• Tidak ada hasil yang ditemukan

limbah rumah tangga dalam (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "limbah rumah tangga dalam (3)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

Gambar 11.2 Membuang Sampah ke sungai c). Limbah Industri

(2)

Gambar 11.3. industri yang membuang limbahnya ke sungai

d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.

2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai

3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan air sungai oleh penduduk.

(3)

PERISTIWA tanah longsor

Bencana tanah longsor mengakibatkan lima rumah tertimbun dan jalan antardusun di Desa Pengkol, Nglipar, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, terputus, Jumat (14/6/2013). Peristiwa yang terjadi pascahujan deras sehari sebelumnya tersebut juga mengakibatkan seorang warga terluka dan 50 keluarga terpaksa mengungsi. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Foto-foto Musibah Banjir di Jakarta

Jumat, 18 Januari 2013

Foto: Moonstar Simanjuntak

Banjir di Jakarta menghancurkan seluruh sendi-sendi kehidupan. Kerugian akibat banjir dahsyat kali ini nyaris tak terhitung. Masyarakat kehilangan mata pencaharian, rumah dan harta benda hancur. Anak-anak tak sekolah. Penyakit mudah datang. Apa yang harus kita lakukan?

(4)

Penyebab Dan Dampak Kebakaran Hutan Di Indonesia

Kategori : Lingkungan

Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang memiliki wilayah hutan terluas kedua di dunia. Keberadaan hutan ini tentunya merupakan berkah tersebdiri. Hutan merupakan ekosistem alamiah yang keanekaragaman hayatinya sangat tinggi. Keberadaan hutan di Indonesia sangat penting tak hanya untuk bangsa Indonesia tetapi juga bagi semua makhluk hidup di bumi. Hutan di Indonesia sering dijuluki sebagai paru-paru dunia. Hal ini wajar mengingat jumlah pepohonan yang ada di dalam kawasan hutan ini bisa mendaur ulang udara dan menghasilkan lingkungan yang lebih sehat bagi manusia. Sayangnya, akhir-akhir ini kebakaran hutan di Indonesia semakin sering terjadi. Penyebabnya bisa beragam yang dibagi ke dalam dua kelompok utama, alam dan campur tangan manusia. Menurut data statistik, kebakaran hutan di Indonesia sebanyak 90 % disebabkan oleh manusian dan selebihnya adalah kehendak alam. Kebakaran hutan di Indonesia adalah peristiwa dimana hutan yang digologkan sebagai ekologi alamiah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktfitas pembakaran secara besar-besaran. Pada dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Di dalam Kamus Kehutanan yang diterbitkan oleh Kementrian Kehutanan RI, disebutkan bahwa kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam mencakup musim kemarau yang berkepanjanganjuga sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain kelalaian membuang punting rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa dimatikan dan masih banyak lagi lainnya. Kebakaran hutan di Indonesia perlu ditanggulangi secara tepat sebab peristiwa ini memiliki dampak buruk bagi kehidupan manusia. Apa saja? Berikut uraiannya:

(5)

2. Dengan terbakarnya hutan, satwa liar akan kehilangan rumah tempat mereka hidup dan mencari makan. Hilangnya satwa dalam jumlah yang besar tentu akan berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.

3. Hutan identik dengan pohon. Dan pepohonan identik sebagai pendaur ulang udara serta akarnya berperan dalam mengunci tanah serta menyerap air hujan. Jika pepohonan berkurang, dipastikan beberapa bencana akan datang seperti bajir atau longsor.

4. Kebakaran hutan di Indonesia akan membuat bangsa kita kehilangan bahan baku industri yang akan berpengaruh pada perekonomian.

5. Jumlah hutan yang terus berkurang akan membuat cuaca cenderung panas.

6. Asap dari hutan akan membuat masyarakat terganggu dan terserang penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.

7. Kebakaran hutan bisa berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke sebuah Negara.

PERISTIWA GEMPA BUMI

Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 (26 May UTC) kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.

Gambar

Gambar 11.2 Membuang Sampah ke sungai
Gambar 11.3. industri yang membuang

Referensi

Dokumen terkait

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi digunakan untuk mendapatkan

[r]

Pada penelitian kali ini yaitu mengenai tata cara pengurusan jenazah, seluruh tata cara pengurusan jenazah yang ada pada aplikasi bersumber dari buku yang berjudul “Panduan

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin yang sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Pengaruh

[r]

Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh karena toxin dari bakteri dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau mukosa dan

Prinsip perhitungan massa gas CO 2 dapat dilakukan dengan berdasarkan pada berat kering biomassa dan perhitungan persamaan gas ideal. Prinsip perhitungan berdasarkan

cc SANITASI PERALATAN DAN PROSES PRODUKSI