• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR: LAP-227/DL/2/2013

TANGGAL: 25 JANUARI 2013

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-Nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP merupakan salah satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang Pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun untuk melaporkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target dan realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP periode 2010-2014. Analisis dilakukan terhadap celah kinerja (performance gap), yaitu perbedaan capaian kinerja dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil analisis digunakan sebagai salah satu landasan untuk menyusun langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP di masa depan.

Akhirnya, diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan misi BPKP secara keseluruhan.

Ciawi, 25 Januari 2013 Kepala Pusat, Meidyah Indreswari NIP 19570502 198403 2 001

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1. Capaian Outcome Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Gambar 2. Capaian Outcome Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Gambar 3. Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP Gambar 5. Sistematika Penyajian LAKIP

Gambar 6. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja LAKIP Gambar 7. Capaian Outcome Program 1

Gambar 8. Realisasi Pelaksanaan Diklat

Gambar 9. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Program 1 Gambar 10. Perbandingan Realisasi Outcome

Gambar 11. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Gambar 12. Peserta Diklat Teknis Substansi

Gambar 13. Peserta Diklat Teknis Substansi berdasarkan Asal Instansi Gambar 14. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 15. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi

Gambar 16. Peserta Diklat Fungsional Auditor

Gambar 17. Peserta Diklat Fungsional Auditor berdasarkan Asal Instansi Gambar 18. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 19. Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor

Gambar 20. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi

Gambar 21. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi

Gambar 22. Capaian Outcome Program 2

Gambar 23. Penggunaan Sumber Daya Manusia Gambar 24. Penerimaan PNBP

Gambar 25. Realisasi Anggaran

Gambar 26. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas

Gambar 27. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Gambar 28. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Tabel 1. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan Tabel 2. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan Tabel 3. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011 Tabel 4. Sarana dan Prasarana Utama

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 ii

D A F T A R I S I

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ... 2

1. Pendekatan Balanced Scorecard ... 2

2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) ... 4

3. Nilai Luhur Organisasi ... 4

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 5 D. Struktur Organisasi ... 6

E. Sistematika Penyajian ... 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9

A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP ... 9

B. Perjanjian Kinerja ... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 16

A. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja ... 16

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja ... 17

C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang Lainnya ... 31 BAB IV PENUTUP ... 38 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Lampiran 2. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012 Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Program Tahun 2012

Lampiran 4. Surat Tugas Tim Penyusun LAKIP Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 iv

Gambar 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 disusun berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Dalam periode tersebut, Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program untuk mencapai target output dan outcome yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja 2012 yang merupakan penjabaran tahunan dari target kinerja Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklatwas BPKP periode 2010-2014.

Dua program yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP adalah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan indikator kinerja “rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan” dan Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Negara-BPKP

dengan indikator kinerja “tingkat kepuasan penerima layanan.”

Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP mencapai 115,30% atau 134,06% dari target kinerja sebesar 86%.

Pendukung utama terlampauinya target outcome program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi non SPIP. Kontribusi diklat teknis substansi terhadap capaian kinerja program mencapai 68,20% atau 60,20% dari total capaian kinerja program sebesar 115,30%.

Capaian kinerja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP mencapai 8,06 skala Likert atau 102,03% dari target kinerja

10% 30% 50% 70% 90% 86% 115% Capaian Outcome Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 v

Gambar 3

sebesar 7,9 skala Likert.

Pencapaian kinerja tersebut tidak lepas dari dukungan sumber daya keuangan dan SDM melalui alokasi anggaran dan hari penugasan. Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian kinerja program adalah sebesar Rp34.887.051.000,00

dengan realisasi sebesar

Rp33.493.829.552,00 atau 96,01% dari anggaran. Alokasi hari penugasan untuk mendukung pencapaian kinerja program sebesar 37.731 OH dengan realisasi sebesar 29.086 OH atau 77,09% dari rencana.

Dari pencapaian target kinerja dua program Pusdiklatwas BPKP Tahun

2012 dapat disimpulkan bahwa

Pusdiklatwas BPKP berhasil mencapai target kinerja dengan memanfaatkan alokasi sumber daya yang disediakan secara optimal. Hal tersebut merupakan wujud dari komitmen Pusdiklatwas BPKP untuk memperbaiki kinerja secara

terus menerus dalam rangka

mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.

Gambar 2

0,00 5,00

10,00 7,90 8,06

Capaian Outcome Program Peningkatan Sarana Prasarana

Aparatur Negara Target Realisasi 0% 20% 40% 60% 80% 100% Dana SDM 96,01% 77,09%

Rencana dan Realisasi Penggunaan Sumber Daya

Rencana Realisasi

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 1 ada Bab ini diuraikan mengenai tugas pokok, fungsi, wewenang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis yang berpengaruh terhadap kinerja, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian LAKIP.

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi

Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) merupakan salah satu unit kerja dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas pokok menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPKP.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, dan teknis;

BAB I

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 2 2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan

dan pelatihan fungsional dan teknis;

3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur; 4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan

dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis; 5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan fungsional auditor;

6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporannya; dan

7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga.

B. Aspek Strategis Organisasi

Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan arah yang akan dituju dan cara meraihnya.

Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan diselaraskan dengan aspek strategis BPKP.

1. Pendekatan Balanced Scorecard

Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam. Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 3 sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfat bagi pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat, kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta meningkatnya permintaan jasa kediklatan.

Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas

dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan,

pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian, pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan standar kerja.

Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien.

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 4

2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)

Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT, diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP, yaitu:

a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan dan kapasitas kelembagaan yang memadai;

b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan BPKP;

c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang berkualitas;

d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia;

e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan;

f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;

g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan; h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan;

dan

i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi. 3. Nilai Luhur Organisasi

Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 5 penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP. Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci “PIONIR” yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat, Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas. Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA , PNBP, dan DIPA Instansi Pengguna (User).

Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas: 1. Diklat Pimpinan, yaitu:

 Kepemimpinan Tingkat III

 Kepemimpinan Tingkat IV 2. Diklat Kedinasan, yaitu:

 Prajabatan Golongan II

 Prajabatan Golongan III 3. Diklat Teknis Substansi

Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Reviu Laporan Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Audit Pengadaan Barang dan Jasa,

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 6 Kompetensi Calon Auditor, Penyusunan Laporan Keuangan Pemda, SIMDA, dan SKPD, Audit Kinerja, Audit Investigatif, Audit Tingkat Dasar, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Anggaran Berbasis kinerja

4. Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

5. Diklat Fungsional Auditor meliputi diklat pembentukan dan penjenjangan auditor yaitu:

 Diklat Pembentukan Auditor Terampil,

 Diklat Pembentukan Auditor Ahli/Alih Jabatan

 Diklat Penjenjangan Audior Muda

 Diklat Penjenjangan Auditor Madya

D. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha yang membawahi tiga Subbagian, tiga Bidang yaitu Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) yang membawahi empat Subbidang, Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) yang membawahi dua Subbidang, dan Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis (P3KT) yang membawahi dua Subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam Gambar 4 di bawah, disajikan Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 7 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP

BB

E. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 terdiri dari empat Bab dengan materi sajian sebagaimana digambarkan berikut ini:

KEPALA PUSDIKLATWAS

BAGIAN TU

BIDANG P3JFA BIDANG P3KT

Sub Bagian

Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum

BIDANG P2E Sub Bidang Perencanaan Program Diklat KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sub Bidang Evaluasi Diklat Sub Bidang Pengembangan Materi Diklat Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pembentukan dan Pengembangan JFA Sub Bidang Pelaporan Diklat Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Teknis Substansi Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Kedinasan Gambar 4

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 8 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP

Rencana Strategis 2010-2014 2008-2010 Capaian Kinerja 2012 Bab 2 Bab 3 Bab 4

P E N D A H U L U A N

Bab 1 Rencana Kinerja 2012 Perjanjian Kinerja 2012 Analisis Capaian Kinerja 2012 P E N U T U P

Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 9

ada Bab ini diuraikan mengenai Rencana Strategis (Renstra) dan Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP yang mencakup pernyataan visi, misi, tujuan strategis, dan keterkaitan Renstra dengan program dan kegiatan serta isi dari Perjanjian Kinerja tahun 2012.

A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP

Renstra BPKP 2010-2014 mengalami perubahan signifikan sehubungan dengan adanya restrukturisasi program yang dilakukan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Peraturan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) 2010-2014.

Sejalan dengan perubahan tersebut, Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu unit di BPKP telah menyusun Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014 yang diselaraskan dengan Renstra BPKP 2010-2014.

1. Pernyataan Visi

Visi Pusdiklatwas BPKP merupakan gambaran organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan yang dirumuskan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis. Visi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan sebagai berikut:

“Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya Di Lingkungan Pemerintahan”

BAB II

PERENCANAAN DAN

PERJANJIAN KINERJA

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 10

Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi dan menjadi terpercaya dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders.

2. Pernyataan Misi

Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu:

“Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Mengimplementasikan SPIP”

dan

“Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat” Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat lainnya.

3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah:

“Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten”

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 11

Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah.

4. Indikator Kinerja Utama

Setiap Program dan Kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakteristik inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan dapat diukur. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP adalah:

TUJUAN INDIKATOR OUTCOME TARGET 2010 2014 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan 82% 90%

Penetapan indikator kegiatan utama tersebut menjadi dasar bagi penetapan dan indikator kegiatan–kegiatan penunjang. Logika pengembangan indikator–indikator penunjang ini di letakkan pada suatu peta strategi yang menggambarkan kaitan sebab–akibat yang menyeimbangkan pengembangan aspek manajemen internal seperti kapasitas kelembagaan dan proses internal denan aspek „pemasaran‟

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 12

yang akan meningkatkan daya jual Pusdiklawatwas BPKP. Seluruh indikator kinerja kegiatan–kegiatan penunjang ini di letakkan pada perspektif pendekatan terhadap pelanggan (pemasaran), peningkatan kualitas proses internal dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Perimbangan ini di gambarkan dalam Peta Strategi.

Pada dasarnya, seluruh kaitan sebab–akibat antar indikator kinerja ini sama dengan hubungan sebab akibat yang sudah diasumsikan terjadi pada tujuan dan program. Jadi, seluruh indikator kinerja kegiatan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan dianggap faktor yang berperan dalam mencapai kinerja pada tiga perspektif di atasnya. Indikator kegiatan pada perspektif peningkatan proses internal pun diasumsikan akan menyumbang bagi pencapaian hasil kegiatan–kegiatan pada dua perspektif di atasnya.

5. Program dan Kegiatan Tahun 2012

Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode 2010-2014. Adapun rencana program dan kegiatan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Program Tahun 2012

Program Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 pada dasarnya merupakan program BPKP yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Hal ini sejalan dengan struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2009 tentang Restrukturisasi Program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) Tahun 2010-2014.

Dalam struktur Renstra BPKP tersebut, pemilik program berada pada tingkatan eselon I, sedangkan pemilik kegiatan berada pada

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 13

tingkatan eselon II dalam rangka mendukung program pada tingkatan eselon I.

Dengan mengacu kepada Rentsra BPKP, Pusdiklatwas BPKP memiliki kontribusi terhadap dua program Sekretariat Utama yang sejalan dengan misi dan tujuannya, yang selanjutnya dituangkan ke dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP, yaitu:

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa “rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan” dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 86%.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Indikator keberhasilan/outcome program ini ditetapkan berupa “tingkat kepuasan penerima layanan “ dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert.

2. Kegiatan Tahun 2012

Dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Dengan mengacu kepada program yang telah ditetapkan, Pusdiklatwas BPKP menetapkan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2012, yaitu:

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

1) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Indikator keberhasilan/output untuk kegiatan ini berupa:

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 14

a) Tingkat kelulusan peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan, dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 100%; b) Jumlah peserta Diklat Teknis Substansi, dengan target

capaian untuk tahun 2012 sebanyak 2.880 orang;

c) Jumlah peserta Diklat Fungsional Auditor, dengan target capaian untuk tahun 2011 sebanyak 2.010 orang; d) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan

kompetensi, dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 94%.

2) Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan–BPKP.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana, dengan indikator keberhasilan/output berupa “jumlah sarana prasarana” dengan target capaian untuk tahun 2012 sebesar 1 unit.

Program, indikator output, serta target capaian indikator output tahun 2012 sebagaimana dimuat dalam Renstra BPKP tersebut dituangkan ke dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2012.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dengan Kepala Pusdiklatwas BPKP tentang target kinerja yang harus dicapai pada tahun anggaran 2012 tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) untuk Tingkat Satuan Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dokumen Tapkin ini telah ditandatangani oleh Kepala BPKP dan Kepala Pusdiklatwas BPKP pada tanggal 24 Januari 2012.

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 15

Sasaran strategis dalam Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran 2012 dibagi menjadi dua ukuran kinerja yaitu Kinerja Outcome dan Output yang harus dicapai oleh Pusdiklatwas BPKP pada tahun 2012.

Adapun rincian Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran 2012 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran strategis untuk Kinerja Outcome adalah “Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP” dengan Indikator Kinerja: Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan dengan target capaian sebesar 86%.

2. Sasaran strategis untuk Kinerja Output adalah “Hasil pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal dengan Indikator Kinerja” dengan Indikator Kinerja;

1) Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan/Kedinasan dengan target capaian sebesar 100%

2) Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi dengan target capaian sebanyak 2.880 orang

3) Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor dengan target capaian sebanyak 2.010 orang

4) Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi dengan target capaian sebesar 94%.

Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP dan APIP sebesar Rp 34.637.051.000,00 dan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar

Rp250.000.000,00 sehingga total anggaran adalah sebesar

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 16

ada Bab ini dipaparkan mengenai kerangka evaluasi dan analisis kinerja, evaluasi dan analisis kinerja serta akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya.

A. Kerangka Evaluasi dan Analisis Kinerja

LAKIP tahun 2012 disusun untuk memberikan gambaran mengenai capaian rencana kinerja Pusdiklatwas BPKP sebagaimana dituangkan pada awal tahun dalam dokumen Tapkin tahun 2012.

Tapkin merupakan dokumen yang memuat target kinerja (performance

target) sekaligus komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota

organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap program dan kegiatan yang dilakukan. Tapkin tahun 2012 memuat sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran yang mendukung pencapaian target.

Pada akhir tahun 2012, target kinerja ini dibandingkan dengan capaian/realisasinya (performance result), untuk mengetahui celah kinerja

(performance gap). Celah kinerja ini kemudian dianalisis untuk

mengetahui penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja sebagai dasar untuk menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja di masa datang (performance improvement).

Capaian kinerja (performance result) diperoleh dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan dengan menghitung hasil pengumpulan data

BAB III

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 17

Gambar 6

kinerja sesuai dengan formula yang ditetapkan dalam profil indikator kinerja.

Kerangka evaluasi dan analisis kinerja LAKIP tersebut digambarkan sebagai berikut:

KERANGKA EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA LAKIP

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Pada awal tahun, target kinerja yang hendak dicapai oleh Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Tapkin Tahun 2012 yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja dan anggaran yang mendukung pencapaian target, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 1. Target kinerja tersebut diharapkan memberikan kontribusi terhadap keberhasilan dua program utama, yaitu: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 18 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah berhasil mencapai target kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Adapun uraian capaian kinerja masing-masing program adalah sebagai berikut:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dinilai dari capaian target indikator

outcome yang didukung oleh capaian target output dan penggunaan

sumber daya.

a. Capaian Target Outcome

Capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP diukur dengan indikator “rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan.” SDM terdiklat sesuai kompetensi merupakan jumlah SDM yang telah mengikuti diklat yang dibutuhkan, sedangkan total jumlah yang dibutuhkan adalah jumlah calon peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang dalam Kalender Diklat (Kaldik).

Sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penugasan pengawasan dan non pengawasan.

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 19 10% 30% 50% 70% 90% 86% 115% Capaian Outcome Program 1 Target Realisasi Gambar 7

Target outcome yang ditetapkan untuk tahun 2012 yaitu rasio SDM

terdiklat sesuai kompetensi

terhadap total jumlah yang

dibutuhkan sebesar 86%.

Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi sebanyak 5.857 orang dari total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang, sehingga capaian outcome sebesar 115,30% atau 134,06% dari target.

Rincian jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi tahun 2012 tersebut terdiri dari diklat

fungsional auditor seba-nyak 1.791 orang (30,58%); diklat teknis substansi non SPIP sebanyak 3.526 orang (60,20%); diklat teknis sub-stansi SPIP sebanyak 275 orang (4,70%); dan diklat kedinasan sebanyak 265 orang (4,52%).

Pendukung utama terlampauinya target outcome, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi non SPIP. Dari capaian

outcome sebesar 115,30%, capaian outcome diklat teknis substansi

sebesar 69,41%, yaitu rasio SDM yang mengikuti diklat teknis substansi sebanyak 3.526 orang terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Capaian outcome diklat fungsional auditor sebesar 35,26%, yaitu rasio SDM terdiklat (fungsional auditor) sebanyak 1.791 terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Capaian outcome diklat SPIP

Gambar 8

30,58%

60,20%

4,70% 4,52%

Realisasi Pelaksanaan Diklat

Fungsional Auditor

Teknis Substansi (Non SPIP) Teknis Substansi (SPIP) Kedinasan

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 20 Gambar 10 Gambar 9 0,00% 50,00% 100,00% 150,00% 2010 2011 2012 141,12% 96,18% 115,30% Perbandingan Realisasi Outcome 60,20% 4,70% 4,52% 30,58%

Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Program 1

Teknis Substansi (Non SPIP) SPIP

Kedinasan

Fungsional Auditor

sebesar 5,41%, yaitu rasio SDM terdiklat SPIP sebanyak 275 terhadap total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Capaian outcome diklat kedinasan sebesar 5,22%, yaitu rasio SDM

terdiklat kedinasan

sebanyak 265 terhadap

total jumlah yang

dibutuhkan sebanyak

5.080 orang. Dengan

demikian, kontribusi

diklat teknis substansi

non SPIP terhadap

capaian outcome mencapai 60,20% (69,41%/115,30%), diklat fungsional auditor sebesar 30,58% (35,26%/115,30%) dan diklat SPIP 4,70% (5,41%/115,30%) serta diklat kedinasan sebesar 4,52% (5,22%/115,30%).

Realisasi outcome selama tiga tahun terakhir menun-jukkan terlampauinya

tar-get yang ditetapkan.

Realisasi outcome tahun 2012 dibandingkan dengan reali-sasi outcome tahun 2011 mengalami kenaikan

walaupun masih di bawah realisasi outcome tahun 2010. Realisasi

outcome tahun 2010 mencapai 141,12% diperoleh dari

perbandingan SDM terdiklat sebanyak 14.305 orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak 10.137 orang. Sedangkan realisasi outcome tahun 2011 mencapai 96,18% diperoleh dari

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 21 100% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Target Realisasi Gambar 11

perbandingan SDM terdiklat sebanyak 6.088 orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak 6.330 orang

Kenaikan realisasi outcome tahun 2012 dibandingkan dengan realisasi outcome tahun 2011 disebabkan antara lain karena jumlah peserta yang ditetapkan dalam kalender diklat tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan jumlah peserta yang ditetapkan dalam kalender diklat 2011. Jika dibandingkan dengan target

outcome pada tahun 2014 sebesar 90%, maka realisasi outcome

tahun 2012 sebesar 115,30% mencapai 128,11%. b. Capaian Target Output

Capaian target outcome tidak lepas dari dukungan capaian target

output. Capaian output selama tahun 2012 diuraikan sebagai

berikut:

1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan

Realisasi output “tingkat

kelulusan peserta diklat

kedinasan” mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta diklat sebanyak 265 orang seluruhnya

dinyatakan lulus. Jumlah

peserta diklat kedinasan adalah jumlah pejabat struktural dan pegawai lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang mengikuti diklat kepemimpinan dan pra jabatan.

Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan

merupakan hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 22 44% 13% 38% 5% Peserta Diklat TS Berdasarkan Asal Instansi

BPKP K/L Pemda Lain-lain Gambar 12 Gambar 13

Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama dengan tahun 2011, yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan sebanyak 212 orang, seluruhnya atau 100% dinyatakan lulus.

2) Jumlah peserta diklat teknis substansi Realisasi output “jumlah peserta diklat teknis substansi” mencapai 3.801 orang peserta atau 131,98% dari target sebesar 2.880 orang peserta. Jumlah peserta diklat teknis substansi adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan pegawai lainnya di lingkungan

APIP maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu). Yang dimaksud dengan diklat teknis substansi dalam indikator output ini termasuk juga diklat SPIP.

Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan

hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.

Komposisi peserta diklat teknis substansi berdasarkan asal instansi terdiri atas: peserta diklat yang berasal dari BPKP sebanyak 1.659

orang peserta (44%);

Kementerian/LPNK sebanyak

508 orang peserta (13%); Pemda sebanyak 1.443 orang peserta (38%) dan lain-lain (universitas, TNI/POLRI, rumah

2.880 3.801 -500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 Peserta Diklat Teknis Substansi Target Realisasi

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 23

Gambar 14

sakit dan luar negeri) sebanyak 191 orang peserta (5%). Terlampauinya target output jumlah peserta diklat teknis

substansi diantaranya

berasal dari kontribusi diklat dengan sumber dana PNBP. Capaian output yang berasal dari diklat PNBP mencapai 2.142 orang peserta atau 56,35% dari capaian

output sebesar 3.801 orang peserta. Jumlah tersebut

melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu 1.080 orang.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni (APBN) sebanyak 1.659 orang peserta atau berkontribusi sebesar 43,65% terhadap capaian output sebesar 3.801 orang peserta. Jumlah tersebut belum mencapai jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana rupiah murni yaitu 1.830 orang peserta karena ada beberapa diklat yang tidak dapat dilaksanakan.

Pada tahun 2012, diklat Bahasa Inggris dan Competency Based

Human Resource Management (CBHRM) serta Analisis

Kebijakan Publik bagi Pejabat Struktural yang merupakan permintaan Deputi Teknis dan BPKP Pusat dengan sumber dana rupiah murni tidak terlaksana karena kesulitan memperoleh narasumber dengan anggaran yang tersedia. Diklat Management of Traning (MOT) dengan dana berasal dari rupiah murni, tidak dapat dilaksanakan juga karena anggaran diprioritaskan untuk diklat substansi yang lebih

43,65 % 56,35 % RM PNBP Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat TS

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 24 Gambar 15 2.201 1.639 3.840 1.659 2.142 3.801 -500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 RM PNBP Total

Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi

2011 2012

dibutuhkan. Walaupun beberapa diklat tidak terlaksana, terdapat penambahan kelas untuk diklat Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) serta adanya penambahan kegiatan berupa Reviu Certified Internal Auditor (CIA) dan Reviu Certified Fraud Examiner (CFE). Diklat Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU), diklat Pengelolaan PNBP dan diklat Pengelolaan BMN/Manajemen Aset Pusat yang merupakan diklat dengan sumber dana PNBP tidak dilaksanakan karena hingga waktu yang telah dijadwalkan peserta yang mendaftar tidak memenuhi

jumlah minimal untuk diselenggarakannya diklat.

Walaupun ketiga diklat dengan sumber dana PNBP tersebut tidak terlaksana, terdapat penambahan dalam realisasi diklat yang lain misalnya Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah sebanyak delapan kelas dan diklat-diklat lainnya.

Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 yang mencapai 3.840 orang peserta, realisasi output tahun 2012

sebanyak 3.801

orang peserta

mengalami penu-runan sebanyak 39 orang peserta atau 1,02% dari realisa-si output tahun 2011. Penurunan tersebut berasal dari realisasi diklat yang dibiayai dana RM sebanyak 1.659 orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak 542 orang peserta atau 24,63% dari realisasi output tahun 2011 sebanyak 2.201 orang peserta. Sedangkan diklat dengan sumber pembiayaan PNBP

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 25 Gambar 17 2.010 1.791 -500 1.000 1.500 2.000 2.500 Peserta Diklat Fungsional Auditor Target Realisasi 19% 20% 57% 4% BPKP K/L Pemda Lain-lain Peserta Diklat Fungsional Auditor Berdasarkan Asal Instansi

Gambar 16

yaitu sebanyak 2.142 orang peserta mengalami kenaikan sebanyak 503 orang atau 30,69% dibandingkan realisasi output tahun 2011 sebanyak 1.639 orang. Meskipun demikian, penurunan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap capaian output secara keseluruhan.

Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis substansi dengan sumber dana instansi pengguna sebanyak 3.824 orang peserta dan diklat dengan sumber dana State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 278 orang peserta.

3) Jumlah peserta diklat fungsional auditor

Realisasi output “jumlah peserta diklat fungsional auditor” mencapai 1.791 orang peserta

atau 89,10% dari target sebesar 2.010 orang peserta. Jumlah peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di

lingkungan APIP yang

mengikuti diklat fungsional auditor.

Komposisi peserta diklat fungsional auditor berdasar-kan asal instansi adalah: jumlah peserta diklat yang berasal dari BPKP sebanyak 343 orang peserta (19%); Kementerian/LPNK

(32)

seba-Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 26 Gambar 18 69,85% 30,15% Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor RM PNBP 1.677 359 2.036 1.251 540 1.791 -500 1.000 1.500 2.000 2.500 RM PNBP Total

Perbandingan Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor

2011 2012

Gambar 19

nyak 352 orang peserta (20%); Pemda sebanyak 1.027 orang peserta (57%) dan lain-lain (universitas, TNI dan luar negeri) sebanyak 69 orang peserta (4%).

Capaian target output jumlah peserta diklat fungsional auditor berasal dari kontribusi diklat dengan sumber pembiayaan rutin DIPA Pusdiklatwas BPKP maupun PNBP. Capaian output diklat yang dibiayai dari dana PNBP sebanyak 540 orang peserta

atau berkontribusi sebesar

30,15% terhadap capaian

output sebesar 1.791 orang

peserta.

Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni sebanyak 1.251 orang

peserta atau berkontribusi sebesar 69,85% terhadap capaian

output sebesar 1.791 orang peserta. Dibandingkan dengan

realisasi output tahun 2011 sebanyak 2.036 orang peserta, realisasi output tahun 2012 sebanyak 1.791 orang peserta mengalami penurunan sebanyak 245 orang peserta atau 12,03% dari realisasi output tahun 2011. Penurunan itu secara umum disebabkan karena jumlah peserta yang ada tidak

memenuhi syarat

jumlah peserta mini-mal untuk diada-kannya suatu diklat, sehingga diklat ter-sebut tidak dapat diselenggarakan. Rea-lisasi diklat yang

(33)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 27 dibiayai dana rupiah murni sebanyak 1.251 orang peserta atau mengalami penurunan sebanyak 426 orang peserta atau 25,40% dari realisasi output tahun 2011 sebanyak 1.677 orang peserta. Kenaikan dialami oleh diklat yang dibiayai dana PNBP sebanyak 540 orang peserta pada tahun 2012 atau meng-alami kenaikan sebanyak 181 orang peserta atau 50,42% dari jumlah peserta diklat tahun 2011 sebanyak 359 orang peserta.

Pada tahun 2012, diklat fungsional auditor pembentukan auditor terampil untuk pegawai di lingkungan inspektorat jenderal (2 kelas) tidak dilaksanakan karena jumlah peserta yang diusulkan oleh inspektorat jenderal untuk diklat tersebut tidak mencapai jumlah minimal diselenggarakannya suatu diklat. Diklat fungsional auditor penjenjangan pengendali mutu untuk pegawai BPKP pun tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada penetapan peserta dari Biro Kepegawaian BPKP. Diklat fungsional auditor dengan sumber dana PNBP yang tidak dilaksanakan pada tahun 2012 adalah diklat fungsional auditor pembentukan auditor terampil (2 kelas) dan diklat fungsional auditor penjenjangan pengendali mutu (1 kelas). Hal ini disebabkan peserta yang mendaftarkan diri pada waktu yang telah dijadwalkan tidak memenuhi kuota.

4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Realisasi output “tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi” mencapai 91,75% atau 97,61% dari target sebesar 94%. Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi adalah penyelenggaraan diklat yang pesertanya telah memenuhi persyaratan tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan dalam proses kediklatan memenuhi unsur

(34)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 28 94% 91,75 % 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sistem Diklat Berbasis Merit & Kompetensi

Target Realisasi

Gambar 20

knowledge (teori) dan skill

(praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta.

Output tersedianya sistem

diklat berbasis merit dan kompetensi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP.

Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai

output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan

kompetensi, yaitu:

a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 seluruh peserta diklat secara formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh nilai maksimal 1.

b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan) dalam modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan unsur tersebut dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 modul/bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1. c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan

post test yang diukur dengan terlaksananya pre test dan post test dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012

(35)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 29 Gambar 21 89,57% 91,75% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00% Perbandingan Capaian Kinerja Sistem diklat berbasis merit

dan kompetensi

2011 2012

atau 145 dari 216 diklat, sehingga memperoleh nilai sebesar 0,67 dari nilai maksimal 1.

d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan perbandingan jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun 2012 dari 10.985 peserta diklat, 10.969 diantaranya telah memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1.

Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat unsur tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh masing-masing unsur (3,67) dibagi dengan jumlah unsur (4). Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2011 sebesar 89,57%, realisasi output tahun 2012 sebesar 91,75% mengalami kenaikan sebesar 2,18% atau 2,43% dari realisasi

output tahun 2011.

Kenaikan itu disebab-kan oleh bertambah-nya pemenuhan unsur knowledge dan skill dalam modul/bahan ajar diklat.

(36)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 30 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 7,90 8,06 Capaian Outcome Program 2 Target Realisasi Gambar 22

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

a. Capaian Target Outcome

Capaian kinerja Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP diukur

dengan indikator “tingkat

kepuasan penerima layanan”,

melalui survey kepada pengguna layanan sarana dan prasarana. Sasaran yang hendak dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana aparatur BPKP khususnya di lingkungan Pusdiklatwas. Target outcome yang ditetapkan untuk tahun 2012 sebesar 7,9 skala Likert. Berdasarkan hasil survey melalui media kuesioner, capaian tingkat kepuasan penerima layanan mencapai 8,06 skala Likert atau 102,03% dari target.

b. Capaian Target Output

Capaian target outcome tidak lepas dari dukungan capaian target

output. Target output yang ditetapkan pada awal tahun adalah

jumlah sarana dan prasarana sebanyak 1 unit/paket berupa pengadaan workstation (meja kubikal). Sedangkan capaian output pada akhir tahun adalah sebanyak 1 unit/paket atau mencapai 100% dari target. Capaian output jumlah sarana dan prasarana seluruhnya dibiayai dari dana rupiah murni.

3. Penggunaan Sumber Daya

Realisasi target outcome dan output tidak lepas dari dukungan sumber daya keuangan dan SDM. Dukungan sumber daya keuangan dan SDM dijabarkan melalui alokasi anggaran dan hari penugasan.

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 31 0 10.000 20.000 30.000 40.000 37.731 29.086 Penggunaan Sumber Daya Manusia Target Realisasi Gambar 23 Realisasi Mnrt TAPKIN Mnrt DIPA (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)/(3) (7)=(5)/(4) 1.

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

34.637.051.000 34.610.145.000 33.243.893.052 95,98 96,05

a. Rutin 29.158.241.000 28.875.102.000 28.277.482.113 96,98 97,93 b. PNBP 5.478.810.000 5.735.043.000 4.966.410.939 90,65 86,60

2. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Negara-BPKP 250.000.000 250.000.000 249.936.500 99,97 99,97

a. Rutin 250.000.000 250.000.000 249.936.500 99,97 99,97 34.887.051.000 34.860.145.000 33.493.829.552 96,01 96,08 No Program/Kegiatan Capaian Thd TAPKIN (%) Jumlah 1 + 2 Capaian Thd DIPA (%) Anggaran

Alokasi anggaran Pusdiklatwas dalam TAPKIN 2012 sebesar Rp34.887.051.000,00. Jumlah tersebut berbeda dengan DIPA Pusdiklatwas setelah revisi sebesar Rp34.860.145.000,00. Rincian target anggaran dan realisasinya dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 1. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan

Realisasi alokasi hari penugasan selama tahun 2012 mencapai 29.086 OH atau 77,09% dari rencana sebesar 37.731 OH. Meskipun realisasi anggaran dan hari penugasan tidak mencapai 100% tetapi

target outcome dan output dapat

terpenuhi.

C. Akuntabilitas Keuangan dan Penunjang Lainnya

Akuntabilitas keuangan dan penunjang lainnya meliputi uraian mengenai akuntabilitas keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana Pusdiklatwas BPKP.

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 32

Gambar 25

1. Keuangan

Aspek keuangan mencakup anggaran dan realisasi penerimaan serta pengeluaran tahun 2012.

a) Penerimaan PNBP

Dalam tahun 2012 Pusdiklatwas BPKP ditargetkan untuk mendapatkan penerimaan PNBP sebesar Rp6.009.050.000,00 dan terealisasi sebesar Rp8.828.587.677,00 atau 146,92% dari target. Penerimaan tersebut terdiri dari

pendapatan penyelenggaraan

pendidikan, pendapatan sewa

gedung dan bangunan, pendapatan jasa penjualan modul dan bahan ajar

diklat, pendapatan

pemindah-tanganan BMN serta pendapatan lainnya.

b) Pengeluaran

Seluruh program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP dibiayai dari DIPA Pusdiklatwas BPKP tahun 2012. Anggaran tahun 2012 menurut

DIPA setelah revisi sebesar

Rp34.860.145.000,00 sedangkan

menurut TAPKIN sebesar

Rp34.887.051.000,00 diluar anggaran untuk kegiatan MAC (Biro Kepegawaian BPKP) sebesar Rp256.233.000,00. Anggaran tersebut berasal dari dana rutin Pusdiklatwas BPKP sebesar Rp29.408.241.000,00 atau 84,30% dari

0% 50% 100% 150% 100% 146,9 % Penerimaan PNBP Target Realisasi 0% 50% 100% 100% 95,3% Realisasi Anggaran Target Realisasi Gambar 24

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 33 total anggaran dan dana PNBP sebesar Rp5.478.810.000,00 atau 15,70% dari total anggaran. Realisasi sebesar Rp33.493.829.552,00 atau 96,01% dari anggaran sebesar Rp34.887.051.000,00.

Dari nilai anggaran tersebut, sebesar Rp34.637.051.000,00 atau 99,28% diantaranya dialokasikan untuk program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dan sebesar Rp250.000.000,00 atau 0,72% digunakan untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Ikhtisar anggaran dan realisasi masing-masing program dan kegiatan beserta sumber dananya disajikan sebagai berikut:

Tabel 2. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan

Anggaran Realisasi (Rp) (Rp)

1. 34.637.051.000 33.243.893.052 95,98

a. Kegiatan Pembinaan Administrasi & Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan Biro Umum (3669)

6.623.241.000 7.116.260.509 107,44

- Rutin 6.623.241.000 7.116.260.509 107,44 b. Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Pengawasan (3674)

28.013.810.000 26.127.632.543 93,27

- Rutin 22.535.000.000 21.161.221.604 93,90 - PNBP 5.478.810.000 4.966.410.939 90,65

2. 250.000.000 249.936.500 99,97

Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana (3677) 250.000.000 249.936.500 99,97 - Rutin 250.000.000 249.936.500 99,97 34.887.051.000 33.493.829.552 96,01 No Capaian (%) Jumlah 1 + 2

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Program/Kegiatan

Neraca Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 dibandingkan dengan Neraca tahun 2011 adalah sebagai berikut:

(40)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 34 Tabel 3. Neraca Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012 dan 2011

2012 2011 Jumlah %

ASET

ASET LANCAR

Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0 0 0%

Bagian Lancar Tagihan TGR 0 0 0 0%

Persediaan 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19%

JUMLAH ASET LANCAR 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19%

ASET TETAP

Tanah 18.397.464.000 18.397.464.000 0 0%

Peralatan dan mesin 15.766.840.929 14.811.773.289 955.067.640 6% Gedung dan Bangunan 35.813.872.443 35.804.590.400 9.282.043 0% Jalan, Irigasi dan Jaringan 2.648.409.750 2.648.409.750 0 0% Aset Tetap lainnya 265.493.367 257.058.512 8.434.855 3%

JUMLAH ASET TETAP 72.892.080.489 71.919.295.951 972.784.538 1%

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud 7.755.000 7.755.000 0 0%

Aset Lain-lain 43.750.450 0 43.750.450 100%

JUMLAH ASET LAINNYA 51.505.450 7.755.000 43.750.450 564%

JUMLAH ASET 73.587.396.467 72.721.973.948 865.422.519 1% KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak III 0 100.165.485 (100.165.485) -100% Pendapatan Diterima Dimuka 4.200.000 6.300.000 (2.100.000) -33%

Uang Muka dari KPPN 0 0 0 0%

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 4.200.000 106.465.485 (102.265.485) -96%

JUMLAH KEWAJIBAN 4.200.000 106.465.485 (102.265.485) -96%

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

Cadangan Piutang 0 0 0 0%

Cadangan Persediaan 643.810.528 794.922.997 (151.112.469) -19% Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran utang jk pendek 0 (106.465.485) 106.465.485 -100% Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan (4.200.000) 0 (4.200.000) 100%

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 639.610.528 688.457.512 (44.646.984) -6%

EKUITAS DANA INVESTASI

Diinvestasikan dalam Aset Tetap 72.892.080.489 71.919.295.951 972.784.538 1% Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 51.505.450 7.755.000 43.750.450 564%

JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 72.943.585.939 71.927.050.951 1.016.534.988 1%

JUMLAH EKUITAS DANA 73.583.196.467 72.615.508.463 971.888.004 1%

(41)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 35

Gambar 26

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember 2012 sebanyak 217 orang terdiri dari 124 orang pegawai negeri sipil dan 93 orang Tenaga Harian Lepas (THL).

Pegawai negeri sipil Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan, terdiri dari: fungsional umum berjumlah 49 orang, fungsional auditor berjumlah 27 orang, widyaiswara berjumlah 21 orang, pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 3 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 2 orang, dokter berjumlah 2 orang dan pejabat negara berjumlah 1 orang. Berdasarkan pendidikan, pegawai dengan latar

belakang pendi-dikan Strata 3 (S3) berjumlah 3 orang, S2 berjumlah 24 orang, S1/DIV berjumlah 43 orang, DIII berjumlah 10 Strata 3 Strata 2 Strata 1 Diploma

III SederajatSLTA & SLTP SD 3 24 43 10 42 1 1

Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Berdasarkan Pendidikan Gambar 27 93 49 27 21 16 3 3 2 2 1

Komposisi Pegawai Pusdiklatwas

THL Fungsional Umum Auditor Widyaiswara Pejabat Struktural Pranata Komputer Arsiparis Dokter Analis Kepegawaian Pejabat Negara

(42)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 36 Gambar 28 22% 64% 14% Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan IV Golongan III Golongan II orang, SLTA dan sederajat berjumlah 42 orang, SLTP dan SD masing-masing 1 orang.

Sedangkan berdasarkan

golongan, pegawai

golongan IV berjumlah 27 orang, golongan III berjumlah 80 orang,

dan golongan II

berjumlah 17 orang.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Pusdiklatwas BPKP untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya meliputi:

a. Sarana dan prasarana utama

Tabel 4. Sarana dan Prasarana Utama

No Sarana Prasarana Gedung I

(Jl. Beringin II)

Gedung II

(Jl. Beringin I) Keterangan

1. Luas Tanah Total 29.800 m2 9.841 m2 -

2.

Luas Tanah yang digunakan untuk

bangunan 4.944 m

2

1.827 m2 -

3. Ruang Kelas 11 kelas 4 kelas -

4. Laboratorium Komputer 1 ruangan - -

5. Laboratorium Auditing - 1 ruangan -

6. Ruang Multimedia - 1 ruangan -

7. Mess 111 kamar 64 kamar -

(43)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 37 b. Sarana dan prasarana penunjang

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Penunjang

No Sarana Prasarana Gedung I

(Jl. Beringin II)

Gedung II

(Jl. Beringin I) Keterangan

1. Masjid/Mushola 1 bangunan 1 ruangan -

2. Kantin 1 ruangan - -

3. Sarana Fitness • Treadmill,

• Sepeda statis • Barbel • Dumble Stretching • Tenis Meja - -

4. Lapangan tenis 1 lapangan - -

5. Lapangan volley 1 lapangan - -

6. Lapangan Futsal 1 lapangan - -

7. Karaoke 1 ruangan - -

8. Ruang Makan 4 ruangan 2 ruangan -

9. Poliklinik 1 ruangan -  1 Dokter

Umum

 1 Dokter Gigi 10. Sarana Outbound Flying fox

Hailey rafeling

Two line bridge

- -

11. Water Heater 25 unit - -

(44)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 38 eberhasilan Pusdiklatwas BPKP dalam mencapai target kinerja bahkan melampaui target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2012 merupakan wujud keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Pencapaian tersebut tidak lepas dari komitmen bersama seluruh pihak yang ada di Pusdiklatwas untuk saling bekerjasama mewujudkan target kinerja, mengingat kinerja Pusdiklatwas tidak menjadi tanggung jawab suatu bidang atau bagian saja, melainkan suatu gabungan kontribusi dari semua bidang dan bagian terkait.

Selain itu, keberhasilan merealisasikan target kinerja juga merupakan wujud dari kepercayaan pemangku kepentingan dan pengguna jasa kepada Pusdiklatwas BPKP untuk terus menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan SDM yang berkompeten dalam bidang pengawasan.

Meskipun demikian, keberhasilan tersebut bukan merupakan suatu akhir tetapi merupakan tantangan bagi Pudiklatwas BPKP untuk berusaha lebih baik lagi dengan meningkatkan kinerja secara terus menerus seiring dengan meningkatnya kepercayaan dari stakeholder. Untuk itu, langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan di masa yang akan datang antara lain:

1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, seperti pelatihan untuk para pimpinan (executive training).

BAB IV

PENUTUP

(45)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2012 39 2. Meningkatkan kompetensi SDM Kediklatan di Lingkungan Pusdiklatwas BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat.

3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu menjangkau pengguna yang lebih luas.

4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan

penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat yang memiliki daya saing kuat serta mewujudkan visi “menjadi lembaga diklat yang terdepan dan terpercaya di lingkungan pemerintahan”. 5. Mengoptimalkan penerimaan dari sektor PNBP melalui penyelenggaraan

diklat dan pemanfaatan sumber daya Pusdiklatwas BPKP.

6. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi APIP, instansi pemerintah lainnya, Pusbin JFA dan Biro Kepegawaian BPKP, khususnya dalam rangka penyelenggaraan diklat fungsional auditor, kedinasan dan teknis substansi, penyelenggaraan forum komunikasi, pelaksanaan

benchmarking lembaga diklat serta kegiatan kediklatan umumnya.

7. Meningkatkan aktivitas pengendalian dan melakukan pengawasan serta monitoring secara terus menerus atas semua kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang maupun bagian, sehingga kinerja tercapai dan laporan akuntabilitas dapat diterbitkan tepat waktu.

Gambar

Tabel 1. Realisasi Penggunaan Sumber Daya Keuangan
Tabel 2. Anggaran dan Realisasi per Program/Kegiatan
Tabel 4. Sarana dan Prasarana Utama
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Penunjang

Referensi

Dokumen terkait

.... Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suku-suku suatu barisan bilangan merupakan suatu nilai fungsi f dari himpunan bilangan asli ke himpunan bilangan real dengan

Penalaahan usulan program pada sub bab ini menguraikan kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang merupakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Nutrisi yang harus dipenuhi mencakup senyawa anorganik, sumber energy (sucrose atau gula pasir), vitamin (misalnya asam.. nikotinat), pH yang tepat dan agar

Mempersiapkan dan mengerahkan seniman dalam lingkup bidang seni musik dan suara kecuali seniman sebagaimana tersebut pada angka 1 huruf b Romawi IV,

penelitian tahap kedua, perlakuan suhu dan waktu distilasi berpengaruh terhadap rendemen, kadar alkohol, dan total padadatan terlarut, tetapi tidak berpengaruh terhadap, kadar

Enizle yaitu inovasi baru dari puzzle jigsaw dengan alur berupa tonjolan yang membentuk pola tertentu sehingga tidak hanya orang normal namun penyandang tunanetra