- Perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja beserta Kompensasinya
- Diperoleh data kecelakaan dan PAK
- Memudahkan identifikasi & analisis guna
menemukan faktor penyebab
- Dapat memberikan syarat perbaikan agar
kecelakaan tidak terulang kembali (Perencanaan)
- Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (
control
of accident loss
)
TUJUAN PELAPORAN
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek
3. PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek
4. Keppres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul dalam
Hubungan Kerja
5. Permenaker No 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja
6. Permenaker No 01 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
7. Permenaker No 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
8. Permenaker No 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
9.
Permenaker No. 04/Men/93 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja
10. Permenaker No. 03/Men/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan
11. Kepmenakertrans No 79 tahun 2003 tentang Pedoman
Diagnosis dn Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK
Meliputi kecelakaan di tempat kerja
yang terdiri :
-
Kecelakaan kerja
-
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
-
Peledakan
-
Kebakaran
-
Bahaya pembuangan limbah
-
Kejadian bahaya lainnya
PENGERTIAN :
Permenaker 3 Tahun 1998
(Tentang Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan
Kecelakaan Kerja) :
Kecelakaan : kejadian yg tdk dikehendaki dan tdk
diduga sebelumnya yg dpt menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda.
UU 3 Tahun 1992 (Jamsostek) :
Kecelakaan Kerja : kecelakaan yg terjadi berhubung dengan
hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hubungan
kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan
Istilah
Sementara Tidak Mampu Bekerja
(STMB) :
keadaan tenaga kerja yang sementara tidak
mampu bekerja karena masih dalam keadaan
perawatan dokter
Cacat sebagian untuk selama-lamanya
:
hilang atau tidak berfungsinya sebagian anggota
tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya
Cacat total untuk selama-lamanya
: keadaan
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg KESELAMATAN KERJA
Pasal 11
•
Pengurus diwajibkan melaporkan setiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya, kpd pejabat yg ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.
•
Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
Permenaker No 05 Tahun 1993
Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan
Pasal 7
1) Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa
tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker dan Badan
Penyelenggara setempat sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir BPJS Ketenagakerjaan 3
2) Pengusaha wajib mengirimkan Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd
Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat dengan
mengisi formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan
surat keterangan dokter yang menerangkan :
a. Keadaan sementara idak mampu bekerja telah berakhir; atau b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya; atau
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; atau
d. Meninggal dunia.
3) Surat keterangan dokter dimaksud menggunakan Formulir BPJS
Ketenaga kerjaan 3b.
Permenaker No 05 Tahun 1993
Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan
Pasal 8
1)
Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul
karena hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari
2 X 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan
dengan mengisi formulir BPJS Ketenagakerjaan sejak
menerima diagnosis dari Dokter Pemeriksa
2)
Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan
kerja, surat keterangan dokter sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 menggunakan Formulir BPJS
Ketenagakerjaan 3c.
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Ps 2 :
1) Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak
mendapatkan jaminan kecelakaan kerja yang terdiri dari :
a. Pengangkutan dari tempat kejadian ke rumah sakit yang terdekat atau ke rumahnya
b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di rumah sakit c. Biaya pemakaman
2) Selain jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga diberikan santunan berupa uang yang tdd :
a. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) b. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya c. Santunan cacat total untuk selama-lamanya
d. Santunan kematian
3) Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) sesuai lampiran
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Ps 6 :
Pengusaha wajib membuat daftar Perusahaan Wajib Bayar Jaminan
Kecelakaan Kerja di perusahaan atau di bagian perusahaan yang berdiri sendiri yang dibuat sesuai dengan Bentuk KK 1 dan
didaftarkan ke kantor Depnaker/Disnaker setempat Ps 8 :
1) Pengusaha wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam.
2) Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
3) Dalam hal PAK, laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) disampaikan dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah didiagnosis oleh dokter pemeriksa.
4) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3)
dilakukan dengan mengisi Laporan Kecelakaan Kerja Tahap I sesuai dg bentuk KK 2
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Ps 9 :
1) Pengusaha wajib mengirim Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dengan mengisi Bentuk KK. 3 dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan berdasarkan surat keterangan dokter dinyatakan :
a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya d. Meninggal dunia
2) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 4
3) Dalam hal PAK, surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 5
4) Dalam KK. 4 atau KK. 5 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) harus disampaikan oleh pengusaha kpd Kantor
Depnaker/Disnaker setempat
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Ps 10 :
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja sementara
tidak mampu bekerja, perusahaan wajib terus membayar
upah tenaga yang bersangkutan sebagaimana dalam
pasal 2 ayat (2) huruf a sampai dokter pemeriksa
menetapkan akibat kecelakaan kerja yang dideritanya.
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan
pekerjanya kedalam program Jamsostek maupun yang belum.
2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari :
Kecelakaan kerja Penyakit akibat kerja
Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah
Kejadian berbahaya lainnya
3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A. (penggani bentuk KK2)
4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
5. Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai Permenaker No 05 tahun 1993 ttg
Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
6. Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek, tata cara pelaporannya sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 ttg
Jaminan Kecelakaan Kerja.
- Dirjen Binwasnaker Susun analisis Lap FR & SR tk Nasional
Laporan Kec Kerja (Bentuk KK. 2A)
Kakadisnaker Kab/kota Peg.Pengawas
ALUR PELAPORAN KEC KERJA DAN PAK
Formulir lap Riksa & Kaji - Lamp II utk Kec Kerja - Lamp III utk PAK
- Lamp IV utk Peledakan, Kebakaran dan bhy pembuangan limbah - Lamp V utk bhy lain
Kakanwil depnaker/ Kadisnaker Prop
- Susun analisis Lap Kec. tiap akhir bulan sesuai lamp VI
- Susun analisis Lap Kec. Tiap-tiap bulan sesuai lamp VII
Laporan Kecelakaan Tahap I … Form Jamsostek 3/ KK. 2 A
(Kec dan PAK)
Laporan Kecelakaan Tahap II : (berfungsi sebagai pengajuan pembayaran Jamsostek)
• Form Jamsostek 3a (KK3) ….. u/ Kecelakaan kerja
• Form Jamsostek 3b (KK.4) … surat keterangan dokter u/ kecelakaan • Form Jamsostek 3c (KK5) ….. surat keterangan dokter u/ PAK
•Fc kartu peserta
•Kuitansi biaya pengobatan dan angkutan •Dokumen pendukung lainnya
Badan Penyelenggara (Jamsostek) menetapkan besarnya santunan dan penggantian biaya
2 X 24 Jam stl Kejadian Kec / Diagnosa PAK
2 X 24 Jam stl ada Ket. Dokter
KECELAKAAN ATAU PAK
-STMB berakhir, Cacat, Meninggal dunia
Disnak
ALUR PENGAJUAN KLAIM KEC KERJA DAN PAK
P
erusa
Hak Tenaga Kerja
a. Pengangkutan dr TMP ke RS terdekat atau ke rmh b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman
(Santunan berupa uang) a. STMB sbg pengganti upah b. Cacad sbgn utk selama-2nya c. Cacad Total utk selama-2nya
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)
I.
BESARNYA JAMINAN KECELAKAAN KERJA
A. Santunan
1.
Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)
4 Bulan : 100 % X upah sebulan
4 Bulan kedua : 75 % X upah sebulan Seterusnya : 50 % X upah sebulan
2.
Cacat :
a) Cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : % sesuai tabel X 60 bulan upah
b) Cacat total untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : 70 % X 60 bulan upah
c) Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp
3. Santunan Kematian :
a) Santunan sekaligus sebesar 60 % X 60 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematian ….. Th 2005 dirubah mjd 60 % x 70 bulan upah
b) Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp
200.000,-c) Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (perubahan th 2005 = Rp. 1.500.000,-)
A. Pengobatan dan perawatan sesuai biaya yang dikeluarkan --- maksimal untuk 1 perstiwa kecelakaan sebesar Rp. 3 Juta (Lampiran II PP No 14 Th 1993) …… perubahan th 2005 Menjadi Rp 8.000.000,-
B. Biaya rehabilitasi berupa penggantian pembelian alat bantu (Orthose) dan atau alat pengganti (Prothese) diberikan 1 x untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Reahabilitasi Prof Dr Suharso Surakarta ditambah 40 % dari harga tsb (Lampiran II PP No 14 Th 1993) C. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan
biaya pengobatan/perawatan = A dan B)
D. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKP ke RS atau rumahnya, sebesar biaya yang diperlukan.
1. Laporan kecelakaan yang diterima dilakukan pemeriksaan dan pengkajian oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan dengan menggunakan formulir :
• Lampiran II : untuk kecelakaan kerja
• Lampiran III : untuk Penyakit Akibat Kerja
• Lampiran IV : untuk peledakan, kebakaran dan bahaya pembuangan limbah
• Lampiran V : untuk bahaya lainnya
2. Dinas Ketenagakerjaan Kab/Kota menyusun analisis laporan
kecelakaan (setiap akhir bulan), menggunakan formulir Lampran VI, dan dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi
3. Dinas Ketenagakerjaan Provinsi menyusun analisis laporan kecelakaan (setiap bulan), menggunakan formulir Lampran VII, dan dilaporkan ke Menteri Tenaga Kerja.
4. Dirjen Binwasnaker Depnakertrans menyusun analisis laporan kekerapan dan keparahan kecelakaan tingkat nasional.
TINDAK LANJUT PELAPORAN
Tingkat Kekerapan Cidera :
Jumlah kecelakaan yang tercatat x 1.000.000
Jumlah jam kerja
Tingkat Keparahan Cidera :
Jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000
Tingkat Kekerapan Kerusakan
Properti :
Jumlah kasus yang terjadi x 1.000.000
Jumlah jam kerja
Nilai kerugian x 1.000.000
Jumlah jam kerja
A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap
atau Menurut Ilmu Bedah 1. Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
Jari-jari (hari)
Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara jari-jari dan pergelangan)
900 600 500 450 -
Tangan sampai pergelangan 3000
2. Kaki dan Jari-jari
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang Ibu Jari (hari)
Jari-jari lainnya (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150
Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350
Kaki sampai pergelangan 3000
3. Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
B. Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari
Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari
Satu telinga 600 hari
Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari
C. Lumpuh Total dan Mati
Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari
Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)
Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian & Cacat-cacat lainnya :
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah % x1. Lengan kanan dr sendi bahu ke bwh 2. Lengan kiri dr sendi bahu ke bwh
3. Lengan kanan dr atau dr atas siku ke bwh 4. Lengan kiri dr atau dr atas siku ke bwh
5. Tangan kanan dr atau dr atas pergelangan ke bwh 6. Tangan kiri dr atau dr atas pergelangan ke bwh 7. Kedua belah kaki dr pangkal paha ke bwh
8. Sebelah kaki dr pangkal paha ke bwh 9. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bwh 10. Sebelah kaki dr mata kaki ke bwh
11. Kedua belah mata
12. Sebelah mata atau diplopia pd penglihatan dekat
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah % x13. Pendengaran pd kedua belah telinga 14. Pendengaran pd sebelah telinga
15. Ibu jari tangan kanan 16. Ibu jari tangan kiri
17. Telunjuk tangan kanan 18. Telunjuk tangan kiri
19. Salah satu jari lain tangan kanan 20. Salah satu jari lain tangan kiri 21. Ruas pertama telunjuk kanan 22. Ruas pertama telunjuk kiri
23. Ruas pertama jari lain tangan kanan 24. Ruas pertama jari lain tangan kiri 25. Salah satu ibu jari kaki
26. Salah satu jari telunjuk kaki
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah % x27. Salah satu jari kaki lain 28. Terkelupasnya kulit kepala 29. Impotensi
30. Kaki memendek sebelah : Kurang dr 5 cm
5 – 7,5 cm 7,5 atau lebih
31. Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10
Db.
32. Penurunan daya dengar sebelah telinga stp 10 Db. 33. Kehilangan daun telinga sebelah
34. Kehilangan kedua belah daun telinga 35. Cacad hilangnya cuping hidup
36. Perforasi sekat rongga hidung 37. Kehilangan daya penciuman
Macam Cacad Tetap Sebagian
Upah % x38. Hilangnya kemampuan kerja phisik
50% – 70% 25% – 50% 10% – 25%
39. Hilangnya kemampuan kerja mental tetap
40. Kehilangan sebgn fungsi penglihatan stp kehilangan
efisiensi tajam penglihatan 10%
41. Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda,
maka efisiensi penglihatan binokuler dgn rumus kehilangan eff penglihatan (3 x % eff penglihatan terbaik) + % eff penglht terburuk. Setiap kehilangan eff tajam penglihatan 10%
42. Kehilangan penglihatan warna
43. Setiap kehilangan lapangan pandang 10%
Wajib dilaporkan dlm 2 No. Kecelakaan : Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Disnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :
1. Nama Perusahaan NPP
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
Jml. Tenaga Kerja L : P :
No. Pendaftaran (Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI NOMOR : 03/MEN/1998 TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab Unit/Bag Perusahaan 3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec. 1. Bagaimana terjadinya
kecelakaan
F*) G*)
2. Jenis Pekerjaan dan waktu kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec 4. a. Sebutkan : mesin,
pesawat, instalasi, alat proses, cara kerja, bahan atau lingkung- an yg
menyebabkan kecelakaan
H*)
b. Sebutkan : bahan, proses, lingkungan cara kerja, atau sifat pekerjaan yg menyebabkan PAK
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg sakit
c. Sebutkan jenis PAK - Jabatan / Pekerjaan - Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik
6. Nama dan alamat dokter/ tenaga medik yg memberikan pertolongan pertama (dlm hal penyakit yg timbul karena hubungan kerja, nama dokter yg pertama kali mendiagnosa) 7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal: kebakaran, peledakan,
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang) b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan tunjangan)
Rp.
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku Kecelakaan pada No. Unit 11. Keterangan lain-lain yg perlu
*) Jika perlu dapat ditambah
Nama dan tanda tangan pimpinan perusahaan
Dibuat dengan sesungguhnya
Jabatan Tanggal
Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke
Kandep Tenaga Kerja Setempat
Warna kuning untuk arsip perusahaan
Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Lampiran III : PERATURAN MENTERI NOMOR : 03/MEN/1998 TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
NO. : ……… KLUI : ……… KANDEP TENAGA KERJA : ………
KANWIL DEPNAKER : ………..
I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : ……….. 2. Alamat Perusahaan : ……… 3. Nama Pengurus : ……… 4. Alamat Penguru : ………
B. Informasi PAK
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : ………
3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
II. DATA KORBAN
A. Identitas
Kode A
D. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja
a. Dilakukan / tdk dilakukan *) b. Kelalaian yang ditemukan
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
1. Nama : ………
B. Riwayat Pekerjaan
……… ……… ……… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
C. Riwayat Penyakit
……… ……… ……… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
E. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
F. Pemeriksaan Kesehatan Sekarang
Kelaian Yang Ditemukan
1. Faktor LK yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
1. Keluhan Penderita : ………
G. Pemeriksaan Tambahan/Biologi Monitoring
(Pengukuran kadar bhn kimia penyebab sakit di dlm tubuh TK misalnya kadar dlm urin, darah, dsb, dan hasil tes/pemeriksaan fungsi organ tubuh tertentu akibat pengaruh bhn kimia tsb misalnya tes fungsi paru-paru, dsb)
Faktor Fisik : ………..
Faktor Kimia : ………..
Faktor Biologi : ………..
Faktor Psikososial : ………..
III. FAKTA YANG DIDAPAT
2. Faktor cara kerja yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
Peralatan Kerja : ………..
Proses Produksi : ………..
Ergonomi : ………..
IV. KESIMPULAN
Penderita / TK tsb diatas menderita PAK : Diagnosis :
3. Upaya Pengendalian
Alat Pelindung Diri : ………..
Ventilasi : ………..
Dll : ………..
V. CACAT AKIBAT KERJA
PAK tsb diatas menimbulkan/tdk menimbulkan :
a. Cacat fisik/mental *) : b. Kehilangan kemampuan kerja :
VI. TINDAKAN LEBIH LANJUT
Mengetahui : Kepala Kantor
Departemen Tenaga Kerja
(_________________)
……tmp……, …tgl… …bln… …th… Pegawai Pengawas