BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat
PT. Kestrelindo Aviatikara adalah salah satu badan usaha jasa yang sedang berkembang saat ini di Bekasi. PT. Kestrelindo Aviatikara didirikan oleh Hary Ichlas dan telah terdaftar di kantor pelayanan pajak Jakarta dengan NPWP : 2 . 036 . 681 . 1 – 015.
Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Mei 2003, yang dibuat dihadapan notaris Haji Zaini Zein, S.H yang bertempat kedudukan dan berkantor di Jln. Guntur Raya blok II no.8, RT 07 RW 19, kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan. Suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-undang Negara Republik Indonesia, yang anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusannya tertanggal 2 November 2001.
Perusahaan ini bergerak dalam bisnis usaha SPBU. Dalam perkembangannya perusahaan ini melakukan investasi dengan cara memperbanyak SPBU dengan membelinya di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini SPBU perusahaan telah terdapat di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya :
1. Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan 2. Tangerang 3. Bekasi 4. Bogor 5. Ciawi 6. Bandung 7. Cikampek 8. Pekanbaru 9. Semarang 10. Payakumbuh 11. Pasaman, dll.
III.1.2. Bidang Usaha
PT. Kestrelindo Aviatikara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis usaha SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) atau yang lebih di kenal dengan istilah pom bensin. Bisnis usaha SPBU merupakan salah satu bisnis usaha yang menjanjikan saat ini. Oleh karena itulah banyak sekali yang meminatinya untuk kemudian bergelut dalam bisnis tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri dimana-mana hampir setiap hari jutaan orang berkendaraan dari satu tempat ke tempat lain. Dan untuk menjalankan aktivitas
Belum lagi saat ini beberapa SPBU lengkap dengan restaurant, minimarket, kafe, mesin ATM, dan fasilitas umum lainnya yang membuat konsumen semakin terbuai, karena memang beberapa fasilitas yang ditawarkan sangat bermafaat bagi para konsumen. Sehingga para konsumen tidak hanya dapat membeli BBM saja, tetapi juga bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang di tawarkan.
PT. Kestrelindo Aviatikara pribadi hanya memiliki satu sarana fasilitas umum, yaitu mesin ATM. Dan mesin tersebut sudah terdapat di beberapa SPBU PT. Kestrelindo Aviatikara. Untuk kedepannya, perusahaan merencanakan terus menambah pom bensin miliknya di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Tentunya dengan terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan operator yang selalu menerapkan 3S (Salam, Senyum, Sapa) dan juga menambah fasilitas-fasilitas umum yang berguna bagi para konsumen.
Saat ini SPBU PT. Kestrelindo Aviatikara, telah mendapatkan sertifikat Pasti Pas. Pasti Pas adalah SPBU yang telah mendapatkan sertifikat Pasti Pas! dari auditor independen dengan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kelas dunia. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman.
Sampai sekarang PT. Kestrelindo Aviatikara ini telah memiliki 18 SPBU di Indonesia. Berikut daftar SPBU yang dimiliki PT. Kestrelindo Aviatikara :
SPBU PT. Kestrelindo Aviatikara
No. SPBU No. SPBU
1 Semper 1 34-14207 2 Semper 2 34-14103 3 Pondok Gede 34-17415 4 Mauk 34-15507 5 Khafi 34-12606 6 Prumpung 34-13304 7 Ciawi 34-16711 8 Cianjur 34-43212 9 Cipanas 34-43208 10 Cikampek 34-41303 11 Caringin 34-40210 12 Semarang 44-51315 13 Kapuk 34-14404 14 Pekanbaru 14-282660 15 Payakumbuh 14-262585 16 Pasaman 1 14-263541 17 Pasaman 2 14-263589 18 Kumanis 14-275562
Kegiatan utama perusahaan ini yaitu melakukan penjualan secara tunai. Karena seluruh transaksi yang terjadi di SPBU dilakukan dengan cara sistem pembayaran tunai, dimana konsumen langsung membayarkan sejumlah uang kepada operator yang melayani pengisian BBM untuk kendaraan meraka sesuai dengan BBM yang di beli. Jika persediaan BBM habis, maka perusahaan melakukan pembelian langsung ke pihak Pertamina.
Kegiatan utama perusahaan ini dapat terlihat dari proses penerimaan kas hasil penjualan BBM ke pelanggan yang dibagi ke dalam 3 shift yaitu :
1. Shift I (jam 14.00 – 21.00), 2. Shift II (jam 21.00 – 07.00), 3. Shift III ( jam 07.00 – 14.00).
III.1.3. Produk-produk
Berdasarkan bisnis usaha SPBU pada umumnya. Produk utama perusahaan ini adalah bahan bakar minyak (BBM). Dan bahan bakar di pasok langsung dan dibeli dari Pertamina. SPBU PT. Kestrelindo Aviatikara menjual bahan bakar sejenis :
1. Premium 2. Solar 3. Pertamax
III.1.4. Struktur Organisasi
Dalam mencapai tujuan organisasi tentu tidak terlepas dari kinerja masing-masing orang di dalam perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama serta hubungan yang baik antara masing-masing karyawan di perusahaan dengan adanya pembagian tugas yang tepat dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi PT. Krestelindo Aviatikara tercantum pada Gambar 1.1 di bawah ini.
III.1.5. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab 1. Direktur Utama
Tugas dan wewenang Direktur Utama :
a. Menentukan kebijakan perusahaan dan rencana strategis perusahaan. Keputusan-keputusan yang di ambil oleh direktur ini sangat berpengaruh besar terhadap seluruh operasi perusahaan.
b. Menjalankan dan mengawasi manajemen, dengan merencanakan, mengorganisir dan mengarahkan agar tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai sesuai dengan tujuan perusahaan.
c. Mengkoordinasikan bagian-bagian yang akan melaksanakan program kerja dan anggaran perusahaan.
d. Memeriksa dan menyetujui rencana anggaran perusahaan untuk pembelian SPBU baru.
e. Memeriksa dan menyetujui rencana anggaran perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan.
f. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengangkatan manajer.
2. Direktur Keuangan
Tugas dan wewenang Direktur Keuangan :
a. Menyusun rencana anggaran keuangan perusahaan secara keseluruhan. b. Mengawasi dan merencanakan pengelolaan keuangan perusahaan.
c. Mengatur dan mengawasi segala penerimaan dan pengeluaran perusahaan.
d. Menyusun strategi yang tepat dalam mengatur rencana anggaran pengeluaran dana perusahaan.
e. Menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan. f. Merencanakan pembelian BBM ke pihak Pertamina.
g. Mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan operasional di SPBU. h. Mengatur dan mengawasi perekrutan karyawan.
i. Mengatur pembagian gaji karyawan secara keseluruhan. j. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
3. Direktur Umum
Tugas dan wewenang Direktur Umum :
a. Menyusun rencana anggaran keuangan perusahaan.
b. Mengawasi dan merencanakan pengelolaan keuangan perusahaan. c. Menyusun strategi yang tepat dalam mengatur rencana anggaran
pengeluaran dana perusahaan.
d. Menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan. e. Memimpin dan mengarahkan tugas-tugas para karyawan di bagian
umum dan personalia.
f. Mengawasi kinerja bagian umum dan personalia. g. Mengatur dan mengawasi perekrutan karyawan. h. Mengatur pembagian gaji karyawan.
i. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
4. Direktur Operasional
Tugas dan wewenang Direktur Operasional :
a. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan secara umum. b. Memimpin dan mengarahkan tugas-tugas para karyawan di bagian
operasional dan teknik.
c. Mengawasi kinerja bagian operasional dan teknik.
d. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan dan melaporkannya kepada direktur utama.
e. Mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan operasional di SPBU. f. Mengajukan rencana-rencana perbaikan dan renovasi pom bensin. g. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
5. Manajer Keuangan
Tugas dan wewenang Manajer keuangan :
a. Membantu direktur keuangann menyusun rencana anggaran keuangan perusahaan.
b. Merencanakan dan mengawasi pengelolaan keuangan perusahaan di SPBU.
c. Menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan. d. Melaporkan rekapitulasi laporan kas harian ke direktur keuangan.
e. Melaporkan stock bahan bakar minyak untuk kemudian merencanakan pembelian bahan BBM ke pihak Pertamina.
f. Bertanggung jawab kepada direktur keuangan.
6. Umum dan Personalia
Tugas dan wewenang Umum dan Personalia :
a. Mengatur, mengawasi dan mengontrol pekerjaan karyawan. b. Bertanggung jawab kepada direktur umum.
7. Bagian Operasional
Tugas dan wewenang Bagian Operasional : a. Mengkoordinasi seluruh aktivitas di SPBU. b. Bertanggung jawab kepada direktur operasional.
8. Bagian Teknik
Tugas dan wewenang Bagian Teknik :
a. Melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan mesin yang terdapat di SPBU.
b. Melakukan renovasi jika diperlukan.
9. Bagian Administrasi
Tugas dan wewenang Bagian Administrasi :
a. Melakukan pengawasan kembali atas laporan kas harian dari setiap SPBU.
b. Bertanggung jawab kepada manajer keuangan.
10. Manajer SPBU
Tugas dan wewenang Manajer SPBU :
a. Mengawasi kinerja bagian akuntansi dan operasional SPBU. b. Memberikan laporan stock BBM yang tersisa.
c. Mengotorisasi pembelian BBM ke pihak pertamina. d. Memberikan laporan yang diperlukan oleh pimpinan.
11. Bagian Akuntansi SPBU
Tugas dan wewenang Bagian Keuangan SPBU :
a. Melakukan pengecekan atas laporan teller masing-masing shift oleh operator.
b. Mengecek dan memeriksa mesin teller di masing-masing shift. c. Membuat form teller.
d. Melakukan rekapitulasi laporan kas harian dan membukukannya. e. Bertanggung jawab kepada manajer keuangan.
12. Bagian Operasional SPBU
Tugas dan wewenang Bagian Operasional SPBU : a. Mengontrol operator.
b. Melakukan pengawasan terhadap kinerja operator.
c. Mengontrol dan mengawasi bagian penerimaan, pengawas dan umum.
13. Bagian Penerimaan SPBU
Tugas dan wewenang Bagian Penerimaan SPBU :
a. Operator bertanggung jawab di setiap pergantian shift menyetorkan hasil penjualan bahan bakar ke bagian akuntansi.
14. Bagian Pengawas SPBU
Tugas dan wewenang Bagian Pengawas SPBU : a. Kepala pengawas yang mengawasi kerja operator.
b. Menegur operator dan memberikan peringatan jika operator melakukan kesalahan.
c. Menyetor uang ke bank.
15. Bagian Umum SPBU
Tugas dan wewenang Bagian Umum SPBU :
a. Office boy dan office girl yang bertugas untuk menjaga kebersihan SPBU sebagai bagian bersih-bersih.
III.1.6. Prosedur Pengendalian Internal yang Diterapkan Terhadap Aktivitas Penerimaan kas
Untuk mengetahui penerapan pengendalian internal yang telah diterapkan oleh PT. Kestrelindo Aviatikara, berikut ini merupakan aktivitas dari penerimaan kas yang dijalankan oleh perusahaan tersebut di mulai dari : 1. Pelanggan datang ke SPBU / pom bensin untuk kemudian melakukan
pengisian bahan bakar sesuai dengan bahan bakar yang mereka gunakan untuk kendaraannya masing-masing.
2. Operator masing-masing kanopi bersiap siaga melayani pelanggan.
3. Operator menerapkan 3 S (salam, senyum dan sapa) kepada pelanggan, sambil memperlihatkan fuel dispenser dan mesin teller yang angkanya di mulai dari nol.
4. Operator melayani pelanggan untuk pengisian bahan bakar, kemudian operator memasukkan fuel pump and pipes ke tangki minyak kendaran yang akan diisi bahan bakarnya.
5. Setelah bahan bakar diisi sesuai permintaan pelanggan, kemudian operator menyebutkan nominal uang yang harus dibayarkan pelanggan ke operator sesuai dengan yang tertera di mesin fuel dispenser.
6. Pelanggan membayarkan sejumlah uang sesuai yang tertera di mesin fuel
dispenser.
7. Operator memasukkan uang ke laci, jika ada kembalian maka operator mengambil uang kembalian di laci setoran dan menyerahkannya ke
8. Sebelum pergantian shift berikutnya yaitu shift ke I ( jam 14.00 – 21.00 ), sekitar jam 13.00 masing-masing operator di setiap kanopi menghitung jumlah seluruh uang di laci dari hasil penjualan bahan bakar, kemudian menyetorkan seluruh uang tersebut ke bagian akuntansi sebagai titipan untuk dimasukkan ke brankas.
9. Bagian akuntansi menghitung jumlah uang titipan di shift ke III (jam 07.00 – 14.00) dan seluruh jumlah uang yang tersimpan di brankas (total hasil penjualan di shift ke I (jam 14.00 – 21.00) + shift ke II (jam 21.00 – 07.00) ) untuk kemudian disetorkan ke bank sekitar jam 13.30.
10. Setelah itu bagian akuntansi menyetorkan total hasil penjualan tersebut ke Petugas yang bertugas menyetorkan uang tersebut ke bank.
11. Pada pergantian shift berikutnya yaitu sebelum masuk shift ke I, operator di shift ke III masing-masing operator di setiap kanopi yaitu operator shift yang sedang jaga menyetorkan sisa hasil penjualan ke bagian akuntansi. Dan melaporkan total penjualan di shift ke III tersebut yaitu (uang titipan yang disetorkan ke bagian akuntansi + sisa hasil penjualan sebelum berganti ke shift berikutnya).
12. Setelah operator shift ke III melaporkan seluruh hasil penjualan di shift tersebut, kemudian bagian akuntansi melakukan pengecekan dengan cara melakukan teller an sebelum jam 14.00 atau sebelum masuk shift ke I (“teller” merupakan istilah yang biasa digunakan perusahaan untuk melakukan pengecekan pada mesin teller yang ada di mesin fuel dispenser berupa sejumlah digit angka). Dari digit angka tersebutlah bagian
akuntansi mengetahui berapa liter bahan bakar yang laku terjual. Oleh karena itu penting bagi bagian akuntansi untuk selalu mencatat digit angka tersebut setiap pergantian ke shift berikutnya. Setelah itu bagian akuntansi mencatat berapa liter total bahan bakar yang laku terjual (selisih digit angka shift ke III dengan shift sebelumnya (shift ke II)) untuk kemudian dilakukan cek apakah jumlah uang yang disetorkan operator sesuai dengan hasil teller an).
13. Kemudian bagian akuntansi melakukan rekapitulasi form teller untuk ketiga jenis bahan bakar di masing-masing mesin (solar, premium dan pertamax) untuk mengetahui jumlah keseluruhan hasil penjualan bahan bakar di shift yang bersangkutan (shift ke III).
14. Bagian akuntansi membuat laporan kas harian yang berisi jurnal untuk dilaporkan ke manajer keuangan.
15. Kemudian manajer keuangan melaporkan hasil laporan kas harian SPBU PT. Kestrelindo Aviatikara ke direktur keuangan.
III.1.7. Flowchart Penerimaan Kas PT. Kestrelindo Aviatikara
Berikut ini akan dijelaskan prosedur penerimaan kas PT. Kestrelindo Aviatikara dalam bentuk bagan alir seperti di bawah ini.
Operator Bag. Akuntansi Manajer Keuangan
III.2 Desain Penelitian
III.2.1. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data-data yang langsung dikumpulkan langsung dari perusahaan. Kemudian penelitian ini juga menggunakan data kepustakaan yang relevan dengan penelitian dari perpustakaan Universitas Bina Nusantara, buku literatur lainnya, dan situs-situs internet yang relevan dengan penelitian.
III.2.2. Metode Pengumpulan Data 1. Metode wawancara
Metode Wawancara atau Interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seorang informan atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah. Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada unit organisasi yang terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Kestrelindo Aviatikara.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung pada suatu objek yang akan diteliti dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai objek. Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan
secara langsung mengenai pengendalian internal sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Kestrelindo Aviatikara.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pencatatan atas data yang diperoleh dari kumpulan dokumen-dokumen dilokasi penelitian terkait. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data mengenai dokumen dan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian mengenai pengendalian internal sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Kestrelindo Aviatikara.