• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Konsultasi Menu Makanan Berbasis Mobile Bagi Penderita Penyakit Diabetes Menggunakan Metode Harris Benedict

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Konsultasi Menu Makanan Berbasis Mobile Bagi Penderita Penyakit Diabetes Menggunakan Metode Harris Benedict"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Fαkultαs Ilmu Komputer

iversitαs Brαwijαyα

7959

Rancang

Bangun

Prototipe

Aplikasi

Konsultasi

Menu

Makanan

Berbasis

Mobile

Bagi

Penderita

Penyakit

Diabetes

Menggunakan

Metode

Harris

Benedict

GedeBayuEkaBhuana1,AgiPutraKharisma2,LutfiFanani3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

Sample Registration Survei tahun, 2014 mengatakan diabetes menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di Indonesia. Dimana menurut Prof Sidartawan, resiko diabetes meningkat 30 persen setiap tahunnya sehingga dianjurkan bagi kita untuk melakukan pemeriksaan gula darah setahun sekali. Akan tetapi mahalnya membayar seorang ahli konsultan makanan bagi penderita penyakit diabetes menjadi salah satu kesulitan kita untuk mengatur pola makan kita sendiri. Harga jasa ahli konstultan makanan mencapai satu juta lebih sekali pertemuan. Oleh faktor – faktor tersebut dan juga wawancara yang telah saya lakukan dengan lulusan - lulusan baru ahli gizi UB tentang kekurangannya mereka akan pasien, penulis termotivasi untuk membuat sebuah prototipe aplikasi berbasis mobile dengan pemanfaatan metode Harris Benedict yang dapat membantu ahli gizi dan pasien. Prototipe aplikasi ini dibangun menggunakan Android. Dalam proses penentuan kalori nya aplikasi ini memanfaatkan metode Harris Benedict untuk menentukan kebutuhan kalori bagi penderita diabetes. nantinya akan dihasilkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pasien penderita penyakit diabetes untuk mencari konsultan menu makanan dan juga membantu para ahli gizi untuk mendapatkan pasien

Katakunci:Diabetes,HarrisBenedict,Mobile,Kalori

Abstract

SampleRegistrationThe2014surveysaidthatdiabeteswasthethirdkillerdiseaseinIndonesia.Where accordingtoProf.Sidreporter,theriskofdiabetesincreases30percenteveryyearitisrecommended thatwecheckbloodsugaronceayear.Butthecostofpayingafoodconsultantfordiabeticshasbecome one of our difficulties in managing our own diet. The price of the services of food consultants has reached more thanone million meetings.By these factorsalso the interviews that Ihave done with graduates-newgraduatesofnutritionexpertsabouttheirshortcomingswillpatients theauthorsare motivatedtomakeaprototypebased mobileapplicationbyutilizingHarrisBenedictmethodthatcan helpnutritionistsandpatients. This application prototype wasbuilt usingAndroid. Inthe process of determining calories, this application utilizes the Harris Benedict method to determine calorie requirementsfor diabetics.Later,anapplicationwillbeproducedthatcanhelpdiabeticstofindfood menuconsultantsalsohelpnutritioniststogetpatients

Keywords:Diabetes,HarrisBenedict,Mobile,Calorie

1. PENDAHULUAN

Diabetes mellitus adalah penyakit yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin. Penyakit ini sangat sulit dideteksi dan dikatakan onset atau terjadi 7 tahun sebelum diagnosis itu diberitahu. Yang mengakibatkan sulitnya penanganan secara tepat waktu (Soegondo, 2005). Biasanya banyak pengidap diabetes militus baru mengetahui dia mengidap penyakit

diabetes setelah terjadi kompiklasi penyakit yang disebabkan penyakit diabetes itu sendiri, hal itu diungkapkan oleh Dokter Soegondo di kantornya di Bagian Metabolik dan Endokrin, FKUI/RSCM.

▸ Baca selengkapnya: fungsi benedict dalam uji makanan

(2)

mencapai satu juta lebih sekali pertemuan. Oleh faktor – faktor tersebut dan juga wawancara yang telah saya lakukan dengan lulusan - lulusan baru ahli gizi UB tentang kekurangannya mereka akan pasien. Penulis dalam penelitian ini termotivasi untuk membuat sebuah prototipe aplikasi berbasis mobile yang dapat membantu ahli gizi dan pasien.

Pada penelitain ini rumusan masalah yang diangkat ialah bagaimana cara menentukan kalori yang dibutuhkan seorang penderita diabetes, bagaimana cara menentukan menu makanan yang tepat bagi penderita diabetes, bagaimana rancangan dan implementasi yang dapat membantu lulusan ahli gizi UB baru serta pasien penderita penyakit diabetes.

2. METODEPENELITIAN

Gambar1.DiagramAlirMetodePenelitian

Gambar 1 mendeskripsikan bagaimana tahapan dari pengerjaan penelitian ini. Dimana tahap pertama diawali dengan studi literatur. Studi literatur bermanfaat untuk memperdalam pemahaman mengenai rumus Harris Benedict

dan bagaimana melakukan penentuan menu makanan menggunakan metode Harris Benedict.

Selanjtunya dilakukanlah sebuah analisis kebutuhan sistem. Pada tahap analisis kebutuhan terdiri dari identifikasi aktor, identifikasi kebutuhan, pembuatan usecasediagram dan use case scenario. Tahap perancangan dilakukan setelah semua aspek – aspek kebutuhan yang dibutuhkan sistem sudah lengkap dan sesuai.

Poin – poin yang dilakukan pada tahap perancangan ialah perancangan perhitungan kalori, perancangan penentuan menu makanan, pembuatan sequence diagram, pembuatan class diagram dan perancangan antarmuka.

Setelah dilakukannya perancangan dilakukanlah implementasi, Bahasa pemograman yang digunakan pada proses implementasi penelitian ini adalah java dan berbasis pada android.

Pengujian yang dilakukan setelah melakukan implementasi bermanfaat untuk mengetahui apakah system sudah terimplemntasi sesuai dengan analisa kebutuhan yang dibuat sebelumnya.

Fase akhir dari penelitian ini merupakan pengambilan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diambil berdasarkan dari apa hasil yang telah diperoleh dari penelitian. Dan saran yang dibuat bermanfaat untuk proses pengembangan sistem dalam penelitian ini untuk lebih lanjutnya.

3. ANALISISKEBUTUHAN

Pada tahap ini dilakukan identifikasi aktor yang terlibat dan proses pembuatan use case diagram. Dimana dari hasil analisis tersebut akan dilakukan perancangan dan proses implementasi untuk selanjutnya.

3.1.IdentifikasiAktor

Dari proses analisis yang dilakukan didapatkan 2 aktor yang terlibat pada pembuatan sistem ini. Tabel 1 dibawah berikut merupakan deskripsi dari aktor yang terlibat didalam sistem.

Tabel1.IdentifikasiAktor Aktor DeskripsiAktor

Pengguna Aktoryangmenggunakan aplikasiuntukmenentukan menumakananmanayang tepatbagidirinyaatau melakukankonsultasi denganahligizi. AhliGizi Aktoryangmenjadi

konsultanahligizidan menerimapermintaan konsultasibagipengguna danmenentukanmenu makananyangtepatbagi pengguna.

3.2.KebutuhanFungsional

(3)

dipenuhi diantaranya adalah pengguna dapat menghitung kebutuhan kalori, menampilkan menu makanan, mengirim pesan ke ahli gizi dan melakukan registrasi.

Sedangkan dari sisi ahli gizi, ahli gizi dapat menghitung kebutuhan kalori, dapat membalas pesan ke pengguna dan dapat melakukan registrasi.

3.3.KebutuhanNon fungsional

Dari

kebutuhan

non fungsional

terdapat

satu

kebutuhan

yang

harus

dipenuhi

yaitu

tampilan

aplikasi

harus

dapat

dengan

mudah

dipahami

oleh

pengguna

maupun

ahli

gizi.

3.4.UseCaseDiagram

Use

case

diagram

dibuat

berdasarkan

hasil

identifikasi

aktor

dan

hasil

analisis

kebutuhan

non fungsional

.

Gambar

2

berikut

merupakan

use case

diagram

dari

aplikasi

yang

akan

dibuat.

4. PERANCANGAN

Tahapan yang akan dilakukan pada fase perancangan ini ialah perancangan arsitektural, perancangan, perancangan perhitungan kebutuhan kalori tubuh, dan perancangan penentuan menu makanan. Tahap perancangan berguna untuk melakukan proses implementasi nantinya.

4.1.PerancanganArsitektural

Perancangan arsitektural pada pembuatan aplikasi ini menggunakan metode model, view

dan controller. Setiap elemen – elemen yang ada

pada MVC di deskripsikan pada gambar 3 berikut.

Gambar3.Hubunganantaramodel,viewdan

controller(Satish, 2004)

Metode MVC merupakan metode yang dipilih sebagai perancangan aristektural aplikasi ini. Dimana controller merupakan penghUBung antara view dan model. View merupakan tampilan yang berhubungan langsung dengan pengguna sedangkan model adalah tempat data dan metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan kalori menggunakn metode Harris Benedict.

4.2.PerancanganPerhitunganKebutuhan

KaloriTubuhMenggunakanMetodeHarris

Benedict

Untuk menghitung kalori khusus yang dibutuhkan oleh penyandang penyakit diabetes menggunakan metode Harris Benedict, diperlukan beberapa variabel pendukung untuk perhitungan kalori tersebut. Dimana rumus

Harris Benedict adalah sebagai berikut (Almatsier, 2008)

Perempuan :

65,5+(9,6xBB)+(1,8xTB)–(4,7xU) Laki-laki :

66+(13,7xBB)+(5xTB)–(6,8xU) Keterangan

BB :BeratbadandalamKg TB :TinggibadandalamCm U :UsiadalamTahun

4.3.PerancanganAntarMuka

Perancangan antar muka dilakukan agar aplikasi yang dibuat nantinya dapat memenuhi kebutuhan non fungsional. kebutuhan non fungsional tersebut adalah tampilan aplikasi yang mudah dipahami oleh pengguna maupun ahli gizi.

(4)

muka aplikasi.

Terdapat objek nomor 1 yang berfungsi untuk kembali kehalaman utama, kemudian objek nomor 2 berfungsi untuk melihat profil

user. Lalu objek nomor 3 untuk melakukan penghitungan kebutuhan kalori. Sedangkan objek nomor 4 berfungsi untuk proses logout dan objek nomor 5 merupakan daftar ahli gizi yang dapat dihubungi oleh pengguna.

5. IMPLEMENTASI

Setelah melakukan proses perancangan tahapan selanjutnya adalah melakukan proses implementasi kode program. Aplikasi yang di bangun memanfaatkan kode program Java dan berkerja pada aplikasi android

5.1ImplementasiKodeProgram

Implementasi

dilakukan

untuk

memenuhi

semua

kebutuhan

fungsional

yang

telah

di

buat.

Implementasi

dilakukan

pada

aplikasi

mobile

menggunakan

bahasa

pemograman

java

dan

memanfaatkan

metode

MVC

atau

model,

view

dan

controller.

5.1ImplementasiAntarMuka

Tampilan antarmuka dari implementasi kode program pada aplikasi dideskripsikan pada gambar 4 berikut.

Gambar4.ImplementasiAntarMuka

6. PENGUJIAN

Terdapat dua pengujian yang dilakukan pada enelitian ini, yaitu white box testing black box testing dan usability testing.

Pengujian whiteboxtesting yang dilakukan adalah pengujian unit. Sedangkan pengujian

black box testing yang dilakukan adalah pengujian validasi. Tabel 2 dibawah ini menjelaskan bagaimana hasil dari pengujian

validasi yang telah dilakukan.

Tabel2.HasilDariPengujianvalidasi

KasusUji HasilyangDidapat Status

KasusUji logindenganemaildan passwordyangsesuaidengan prosesregistrasipengguna

Valid

KasusUji Menambahkan Biodata

Aplikasiberhasil menambahkanbiodatauserke dalamdatabase penggunakedalamdatabase

Valid kedalamdatabase

Valid dibutuhkanolehpengguna

Valid

KasusUjiMelihat SaranMenu Makanan

Aplikasiberhasilmelihat saranmenumakanansesuai kalorikebutuhanpengguna

Valid

KasusUjiMelihat ListAhliGizi

AplikasiberhasilmelihatList ahligizi,sesuaidenganahli giziyangmendaftarpada aplikasi mengirimkanpesankeahli gizi mengirimkanpesanbalasanke ahligizisesuaidenganemail pengirimpesan diarahkankeluarkemenu splashscreen registrasiahligizilalu menyimpandatauserkedalam database logindenganemaildan passwordyangsesuaidengan prosesregistrasiAhliGizi

Valid

KasusUji Menambahkan BiodataAhliGizi

Aplikasiberhasil menambahkanbiodataAhli Gizikedalamdatabase

Valid

KasusUji Memperbarui BiodataAhliGizi

Aplikasiberhasil memperbaruibiodataAhli Gizikedalamdatabase

Valid

KasusUji MembalasPesan kepengguna

Aplikasiberhasil mengirimkanpesanbalasanke penggunasesuaidenganemail pengirimpesan

Valid

KasusUji Menghitung kebutuhanKalori perhariAhliGizi

Aplikasiberhasil menampilkanhasil perhitungankaloriyangdi lakukanolehahligizi

Valid diarahkankeluarkemenu splashscreen

Valid

Pengujian usability aplikasi konsultasi menu makanan bagi penderita diabates ini dilakukan pengambilan 10 sample pengguna aplikasi yang dibagi menjadi dua kategori user dan ahli gizi. Dimana menurut Broke J pengambilan 10

(5)

sample untuk proses pengujian sudah dikatakan cukup (Brooke J,1986).

User dan ahli gizi melakukan registrasi ke aplikasi dan mencoba fitur-fitur yang tersedia. Setelah itu user dan ahli gizi memberi respon terhadap 10 item pernyataan berdasarkan metode uji pengguna SystemUsabilityScale (SUS).

Metode uji pengguna SystemUsabilityScale

ini menggunakan 10 item pernyataan yang dijelaskan pada tabel 3.

Tabel3.PertanyaanSUS

no Pertanyaan Sangat

Tidak Setuju

Sangat Setuju

1 2 3 4 5

1 Sayarasasayaakan seringmenggunakan sistemini. 2 Sayamerasasistem

terlalukomplekspadahal sebenernyadapatdibuat sederhana. 3 Sayarasasistemmudah

untukdigunakan. 4 Sayarasasaya

membutuhkanbantuan dariorangteknisuntuk dapatmenggunakan sistemini. 5 Sayamenemukanbahwa

terdapatberbagaimacam fungsiyangterintegrasi denganbaikdalam sistem. 6 Sayarasabanyakhal

yangtidakkonsisten terdapatpadasistem. 7 Sayarasamayoritas

penggunaakanbelajar menggunakansistemini secaracepat. 8 Sayamenemukanbahwa

sistemsangattidak praktis. 9 Sayasangatpercaya

dalammenggunakan sistemini. 10 Sayaharusbelajar

banyakhalterlebih dahulusebelumsaya dapatmenggunakan sistemini.

Perhitungan bobot untuk masing masing item mempunyai aturan sebagai berikut:

1. Untuk item no 1,3,5,7, dan 9 nilai yang didapat adalah posisi skala dikurangi 1. 2. Untuk item 2,4,6,8 dan10, nila yang

didapat adalah 5 dikurangi posisi skala 3. Kemudian jumlahkan nilai yang didapat

dan lakukan proses perhitungan nilai jumlah dikalikan 2,5 untuk mendapatkan nilai keseluruhan skor SUS.

Kemudian dari hasil survei dengan pengguna dan ahli gizi ataupun calon ahli gizi yang telah dilakukan didapatlah hasi yang telihat di tabel 4 dan 5.

Tabel4. HasilKonversiKuisionerSUS

Tabel5.HasilKonversiKuisionerSUSAhliGizi

Berdasarkan hasil dari kuisioner SUS dengan skor rata – rata 76.25 dan 7.5 dari 10 orang responden dapat dikatakan aplikasi sudah masuk dalam kategori acceptable (Bangor, 2009).

7. KESIMPULANDANSARAN

Dari hasil analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan, aplikasi konsultasi menu makanan menggunakan metode Harris Benedict ini memiliki 18 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional.

Pemanfaatan metode HarrisBenedictdapat diandalkan pada saat aplikasi melakukan fitur menghitung kebutuhan kalori user berdasarkan form biodata yang telah disediakan oleh aplikasi. Dari hasil pengujian usability yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat dikatakan memberikan kemudahan dalam penggunaan bagi pengguna

(6)

makanan menggunakan metode HarrisBenedict

ini antara lain.

Aplikasi dalam pengembangannya disarankan dapat menampilkan saran menu makanan berdasarkan kebutuhan yang lebih spesifik seperti vitamin, lemak, nutrisi dan lainnya.

Aplikasi dapat menyediakan fitur bagi user

untuk menghitung kalori makanan yang telah

user santap.

8. DAFTARPUSTAKA

Almatsier, 2008. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, pp. 105-115.

Soegondo, 2005. Penata Laksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi Dokter Maupun Edukator, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 70-77.

Satish, 2004. Model View Controller (MVC) Architecture, [Online] Available at: dotnetspider.com/resources/316- Model-View-Controller-MVC- architecture.aspx

[Diakses pada tanggal 25 Januari 2018].

Brooke, J.1986. SUS-AQuickdanDirty UsabilityScale,UsabilityEvaluationin Industry, pp.111-112.

Gambar

Tabel 2. Hasil Dari Pengujian validasi

Referensi

Dokumen terkait

an kebutuhan an menu ma lakukan denga ang ada pada an kebutuhan u makanan, a nsultasi yang kasi. Laporan menu makana total, serta rotein i total, k dan protein, sebagai gi

Aplikasi ini akan menampilkan antarmuka dengan pengguna, menentukan kadar dari zat kimia pada sampel dan mengatur daftar log dari hasil uji makanan yang telah dilakukan..

Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk menentukan status gizi, menghitung kebutuhan kalori dan memberikan saran susunan menu makanan untuk pasien rawat jalan

Dari hasil observasi pada Puskesmas Manduro, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu membantu petugas ahli gizi dalam merekomendasikan makanan bagi penderita diabetes

Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan dokter atau ahli gizi dalam menentukan komposisi menu makanan yang seimbang dengan

Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk menentukan status gizi, menghitung kebutuhan kalori dan memberikan saran susunan menu makanan untuk pasien rawat jalan

Data ini nanti akan diproses menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN), sehingga diperoleh hasil rekomendasi diet yaitu berupa kebutuhan kalori dan menu makanan yang tepat

Data ini nanti akan diproses menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN), sehingga diperoleh hasil rekomendasi diet yaitu berupa kebutuhan kalori dan menu makanan yang tepat