• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI DI PASAR SAHAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVESTASI DI PASAR SAHAM"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

∂R

i

DANAREKSA RESEARCH INSTITUTE

INVESTASI DI PASAR SAHAM

INVESTASI DI PASAR SAHAM

Danareksa Research Institute

Materi

Materi

Sekolah

Sekolah

Pasar

Pasar

Modal

Modal

Kelas

(2)
(3)

Ekonomi AS : Pertumbuhan Akan Semakin Cepat

•Membaiknya perkembangan ekonomi ditandai naiknya IKK, dan diikuti sejumlah indikator

ekonomi lain seperti produksi industri dan penjualan retail.

•Kenaikan IKK akan mendorong naiknya belanja rumah tangga yang akan menggerakkan

ekonomi (kontribusinya duapertiga ekonomi AS)

(15.0) (10.0) (5.0) 0.0 5.0 10.0 15.0

Jan-06 Jun-06 Nov-06 Apr-07 Sep-07 Feb-08 Jul-08 Dec-08 May-09 Oct-09 Mar-10 0 20 40 60 80 100 120

US: Industrial Production Index (% YoY) US: Retail Sales (% YoY)

(4)

Early Economic Indicators

Leading Economic Index (LEI):

adalah indeks yang bergerak mendahului CEI, sehingga dapat memberikan

gambaran tentang arah pergerakan perekonomian dalam waktu 6 sampai 12 bulan

mendatang.

Component of prompt indicators:

- CEI (coincident economic index)

- LEI (leading economic index)

Coincident Economic Index (CEI):

(5)

Ekonomi AS : Pertumbuhan Akan Semakin Cepat

Menurut Conference Board, Amerika memasuki resesi sejak bulan Desember 2007. Namun

data terakhir menunjukkan LEI terus naik, yang memberikan indikasi awal bahwa proses

pemulihan yang terjadi akan berkesinambungan.

(6)

Ekonomi EU : Masih Tumbuh

Indikator ekonomi saat ini (CEI) dan masa depan (LEI) masih memperlihatkan kondisi

ekonomi EU yang tetap tumbuh.

EU Economic Sentiment Indicator (EU 27)

60 70 80 90 100 110 120 Feb-0 4 Jun-0 4 Oct-0 4 Feb-0 5 Jun-0 5 Oct-0 5 Feb-0 6 Jun-0 6 Oct-0 6 Feb-0 7 Jun-0 7 Oct-0 7 Feb-0 8 Jun-0 8 Oct-0 8 Feb-0 9 Jun-0 9 Oct-0 9 Feb-1 0 Jun-1 0

DZ Bank Europe Leading Indicator EU Zone

90 92 94 96 98 100 102 104 Jan-04May-0 4

Sep-04Jan-05May-05Sep-05Jan-06May-0 6 Sep-0

6 Jan-07May-0

7

Sep-07Jan-08May-08Sep-08Jan-09May-0 9 Sep-0 9 Jan-10May-1 0 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6

(7)

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara, %

Polling yang dilakukan oleh Bloomberg menunjukkan bahwa para ekonom memperkirakan

pada tahun 2010 kondisi perekonomian dunia diperkirakan akan lebih baik. Di kawasan Asia

Tenggara Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat ditahun ini.

(8)

Suku Bunga Di Berbagai Negara

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 US UK China Euro -5 -3 -1 1 3 5 7 9 11 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10

(9)

Perkiraan Harga Minyak Dunia

Sumber: Energy Information Administration (Juni 2010)

West Texas Intermediate US$/BBL

58.1 80.3 78.0 78.0 78.6 76.1 68.2 59.5 42.9 58.4 118.1 124.0 97.9 90.8 81.0 82.0 83.0 84.0 65.0 75.5 35 45 55 65 75 85 95 105 115 125 135 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 2007 2008 2009 2010 2011

(10)

Pergerakan Harga Komoditas

Coal 1 51 101 151 201 251

1-Jan-08 1-May-08 1-Sep-08 1-Jan-09 1-May-09 1-Sep-09 1-Jan-10 1-May-10

Nickel 1 5001 10001 15001 20001 25001 30001 35001 40001

1-Jan-08 1-May-08 1-Sep-08 1-Jan-09 1-May-09 1-Sep-09 1-Jan-10 1-May-10

Palm Oil Rotterdam

30 230 430 630 830 1030 1230 1430 1630 1-Jan-08 1-Apr-08 1-Jul-08 1-Oct-08 1-Jan-09 1-Apr-09 1-Jul-09 1-Oct-09 1-Jan-10 1-Apr-10 1-Jul-10 Soybean oil 20 30 40 50 60 70 80

(11)

Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: Relatif Stabil

Sampai dengan akhir 2009 laju inflasi mencapai 2.78% dan kemudian meningkat

menjadi 6.0% pada akhir tahun 2010. Dengan demikian BI rate diperkirakan akan

stabil pada level 6.5% hingga akhir 2010.

Laju Inflasi dan BI Rate

-0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Ja n -08 Ma r-0 8 M ay-0 8 Ju l-08 Se p -0 8 N o v-08 Ja n -09 Ma r-0 9 M ay-0 9 Ju l-09 Se p -0 9 N o v-09 Ja n -10 Ma r-1 0 M ay-1 0 Ju l-10 Se p -1 0 N o v-10 2.2 3.7 5.2 6.7 8.2 9.7 11.2 12.7

(12)

Coincident Economic Index: Makin meningkat!

Dalam periode Juli 2008 –

Februari 2009 CEI

cenderung menurun. Hal

ini mengindikasikan

adanya perlambatan yang

signifikan dalam

pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Sejak bulan Maret 2009,

CEI terus mengalami

kenaikan, yang

mengindikasikan aktivitas

perekonomian yang

semakin meningkat

Composite Coincident Index

95 98 101 104 107 110 113 J-05 A-05 J-05 O-05 J-06 A-06 J-06 O-06 J-07 A-07 J-07 O-07 J-08 A-08 J-08 O-08 J-09 A-09 J-09 O-09 J-10 A-10 -6.4 -3.9 -1.4 1.1 3.6 6.1 Index (LHS) SM6,% (RHS)

(13)

Leading Economic Index: Tren meningkat

LEI cenderung menurun dari

bulan Desember 2007 hingga

Oktober 2008.

Pada bulan Nopember 2008

LEI mulai membaik dan

tren-nya terus meningkat.

Hal ini mengindikasikan bahwa

proses pemulihan ekonomi

yang terjadi akan

berkesinambungan

(sustainable).

COMPOSITE LEADING INDEX

94 98 102 106 110 114 118 J-05 A-05 J-05 O-05 J-06 A-06 J-06 O-06 J-07 A-07 J-07 O-07 J-08 A-08 J-08 O-08 J-09 A-09 J-09 O-09 J-10 A-10 -7.0 -4.5 -2.0 0.5 3.0 5.5 8.0 Index (LHS) SM6,% (RHS)

(14)

Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia: Dapat Berlangsung 7 Tahun

83 87 90 94 97 101 104 108 111 72 78 84 90 96 102 108 114 120 Ja n ‐90 Ja n ‐91 Ja n ‐92 Ja n ‐93 Ja n ‐94 Ja n ‐95 Ja n ‐96 Ja n ‐97 Ja n ‐98 Ja n ‐99 Ja n ‐00 Ja n ‐01 Ja n ‐02 Ja n ‐03 Ja n ‐04 Ja n ‐05 Ja n ‐06 Ja n ‐07 Ja n ‐08 Ja n ‐09 Resesi LEI (LHS) CEI (RHS)

ekspansi

(15)

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK): Daya Beli Membaik

IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian

secara keseluruhan.

IKK turun tajam ke level 65.3 di bulan Mei 2008 menyusul kenaikan harga BBM, dan setelah itu

rebound dan naik terus sampai bulan Agustus 2009. Setelah Itu IKK menurun, akan tetapi tetap

berada pada level yang relatif tinggi.

Indeks Kepercayaan Konsumen

40 50 60 70 80 90 100 110

Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10

(16)

Indeks Sentimen Bisnis : Kepercayaan CEO Masih Tinggi

Kepercayaan pebisnis masih bertahan dilevel yang tinggi. Membaiknya ekspektasi pengusaha

terhadap ekonomi akan mendorong mereka lebih berani berekspansi dan mengembangkan

usahanya.

Business Sentiment Index

90 100 110 120 130 140 150

Jan-09 Mar-09 May-09 Jul-09 Sep-09 Nov-09 Jan-10 Mar-10 May-10

(17)

Pergerakan CEI, LEI, dan IHSG

Kondisi dan prospek ekonomi Indonesia yang masih cerah mendorong investor untuk terus

berinvestasi di pasar modal

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Ja n-00 Ju l-00 Ja n-01 Ju l-01 Ja n-02 Ju l-02 Ja n-03 Ju l-03 Ja n-04 Ju l-04 Ja n-05 Ju l-05 Ja n-06 Ju l-06 Ja n-07 Ju l-07 Ja n-08 Ju l-08 Ja n-09 Ju l-09 Ja n-10 90 95 100 105 110 115 120 IHSG LEI CEI

(18)

Bursa Saham: Bullish

Bursa saham

terus

mengalami

penguatan seiring membaiknya sinyal

pemulihan ekonomi. Hal yang sama

juga diikuti rupiah yang stabil.

JCI akhirnya

menembus

titik

psikologis di level 3.000. Dikawasan

Asia, JCI termasuk

bursa yang

tumbuh cukup pesat (20 persen %

YTD).

Performance of Stock Markets YTD (%)

(1.0) (1.9) (10.6) (4.8) 2.6 14.4 5.7 4.5 20.0 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

INDU UKX NKY HIS STI SET KLCI KOSPI JCI

(19)
(20)

Fundamental analysis

ƒ

Terfokuskan pada analisis kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan untuk

menentukan harga saham dinilai secara tepat.

ƒ

Long-term point of view.

Technical analysis

ƒ

Pendekatan teknikal untuk keputusan investasi merefleksikan ide bahwa harga

bergerak dalam

trends

yang dicerminkan dengan perubahan perilaku investor dalam

menaksirkan ekonomi, moneter, politik, dan psikologi.

ƒ

Short-term point of view.

(21)

Economic Analysis

ƒ

Menganalisis kondisi ekonomi global, domestik saat ini, dan prospeknya kedepan.

ƒ

Contohnya: GDP, inflasi, tk suku bunga, politik, dll.

Industry Analysis

ƒ

Menganalisis kinerja industri, dan meneropong prospek industri kedepan, yang

mempengaruhi kinerja perusahaan.

ƒ

Contohnya: jangka panjang (pertambangan, telekomunikasi), jangka menengah

(infrastruktur, dan properti), jangka pendek (retail).

Company Analysis

ƒ

Analisis kinerja keuangan perusahaan, dengan melihat rasio-rasio keuangan, dan

perbandingan dengan perusahaan lain.

ƒ

Contohnya: rasio profitabilitas, pertumbuhan penjualan, leverage, dll

(22)

Prinsip Analisis Teknikal

1. Market action discounts everything.

Sentimen apapun dapat menggerakan pasar, baik secara fundamental, politis, psikologis,

dan lainnya, yang kemudian tecermin dalam pergerakan harga saham.

Kenaikan harga komoditas

Resesi ekonomi

(23)

Prinsip Analisis Teknikal

Sideways (flat)

Downtrend

Uptrend

2. Prices move in trends.

Analisis teknikal bertujuan untuk mengidentifikasi titik belok (turning point) dari tren harga

rata-rata. Trend dari optimisme investor mempengaruhi pergerakan harga.

(24)

Prinsip Analisis Teknikal

3. History repeats itself.

Harga saham mempunyai pola yang selalu berulang-ulang sepanjang masa. Pola

tersebut mengikuti pola peak-and-trough (puncak dan lembah) yang amat sederhana

tetapi efektif mengidentifikasikan pergerakan

(25)

Prinsip Analisis Teknikal

Harga saham ASII memiliki area lembah (oversold) dan

(26)

Grafik IHSG

Memasuki puasa dan lebaran, pasar bergerak flat Pasca lebaran dan menanti kinerja kuartal 3 Earning season Earning season

(27)

Mengukur Kekuatan Trend

1. Average Directional Movement Index

• Indikator ini berguna untuk mengukur apakah pergerakan harga saham saat ini masih dalam trend ( naik atau turun), atau bergerak flat (sideways).

• ADX mendasarkan pada pergerakan dua indikator ADX, yaitu +DI (14 periode) dan –DI (14 periode).

+DI menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga (naik), sedangkan –DI

menunjukkan tekanan penurunan harga (turun).

ADX < 20 menunjukkan trend lemah, dan jika ADX > 40, menunjukkan adanya

trend kuat.

• Ketika ADX bergerak dari bawah nilai 20 menuju nilai diatas 20, Î pola trend. • Ketika ADX bergerak dari atas nilai 40 menuju nilai dibawah 40, Î pola trading.

• Pada saat trend cukup kuat (garis ADX naik dari bawah keatas level 40), sinyal beli ditunjukkan ketika garis +DI memotong dari bawah keatas garis –DI, yang berarti bahwa tekanan kenaikan harga lebih besar daripada tekanan penurunannya, dan sebaliknya sinyal jual ditunjukkan

ketika garis –DI memotong dari atas kebawah garis +DI.

• Titik ekstrim, yang merupakan perpotongan antara +DI dan –DI, dapat berfungsi sebagai titik masuk atau keluar pasar.

(28)

Mengukur Kekuatan Trend

Nilai ADX turun ke level dibawah 20, yang menunjukkan kondisi nontrending atau harga saham cenderung bergerak flat, dengan tekanan naik sedikit lebih kuat dibandingkan tekanan turun.

(29)

Mengukur Kekuatan Trend

Nilai ADX terus menguat ke atas nilai 40, dan diikuti kenaikan nilai +DI, yang mengindikasikan pola trending, dan kekuatan trend naik yang lebih dominan.

(30)

Identifikasi Overbought/Oversold

2. Commodity Channel Index

• Indikator ini dikembangkan oleh Donald Lambert.

• Idenya adalah harga saham memiliki siklus naik dan turun dalam interval berkala

• Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli

(overbought), yang menjadi pertimbangan masuk dan keluar pasar.

• Interpretasi:

a. Nilai Commodity Channel Index (CCI) berada diatas 100, menunjukkan bahwa harga saham memasuki area jenuh beli,

(31)

Identifikasi Overbought/Oversold

Mulai turunnya nilai CCI dari area overbought, menunjukkan turunnya tekanan akumulasi saham

(32)

Identifikasi Overbought/Oversold

3. Slow Stochastic

• Indikator ini dikembangkan oleh George C. Lane

• Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli

(overbought), guna strategi masuk dan keluar pasar.

• Interpretasi:

a. Nilai Slow Stochastic (SS) dibawah 20 mengindikasikan harga saham berada di area oversold, sedangkan jika diatas 80 dianggap memasuki area averbought.

b. Sinyal beli dan jual dapat dihasilkan dari perpotongan garis %K dengan %D, dan divergensi dari level overbought atau oversold.

c. Sinyal beli muncul ketika garis %K memotong garis %D dari bawah keatas. Sinyal jual muncul ketika garis %K memotong garis %D dari atas kebawah.

(33)

Identifikasi Overbought/Oversold

Garis %K bergerak diatas %D menunjukkan harga saham masih bergerak naik

(34)

Identifikasi Overbought/Oversold

4. Relative Strength Index

• Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder.

• Indikator ini berguna untuk menentukan area jenuh jual (oversold) dan area jenuh beli (overbought).

• Interpretasi:

a. Garis RSI yang berada dibawah 30 mengindikasikan oversold, dan jika diatas 70 berarti

overbought.

b. Failure swings dapat dibedakan dalam bearish failure swing (BEFS) dan bullish failure swing

(BUFS).

• BEFS terjadi ketika RSI telah mencapai level diatas 70 (K1), selanjutnya turun (T1), dan naik kembali (K2) namun tidak setinggi K1, dan turun kebawah T1. BEFS ini akan terlihat seperti huruf “M”.

• BUFS akan terjadi pada level 30 dan membentuk pola huruf “W”. Baik BEFS atau BUFS sendiri tidak serta merta memberikan sinyal jual atau beli.

• Baik BEFS atau BUFS sendiri tidak serta merta memberikan sinyal jual atau beli. Harus dikonfirmasi dengan indikator lain, seperti slow stochastic.

(35)

Identifikasi Overbought/Oversold

Kenaikan harga saham telah mencapai titik jenuh. Hal ini terlihat dari nilai RSI yang berada diatas angka 70.

(36)

Identifikasi Overbought/Oversold

BEFS (pola huruf M) diikuti penurunan harga saham. Hal ini juga dikonfirmasi oleh perpotongan %K SS dari atas kebawah %D

(37)

Identifikasi Harga Saham Relatif Tinggi atau Rendah

5. Bollinger Bands

• Indikator ini dikembangkan oleh John Bollinger.

• Indikator ini berguna untuk mengidentifikasi apakah harga saham relatif tinggi atau rendah. • Indikator ini terdiri atas middle band, upper band, dan lower band.

• Harga saham dianggap tinggi ketika menyentuh upper band, dan rendah disaat menyentuh

lower band.

Double Bottom Buy: Sinyal ini terjadi ketika harga saham menembus lower band, dan

kembali berbalik arah (titik reverse pertama) diatas lower band. Satu hal yang penting adalah ketika terjadi penurunan yang kedua, dan berbalik (titik reverse kedua), maka titik ini lebih tinggi dari titik reverse pertama, dan diatas lower band. Sinyal bullish (beli) terjadi jika harga saham bergerak memotong keatas middle band.

Double Top Sell: Sinyal ini sifatnya hampir sama dengan double bottom buy, tetapi

diterapkan pada kondisi bearish. Sinyal ini terjadi ketika harga saham bergerak menembus

upper band, dan berbalik (titik reverse pertama), selanjutnya terjadi kenaikan kedua dan

berbalik arah(titik reverse kedua). Titik reverse kedua ini biasanya lebih rendah dari yang pertama dan berada dibawah upper band. Sinyal bearish (jual) terjadi jika harga saham bergerak memotong kebawah middle band

(38)

Identifikasi Bullish/Bearish

Harga saham yang telah menyentuh upper band, menunjukkan harga saham yang relatif tinggi

(39)

Identifikasi Bullish/Bearish

(40)

Ekspektasi keliru ttg Support dan Resistance (SR):

“SR adalah target harga”

Kenyataannya:

• “The definition of

support

is a price area below the current market where

you will look for the possible termination of a decline and where you would

consider being a buyer of whatever market you are analyzing”

• “The definition of

resistance

is a price area above the current market where

you would look for the possible termination of a rally and consider being a

seller” (Boroden, 2008)

(41)

Support & Resistance

S & R menggambarkan bahwa naik dan turunnya harga saham pasti memiliki batas

(batas atas dan batas bawah).

Support (batas bawah) Î level psikologis (tingkat harga), dengan tekanan beli

yang cukup kuat untuk menahan tekanan jual. Î posisi beli (

long

) Î Harga ↑.

Resistance (batas atas) Î level psikologis (tingkat harga), dengan tekanan jual

lebih besar daripada minat beli untuk merealisasikan keuntungan (

profit taking

) Î

posisi jual (

short

) Î Harga ↓.

Aksi jual Î harga saham turun Î

over supply

Î menyentuh titik yang disebut

support level.

Pada saat harga menyentuh titik

support level

, para pelaku pasar melihat bahwa

harga

undervalued

, murah untuk di beli, aksi beli terjadi.

Aksi beli Î menyentuh titik

resistance

. Pada saat itu harga terlalu

overvalued

pelaku

pasar akan melakukan aksi jual, harga turun, demikian selanjutnya.

(42)
(43)

Kenyataannya:

• SR Î titik psikologis yg ditentukan dengan berbagai tehnik yang dipercaya

cukup kuat menahan tekanan jual (S) atau tekanan beli (R).

• Target price Î harga wajar suatu saham yang dinilai dari faktor

fundamental.

Implikasinya :

• Teknik penentuan SR yang berbeda akan menghasilkan SR yang berbeda Î

SR Anda dgn SR orang lain dapat berbeda.

• SR hanya akan jadi prediksi rentang pergerakan harga suatu saham atau

indeks.

• Keputusan beli atau jual hanya diperoleh dari kombinasi indikator teknikal

lain dan penentuan SR.

(44)

Tehnik Pivot Point (Typical Price)

Range pergerakan harga kemarin merupakan prediktor

terbaik range action hari ini “ (Kaufmen, 1998)

Pivot

t

Î Average (Close, High, Low)

t-1

.

Support 1 = Pivot – (High - Pivot)

Resistance 1 = Pivot + (Pivot - Low)

Support 2 = Pivot – (Resistance 1 – Support 1)

Resistance 2 = (Pivot – Support 1) + Resistance 1

Support & Resistance

(45)

Rumus

Pivot = Avrg (Close, High,

Low).

S1 = Pivot – (High - Pivot)

R1 = Pivot + (Pivot - Low)

S2 = Pivot – (R1 – S1)

R2 = (Pivot – S1) + R1

Tehnik Pivot Point (Typical Price)

Contoh: Saham BBCA 16 Juni 2010

High (H) : 5700

Low (L) : 5600

Close (C) : 5650

Pivot : 5650

S1 = 5650 –(5700-5650) = 5600

R1 = 5650 + (5650-5600) = 5700

S2 = 5650 – (5700 – 5600) = 5550

R2 = ( 5650 – 5600) + 5700 = 5750

(46)

Tehnik Pivot Point (Typical Price)

S1

R1

S2

R2

(47)

Gambar

Grafik IHSG Memasuki puasa dan lebaran,  pasar bergerak flat Pasca lebarandanmenantikinerjakuartal 3 Earning season Earning season

Referensi

Dokumen terkait

Setelah ukurannya diketahui, dilakukan pengurutan fragmen mulai dari yang paling pendek hingga yang paling panjang, yaitu fragmen dengan ujung C (satu basa) hingga

1) Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas dll. 2)

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran mata kuliah yang berkaitan dengan kimia di Prodi D-III

Peneliti melakukan pengolahan data dan analisis data dalam bentuk statistika dan di analisis, untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan yang dihasilkan

Urban dread is one particularly acute form of a greater social and psychological mal- aise that one does not have to live in a big city to experience and is typical of a culture

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah adalah blender; wadah plastik; tampah bambu; nampan plastik; plastik; inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau

Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari pelaku perkawinan anak di bawah umur, pejabat desa serta para ulama Desa Tegaldowo, KUA kecamatan Gunem