• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variasi Magnesium Oxide Dengan Matrik Phenolic Resin Dan Filler Serbuk Getah Kulit Mete (CNSL) Terhadap Tingkat Keausan, Kekerasan Dan Koefisien Gesek Pada Pembuatan Brake Pad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Variasi Magnesium Oxide Dengan Matrik Phenolic Resin Dan Filler Serbuk Getah Kulit Mete (CNSL) Terhadap Tingkat Keausan, Kekerasan Dan Koefisien Gesek Pada Pembuatan Brake Pad"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI MAGNESIUM OXIDE DENGAN

MATRIK PHENOLIC RESIN DAN FILLER SERBUK GETAH

KULIT METE (CNSL) TERHADAP TINGKAT KEAUSAN,

KEKERASAN DAN KOEFISIEN GESEK PADA PEMBUATAN

BRAKE PAD

Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

oleh:

DANI ARDIYANTO D 200 120 064

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH VARIASI MAGNESIUM OXIDE DENGAN MATRIK

PHENOLIC RESIN DAN FILLER SERBUK GETAH KULIT METE (CNSL) TERHADAP TINGKAT KEAUSAN, KEKERASAN DAN KOEFISIEN

GESEK PADA PEMBUATAN BRAKE PAD

Abstrak

Kampas rem merupakan komponen sistem pengereman yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menahan gesekan pada tromol atau piringan cakram. Salah satu bahan komposit pembuat kampas rem adalah magnesium oksida (MgO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi magnesium oksida dengan matrik phenolic resin dan filler serbuk getah kulit mete (CNSL) terhadap tingkat keausan, kekerasan dan koefisisen gesek pada pembuatan kampas rem. Penelitian dilakukan dengan pembuatan kampas rem menggunakan metode komposit dengan mencampur beberapa bahan, dilakukan pengepressan dan sintering. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk MgO, serbuk CaCO3, serbuk phenolic resin, serbuk CNSL, serbuk

graphite, serbuk kuningan, serbuk aluminium, fiberglass, serat rami, epoxy resin (A) dan epoxy hardener (B) dengan memvariasi berat MgO yaitu 3 gram, 4 gram dan 5 gram. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan dan uji gesek. Hasil pengujian keausan kampas rem, nilai keausan rata-rata yang bagus pada kondisi pengujian kering dan air garam adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO sebesar 307,2 mm3/jam dan 323,18 mm3/jam, sedangkan pada kondisi pengujian air, oli dan minyak rem adalah kampas rem variasi 4 gram serbuk MgO sebesar 226,22 mm3/jam, 500,92 mm3/jam dan 323,18 mm3/jam. Hasil pengujian kekerasan nilai rata-rata yang tinggi adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO sebesar 88,50 shore D. Hasil perhitungan koefisien gesek yang bagus pada pengujian kondisi kering adalah kampas rem variasi 3 gram serbuk MgO yaitu 0,5 dan pada kondisi pengujian air garam adalah kampas rem variasi 4 gram serbuk MgO yaitu 0,46. Pada pengujian kondisi air, nilai koefisien gesek yang bagus adalah kampas rem variasi 3 dan 4 gram serbuk MgO yaitu 0,44 dan pada pengujian kondisi oli adalah kampas rem variasi 4 dan 5 gram serbuk MgO yaitu 0,46. Nilai koefisien gesek yang bagus pada pengujian kondisi minyak rem adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO yaitu 0,46.

Kata kunci: Kampas rem, keausan, kekerasan, koefisien gesek, MgO.

Abstract

The Brake pad is one of part on braking system that function for reduce vehicle’s speed with resist friction tromol or disc brake. Magnesium oxide (MgO) is one of the composite material to make the brake pad. In this experiment aims to knowing the influence of magnesium oxides variation with matrix phenolic resin and filler CNSL powder to wearness, hardness and friction coefficient on the making of

(6)

2

brake pad. This experiment did making brake pad using a composite method with mix some material, also with pressure and sintering. The material was used on this experiment are magnesium oxide powder, calcium carbonate powder, phenolic resin powder, CNSL powder, graphite powder, aluminium powder, brass powder, fiberglass, ramie fiber, epoxy resin (A) and epoxy hardener (B) with varying weight MgO that are 3 gram, 4 gram and 5 gram. Then hardness testing and friction test. The result of wearness testing brake pad is good average wearness value on dry and salt water testing is brake pad variation 5 gram MgO powder are 307,2 mm3/hour and 323,18 mm3/hour. However water, oil and brake fluid testing is brake pad variation 4 gram MgO powder are 226,22 mm3/hour, 500,92 mm3/hour and 323,18 mm3/hour. The result of hardness testing by highest average value is brake pad variation 5 gram MgO powder is 88,50 Shore D. The best result of friction coefficient on dry testing is brake pad variation 3 gram MgO powder is 0,5 and salt water testing is brake pad variaton 4 gram MgO powder is 0,46. The good value of friction coefficient testing on water testing are brake pad variation 3 and 4 gram MgO powder is 0,44 and oil testing are brake pad variation 4 and 5 gram MgO powder is 0,46. The best result friction coefficient testing using brake fluid is brake pad variation 5 gram MgO powder is 0,46. Keywords: Brake pad, wearness, hardness, friction coefficient, MgO.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rem merupakan komponen yang sangat penting pada sebuah kendaraan bermotor. Sistem pengereman pada kendaraan bermotor menjadi bagian yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan keselamatan seorang pengendara. Kemampuan sistem pengereman pada kendaraan bermotor harus bekerja dengan baik dan optimal, sehingga pengemudi tetap bisa mengendalikan arah laju kendaraannya pada saat digunakan. Salah satu komponen rem adalah kampas rem yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dengan cara menahan gesekan dengan tromol atau piringan cakram dan menghentikan putaran roda pada saat kendaraan melaju di jalan. Pada saat benda bergerak maka ada energi kinetik yang hilang dan biasanya diubah menjadi panas karena gesekan yang terjadi. Pembuatan kampas rem biasanya dengan material komposit yaitu dengan cara menggabungkan dua material atau lebih pada skala makroskopis dengan tujuan membentuk material baru dengan sifat sesuai perpaduan material penyusunnya. Bahan pembuat kampas rem salah satunya adalah magnesium oxide (MgO).

(7)

3

dan dikenal sebagai bahan tahan api yaitu padatan yang secara fisik serta kimiawi stabil pada suhu tinggi. Sehingga magnesium oxide memiliki dua sifat yang berguna yaitu konduktivitas thermal yang tinggi serta konduktivitas listrik yang rendah.

Kulit biji mete memiliki banyak manfaat. Pada kulit biji mete mengandung cairan yang dikenal sebagai CNSL (Cashew Nut Shell Liquid) dimana cairan ini telah digunakan secara luas dalam industri kimia dan bidang keteknikan. CNSL

bisa diolah menjadi serbuk yang mempunyai ketahanan terhadap panas yang tinggi serta mempunyai karakteristik ulet. Serbuk CNSL bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kampas rem.

Phenolic Resin merupakan resin sintetik yang terbuat dengan mereaksikan

phenol dengan formaldehide yang wujudnya keras, kuat dan dapat dicetak pada berbagai kondisi. Bahan ini mempunyai kondisi tahan panas dan air yang baik, juga dapat diberi macam-macam warna, sering digunakan sebagai bahan pelapis, laminating, pengikat batu gerindra dan pengikat logam atau gelas. Sehingga

phenolic resin berfungsi sebagai penyusun matrik yang bagus.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh variasi serbuk magnesium oxide (MgO) dengan matrik

phenolic resin terhadap tingkat kekerasan pada pembuatan kampas rem? 2. Bagaimana pengaruh variasi serbuk magnesium oxide (MgO) dengan matrik

phenolic resin terhadap tingkat keausan pada pembuatan kampas rem?

3. Bagaimana pengaruh variasi serbuk magnesium oxide (MgO) dengan matrik

phenolic resin terhadap koefisien gesek pada pembuatan kampas rem?

1.3 Batasan Masalah

Agar memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai serta pembatasan masalah tidak meluas, maka perlu adanya batasan masalah. Batasan masalah yang di ambil dalam penelitian ini, antara lain :

(8)

4 1. Bahan

Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah serbuk magnesium oxide (MgO), serbuk calcium carbonate (CaCO3), serbuk getah kulit mete (CNSL),

serbuk phenolic resin, serbuk kuningan, serbuk aluminium, serbuk graphite,

serat fiberglass, serat rami, epoxy resin (A) dan epoxy hardener (B). 2. Pengujian

Pada penelitian ini difokuskan pada pengujian kekerasan dengan standar ASTM D2240 dan pengujian gesek dengan standar SNI 09-2663-1992. Pengujian gesek ini dilakukan dengan berbagai pengaruh yaitu uji gesek pada kondisi kering, air, air garam, minyak rem dan oli. Pada pengujian ini menggunakan kampas rem merk indopart sebagai kontrol atau pembanding.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui nilai kekerasan pada kampas rem yang menggunakan variasi serbuk magnesium oxide (MgO) pada variasi campuran berat 3 gram, 4 gram dan 5 gram yang dibandingkan dengan kampas rem merk indopart.

2. Mengetahui pengaruh serbuk magnesium oxide (MgO) pada variasi campuran berat 3 gram, 4 gram dan 5 gram terhadap tingkat ketahanan keausan kampas rem dengan melakukan pengujian gesek pada kondisi kering, air, air garam, minyak rem dan oli. Serta membandingkan keseluruhan variasi dengan kampas rem merk indopart.

3. Mengetahui pengaruh serbuk magnesium oxide (MgO) pada variasi campuran berat 3 gram, 4 gram dan 5 gram terhadap nilai koefisien gesek kampas rem pada kondisi kering, air, air garam, minyak rem dan oli. Serta membandingkan keseluruhan variasi dengan kampas rem merk indopart.

2. METODE PENELITIAN

(9)

5

Gambar 1 Skema Diagram Alir Penelitian Di Oven Suhu 1600C Waktu 30 Menit

Pengujian Gesek dengan Beban 20 kg Selama 3 Jam

Pengujian Kekerasan dengan Durometer Shore D

Kampas Indopart Spesimen

Press Gaya 16 Ton + Suhu 1200C Serbuk MgO 3 gram Serbuk MgO 5 gram Serbuk MgO 4 gram Pencampuran Bahan Mulai Studi Pustaka Pengadaan Alat dan Bahan

Kondisi Kering Kondisi Air Kondisi Air Garam Kondisi Minyak Rem Kondisi Oli

Keausan, Daya, Kecepatan Sudut, Torsi, Koefisien Gesek dan Suhu Akhir

Hasil Pengujian Analisa Data

Selesai Kesimpulan

(10)

6

2.2 Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan

Serbuk MgO, serbuk CaCO3, serbuk kuningan, serbuk aluminium, serbuk

phenolic resin, serbuk fiberglass, serbuk CNSL, serat rami, serbuk

graphite, epoxy resin (A) dan epoxy hardener (B). 2. Alat

Mesin press, heater, dies (cetakan), thermocontrol, plat kampas, jangka sorong, oven, mixer, non-contac infrared thermometer, sarung tangan,

clamp meter, digital Tachometer, timbangan digital. 3. Alat pengujian

Alat uji kekerasan Durometer Shore D dan alat uji gesek.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengujian Kekerasan DurometerShore D

Gambar 2 Histogram Perbandingan Kekerasan

Hasil pengujian kekerasan kampas rem menggunakan alat uji kekerasan digital

Durometer Shore D menunjukkan bahwa semakin banyak prosentase berat serbuk Magnesium oxide (MgO) maka semakin tinggi kekerasannya. nilai kekerasan rata-rata yang tinggi adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO

87.40 88.00 88.50 92 84.00 86.00 88.00 90.00 92.00 94.00 Nila i Kek e ras a n Durom e te r Sho re D Jenis Kampas

Histogram Perbandingan Kekerasan Durometer

3 gram serbuk MgO 4 gram serbuk MgO

(11)

7

sebesar 88,50 Shore D. Tetapi kampas rem variasi serbuk MgO nilai kekerasannya masih kalah dibandingkan dengan kampas rem indopart yaitu sebesar 92 Shore D.

3.2 Pengujian Gesek

3.2.1 Perhitungan Keausan Rata-rata

Gambar 3 Histogram Perbandingan Keausan Pada Semua Kondisi Pengujian

Dari hasil penelitian keausan rata-rata, kampas rem variasi magnesium oxide (MgO) pada kondisi pengujian kering dan air garam nilai keausan rata-rata yang mendekati kampas rem indopart adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO sedangkan pada kondisi pengujian air, oli dan minyak rem nilai keausan rata-rata yang mendekati kampas rem indopart adalah kampas rem variasi 4 gram serbuk MgO. Tetapi pada semua kondisi pengujian kampas rem variasi magnesium oxide masih kalah dibandingkan kampas rem indopart. 403,97 323.18 694.83 452.45 436.29 339.33 226.22 500.92 323.18 387.81 307.02 258.54 549.4 371.65 323.18 242.38 161.59 339.33 274.7 242.38 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750

Kering Air Oli Minyak Rem Air Garam

Keausan

(mm

3/Ja

m)

Kondisi Pengujian

Histogram Perbandingan Keausan Pada Semua Kondisi

(12)

8 3.2.2 Perhitungan Daya Rata-rata

Gambar 4 Histogram Perbandingan Daya Rata-rata Pada Semua Kondisi Pengujian

Pada perhitungan daya rata-rata, kampas rem variasi magnesium oxide (MgO)

variasi 3 gram dan 4 gram serbuk MgO pada kondisi pengujian kering dan air lebih baik daripada kampas rem indopart, kampas rem pada kondisi pengujian oli dengan variasi 4 gram dan 5 gram serbuk MgO lebih baik daripada kampas rem indopart, kampas rem pada kondisi pengujian minyak rem dengan variasi 3 gram, 4 gram dan 5 gram lebih baik dibandingkan kampas rem indopart, sedangkan pada kondisi pengujian air garam kampas rem indopart lebih baik dibandingkan kampas rem variasi magnesium oxide.

751.1 666.6 660 653.4 683.4 714 663.3 683.4 693.6 697 683.4 603 697 693.6 700 700 607.6 663.6 633.6 714 200 300 400 500 600 700 800 900

Kering Air Oli Minyak Rem Air Garam

D ay a ( Watt )

Histogram Perbandingan Daya Pada Semua Kondisi

(13)

9 3.2.3 Perhitungan Kecepatan sudut rata-rata

Gambar 5 Histogram Perbandingan Kecepatan Sudut Rata-rata Pada Semua Kondisi Pengujian

Dari hasil perhitungan kecepatan sudut rata-rata pada semua kondisi pengujian, kampas rem variasi magnesium oxide hampir sama dengan nilai kecepatan sudut rata-rata kampas rem merk indopart.

3.2.4 Perhitungan Torsi

Gambar 6 Histogram Perbandingan Torsi Pada Semua Kondisi Pengujian

38.26 38.52 38.47 38.31 37.99 37.89 38.62 38.41 38.36 38.57 37.68 38.57 38.52 38.52 38.33 38.2 38.47 38.62 38.36 38.57 20 25 30 35 40 45

Kering Air Oli minyak rem air garam

ke cepa ta n su d u t ω (R ad /s )

Histogram Perbandingan Kecepatan Sudut Semua Kondisi

3 gram MgO 4 gram MgO 5 gram MgO Indopart

19.63 17.31 17.76 17.23 17.2 18.84 17.18 18.15 17.82 17.98 18.14 15.63 18.17 18.09 16.7 19.9 17.92 18.49 17.29 16.43 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

Kering Air Oli Minyak Rem Air Garam

To rsi ( N m ) Kondisi Pengujian

Histogram Perbandingan Torsi (Nm) Pada Semua Kondisi

(14)

10

Pada perhitungan torsi, kampas rem magnesium oxide (MgO) variasi 3 gram pada kondisi pengujian kering dan air mendekati nilai torsi kampas rem indopart, pada pengujian oli kampas rem variasi 5 gram MgO yang paling mendekati nilai torsi kampas rem indopart, kampas rem variasi 4 gram MgO

pada pengujian minyak rem yang paling mendekati nilai torsi kampas rem indopart, sedangkan nilai torsi kampas rem variasi MgO pada kondisi pengujian air garam lebih besar daripada kampas rem indopart.

3.2.5 Perhitungan Koefisien Gesek

Gambar 7 Histogram Perbandingan Koefisien Gesek Pada Semua Kondisi Pengujian

Dari hasil perhitungan koefisien gesek, kampas rem indopart lebih baik daripada kampas rem variasi MgO pada pengujian kondisi kering, air dan oli. Pada kondisi pengujian minyak rem, nilai koefisien gesek kampas rem variasi 4 gram dan 5 gram lebih baik daripada kampas rem indopart. Sedangkan pada kondisi pengujian air garam, nilai koefisien gesek kampas rem variasi MgO

lebih besar daripada kampas rem indopart.

0.5 0.44 0.45 0.44 0.44 0.48 0.44 0.46 0.45 0.46 0.46 0.4 0.46 0.46 0.43 0.51 0.46 0.47 0.44 0.42 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Kering Air Oli Minyak Rem Air Garam

K o e fi si e n Ge sek Kondisi Pengujian

Histogram Perbandingan Koefisien Gesek Pada Semua Kondisi

(15)

11 3.2.6 Pengamatan Suhu Akhir

Gambar 8 Histogram Perbandingan Suhu Akhir Pada Semua Kondisi Pengujian

Dari hasil percobaan dan pembacaan suhu akhir kampas rem, secara keseluruhan kampas rem variasi magnesium oxide (MgO) memiliki suhu lebih rendah daripada kampas rem indopart.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengujian kekerasan kampas rem dengan menggunakan alat uji kekerasan digital Durometer Shore D menunjukkan bahwa semakin banyak prosentase berat serbuk magnesium oxide (MgO) maka nilai kekerasan rata-ratanya semakin tinggi. Dimana nilai rata-rata kekerasan yang tinggi adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO sebesar 88,50 Shore D. Tetapi kampas rem variasi serbuk MgO nilai kekerasannya masih kalah dibandingkan dengan kampas rem indopart yaitu sebesar 92 Shore D.

130 34 63 44 58 140 34 64 44 58 144 34 64 44 59 145 35 66 45 65 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150

Kering Air Oli Air Garam Minyak Rem

Su

h

u

(

⁰C)

Histogram Perbandingan Suhu Pada Semua Kondisi

(16)

12

2. Dari hasil pengujian keausan kampas rem, nilai keausan rata-rata yang bagus pada kondisi pengujian kering dan air garam adalah kampas rem variasi 5 gram serbuk MgO sebesar 307,2 mm3/jam dan 323,18 mm3/jam, sedangkan pada kondisi pengujian air, oli dan minyak rem adalah kampas rem variasi 4 gram serbuk MgO sebesar 226,22 mm3/jam, 500,92 mm3/jam dan 323,18 mm3/jam. Tetapi pada semua kondisi pengujian, kampas rem variasi serbuk

MgO masih kalah dibandingkan kampas rem indopart.

3. Dari hasil perhitungan koefisien gesek, kampas rem indopart lebih baik daripada kampas rem variasi MgO pada pengujian kondisi kering, air dan oli. Pada kondisi pengujian minyak rem, nilai koefisien gesek kampas rem variasi 4 gram dan 5 gram MgO lebih baik daripada kampas rem indopart. Sedangkan pada kondisi pengujian air garam, nilai koefisien gesek kampas rem variasi MgO lebih besar daripada kampas rem indopart.

PERSANTUNAN

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala hormat ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Ir. Subroto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Ir. Sarjito, MT., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis.

4. Bapak Bambang Waluyo F., S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing, mengarahkan dan memberi petunjuk dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

5. Keluarga tercinta yang selalu sabar dan memberikan dukungan semangat. 6. Semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas

(17)

13

DAFTAR PUSTAKA

ASTM D2240-Durometer Hardness.

Cariora, J.O.B., G.F.C. Vasconcelos, R.F.A. Abreu and C.T.F. Monteiro. 2005.

Process Of Purification Of Cashew Nut Shell Liquid For Isolation Of Cardanol. In: 2nd Mercosur Congress on Chemical Engineering, Rio de Janeiro.

El-Tayeb, N.S.M., Liew, K.W. 2008. Effect of Water Spray on Friction and Wear Behaviour of Non Commercial and Commercial Brake Pad Materials.

Journal of Material Processing of Technology 208 (2008) 135-144.

German. R.M., 1984. Powder metallurgy Science. Metal Power Federation.

Pricenton, New Jersey.

Gibson, R.F., 1994, Principle of Composite Material Mechanics, McGraw-Hill International Book Company, New York.

https://id.wikipedia.org/wiki/Magnesium_oksida (Di akses pada tanggal 5 juni

2017)

SNI 09-2663-1992. Cara Uji Ketahanan Terhadap Air, Larutan Garam, Minyak Pelumas dan Cairan Rem untuk Kampas Rem Kendaraan Bermotor.

Gambar

Gambar 1 Skema Diagram Alir Penelitian Di Oven Suhu 1600C Waktu 30 Menit
Gambar 2 Histogram Perbandingan Kekerasan
Gambar 3 Histogram Perbandingan Keausan Pada Semua Kondisi Pengujian
Gambar 4 Histogram Perbandingan Daya Rata-rata Pada Semua Kondisi  Pengujian
+4

Referensi

Dokumen terkait

pembinaan bagi usaha mikro dan penataan regulasi yang mendukung pertumbuhan usaha mikro dengan melibatkan seluruh stakeholder , serta penegakan hukum dalam rangka

Film tipis PANI hasil deposisi kimia dapat dilihat berdasarkan kurva absorbansi pada Gambar 5.. Absorpsi optik ini dikaitkan dengan transisi elektron dari keadaan

Dalam kajian ini menunjukkan bahawa isu-isu yang disiarkan dalam kempen Trump bagi dua akhbar atas talian ini iaitu Utusan Malaysia Online dan Astro Awani Online untuk

maka akan menurunkan skor keputusan pembelian sebesar 0,598.Hasil uji T model regresi dalam tabel 6 tersebut, iklan memiliki nilai sig. sebesar 0,0 00≤ 0,05 dan

SOP pengolahan beras pratanak adalah dengan dilakukan pembersihan gabah, perendaman gabah pada suhu 60 o C ± 5 selama 4 jam dan dilanjutkan dengan pengukusan pada suhu 80 o C

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran perilaku diet remaja putri sehingga memberikan perhatian khusus terhadap remaja

Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. focuses on