• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Peningkatan Perilaku Prososial dengan Metode Digital Storytelling pada Anak Usia Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Peningkatan Perilaku Prososial dengan Metode Digital Storytelling pada Anak Usia Dini"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

[Grab your reader’s attention with a great quote from the document or use this space to emphasize a key point. To place this text box anywhere on the page, just drag it.]

2018

Oleh : Ifti Aisha

Dian Veronika Sakti K.,

Modul Peningkatan Perilaku Prososial dengan Metode Digital

Storytelling pada Anak Usia Dini

Fakultas Psikologi

Universitas Diponegoro

(2)

1

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul ini dengan judul “Modul Peningkatan Perilaku Prososial dengan Metode Digital Storytelling pada Anak Usia Dini”

Penyusunan modul ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir penulis sebagai mahasiswa di Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro. Penyusunan modul ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Hastaning Sakti, M.Kes, Psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dan Ibu Dr. phil. Dian Veronika Sakti K., S.Psi.,M.Psi.,Psikolog., selaku dosen pembimbing. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu– persatu yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan panduan penelitian ini.

Semarang, 16 Februari 2018

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Latar Belakang ... 1

Penjelasan Intervensi ... 2

Tujuan Program ... 3

Kualifikasi Kakak Pembimbing ... 4

Pengertian Kakak Pembimbing ... 4

Kriteria Kakak Pembimbing ... 4

Ketrampilan Kakak Pembimbing ... 4

Tanggung Jawab Kakak Pembimbing ... 5

Penggunaan Digital Storytelling ... 6

Pertemuan I : Berbagi ... 9 Tujuan... 9 Waktu... 9 Perlengkapan ... 9 Prosedur ... 9 Materi (Sesi 1) ... 10 Materi (Sesi 2) ... 12 Pertemuan 2 : Bekerjasama ... 15 Tujuan... 15 Waktu... 15 Perlengkapan ... 15 Prosedur ... 15

(4)

Materi (Sesi 1) ... 16 Materi (Sesi 2) ... 18 Pertemuan 3 : Menolong... 19 Tujuan... 19 Waktu... 19 Perlengkapan ... 19 Prosedur ... 19 Materi (Sesi 1) ... 20 Materi (Sesi 2) ... 21 Pertemuan 4 : Menyumbang... 23 Tujuan... 23 Waktu... 23 Perlengkapan ... 23 Prosedur ... 23 Materi (Sesi 1) ... 23 Materi (Sesi 2) ... 26 Pertemuan 5 : Kejujuran ... 28 Tujuan... 28 Waktu... 28 Perlengkapan ... 28 Prosedur ... 28 Materi (Sesi 1) ... 29 Materi (Sesi 2) ... 30 Lembar Observasi ... 32

(5)
(6)

1

Latar Belakang

Perilaku prososial menurut Brigham (dalam Dayaksini & Hudaniah, 2015) merupakan tingkah laku yang bertujuan menyokong kesejahteraan orang lain, atau perilaku yang menguntungkan penerima tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. Masyarakat Indonesia tercatat memiliki masyarakat dengan tingkat prososial yang masih berada di bawah rata-rata (39%) yaitu sebesar 37% dengan tingkat masyarakat anti sosial sebesar 5.7% (OECD , 2011). Selain itu, tingkat perilaku prososial masyarakat Indonesia yang masih berada dibawah rata-rata ini diikuti dengan meningkatnya perilaku antisosial yang sudah terjadi di masyarakat. Terjadinya tawuran remaja antar sekolah yang baru-baru ini terjadi di Semarang (Purnomo, 2017), pengeroyokan warga kelurahan Bangetayu mengeroyok seorang remaja berusia 18 tahun sampai tewas karena hanya karena warga menduga korban merupakan pelaku tindak kriminal (Almanaf, 2018), merupakan contoh perilaku antisosial yang marak di masyarakat saat ini.

Adanya penurunan perilaku prososial, tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Menurut Piaget, salah satu faktor kurangnya perilaku prososial pada anak prasekolah dipengaruhi oleh adanya keterbatasan pada anak dalam memahami perspektif orang lain karena aspek perkembangan kognitif anak masih tergolong dalam tahap praoperasional yang memiliki karakteristik egosentrisme (Berk, dalam Susanti dkk., 2013). Hal ini berdampak pada kurangnya pemahaman anak bahwa perspektif, sudut pandang, pikiran maupun perasaan yang dimiliki orang lain dapat berbeda dengan dirinya. Padahal, perilaku prososial dimasa kanak-kanak sejatinya merupakan prediktor perilaku prososial di masa yang akan datang (Eisenberg dkk.,dalam Alfiyah, & Martani, 2015). Kemampuan anak usia dini dalam menunjukkan simpati, misalnya secara spontan berbagi dengan temannya, cenderung menunjukkan pemahaman prososial dan empati anak tersebut hingga tujuh belas tahun kemudian (Papalia dkk., dalam Alfiyah & Martani, 2015). Perilaku prososial yang rendah pada anak menurut hasil studi dapat berpengaruh pada munculnya perilaku agresi ketika di sekolah (Switt & McMaugh, dalam Alfiyah, & Martani, 2015). Sedangkan anak dengan perilaku prososial yang tinggi cenderung mudah beradaptasi, memiliki coping yang baik dan kontrol diri (Eisenberg & Mussen dalam Devi dkk., 2017), serta memiliki interaksi dan hubungan yang lebih positif dengan teman dan orang lain, apabila sedari kecil sudah memiliki perilaku prososial maka anak memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menunjukkan perilaku antisosial ketika dewasa dengan mampu bersosialisasi secara umum (Smith & Hart dalam Alfiyah & Martani, 2015), perilaku prososial juga akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan

(7)

2

lingkungannya. Selain itu, pentingnya pengembangan perilaku prososial sejak dini adalah karena banyak penelitian yang menyebutkan bahwa usia dini adalah usia dimana anak mulai mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Azzet (dalam Sumartini dkk., 2017) mengungkapkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun, maka penanaman nilai-nilai karakter sangat tepat jika dimulai sejak usia dini.

Pentingnya penanaman nilai-nilai karakter sejak dini pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. perilaku prososial juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, lingkungan anak yang mempengaruhi kesempatan anak untuk mengembangkan perilaku prososial, tahapan perkembangan anak, serta strategi pembelajaran nilai perilaku yang digunakan. Salah satu metode penanaman perilaku prososial pada anak yang banyak digunakan saat ini yaitu melalui metode storytelling. Storytelling sendiri dalam perkembangannya dikembangkan dalam bentuk digital, atau yang biasa disebut digital storytelling. Digital storytelling adalah metode penyampaian cerita yang dilakukan dengan penggabungan media digital, termasuk teks, gambar, rekaman, narasi, audio, musik dan video.

Penjelasan Intervensi

Digital storytelling akan memfasilitasi anak agar dapat belajar mengenai perilaku prososial dengan mudah. Cerita yang disediakan menggunakan setting kehidupan sehari-hari tokoh cerita yang erat kaitannya dengan hubungan anak dan lingkungannya, yang dikembangkan oleh peneliti. Sehingga diharapkan nantinya anak dapat dengan mudah mengkonsolidasikan dan mengasimilasi nilai-nilai yang didapat dari cerita yang disediakan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Bandura (dalam Ayuningtyas, Rahmawati, Pudyaningtyas,2016) bahwa anak belajar dari perilaku mengamati dan meniru model atau orang-orang terdekat di lingkungannya. Model tidak terbatas pada sesuatu yang dapat diamati secara langsung, tetapi salah satunya dapat berupa tokoh dalam cerita yang mampu membawa emosi anak.

Di dalam digital storytelling nantinya berisi contoh-contoh perilaku prososial dengan cerita yang dekat dengan kehidupan anak sehari-hari. Penggunaan media digital yang dapat digunakan untuk menampilkan tokoh-tokoh kartun dan penggunaan latar berwarna-warni dapat menarik perhatian anak. Anitah (dalam Sari, 2011) menyatakan bahwa gambar sebagai media visual dapat digunakan untuk menimbulkan daya tarik bagi anak didik, mempermudah pengertian anak didik, memperjelas bagian-bagian yang penting dengan cara memperkecil atau memperbesar gambar, menyingkat suatu uraian panjang

(8)

3

dengan menunjukkan gambar sederhana saja. Mendongeng dengan bantuan media teknologi akan mendukung terjadinya proses transformasi nilai melalui perilaku dan karakter tokoh dalam cerita dan membuat suasana mendongeng menjadi lebih hidup (Fitroh & Sari, 2015). Selain berisi kumpulan cerita mengenai perilaku prososial, diakhir tayangan digital storytelling juga akan muncul beberapa pertanyaan sederhana mengenai pilihan sikap yang akan dipilih anak jika anak berada dalam sebuah situasi yang sama dengan tokoh dalam dongeng, yang akan diberikan setelah dongeng selesai ditayangkan. Adanya pertanyaan-pertanyaan sederhana tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana anak memahami pesan yang telah disampaikan didalam cerita.

Tujuan Program

Tujuan dari program ini agar anak dapat mengenal contoh-contoh perilaku prososial dan tertarik untuk mulai mengamalkan perilaku tersebut tanpa adanya paksaan dari orang lain.

(9)

4

Kualifikasi Kakak Pembimbing

Selama program berlangsung, setiap anak akan dibagi kedalam 3 kelompok berisi maksimal 5 orang dan didampingi oleh masing-masing 1 kakak pembimbing.

a. Pengertian Kakak Pembimbing

Program Peningkatan Perilaku Prososial Pada Anak Usia Dini ini dilakukan dengan bimbingan 3 kakak pembimbing. Masing-masing kakak pembimbing akan mendampingi 5 orang anak dalam satu kelompok. Kakak pembimbing berfungsi untuk mendampingi serta mengobservasi anak-anak selama program berlangsung di lapangan, dengan indikator yang telah ditentukan dan tercantum di lembar observasi.

b. Kriteria Kakak Pembimbing

1. Memiliki keinginan untuk mendampingi anak-anak selama program berlangsung 2. Memiliki kemampuan observasi yang baik

3. Memahami konten penilaian

4. Bersedia bekerjasama selama program

5. Sudah mengambil dan lulus mata kuliah perkembangan anak usia dini, serta mata kuliah observasi interview

c. Keterampilan Kakak Pembimbing

Kakak pembimbing diharapkan mempunyai keterampilan ketika menilai sekaligus mengobservasi anak-anak selama program berlangsung, Agar program dapat terlaksana dengan baik. Keterampilan yang harus dikuasai oleh kakak pembimbing adalah:

1. Memfasilitasi Setiap Kelompok

Sebelum kakak pembimbing mendampingi anak-anak, para kakak pembimbing harus menguasai konten lembar penilaian dengan baik. Setelah memahami konten lembar penilaian, kakak pembimbing dapat menilai anak-anak sesuai indikator yang telah ditentukan.

2. Mendorong Partisipasi Setiap Anak

Ketika program berlangsung, anak-anak diharapkan dapat memberikan respon dari pengampu program. Apabila anak-anak tidak dapat merespon dengan baik atau bahkan justru tidak dapat fokus dan bermain sendiri dengan temannya, tugas kakak pembimbing dapat memberikan dorongan pada anak-anak agar dapat merespon pengampu dengan baik, dan dapat mengontrol tingkah laku anak yang tidak bisa diam.

(10)

5 3. Mengelola Kesulitan Anak

Untuk mengelola aktivitas anak-anak, kakak pembimbing harus mampu mencermati anak-anak selama program berlangsung. Apabila ada anak-anak yang mengganggu anak lain atau bahkan terlalu pasif, kakak pembimbing harus mengendalikan kondisi tersebut agar program dapat berjalan dengan lancar.

d. Tanggung Jawab Kakak Pembimbing

1. Mendampingi anak-anak selama program berlangsung 2. Menilai 5 anak dalam satu kelompok

(11)

6

Penggunaan Digital storytelling

Digital storytelling yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 10 digital storytelling yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku prososial pada anak berusia 5-6 tahun. Cerita dalam digital storytelling ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dari aspek-aspek perilaku prososial seperti berbagi, menolong, bekerjasama, menyumbang, dan kejujuran yang dikemas dalam cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak, yang didapatkan peneliti dari hasil observasi dan wawancara kepada guru dan kepala 6 Taman Kanak-kanan dan Pos PAUD yang ada di Semarang. Penggunaan digital storytelling ini diharapkan dapat menjadi metode pilihan yang dapat dilakukan oleh guru maupun orangtua untuk mengajarkan perilaku prososial pada anak berusia 5-6 tahun.

1. Masuk ke browser dan akses web blog digital storytelling dengan alamat

e-storytelling.blogspot.co.id

(12)

7

2. Pilih digital storytelling yang akan dimainkan

Gambar 2. Tahap pertama pemutaran digital storytelling

3. Setelah memilih video digital storytelling yang diinginkan pilih kotak diujung video untuk memperbesar tampilan

(13)

8

4. Digital storytelling siap ditonton !

(14)

9

Pertemuan 1 Berbagi

Tujuan :

1. Mengetahui konsep berbagi dan tidak berebut 2. Mampu mendeskripsikan perilaku berbagi 3. Dapat mencontohkan perilaku berbagi

4. Mampu menunjukkan perilaku berbagi di sekolah

Waktu : Waktu penayangan : 1 digital storytelling = 5 menit

2 digital storytelling = 10 meni Tanya jawab per-sesi : 10 menit

Penjelasan Ulang per-sesi : 15 menit Istirahat : 10 menit Perlengkapan :  Laptop  Speaker  Infocus  Lembar Observasi  Ballpoint Prosedur :

1. Setiap anak dibagi kedalam kelompok-kelompok berjumlah 5 orang dengan 1 kambing (kakak pembimbing).

2. Mc membuka acara dengan memperkenalkan diri dan masing-masing kakak pembimbing di setiap kelompok.

3. Mc mulai menjelaskan secara sederhana kepada anak mengenai perilaku prososial, jenis-jenisnya dan manfaatnya

4. Kakak pembimbing kemudian menanyakan nama anak yang ada dalam satu kelompok satu persatu, kemudian memperlihatkan halaman digital storytelling pada anak

5. Kakak pembimbing kemudian menjelaskan kepada anak pengertian digital storytelling dan bagaimana digital storytelling dapat diakses dengan bahasa yang sederhana kepada anak.

(15)

10

7. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

8. Kemudian kakak pembimbing membimbing anak-anak untuk mulai menjawab pertanyaan aplikatif yang akan ditayangkan setelah cerita sambil menuliskannya dalam kolom observasi

9. MC kemudian mengarahkan anak untuk bersama-sama menonton tayangan digital storytelling sekali lagi sambil menjelaskan cerita

10. Kemudian menanyakan pertanyaan yang sudah ditanyakan kakak pembimbing sekali lagi

11. Anak-anak dipersilahkan untuk istirahat selama 10 menit sebelum masuk ke sesi kedua 12. Kemudian kakak pembimbing mengajak anak-anak untuk kembali ke dalam kelas dan masuk ke sesi kedua untuk menyaksikan digital storytelling kedua dan menanyakan pertanyaan seperti pada sesi pertama.

13. Pengulangan materi yang dilakukan oleh MC seperti pada sesi pertama 14. MC kemudian menutup acara, MC dan kakak pembimbing berpamitan

Materi (Sesi 1) :

Berbagi Bekal

(Perkenalan Adit di awal cerita)

Latar : (Adit sedang tertidur di tempat tidurnya )

Narator : Jam sudah menunjukkan pukul set 6 pagi tapi Adit belum juga bangun Adit : (Didalam mimpi ) makan banyak ayam goreng dan kentang goreng kesukaannya Ibu : Adit bangun nak, sudah siang!

Adit : (Terbangun) mm iya bu, wah tadi ternyata makan enaknya hanya mimpi Latar: Ibu di dapur

Ibu : Hari ini ibu masak ayam goring, nanti Adit dan Rani bisa bawa buat bekal, tapi nanti dihabiskan ya

Adit : Wah ayam goreng? Asyiiik ! Adit& Rani : Terimakasih bu !!

(16)

11 Ibu : (tersenyum) Sama-sama

Narator: Setelah bersiap-siap, Adit pun pergi ke sekolah dengan perasaan yang senang karena membayangkan nantinya akan memakan bekal ayam goreng

Adit : Hihihi asyik nanti aku akan makan ayam goreng

Narator : Sesampainya di sekolah Adit bertemu dengan teman-temannya, ada Andi, Doni, Intan dan Dona.

(Latar :Kelas Taman Kanak-kanak saat jam pelajaran)

Ibu guru : Anak-anak nah sekarang waktunya makan bekal bersama, ayo dikeluarkan bekal makanannya

Narator : Semua orang mengeluarkan bekal makanannya, tetapi Andi terlihat bersedih, ibu guru yang melihat Andi bersedih bertanya

Ibu guru : Andi kenapa bersedih?

Andi : Saya lupa membawa bekal saya bu

Ibu guru : Anak-anak teman kita Andi lupa membawa bekal, hayo kira-kira siapa disini yang mau berbagi bekal dengan temannya

Siswa : Baik bu guru

Andi (teman Adit) : (terlihat sedih ) Ibu guru: Andi kenapa sedih ? Andi : Saya lupa bawa bekal bu

Ibu guru : Anak-anak teman kita Andi lupa membawa bekal, hayo kira-kira disini siapa yang mau berbagi bekal dengan temannya ?

Adit : (melihat Andi sedih karena tidak membawa bekal) (di dalam hati) Aduh kasihan Andi tidak bawa bekal, meskipun aku suka ayam goreng ini, tetapi aku lebih suka jika bisa memakannya bersama

(Latar: Adit berjalan menghampiri Andi dan ibu guru)

Adit : Saya mau berbagi ibu guru...Andi jangan sedih ya, ayo kita makan bekalku bersama Andi : (tersenyum) Terimakasih ya Adit, kamu baik sekali

(17)

12 Adit : (tersenyum) Sama-sama Andi

Ibu guru : Wah Adit baik sekali, perbuatan Adit ini perbuatan baik dan perlu dicontoh ya anak-anak

Narator : Hari itu Adit dan Andi akhirnya menikmati bekalnya bersama-sama (terlihat menikmati dan tertawa bersama ). Di dalam hati Adit merasa bahagia karena bisa berbagi dengan temannya

Pesan Adit : Berbagi itu perbuatan yang baik, Adit merasa senang bisa berbagi bekal dengan teman

Pertanyaan Adit : Jika ada temanmu yang tidak membawa bekal apakah kamu mau membagi

bekalmu ? a. Mau b. Tidak mau

Materi (Sesi 2) :

Bertukar mainan

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Narator : Hari itu Adit berencana untuk pergi bermain ke taman, tetapi hari itu Adit bingung ingin main apa, karena sebenarnya sudah mulai merasa bosan bermain dengan mainan miliknya.

Adit : Hmm, aku mau pergi bermain, tapi enaknya main apa ya ? main layang-layang aku sudah bosan, kalo main bola ga asik sendirian, hm apa aku bermain mobil-mobilan saja ya ? (mengambil mobil- mobilan )

Narator : Setelah memutuskan untuk bermain mobil-mobilan Adit pun tidak lupa untuk pamit dengan ibu terlebih dulu

Adit : Ibu Adit pamit mau main di taman ya bu

Ibu : Iya Adit hati-hati ya mainnya jangan sampai sore Adit : Baik bu

(18)

13

Narator : Adit pun akhirnya pergi ke taman bersama kak Rani. Sesampainya di taman kak Rani langsung membaca buku dan Adit langsung memainkan mobil-mobilan yang dibawanya...tetapi beberapa saat kemudian..., Adit menjadi kesal karena ia mulai merasa bosan dengan mainannya

Adit : Hmmm aku kok sudah bosan ya main mobil-mobilan (terduduk di bangku taman) Narator : Kemudian Adit pun bertemu dengan teman sekelasnya Doni di taman

Adit : Eh Doni !!

Doni : Eh Adittt !!! Kamu sedang apa ?

Adit : Tadinya aku sedang bermain mobil-mobilan, tetapi lama kelamaan aku bosan bermain mobil- mobilan

Narator : Akhirnya Adit pun hanya duduk terdiam di bangku teman sambil memandangi Doni yang asyik dengan mainan pesawatnya... Pada awalnya Doni terlihat asyik memainkan mainannya, tetapi lama kelamaan Doni pun menghampiri Adit, dan duduk disamping Adit

Adit : Doni kenapa kamu berhenti main? Doni : Aku juga sudah bosan main pesawat

Narator : Kak Rani yang melihat Adit dan Doni berhenti bermain pun bertanya Rani : Kenapa kalian berhenti main?

Adit : Adit bosen main mobil-mobilan kak

Doni : Doni juga sudah bosan main pesawat-pesawatan

Rani : (tersenyum) kalau sudah bosan kenapa kalian tidak bertukar mainan saja ? Adit meminjam pesawat Doni, Doni meminjam mobil-mobilan Adit dan kemudian kalian bisa bermain bersama

Adit dan Doni : (Saling memandang) Wah betul juga

Narator : Akhirnya Adit dan Doni pun saling bertukar maianan, mereka pun kembali asyik bermain bersama, sampai tidak terasa hari sudah semakin sore..

(19)

14

Rani : Adit, Doni, sudah sore, sekarang waktunya kita pulang, mainanya jangan lupa dikembalikan

Adit : Kenapa dikembalikan kak aku masih mau main

Rani : Ini kan sudah sore, besok boleh main lagi, mainan ini dikembalikan dulu ke temanmu Adit : Tapi kenapa harus dikembalikan

Rani : Soalnya ini bukan punyamu jadi harus dikembalikan, besok boleh tukeran mainan lagi

Adit : oh iya kak, tapi besok boleh pinjam lagi?

Rani : Boleh, tetapi kalau kamu punya mainan kamu juga harus meminjamkannya ke temanmu

Adit : (mengangguk) Ini Doni pesawatnya Rani : Jangan lupa bilang apa ?

Adit : Terimakasi Doni sudah meminjamkan pesawatmu

Doni : Sama-sama Adit aku juga terima kasih telah dipinjami mobil mobilanmu.

Narator : Sejak hari itu Adit sering bertukar mainan dengan Doni, dan saling berbagi satu sama lain.Mereka senang bisa saling melengkapi satu sama lain.

Pesan Adit : Berbuat baik dengan berbagi mainan bersama ternyata seru loh. Adit senang bisa bermain bersama

Pertanyaan Adit: Apakah kamu mau bertukar mainan dengan temanmu?

(20)

15

Pertemuan 2 Bekerjasama Tujuan :

1. Mengetahui konsep bekerjasama

2. Mampu mendeskripsikan perilaku bekerjasama 3. Dapat mencontohkan perilaku bekerjasama

4. Mampu untuk bekerjasama di dalam kegiatan berkelompok

Waktu : Waktu penayangan : 1 digital storytelling = 5 menit

2 digital storytelling = 10 meni Tanya jawab per-sesi : 10 menit

Penjelasan Ulang per-sesi : 15 menit Istirahat : 10 menit Perlengkapan :  Laptop  Speaker  Infocus  Lembar observasi  Ballpoint Prosedur :

1. Setiap anak dibagi kedalam kelompok-kelompok berjumlah 5 orang dengan 1 kambing (kakak pembimbing).

2. Mc membuka acara dengan memperkenalkan diri dan masing-masing kakak pembimbing di setiap kelompok

3. MC mengajak anak untuk mengingat materi pertemuan sebelumnya

4. MC mengarahkan anak untuk duduk dengan rapih, sebelum memulai penayangan digital storytelling

5. Kakak pembimbing kemudian mulai menayangkan digital storytelling

6. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

(21)

16

7. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

8. Kemudian kakak pembimbing membimbing anak-anak untuk mulai menjawab pertanyaan aplikatif yang akan ditayangkan setelah cerita sambil menuliskannya dalam kolom observasi

9. MC kemudian mengarahkan anak untuk bersama-sama menonton tayangan digital storytelling sekali lagi sambil menjelaskan cerita

10. Kemudian menanyakan pertanyaan yang sudah ditanyakan kakak pembimbing sekali lagi

11. Anak-anak dipersilahkan untuk istirahat selama 10 menit sebelum masuk ke sesi kedua 12. Kemudian kakak pembimbing mengajak anak-anak untuk kembali ke dalam kelas dan masuk ke sesi kedua untuk menyaksikan digital storytelling kedua dan menanyakan pertanyaan seperti pada sesi pertama.

13. Pengulangan materi yang dilakukan oleh MC seperti pada sesi pertama 14. MC kemudian menutup acara, MC dan kakak pembimbing berpamitan

Materi (Sesi 1) :

Membersihkan Kelas Bersama

Latar : Ruang TK saat jam pelajaran

Narator : Pagi itu di TK pertiwi, ibu guru mengumumkan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu

Ibu guru : Anak-anak hari ini kita akan melakukan kegiatan yang tidak seperti biasanya Adit : Wah kegiatan apa itu bu guru?

Ibu guru : Kegiatan membersihkan kelas bersama Adit : Membersihkan kelas bersama?

Ibu guru : Iya membersihkan kelas bersama, hari ini kita akan belajar bekerjasama dan menjaga agar lingkungan kelas kita menjadi bersih

(22)

17

Ibu guru : Bekerjasama itu artinya saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan tugas

Adit : Jadi maksudnya kita tidak bekerja sendiri ya bu ?

Ibu : Iya benar Adit, jadi hari ini kita saling membantu satu sama lain untuk membersihkan kelas, bagaimana seru bukan?

Intan : Iya sepertinya seru bu guru

Narator : Sebelum memulai membersihkan kelas, mereka berbagi tugas terlebih dulu. Adit membereskan buku-buku yang ada di meja, Andi menghapus papan tulis Doni merapihkan meja dan Dona serta Intan menyapu ruangan kelas ... Mereka dengan semangatnya membersihkan kelas bersama dan saling membantu satu sama lain.

Karena saling membantu satu sama lain, tanpa terasa mereka akhirnya selesai membersihkan ruang kelas dan ruang kelas pun menjadi lebih bersih

Andi : Wah kelas kita menjadi lebih bersih, senangnya

Adit : Oya senang ya apalagi kita yang membersihkannya bersama Andi : Tapi saat dikerjakan bersama jadi tidak terasa lelah ya

Ibu guru : Wah kelasnya bersih sekali, bagaimana anak-anak seru tidak bekerjasama membersihkan kelas ?

Adit : Seru bu, tidak berasa lelah

Ibu guru : Nah itu karena kalian saling bekerjasama dan saling membantu satu sama lain, pekerjaan yang dilakukan bersama akan lebih cepat dan mudah selesai.

Pesan Adit : Bekerjasama itu artinya saling membantu satu sama lain

Pertanyaan Adit : Apakah kamu senang bekerjasama atau melakukan sesuatu bersama temanmu?

(23)

18

Materi (Sesi 2) :

Bekerjasama membereskan mainan

Latar : Ruang TK saat jam pelajaran

Narator : Hari itu saat jam istirahat di sekolah Adit sedang bermain puzzle bersama Andi, Doni, Intan dan Dona di ruang kelas

Intan : Eh bagaimana kalau kita bermain sepak bola saja yuk di luar Ani : Ayuk aku ikut ya

Andi : Aku juga mau ikut Adit : Aku juga

Narator : Akhirnya mereka pergi ke lapangan untuk bermain bola, tetapi tanpa membereskan puzzle yang sudah dimainkan terlebih dulu

Ibu guru : Eh hayo Adit, Doni, Intan, Dona dan Andi kok mainannya tidak dibereskan? Adit : Kami mau main bola di luar bu guru

Ibu guru : Iya boleh tetapi jangan lupa mainan puzzlenya dibereskan dulu Adit : Kan lama bu guru nanti tidak bisa main perosotan...

Ibu guru : ( tersenyum) tidak lama kalau kalian bereskan bersama-sama. Kalau kalian saling membantu membereskan pasti cepat selesainya

Adit, Doni, Intan, Dona dan Andi (kompak) : Baik bu

Narator : Akhirnya mereka saling membantu membereskan mainan bersama, sehingga tanpa terasa mainan puzzle yang tadinya membuat ruang kelas berantakan bisa menjadi rapih kembali dalam waktu yang cepat

Ibu guru : Nah cepat selesai kan anak-anak, pekerjaan yang dilakukan bersama-sama akan menjadi lebih mudah dan cepat terselesaikan jika dikerjakan bersama-sama Pesan Adit : Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama akan membuat lebih mudah dan cepat

selesai

Pertanyaan Adit: Apakah kamu mau mencoba melakukan sesuatu bersama-sama dengan temanmu ? a. Mau b. Tidak mau

(24)

19

Pertemuan 3 Menolong

Tujuan :

1. Mengetahui konsep menolong

2. Mampu mendeskripsikan perilaku menolong 3. Dapat mencontohkan perilaku menolong

4. Mau menolong teman yang sedang membutuhkan pertolongan

Waktu : Waktu penayangan : 1 digital storytelling = 5 menit

2 digital storytelling = 10 meni Tanya jawab per-sesi : 10 menit

Penjelasan Ulang per-sesi : 15 menit Istirahat : 10 menit Perlengkapan :  Laptop  Speaker  Infocus  Lembar Observasi  Ballpoint Prosedur :

1. Setiap anak dibagi kedalam kelompok-kelompok berjumlah 5 orang dengan 1 kambing (kakak pembimbing).

2. Mc membuka acara dengan memperkenalkan diri dan masing-masing kakak pembimbing di setiap kelompok

3. MC mengajak anak untuk mengingat materi pertemuan sebelumnya

4. MC mengarahkan anak untuk duduk dengan rapih, sebelum memulai penayangan digital storytelling

5. Kakak pembimbing kemudian mulai menayangkan digital storytelling

6. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

(25)

20

7. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

8. Kemudian kakak pembimbing membimbing anak-anak untuk mulai menjawab pertanyaan aplikatif yang akan ditayangkan setelah cerita sambil menuliskannya dalam kolom observasi

9. MC kemudian mengarahkan anak untuk bersama-sama menonton tayangan digital storytelling sekali lagi sambil menjelaskan cerita

10. Kemudian menanyakan pertanyaan yang sudah ditanyakan kakak pembimbing sekali lagi

11. Anak-anak dipersilahkan untuk istirahat selama 10 menit sebelum masuk ke sesi kedua 12. Kemudian kakak pembimbing mengajak anak-anak untuk kembali ke dalam kelas dan masuk ke sesi kedua untuk menyaksikan digital storytelling kedua dan menanyakan pertanyaan seperti pada sesi pertama.

13. Pengulangan materi yang dilakukan oleh MC seperti pada sesi pertama 14. MC kemudian menutup acara, MC dan kakak pembimbing berpamitan

Materi (Sesi 1) :

Berkunjung ke museum kereta api bersama Andi

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Latar : Ruang Kelas Sekolah Dasar saat jam pelajaran

Adit : Ayah, ibu, Adit ada tugas berkunjung ke museum kereta api hari sabtu dan minggu ini, kira-kira apakah ayah dan ibu bisa mengantar Adit?

Ayah : Inshaallah Adit, ayo kalau begitu kita siap-siap berangkat Ibu :Adit, bagaimana kalau kita pergi ke museum bersama Andi ? Adit : Tapi bu... Adit maunya sendiri saja mengerjakan tugasnya

Ibu :Adit tidak ada salahnya kita membantu Andi, kasihan Andi tidak ada yang bisa mengantarnya untuk pergi ke museum

(26)

21

Narator : Adit pun akhirnya pergi ke museum bersama Andi. Merkea mengunjungi museum kereta api dan melihat berbagai kereta api yang ada di museum

Adit : Wah ternyata begini kereta api zaman dulu Andi : (tersenyum) Bagus ya Adit

Adit : Iya bagus

Andi : Adit bagaimana kalau kita berfoto dengan kereta api, jadi besok di sekolah kita bisa berbagi cerita dengan teman-teman yang lain kalau hari ini kita pergi ke museum bersama

Adit : Ayuuk

Narator : Setelah berfoto Adit dan Andi pun mencoba berkeliling dengan kereta tua

Keesokan harinya saat Adit datang ke sekolah teman-teman sedang berkumbul sambil melihat foto-foto Adit dan Andi saat mengunjungi museum, teman-teman terlihat senang mendengarkan cerita mereka dan berharap jika saja saat itu mereka pergi bersama

Didalam hati Adit bahagia karena saat itu ia bisa membantu Andi dan berkunjung ke museum bersama

Pesan Adit : Membantu orang lain itu perilaku baik yang menyenangkan, Adit senang bisa membantu teman yang sedang kesusahan

Pertanyaan Adit : Jika ada temanmu yang sedang kesusahan, apakah kamu ingin

membantunya ? a. Ingin b. Tidak ingin

Materi (Sesi 2) :

Menolong Teman yang Terjatuh

(Perkenalan Tokoh di awal cerita) Latar : Lapangan di depan sekolah

Narator : Hari itu di sekolah Adit sedang asyik bermain bola di lapangan, ketika tiba-tiba Doni yang sedang berlari terpeleset dan terjatuh

(27)

22

Narator : Melihat Doni yang terjatuh Adit dan teman-teman langsung berlari menghampiri Doni

Doni : Wah kakinya Doni berdarah Andi : Kasihan Doni

Andi : Bagaimana ini ? Adit : Ayo kita tolong Doni

Narator : Mereka pun kemudian membantu Doni berdiri kembali, tetapi kaki Doni berdarah dan tidak dapat berjalan

Doni : Huuu sakit sekali aku tidak bisa berjalan

Narator : Adit pun memiliki ide untuk mengambilkan Doni kursi yang ada di kelas sehingga Doni bisa duduk, mereka pun akhirnya membantu Doni untuk duduk di kursi. Kemudian Adit pun berlari ke ruang guru untuk memberitahu kondisi Doni

Adit : Assalamualaikum bu guru

Ibu guru : Waalaikumussalam, Ada apa Adit?

Adit : Ibu Doni jatuh saat main bola kakinya berdarah bu

Narator : Adit dan ibu guru pun melihat kondisi Doni, setelah itu ibu guru kemudian membersihkan luka Doni dan mengobatinya, Adit dan teman-teman menunggu Doni untuk diobati

Ibu guru : Nah anak-anak perilaku kalian tadi merupakan perilaku yang baik, karena kalian tidak ragu untuk segera menolong teman dan memanggil ibu guru

Andi : Memangnya kenapa harus segera ditolong kenapa bu ?

Ibu guru : Karena dengan segera memberikan pertolongan, teman kalian akan bisa cepat sembuh dan bisa segera bermain bersama lagi

Siswa : Ooh begitu bu

Pesan Adit: Menolong teman itu perbuatan yang baik, jika ada temanmu yang kesusahan jangan ragu untuk segera menolong, atau meminta bantuan ibu guru untuk menolong Pertanyaan Adit: Jika ada temanmu yang terjatuh, maukah kamu membantunya ?

(28)

23

Pertemuan 4 Menyumbang Tujuan :

1. Mengetahui konsep memberi atau menyumbang

2. Mampu mendeskripsikan perilaku memberi atau menyumbang 3. Dapat mencontohkan perilaku memberi atau menyumbang

4. Memiliki keinginan untuk memberikan bantuan kepada orang lain atau teman yang membutuhkan

Waktu : Waktu penayangan : 1 digital storytelling = 5 menit

2 digital storytelling = 10 meni Tanya jawab per-sesi : 10 menit

Penjelasan Ulang per-sesi : 15 menit Istirahat : 10 menit Perlengkapan :  Laptop  Speaker  Infocus  Lembar Observasi  Ballpoint Prosedur :

1. Setiap anak dibagi kedalam kelompok-kelompok berjumlah 5 orang dengan 1 kambing (kakak pembimbing).

2. Mc membuka acara dengan memperkenalkan diri dan masing-masing kakak pembimbing di setiap kelompok

3. MC mengajak anak untuk mengingat materi pertemuan sebelumnya

4. MC mengarahkan anak untuk duduk dengan rapih, sebelum memulai penayangan digital storytelling

5. Kakak pembimbing kemudian mulai menayangkan digital storytelling

6. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

(29)

24

7. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

8. Kemudian kakak pembimbing membimbing anak-anak untuk mulai menjawab pertanyaan aplikatif yang akan ditayangkan setelah cerita sambil menuliskannya dalam kolom observasi

9. MC kemudian mengarahkan anak untuk bersama-sama menonton tayangan digital storytelling sekali lagi sambil menjelaskan cerita

10. Kemudian menanyakan pertanyaan yang sudah ditanyakan kakak pembimbing sekali lagi

11. Anak-anak dipersilahkan untuk istirahat selama 10 menit sebelum masuk ke sesi kedua 12. Kemudian kakak pembimbing mengajak anak-anak untuk kembali ke dalam kelas dan masuk ke sesi kedua untuk menyaksikan digital storytelling kedua dan menanyakan pertanyaan seperti pada sesi pertama.

13. Pengulangan materi yang dilakukan oleh MC seperti pada sesi pertama 14. MC kemudian menutup acara, MC dan kakak pembimbing berpamitan

Materi (Sesi 1) :

Belajar Menyumbang

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Narator : Hari itu Adit dan Rani sedang libur sekolah, dan mereka sedang asyik bermain bola bersama di halaman rumah

Kemudian Ayah dan ibu memanggil Adit dan Rani

Ibu : Adit, Rani kalian kan sudah mulai libur, ayah dan ibu ingin mengajak kalian ke suatu tempat

Adit : Kemana bu

Ibu : Nanti kalian juga pasti akan tahu

Narator : Kemudian ibu mengajak Rani untuk membereskan pakaian yang sudah tidak terpakai, begitu juga ayah yang mengajak Aadit untuk membereskan barang-barang seperti mainan yang sudah tidak terpakai lagi seperti buku dan mainan lama Adit

(30)

25

Kemudian pada pagi harinya sebelum berangkat ayah dan ibu mengumpulkan banyak sekali kardus berisi barang-barang yang kemarin disiapkan

Adit : Sebenarnya barang-barang ini untuk apa bu ? Rani : Iya bu sebenarnya untuk apa ?

Ibu : Nanti kalian juga akan tahu

Narator : Adit, Kak Rani , Ayah dan ibu pun akhirnya pergi bersama, beberapa menit kemudian mereka sampai di panti asuhan

Rani :bapak ibu untuk apa kita pergi ke panti asuhan? Adit : Iya Adit belum pernah kesini

Ibu : Justru karena Adit dan Rrani belum pernah kesini makannya ayah dan ibu ajak kesini, Disini Adit dan Rani bisa ikut bermain dengan teman-teman dan memberikan barang-barang kita yang sudah tidak terpakai lagi

Narator : Tidak butuh waktu lama Rani dan Adit mulai bermain bersama anak-anak yang tinggal di panti asuhan, mereka juga tidak lupa untuk berbagi barang-barang yang sebelumnya sudah mereka kumpulkan.

Latar sesampainya di rumah

Adit : Pak bu, tadi Adit senang sekali bisa bermain bersama teman-teman tadi mereka juga terlihat senang sekali saat Adit dan Kak Rani ikut bermain bersama, terlebih saat Adit memberikan mainan lama Adit katanya mereka belum pernah bermain dengan mainan itu

Rani : Rani juga senang main sama mereka

Ibu : Syukurlah kalau kalian senang, itu artinya kalian anak yang hebat mau berbagi dengan orang lain,terlebih dengan membantu kita dapat merasa senang karena dapat membuat orang lain juga ikut merasa senang.

Pesan Adit : Menyumbang atau memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan itu artinya kita sedang berbagi kebahagiaan dengan orang lain

Pertanyaan Adit : Apakah kamu ingin mencoba memberikan bantuan kepada orang lain?

(31)

26

Materi (Sesi 2) :

Menyumbang teman yang sakit

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Ibu guru : Anak-anak kemarin malam, teman kita Andi tertimpa musibah, rumah Andi kebakaran, sehingga rumah dan barang-barang Andi hangus terbakar. Saat ini Andi belum bisa masuk sekolah dan masih istirahat di rumah neneknya

Adit : Wah kasihan sekali Andi Doni : Iya kasihan sekali

Ibu guru : Kalian tidak usah bersedih, besok ibu berencana untuk menjenguk Andi ada yang mau ikut ?

Siswa/i : Saya ikut bu guru (serentak)

Ibu guru : Wah semuanya mau ikut ya, jangan lupa kalau begitu besok masing-masing dari kita mengumpulkan uang untuk diberikan kepada keluarga Andi ya

Adit : Untuk apa ibu uangnya ?

Ibu guru : Begini, rumah Andi kan terbakar tadi malam, semua barang-barang Andi seperti buku, baju dan mainan semuanya hangus terbakar, kita sebisa mungkin harus membantu Andi dan keluarganya yang sedang bersedih, uang itu nantinya bisa digunakan keluarga Andi untuk membeli mainan dan makanan

Siswa/siswi : Oh begitu ya bu

Narator : Keesokan harinya Adit dan teman-teman mengumpulkan uang mereka kedalam sebuah kotak, kotak itu nantinya akan diberikan kepada keluarga Andi untuk membantu meringankan beban mereka

Setelah pelajaran berakhir Adit dan teman-teman bersama ibu guru mengunjungi Andi saat itu Andi terlihat sedang sedih

Adit : Andi jangan sedih, kami semua kesini kan ingin membantumu supaya tidak sedih lagi, ini dari kami semua

(32)

27

Pesan Adit : Memberikan pertolongan kepada teman yang sedang memerlukan pertolongan dapat mengurangi rasa sedih mereka

Pertanyaan Adit : Jika kalian memiliki teman yang sedang terkena musibah seperti Andi, apakah kalian mau membantunya?

(33)

28

Pertemuan 5 Kejujuran

Tujuan :

1. Mengetahui konsep kejujuran

2. Mampu mendeskripsikan perilaku jujur 3. Dapat mencontohkan perilaku jujur

4. Berani mengakui kesalahan yang dilakukan

Waktu : Waktu penayangan : 1 digital storytelling = 5 menit

2 digital storytelling = 10 meni Tanya jawab per-sesi : 10 menit

Penjelasan Ulang per-sesi : 15 menit Istirahat : 10 menit Perlengkapan :  Laptop  Speaker  Infocus  Lembar Observasi  Ballpoint Prosedur :

1. Setiap anak dibagi kedalam kelompok-kelompok berjumlah 5 orang dengan 1 kambing (kakak pembimbing).

2. Mc membuka acara dengan memperkenalkan diri dan masing-masing kakak pembimbing di setiap kelompok

3. MC mengajak anak untuk mengingat materi pertemuan sebelumnya

4. MC mengarahkan anak untuk duduk dengan rapih, sebelum memulai penayangan digital storytelling

(34)

29

6. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

7. Setelah cerita selesai ditayangkan kakak pembimbing kemudian mulai bertanya kepada anak mengenai apa yang bisa didapatkan dari cerita yang ditayangkan, sambil menuliskan jawaban anak di kolom observasi

8. Kemudian kakak pembimbing membimbing anak-anak untuk mulai menjawab pertanyaan aplikatif yang akan ditayangkan setelah cerita sambil menuliskannya dalam kolom observasi

9. MC kemudian mengarahkan anak untuk bersama-sama menonton tayangan digital storytelling sekali lagi sambil menjelaskan cerita

10. Kemudian menanyakan pertanyaan yang sudah ditanyakan kakak pembimbing sekali lagi

11. Anak-anak dipersilahkan untuk istirahat selama 10 menit sebelum masuk ke sesi kedua 12. Kemudian kakak pembimbing mengajak anak-anak untuk kembali ke dalam kelas dan masuk ke sesi kedua untuk menyaksikan digital storytelling kedua dan menanyakan pertanyaan seperti pada sesi pertama.

13. Pengulangan materi yang dilakukan oleh MC seperti pada sesi pertama 14. MC kemudian menutup acara, MC dan kakak pembimbing berpamitan

Materi (Sesi 1) :

Belajar Jujur

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Narator : Hari itu Kak Rani sedang membuat prakarya dengan kedua temannya Kak Dea dan Kak Hasan, sedangkan Adit sedang bermain dengan boneka panda miliknya

Rani : teman-teman sepertinya lemnya habis Dea : Oh iya kita kekurangan lem

Rani : Kak Rani mau pergi? Aku juga mau ke minimarket

Narator : Akhirnya Adit dan Rani pergi bersama ke minimarket yang ada di dekat rumah.... Di minimarket Rani membeli lem dan Adit membeli beberapa jajanan kesukaannya ... Setelah membayar, mereka pun kembali pulang ke rumah

(35)

30

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Adit dan Rani melewati banyak toko Adit : Wah Kak Rani ada toko es krim baru, aku ingin beli es krim itu

Rani : Yah Adit uang kakak sudah habis untuk membeli lem

Adit : Yah uang Adit juga sudah habis untuk membeli jajana... yaah tapi aku ingin sekali Rani : Bagaiaman dong Adit kakak kan tidak membawa uang lagi, ini selebihnya uang teman

kakak hasil patungan untuk membeli lem

Adit : Kalau begitu kita pakai saja dulu uangnya kak, kan teman kakak tidak tahu

Rani : Tidak Adit, itu uang teman kakak, punya orang lain, kita tidak boleh menggunakannya untuk membeli barang kita sendiri... mulai sekarang kita harus belajar untuk bersikap jujur ya Adit, kita tidak boleh mengunakan uang orang lain tanpa seizin orang tersebut Adit : Oh iya kak, maafkan Adit ya karena tidak bersikap jujur

Narator : Akhirnya Adit pun tidak jadi membeli es krim, Adit dan kak Rani akhirnya langsung kembali ke rumah

Pesan Adit : Kita harus berbuat jujur, tidak boleh menggunakan barang yang bukan milik kita Pertanyaan Adit : Jika uang temanmu terjatuh di kelas, apakah kamu akan mengembalikannya?

a. Iya b. Tidak

Materi (Sesi 2) :

Berani Jujur itu Hebat

(Perkenalan Tokoh di awal cerita)

Narator : Hari itu saat jam istirahat Adit dan teman-teman bermain bola di dalam ruangan kelas

Ibu guru : Adit Doni main bolanya kok di dalam kelas enakan di halaman sekolah yang luas biar bisa bebas menendang bola kalau main di dalam kelas tidak enak karena ada banyak kaca nanti kalau kena kaca dan kacanya pecah bisa melukai kalian

(36)

31

Narator : Meskipun bu guru sudah menasehati tetapi Adit dan teman-teman masih saja bermain bola di dalam ruangan kelas, hingga akhirnya (praang) vas bunga di meja bu guru jatuh dan pecah

Doni : Aduh vas bunganya pecah bagaimana ini Adit : (terdiam) bagaimana ya

Intan : Aku takut dimarahin

Adit : Tapi kalian tetap harus jujur kalau kalian memecahkan vasnya

Narator : Akhirnya Adit dan Doni pun melapor kepada bu guru kalo mereka memecahkan vas bunga di kelas

Adit : Ibu guru maaf tadi Adit dan Doni memecahkan vas bunga Doni : Maaf bu guru

Ibu guru : Tuh kan tadi ibu sudah bilang jangan main bola di ruang kelas, mainnya di luar saja tapi kalian tidak mau dengar

Adit : Iya bu tadi padahal cuman main sebentar saja Ibu guru : Ya sudah ibu guru maafkan

Doni : Ibu guru tidak marah ?

Ibu guru : Ibu marah karena kalian tidak mendengar perintah ibu untuk main di luar kelas, tetapi ibu juga senang karena kalian sudah jujur dan mau mengakui kalau kalian yang memecahkan vasnya

Seluruh Siswa: Terimakasih bu guru

Pesan Adit : Mau mengakui kesalahan itu merupakan bentuk kejujuran

Pertanyaan Adit : Jika kalian tidak sengaja merusak barang yang ada di kelas, apakah kalian akan melaporkannya kepada ibu guru ?

(37)

32

LEMBAR OBSERVASI

Lembar observasi ini akan digunakan dalam 5 pertemuan pemberian materi dan digunakan sebagai follow up program

Tabel Observasi Perilaku Prososial Anak

Nama Observee : Tanggal Observasi:

Jenis Kelamin : Nama Observer :

Usia :

No Aspek Indikator Sub Indikator Skor Keterangan 1 2 3 4

1 Sharing (Berbagi)

Bersedia untuk berbagi kepada orang lain baik dalam bentuk perasaan maupun tindakan . 1. Berbagi makanan dengan temannya 2. Mau bertukar mainan 3. Meminjamkan

alat tulis kepada

teman yang

meminjam 2 Cooperating

(Kerjasama)

Mau terlibat dalam kegiatan yang membutuhkan kerjasama dengan orang lain 1. Ikut bekerjasama dalam kegiatan membersihkan kelas bersama 2. Saling membantu membereskan mainan yang sudah digunakan 3. Bisa membuat sebuah prakarya bersama dalam kelompok 3 Helping (Menolong) Bersedia menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan 1. Menolong temannya yang terjatuh 2. Membantu teman yang sedang dalam kesulitan

3. Mengajak teman

yang belum

dijemput untuk pulang bersama

(38)

33 4 Donating (Memberi atau menyumbang) Memberi secara sukarela kepada orang lain yang sedang membutuhkan

1. Memberikan

sumbangan kepada orang atau teman yang sedang terkena musibah 2. Bersedia memasukkan uang kedalam kotak amal 3. Memberikan barang-barang yang sudah tidak terpakai kepada orang lain yang lebih

membutuhkan 5 Honesty

(Kejujuran)

Tindakan dan ucapan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya 1. Berani meminta maaf jika melakukan kesalahan 2. Tidak menggunakan barang milik orang lain tanpa seizin orang tersebut 3. Berani mengakui

(39)

34

Kriteria Penilaian Observasi

No Aspek Sub Indikator Skor Kriteria

1 Sharing (Berbagi) 1. Berbagi makanan dengan temannya

2. Mau bertukar mainan 3. Meminjamkan alat tulis

kepada teman yang meminjam

4 Anak langsung melakukan tindakan berbagi seperti berbagi makanan, bertukar mainan dan meminjamkan alat tulis kepada temannya

3 Pada awalnya anak terlihat ragu, tetapi kemudian anak melakukan tindakan berbagi seperti berbagi makanan, bertukar mainan dan meminjamkan alat tulis kepada temannya

2 Pada awalnya anak terlihat ragu, tetapi kemudian anak tidak melakukan tindakan berbagi seperti berbagi makanan, bertukar mainan dan meminjamkan alat tulis kepada temannya

1 Anak tidak mau melakukan tindakan berbagi seperti berbagi makanan, bertukar mainan dan meminjamkan alat tulis kepada temannya

2 Cooperating (Kerjasama)

1. Ikut bekerjasama dalam kegiatan membersihkan kelas bersama

2. Saling membantu membereskan mainan yang sudah digunakan 3. Bisa membuat sebuah

prakarya bersama dalam kelompok

4 Anak mampu bekerjasama dengan baik dan berperan aktif di dalam kelompok seperti mau membantu teman satu kelompok dan menuangkan ide di dalam kelompok

3 Bisa berada di dalam suatu kelompok dan mampu mengerjakan tugasnya, tetapi tidak berperan aktif (tidak membantu teman satu kelompok, diam saja dan mengerjakan tugasnya sendiri) 2 Anak dapat berada di dalam suatu

kelompok dengan orang lain, tetapi tidak mampu mengerjakan tugasnya dan asyik bermain sendiri

1 Tidak bisa berada di dalam suatu kelompok,tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan dan mengganggu teman yang lain

3 Helping (Menolong)

1. Menolong temannya yang terjatuh

2. Membantu teman yang sedang dalam kesulitan 3. Mengajak teman yang

belum dijemput untuk pulang bersama

4 Langsung melakukan tindakan untuk menolong orang lain yang sedang kesulitan

3 Pada awalnya anak terlihat ragu untuk menolong, tetapi kemudian anak melakukan tindakan menolong orang lain yang sedang kesulitan

2 Pada awalnya anak terlihat ragu untuk menolong, dan kemudian tidak melakukan tindakan untuk menolong orang lain yang sedang kesulitan

(40)

35

1 Anak tidak mau menolong orang lain yang sedang kesulitan

4 Donating

(Memberi atau menyumbang)

1. Memberikan sumbangan kepada orang atau teman yang sedang terkena musibah

2. Bersedia memasukkan uang kedalam kotak amal 3. Memberikan

barang-barang yang sudah tidak terpakai kepada orang lain yang lebih membutuhkan

4 Anak secara langsung menunjukkan tindakan memberi atau menyumbang, seperti memasukkan uang ke dalam kotak amal dan mengeluarkan uang untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan

3 Pada awalnya anak terlihat ragu-ragu untuk menunjukkan tindakan memberi atau menyumbang, namun kemudian menunjukkan tindakan memberi atau menyumbang seperti memasukkan uang ke dalam kotak amal dan mengeluarkan uang atau memberikan barang untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan

2 Pada awalnya anak terlihat ragu-ragu untuk menunjukkan tindakan memberi atau menyumbang, namun kemudian tidak menunjukkan tindakan memberi atau menyumbang seperti memasukkan uang ke dalam kotak amal dan mengeluarkan uang atau memberikan barang untuk memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan 1 Anak tidak mau memberi atau

menyumbang untuk orang lain yang sedang membutuhkan

5 Honesty (Kejujuran)

4. Berani meminta maaf

jika melakukan

kesalahan

5. Tidak menggunakan barang milik orang lain tanpa seizin orang tersebut

6. Berani mengakui kesalahan

4 Anak berani secara langsung mengakui kesalahan dan meminta maaf jika berbuat salah, dan selalu meminta izin terlebih dulu sebelum menggunakan barang milik orang lain

3 Anak pada awalnya terlihat ragu-ragu, tetapi kemudian mengakui kesalahan dan meminta maaf jika berbuat salah, dan selalu meminta izin terlebih dulu sebelum menggunakan barang milik orang lain

2 Anak pada awalnya terlihat ragu-ragu, tetapi kemudian tidak mengakui kesalahan dan meminta maaf jika berbuat salah, dan selalu meminta izin terlebih dulu sebelum menggunakan barang milik orang lain

1 Anak tidak mau mengakui kesalahan dan meminta maaf jika berbuat salah, dan selalu meminta izin terlebih dulu sebelum menggunakan barang milik orang lain

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari prosentase rata-rata hasil dari setiap aspek yang berkategorikan mampu antara lain, Aspek anak mampu menjawab judul cerita dari siklus I sebesar 53,3%

Mengingat begitu besarnya manfaat cerita, sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul : “ Peningkatkan Sikap Perilaku Anak Usia Dini

10 Selanjutnya, keterampilan berbicara anak yang digambarkan dari aspek menjawab pertanyaan, setelah menggunakan metode bercerita menggunakan buku cerita bergambar

mensosialisasikan peraturan kelas dibacakan setiap hari dan berulang- ulang, melakukan tanya jawab mengenai pesan-pesan moral yang disampaikan melalui cerita dapat

2) Pada Siklus II perilaku prososial anak meningkat di antaranya yang paling tinggi aspek berbagi dengan teman pada pertemuan pertama 75%, pada pertemuan kedua 82%

1) Peneliti lebih ekspresif dalam menyampaikan cerita di depan anak- anak agar lebih menarik perhatian anak-anak. Peneliti juga lebih kreatif membuat suara yang berbeda

Namun kenyataan yang tampak di lapangan terdapat beberapa anak yang merasa takut, malu, kurang percaya diri untuk menjawab pertanyaan ataupun untuk melanjutkan karakter saat

Untuk menjawab sub masalah 1 yakni tentang perencanaan pembelajaran peningkatan aktivitas bertanya pada anak usia 4-5 tahun melalui cerita bergambar di RA Al-Ikhlas di