• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum tentang Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk pekerjaan survey dan penyelidikan tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren, studi pada PT. Prima Layanan Nasional Enj

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum tentang Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk pekerjaan survey dan penyelidikan tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren, studi pada PT. Prima Layanan Nasional Enj"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan Negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Memajukan kesejahteraan umum berarti melakukan perubahan tingkatan menuju yang lebih baik di bidang-bidang kehidupan yang berkaitan erat dengan kebutuhan rakyat Indonesia. Dalam menuju perubahan yang lebih baik itu harus dilakukan suatu pembangunan yang dilakukan secara adil dan merata sehingga setiap warga negara Indonesia dapat menikmati hasil dari pembangunan yang telah dilakukan dan hal ini otomatis berdampak pada meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pembangunan fisik merupakan salah satu bentuk pembangunan yang mutlak harus dilakukan dalam usaha memajukan kesejahteraan umum. Pembangunan fisik tersebut dapat berupa pembangunan infrastruktur pada gedung maupun sarana dan prasarana transportasi yang mendukung dan menopang kegiatan masyarakat. Tanpa adanya pembangunan tersebut akan sangat sulit bagi Negara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bangsa bahkan meningkatkan nilai tawar negara Indonesia di kancah dunia internasional. Tingginya animo untuk melakukan pembangunan pada saat ini merupakan salah satu nilai lebih untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berkualitas.

(2)

KV Sigli – Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon – Blang Kjeren. Pembangunan tersebut dilandaskan pada pemikiran bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan yang vital dalam kehidupan masyarakat karena hampir di setiap kegiatan masyarakat menggunakan energi listrik. Oleh sebab itu pemerintah pada saat ini sedang gencar meningkatkan volume produksi listrik karena kebutuhan akan tenaga listrik yang semakin hari semakin meningkat dan hal ini juga diakibatkan oleh pertumbuhan pembangunan disetiap sektor kehidupan yang sangat membutuhkan energi listrik sehingga perlu meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung tercapainya pemenuhan energi listrik secara merata serta cara penyelesaian berbagai macam kendala yang timbul dengan cepat dan tepat yang dapat sehingga pemenuhan terhadap energi listrik tidak terhambat.

(3)

Perencanaan pembangunan tersebut dilakukan dalam bentuk konsultansi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam bentuk penyajian data yang akurat seperti dokumen studi kelayakan, dokumen perencanaan teknik dan gambar rencana yang dilakukan dalam bentuk survey dan penyelidikan tanah dengan maksud mendapatkan gambaran geografi/morfologi dan geologi teknik serta gambaran tata guna lahan sepanjang koridor rencana jalur sesuai daerah studi yang ditentukan dan mendapatkan desain jalur transmisi yang semaksimal mungkin mempunyai tingkat keandalan yang tinggi dan menimbulkan dampak Iingkungan dan sosial yang kecil serta biaya pembangunan yang ekonomis serta bertujuan untuk menentukan posisi dan tipe tower jaringan transmisi 275 KV, beserta tipikal pondasinya, serta kondisi geoteknik lahan dan mendapatkan gambaran 3 (tiga) dimensi (profil memanjang, peta situasi ROW serta kontur) lokasi jalur transmisi.1

1

Wawancara dengan pihak PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering.

(4)

Pengadaan jasa konsultansi berdasarkan penjelasan Pasal 4 huruf c Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 meliputi, namun tidak terbatas pada jasa rekayasa (engineering); jasa perencanaan (planing), perancangan (design), dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan konstruksi; jasa perencanaan

(planning), perancangan (design), dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan

selain konstruksi; dan jasa keahlian profesi. Dari lingkup jasa konsultansi tersebut ditemukan bahwa salah satu bidang jasa konsultansi adalah jasa perencanaan untuk pekerjaan konstruksi.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa pengertian Jasa Konsultansi mempunyai kesamaan sasaran atau tujuan dengan bidang jasa perencanaan untuk konstruksi yaitu keluaran (output) berupa piranti lunak atau brainware yang dapat berupa rekomendasi yang yang berupa dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain. Oleh sebab itu berdasarkan lingkup kegiatan dan kesamaan tujuan dapat disimpulkan bahwa perjanjian pengadaan jasa konsultansi dalam penulisan ini termasuk layanan jasa perencanaan konstruksi yang memberikan layanan jasa perencanaan yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi dimana jasa perencanaan untuk pekerjaan konstruksi inilah yang mempunyai andil yang besar dan jasa yang penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas, teratur, dan terencana dalam meningkatkan kualitas pembangunan nasional yang bermutu tinggi.

(5)

konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain.

Dalam pembangunan nasional, jasa konstruksi ini mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produksi akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya, baik yang berupa prasarana maupun sarana yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, sosial, dan budaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata secara materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain berperan dalam mendukung berbagai bidang pembangunan, jasa konstruksi berperan pula untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.2

Para pihak yang terlibat dalam perjanjian pengadaan jasa konsultansi tersebut adalah pengguna jasa dan penyedia jasa. Pihak pengguna jasa dalam

Peran konsultan dalam perjanjian pengadaan jasa konsultansi berhubungan erat dengan pihak lainnya yaitu pengguna jasa. Hal ini dapat dilihat dalam asas kemitraan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan jasa konstruksi harus terdapat hubungan kerja para pihak yang harmonis, terbuka, bersifat timbal balik, dan sinergis.

2

(6)

perencanaan pembangunan tersebut adalah PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLN Enjiniring) sedangkan yang menjadi penyedia jasa adalah PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering. Terpilihnya PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering sebagai penyedia jasa dalam pekerjaan konsultansi ini adalah dengan metode seleksi langsung yang kemudian menetapkan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering terpilih sebagai penyedia jasa.

Adapun sumber dana untuk keperluan pengadaan jasa konsultansi ini adalah berasal dari anggaran PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring3 sehingga pengaturan mengenai perjanjian pengadaan jasa konsultansi ini bersifat privat oleh karena itu tidak termasuk dalam kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah karena sumber pembiayaan dalam kontrak pengadaan oleh pemerintah pada umumnya berasal dari keuangan negara dalam hal ini APBN/APBD, disamping dana yang berasal dari pinjaman/hibah luar negeri (PHLN).4

PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLN Enjiniring) dalam hal ini berperan sebagai pengguna jasa artinya yang memberikan pekerjaan di bidang perencanaan yaitu menggunakan jasa konsultasi untuk merealisasikan pekerjaannya tersebut sehingga PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring mengadakan suatu perjanjian yaitu perjanjian pengadaan jasa konsultansi dengan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering sebagai penyedia jasa yang bergerak dibidang konsultansi teknik yang memberikan jasa kepada PT. Prima Layanan

3

Surat Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survei dan Penyelidikan Tanah Sutet 275 KV Sigli- Lhoksumawe dan Sutet 150 KV Takengon-Balng Kjeren antara PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLNE) dengan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering, tanggal 19 April 2014.

4

(7)

Nasional Enjiniring dalam bentuk konsultansi perencanaan untuk menyediakan dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain yang berisi tentang gambaran geografi/morfologi tanah dan desain jalur pembangunan jaringan tegangan tinggi atau saluran udara tegangan tinggi.

Perjanjian tersebut dibuat secara tertulis dalam bentuk akta otentik untuk memberikan kepastian hukum bagi para pihak dalam pelaksanaan perjanjian tersebut. Seluruh isi perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi ini diatur berdasarkan kesepakatan bersama sebagai pengaplikasian dari asas kebebasan berkontrak para pihak yang mengakomodir seluruh kepentingan para pihak demi terwujudnya keseimbangan bagi para pihak. Namun pengaturan isi perjanjian pengadaan jasa konsultansi ini tetap berpedoman pada peraturan perundang-udangan yang berkaitan dengan pengadaan jasa konsultansi seperti Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi serta peraturan pelaksananya sehingga pengaturan mengenai ruang lingkup pekerjaan, hak dan kewajiban para pihak, pengamanan transaksi bisnis, dan pengaturan tentang pola penyelesaian sengketa yang timbul antara kedua belah pihak dapat diakomodasi dalam perjanjian tersebut sehingga potensi terjadinya wanprestasi dapat direduksi atau dihilangkan sama sekali.

(8)

penyimpangan sehingga hasil akhir yang dihasilkan jauh dari apa yang diharapkan atau dapat dikatakan terjadi kegagalan bangunan. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.5

5

Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

Selain itu, dalam pelaksanaan suatu perjanjian sering terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pembangunan terutama di bidang konsultansi perencanaan sehingga terjadi penambahan waktu yang otomatis menambah cost pelaksanaan pembangunan yang kemudian dapat mempengaruhi waktu pemanfaatan bangunan tersebut.

(9)

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat beberapa masalah pokok yang menjadi fokus penelitian dalam skripsi ini, yaitu

1. Bagaimana pembuatan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering?

2. Bagaimana pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering?

3. Apa hambatan yang terjadi dalam Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering dan bagaimana penyelesaiannya?

C. Manfaat Penulisan

Berdasarkan permasalahan tersebut, terdapat beberapa manfaat dalam penulisan ini yang akan dicapai, yakni:

1. Manfaat Teoritis

(10)

untuk menambah literatur ilmu pengetahuan hukum, khususnya bidang hukum Perjanjian (kontrak) tentang hukum pengadaan konsultansi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan perjanjian pengadaan jasa konsultansi serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan perjanjian pengadaan konsultansi sehingga dapat menghindari timbulnya permasalahan yang berpotensi dapat terjadi dalam melakukan kerjasama dibidang pengadaan jasa konsultansi guna peningkatan kualitas pembangunan di Indonesia.

D. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permaalahan dalam penulisan ini, maka tujuan dari penulisan ini yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering.

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi antara PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering.

(11)

E. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan, oleh karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. Oleh karena penelitian merupakan suatu sarana (ilmiah) bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka metodologi penelitian yang diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya.6 Sementara itu menurut Sugiyono, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.7

1. Tempat Penelitian

Penulisan skripsi ini didasari oleh suatu penelitian yang diadakan dengan metodologi penelitian tertentu untuk mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Dalam penelitian hukum ini penulis akan menggunakan cara-cara atau metode-metode penelitian sebagai berikut:

Penelitian dilakukan di PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering. 2. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian yuridis normatif-yuridis sosiologis8

6

Soerjonno Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat . Jakarta, Rajawali 1985, hal. 1.

7

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta, 2010, hal. 2.

8

Muslan Abdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang, UMM Press, 2009, hal 103

(12)

normatif maksudnya penelitian hukum ini dilakukan dengan menggunakan bahan pustaka atau data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan skripsi ini. Penelitian hukum empiris ini dilakukan dengan memperolah data primer dengan melakukan wawancara dengan pihak PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dititikberatkan pada penelitian kepustakaan dan didukung dengan penelitian lapangan, maka sumber bahan hukum yang digunakan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, yaitu:

a. Bahan hukum primer , yaitu semua peraturan yang mengikat dan dibuat oleh pihak-pihak yang berwenang yang meliputi seluruh peraturan perundang-undangan antara lain UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksananya, Peraturan presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa pemerintah, dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

(13)

c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk, maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum.

4. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara : a. Penelitian Kepustakaan (library Research) yaitu mengumpulkan dan

mempelajari meneliti sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam skripsi ini, seperti buku-buku hukum, majalah hukum, artikel-artikel hukum, peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, pendapat sarjana dan bahan-bahan lainnya.

b. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan dalam bentuk wawancara sebagai upaya dalam pengumpulan data dari PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering.

5. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah:

a. Studi dokumen

Studi dokumen yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis yang berhubungan dengan penelitian hukum ini.

b. Wawancara

(14)

6. Analisis data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode deduktif, yaitu yang diawali dengan pengetahuan yang bersifat umum dan kemudian ditarik suatu kesimpulan khusus untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.

F. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini berjudul “Analisis Hukum tentang Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Survey dan Penyelidikan Tanah SUTET 275 KV Sigli-Lhoksumawe dan SUTT 150 KV Takengon-Blang Kjeren”, studi pada PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLN Enjiniring) dan PT Pemetar Argeo Consultant Engineering.

(15)

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini maka diperlukan adanya sistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab dengan bab yang lain yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, manfaat penulisan, tujuan penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN (KONTRAK) Merupakan tinjauan umum tentang perjanjian, terdiri dari lima sub bab yang menjelaskan tentang pengertian perjanjian, syarat sahnya perjanjian, asas-asas dalam hukum perjanjian, bentuk-bentuk dan fungsi perjanjian dan prestasi dan wanprestasi.

BAB III : KETENTUAN PERJANJIAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI

(16)

BAB VI : ANALISIS HUKUM TENTANG PERJANJIAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI UNTUK PEKERJAAN SURVEY DAN PENYELIDIKAN TANAH SUTET 275 KV SIGLI-LHOKSUMAWE DAN SUTT 150 KV TAKENGON-BLANG KJEREN

Bab ini menjelaskan tentang profil PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLN Enjineering) dan PT. Pemetar Argeo Consultant Engineering, pembuatan perjanjian pengadaan jasa konsultansi, pelaksanaaan perjanjian pengadaan jasa konsultansi, dan hambatan dalam perjanjian pengadaan jasa konsultansi serta penyelesaiannya. BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis yang dilakukan. Kesimpulan merupakan intisari dari pembahasan terhadap permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini, sedangkan saran yang ada diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Pengadaan Jasa Konsultansi.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pakar adalah sebuah program komputer yang dapat merepresentasikan dan menjelaskan menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ahli dengan tujuan memecahkan masalah

Dampak Keberadaan Kampus Universitas Sumatera Utara Terhadap Pendapatan Usaha Kecil dan Warung Serta Pola Ruang di Wilayah Sekitarnya.. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

- Dalam Peraturan Menteri ini diaturTentang Peta Panduan ( Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan

2010, ‘’Pengaruh Modal Sosial Untuk Penguatan Industri Kecil Genteng oka Di Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen’’ .Fakultas Ushuluddin Studi Agama

[r]

[r]

[r]

Bahwa untuk itu perlu memerintahkan kepada semua pejabat struktural, fungsional beserta tenaga teknis dan non teknis Pengadilan Negeri Bangkinang untuk melaksanakan Standar