• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Bogor, Januari 2015 Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Bogor, Januari 2015 Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban kinerja lingkup BBSDLP dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminstrasi Negara (LAN) No. 239/IX/6/8/2003 tentang Panduan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Permen PAN-RB No. 29/2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja lingkup BBSDLP ini disusun berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja lingkup BBSDLP TA 2014 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian. Dalam dokumen PK tersebut ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja yang ingin dicapai oleh lingkup BBSDLP pada TA 2014. Secara operasional, kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan oleh seluruh balai di lingkup BBSDLP yakni: BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, Balittra, dan Balingtan yang bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja lingkup BBSDLP Tahun 2014 ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan program dan umpan balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja lingkup BBSDLP selanjutnya.

Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap pelaksana kegiatan yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan laporan ini. Saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bogor, Januari 2015 Kepala Balai Besar,

Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. NIP. 19640623 198903 1 002

(3)

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

IKHTISAR EKSEKUTIF iv

I PENDAHULUAN 1

II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 4

2.1. Perencanaan Strategis 4

2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2014 13

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014 14

III AKUNTABILITAS KINERJA 16

3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014 16

3.2. Analisis Capaian Kinerja 17

3.3. Akuntabilitas Keuangan 79

3.4. Kegiatan Kerjasama 82

PENUTUP 84

(4)

D DAAFFTTAARRLLAAMMPPIIRRAANN H Haallaammaann L Laammppiirraann 11.. TTiimm PPeennyyuussuunn LLAAKKIIPP BBBBSSDDLLPP TTAA 22001144 8855 L Laammppiirraann 22.. SSttrruukkttuurr OOrrggaanniissaassii BBaallaaii BBeessaarr LLiittbbaanngg SSuummbbeerrddaayyaa 8866 LLaahhaann PPeerrttaanniiaann L Laammppiirraann 33.. PPaagguu ddaann RReeaalliissaassii AAnnggggaarraann LLiingngkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001144 8877 L Laammppiirraann 44.. FFoorrmmuulliirr RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss BBBBSSDDLLPP TTaahhuunn 22001100 –– 22001144 110000 L Laammppiirraann 55.. RReennccaannaa KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001144 110055 L Laammppiirraann 66.. PPeenneettaappaann KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001144 110066 L Laammppiirraann 77.. PPeenngguukkuurraann KKiinneerrjjaa TTaahhuunnaann LLiinnggkkuupp BBBBSSDDLLPP TTAA 22001144 110077 L Laammppiirraann 88.. TTaarrggeett ddaann CCaappaaiiaann KKiinneerrjjaa BBBBSSDDLLPP TTaahhuunn 22001100––22001144 110088

(5)

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) telah menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BBSDLP tahun 2010-2014 (edisi revisi) sebagai berikut: (1) Menghasilkan data dan informasi sumber daya lahan dalam bentuk spasial dan tabular, (2) Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa, serta formulasi pupuk anorganik, organik, hayati, dan pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan berkelanjutan, (3) Menghasilkan dan mengembangkan sistem informasi agroklimat, dan inovasi teknologi pengelolaan air, (4) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian, (5) Menghasilkan rekomendasi kebijakan peruntukan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial, (6) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi sumber daya lahan pertanian, dan (7) Meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai good and clean governance. Tujuan utama BBSDLP tahun 2010-2014 tersebut, menjadi dasar dalam menentukan sasaran strategis yang ingin dicapai BBSDLP pada tahun anggaran 2014 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Lingkup BBSDLP yakni: (1) Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian dengan 4 (empat) indikator kinerja, dan (2) Terselenggaranya diseminasi hasil penelitian sumber daya lahan pertanian dengan 1 (satu) indikator kinerja.

Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja (PPK) sampai akhir bulan Desember 2014, seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan untuk TA 2014 telah berhasil diselesaikan dengan rata-rata persentase capaian 175,1% (sangat berhasil).

Faktor-faktor penghambat yang dihadapi peneliti dalam upaya pencapaian sasaran kegiatan selama TA 2014 adalah: faktor alam berupa kondisi cuaca dan serangan hama & penyakit tanaman, dan faktor SDM berupa terbatasnya jumlah SDM berkualitas/berkeahlian khusus. Untuk mengatasi kendala serangan hama akibat cuaca yang buruk, peneliti mengintensifkan pengamatan dan segera melakukan pemberantasan hama saat serangan hama terdeteksi secara dini, akan tetapi jika serangan hama sudah sangat parah, maka peneliti mengulang lagi dengan tanaman yang baru. Untuk mengatasi cuaca ekstrim, peneliti mengatasinya

(6)

memaksimalkan SDM yang ada dan dengan melibatkan tenaga luar yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan.

Untuk membiayai pencapaian sasaran strategis di lingkup BBSDLP, pada tahun anggaran 2014, lingkup BBSDLP berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi terakhir mendapat anggaran (termasuk hibah) sebesar Rp. 107.319.041.000,- dengan rincian per Satker: BBSDLP sebesar Rp 32.445.108.000,- , Balittanah Rp 22.305.111.000,- , Balitklimat Rp 12.190.546.000,- , Balittra Rp 16.574.515.000,- , dan Balingtan Rp 23.803.761.000,-. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan dengan target capaian output sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian adalah sebagai berikut : 1) menghasilkan 20 peta tematik potensi sumber daya lahan tingkat tinjau dan semi detail, 2) menghasilkan 36 teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan, 3) menghasilkan 5 teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim, 4) menghasilkan 10 rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan dan perubahan iklim global, dan 5) menghasilkan 1000 Eks Kalender Tanam dan 150 unit Test Kit yang terdistribusikan.

Dari total anggaran sebesar Rp. 107.319.041.000,- dana yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 99.092.560.000,-, sedangkan sisanya sebesar Rp. 8.226.481.000,- berasal dari dana hibah dengan rincian: sebesar Rp. 7.639.900.000,- dikelola oleh BBSDLP, dan sebesar Rp. 586.581.000,- dikelola oleh Balittanah.

Hingga akhir Desember 2014, total realisasi anggaran yang berhasil diserap lingkup BBSDLP sebesar Rp. 98.308.882.423,- atau 91,60% dengan rincian: BBSDLP Rp. 31.079.313.699,- atau 95,79%, Balittanah Rp. 20.783.034.386,- atau 93,18%, Balitklimat Rp. 11.633.832.507,- atau 95,43%, Balittra Rp. 15.958.979.466,- atau 96,29%, dan Balingtan Rp. 18.853.722.365,- atau 79,20%. Dengan demikian sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp 9.010.158.577,- atau 8,4%. Meskipun anggaran yang terserap hanya sebesar 91,60%, akan tetapi seluruh kegiatan dapat terselesaikan dengan capaian fisik lebih dari 100%. Pencapaian target sasaran yang berhasil direalisasikan oleh lingkup BBSDLP hingga akhir Desember adalah sebagai berikut : 1) menghasilkan 28 peta tematik potensi sumber daya lahan tingkat tinjau dan semi detail dari target 20 peta, 2) menghasilkan 40 teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan pertanian secara berkelanjutan dari target 36 teknologi, 3) menghasilkan 5 teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim dari target 5 teknologi, 4) menghasilkan 10 rekomendasi

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian

(BBSDLP) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No

37/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 adalah unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Berdasarkan Permentan tersebut, BBSDLP mempunyai tugas melaksanakan penelitian pengembangan sumber daya lahan pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, BBSDLP melaksanakan fungsi : a) pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian; b) pelaksanaan pemetaan dan evaluasi sumber daya lahan serta pengembangan wilayah; c) pelaksanaan analisis dan sintesis kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian; d) pelaksanaan pengembangan komponen teknologi dan sistem usaha pertanian bidang sumber daya lahan pertanian; e) pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian; f) pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian; serta g) pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, keuangan, dan perlengkapan BBSDLP.

Selain melaksanakan tugas dan fungsi, BBSDLP berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No 157/Kpts/OT.160/J/7/2006, tanggal 10 Juli 2006 mendapat mandat untuk mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan yang bersifat lintas sumber daya di bidang tanah, agroklimat, hidrologi, lahan rawa, dan lingkungan pertanian yang terdapat pada Balai Penelitian Tanah – Bogor, Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi – Bogor, Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa – Banjar Baru, Kalimantan Selatan, dan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian – Jakenan, Pati, Jawa Tengah. Koordinasi difokuskan untuk mensinergikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber daya lahan dan untuk menghindari overlaping penelitian di masing-masing UPT.

Hubungan dan mekanisme kerja dengan institusi di luar Badan Litbang Pertanian yang menangani aspek lahan, seperti Badan Informasi Geospasial (BIG),

(9)

BPN, BMKG, dan Perguruan Tinggi diselaraskan dengan mekanisme kerjasama atau jejaring konsorsium.

Dalam menjalankan perannya ke depan, permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, seperti 1) terjadinya degradasi sumber daya lahan dan pencemaran, 2) alih fungsi lahan, 3) land rent dan fragmentasi lahan, 4) pemanasan global dan perubahan iklim, 5) meluasnya lahan terlantar, dan 6) masih rendahnya diseminasi inovasi teknologi. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, BBSDLP beserta balai-balai di bawah koordinasinya, sedang dan akan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumber daya penelitian yang dimiliki.

Paradigma BBSDLP dalam era pembangunan yang makin kompetitif penciptaan teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific mission/recognition) untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class research institution). Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil litbang yang berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan berdaya saing tinggi. Guna menjawab kesemuanya itu, ke depan BBSDLP akan meningkatkan kerja sama/networking baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan pelaku usaha nasional maupun internasional.

Peran BBSDLP yang semakin besar dan strategis harus didukung oleh sumber daya yang memadai (SDM, pendanaan, dan sarana-prasarana). Berdasarkan data per 31 Desember 2014, jumlah SDM lingkup BBSDLP sebanyak 504 orang dengan komposisi SDM menurut pendidikan terakhir sebagai berikut: lulusan S3 sebanyak 55 orang, lulusan S2 sebanyak 72 orang, lulusan S1 sebanyak 108 orang, lulusan D3 sebanyak 39 orang dan lulusan < S0 sebanyak 230 orang.

Pelaksanaan tugas dan fungsi serta program Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana, antara lain berupa instalasi laboratorium tanah; rumah kaca; kebun percobaan lahan kering di Tamanbogo yang digunakan untuk penelitian dan teknik budidaya tanaman pangan lahan kering; kebun percobaan lahan rawa di Banjarbaru yang terdiri dari: KP. Belandean (Lahan Pasang surut tipe B), KP. Banjarbaru (Lahan Lebak-tadah hujan), KP. Handil Manarap (Lahan Tadah hujan), KP. Binuang (lahan kering-tadah

(10)

hujan-lebak), dan KP. Tanggul + Tawar (Lahan Lebak dangkal-tengahan); dan kebun percobaan Jakenan. Pemanfaatan kebun percobaan ini masih harus terus dioptimalkan.

Selain itu terdapat juga fasilitas laboratorium, diantaranya 1 (satu) laboratorium yang dikelola langsung oleh BBSDLP, yakni 1 (satu) Laboratorium mineralogi tanah; 3 (tiga) laboratorium yang dikelola oleh Balittanah yakni: (1) Laboratorium kimia, (2) Laboratorium pengujian tanah, dan (3) Laboratorium fisika & biologi tanah; 2 (dua) laboratorium yang dikelola oleh Balittra yakni: (1) Laboratorium tanah, air, dan tanaman, (2) Laboratorium mikrobiologi; 3 (tiga) Laboratorium yang dikelola oleh Balingtan yaitu: (1) Laboratorium Gas Rumah Kaca (Laboratorium GRK) yang dilengkapi dengan peralatan Gas Chromatography (GC) tipe 8A yang mampu menganalisa gas CH4 dan 14A untuk menganalisa gas CO2 dan N2O, (2) Laboratorium Residu Bahan Agrokimia (Laboratorium RBA), dan (3) Laboratorium Terpadu, salah satu fungsinya adalah melaksanakan analisa logam berat, residu pestisida, tanah rutin, dan bahan pencemar lain. Dalam upaya mendapatkan data pengukuran gas rumah kaca yang akurat, BB Litbang SDLP sudah mempunyai Gas Chromatography (GC) portabel untuk mengukur emisi gas rumah kaca secara langsung di lapangan. Selain itu BBSDLP juga telah memiliki Laborartorium Informasi Geospasial dan Analisis Sistem (IGAS).

(11)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis

Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan Pertanian (BBSDLP) 2010-2014 (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra 2005-2009, yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis global maupun nasional, terutama dalam aspek sumber daya lahan pertanian. Renstra ini disusun dalam rangka memenuhi perintah INPRES No. 7 tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L untuk menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Penyusunan Renstra BBSDLP 2010-2014 (edisi revisi) mengacu dan berpedoman pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014, dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2010-2014. Secara operasional, Renstra ini menjadi acuan dalam penyusunan Renstra unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BBSDLP yang dalam penjabarannya disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis pembangunan nasional dan respon stakeholders.

2.1.1. Visi

“Pada tahun 2014, menjadi lembaga litbang penyedia informasi dan teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian berkelas dunia untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan”

2.1.2. Misi BBSDLP

a. Menghasilkan, mengembangkan, dan mendiseminasikan data/informasi, inovasi teknologi serta rekomendasi kebijakan di bidang sumber daya lahan pertanian yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumber daya lokal guna mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan serta berkontribusi pada pengembangan Iptek,

b. Meningkatkan kualitas sumber daya penelitian sumber daya lahan serta efisiensi dan efektivitas pemanfaatannya, dan

(12)

c. Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran litbang sumber daya lahan dalam pembangunan pertanian.

2.1.3. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan Utama

Tujuan utama Balai Besar Litbang SDLP tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1) Menghasilkan data dan informasi sumber daya lahan dalam bentuk spasial dan tabular.

2) Menghasilkan dan mengembangkan teknologi pengelolaan lahan sawah, lahan kering, dan lahan rawa, serta formulasi pupuk anorganik, organik, hayati, dan pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan berkelanjutan.

3) Menghasilkan dan mengembangkan sistem informasi agroklimat, dan inovasi teknologi pengelolaan air.

4) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian.

5) Menghasilkan rekomendasi kebijakan peruntukan, pemanfaatan, dan pengelolaan sumber daya lahan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial.

6) Menjalin kerjasama dan kemitraan penelitian dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional serta mempercepat diseminasi inovasi teknologi dan informasi sumber daya lahan pertanian.

7) Meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai good and clean governance.

b. Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang ingin dicapai BBSDLP pada periode 2010-2014 adalah: 1) Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan

sumber daya lahan pertanian.

2) Terselenggaranya diseminasi inovasi teknologi sumber daya lahan pertanian.

(13)

2.1.4. Target Utama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian

Dalam lima tahun ke depan (2010 – 2014), Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian mempunyai beberapa target utama di berbagai bidang penelitian dan diseminasi, yaitu:

1) Peta sumber daya lahan tingkat tinjau dan semi detil untuk pengembangan komoditas unggulan dan sawah bukaan baru.

2) Peta lahan sub optimal/lahan rawa, lahan terlantar, dan terdegradasi. 3) Peta tematik status hara, kalender tanam, peta kekeringan, peta rawan

banjir, peta residu pestisida, peta cemaran logam berat, dan peta tematik lainnya sesuai kebutuhan.

4) Prediksi dan sistem informasi iklim.

5) Sistem peringatan dini ancaman bencana (banjir, kekeringan, dan organisme penggangu tanaman).

6) Perangkat uji cepat (test kit) tanah, pupuk, dan hara tanaman.

7) Formula pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati, dan pembenah tanah.

8) Teknologi pengelolaan kesuburan, konservasi tanah, dan pengelolaan air. 9) Teknologi reklamasi dan remediasi lahan terdegrasi/tercemar.

10) Rekomendasi kebijakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahan. 11) Rekomendasi kebijakan antisipasi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim. 12) Publikasi Iptek sumber daya lahan pertanian.

2.1.5. Arah Kebijakan

a. Arah Kebijakan Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (Fokus Pada Litbang SDL)

Arah kebijakan penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian dalam mendukung program Badan Litbang Pertanian terkait dengan empat sukses pembangunan pertanian difokuskan kepada:

1) Dukungan terhadap program intensifikasi sumber daya lahan eksisting produktif:

a. Memfokuskan pada penciptaan inovasi teknologi pengelolaan lahan dan pemupukan, baik pupuk organik, an-organik, hayati dan

(14)

pembenah tanah, pemulihan lahan serta teknologi inovasi pengelolaan air dan iklim;

b. Memprioritaskan penyediaan dan diseminasi inovasi teknologi tanah dan pemupukan, efisiensi air, dan kesesuaian iklim untuk peningkatan produktivitas sumber daya lahan.

2) Dukungan terhadap upaya optimalisasi sumber daya lahan terlantar dan terdegradasi (bongkor, lahan tidur) dan lahan sawah bukaan baru: a. Memfokuskan pada penciptaan teknologi inovasi teknologi

pengelolaan lahan reklamasi, pemupukan, dan pengelolaan air untuk perbaikan dan peningkatan kesuburan lahan.

b. Menyediakan informasi potensi dan karakteristik sumber daya lahan terlantar, terdegradasi, dan sawah bukaan baru.

c. Memprioritaskan penyediaan dan diseminasi inovasi teknologi tanah dan pemupukan, efisiensi air, dan kesesuaian iklim untuk peningkatan produktivitas sumber daya lahan terlantar, terdegradasi, dan sawah bukaan baru.

3) Dukungan terhadap upaya pengamanan produksi pertanian akibat ancaman variabilitas dan perubahan iklim serta bencana lainnya:

a. Memfokuskan pada penciptaan inovasi teknologi pengelolaan lahan dan air adaptif untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan bencana lainnya.

b. Mengembangkan sistem informasi iklim, sistem informasi geografi (GIS), dan remote sensing sumber daya lahan wilayah rentan dan rawan bencana.

c. Memprioritaskan penyediaan dan diseminasi inovasi teknologi pengelolaan tanah, pemupukan, dan air yang adaptif terhadap perubahan iklim dan ancaman bencana lainnya.

4) Dukungan terhadap program ekstensifikasi dan pengembangan sumber daya lahan pertanian:

a. Memfokuskan pada pembangunan data dan informasi tabular dan spasial (peta) karakteristik dan potensi sumber daya lahan potensial untuk pengembangan pertanian.

b. Mengembangkan sistem data base, teknologi remote sensing, dan sistem informasi geografi (GIS) sumber daya lahan potensial.

(15)

c. Memprioritaskan penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi tabular dan spasial (peta) karakteristik dan potensi sumber daya lahan potensial untuk pengembangan pertanian.

b. Strategi Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian

1) Pendekatan penelitian dimulai dengan menetapkan luaran yang akan dihasilkan (output oriented). Luaran yang dihasilkan harus mempunyai nilai tambah ilmiah dan komersial, dihasilkan dalam waktu singkat serta dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

2) Menyempurnakan manajemen penelitian dari mulai perencanaan sampai mencapai hasil penelitian yang akuntabel dan good governance.

3) Meningkatkan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian, dunia usaha, dan mitra kerja lainnya perlu dilakukan dalam rangka menggali dan meningkatkan dana penelitian; pengakuan ilmiah internasional (scientific recognation).

4) Mempercepat dan meningkatkan diseminasi, promosi serta penjaringan umpan balik inovasi teknologi, dan kebijakan sumber daya lahan dalam rangka meningkatkan manfaat dan dampak inovasi teknologi yang dihasilkan.

5) Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumber daya penelitian melalui pelatihan SDM, penambahan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan institusi litbang sumber daya lahan yang berkelas dunia.

6) Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) secara nasional dan internasional.

Selanjutnya berdasarkan kekuatan atau potensi dan kendala/kelemahan, serta peluang dan tantangan, strategi litbang sumber daya lahan dipilih atas:

1) Penguatan inovasi teknologi dan informasi SDLP yang berorientasi ke depan, memecahkan masalah SDL, berwawasan lingkungan, serta dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat, efisien, dan berdampak luas (ST).

2) Outsourcing pendanaan dan tenaga ahli melalui aliansi strategis/kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga

(16)

internasional/nasional dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pengguna dan pasar (WO).

3) Optimalisasi sumber daya penelitian SDL dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk mendukung peningkatan produktivitas komoditas unggulan (SO).

4) Optimalisasi kapasitas unit kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian SDL dalam rangka menghasilkan produk penelitian dan pengembangan SDL yang berwawasan lingkungan serta dihasilkan dalam waktu yang singkat, efisien, dan berdampak luas (WT).

5) Peningkatan efektifitas rekomendasi kebijakan antisipatif dan responsif SDLP dalam kerangka pembangunan pertanian untuk memecahkan berbagai masalah dan isu-isu pembangunan pertanian/SDLP yang sedang berkembang (WT).

2.1.6. Program dan Kegiatan

Pada periode 2010-2014 Badan Litbang Pertanian menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut komoditas prioritas ditetapkan oleh Kementerian Pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu. Sementara yang termasuk dalam 35 fokus komoditas yaitu: Pangan (padi, kedele, jagung, ubi kayu, dan kacang tanah), Hortikultura (kentang, cabe merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang, dan jeruk), Perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu, tembakau, dan cengkeh), serta Peternakan (sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras, dan itik).

Berdasarkan orientasi outputnya, program penelitian dan pengembangan di masing-masing unit kerja penelitian diarahkan pada 2 kategori, sebagai berikut:

a. Program Bertujuan Nilai Tambah Ilmiah (Scientific Recognation) adalah kegiatan untuk menghasilkan inovasi teknologi, diseminasi, dan kelembagaan pendukung untuk peningkatan produksi 5 komoditas prioritas dan 30 fokus komoditas pertanian.

b. Program Bertujuan Nilai Tambah Komersial (Impact

Recognation) adalah kegiatan Litbang untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian.

(17)

Berdasarkan sasarannya, maka dalam pelaksanaannya, program litbang sumber daya lahan pertanian dipilah atas tiga koridor atau klaster utama, yaitu:

a. Program penelitian “in house” yang lebih hulu dan berorientasi untuk menghasilkan invensi, paten, dan produk-produk ilmiah termasuk Karya Tulis Ilmiah (KTI).

b. Program Penelitian dan Pengembangan untuk mendukung Program Empat Sukses Pembangunan Pertanian.

a. Program Penelitian dan Pengembangan untuk memecahkan masalah-masalah strategis dan global, seperti fenomena perubahan iklim, krisis energi, dan lain-lain.

Prioritas penelitian yang akan dikerjakan oleh Balai Besar Litbang SDLP dan keempat balai koordinasinya adalah identifikasi, karakterisasi, evaluasi, dan pengelolaan sumber daya lahan pertanian (tanah, iklim, rawa, dan lingkungan pertanian), serta teknologi dan pengelolaan pupuk, untuk mendukung pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan.

Dalam lima tahun mendatang Balai Besar Litbang SDLP, berinisiatif untuk juga mengambil peran di depan dalam merespons berbagai isu sumber daya lahan dan lingkungan hidup. Antisipasi, adaptasi, dan mitigasi Perubahan Lingkungan Pertanian ditujukan mengantisipasi perubahan lingkungan pertanian karena pencemaran lingkungan pertanian, perubahan iklim global dan lahan terdegradasi. Seluruh kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan oleh UPT di lingkup Balai Besar Litbang SDLP.

a. Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian

1) Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Sumber Daya Lahan Pertanian meliputi pemetaan tanah sistematis dan pemetaan tematik di lokasi terpilih, yang dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit, Digital Elevation Model (DEM) berbasis GIS.

2) Penelitian Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan, berupa pengembangan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian (sawah, lahan kering, lahan rawa, iklim, dan air), formulasi pupuk (anorganik, organik, dan hayati) dan formulasi pembenah tanah, mendukung P2BN, hortikultura, dan tanaman pangan lainnya.

(18)

3) Program Mitigasi dan Adapatasi Perubahan Lingkungan Pertanian terdiri dari perakitan teknologi mengantasipasi pencemaran lingkungan pertanian, perubahan iklim global dan degradasi lahan, mendukung program strategis dan hortikultura.

b. Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Pertanian

Program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertaian diharapkan dapat menjembatani apa yang dilaksanakan Puslit/BB/LRPI dengan apa yang dibutuhkan pengguna di berbagai tingkatan di daerah. Upaya memadukan apa yang dihasilkan berbagai UK/UPT litbang dengan lokal genius yang dikembangkan masyarakat merupakan inti dari program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian, sehingga dapat meningkatkan diseminasi hasil-hasil penelitian sumber daya lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, dan Lingkungan Pertanian).

c. Pengembangan Kelembagaan dan Komunikasi Hasil Litbang

Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif, reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya Litbang (SDM, sarana, dan prasarana) diikuti pengembangan standardisasi dan akreditasi lembaga dan pranata Litbang. Guna memicu output optimal, maka diperlukan pengembangan manajemen teknologi informasi dan sistem informasi serta koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan pengkajian. Reformasi perencanaan dan penganggaran, penyempurnaan sistem monitoring dan evaluasi.

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian.

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian.

3) Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi, dan Umpan Balik Inovasi Penelitian Sumber Daya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, Lingkungan Pertanian).

4) Peningkatan Kapasitas Penerbitan Publikasi dan Dokumentasi Hasil-hasil Penelitian Sumber Daya Lahan (Tanah, Air, Pupuk, Iklim, Lingkungan Pertanian).

5) Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.

(19)

6) Peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan lembaga internasional/nasional.

d. Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan Akan menghasilkan hasil analisis kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian untuk menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya lahan yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Isu dan permasalah yang diperkirakan akan mengemuka berkaitan dengan sumber daya lahan pertanian di masa akan datang adalah: perubahan iklim global, emisi gas rumah kaca, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, degradasi lahan dan lahan terlantar, masalah pencemaran lingkungan pertanian, kekeringan, dan banjir. Kegiatannya adalah:

1) Analisis dan Sintesis Kebijakan Peruntukkan, pemanfaatan, dan pengelolaan Sumber daya Lahan Pertanian.

2) Analisis dan Sintesis Kebijakan Pupuk dan Pemupukan.

3) Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Sumber Daya Lahan. 2.1.7. Indikator Kinerja Utama

Untuk mencapai tujuan dan sasaran BBSDLP yang telah ditetapkan, telah disusun Program Utama 2010 – 2014 dengan rencana tindak dan Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti disajikan pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Langkah Operasional dan Indikator Kinerja Utama BBSDLP 2010-2014. Rencana Tindak Indikator Kinerja Utama

Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Lahan Pertanian  Jumlah Peta Potensi Sumber Daya Lahan Tingkat Tinjau di P. Papua dan Kalimantan serta Tingkat Semidetil di P. Kalimantan, P. Sulawesi, P. Nusa Tenggara, P. Sumatera, P. Maluku, dan P. Papua.

 Jumlah Informasi dan paket komponen teknologi

pengelolaan SDL (lahan kering, lahan sawah, dan lahan rawa, air, teknologi adaptasi, mitigasi perubahan lingkungan pertanian) mendukung P2BN dan tanaman pangan lainnya.

 Jumlah formula pupuk dan pembenah tanah, perangkat

uji, perangkat lunak.

Pengkajian dan Percepatan

Diseminasi Inovasi Pertanian  Jumlah intensitas 30 kali diseminasi inovasi teknologi litbang sumber daya lahan pertanian.

Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan Litbang Pertanian  Meningkatnya penggunaan dan pemanfaatan tujuh kebun percobaan.

(20)

 Terselenggaranya reformasi birokrasi, perencanaan dan penganggaran di 5 UPT lingkup BBSDLP.

 Diperolehnya dan dipertahankannya sertifikat ISO 9001

2008 di 5 UPT lingkup BBSDLP.

 100% laboratorium di Balit & BB terakreditasi ISO/IEC

17025: 2005.

Analisis dan Kebijakan Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Pertanian

 Jumlah rekomendasi (Policy Brief) tentang kebijakan

sumber daya lahan pertanian.

 Jumlah makalah kebijakan tentang isu-isu mutakhir

bidang sumber daya lahan pertanian diantaranya masalah perubahan iklim, model pengembangan lahan kering beriklim kering.

Sedangkan target capaian IKU BBSDLP pada tahun 2014 sebagaimana yang tercantum dalam lampiran Renstra BBSDLP 2010-2014 edisi revisi adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Target IKU yang ingin dicapai BBSDLP pada TA 2014

Nomor IKU Target

1 Jumlah informasi/peta potensi sumber daya lahan 14

2. Jumlah informasi, komponen teknologi pengelolaan SDL, formula

pupuk dan pembenah tanah, test kit, dan perangkat lunak

23

3. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan dan

perubahan iklim global

10

4. Jumlah Publikasi SDLP 5

5. Jumlah Seminar Nasional 1

6. Jumlah teknologi SDLP terdiseminasi 3

2.2. Perencanaan Kinerja Tahun 2014

Dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2014, telah ditetapkan program, kegiatan utama beserta target output dalam upaya pencapaian sasaran pada TA 2014.

Seluruh kegiatan utama yang dilaksanakan di BBSDLP beserta balai-balai yang dikoordinasikannya merupakan dukungan terhadap Program Penciptaan Teknologi Varietas Unggul Berdaya Saing. Kegiatan utama yang telah ditetapkan adalah Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Dari kegiatan tersebut target yang ingin dicapai disajikan pada tabel berikut:

(21)

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan lingkup BBSDLP, TA 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian

- Tersedianya data,

informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

1. Jumlah peta tematik sumber daya lahan

pertanian 18 peta

2. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah

37 teknologi

3. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

5 teknologi 4. Jumlah rekomendasi kebijakan

pemanfaatan sumber daya lahan dan perubahan iklim global

10 rekomendasi - Terselenggaranya

diseminasi inovasi pengelolaan SDL

5. Jumlah produk inovasi yang terdistribusikan :

a. Kalender Tanam Terpadu

b. Test Kit 1.000 eks 250 unit

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2014, BBSDLP merencanakan untuk: (1) menghasilkan 20 peta tematik sumber daya lahan pertanian, (2) menghasilkan 36 teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah, (3) menghasilkan 5 teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, (4) terdistribusikannya 1000 eks Kalender Tanam Terpadu, dan 150 unit test kit.

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2014

Dari dokumen Rencana Kinerja Tahunan, selanjutnya diajukan kepada Kepala Badan Laitbang Pertanian untuk ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja.Pada tahun anggaran 2014, Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) BBSDLP mengalami perubahan dari yang semula ditetapkan oleh Ka BBSDLP lama (Dr. Muhrizal Syarwani, M.Sc) dan ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada tanggal 31 Januari 2014, berubah menjadi PKT yang ditetapkan oleh Ka BBSDLP baru (Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr) dan ditanda tangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada tanggal 6 Agustus 2014. PKT awal dan PKT revisi tersebut disajikan pada tabel berikut ini:

(22)

Tabel 4. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT awal) lingkup BBSDLP tahun 2014 edisi 02 Januari 2014.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Penelitian dan

Pengembangan Sumber

Daya Lahan Pertanian - Tersedianya data,

informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

1. Jumlah peta tematik sumber daya lahan

pertanian 18 peta

2. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah

37 teknologi

3. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim 6 teknologi

4. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan dan perubahan iklim global

10 rekomendasi - Terselenggaranya

diseminasi inovasi pengelolaan SDL

5. Jumlah produk inovasi yang terdistribusikan: a. Kalender Tanam Terpadu

b. Test Kit 1.000 eks 250 unit

Pagu Anggaran sebelum

revisi Rp. 102.947.711.000,-

Pagu Anggaran setelah

revisi Rp. 107.319.041.000,-

Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT revisi) lingkup BBSDLP tahun 2014 edisi 06 Agustus 2014.

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Penelitian dan

Pengembangan Sumber

Daya Lahan Pertanian - Tersedianya data,

informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

6. Jumlah peta tematik sumber daya lahan

pertanian 20 peta

7. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah

36 teknologi

8. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim 5 teknologi

9. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan dan perubahan iklim global

10 rekomendasi - Terselenggaranya

diseminasi inovasi pengelolaan SDL

10. Jumlah diseminasi hasil penelitian sumber daya lahan pertanian melalui:

a. Kalender Tanam Terpadu

b. Test Kit 1.000 eks 150 unit

Pagu Anggaran sebelum

revisi Rp. 102.947.711.000,-

Pagu Anggaran setelah

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil : > 100 persen; (2) berhasil : 80 – 100 persen; (3) cukup berhasil : 60 – 79 persen; dan (4) tidak berhasil : 0 – 59 persen.

3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2014

Pengukuran capaian kinerja BBSDLP Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Tahun Anggaran 2014 (edisi revisi), Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian mempunyai 2 (dua) Sasaran Strategis dengan 5 indikator kinerja sasaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja BBSDLP hingga akhir tahun 2014, Pencapaian Indikator Kinerja sasaran kegiatan utama BBSDLP adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Pengukuran Kinerja BBSDLP Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian - Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

1. Jumlah peta tematik sumber

daya lahan pertanian 20 peta 28 Peta 140

2. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah

36 teknlg 40 tekn 111

3. Jumlah teknologi dan

manajemen antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

5 teknlg 5 Tekn 100

4. Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumber daya lahan dan perubahan iklim global

(24)

- Terselenggaranya

diseminasi inovasi pengelolaan SDL

5. Jumlah produk inovasi yang terdistribusikan :

a. Kalender Tanam Terpadu

b. Test Kit 1.000 eks 150 unit 5000 Eks 192 Unit 500 128

Pagu Anggaran Rp. 107.319.041.000,- Realisasi Anggaran Rp. 98.308.882.423,- (91,60)

Berdasarkan tabel di atas, capaian indikator kinerja sasaran lingkup BBSDLP tahun 2014 untuk sasaran pertama mencapai rata-rata 115,25% menunjukkan tingkat keberhasilan sangat berhasil, sedangkan untuk sasaran kedua mencapai 314% dengan katagori tingkat capaian sangat berhasil. Dengan demikian capaian kinerja keseluruhan BBSDLP TA 2014 adalah 214,63% dengan katagori tingkat capaian Sangat Berhasil.

Beberapa kendala yang dihadapi BBSDLP dalam upaya pencapaian sasaran tersebut antara lain: keterbatasan SDM berkualitas dan berkeahlian khusus, serangan hama & penyakit pada tanaman percobaan, serta kondisi cuaca. Akan tetapi seluruh kendala tersebut telah berhasil diatasi, sehingga seluruh kegiatan terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Itu semua menunjukkan komitmen yang tinggi dari para peneliti untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis akuntabilitas kinerja tahun 2014 BBSDLP dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya data, informasi, dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

Untuk mengukur capaian sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran. Adapun pencapaian target indikator kinerja sasaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 7. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 1

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah peta potensi sumber daya lahan

(25)

Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 BBSDLP berhasil menyelesaikan 28 peta tematik atau 140% dari target 20 peta. Dengan demikian katagori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 1 adalah sangat berhasil, karena capaiannya lebih dari 100%.

Keberhasilan pencapaian target tersebut, tidak terlepas dari perencanaan yang matang pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh setiap tim yang akan melaksanakan kegiatan pemetaan/survei. Setiap tim yang akan terjun ke lapangan terlebih dahulu melakukan kegiatan persiapan berupa desk study dengan cara mengumpulkan dan mengolah data dasar (peta digital/RBI, radar, peta geologi, peta DEMs, dan peta topografi). Terhadap data-data dasar tersebut kemudian dilakukan analisis/interpretasi hingga menghasilkan Peta Hasil Analisis Satuan Lahan yang akan digunakan sebagai pegangan dasar dalam melaksanakan kegiatan pemetaan di lapangan. Selain kegiatan penyiapan peta lapangan, juga dilakukan penyiapan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk operasi lapang berupa: peralatan penelitian (munsell soil colour chart, pH Trough, Abney Level, Kompas, GPS, Bor Tanah, Soil Test Kit, plastik sampel tanah, dan label), form pengamatan lapang, alat pengolah data, dan kelengkapan untuk operasi lapang lainnya.

Berbagai alat survey tanah

Setelah seluruh kegiatan persiapan selesai, selanjutnya sebelum berangkat ke lapangan, tim diundang oleh Kabid PE untuk mempresentasikan seluruh kegiatan persiapan yang sudah dilaksanakan serta kesiapannya baik teknis maupun administrasi untuk melakukan kegiatan survey lapangan. Selain itu tim juga mengadakan rapat untuk merencanakan teknis kegiatan lapangan terkait skedul kegiatan yang akan dilakukan dari hari pertama hingga hari terakhir. Dengan cara demikian pelaksanaan kegiatan penelitian lapangan menjadi lebih terarah dan efektif. Pada saat kegiatan di lapangan berlangsung, setiap hari data yang diperoleh

(26)

dari hasil pengamatan lapang langsung diserahkan kepada tim database dan GIS yang standby di base camp. Jika terdapat perubahan-perubahan batas satuan peta berdasarkan hasil pengamatan lapangan, maka langsung ditindaklanjuti oleh tim GIS dengan mendigitasinya. Setelah tim kembali ke kantor dari kegiatan lapangan, seluruh anggota tim bekerja sesuai pembagian tugas yang telah ditetapkan oleh ketua Tim (Penanggungjawab RPTP). Ketua tim bertanggungjawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan hingga seluruh pekerjaan selesai.

Data dari lapang Entri data base Perbaikan batas SPT Alur Entri Data dan Perbaikan Batas SPT di lapang

Pelaksanaan monitoring kegiatan dilakukan setiap bulan dengan menyiapkan form isian perkembangan kegiatan yang harus diisi oleh penanggungjawab RPTP, selain itu pada saat tim berada di lapangan juga dilakukan monitoring kegiatan lapangan baik secara administrasi maupun teknis dengan melibatkan peneliti senior yang ditunjuk sebagai tim evaluator. Untuk kegiatan evaluasi terhadap hasil kegiatan, dilakukan sekurang-kurangnya 3 kali, yakni 1) setelah tim pulang dari lapang untuk mengevaluasi hasil kegiatan di lapangan, 2) setelah dihasilkan draft peta dan hasil analisis laboratorium, dan 3) setelah seluruh peta dan laporan diselesaikan. Hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan kualitas kegiatan penelitian maupun pelaporan dan output yang dihasilkan.

Secara lengkap rincian output peta yang dihasilkan beserta kegunaannya adalah:

(27)

Tabel 8. Rincian output peta yang dihasilkan beserta kegunaannya

No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat

1 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Ketapang-Kalimantan Barat

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

2 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Seruyan – Kalimantan Tengah

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

3 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Hulu Sungai Utara-Kalimantan Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit

(28)

4 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tabalong- Kalimantan Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

5 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin- Kalimantan Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

6 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

(29)

7 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa sawit dan tebu

8 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Bawang Merah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Enrekang-Sulawesi Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman bawang merah dan cabai

9 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Bawang Merah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Halmahera Barat – Maluku Utara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman bawang merah dan cabai

(30)

10 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh dan Kelapa skala 1:50.000 kabupaten Halmahera Utara – Maluku Utara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman cengkeh dan kelapa

11 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Cacao dan Padi Sawah skala 1:50.000 kabupaten Kolaka – Sulawesi Tenggara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman cacao dan padi sawah

12 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cacao skala 1:50.000 kabupaten Kolaka Utara – Sulawesi Tenggara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cacao

(31)

13 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Cacao dan Tanaman Lada skala 1:50.000 kabupaten Luwuk Timur – Sulawesi Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa, cacao dan lada

14 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa Cacao dan Tanaman Padi Sawah skala 1:50.000 kabupaten Mamuju Utara – Sulawesi Barat

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman kelapa, cacao dan padi sawah

15 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Cacao, Cengkeh dan Padi Sawah skala 1:50.000 kabupaten Minahasa Selatan – Sulawesi Utara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman cacao, cengkeh dan padi sawah

(32)

16 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cengkeh, Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Salak skala 1:50.000 kabupaten Minahasa Tenggara – Sulawesi Utara

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman cengkeh, padi sawah dan salak

17 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Jagung dan Tanaman Padi Sawah skala 1:50.000 kabupaten Sidrap – Sulawesi Selatan

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman jagung dan padi sawah

18 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Cacao dan Padi Sawah skala 1:50.000 kabupaten Tojo Una Una – Sulawesi Tengah.

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman cacao dan padi sawah

(33)

19 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Belu – Nusa Tenggara Timur

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cabai

20 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Flores Timur - Nusa Tenggara Timur

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cabai

21 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Kupang - Nusa Tenggara Timur

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cabai

(34)

22 Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Lombok Barat - Nusa Tenggara Barat

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cabai

23 Peta Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Padi Sawah dan Tanaman Cabai skala 1:50.000 kabupaten Sumba Timur - Nusa Tenggara Timur

Bermanfaat sebagai data dasar untuk pengembangan lahan pertanian khususnya areal tanaman padi sawah dan cabai

24 Peta tipologi lahan rawa

pasang surut tipe A, B, C, D dan lahan lebak dangkal, tengahan, dan dalam di pulau Sumatera (Propinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Riau)

Dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usahatani

pertanian di lahan pasang surut tipe A, B, C, dan D serta lahan lebak tipology dangkal, tengahan, dan dalam.

(35)

25 Peta Kalender tanam lahan rawa hasil Updating data katam rawa di pulau Sumatera untuk padi

Dapat menentukan waktu tanam yang lebih akurat di lahan rawa pasang surut dan lebak pada kondisi iklim tahun basah, tahun kering, dan tahun normal

26 Peta tematik sebaran residu

pestisida senyawa POP skala 1:50.000 (Aldrin, khlordan, DDT, dieldrin, endosulfan, endrin, heptaklor, lindan, mirex, dan toxaphen) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu)

Sebagai bahan pertimbangan penentuan prioritas perbaikan kualitas tanah sawah dan sebagai antisipasi dampak yang ditimbulkannya. Kelestarian sumberdaya lahan pertanian dengan terjaminnya keamanan produk pertanian.

27 Peta tematik sebaran logam

berat skala 1:50.000 As, Cd, Pb, Cr, Co, Cu, Fe, Mn, Ni, dan Zn) pada lahan pertanian DAS Brantas Hulu Kota Batu

Remediasi lahan pertanian tercemar logam berat AS dan pengelolaan hara pada lahan pertanian mengalami defieinsi Cu, Mn dan Zn untuk meningkatkan produksi pertanian.

28 Peta Status Hara P & K

Lahan Sawah skala 1:250.000 provinsi Banten.

Rekomendasi pemupukan padi dan arahan alokasi pupuk dapat ditetapkan berdasarkan sebaran kadar hara P dan K yang tertuang pada peta

(36)

Dari seluruh output peta sumber daya lahan yang dihasilkan, 23 peta dihasilkan oleh satker BBSDLP, masing-masing 2 peta dihasilkan oleh Balittra dan Balingtan, sedangkan sisanya 1 peta dihasilkan oleh satker Balittanah. Salah satu kendala yang cukup serius untuk menghasilkan output peta di atas, adalah terbatasnya tenaga berkeahlian khusus, yakni tenaga teknisi surveyor (pemeta). Saat ini tenaga yang ada jumlahnya tidak sebanding dengan tuntutan volume pekerjaan pemetaan. Bahkan berdasarkan perhitungan perkiraan masa pensiun, seluruh tenaga teknisi surveyor akan habis pada tahun 2020. Sementara itu rekruitmen tenaga pemeta sudah tidak dilakukan lagi. Pada periode 1978 – 1985 Balai Penelitian Tanah (saat ini menjadi BBSDLP) setiap tahun selalu mengadakan pelatihan asisten tenaga peneliti lapang (surveyor tanah). Para calon asisten surveyor tanah tersebut mendapat pendidikan berbagai ilmu dan praktek mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pemetaan tanah, mulai dari menyiapkan peta, menganalisis peta, mendeliniasi peta, melakukan pengamatan profil tanah, hingga cara menyusun sebuah laporan hasil survey. Dari pelatihan tersebut para calon asisten surveyor mendapat bekal untuk membantu para peneliti dalam melaksanakan pemetaan tanah hingga menjadi tenaga surveyor yang profesional. Setelah era tersebut seiring dengan berbagai kebijakan rekruitmen SDM yang diberlakukan, tidak ada lagi penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi calon surveyor, hingga akhirnya jumlah tenaga surveyor setiap tahun terus berkurang karena memasuki masa pensiun maupun meninggal dunia. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah tenaga teknisi surveyor tersebut, sejak tahun 2011 dilakukan pemberdayaan kembali para pensiunan tenaga teknisi surveyor yang kondisi fisiknya masih memungkinkan untuk melakukan kegiatan pemetaan/survey. Dengan semangat dan kemampuan yang masih tinggi, pada akhirnya seluruh tugas pemetaan lapangan dapat diselesaikan sesuai waktu. Selain terbatasnya tenaga surveyor, juga terbatasnya jumlah tenaga yang mampu mendigitasi. Kesulitan ini diatasi dengan mengangkat tenaga outsorching yang merupakan tenaga-tenaga muda yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu komputer.

Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta tematik sumberdaya lahan pertanian, dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:

(37)

Tabel 9 : Perbandingan capaian kinerja untuk jumlah peta tematik sumber daya lahan pertanian, dari tahun 2010 hingga 2014

No Indikator Kinerja Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah peta tematik sumberdaya

lahan tingkat tinjau dan semi detail (peta)

6 peta

(100%) 12 peta (150%) 24 peta (120%) 26 peta (186%) 28 peta (140%)

Peta-peta yang dihasilkan pada setiap tahunnya berbeda tema dan skalanya. Pada tahun 2010 dan 2011, peta-peta yang dihasilkan sebagian besar merupakan peta skala 1:250.000 yang cakupan arealnya sangat luas, dan data yangcukup kasar. Peta-peta tersebut dihasilkan dari kegiatan pemetaan tingkat tingkat tinjau. Sedangkan mulai tahun 2012 hingga 2014 peta-peta yang dihasilkan merupakan peta skala 1:50.000 dengan cakupan luasan per kabupaten. Peta skala 1:50.000 ini merupakan peta yang aplikatif dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk perencanaan pengembangan pertanian pada tingkat kabupaten. Tema-tema peta pada skala 1:50.000 lebih diarahkan pada kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian. Dengan demikian capaian output peta antara tahun pertama dan tahun berikutnya tidak bisa dibandingkan, karena target outputnya berbeda-beda antara tahun yang satu dengan lainnya. Besarnya persentasi capaian, disebabkan terjadinya perbedaan jumlah lokasi yang disurvei pada tahap perencanaan dan pelaksanaan (setelah turunnya DIPA).

Tabel 10. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja 2

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah

36 Teknologi 40 Teknologi 111

Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran pada tabel di atas, pada tahun 2014 BBSDLP berhasil menghasilkan 40 teknologi pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan berkelanjutan serta formula pupuk dan pembenah tanah atau 111% dari target 37 teknologi. Dengan demikian kategori keberhasilan pencapaian indikator kinerja 2 adalah sangat berhasil, karena capaiannya lebih dari 100%.

Keberhasilan pencapaian target tersebut, merupakan hasil dari kerja keras seluruh peneliti yang ada di Balittanah, Balingtan, dan Balittra. Dengan

(38)

dukungan sarana penelitian yang memadai seperti: kebun percobaan, rumah kaca, laboratorium, sarana pengolah data, dan peralatan penelitian lainnya yang berfungsi dengan baik, menjadikan para peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang direncanakan. Selain itu fungsi pemantauan dan pengendalian yang berjalan cukup baik, membuat seluruh kegiatan penelitian dapat terselesaikan sesuai dengan proposal.

Secara lengkap rincian output teknologi beserta kegunaan/manfaatnya yang dihasilkan adalah:

Tabel 11. Rincian Output Teknologi yang dihasilkan beserta kegunaan/manfaatnya

No. Nama Teknologi Kegunaan/Manfaat

Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan (tanah, air dan lingkungan pertanian)

1 Teknologi Pengelolaan

Pemulihan Produktivitas tanah terdegradasi

Dengan memanfaatkan kompos yang berasal dari jerami padi, tingkat produktivitas lahan sawah dapat tetap dipertahankan

Proses pengomposan jerami

2 Teknologi Rehabilitasi Lahan

Bekas Tambang Batu Bara Optimalisasi rehabilitasi lahan bekas tambang batu bara

3 Teknologi Lahan Kering

Iklim Basah untuk Karbon Budget

Mereduksi kehilangan karbon dari aktivitas sistem usahatani dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga berdampak terhadap mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

4 Teknologi pemulihan

Kualitas Lahan Sawah Terdegradasi Akibat Intrusi Air Laut

Menurunkan salinitas tanah akibat intrusi air laut

5 Teknologi enkapsulasi pupuk

hayati Memperpanjang viabilitas dan efektivitas mikroba dalam pupuk hayati selama penyimpanan serta tahan terhadap kondisi ekstrim Produk mikrokapsul (MCG) dan makrokapsul alginat

(39)

6 Teknologi perbanyakan

Cyanobacter Mempercepat produksi inokulan cyanobacter dan perbanyakan Cyanobakter dengan media biaya murah

Perbanyakan Cyanobacteria pada berbagai media pertumbuhan

7 Teknologi Percepatan

Pengomposan Limbah Ternak Sapi

Meningkatkan mutu pupuk kandang dan pertumbuhan tanaman serta hasil panen

Kotak-kotak pengomposan

8 Teknologi adaptasi

Rhizobium terhadap varietas kedelai dan jenis tanah

Isolat Rhizobium yang mampu beradaptasi dengan varietas kedelai dan jenis tanah tertentu mampu meningkatkan fiksasi nitrogen sehingga efisiensi penggunaan pupuk N,

meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai

Adaptasi Rhizobium terhadap 3 varietas kedelai dan 2 jenis tanah (ultisol dan inceptisol)

Formula Pupuk dan Pembenah Tanah

9 Formula pupuk majemuk

kedelai tervalidasi Meningkatkan produktivitas kedelai

Formula pupuk majemuk dan tanaman kedelai yang menggunakannya

(40)

10 Formula pupuk majemuk

cabai tervalidasi Meningkatkan produktivitas cabai

Formula pupuk majemuk dan tanaman cabai yang menggunakannya

11 Formula pupuk Pitrophos Meningkakan produktivitas tanaman di tanah gambut

Formula pupuk Pitrophos

12 Formula mikroba multiguna Pemanfaatan mikroba multiguna sebagai pupuk hayati dan

bioamelioran dapat memperbaiki kesuburan dan produktivitas tanah

mikroba multiguna Formula mikroba multiguna

13 Formula pupuk hayati

cyanobacteria dan bakteri fotosintetik anoksigenik

Meningkatkan produktivitas sawah dan hasil padi

Cyanobacteria (kiri) dan skrining Bakteri Fotosintetik Anoksigenik (BFA)(kanan)

(41)

14 Formula bakteri decomposer

yang diperkaya I harzianum Mempercepat pengomposan dan meningkatkan kualitas kompos limbah organik

Formula bakteri decomposer yang diperkaya I harzianum

15 Formula konsorsia bakteri

Rhizobium untuk kacang tanah

Efisiensi pemupukan Urea, SP-36 dan KCL, mengurangi dampak pencemaran akibat pemupukan, ramah lingkungan, peningkatan pendapatan petani.

Kultur Rhizobia yang bersimbiosis dengan kacang tanah dan siap digunakan sebagai inokulan benih kacang tanah Teknologi Pengelolaan Lahan Sawah dan Kering

16 Teknologi pengelolaan hara

untuk padi lahan sawah tadah hujan dalam system tanam padi gogo dan gogo rancah

Meningkatkan produksi padi gogo dan gogo rancah

Areal pertanaman padi gogo

17 Teknologi pengelolaan hara

S dan Zn untuk

meningkatkan produktivitas lahan sawah intensifikasi

Meningkatkan produktivitas lahan sawah intensifikasi

(42)

18 Teknologi pengelolaan lahan sawah bukaan baru berumur 2 – 4 tahun

Meningkatkan produktivitas Sawah Bukaan Baru

Dusun Kleseleon Dusun Umaklaran

Panen di Dusun Umaklaran Produksi padi pada lahan sawah bukaan baru

19 Teknologi ameliorasi lahan

kering masam pada system tumpangsari tanaman pangan dan tanaman perkebunan

Optimalisasi lahan kering masam untuk tanaman padi dan kedelai yang ditanam tumpangsari

Kedelai Padi gogo

Areal pertanaman kedelai dan padi gogo diantaran tanaman karet

20 Teknologi pengelolaan lahan

kering iklim kering : konservasi tanah dan karbon

Optimalisasai Lahan kering Iklim Kering melalui penerapan teknik konservasi tanah dan air serta konservasi karbon

Kebekolo dan tabatan watu yang telah diperkuat tanaman rumput pakan ternak

21 Teknologi konservasi tanah

dan air pada pertanaman cabai

Teknik konservasi tanah dan air dapat menurunkan erosi dan aliran permukaan tanah sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman cabai di dataran tinggi

0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 Kedalaman tanah (cm) K e ta h a n a n p e n e tr a s i (M P a ) KTA-0 KTA-1 KTA-2 KTA-3 KTA-4 KTA-5

(43)

22 Teknologi produksi pupuk dan pembenah tanah layak komersial

Formula pupuk yang layak diproduksi secara komersial oleh pihak ketiga

Prototipe Test Kit

23 Perangkat Uji Pupuk (PUP) Dapat dihindari penggunaan pupuk yang tidak sesuai dengan

komposisi hara pada kemasan, terjadi peningkatan produksi petani, dan terjaganya kelestarian lingkungan pertanian dengan penggunaan pupuk sesuai dengan kualitasnya

Perangkat Uji Pupuk (PUP)

24 Perangkat Uji Tanah Kering

(PUTK) Hortikultura Penyusunan rekomendasi pemupukan untuk sayuran dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sesuai dengan kadar hara di tanah yang menngacu pada jenis varietas

(44)

25 Perangkat Uji Hara Sawit

(PUHS) Respon pemupukan tanaman sawit yang lama dapat diantisipasi dengan penggunaan uji hara daun, sehingga kekurangan hara dapat segera dikoreksi. Dengan pemupukan yang baik tanaman kelapas sawit akan dapat mencapai produksi yang terbaik.

Perangkat Uji Hara Sawit (PUHS) Perangkat lunak sistem informasi pengelolaan tanah

26 Sistem Informasi Kesuburan

Tanah Memberikan solusi dalam merumuskan teknologi pengelolaan lahan yang mampu meningkatkan dan mempertahankan produktivitas lahan sawah irigasi teknis

27 Sistem informasi Konservasi

Tanah Memberikan solusi dalam merumuskan teknologi pengelollaan lahan

28 Sequestrasi karbon tanah

mineral (Modeling) Menjaga dan meningkatkan cadangan karbon pada lahan pertanian sehingga produktivitas tanah dapat lestari Teknologi Pengelolaan Pertanian Lahan Rawa

29 Teknologi pengelolaan Air

Sistem tata air satu arah dan tabat konservasi (SISTAK) di lahan pasang surut sulfat masam

Meningkatkan indek pertanaman padi menjadi IP 200 di lahan sulfat masam. SA SA Saluran Kuarter Saluran Kuarter SSALURAN SEKUNDER SAL U RAN T ER SI ER ER SAL U RAN T ER SI ER ER SALU RAN T ER SI ER ER Saluran Kuarter

Saluran Kuarter Saluran Kuarter Saluran Kuarter

(45)

30 Teknologi percepatan peningkatan produktivitas tanah sulfat masam terdegradasi Pada tipe luapan B untuk pertanaman padi melalui percepatan oksidasi dengan inokulasi bakteri pengoksidasi pirit dan pelindian serta water treatment air buangan.

Meningkatkan produktivitas lahan dan pertumbuhan tanaman padi di lahan sulfat masam.

31 Teknologi bioleaching di

lahan sulfat masam menggunakan bakteri pengoksidasi pirit

Meningkatkan produksi padi dan produktivitas lahan sulfat masam

32 Formula pupuk hayati

sebagai dekomposer, penambat N, pelarut P lahan sulfat masam menggunakan bahan pembawa biochar untuk efisiensi pemupukan anorganik dan peningkatan produktivitas lahan sulfat masam

Meningkatkan produktivitas lahan sulfat masam untuk tanaman kelapa sawit

33 Formula pupuk hayati

sebagai penambat N dan pelarut P untuk lahan gambut menggunakan bahan pembawa biochar untuk efisiensi pemupukan anorganik dan peningkatan produktivitas lahan lahan gambut

Meningkatkan produksi kelapa sawit dan produktivitas lahan gambut

34 Formula inokulum mikroba

pengoksidasi pirit di lahan sulfat masam menggunakan bakteri pengoksidasi pirit

Mempercepat oksidasi pirit kemudian dilindi di lahan sulfat masam.

(46)

35 Peta Kalender tanam lahan rawa melalui Updating data katam rawa di pulau Sumatera untuk padi

Dapat menentukan waktu tanam yang lebih akuran di lahan rawa pasang surut dan lebak pada kondisi iklim tahun basah, tahun kering, dan tahun normal.

36 Peta Database sumberdaya

pertanian lahan rawa melalui Updating data sumberdaya pertanian lahan rawa pulau Sumatera

Berguna untuk basis data pertanian lahan rawa yang dapat diakses melalui internet

37 Model prediksi hama dan

penyakit utama di lahan rawa untuk wilayah lahan rawa pulau Sumatera

Dapat membantu mengurangi serangan hama dan penyakit utama padi di lahan pasang surut dan lebak berdasarkan fenomena iklim yang berkembang

Hubungan antara tungro dan curah hujan di lahan pasang surut.

38 Teknologi pengelolaan air

sistem tabat untuk mitigasi GRK di lahan gambut

Menghasilkan rekomendasi teknologi pengelolaan lahan rawa gambut pasang surut melalui tata air dan pemberian biochar yang dapat memperbaiki kesuburan lahan, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kelangsungan produktivitas lahan serta dapat menekan emisi gas rumah kaca, dan aman bagi lingkungan.

Gambar

Tabel 2. Target IKU yang ingin dicapai BBSDLP pada TA 2014
Tabel  3. Rencana Kinerja Tahunan lingkup BBSDLP, TA 2014
Tabel 4.  Penetapan Kinerja  Tahunan (PKT awal) lingkup BBSDLP tahun 2014 edisi  02 Januari 2014
Tabel 6. Hasil Pengukuran Kinerja BBSDLP Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan sebagai kegiatan yang dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti telah diperoleh beberapa aspek

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan varietas, air dan pupuk organic bokashi pada parameter berat

Dapat direkomendasikan bahwa kepada pemerintah yakni Kementerian Perdagangan Indonesia diharapkan dapat menjaga kestabilan angka laju pertumbuhan ekspor Indonesia ke Jepang

Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Usia Menarche Remaja Putri (9 - 15 tahun) Pada Siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat pertama di Jakarta Timur..

• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah didanai dari APBD... Peraturan Bupati Kebumen Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 37 Maka berdasarkan fenomena yang ada dan masih adanya perbedaan hasil penelitian sebelumnya

Dalam makalah ini akan dibahas metode menghitung nilai probabilitas variabel random yang mempunyai distribusi multivariat normal menggunakan program R..

Walaupun pemburukan yang jelas dan bertahap mungkin tidak ditemukan pada semua kasus, gejala neurologis fokal adalah lebih sering pada demensia vaskular dibandingkan pada demensia