• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

117

STUDY PENELUSURAN (TRACER STUDY) TERHADAP ALUMNI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Herlitah

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

herlitah@feunj.ac.id Abstrak

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta setiap tahunnya melakukan Tracer Study dalam memenuhi tuntutan pasar khususnya tenaga kerja maupun untuk meningkatkan daya saing dalam perbaikan sistem pendidikan selama ini. Hal ini ditunjang dengan mewujudkan pendataan yang berkelanjutan, pemantauan dan evaluasi mutu lulusan demi mewujudkan lulusan Fakultas Ekonomi yang akuntabel. Dengan pendekatan deskriptif, studi ini memperoleh gambaran umum mengenai masa tunggu, relevansi pekerjaan dengan pendidikan, dan bagaimana daya saing alumni dalam pasar tenaga kerja.

Kata kunci: tracer study, kompetensi, daya saing, perguruan tinggi, alumni I. Pendahuluan

Salah satu indikator dari sistem pendidikan yang baik adalah adanya kualitas output yang terukur dari pendidikan itu sendiri. Hal-hal yang dapat diukur dalam menentukan kualitas output yang disini difokuskan pada alumni diantaranya yaitu pencapaian, kompetensi, persebaran problem yang dihadapi, respon pengguna, akselerasi karier, serta hal-hal lain yang mencakup baik mengenai kesesuaian maupun ketidaksesuaian pencapaian antara kualitas alumni dengan kualitas yang diharapkan oleh perguruan tinggi. Sistem pendidikan yang baik memiliki alur sistem berbentuk circlye system dimana tanggung jawab perguruan tinggi terhadap mahasiswa tidak berakhir pada saat kelulusan tetapi juga terkait keberlanjutan dari karier alumninya agar mereka lebih siap berkarya di tengah masyarakat.

Pencapaian kualitas alumni yang sesuai dengan tujuan dari setiap perguruan tinggi bisa dilihat hasilnya apabila perguruan tinggi tersebut melakukan evaluasi-evaluasi terhadap kualitas dari kurikulum yang diterapkan kepada para alumninya. Untuk itu setiap perguruan tinggi diharapkan selalu melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diterapkan agar dapat mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan yang diharapkan kepada para alumni untuk bekal mereka meniti karier setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut. Evaluasi tersebut dapat berupa studi pelacakan alumni (Tracer study) yang dilakukan secara berkala.

Tracer study harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan kapabilitas oleh perguruan tinggi agar tracer study yang dijalankan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan tinggi baik bagi perguruan tinggi pelaksana maupun bagi pembangunan pendidikan tinggi nasional. Oleh karena itu pemahaman mengenai aspek manajemen dan riset dari tracer study merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tracer study. (http://tracerstudy.dikti.go.id/)

Tracer study adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi (Schomburg, 2003). Istilah lain yang juga sering digunakan adalah “Graduate Surveys”,

(2)

118

“Responden Researches”, dan “Follow-up Study”. Tracer study juga harus menyediakan

informasi untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi bersangkutan. Tracer study juga menyediakan informasi berharga mengenai hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi.

Manfaat tracer study tidaklah terbatas pada perguruan tinggi saja, tetapi lebih jauh lagi dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan (link) antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia kerja. Tracer study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai kecocokan/match kerja baik horisontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar berbagai level/strata pendidikan). Dengan demikian, tracer study dapat ikut membantu mengatasi permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya perbaikannya. Bagi universitas, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia kerja dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia industri dan dunia kerja dapat melihat ke dalam instistusi pendidikan tinggi melalui tracer study, dan dengan demikian dapat menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih relevan bagi sarjana pencari kerja baru.

Untuk itulah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta setiap tahunnya melakukan Tracer Study dalam memenuhi tuntutan pasar khususnya tenaga kerja maupun untuk meningkatkan daya saing dalam perbaikan sistem pendidikan selama ini. Hal ini perlu disikapi dengan melakukan perubahan-perubahan baik dalam hal kecil maupun hal besar. Hal ini ditunjang dengan mewujudkan pendataan yang berkelanjutan, pemantauan dan evaluasi mutu lulusan demi mewujudkan lulusan Fakultas Ekonomi yang akuntabel. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Bagaimana masa tunggu dalam mendapatkan pekerjaan, relevansi pekerjaan dengan latar belakang pendidikan, dan bagaimana daya saing para alumninya?.

II. Studi Pustaka

Estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas menyelesaikan sesuai dengan standar performa yang ditetapkan.

Model kompetensi didefinisikan sebagai suatu rangkaian kompetensi yang penting bagi kinerja yang superior dari sebuah pekerjaan atau sekelompok pekerjaan. Model kompetensi ini memberikan sebuah peta yang membantu seseorang memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau memahami cara mengatasi suatu situasi tertentu (LOMA,s Competency Dictionary, 1998).

Hal tersebut di atas sejalan dengan pendapat dari Michael Amstrong dalam Handbook of

Human Resources Management Practice (2001) yang mengemukakan bahwa penerapan

kompetensi dalam Manajemen SDM dilakukan dalam proses rekrutmen dan seleksi,

assessment centres, manajemen kinerja, pengembangan SDM, dan manajemen imbal jasa.

Kompetensi sangat berkaitan erat dengan tenaga kerja, dimana kompetensi hal penting yang harus dimiliki oleh tenaga kerja. Untuk itu mengetahui pasar tenaga kerja bagi perguruan tinggi sangat penting. Solmon (1980) dalam Sinaga (2005) menjelaskan, bahwa

(3)

119 pasar tenaga kerja adalah tempat aktivitas dari bertemunya pelaku-pelaku, pencari kerja dan pemberi lowongan kerja. Proses bertemunya pencari kerja dan pemberi lowongan kerja dapat terjadi sebentar saja namun dapat pula memakan waktu yang lama, masalah yang dihadapi oleh kedua belah pihak di pasar yaitu: setiap perusahaan yang menawarkan lowongan kerja maka menginginkan kualitas serta keahlian pekerja berbeda-beda sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat upah. Sedangkan pencari kerja memiliki keahlian juga berbeda-beda sehingga pekerja menginginkan tingkat upah yang juga berbeda-beda pula. Di mana letak masalah dari kedua belah pihak adalah keterbatasan informasi.

Proses interaksi keduanya membutuhkan waktu yang lama karena baik pencari kerja maupun kesempatan kerja tidak homogen dan informasi mengenai keduanya sangat terbatas. Pencari kerja ingin memperoleh pekerjaan dengan kondisi yang paling baik dan pengusaha ingin mencari pekerja yang paling cocok untuk mengisi lowongan..

III. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi lulusan FE UNJ disemua program studi yaitu program studi Pendidikan Ekonomi, program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, program studi Pendidikan Tata Niaga, program studi D3 Sekretaris, program studi S1 Akuntansi, program studi D3 Akuntansi, program studi S1 Manajemen, dan program studi D3 Manajemen berdasarkan profil mengenai waktu tunggu bekerja, kesesuaian bidang pekerjaan, posisi pekerjaan sekarang, gaji awal dan persepsi perusahaan tempat bekerja terhadap kemampuan alumni dan mengetahui layanan kemahasiswaan terhadap lulusan selama menjadi mahasiswa.

Sampel dalam penelitian ini adalah alumni semua jurusan di Fakultas Ekonomi, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling (non probability sampling). Alasan pemilihan teknik pengambilan sampel ini karena elemen populasi yang dijadikan sampel adalah yang paling mudah dan paling cepat ditemui. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan database alumni yang belum diperbaharui (up date).

IV. Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan data-data jejak rekam yang berhasil dikumpulkan dari alumni selama 6 bulan, dari bulan Mei-Oktober 2017. Data yang disajikan berupa profil alumni Fakultas Ekonomi dari program studi S1 Manajemen, program studi D3 Manajemen, Program studi S1 Akuntansi, Program studi D3 Akuntansi, Program studi Pendidikan Ekonomi, Program studi Administrasi Perkantoran, dan D3 Sekretaris, dengan periode kelulusan tahun akademik 2016/2017.

(4)

120 4.1 Masa Tunggu untuk mendapatkan pekerjaan

Gambar 4.1 Masa Tunggu untuk mendapatkan pekerjaan Sumber: Data primer diolah

Dari penjelasan pada tabel diatas mengenai apa yang dilakukan para alumni pada saat baru lulus adalah sebanyak 65 persen mengatakan langsung kerja diperkuat juga dengan hasil kuesioner mengenai lama masa tunggu kerja yang dialami oleh para alumni, yang tertinggi adalah kurang dari 1 bulan diikuti 1-3 bulan hal tersebut dibuktikan oleh penulis ketika memasang lowongan kerja ataupun campus hiring melebihi dari 3 bulan waktu kelulusan para alumni akan menjadikan acara tersebut menjadi sepi peminatnya. Bahkan sebelum lulus atau pada saat skripsi beberapa mahasiswa sudah bekerja.

4.2. Relevansi Pendidikan dengan Pekerjaan

Relevansi antara pendidikan dengan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting mengingat pendidikan diberikan guna memberikan pembekalan kepada seseorang untuk memasuki dunia kerja baik itu menjadi karyawan ataupun wirausahawan. Apabila tidak ada relevansinya antara pendidikan yang didapatnya pada saat kuliah dengan pekerjaan yang dilakukannya saat ini maka seseorang tersebut harus belajar lebih ekstra lagi pada saat bekerja, atau belajar suatu pekerjaan mulai dari awal. Sedangkan apabila pekerjaannya saat ini sesuai dengan pendidikan yang didapatnya pada saat kuliah maka ilmu yang didapatnya pada saat kuliah bisa diterapkan dan dikembangkan pada saat bekerja. Untuk melihat relevansi antara pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2. Relevansi Pendidikan dengan Pekerjaan Sumber: Data primer diolah

Dari visi misi yang dimiliki fakultas untuk menghasilkan para lulusan berkualitas disusunlah matakuliah-matakuliah yang menunjang peningkatan kualitas para alumni pada setiap program studi yang ada di FE UNJ. Untuk melihat apakah matakuliah-matakuliah yang diajarkan benar-bnar bermanfaat bagi alumni didunia kerja dengan itu peneliti membuat pertanyaan ”Apakah pendidikan Saudara dapat di FE UNJ relevan dengan pekerjaan Saudara?” dari hasil yang didapat 82 persen mengatakan “Ya”. Hal

(5)

121 tersebut menandakan apa yang menjadi tujuan dari fakultas ekonomi untuk meningkatkan kualitas para alumni tercapai dengan baik, karena apa yang dipelajari di kampus sangat relevan dengan apa yang mereka dapat didunia kerja sehingga ilmu yang mereka peroleh dapat dikembangkan serta diterapkan di dunia kerja.

4.3 Daya Saing

Kompetensi dan daya saing saat ini perlu ditingkatkan oleh perguruan tinggi manapun baik negeri maupun swasta hal ini dikarenakan dengan kemajuan teknologi dan informasi membuat ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan cepatnya sehingga tidak ada lagi batasan mengenai suatu ilmu. Siapapun harus mempunyai kompetensi dan berdaya saing yang tinggi agar mampu berkompetisi dengan yang lain baik dalam mendapatkan pekerjaan maupun untuk berwirausaha. Mampu atau tidaknya para lulusan bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya berdampak pada kinerja perguruan tinggi itu sendiri apakah visi dan misi yang selama ini menjadi tolak ukur sudah tercapai dengan baik.

Gambar.4.3 Daya Saing Sumber: Data primer diolah

Pada pertanyaan ini peneliti ingin mengetahui apakah lulusan dari Fakultas Ekonomi UNJ merasa mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya dengan bekal pembelajaran yang diberikan dari fakultas ekonomi UNJ. Dari hasil penelitian yang ada terjawab bahwa para lulusan FE UNJ sebagian besar sudah merasa mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya.

V. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini antara lain:

1. Berdasarkan masa tunggu para alumni adalah sebanyak 65 persen mengatakan langsung kerja atau antara 1 bulan sampai 3 bulan.

2. Berdasarkan relevansi pendidikan dengan pekerjaan, sebanyak 82 persen para alumni menyatakan bahwa pekerjaan saat ini relevan dengan pendidikan yang didapat di perkuliahan.

3. Berdasarkan kompetensi dan daya saing, sekitar 50 persen mengatakan sangat mampu bersaing dengan lulusan dari universitas lainnya dan 20 persen menyatakan mampu dalam bersaing, hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan lulusan FE UNJ dalam bersaing di dunia kerja. Serta penilaian individu dari para lulusan terhadap kompetensi yang mereka miliki rata-rata sudah merasa menguasai dan sangat menguasai.

(6)

122

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dekan FE UNJ Bapak Dr. Dedi Purwana, ES., M.Bus yang telah memberikan dukungannya serta kepada rekan-rekan Dosen di FE UNJ. Selain itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada para Alumni FE UNJ yang telah bersedia mengisi kuesioner untuk keperluan penelitian ini.

Daftar Pustaka

Amir Hamzah Nasution. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Amstrong, Michael. 2001. Seri Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Antoinette, Lucia D. and Lepsinger, R. 1999. The Art and Science of Competency Model. San Francisco: Jossey-Bass/Pfeiffer

Ansyar & Nurtain (1993) Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Depdiknas Fandy, Tjiptono. 2001. Manajemen Jasa Edisi kedua. Yogyakarta: Andi Offset. Fandy Tjiptono. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi ke dua. Yogyakarta: Andi Offset

Marihot Manullang, Dearlina Sinaga. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi

Schomburg, Harald. (2003). Handbook for Graduate Tracer Study. Moenchebergstrasse Kassel, Germany: Wissenschaftliches Zentrum für Berufs- und Hochschulforschung, Universität Kassel

Simanjuntak, Payaman, J. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Sudarsono. 1990. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. LP3S. Jakarta.

Sadono Sukirno, 2000, “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”, Jakarta : PT. Salemba Empat. Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

Gambar

Gambar 4.1 Masa Tunggu untuk mendapatkan pekerjaan  Sumber: Data primer diolah

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan umum infrastruktur di wilayah Kota Gunungsitoli adalah belum optimalnya pengembangan beberapa infrastruktur dasar dan strategis di setiap wilayah kecamatan

Manajemen operasional, dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkoordinasikan proses produksi untuk menambah kegunaan barang atau jasa, serta merupakan suatu usaha –

IBARRA, MARIA CLARA, PADRE SALVI, PADRE DAMASO, PADRE SIVYLA, KAPITAN TIYAGO, TINYENTE GUEVARA, DOÑA VICTORINA, SISA, BASILIO, ALALAY, ALALAY2, GWARDYA, ELIAS, SCENE 1.. Tahimik

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan

Dari hasil penelitian keausan rata-rata, kampas rem variasi magnesium oxide (MgO) pada kondisi pengujian kering dan air garam nilai keausan rata-rata yang mendekati

Muhammad Kurdi dengan telah menerima ijazah awal dan ijazah akhir ini merupakan bentuk dari ijazah tingkat pertama berupa legitimasi mengamalkan zikir tarekat sendiri serta

" Kata Ibnu Abbas, "Ayat tersebut tidak dinasakh, karena yang dimaksudkan dalam ayat itu adalah orang tua laki-laki dan perempuan yang tidak mampu menjalankan ibadah

[r]