Empat Langkah Dasar Dalam
Perencanaan
Nama : Biaini Naeli Muna
Program Studi : Akuntansi
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia sekalian. Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan & dapat bermanfaat bagi sesama.
Dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari
Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedID : Biaini Neli
Salam,
Empat langkah dasar dalam
perencanaan
Tetapkan tujuan dan seperangkat tujuan.
Definisikan Sesuatu saat ini.
Identifikasikan hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan-tujuan.
Rencana operasional
Memberikan sasaran yang harus dicapai oleh tingkat yang lebih rendah, dan pada gilirannya
memberikan saran untuk tujuan yang harus dicapai
oleh rencana pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi.
Terdapat dua jenis utama rencana yaitu : 1. Rencana strategis.
Terdapat dua jenis utama dari
rencana-renacana operasional.
Rencana sekali pakai (single use plans) dikembangkan untuk untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan bila rencana itu telah diselesaikan.
Rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan yang telah dibakukan untuk menangani situasi yang berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah
Bentuk
rencana
sekali pakai
Program
1. Program, meliputi seperangkat kegiatan yang luas, yang meliputi :
Langkah utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Unit atau anggota organisasi yang bertanggung-jawab untuk setiap langkah.
Urutan serta pengaturan waktu dari setiap langkah.
Program ini mungkin disertai oleh anggaran atau seperangkat anggaran untuk kegiatan yang
2. Proyek, adalah bagian dari program yang lebih kecil
dan terpisah. Setiap proyek mempunyai lingkup yang
terbatas dan petunjuk-petunjuk yang menyangkut
tugas dan waktu.
3. Anggaran (budget), adalah pernyataan mengenai
sumber daya keungan yang disediakan untuk
Bentuk
rencana
tetap
Kebijakan
(policy)
Peraturan
(rules)
1. Kebijakan (policy), adalah garis pedoman untuk pengambilan keputusan.
Kebijakan menetapkan batas-batas disekitar keputusan, termasuk keputusan yang tidak dapat dibuat.
Alasan para manajer membuat kebijakan adalah sebagai berikut :
Mampu meningkatkan keefektifan organisasi.
Mampu mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka.
2. Prosedur standar, adalah kebijakan yang
dilaksanakan melalui garis pedoman yang lebih terinci.
Prosedur standar atau baku dalam menangani barang-barang yang akan dikembalikan :
Senyum kepada pelanggan.
Periksa tanggal pembelian pada tanda terima.
3. Peraturan (rules), adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam situasi tertentu.
Peraturan merupakan rencana tetap yang
paling gambling dan bukan merupakan
pedoman bagi pemikiran atau pengambilan
Hubungan antara perencanaan dan
pengendalian
Jenis penyesuaian jika terjadi kejadian yang diramalkan menyimpang :
Mengubah kegiatan sedemikian rupa.
Mempertimbangkan kembali dan mungkin merevisi rencana.
Mengevaluasi kembali pengendalian untuk
Jenis
pengendalian
PenganggaranKeterlibatan pegawai
Dua jenis rintangan dalam pengembangan rencana yang efektif :
Perlawanan internal para calon perencana.
Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana melainkan
hanya terhadap kegiatan dan sasaran baru.
Alasan yang menyebabkan seorang manajer ragu-ragu bahkan gagal menetapkan sasaran.
Keengganan untuk mengorbankan sasaran
alternative.
Ketakutan akan kegagalan.
Kurangnya pengetahuan tentang oganisasi.
Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan.
Alasan anggota organisasi menolak perubahan
Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dilakukannya perubahan.
Ketidaksediaan melepaskan manfaat yang ada sekarang.
Cara manajer untuk mengurangi perlawanan terhadap perubahan yang direncanakan :
Melibatkan para pegawai terutama mereka yang akan terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
Memberikan lebih banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan kemungkinan
akibat-akibatnya.
Mengembangkan suatu pola perencanaan yang efektif dan penerapan yang efektif.
Rencana MBO telah banyak dikembangkan
Manajemen berdasarkan hasil.
Manajemen sasaran.
Perencanaan dan peninjauan kembali.
Sasaran dan pengendalian.
Menurut Douglas McGregor ada dua perangkat asumsi tentang bagaimana manusia didorong untuk bekerja,
Manjemen berdasarkan dorongan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam MBO
Kesepakatan pada program
Penetapan sasaran tingkat puncak
Sasaran individual
Peranserta
Otonomi dalam pelaksanaan rencana
Pengkajian kembali unjuk kerja
Program MBO yang efektif meliputi unsur-unsur
Kesepatan terhadap pendekatan pada semua tingkat
organisasi
Penetapan sasaran-sasaran dan perencanaan yang efektif oleh pimpinan puncak.
Penetapan sasaran-sasaran individual yang berkaitan dengan sasaran-sasaran organisasi oleh manajer dan bawahan.
Evaluasi MBO
Penetapan sasaran
Beban balik tentang unjuk kerja
Peranserta
Kelemahan-kelemahan MBO
Proses pengkajian kembali dapat menyebabkan ketegangan dan kebencian.
Tidak semua prestasi dapat diukur dan dikuantifikasikan.
Hampir semua persoalan yang berulang-ulang terjadi yang dihadapi oleh para anggota organisasi.
Membutuhkan banyak waktu dan upaya dalam
mempelajari penggunaan teknik.
Masalah yang harus dikendalikan oleh program MBO
Gaya dan dukungan pimpinan.
Adaptasi dan perubahan.
Kecakapan hubungan antarpribadi.
Uraian tugas.
Penerapan dan pengkoordinasian tujuan.
Pengendalian terhadap metode pencapaian sasaran.
Konflik antara kreativitas dan MBO.
Langkah dalam membuat MBO menjadi lebih efektif
Tunjukan kesepakatan yang berkesinambungan dari
pimpinan tinggi.
Didik dan latih manajer.
Rumuskan tujuan-tujuan dengan jelas.
Laksanakan umpan-balik secara efektif.
Sumber :