• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelanggaran Kode Etik IT. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelanggaran Kode Etik IT. pdf"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PELANGGARAN KODE ETIK IT

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Oleh:

REZA ALFAJRI

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK U’BUDIYAH INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa pula sholawat dan salam kami

haturkan kepada junjungan kami Nabi muhammad SAW yang telah

membebaskan kami dari belenggu jaman jahilliyah dan membawa kami ke jaman

yang penuh dengan ilmu pengetahuan. kami dapat menyelesaikan penyusunan

Makalah yang berjudul “PELANGGARAN KODE ETIK IT”.

Makalah ini dapat diselesaikan atas dukungan dan kerjasama dari semua

pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini kami mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah

E-Commerce. Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan

segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang dapat

membantu menyempurnakan makalah ini.

Banda Aceh, 17 Maret 2014

Penyusun

(3)

KATA PENGANTAR ii

DAFT AR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Rumusan Masalah 2

1.4 Sistematika Penulisan 2

BAB II PEM BAHASAN

2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik profesi 4 2.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi 4 2.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi 6 2.4 Undang - undang Pelanggaran Kode Etik Profesi. 7 2.5 Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi 9 2.6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalarn berbagai bidang

khususnya bidang teknologi informasi. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang

IT karen a kode erik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak

baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT itu dapat dikatakan

bertanggung jawab atau tidak. Pada jarnan sekarang banyak sekali orang di bidang

IT menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya adalah

penipuan. penipuan dalarn bentuk transaksi jual beli barang dan jasa. modus

operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai cara, ada yang menjual

melalui mitis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku

berada eli kota yang berbeda dengan calon mangsanya, mereka memancing

kelemahan dari para calon 'pembeli' yang tidak sadar mereka sudah terjebak.

Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman

sekarang ini.

Kode erik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih

umum yang telah dibahas dan dirurnuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih

memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih

sempurna walaupun sebenarnya norma- norma terebut sudah tersirat dalarn

erika profesi.

Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus

dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

Dengan dernikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis

secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa

yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak

(5)

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan rnakalah ini adalah :

1. Penulis ingin mengembangkan ilrnu yang clidapat selama kuliah di Bina

Sarana Informatika.

2. Untuk mengetahui sejauh mana penulis rnendalami ilmu yang

diperoleh dan menerapkannya dalarn kehidupan sehari-hari.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Sebagai wawasan pengetahuan perkembangan kode etik profesional

2. Memberikan pengetahuan baru bagi pembaca, khususnya bagi

penulis tentang pentingnya kode erik profesi.

3. Berbagi informasi baru tentang pentingnya kode erik profesi.

1.3 Rumusan Masalah

Makalah ini merumuskan tentang :

1. Pengertian kode erik profesi

2. Penyebab peJanggaran kode etik profesi

3. Upaya pencegahan kode erik profesi

4. Undang - undang pencegahan kode erik profesi

5. Sanksi yang diberikan kepada peJanggaran kode etik profesi

6. Contoh peJanggaran kode etik IT dan cara mengatasinya

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempeJajari dan mengetahui

isi makalah ini, penulis memberikan uraian singkat mengenai gambaran

pada masing - masing bab melalui sistematika penulisan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Jatar beJakang, maksud

(6)

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mernbahas tentang pengertian pelanggaran kode

etik profesi, penyebab peJanggaran kode etik profesi, upaya pencegahan

kode etik profesi, undang - undang pencegahan kode erik profesi, sanksi

yang diberikan kepada peJanggaran kode erik profesi, contoh peJanggaran

kode erik dan cara mengatasinya.

BAB III PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dan saran dari

masaJah yang dibahas pada bab-bab sebeJumnya serta saran-saran yang

(7)

BAB II

memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.

Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :

hubungan erika dalam keanggotaan profesi.

Jadi pelanggaran kode etik profesi berarti pelanggaran atau

memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan

sekaligus menjamin mutu profesi itu dirnata masyarakat.

Tujuan Kode Etik Profesi adalah :

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota

3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

(8)

5. Meningkatkan Jayanan diatas keuntungan pribadi

6. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan

dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional , sehingga harapan

terkadang sangat jauh dari kenyataan. Memungkinkan para profesional untuk

berpaling kepada kenyataan dan mengakibatkan idealisme kode etik profesi.

Kode erik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi

dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata - mata berdasarkan

kesadaran profesional.

Penyebab pelanggaran kode erik profesi IT organisasi profesi

tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk

menyampaikan keluhan terhadap suatu kode etik IT. Minimnya pengetahuan

masyarakat tentang substansi kode erik profesi dan juga karena buruknya

pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri, Belum terbentuknya

kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat

luhur masing - masing profesi.

Alasan mengabaikan kode erik IT profesi antara lain:

1. Pengaruh sifat kekeluargaan

Misalnya yang melakukan pelanggaran adalah keluarga atau dekat

hubungan kekerabatannya dengan pihak yang berwenang memberikan sanksi

terhadap pelanggaran kode etik pada suatu profesi, maka mereka akan

memberikan sanksi, karena kekawatiran akan berpengaruh terhadap jabatan

(9)

a. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga

menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik profesi tidak merasa khawatir

melakukan pelanggaran.

b. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat

c. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan rnekanisme bagi

masyarakat untuk menyampaikan keluban

d. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik

profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri

2.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi

Kasus - kasus pelanggaran kode etik akan ditindak Ianjuti dan dinilai

oleh dewan kehormatan atau komisi yang terbentuk khusus untuk itu, karena

tujuannya adalah mencegak terjadinya perilaku yang tidak etis. Seringkali kode

etis juga berisikan tentang ketentuan - ketentuan profesional, seperti kewajiban

melapor jika ketahuan ternan sejawat melanggar kode erik. Ketentuan itu

merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik.

Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat. Beberapa

alasan tersebut adalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :

a) Kode erik merupakan suatu eara untuk memperbaiki iklim

organisasionalsehingga individu-individu dapat berperilaku seeara etis.

b) Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu

mengarahkan perilaku organisasi untuk mempertirubangkan dampak moral

dalam setiap keputusan bisnisnya.

c) Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai

sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah saru penandanya.

d) Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan

moral dan nilai- nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi

bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam

memasuki budaya tersebut.

Seperti kode etik itu berasal dari dirinya sendiri, demikian juga

(10)

Namun demikian, dalam praktek sehari - hari kontrol ini tidak berjalan dengan

mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota - anggota profesi,

tetapi dengan perilaku semaeam itu solidaritas antar kolega ditempatkan diatas

kode etik profesi dan dengan dernikian maka kode erik profesi itu tidak tercapai,

karena tujuan yang sebenamya adalah menempatkan etika profesi di atas

pertimbangan - pertimbangan lain. Masing - masing pelaksanaan profesi harus

memaharni betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.

Kode erik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik

profesi merupakan Janjutan dari norma - norma yang lebih umum yang telah

dibahas dan dirumuskan dalam erika profesi. Kode erik ini lebih memperjelas,

mempertegas dan merinei norma - norma tersebut sudah tersirat dalam erika

profesi. Dengan dernikian kode erik profesi adalah sistem norma atau aturan yang

ditulis seeara jelas dan tegas sena terperinei ten tang apa yang baik dan yang

tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang

dilakukan oleh seorang profesi.

2.4 Undang - undang Pelanggaran Kode Etik Profesi

Setiap undang - undang rnencantumkan dengan tegas sanksi yang

diancarnkan kepada pelanggarnya.Pelanggaan kode etik profesi dapat dikenai

sanksi sesuai ketentuan undang- undang dan hukum yang berlaku. Hukum

untuk menjerat pelanggaran kode etik ada 2 yaitu hukum primer dan hukum

sekunder, Hukum primer berupa hukum positif yaitu peraturan perundang -

undangan yang berkaitan dengan pelayanan publik, Sedangkan hukum

sekunder meliputi buku Iiterarur dalam bidang hukum adrninistrasi maupun

bidang lainnya yang berkaitan dengan pokok masalah. Apa yang dilakukan

masyarakat akan berpengaruh besar terhadap porret penegakan hukum.

Ketika ada seseorang yang melanggar hukurn, sarna artinya dengan

memaksa aparat untuk mengimplementasikan law in books menjadi law in

action. Low in Book adalah hukum yang seharusnya berjalan sesuai keinginan,

sedangkan law in action adalah hukum yang senyatanya berjalan dalarn

(11)

sering berbeda dengan hukum dalarn tindakan masyarakat, Dalam implementasi

ini akan banyak ragarn prilaku rnasyarakat di antaranya ada yang mencoba

mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya,

kalau sudah begitu, rnaka prospek law etercement menjadi berat, Menurut

Soejono Sokanto (1988) rnenyebutkan 5 unsur penegakan hukum yaitu :

1. Undang - undang

2. Mentalitas aparat penegakan hukum

3. Perilaku rnasyarakat

4. Sarana

5. Kultur

Menurut H. George Frederickson & David K.Hart sebagai aparat negara,

para pejabat wajib mentaati prosedur, tata kerja dan peraturan - peraturan yang

telah ditetapkan oleh organisasi pernerintah. Dengan kata lain para pejabat

harus rnemiliki kewaspadaan profesional dan kewaspadaan spiritual rnerujuk

pada penerapan nilai - nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap sederhana dan

(lima milyar rupiah). Selain itu, beberapa sanksi lainnya adalah:

Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual ciptaan atau

barang hasil pelanggaran Hak Cipta dipidana dengan dengan pidana

penjara maksimal 5 (lima) tahun dan/arau denda maksimal Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program

komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

(12)

Untuk melaksanakn kode etik diperlukan moralitas yang ringgi bagi

yang cukup mernberatkan atau merepotkan baginya.

2.5 Sanksi Yang Diberikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi

Sanksi pelanggaran kode erik yaitu :

Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku

pelanggaran kode etik :

a) Mendapat peringatan

Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika

seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya)

bisa saja ia akan menerirna email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi

kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras

ataupun lainnya

b) Pemblokiran

Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang

mengandung unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang

programmer yang mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah contoh

pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan untuk kasus

tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal,

sebuah akun pribadi sosial yang dengan sengaja mernbenruk grup yang

rnelecehkan agama, dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya,

ada kernungkinan akun tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam

web/blog yang terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog

(13)

c) Hukum Pidanal Perdata

"Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang

dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain,

berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud" (pasal 23 ayat

3)."Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan

tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistern Elektronik dan/atau

mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana rnestinya"

(Pasal 33). "Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan" (pasal 39)

Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan

transaksi elektronik (UU lTE) yang terdiri dari 54 pasa1. Sudah sangat jelas

adanya hukum yang rnengatur tentang informasi dan transaksi yang terjadi di

dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan

pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan rnendapat sanksinya,

begitu plm pelanggaran yang terjadi dalarn dunia maya yang telah dijelaskan

dimulai dari ketentuan urnum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa,

hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.

2.6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya

Makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas komputer

tanpa disadari para perniliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email

komersial), froudster (pencipta situs tipuan ), dan penyabot digital. Terminal-

terminal jaringan telah terinfeksi virus kornputer, yang mengubah komputer

menjadi zombi. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah rnakin banyaknya para

intelekrual yang tidak ber erika. Hukum untuk mengatur aktifitas di internet

terutarna yang berhubungan dengan kejahatan maya antara lain rnasih menjadi

perdebatan. Ada dua pandangan menganai hal tersebut antara lain:

a. Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak

lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial

b. Sistern hukum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu

(14)

rnenjawab persoalan - persoalan hukum yang rnuncul akibat aktifitas

banyak kasus credit card PRAUD yang dilakukan oleh Netter asal Indonesia.

Cyber Crime: perbuatan meJawan hukum yang dilakukan dengan

menggunakan internet yang berbasis pada kecanggiban terhadap teknologi

komputer dan telekomunikasi.

Adapun kode etik yang dibarapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Mengbindari dan tidak mempublikasi inforrnasi yang secara

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi

untuk melakukan perbuatan melawan hukum (ilegal) positif di Indonesia

(15)

sumber dan pemilik bak cipta bila ada dan bersedia untuk

melakukan pencabutan bila ada yang rnengajukan keberatan

serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin

tirnbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap prod

uk, surnber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di

masyarakat internet urnumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap segala muatan / isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota

dapat melakukan teguran secara Jangsung.

Undang- undang yang digunakan untuk menjerat pada pelaku

kejahatan komputer belum mengatur secara spesifik sesuai dengan tidak

kejahatan yang mereka lakukan. KUHP masih dijadikan dasar hukum untuk

menjaring kejahatan komputer, keuka produk ini dinilai belum cukup

(16)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya maka dapat eli simpulkan bahwa

kode etik profesi merupakan pedoman mutu moral profesi si dalam

masyarakat yang eli atur sesuai dengan profesi masing-masing. Hanya kode

erik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita eli terima oleh profesi itu seneliri

serta menjadi tumpuan harapan untuk eli laksanakan dengan tekun dan

konsekuen. Kode erik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas

yaitu instansi

pemerintah karen a tidak akan eli jiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam

kalangan profesi itu sendiri.

3.2. Saran

Agar dapat memaharni dan memperoleh pengetahuan baru maka

usaha yang dapat di lakukan adalah :

a. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi

b. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek

pendidikan yang dijalani.

c. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://n1ahrus.wordpress.coml2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it [11/6/13]

http://aldoerianda.wordpress.coml2009/0S/10/pentingnya-kode-etik-profesi/ [11 /6/13]

www.nUkroskil.ac.id/-erwinietika%20profesil03.ppt [11/6/13]

http://mahrus.wordpress.cofi1/2008/02/04/penebab- [11/6/13]

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu berdasarkan lingkup kegiatan dan kesamaan tujuan dapat disimpulkan bahwa perjanjian pengadaan jasa konsultansi dalam penulisan ini termasuk layanan jasa

Dengan demikian akibatnya, terjadi peningkatan terhadap pendapatan operasional diluar bunga yang menyebabkan kenaikan pendapatan lebih besar dari pada kenaikan biaya,

Hipotesa Monro-Kellie menyatakan bahwa karena keterbatasan ruang ini untuk ekspansi di dalam tengkorak, adanya peningkatan salah satu dari komponen ini menyebabkan perubahan

Hal tersebut terjadi akibat lampu pijar dalam rangkaian listrik tertutup yang berarti bahwa arus listrik dapat mengalir dari sumber energi (baterai), menuju ke lampu pijar dan

Parameter pengujian keefektifan pengawet cuka kayu terhadap serangan bubuk yang diamati meliputi derajat proteksi bubuk Dinoderus minutus Farb., kehilangan berat rotan,

Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berbeda dalam tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7-12 tahun), dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat dikatakan bahwa persepsi guru merupakan aktivitas mengindera, menginteraksikan dan memberikan penilaian dari seseorang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Potensi Risiko Financial Statement Fraud Menggunakan