• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN

LEVERAGE,

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN

INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

ARTIKEL

MAILIS DAYANTI NPM. 1210018212002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

(2)

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKANLEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DANINVESTMEN

OPPORTUNITY SET (IOS)SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

Mailis Dayanti¹, Dwi Fitri Puspa¹, Yuhelmi¹

1

Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

email:yanti_taurus_gemes@yahoo.co.id

ABSTRACT

The aims of this study was to analyze the effect of operational cash flow, debt policy, dividend policy on firm value and investment opportunity set (IOS) as intervening variable.Populations used in this research are companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI). Sample used in this research are manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI) in five years continued (2009-2013). Total samples are 34 companies. Analysis method used in this research is analysis Partial Least Square (PLS) atau SmartPLS version 2.0. The results of analysis revealed that a) There was positive effect of operational cash flow on firm value, b) debt policy was found to have negative effect on firm value, c) dividend policy does not have significant influence with firm value, d) investment opportunity set (IOS) had an influence and positive to firm value, e) operational cash flow was found to have positive effect on investment opportunity set (IOS). f) debt policy was found to have negative effect on investment opportunity set (IOS), g) dividend policy was found to have positive effect on investment opportunity set (IOS), h)operation cash flow have significant influence with firm value in the investment opportunity set (IOS), i) debt policy have significant influence with firm value in the investment opportunity set (IOS), j) dividend policy have significant influence with firm value in the investment opportunity set (IOS). The findings of this study provided practical recommendation, in terms of enhancing firm value in investment opportunity set (IOS), it is needed to develop operational cash flow, debt policy, dividend policy, firm value in the investment opportunity set (IOS).

Keywords:operational cash flow , debt policy, dividend policy, firm value, investment opportunity set (IOS)

PENDAHULUAN

Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.

(3)

keputusan yang diambil manajer dalam suatu kegiatan pembelanjaan perusahaan harus dipertimbangkan secara teliti mengenai sifat dan biaya dari sumber dana yang dipilih (Riyanto, 2001).

Pada Perusahaan manufaktur periode 2008 sampai dengan 2012 terdapat naik turunnya nilai perusahaan. Pada masa krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40–60 persen dari posisi awal tahun 2009 (Kompas, 25 November 2010), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan aksi “ikut-ikutan” dari investor domestik yang ramai-ramai melepas sahamnya.

Kondisi tersebut secara umum mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Harga saham gabungan yang terkoreksi dari 1.757,258 pada awal Januari 2008 melemah ke basis point 1.256,704 pada awal September 2009 (Kompas, 25 November 2010). Hal ini juga tercermin dari banyaknya perusahaan yang mengalami penurunan laba sampai dengan mengalami kerugian sehingga menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sedangkan pada tahun 2010 perusahaan manufaktur mengalami kenaikan harga saham dengan peningkatan poin cukup lamabat menjadi 1.719.973. Peningkatan yang cukup lambat menciptakan persepsi positif investor terhadap harga saham perusahaan yang akan berdampak pada meningkatkan nilai perusahaan. Pada

tahun 2011 secara signifikan perkembangan perusahaan manufaktur di BEI semakin terasa dengan naik harga saham menjadi 3.686.876 dan tahun 2012 harga saham kembali naik menjadi 4.533.230. Naik atau turun harga saham dapat di lihat dari pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan selama periode tertentu. Menurut Mamduh (2004) nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan, manajer membuat keputusan investasi yang menghasilkan net present value positif. Menurut Hartono (2003), arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.

Hal ini berarti jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, berarti perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar seluruh kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar. Salah satu rasio arus kas yang diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi. Dengan demikian dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut.

Gambar 1.Kerangka Konseptual

(4)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara detail yang merupakan ide dasar dari pengambilan sampel dengan menyelidiki bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur dengan data laporan arus kas yang di sediakan menggunakan metode langsung.

2. Perusahaan Manufaktur yang menggunakan satuan rupiah selama tahun 2009-2013.

3. Perusahaan manufaktur yang berlaba selama tahun 2009-2013. 4. Perusahaan membagikan Dividen

berturut-turut tahun 2009 sampai dengan 2013.

Definisi & Operasional Variabel Menurut Brigham dan Houston (2001) nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV). dapat dihitung dengan rumus:

Set Kesempatan Investasi / Investment Opportunity Set (IOS) yaitu memandang nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) pada masa depan. Menurut Chung dan Pruit, (1994) Tobin’s Q dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

laporan arus kas operasi

merupakan laporan yang

mengikhtisarkan sumber kas dari aktivitas perusahaan yang tersedia untuk melakukan kegiatan perusahaan serta penggunaannya selama satu periode tertentu. Almilia dan Sulistyowati (2007),

leverage keuangan (financial leverage) merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (utang dan saham preferen) Darsono, (2005) DER dapat dihitung dengan rumus:

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Descriptive Statistics

N

Mini mum

Maxi

mum Mean

Std. Deviation

Arus Kas

Operasi 34 2,95 8,94 5,9812 1,26523 Kebijakan

Leverage 34 -1,73 6,62 -0,0347 1,44128 Kebijakan

Deviden 34 -2,93 6,68 -1,0127 1,62790 IOS 34 20,35 28,97 25,844

2 1,84469

Nilai

Perusahaan 34 -7,32 2,00 -1,4987 1,62423 Valid N

(listwise) 34

Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Teknik pengolahan data menggunakan metode SEM berbasis Partial Least Square (PLS) atau SmartPLS 2.0 M3 yang memerlukan 2 tahap untuk menilai sebuah model penelitian yang meliputi : pertama pengujian Outer Model atau Measurement Model yaitu pengujian instrumern atau penilaian terhadap indicator yang membentuk variable ini yaitu berupa penilian validitas dan reliabilitas untuk data yang nominal yang dalam hal ini tidak dilakukan karena data penilitian ini adalah berbentuk data keuangan atau data rasio. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square untuk konstruk dependen, dan uji hipotesis melalui uji-t. Berikut path analisys dari visual SmartPLS pada Gambar 4.1

Gambar 4.1

Path Analisys

PengujianR-Squared

Berdasarkanpath analisys output dari SmartPLS dalam model struktural diawali dengan melihat R-Square Tabel 4.3 :

NilaiR-Squared

Variabel Penelitian R Square

Invesment Opportunity

Set 0,214

Nilai Buku Perusahaan

(PBV) 0,476

Nilai R-Square konstruk investment opportunity set (IOS) adalah sebesar 0,214 atau sebesar 21,4%, yang menggambarkan tingkat pengaruh yang di berikan oleh variabel aliran kas operasi, kebijakan leverage dan kebijakn dividen terhadap variabel IOS sehingga masih terdapat factor lain sebesar 78,6% yang juga dapat menentukan dan mempengaruhi variable investment opportunity set di luar ke-3 (tiga) variable tersebut.

Hasil Pengujian dan Pembahasan Hipotesis

(6)

jika nilai T-statistik atau t hitung < dari nilai t tabel sebesar 1,96 maka hipotesis akan ditolak, (Ghozali, 2011). Berikut ringkasan hasil pengujian regresion weights:

Regresion Weights Full Model

Struktural Equation Modeling (SEM) - SmartPLS

N

1 Arus Kas Operasi ->

Invesment

3 Kebijakan deviden -> Invesment Opportunity Set

-0,1141 -0,1190 0,8317 Hipotesi

s ditolak

5 Aliran Kas Operasi

-> Nilai Buku

7 Kebijakan deviden

-> Nilai Buku

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Investment Opportunity Set

(IOS)

Dari hasil ringkasan regression wight diperoleh nilai koefisien estimate atau dalam bentuk original sample sebesar 0,386 yang merupakan besarnya pengaruh yang diberikan variabel arus kas operasi dalam menjelaskan investment opportunity set, nilai sample mean sebesar 0,406 yang merupakan nilai rata-rata dari sampel dan nilai t statistic atau nilai t hitung sebesar 3.755. Dikarenakan nilai t hitung > t tabel atau 3,755 > 1,96, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan

arus kas operasi terhadap investment opportunity set (IOS) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima (Ha diterima dan H0 ditolak).

Pengaruh Kebijakan Leverage

Terhadap Investment Opportunity Set

(IOS)

Dari hasil ringkasan regression wight diperoleh nilai koefisienestimate -0,303 yang merupakan besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan leverage dalam menjelaskan investment opportunity set, nilai sampel mean sebesar -0,294 merupakan nilai rata-rata sampel untuk hipotesis ini dan nilai T statistic atau nilai t thitung sebesar 4,265. Dari hasil perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 4,265 > 1,96 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh). Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap investment opportunity set (IOS), yang artinya hipotesis ini dapat dibuktikan atauditerima.

Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Investment Opportunity Set (IOS)

(7)

mean sebesar -0,119 merupakan nilai rata-rata dari pengaruh yang menjelaskan hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 0,832. Hasil perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung < t tabel atau 0,832 < 1,96 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh). Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan deviden terhadap investment opportunity set (IOS) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, yang artinya hipotesis ini tidak terbukti atauditolak. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan

Dari hasil regression wight didapat nilai koefisien estimate 0,314 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel investment opportunity set dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan , nilai sample mean sebesar 0,308 merupakan nilai rata-rata yang menjelaskan hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 4,688. Dari perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung > t tabel atau 4,688 > 1,96. Hasil ini menyimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan yang artinya hipotesis ini dapat dibuktikan atauditerima.

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil regression wight pada tabel di atas, ditemukan nilai koefisien estimate 0,169 yang

merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel arus kas operasi dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample mean yang merupakan nilai rata-rata sebesar 0,174 dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 1,99. Dari perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung > t tabel atau 1,990 > 1,96. Hasil ini menyimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, yang artinya hipotesis ini dapat diterima.

Pengaruh Kebijakan Leverage

Terhadap Nilai Perusahaan

Dari hasil pengujian SEM, hasil regression wight menghasilkan nilai koefisien estimate -0,308 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan hutang atau leverage dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample mean sebesar -0,309 merupakan nilai rata-rata untuk hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 5,274. Perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 5,274 > 1,96 (tanda negatif menunjukkan arah pengaruh atau hubungan kedua variabel).

(8)

Dengan demikian hipotesis ini dapat diterima.

Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil ringkasan pada table di atas, menemukan nilai koefisienestimate 0,406 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan deviden dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample mean sebesar 0,404 dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 4,547. Dari hasil perbandingan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 4,547 > 1,96. Ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan dapat diterima.

Pengaruh Arus Kas Operasi, Kebijakan Leverage dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan melalui Investment Opportunity Set (IOS)Sebagai Variable Intervening

Penilaian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set pada perusahaan manafaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Untuk itu akan dihitung berapa besar nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) yang ada melalui variabel investment opportunity set dan akan dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung (direct effect) arus kas operasi terhadap nilai perusahaan.

Untuk menghitung berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung

dapat diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung (direct effect) yaitu pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan dan pengaruh langsung arus kas operasi terhadap investment opportunity set serta pengaruh langsung investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Berikut gambaran nilai pengaruh (estimasi) dari ketiga pengaruh yang nantinya akan menjelaskan perhitungan pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.

Berdasarkan perhitungan analisis jalur (path analysis) dari regression weight diperoleh informasi yang mengambarkan ketiga hubungan atau pengaruh yang nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable investment opportunity set. Besarnya nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh arus kas operasi terhadap investment opportunity set sebesar 0,386 dengan koefisien estimate pengaruh investment opportunity set terhadap nilai perusahaan sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,386 x 0,314 = 0,121204 dibulatkan 0,121.

(9)

Pengaruh Kebijakan Leverage

Terhadap Nilai Perusahaan

melalui Investment Opportunity

Set (IOS) Sebagai Variable

Intervening

Untuk menghitung berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung (direct effect) yaitu pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan dan pengaruh langsung kebijakan leverage terhadap investment opportunity set serta pengaruh langsung investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Berikut gambaran nilai pengaruh (estimasi) dari ketiga pengaruh yang nantinya akan menjelaskan perhitungan pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.

Dari perhitungan analisis jalur (path analysis) dari regression weight diperoleh informasi yang mengambarkan ketiga hubungan atau pengaruh yang nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable investment opportunity set. Besarnya nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh kebijakan leverage terhadap investment opportunity set sebesar -0,303 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh buka nilai) dengan koefisien estimate pengaruh investment opportunity set terhadap nilai perusahaan sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,303 x 0,314 = 0,095142 dibulatkan menjadi 0,095.

Dari hasil nilai pengaruh tidak langsung ini, maka tahap berikut adalah membandingkan antara pengaruh

langsung kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh tidak langsung kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui variabel intervening yaitu investment opportunity set.

Dari sajian perhitungan pada penilaian pengaruh tidak langsung (indirect effect) kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set dapat dianalisa, apabila variabel kebijakan leveragesecara langsung mempengaruhi variable nilai perusahaan maka nilai koefisien estimate pengaruh yang ada adalah sebesar 0,308, sedangkan apabila melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set maka nilai koefisien estimasi yang diperoleh adalah sebesar total effect0,403. Dapat diartikan bahwa nilai pengaruh langsung lebih rendah dari nilai pengaruh tidak langsung atau 0,308 < 0,403, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set, dengan kata lain bahwa variable investment opportunity set mampu memediasi pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan diterima dan terbukti

Pengaruh Kebijakan deviden

Terhadap Nilai Perusahaan

melalui Investment Opportunity

Set (IOS) Sebagai Variable

Intervening

(10)

nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable investment opportunity set. Besarnya nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh kebijakan deviden terhadap investment opportunity set sebesar -0,114 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh buka nilai) dengan koefisien estimate pengaruh investment opportunity set terhadap nilai perusahaan sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,114 x 0,314 = 0,035796 dibulatkan menjadi 0,036.

Dari hasil nilai pengaruh tidak langsung ini, maka tahap berikut adalah membandingkan antara pengaruh langsung kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh tidak langsung kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui variabel intervening yaitu investment opportunity set, berikut hasil perbandingan sebagai berikut :

Dari sajian perhitungan, penilaian pengaruh tidak langsung (indirect effect)

kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set dapat dianalisa, jika variabel kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi variable nilai perusahaan maka nilai koefisienestimate pengaruh yang ada adalah sebesar 0,406, sedangkan apabila melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set maka nilai koefisien estimasi yang diperoleh adalah sebesar total effect 0,442. Dapat diartikan bahwa nilai pengaruh langsung lebih rendah dari nilai pengaruh tidak langsung atau 0,406 < 0,442, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat

peningkatan pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set, dengan kata lain bahwa variable investment opportunity set mampu memediasi pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai . Oleh karena itu hipotesis ini pun juga diterima dan terbukti.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian dan hasil pengolahan data dengan mengunakan pendekatan SEM (Strutrural Equation Modeling) dengan alat bantu Partial Least Square (PLS) atau SmartPLS dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap investment opportunity set. Dimana jika terjadi peningkatan arus kas dari kegiatan operasi, maka peningkatan ini akan meningkatkan investment opportunity set begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis dapat diterima.

2. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap investment opportunity set. Dimana jika semakin tinggi leverage, maka akan semakin turun atau rendah investment opportunity set, begitu juga sebaliknya sehingga hipotesis dapat diterima.

(11)

juga sebaliknya, sehingga hipotesis ditolak atau tidak terbukti.

4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan nilai investment opportunity set, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan nilai arus kas operasi, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

6. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan. Dimana semakin tinggi peningkatanleverage, maka akan semakin turun atau rendah nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis didapat diterima.

7. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan kebijakan deviden, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

8. Ditemukan pengaruh yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set, dimana pengaruh tidak langsung lebih baik dibanding

pengaruh langsung, atau dengan kata lain pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan lebih baik secara tidak langsung melalui investment opportunity set sebagai variabel intervening, sehingga hipotesis ini diterima.

9. Ditemukan pengaruh yang signifikan kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set, dimana pengaruh tidak langsung lebih baik dibanding pengaruh langsung, dengan kata lain pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan lebih baik secara tidak langsung melalui investment opportunity set sebagai variabel intervening, sehingga hipotesis ini diterima.

10. Ditemukan pengaruh yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set, dimana pengaruh tidak langsung lebih baik dibanding pengaruh langsung, dengan kata lain pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung melalui investment opportunity set sebagai variabel intervening telah menjadi optimal dibanding pengaruh lansung, yang akhirnya hipotesis ini diterima.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Almilia dan Sulistiyowati, Liciana Spica Dwi, 2007 Analisis terhadap Relevani nilai laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas pada Periode Sekitar Krisis Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BIJ, Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Amalia, Anissa. 2010. Analisis relevansi informasi laba, akuntansi, nilai buku ekuitas,dan arus kas dengan harga saham.Tesis tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Budi Luhur

Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar- dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta. Chung, K.H and Pruitt, S.W,1994. A

Simple Approximation of tobin’s q,Financial Management, Vol. 23, No. 3 Autumn.

Dahler, Yolanda dan Febrianto, Rahmat. 2006. “Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan”, Skripsi. Universitas Andalas, Padang

Darsono, Azhari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.Andi.Yogyakarta Fama, Eugene F. 1978. “The Effects of a

Firm’s Investment and Financing Decisions

Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi. Jakarta :Salemba Empat

Hamzah, Ardi. 2007. Kemampuan Prediksi Pajak dan Laba Terhadap Pajak MasaDepan Dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad. Manajemen Keuangan:

Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Buku 1, Edisi 4, Cetakan Keempat, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000), h. 300

Iturriaga F. J. L., and Juan A. R. Sanz. 2001. Ownership Structure, Corporate Value and Firm Investment: A Simultanneous Equations Analysis of Spanish Companies. Journal of Management and Governance 5: 179-204. Printed in the Netherlands.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) Standar Akuntansi Keuangan :PSAK No.2 Laporan Arus Kas. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Jamiah, Hidayatul Siti (2010).

Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas perusaahn terhadap Set Kesempatan Investasi Perusahaan.Skripsi Yogyakarta : Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.

Jhojor Triwati N, Barasa. 2009. Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Universitas Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi Akuntansi. (Online),

(http://repository.usu.ac.id/handle/ 123456789/8877).

(13)

Kallapur, S dan M.A Trombley. 2001. The Investment Opportunity Set : Determinant, Consequences, and Measurement. Managerial Finance, Vol. 27, No. 3, Page: 3-15.

Keown, Arthur J., et al. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2. Terjemahan Chaerul D. Djakman., Dwi Sulisyorini. Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2002. Akuntansi Intermediete, Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lestari, Holydia. 2004. Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Deviden, Risiko dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Set Kesempatan Investasi. Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 1059-1071

Lihan Rini Puspo Wijaya dan Bandi Anas Wibawa, (2010), Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Mamduh, Hanafi M. 2004, Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Margono. 2010. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh

Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutag, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3, No. 1. Martono dan Harjito, A.. 2005.

“Manajemen Keuangan”, Yogyakarta

Norpratiwi, M.V. Agustina. 2004. “Analisis Korelasi Investment Opportunity Set terhadap Return Saham”, Thesis Pascasarjana UGM.

Pagalung, Gagarin. 2003. Pengaruh Kombinasi Keunggulan dan Keterbatasan Perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS). Jurnal RisetAkuntansi Indonesia, Vol. 6, No 3, Hal: 249-263

Palupi, D. 2009. Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Prasetyo, Adi. 2000. Asosiasi Antara Investment Opportunity Set (IOS) dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Kompensasi, Beta, dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris dari Bursa Efek Jakarta. Makalah Simposium Nasional Akuntansi II, Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik, Hal: 878-905.

Prastowo, Dwi Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Unit Penerbit & Percetakan AMP YKPN.

Puspitasari, Ratih (2010). Analisis Arus Kas Operasi Dalam Mencapai Nilai Perusahaan.Jurnal Ilmiah Kesatuan No.2, Vol 12.

(14)

Santoso, Singgih. 2007. Structural Equating Modelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS. Elex Media Komputindo. Jakarta

Saputro, Julianto, agung 2003 analisis hubungan antara gabungan proksi Investmen Opportunity Set dan real grwoth dengan menggunakan pendekatan Confirmatory Factor Analysis”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol.6 No.1: hal 69-92. Sartono, Agus 2001. Manajemen

Keuangan Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta:

BPEF-YOGYAKARTA.

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business, A Akill-Building Approach. America: Thirt Edition, John Wiley & Sons, Inc.

Setiaji, R.N. 2011. Pengaruh Rasio Intensitas Penelitian dan Pengembangan, Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas dan Rasio Pembayaran Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Tidak Dipublikasi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Smart, S.B., Megginson, Gitman. (2004). Corporate Finance. Ohio: Shouth-Western, Thomson Laerning.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, “Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2,” Salemba Empat, Jakarta.

Soliha dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisinis dan Ekonomi, Vol.9, No.2. Suad, Husnan dan Pudjiastuti, Enny.

2002. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi ke tiga.Yogyakarta: AMP YKPN. Subekti, I., Kusuma, W., Indra., 2001 ―

Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan, Serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham. Sujoko., Soebiantoro, U. (2007).

Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Maret, Vol.9, No.1, 41-48.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta

Susanto, San dan Erni Ekawati, 2006. ”Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi IX Susanti, R. (2010).Analisis Faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Disertasi tidak diterbitkan. Semarang: Program S1 Manajemen

Syamsudin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, Enduardus (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Kanisius

Taswan. 2003. Analisis Integrasi Strategi Dilik dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September. P:17-28.

(15)

Arus Kas, Komponen Arus Kas dan laba Akuntansi dengan Harga Sahamatau Return Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2.,No.1.

Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan : Sebuah Perspektif Teori Agensi. JRAI, Volume 5 Nomor 1. Januari : 1-16.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membangun program Penulis menggunakan java2sdk versi jdk1.6.0_01 dan NetBeans 6.5, basis data dibangun menggunakan MYSQL server 6.0 yang dibantu koneksi ke basis datanya

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Bagian Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, berdasarkan

[r]

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II sebagai institusi pendidikan mempunyai 7 (tujuh) jurusan meliputi: Teknik Elektromedik, Teknik Radiodiagnostik &amp;

Keahlian yang dimiliki siswa SMK Kesehatan sesuai dengan bidangnya masing-masing yakni, keperawatan, farmasi dan teknologi laboratorium medik ternyata bukan jaminan

Peters lantas berkata, &#34;Gandhi, apakah Anda tidak mengerti bahwa seekor babi dengan seekor burung tidak.. duduk berdampingan

inferiority feeling and compensation , striving for superiority , fictional finalism , style of life , social interest , and creative self. Noah’s inferiors when

Second, the management of the company’s role in the business strategy formulation, based on priorities are decision-taker on the right time, good interpersonal relationship,