PUTUSAN NOMOR HK.2010/18/XI/MP.11
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN
TENTANG
KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KMP BALIBO DI PERAIRAN PULAU ROTE, NUSA TENGGARA TIMUR
Pada tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 14.30 LT, KMP. Balibo ketika dalam pelayarannya dari Pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang tujuan Pelabuhan penyeberangan pantai Baru Rote, telah kandas diperairan Pulau Rote, pada posisi:
10º -34’-205” S/ 123º-12’-585” T
Akibat peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa manusia, namun kapal terhempas dan kandas.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor, KL.205/1/3/DN-11 tanggal 10 Juni 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal kandasnya KMP.BALIBO kepada Mahkamah Pelayaran.
Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.
Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :
1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) No. 036/ BA-D/IF/KPG/11/2011, tanggal 26 Pebruari 2011, dibuat oleh Nahkoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ba’a;
2. Kronologis Kecelakaan kapal KMP.BALIBO dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Direktorat Jenderal Perhubungan laut;
3. Berita acara Kecelakaan Kapal No.036/BA-D/IF-KPG/11/2011, tanggal 23 Pebruari 2011, dibuat oleh Mualim I, diketahui oleh Nakhoda KM.BALIBO;
4. Berita Acara Evakuasi Penumpang No.037/BA-D/IF-KPG/II/2011, tanggal 25 Pebruari 2011, dibuat oleh Nakhoda KMP. Balibo;
5. Berita Acara Evakuasi Kapal No.038/BA-D/IF-KPG/II/2011, tanggal 25 Pebruari 2011, dibuat oleh Nakhoda KMP. Balibo;
6. Surat Izin Cuti No. PA.207/1/15/ASDP-KPG/2011, tanggal 4 Pebruari 2011, dikeluarkan di Kupang oleh Pemimpin Cabang PT.ASDP;
7. Surat Perintah Tugas sebagai PJS Nakhoda KMP.Balibo, tanggal 22 Pebruari 2011, ditetapkan di Kupang, oleh PLH Pemimpin Cabang PT. ASDP Indonesia Ferry;
8. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) No. GM.740/102/II/KUPP Ba’a-2011, dibuat oleh Staf Bidang KPLP Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ba’a terhadap : a. Nakhoda, Samuel Nappoe, Mualim I Gregorius Dai pada tanggal 26 Pebruari 2011; b. Mualim II, Jemmy Ivan Hamenda, Juru Mudi Lanjar Widodo, pada tanggal 28
Pebruari 2011;
c. Manager Operasi PT.ASDP Arnoldus Yansen,S.E tanggal 2 Maret 2011.
9. Berita Acara Pendapat ( Resume ) No.GM. 740/99/III/ KUPP, Ba,a tanggal 2 Maret 2011, dibuat oleh Staf KPLP Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ba’a, dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Ba’a;
10. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :
a. Surat Persetujuan Berlayar Nomor Q1 /KM 17/090/II/2011 tanggal 23 Pebruari 2011, diterbitkan di Bolok Kupang oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Kupang;
b. Surat Laut No. urut 7388 didaftarkan dalam Register Surat Laut di Kantor Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, tanggal 24 januari 2001, diberikan di Jakarta, oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
c. Surat Ukur Internasional (1966) No. 988/Ka, tanggal 13 Nopember 1995, berlaku sampai dengan tanggal 19 Agustus 1996 dikeluarkan di Surabaya, oleh Kasie Penilikan dan Pengukuran Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya;
d. Daftar Anak Buah Kapal dibuat di Kupang Pebruari 2011, oleh PT. ASDP, diketahui oleh Kasie Kelaik Lautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Kupang;
e. Daftar Penumpang tanggal 23 Pebruari 2011, dibuat oleh PT.ASDP Cabang Kupang, diketahui oleh Syahbandar Kupang, Kantor Administraror Pelabuhan Kupang;
f. Daftar Muatan, tanggal 23 Pebruari 2011, dibuat oleh PT.ASDP Cabang Kupang, diketahui oleh Syahbandar Kupang, Kantor Administrator Pelabuhan Kupang; g. Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal dibuat oleh Nakhoda diketahui
oleh Administrator Pelabuhan Kupang;
h. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor PK.650/I/50/III/AD.SBA.2010, berlaku sampai dengan tanggal 11 November 2011, diterbitkan di Surabaya pada tanggal 25 November 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya;
i. Sertifikat Manajemen Keselamatan No. PK.690/1378/SMC/DK-10 tanggal 26 Juli 2010, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juli 2014, diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Juni 2010, oleh Direktur Perkapalan Dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
j. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan No. PK.690/231/DOC/DK-20 berlaku sampai dengan tanggal 04 Pebruari 2012, diterbitkan di Jakarta tanggal 25 Juni 2007, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal perhubungan Laut;
k. Sertifikat Klasifikasi Lambung No Register 05697, tanggal 16 September 2009, berlaku sampai dengan tanggal 22 September 2014 dikeluarkan di Jakarta tanggal 24 Nopember 2009, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);
l. Sertifikat Klasifikasi Mesin No. Register 05867, tanggal 16 September 2009, berlaku sampai dengan tanggal 22 September 2014, dikeluarkan di Jakarta tanggal 24 Nopember 2009, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);
m. Sertifikat Garis Muat No. 003697, tanggal 24 Nopember 2009, berlaku sampai dengan tanggal 22 September 2014, diterbitkan di Jakarta , tanggal 24 Nopember 2009, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);
n. Izin Stasiun Radio Kapal Laut No. 8723/L/POSTEL/2009 berlaku sampai dengan tanggal 3 Oktober 2010, dan No. 3474/L/POSTEL/2010, berlaku sampai tanggal 3 Oktober 2011, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi;
o. Surat Keterangan Bagian Dek dan Mesin No. PK.683/4/10/AD/Kpg-11, tanggal 22 Pebruari 2011, dikeluarkan oleh Pelaksana Harian Administrator Pelabuhan Kupang;
p. Daftar Susunan Perwira Dek dan Mesin, tanggal 22 Pebruari 2011, dibuat di Kupang oleh Manager Operasi PT.ASDP Indonesia Ferry;
q. Pembebasan Surat Persetujuan Berlayar No.GM.761/1/1/Ad-Kpg-2011, tanggal 25 Pebruari 2011, dikeluarkan di Kupang oleh PH. Kantor Administrator Pelabuhan Kupang.
11. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :
a. Sertifikat ANT-IV Nomor 6200519237N40309 tanggal 26 Oktober 2009, atas nama Samuel Nappoe, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
b. Sertifikat ANT-IV Nomor 62005180N40204 tanggal 15 Juni 2004, atas nama Gregorius Dai, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
c. Sertifikat ANT-V Nomor 6201010939N50103 tanggal 13 Mei 2003, atas nama Jemmy Ivan Hamenda, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
d. Sertifikat ATT-IV Nomor 62000519109810T40102 tanggal 11 Nopember 2002, atas nama Joni Hendri, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
e. Sertifikat ATT-V Nomor 6200517487T50102 tanggal 11 Nopember 2002, atas nama Tagala, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; f. Sertifikat ATT-V Nomor 6201011962T50103 tanggal 22 Mei 2003, atas nama Rudi
Jean Sakul, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
g. Sertifikat ATT-V Nomor 6201012053T52408 tanggal 26 Nopember 2008 atas nama Marthinus Boni, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
h. Sertifikat ATT-V Nomor 62010007240N52207 tanggal 30 Maret 2007, atas nama Musa Hinadonu, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :
A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal
Nama : BALIBO
Jenis : Ro-Ro
Bendera / call sign : Indonesia / YGEY Pembuatan : Tahun 1992 di Jepang
Konstruksi : Baja
Isi kotor : 540 GT
Klas : BKI
Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah mesin diesel NIIGATA, 6NSD M, 4 Tak Kerja Tunggal, Daya 2X650 HP pada putaran 1450 Rpm
Ukuran Pokok
Panjang : 39,09 Meter Lebar : 12,00 Meter
Dalam : 3,00 Meter
Pemilik : PT. ASDP. Indonesia Ferry
Awak Kapal : 13 (Tiga belas) orang, termasuk Nakhoda
Nakhoda : Samuel Nappoe
2. Jalannya Peristiwa.
Bahwa kapal KMP. BALIBO tanggal 23 Pebruari 2011, Pukul 21.00 LT, berangkat dari Dermaga Ferry Bolok Kupang tujuan Pelabuhan Pantai Baru Rote, kecepatan 8 knots, haluan 280º, cuaca cerah. Kapal mohon ijin kepada kepanduan untuk keluar alur pelabuhan.
Saat kapal di Tanggul Lalendo, Nakhoda perintahkan Jurumudi rubah haluan menjadi 206º, jam 12.00 serah terima tugas navigasi kepada Mualim II, saat itu kapal memasuki Bolok dengan haluan 230º.
Pukul 14.22 LT, saat kapal masuk alur pelayaran Pantai Baru Rote, Nakhoda perintahkan Jurumudi robah haluan ke 165º, sehingga kapal kandas pada pukul 14.30 LT.
3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :
a. Tersangkut : Nakhoda, Samuel Nappoe
b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Gregorius Dai
2) Mualim II, Jemmy Ivan Hamanda 3) Juru Mudi, Lanjar Widodo
4) Manager PT. ASDP Indonesia Ferry, Arnoldus Yansen, S.E.
B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kandasnya KMP. BALIBO pada tanggal 23 Pebruari 2011, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Administrator Pelabuhan Kupang pada tanggal 19 Oktober 2011. Keterangan yang diberikan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut:
1. Tersangkut Nakhoda Samuel Nappoe, dalam keadaan sehat, didampingi oleh penasehat ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir di : Bogor
Tanggal : 23 September 1961 Agama : Protestan
Alamat : RT 020/RW 007 Kel Debobo Kec Debobo Pendidikan
Kepelautan: ANT –IV Tahun 2009 Pengalaman berlayar :
1. Tahun 1985-1994 di Perusahaan Swasta 2. Tahun 1994-kejadian di PT. ASDP
b. Bahwa kapal KMP. BALIBO tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 09.35 LTberangkat dari dermaga Ferry Bolok Kupang tujuan Pel.Pantai Baru Rote, kecepatan 8 knots, haluan 280º, cuaca cerah. Nakhoda mengatakan bahwa persiapan berlayar dari Kupang-rote telah dilakukan, radar, gps, mesin, echo sounder, peta dsb. Draft depan 1,7 meter, belakang 2,2 meter, cuaca baik, perjalanan diperkirakan 4 jam. Posisi dengan radar dan baringan. Saat di Tanggul Lalendo haluan dirobah menjadi 206º, pukul 12.00 saat serah terima dengan saksi Mualim II, saat kapal memasuki bolok haluan dirobah menjadi 230º.
Pukul 14.22 kapal masuk alur pelayaran pelabuhan penyebrangan Pantai Baru Rote, Tersangkut Nakhoda perintahkan robah haluan menjadi 165º, pukul 14.30 kapal kandas.
2. Saksi Mualim I, Gregorius Dai, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir di : Maumere Tanggal : 19 Mei 1973
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Mbay Blok 2 No.16 Rt.020 /Rw 011 Kel. Alak Kota Kupang Pendidikan
Kepelautan : ANT IV tahun 2004 Pengalaman berlayar :
1. Tahun 1992 sebagai Kelasi di KMP. MUTIS; 2. Tahun 1995 sebagai Jurumudi di KMP. MUTIS; 3. Tahun 1997 sebagai Mualim III di KMP. MUTIS; 4. Tahun 1999 sebagai Mualim II di KMP. ILE Mandiri; 5. Tahun 2004 sebagai Mualim I di KMP. NAMPAR NOS; 6. Tahun 2004-kejadian sebagai Mualim I di KMP. BALIBO.
b. Pada hari Rabu tanggal 23 Pebruari 2011, KMP. BALIBO bertolak dari Pelabuhan Bolok Kupang tujuan Pelabuhan Pantai Baru Rote. Pada pukul 14.22 LT, KMP. BALIBO memasuki alur Pantai Baru dengan haluan yang dikomando oleh Tersangkut Nakhoda kepada Jurumudi untuk merubah haluan dari 230º ke haluan 165º, saksi saat itu berada di anjungan kapal.
c. KMP. BALIBO pada saat itu mengalami badai dengan disertai hujan lebat dan jarak pandang terbatas. Pada pukul 14.30 LT, oleh karena kondisi cuaca yang buruk maka KMP. BALIBO kandas dengan posisi GPS Lintang 10º 34’ 205” S dan Bujur 123º 12’ 585” E.
d. Saat KMP. BALIBO kandas, dilaksanakan pemeruman dengan hasil: haluan 1,5 Meter, buritan 1,7 Meter dan lambung kiri atau kanan 1 Meter. Adapun untuk petunjuk-petunjuk untuk adanya arus kecepatan dan arah arus diatas KMP. BALIBO tidak ada. Saat itu tindakan untuk membaring dan memerum atau memperbaiki posisi KMP. Balibo tidak dapat dilakukan. Untuk melaksanakan olah gerak guna merubah posisi KMP. Balibo, juga tidak bisa artinya kapal tetap kandas.
e. Selanjutnya KMP. Balibo pada hari Jumat tanggal 25 Pebruari 2011 pukul 14.30 LT dengan berolah gerak sendiri maka kapal terlepas dari kandas dan selanjutnya menuju Pelabuhan Penyeberangan Pantai Baru dan selesai sandar pukul 15.20 LT.
3. Saksi Mualim II Jemmy Ivan Hamenda, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir di : Manado Tanggal : 4 Juni 1970 Agama : Islam
Alamat : Kel Bolok, Kec Kupang Barat Pendidikan
Kepelautan: ANT- V tahun 2003 Pengalaman berlayar :
1. Tahun 1993-1994 sebagai Mualim III di KMP. Blambangan 2. Tahun 1998-2003 sebagai Mualim III di KMP. Kambaniru 3. Tahun 2003 sampai kejadian sebagai Mualim III di KMP.Balibo
b. KMP. Balibo pada hari Rabu tanggal 23 Pebruari 2011, berangkat dari pelabuhan Bolok pada pukul 09.35 LT dengan tujuan pelabuhan Pantai Baru. Haluan KM. BALIBO saat berangkat 280º. Kecepatan berlayar pada saat kapal keluar dari pelabuhan Bolok Kupang adalah 8 knots (11,5 rpm). Saksi saat itu berada di anjungan kapal.
c. KMP. BALIBO pada saat posisi kapal di pukuafu mengalami perubahan cuaca dengan angin dari arah barat dan ombak mulai besar dengan ketinggian 2-3 meter. Saat kapal di posisi dekat Pulau Bibi mengalami angin kencang dari arah barat laut dan mulai gerimis serta gelombang dengan ketinggian antara 3-3,5 meter. Saksi saat itu memberi komando kepada saksi Jurumudi agar tidak main kiri serta memberikan informasi kepada petugas darat (perusahaan) dalam hal ini adalah Manager Operasi bahwa KMP. BALIBO masih berlayar.
d. KMP. BALIBO pada saat masuk alur pelayaran Pantai Baru maka saksi memberi perintah kepada Kelasi untuk menjalankan order (one hour notice) karena kapal satu jam lagi memasuki alur pelayaran. Saat itu yang berada di anjungan adalah Tersangkut Nakhoda, saksi Mualim I, KKM, Jurumudi. Pada waktu haluan 230º kapal masih melawan ombak dan cuaca hujan, Tersangkut Nakhoda memerintahkan saksi jurumudi cikar kiri ke haluan 165º dan tidak berselang 5 menit angin kencang disertai kabut serta hujan. Saksi saat itu berada di samping kiri tidak dapat melihat benda-benda yang dikenal.
e. KMP. BALIBO kandas pada hari rabu 23 Pebruari 2011, pada pukul 14.30 LT oleh karena kondisi cuaca yang buruk pada posisi GPS lintang 10º 34’ 205” S dan bujur 123º 12’ 585” T.
4. Saksi Jurumudi, Lanjar Widodo, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
a. Lahir : Klaten Tanggal : 25 Juni 1978 Agama : Islam
Alamat : RT 002 RW 004 Kel Bolok, Kec Kupang Barat
Pendidikan
Kepelautan : ANT-D tahun 2002 Pengalaman berlayar:
1. Tahun 1999 sebagai kelasi di KM.SERUNI;
2. Tahun 2000-2003 sebagai Juru masak di KMP. MUTIS; 3. Tahun 2003-2007 sebagai Juru masak di KMP.UMAKALADA; 4. Tahun 2007-2010 sebagai Kelasi di KMP.UMAKALADA;
5. Tahun 2010 sampai dengan kejadian sebagai Jurumudi KMP. Balibo.
b. Pada pukul 14.22, Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk merubah haluan dari 230º menjadi 165º dan saat itu tiba-tiba angin kencang, hujan lebat, pandangan terbatas, ombak besar, sehingga di rasakan sudah tidak bergerak lagi. Dalam keadaan marabahaya, tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk kemudi tetap pada haluan 165º.
5. Saksi Manager Operasi PT.ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Arnoldus Yansen, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir : Sika
Tanggal : 24 Juli 1964 Agama : Katolik
Alamat : RT 027 RT 006 Debufu Kec Debobo Pendidikan
Umum : S1 Ekonomi tahun 1992
b. Saksi menyatakan bahwa kapal layak berlayar, pengawakan yang cukup, berita dari BMKG setiap hari. Mendapat Informasi bahwa pada pukul 14.30 LT cuaca gelap kapal kandas. Situasi menjadi tanggap darurat dengan menyiapkan armada. Langkah selanjutnya penumpang diselamatkan dengan perahu layar. Pukul 17.00 LT, penyelamatan penumpang selesai. Kapal melakukan sounding tangki terus-menerus dan mengamati gerakan pasang air tertinggi. Perusahaan menyiapkan Tug boat untuk penyelamatan kapal yang diketahui bahwa kapal tidak bocor.
c. Basarnas siap bergerak ke lokasi kandas, perusahaan membuang satu muatan truk ke laut. Operasi jadwal Kupang Rote memakan waktu 4 (empat) jam pelayaran dan dilakukan satu minggu dua kali.
C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.
Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Kupang tanggal 19 Oktober 2011, sehubungan dengan kandasnya KMP.Balibo pada tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 14.30 LT, di perairan Pulau Rote, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:
1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal a. Kapal
KMP. BALIBO adalah kapal motor penyeberangan kontruksi baja berbendera Indonesia dengan GT 540 dan NT 162 berklasifikasi BKI, dibangun di Jepang pada tahun 1992 dengan tenaga penggerak utama 2 (dua) buah mesin diesel merk Niigita 6NSD M 4 Tak Kerja Tunggal 2 X 650 HP, jumlah geladak 1 (satu) dan berbaling-baling dua.
b. Surat Kapal
KMP. BALIBO memiliki Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang dikeluarkan oleh Adpel Tanjung Perak Surabaya No. PK.650/150/11/AD.SBA.2010 tanggal 25 Nopember 2010, yang berlaku sampai dengan tanggal 11 Nopember 2011, Surat Ukur, dan sertifikat-sertifikat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku.
c. Awak Kapal
KMP. BALIBO diawaki oleh 13 orang ABK termasuk Nakhoda Surat Keterangan Kantor Adpel Kupang tanggal 22 Pebuari 2011, dengan susunan perwira sebagai berikut :
BAGIAN DECK
NAKHODA : SAMUEL NAPOE berijazah ANT - IV Tahun 2008; MUALIM I : GREGORIUS DAY berijazah ANT - IV Tahun 2004; MUALIM II : JIMMY IVAN HAMENDA berijazah ANT - V Tahun 2003. BAGIAN MESIN
KKM : JHONI HENDRI berijazah ATT - IV Tahun 2002; MASINIS I : RUDI J SAKUL berijazah ATT - IV Tahun 2008; MASINIS II : MARTHINUS A BANI berijazah ATT - V Tahun 2007.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP BALIBO pada saat kandas di Perairan Tanggul Lalendo memasuki alur pelayaran pelabuhan penyeberangan Pantai Baru Rote memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tentang Cuaca
a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 19 September 2011, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 14.30 LT, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut:
Cuaca : Berawan banyak hujan dan disertai guntur Arah dan Kecepatan Angin : Barat – 15,2 knot
Arah dan Kecepatan Arus : Selatan -Barat Daya 10,1-10,5 cm/Dt Tinggi Gelombang : Barat-Barat Daya 2,0 M-3,3 M
Jarak Penglihatan : 1,5 – 2,5 Mil
b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Indonesia jilid II tahun 2009, Bab I halaman 34 disebutkan bahwa di Selat Sape pada musim Tenggara berlangsung mulai April sampai Oktober, paling kuat dalam bulan Juli dan Agustus. Pada siang hari angin bertiup kuat ke Selatan sampai Tenggara yang menimbulkan alun selatan yang tinggi dan kedalaman laut tidak teratur terutama bila angin dan arus keluar dari arah yang berlawanan, sebetulnya sekali-kali terjadi angin tenang di selat dalam bulan panca roba Nopember dan Desember, juga selama musim Barat bergerak arus dan alun dari arah Selatan. Sebagai ciri umum juga musim Timur itu kering itu melalui daerah-daerah ini. Ketika musim Timur berkurang dalam bulan Desember, bulan Januari dan selanjutnya bertiup musim Barat, yang bertahan sampai Mei dan kekuatannya berkurang dibandingkan dengan musim Tenggara.
c. Menurut Keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, bahwa pada waktu terjadinya kapal kandas saat itu cuaca buruk, angin kencang dan ombak/gelombang tinggi.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat, dapat menerima keterangan tersangkut Nakhoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca dan laut pada saat kejadian.
3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal
a. Berdasarkan Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor PK. 650/1150/11/SD.SBA 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Adpel Utama Tg.Perak Surabaya tanggal 25 Nopember 2011 KMP.Balibo diijinkan untuk mengangkut penumpang jumlah pelayar 342 orang dengan rincian sebagai berikut:
Awak kapal 13 orang
Penumpang dewasa 329 orang
= 342 orang
b. Pada pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dihadapan Sidang Majelis Tersangkut ataupun para Saksi menyatakan, bahwa saat kapal bertolak dari Pelabuhan Kupang menuju Pelabuhan Rote, pada tanggal 23 Pebruari 2011, KMP. Balibo dengan memuat penumpang sebanyak 51 orang dan mobil / kendaraan roda 6 (enam) 11 unit serta roda 2 (dua) 9 unit, sedang kapasitas muat yang diijinkan untuk kendaraan campuran (kendaraan roda 4, 6 dan alat berat) dapat menampung sebanyak 22 unit.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Balibo bertolak dari pelabuhan Kupang dengan tujuan Pelabuhan Rote sebelum terjadi kandas tidak melebihi kapasitas muat yang diijinkan.
4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.
Bahwa kapal KMP. BALIBO tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 21.00 berangkat dari dermaga Ferry Bolok Kupang tujuan Pelabuhan Pantai Baru Rote, kecepatan 8 knots, haluan 280º, cuaca cerah.
Kapal mohon ijin kepada kepanduan untuk keluar-alur.
Saat kapal di tanggul Lalendo, Nakhoda perintahkan jurumudi robah haluan menjadi 206º, jam 12.00 LT serah terima kepada Mualim II, saat itu kapal memasuki Bolok dengan haluan 230º.
Pukul 14.22 LT, saat kapal masuk alur pelayaran Pantai Baru Rote, Nakhoda perintahkan Jurumudi robah haluan ke 165, sehingga kapal kandas pada pukul 14.30 LT.
Bahwa kapal KMP. BALIBO tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 21.00 LT berangkat dari dermaga Ferry Bolok Kupang tujuan Pelabuhan Pantai Baru Rote, kecepatan 8 knots, haluan 280º, cuaca cerah. Nakhoda mengatakan bahwa persiapan berlayar dari Kupang-rote telah dilakukan, radar, gps, mesin, echo sounder, peta dsb. Draft depan 1,7 m, belakang 2.2 m, cuaca baik, perjalanan diperkirakan 4 jam. posisi dengan radar dan baringan. Saat di Tanggul Lalendo haluan dirobah menjadi 206º, pukul 12.00 saat serah terima dengan Mualim II, saat kapal memasuki bolok haluan dirobah menjadi 230º.
Pukul 14.22 LT kapal masuk alur pelayaran pelabuhan penyebrangan pantai baru Rote, Nakhoda perintahkan robah haluan menjadi 165º, pukul 14.30 LT kapal kandas.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa navigasi dan olah gerak KMP. Balibo tidak dapat diterima.
5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.
Bahwa kapal KMP. BALIBO, tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 09.30 LT berangkat dari dermaga Ferry Bolok Kupang tujuan Pelabuhan Pantai Baru Rote, kecepatan 8 knots, haluan 280º, cuaca cerah. Saat masuk alur, cuaca tiba-tiba buruk, berombak tinggi 3,5 – 4,0 meter, hujan lebat angin ombak dari barat, pandangan terbatas hingga Nakhoda mengambil alih komando navigasi kapal.
Nakhoda merobah haluan tanpa pedoman posisi yang jelas dan menyuruh Mualim II melihat sekeliling untuk benda-benda yang dikenal, selang 1-2 menit kemudian, kapal stop dan tidak bergerak lagi. Majelis mengamati sejak kapal bertolak sampai kecelakaan kapal, dimana penyebab dari luar (diluar kapal) , dimana lingkungan: angin, arus atau cuaca buruk yang datang tiba-tiba, visibility yang dibatasi oleh hujan lebat.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat kandasnya KMP. Balibo dikarenakan lemahnya/kurangnya persiapan Nakhoda dalam pelayarannya untuk mengantisipasi dalam menghadapi cuaca buruk.
6. Tentang Upaya Penyelamatan
a. Tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 09.30 LT kapal berangkat dari Pelabuhan Ferry Kupang dengan tujuan Pelabuhan penyeberangan pantai Batu Rote dengan jumlah penumpang 51 orang dan crew kapal 13 orang, kondisi kapal dalam keadaan baik, kecepatan kapal 8 knot saat sebelum saat sebelum berangkat dilakukan pengetesan baik mesin atau kemudi kecuali echosounder dalam keadaan baik.
b. Pada tanggal yang sama pukul 14.22 LT kapal kandas, dan Nakhoda beserta seluruh crew berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dengan menggunakan kapal-kapal nelayan berjumlah 51 orang, evakuasi tidak menggunakan life jacket.
Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan kapal yang dilakukan oleh Tersangkut dapat diterima.
7. Tentang Kesalahan atau kelalaian
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :
Bahwa Tersangkut Nakhoda KMP. BALIBO kurang cermat dalam melakukan persiapan bernavigasi, menggunakan peralatan navigasi yang tersedia, ragu-ragu dan tidak mengambil tindakan tepat dalam menilai situasi pada saat akan memasuki perairan Tanggul Lalendo dan cuaca mendadak buruk, sehingga mengakibatkan kapal kandas.
Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KMP. BALIBO dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan pasal 342 KUHD.
D. PUTUSAN :
Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 (a) KUHD dan Pasal 18 (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:
M E M U T U S K A N :
I. Menyatakan bahwa kandasnya KMP. Balibo pada tanggal 23 Pebruari 2011, pukul 14.30 LT di Perairan Pulau Rote pada posisi 10º -34’-205” S/ 123º-12’-585” T disebabkan karena kegagalan dalam bernavigasi, saat kapal menghadapi cuaca buruk.
II. Menghukum Tersangkut Nakhoda Samuel Nappoe, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, Nomor 6200519237N40309, diterbitkan di Jakarta tanggal 26 Oktober 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan DITJEN HUBLA, dengan Peringatan.
III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.
Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu tanggal 16 Nopember 2011 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.
Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono
Anggota : TTD Capt. D.R.Sumakud SH, MM, M.Mar
Anggota : TTD Rusman Hoesien, ATT I, M.Sc.
Anggota : TTD Ir. Dwi Poerwijanto
Anggota : TTD Asril Pasaribu, SH.