banyak macam akord, antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya (Sarjoko, 2010: 11).

Metode

Metode penciptaan sangat dibutuhkan oleh seorang komposer untuk menciptakan sebuah karya seni. Metode ini merupakan tahapan yang dilakukan oleh seorang komposer dalam proses pembuatan karya seni hingga karya seni tersebut tersebut layak untuk dipertunjukkan kepada penikmat musik. Berikut adalah metode penciptaannya.

Rangsangan awal dalam membuat karya yang berjudul “Wall of Pain” adalah dengan banyak mendengar musik-musik dengan format orkestra dan ansamble campuran dengan tema kesedihan dan mengingat pengalaman pribadi penulis hingga muncul imajinasi nada-nada yang kemudian ditulis oleh penulis.

Penyampaian materi kekaryaan dilakukan dalam penulis dalam beberapa tahap. Pertama membagikan partitur kepada para pemain berdasarkan instrumen beberapa hari sebelum latihan dilaksanakan. Kedua memberikan

(6)

penjelasan kepada para pemain mengenai konsep karya musik “Wall of Pain”. Ketiga melaksanakan proses latihan secara bersama-sama yang dipimpin oleh conductor. Proses latihan dilakukan secara rutin dan terjadwal guna mendapatkan hasil yang maksimal.

Berikut adalah nama pemain yang telah dipilih oleh penulis:

1. Conductor/komposer: Tri Utami

2. Flute : Faisal Budi P.

3. Alto Saxophone : Ardhi Pratama

4. Trompet : Bagas Lintang

5. Trombone : Wiharno Try

6. Violin 1 : Wheni M. S (Concert Master)

M. Khoirur Roziqin

Ceria Adam

7. Violin 2 : Dinda Citraning Josia William Afan Huda Ica

8. Viola : Pramudya Arif Andika Tri Jamik Bintang

9. Cello : Choiril Anam Wildani

10. Bass Drum : Josua William 11. Cymbals : Dewa Nyoman

Gambar 1: Setting panggung

Gambar 2: Keterangan setting gambar

Gambar 3: Ujian komposisi : Conductor

: Violin 1 : Flute

: Violin 2 : Alto Sax

: Viola : Trompet

: Cello : Trombone

(7)

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karya musik “Wall of Pain” adalah karya musik yang disajikan format ansamble campuran dan memiliki bentuk tiga bagian yaitu A B A’. Karya musik ini memiliki durasi 5 menit 3 detik dengan jumlah birama 114 birama. Dengan tangga nada C. Dalam penulisannya, karya ini berfokus pada ilmu bentuk musik.

Pada bagian A menceritakan seorang gadis yang pergi dari rumah , berjalan tanpa arah dan tujuan dengan amarah yang meledak-ledak dalam hatinya. Bagian B menceritakan setelah gadis ini pergi tanpa arah, dia berhenti merenung dan bersandar pada sebuah tembok. Gadis ini menyesali apa yang telah terjadi karena perbuatannya sendiri dan perbuatan tersebut telah melukai hati orang yang dia sayangi. Bagian A’ menceritakan bagaimana amarah gadis ini perlahan-lahan mulai mereda dan mulai berhenti menangis, dia mulai memaafkan dirinya sendiri dan lebih menenangkan dirinya.

Beberapa hal yang perlu diingat dan akan selalu digunakan pada tulisan ini mengenai penandaan, sebagai berikut: Motif 1 Motif 1’

Penandaan pengembangan motif

didasarkan pada pembahasan sebagai berikut :

m1 = motif awal

m1’ = motif yang telah diolah

Bagian A

Bagian introduksi pertama terletak pada birama 1-4 diawali dengan harmoni akord A mayor yang dimainkan oleh instrumen Violin 1, Violin 2, Viola dan Cello dengan tempo lento dan diberi fermata pada akhir birama untuk pergantian tempo. Pada bagian ini menggambarkan awal dari sebuah amarah.

Introduksi selanjutnya terdapat pada birama 5-12 yang dimainkan oleh instrumen Cello 2 birama, kemudian disusul oleh Viola 2 birama, disusul lagi oleh Violin 2 sebanyak 4 birama dengan tempo moderato. Pada bagian ini nada dimainkan dengan stacatto untuk mempertegas suasana.

Menunjukan Kalimat Tanya

Menunjukan Kalimat Jawab

(8)

Setelah itu masuk pada melodi utama yang dimainkan oleh violin 1.

a) Tema 1

frase tanya frase jawab m1 m1’ m2 m2’

Tema 1 terdiri dari 18 birama yaitu dari birama 13-30, pada birama 13-18 melodi utama hanya dimainkan oleh Violin 1 dengan dinamika Forte (F) kemudian dimainkan secara unisono bersama dengan Flute. Kalimat tanya berada pada birama 13-15, yang memiliki dua motif yang ditandai oleh kotak biru dan kalimat jawab berada di birama 16-18 memiliki dua motif yang ditandai oleh kotak kuning.

Motif m1 dan motif 1’ merupakan motif ulangan harafiah. Begitu juga dengan motif 2 dan motif m2’. Pola ini ada sampai bar 30.

b) Tema 2

m1 m1’ m2 m3 Melodi utama tema 2 masih dimainkan oleh violin 1. Motif 1 dan motif 1’ adalah motif ulangan harafiah. Sedangkan motif 2 dan motif 3 adalah motif sekuens turun yaitu sebuah motif yang diulang pada tingkat nada yang lebih rendah.

Motif tema 2 ini kemudian dikembangkan menjadi:

Pada bagian ini juga menggunakan pengolahan motif berupa ulangan harafiah.

(9)

Bagian B

m1 m1’

Motif m1 dan m1’ adalah motif pembesaran nilai nada (augmentation of the value) yang ditandai oleh lingkaran pada gambar diatas.

Bagian ini dimainkan oleh Violin 1 yang kemudian disambung oleh Cello dan diulang dua kali. Selanjutnya seluruh instrumen gesek memainkan nada panjang sebelum masuk pada bagian A’.

Bagian A’

Bagian ini sama dengan bagian A hanya saja teknik memainkannya di legato untuk memberi kesan amarah pada bagian A sudah hilang. Bagian ini dimainkan bergantian dua motif pertama dimainkan oleh cello, kemudian disusul dengan viola

disusul lagi oleh violin 2 dan disusul lagi oleh violin 1. Akhir dari karya musik ini ditutup dengan nada yang sama hanya saja dimainkan oleh semua instrumen kecuali trompet dan trombone yang hanya memainkan nada panjang sebagai pemanis.

(10)

III. Simpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa karya musik “Wall of Pain” merupakan suatu komposisi musik programatik yang menceritakan tentang pengalaman emosi tidak menyenangkan yang pernah dialami penulis karena telah membuat kesalahan. Pengalaman ini kemudian dicurahkan dalam nada-nada dan dikembangkan.

Karya musik ini memiliki durasi selama 5 menit 3 detik. Disajikan dalam bentuk ansamble campuran dengan instrumen Flute, Alto Saxophone, Terompet, Trombone, Bass Drum, Cymbals, Violin 1, Violin 2, Viola, dan Cello dengan jumlah pemain musik 21 orang. Memiliki sukat 4/4, dimainkan pada tangga nada C dan memiliki dua tempo yaitu lento dan moderato.

Dalam penulisannya, karya musik ini mengerucut pada tinjauan bentuk musik. Karya musik “Wall of Pain” memiliki tiga bagian yaitu A, B, A’.

(11)

DAFTAR RUJUKAN

Atkinson, R. L. dkk. 1987. Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik.

Yogyakarta: Kansisus

Prier, Edmund-Karl. 2009. Kamus musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Prier, Edmund-Karl. 1996. Ilmu Bentuk

Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Sudarsono. 1993. Kamus Filsafat dan

Psikologi. Jakarta: PT Rineka Cipta PUSTAKA MAYA

Sarjoko, Andika. 2014. Karya Musik “Hore” dalam Tinjauan Hramoni dan Pola Ritme Permainan Piano (Tinjauan

Harmoni) (online)

(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.i d/index.php/solah/article/viewfile /13583/12460 diakses 9 Juli 2018)

Gambar

Gambar 1: Setting panggung

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan kedua, gas yang telah bersih dari kotoran tersebut dibakar dalam gas turbine konvensional untuk memproduksi energi listrik, dan gas buang panas yang

Sedangkan di bidang politik dan komunikasi, berbagai hasil yang dicapai antara lain adalah: (1) terciptanya iklim kondusif yang menjamin kebebasan sipil dan dan

Baca petikan cerpen di bawah dengan teliti dan kemudian jawab soalan-soalan yang berikut dengan menggunakan ayat anda sendiri.. “Kau

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanda-tanda yang memiliki makna denotasi dan makna konotasi yang dilihat dari trick effect, pose, object, photogenia,

Kantor Lurah Karang Baru Kota Mataram saat ini belum memiliki sistem atau basis data informasi untuk melakukan pengelolaan data kependudukan sehingga masih dilakukan

kekuatan komuniti. Komuniti mempunyai kekuatan sumber dalaman apabila mereka sentiasa bersedia untuk mengubah sesuatu keadaan yang menimbulkan bahaya dan risiko

Luonnonvarakeskuksen perustamishankkeen johtoryhmä asetti toisessa kokouksessaan 13.3.2013 kahdeksan temaattista projektia yhdistymisen toteuttamiseksi: 1) Tutkimus-