• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKLAMASI DI TELUK JAKARTA pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REKLAMASI DI TELUK JAKARTA pdf"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : ANDI DESIAH PRADILIA

NIM : L041171007

PRODI/FAKU : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN / FIKP

TOPIK : REKLAMASI DARATAN

JUDUL : REKLAMASI DI TELUK JAKARTA

A. PENGANTAR

Teluk Jakarta adalah sebuah teluk di perairan laut Jawa yang terletak di sebelah utara Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Di teluk ini bermuara 13 sungai yang membelah kota Jakarta. Teluk Jakarta yang luasnya sekitas 514 km2 ini meruoakan wilayah perairan dangkal dengan kedalaman rata-rata mencapai 15 meter.

Teluk Jakarta ini sangat menarik dibicarakan karena untuk saat ini terdapat banyak pro dan kontra dalam hal reklamasi. Dimana pro dan kontra tersebut tidak pernah usai diperbincangkan di media elektronik bahkan di media cetak. Reklamasi teluk Jakarta sejak awal memang sudah menuai banyak kritikan terutama dari nelayan dan pegiat lingkungan. Proyek reklamasi yang akan menciptakan 17 pulau baru atau laha tambahan sekitar 5.200 hektar ini dinilai bakal bikin susah nelayan dan berpotensi memunculkan beragam masalah lingkungan.

Artikel ini merupakan tugas dari mata kuliah saya yaitu Wilayah Sosial Budaya Maritim atau disingkat dengan WSBM, sehingga artikel ini dapat memenuhi tugas dari mata kuliah saya.

(2)

mengkaji wilayah sebagai satu ekosistem, terlebih melibatkan provinsi lain, seperti Banten dan Jawa Barat. Sebaiknya Amdal regional bukan Amdal tunggal. 1

Menurut Muslim Muin, Pakar Teknik Kelautan dari Insitut Teknologi Bandung, reklamasi Teluk jakarta akan memperparah banjir. Dengan reklamasi, air laut tidak akan terhalangi untuk masuk ke daratan. Namun, air laut justru semakin penetrasi ke kanal-kanal yang direklamasi sehingga memicu banjir yang semakin parah.2

Tujuan artikel ini semata-mata sebagai bentuk kepedulian berupa penyadaran dan upaya advokasi bagi masyarakat guna menyadari hak-hak yang dimiliki terkait permasalahan ini. Karena sebenarnya, masyarakat kecil tidak layak dikorbankan karena alasan apapun.

B. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang saya gunakan adalah dengan mengumpulkan data dari intenet dan berdasarkan dari informasi yang saya dapatkan melalui media elektronik. Dalam hal ini, artinya saya menggabungkan metode sekundr . Data sekunder saya dapatkan dari beberapa artikel di internet.

Saya mendapatkan topik ini saat saya menonton TV yang tentunya membahas mengenai Reklamasi Teluk Jakarta. Dari situlah saya sangat terbantu untuk dijadikan sebagai bahan dalam artikel ini yaitu Reklamasi Teluk Jakarta.

Pengelolahan wilayah pesisir dan laut Indonesia sangat penting bagi Indonesia saat ini karena bukan hanya menyangkut sumberdaya yang terkaandung di dalamnya, akan tetapi bagaimana negara memiliki “kedaulatan” atas perairan laut dan sumberdaya yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat

1

Saturi, Sapriah, , “oal Rekla asi Teluk Jakarta, Berikut Ta ggapa Ke e tria Li gku ga

diakses dari

https://www.google.co.id/amp/www.mongabay.co.id/2016/04/08/soal-reklamasi-teluk-jakarta-berikut-tanggapan-kementerian-lingkungan/amp/ pada tanggal 15 November 2017 pukul 19.46 WITA

2Fir a to, , Pakar ITB: Rekla asi Teluk Jakarta Aka Perparah Ba jir diakses dari

(3)

dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat/kesehateraan yang berkelanjutan (sustainability). 3

Jurnal pun menjadi referensi saya dalam membuat artikel ini. Dengan jurnal yang topiknya tidak beda jauh dengan topik saya sangat membantu saya dalam membuat artikel ini. Dimana jurnal tersebut merupakan penelitian mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia.

C. PEMBAHASAN

Berbicara mengenai reklamasi sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat, karena reklamsi sudah dilakukan sejak 1980-an, terutama di Ibukota Jakarta. Dimana reklamasi merupakan usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong menjadi kawasan atau lahan yang lebih bermanfaat lagi. Misalnya reklamasi yang dilakukan di Ibukota jakarta tepatnya di Jakarta Utara (Pluit) yang biasa kita dengar Reklamasi di Teluk Jakarta.

Mengenai reklamasi yang dilakukan di Jakarta menuai banyak pro dan kontra. Dimana pada tahun 2016 terdapat kubu pro dan kubu kontra. Kubu pro terdiri atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beserta pendukung setianya. Sedangkan kubu kontra terdiri atas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, nelayan, aktivislingkungan, sejarawan, budayawan, pakar tata kota, pengamat, dan orang-orang yang berseberangan dengan ahok.

Dampak sosial yang paling terasa di masyarakat akibat adanya proyek reklamasi di Teluk jakarta adalah penggusuran. Di kota besar seperti jakarta, penggusuran kampung miskin menyebabkan rusaknya jaringan sosial pertentanggan dan keluarga, merusak kestabilan kehidupan keseharian seperti bekerja dan bersekolah serta melenyapkan aset hunian. Masyarakat yang dulunya hidup dalam satu komunitas nelayan Teluk Jakarta kini tercerai berai

3

Karim, Muhammad, , pokok-Pokok Pikiran Reklamasi Teluk Jakarta dan Pengelolaan Pesisir dan Laut

(4)

akibat wilayah pemukiman mereka digusur untuk dibangun berbagai sarana penunjang reklamasi yang akan dilakukan.4

Penggusuran adalah pengusiran paksa, baik secara langsung maupun tak langsung, yang dilakukan pemerintah setempat terhadap penduduk yang menggunakan sumber daya lahan untuk keperluan hunian maupun usaha. Penggusuran terjadi di wilayah urban akrena keterbatasan dan mahalnya lahan. Di wilayah rural, penggususran biasanya terjadi atas nama pembangunan proyek prasarana besar, seperti pada proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Kewenangan pemerintah daerah untuk melakukan penataan seharusnya tidak digunakan untuk menekan kelompok warga keals bawah penghuni kawasan/lahan tertentu. Ada 2 hal yang perlu diingat terkait proses penggusuran ini. Pertama, kawasan hunian warga umumnya bukanlah tempata baru, bahkan memiliki nilai sejarah tersendiri yang biasa dianggap sebagai bagian dari situs budaya. Aksi gusur paksa seperti itu juga menunjukkan bahwa pemerintah DKI Jakarta telah mengabaikan pertimbangan psiko-sosiobudaya, dimana suatu kawasan yang sudah alam dan memiliki sejarah, niscaya jiwa para penghuninya sudah pula menyatu dengan tanah dan lingkungan tempat tinggal. Kedua, kawasan pemukiman yang sekumuh apapun tampilan fisiknya, merupakan produk dari sejarah perencanaan dan penataan kota/wilayah yang buruk. Jakarta atau umumnya kota-kota tua dan besar di Indonesia ini berkembang secara alami dengan secara relatif tidak direncanakan dnegan baik. Para penghuni kawasan yang kini kumuh, saat awal dihuni dan dibangun terus saja dibiarkan oleh pemerintah, dianggap sudah menjaid milik dan bagian dari hidup mereka. 5

Kubu pro beranggapan bahwa Jakarta butuh Reklamasi karena berbagai alasan mendesak, antara lain Jakrta harus membangun tanggul raksasa (Giant Sea Wall) untuk mencegah banjir, selain itu seperti yang kita ketahui saat ini Ibukota Jakrta selalu digemparkan dengan bencana banjir dikala hujan melanda Jakarta.

4

Mulyadi, Muhammad, 2016, Da pak Negatif Rekla asi Teluk Jakarta Vol. VIII hlm 1 diakses dari

http://berkas.dpr.go.id.puslit/files/info_singkat/info%20Singkat-VIII-8-II-P3DI-April-2016-30.pdf pada tanggal 21 November 2017 pukul 20.02 WITA

5

(5)

Laut Jakarta sudah terlalu kotor, dan pembangunan hunian-hunian mewah harus tetap dilakukan untuk meningkatkan perekonomian kota tetapi dengan adanya bangunan-bangunan mewah tersebut lahan di jakarta saat ini sudah tidak mencukupi lagi, bukan hanya itu Jakarta juga saat ini penduuknya semakin hari semakin meningkatn dan kebanyakan mereka menggunakan kendaraan sepeda motor atau movil yang menyebabkan terjadinya macet setiap harinya, maka dari itu kubu pro disini melakukan yang namanya reklamasi tersebut untuk menghindari dan membuat pemukiman baru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. 6

Lalu mengapa reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan?7 1. Melanggar Hak Rakyat yang Dijamin Konstitusi UUD 1945

Reklamasi telah melepaskan hak penguasaan negara atas bumi Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat kepada pengusaha properti. Hal tersebut tentu melanggar Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 . Reklamasi juga mengurangi wilayah kelola nelayan tradisional dan memperparah pencemaran.

Dengan itu, nelayan tradisional kehilangan sumber kehidupannya. Hal ini melanggar pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menjamin Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan dan bagi semua warga negara.

2. Jakarta akan Tenggelam

Dengan penmabngunan reklamasi, banjir di Jakarta akan semakin menggila. Reklamasi menghilangkan fungsi daerah tampungan yang memperbesar aliran pemrukaan.

Aliran sungai akan melambat. Akibatnya, sedimentasi bertambah dan terjadi pendangkalan muara yang berefek pembendungan yang signifikan. Frekuensi banjir pun meningkat karena kapasitas tampung

6

Bagus, Arie, 2016, Pro da Ko tra Rekla asi Teluk Jakarta diakses dari

https://www.kompasiana.com/ariebagus/pro-dan-kontra-reklamasi-telukjakarta_57d2f844347b61845122276e pada tanggal 23 November 2017 pukul 12.31 WITA 7WALHI, , Me gapa Rekla asi Harus Dihe tika , diakses dari

(6)

sungai yang terlampaui oleh debit sungai. Belum lagi Teluk Jakarta menajdi tempat bermuara sekitar 13 sungai.

Tidak hanya itu, bedasarkan penelitian Nicco Plamonia dan Profesor Arwin Sabar, jakarta Utara menghadapi penurunan muka tanah sejak 1985-2010 yang mencapap -2.65 meter di Cilincing hingga -4.866 meter di Penjaringan.

3. Proyek Warisan orde Baru yang Berpihak kepada Pemodal

Proyek ini pertama kali ditetapkan oleh Keppres Nomor 52 Tahun 1995 tanpa adanya kajian dan pertimbangan lingkungan hidup (sebelum adanya UU PPLH dan Tata Ruang) serta penuh dengan kolusi dan korupsi.

Reklamasi adalah proyek orde baru tanpa partisipasi dan konsultasi masyarakat serta prinsip perlindujngan warga nelayan tradisional dan lingkungan hidup, kimi, Keppres 52 tahun 1995 telah dicabut oleh Perpres Nomor 54 Tahun 2008.

4. Merusak Lingkungan Hidup

Reklamasi telah dinyatakan tidak layak dan merusak lingkungan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2003 tentang Ketuidaklayakan Rencana Reklamasi dan Revitalisasi Teluk Jakarta. Putusan pengadilan memang membatalkan, tetapi tidak menghilangkan penilaian ketidaklayakan lingkungan hidup dari Reklamasi Pantura Jakarta.

5. Menghancurkan Ekosistem Sumber Pasir Urugan

Setiap hektar pulau reklamasi akan membutuhkan pasir sebanyak 632.911 meter kubik. Jika dikalikan luas pulai reklamasi yang direncanakan 5.153 hektar, maka akan membutuhkan sekitar 3,3 juta ton meter kubi pasir. Pengembalian bahan urugan (pasir laut) dari daerah lain akan merusak ekosistem laut tempat pengembalian bahan tersebut. Hal ini juga dikhawatirkan memicu konflik berdarah dengan nelayan loyak seperti Lontar, Serang-Banten.

(7)

Jakarta ditetapkan sebagai KawasanStrategis Nasional (KSN) yang berfungsi penting bagi kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan, termasukwilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Jika reklamasi diteruskan dengan berbagai dampak lingkungan hidup diatas, maka akan mengancurkan Jakarta sebagai Ibukota negara, situs sejrah nasional, dan kawasan ekonomi nasional yang penting. 7. Reklamasi adalah Proyek Rekaysa Lingkungan

Benteng alam jakarta terbentuk secara alamiah melalui proses akresi yang berlangsung dalam waktu lama. Proses tersebut terjadi dengan terbentuknya 13 sungai yang mendorong sedimentasi dan kemudian mencapai hilir di Teluk Jakarta.

Hasil sedimentasi ini lalu mengeras dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun. Karena terjadi secara alamiah, maka proses ini tidak merusak lingkungan. Jadi, tidak pernah terjadi reklamasi alamiah di Jakrta, karena reklamsi merupakan rekayasa lingkungan yang mengabaikan Kondisi teluk Jakarta.

8. Mengancurkan Ekosistem di Kepulauan Seribu

Pertumbuhan karang di Kepulauan Seribu akan terganggu akibat tekanan bahan pencemar dan sedimen. Gangguan pertumbuhan akan semakin parah dengan adanya perubahan arus yang semakin meningkat dan menghantam pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu. Perubahan arus akan menggerus gugusan pulau kecil dari Kepulauan Seribu yang terdekat Teluk Jakarta. Akibatnya pulau-pulau ini akan rusak dan bahkan lenyap. Salah satu pulau kecil yang bersejarah dan bisa berdampak adalah Pulau Onrust sebagai situs sejarah perkembangan VOC di Indonesia.

9. Merusak Tata Air di Wilayah Pesisir

(8)

terhambat keluar, maka akan menyebabkan penumpukan debit air di selatan.

10.Mengancurkan Mangrove Muara Angke dan Habitat Satwa yang Dilindungi

Hutan bakau sebagai tempat bertelur dan habitat ikan-ikan kecil (nursery) dan hutan mangrove penangkal abrasi akan digantikan oleh tumpukan pasir dan semen. Pada tahun 1992, Jakarta memiliki 1.140,13 hektar yang dikonversi seluas 831,63 hektar menjadi permukiman elit, lapangan golf, kondominium dan sentra bisnis di kawasan pemukiman Pantai Indah kapuk (PIK).

11.Merusak Situs Sejarah jakarta

Situs sejarah kota Jakarta sebagai kota bandar dengan pulau-pulau bersejarahnyadi sekitar Teluk Jakarta akan tergerus dan hilang, jika reklamasi dilakukan. Pelabuhan Sunda Kelapa juga akan terancam hilang dengan keberadaan 17 pulau rekayasa tersebut.

12.Mengancam Obyek Vital Indonesia

Saat ini, terdapat PLTGU dan PLTU di Muara Karang, Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman di Jakarta Muara Baru. Reklamasi Pulau G yang konsesinya dipegang PT Muara Wisesa Samudera, akan merusak kabel pipa kabel dan gas bawah laut yang menjasi suplai listrik Ibukota Jakarta.

13.Butuh Restorasi Bukan Reklamasi

Pencemaran logam berat di perairan Teluk Jakarta memang masih dalam standar aman nasional. Namun, angka pencemaran ini telah melampaui standar Netherlands Standards for Water Sediment. Untuk mencegah pencemaran semakin parah, yang seharusnya edilakukan adalah dengan restorasi lingkungan, bukanlah reklamasi yang justru akan menambah kerusakan dan pencemaran laut. Reklamasi bisa mencemari air laut bahkan sejak proses pembangunan sampai beroperasinya pulau-pulau reklamasi.

(9)

Perairan di Teluk Jakarta pasca proyek reklamasi dan Giant Sea Wall akan menjadi comberan raksasa. Kematian ikan akan semakin parah karena kemampuan pembilasan alami (natural flushing) akan hancur. Sedimen dari 14 sungai akan bertumpuk dan akan terjadi ledakan alga yang mengakibatkannya kaar oksigen rendah dan terjadi kematian ikan.

15.Mengancam Identitas Nelayan sebagai Penopang Kedaulatan Pangan Reklamasi akan merampas dan menghlangkan wilayah penangkapan ikan. Sebanyak 1600 kepala keluarga nelayan terancam tergusur dari wilayah hidup dan kehilangan pekerjaannya. Pembuatan 17 pulau ini juha akan mengganggu aktivitas 600 kapal dari total 5600 kapal nelayan yang ada di DKI Jakarta.

Padahal nelayan merupakan pahlawan protein bangsa, salah satu penopang kedaulatan pangan. Hal ini telah diakui dunia internasoan dengan mengubah paradigma nelayan tradisional sebagai solusi lapangan pekerjaan, pemenuhan pangan perikanan dan ketimpangan kemisikinan.

16.Meningkatkan Kemiskinan dan Ketidakadilan terhadap Perempuan Pesisir

Proyek reklamasi Teluk Jakrta tidak pernah memperhitungkan situasi khusus perempuan di pesisir Teluk Jakarta. Perempuan pengupas kerang hijau menurun tajam pendapatannya, sehingga banyak yang bekerja serabutan termasuk menjadi buruh cuci ataupun pemulunh. Ditambah dengan beban kerja domestiknya, rata-rata perempuan di pesisir Teluk Jakarta bekerja setidaknya 18 jam sehari yang membahayakan kesehatan reproduksinya.

(10)

al. (2011) kegiatan reklamasi akan memiliki dampak terhadap kegiatan pelabuhan perikanan dan daerah penangkapan ikan.. 8

Di samping itu kubu kontra beranggapan bahwa proyek reklamasi hanya menguntungkan pengembang properti dan kaum borjuis saja, sementara para nelayan semakin sengsara dan hanya diberi janji-janji manis, bisa dilihat bahwa reklamasi sendiri diadakan untuk membangun gedung-gedung yang tinggi untuk kegiatan bisnis atau pemukiman yang sangat mewah. 9

Persepsi nelayan terhadap kegiatan reklamasi mengarah pada dampak negatif terhadap sumberdaya alam perikanan, daerah penangkapan ikan, jalur perahu, dan kegiatan budidaya. Menurut nelayan, dampak negatif paling utama adalah terhadap sumberdaya alam. Lebih dari 50% nelayan menyebutkan bahwa reklamasi akan berdampak negatif terhadap sumberdaya alam. Hal ini senada dengan Widodo (2005) yang mengungkapkan bahwa salah satu dampak negatif dari reklamasi adalah meningkatnya tekanan terhdap keanekaragaman hayati dan sumberdaya alam. 10

Nelayan yang berpersepsi bahwa reklamasi akan berdampak terhadap daerah penangkapan ikan hanya sebesar 50%, karena daerah penangkapan ikan cukup jauh dari wilayah reklamasi. Namun persentase nelayan yang menyebutkan reklamsi berdampak terhadap jalur perahu lebih tinggi karena nelayan apsti akan melewati daerah reklamasi ketikan akan melakukan operasi penangkapan ikan. Perubahan jalur kapal ini karena adanya daratan baru yang terbentuk sebagai hasil reklamasi di kawasan Teluk Jakarta. 11

Bagi Indonesia, reklamasi bukanlah hal yang tabu. Karena sepanjang proyek reklamasi itu dilakukan untuk memenuhi kepentingan publik dan priduktif, reklamasi boleh dilakukan. Sebagaimana ultimatum Menteri Susi

8

Berkel J.V, M. Jury, T. Foster, J. Dusik, B. Wirayawan, L. Salaki,N. Chans, and S. Pans, 2011, dalam jurnal Da pak Rekla asi Teluk Jakarta Terhadap Kegiatan Penangkapan Ikan di Teluk Jakarta , Vol.II hl

diakses dari http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ipl/article/download/27/16 pada tanggal 17 November

2017 pukul 09.31 WITA 9

Ibid

10Widodo L, , dala jur al Da pak Rekla asi Teluk Jakarta Terhadap Kegiata Pe a gkapa Ika

di Teluk Jakarta hl diakses dari http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ipl/article/download/27/16

pada tanggal 17 November 2017 pukul 09.31 WITA 11

(11)

Pudjiastuty. “Semua reklamasi itu boleh asal dampak lingkungannya sudah di antisipasi.”ujar Susi.12

Lalu jika mencermati polemik yang terjadi pada proyek reklamasi 17 pulau di teluk Jakarta, sepertinya ada kesalahpahaman yang terjadi dikalangan masyarakat akan proyek reklamasi yang dikembangkan oleh pemerintah DKI Jakarta bersama mitra kerjanya itu. Karena ketika melihat beban Ibukota dengan populasi pertumbuhan penduduk yang begitu pesat disetiap tahunnya, mengakibatkan meningkatnya permintaan akan hunian yang memadai dan nayamn di tengah hingar bingarnya kesibukan kota Jakarta dalam membenai dan menata kotanya untuk lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. Sedangkan lahan untuk pemukiman warga di Jakarta saat ini sudah sangat terbatas.

Dari berbagai dampak negatif yang bisa ditimbulkan, maka sejumlah aspek perlu dipertimbangkan kembali sebelum proyek reklamasi ini berjalan. Diantaranya yaitu13

1. Aspek sosia, budaya, dan ekonomi

a. Reklamasi pantai memberi dampak peraliham pada pola kegiatan sosial, budaya dan ekonomi maupun habitat ruangan perairan masyarakat sebelum direklamasi. Perubahan yang terjadi harus menyesuaikan terhadap peralihan fungsi kawasan dan pola ruang kawasan dans elanjutnya perubahan berimplikasi pada perubahan ketersediaan jenis lapangan kerja baru dan bentuk keragaman atau diverifikasikan usaha abru yang ditawarkan.

b. Aspek sosial, budaya, wisata dan ekonomi yang diakumulasikan dalam jaringan sosial budaya, pariwisata dan ekonomi kawasan rekalmasi pantai memanfaatkan tuang perairan atau pantai.

2. Pergerakan aksebilitas dan transportasi

a. Pola pergerakan kendaraan di ruas-ruas jalan harus terintegrasi terhadap kerangka utama yang melintasi pantai atau perairan agar public dapat menikmati panorama dan kenyamanan pantai.

12 Ibid

13 Reklamasi Pantura, 2017 diakses dari https://reklamasi-pantura.com/inilah-yang

(12)

b. Tata ruang kawasan reklamasi pantai harus menyediakan kanal-kanal dan atau ruang perairan lain untuk aksebilitas dan integrasi pada pusat kawasam dam sub-sub wilayah kota

c. Harus mudah diakses dan terintegrasi dengan sistem kota dari prasarana dan sarana di perairan, darat dan udara

d. Pola pergerakan dan transportasi darat bdan perairan harus memiliki variasi integrasi dan variasi transportasi berdasarkan konsep “Ride and park system” dibeberapa temaik kawasan e. Perencanaan manajemen sistem transportasi dan kelengkapan

sarana penunjang transportasi 3. Kemudahan dan ruang public

a. Tata letak bangunan yang figuratif dan garis ketinggian bangunan yang berhirarki untuk menjaga kemudahan public dalam menikmati panorama ruang pantai

b. Keberadaan ruang public yang dapat diakses, dimanfaatkan dan dinikmati secara mudah serta bebas oleh public tanpa batasan ruang, waktu dan biaya

c. Potensi elemen-elemen pantai untuk dipresentasikan kembali melalui kreativitas proses penggalian, perancangan dan pengemasan potensi alamt/laut/pantai maupun perairan yang signifikan agar tercipta kemudahan dan kenyamanan public d. Potensi alam dan pantai yang perlu dikembangkan sekaligus

dikonservasi, misalnya apsir, hutan floran dan fauna, air, bakau, tebing.bibir pantai, kontur, peneduh langit dan pemandangan atau panorama

e. Perwujudan kenyamanan pada elemen oantai dalam bentuk anra lain;

 Kehilangan suasana

 Keindahan panorama pantai

 Kealamiahan desa

 Kejernihan riak dan gelombang ait pantai

(13)

 Kerimbunan hutan pantai

 Kebersihan pasir

 Kebiruan langit

 Keteduhan disekitar pantai

Ketiga aspek diatas sangat perlu diperhatikan, karena dapat berpengaruh terhadap dampak yang ditimbulkan dari sebuah proyek reklamasi khususnya proyek yang akan di bangun di Teluk Jakarta ini. Hal ini perlu dilakukan agar proyek tersebut dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat luas. Persoalan lingkungan dansosial terakit dengan proyek, menurut Jokowi masih terus dihitung dan dianalisis lebih jauh14

Di samping itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Panjaitan sebelumnya mencabut penghentian sementara (moratorium) pembangunan pulau reklamasi di Teluk Jakarta. Luhut telah mengeluarkan surat Menko Maritim Nomor S-78-001/01/Menko/Maritim/X/2017 pada 5 Oktober 2017 tentang prncabutan penghentian sementara pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang berbunyi. “Dengan ini diberitahukan bahwa penghentian sementara (moratorium) pembangunan Proyek Reklamasi Teluk Jakarta (sebagimana dalam surat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Nomor : 26.1/Menko/Maritim/IV/2016, tanggal 19 April 2016-), dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Surat itu disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu, Djarot Saiful Hidayat.15

D. PENTUP

Reklamasi Teluk Jakarta belum mempertimbangkan aspek yang perlu diperhatikan. Contoh saja pada aspek keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan pesisir. Salah satu organisasi yang menentang keras Reklamasi Teluk Jakarta adalah WALHI (Wahana Lignkungan Hidup Indonesia) dimana mereka mengatakan bahwa pembangunan reklamasi

14 Ibid 15

Hakim, Rakhmat Nur 2017, PKS: Masalah Reklamasi Teluk Jakarta Ujian Pertama Anies-“a di diakses

dari

(14)

pantai sama dengan merampas sumber daya laut yang ada di dalamnya. Karena proyek reklaamsi yang sudah tidak dapat dibatalkan harusnya pemerintah melakukan aksi terhadap solusi kepada penduduk nelayan yang terkenan penggusuran.

Solusi yang sangat tepat dalam reklamasi ini adalah pembangunan rusun untuk mengganti temppet pemukiman yang terkena penggusuran. Selain itu, nelayan juga ada baiknya diberikan peekerjaan yang barua tau bisa juga dibuatkan kolam khusus untuk budidaya benih ikan laut guna mengembalikan fungsi laut seperti semula. Selain itu, selepas pembangunan haruslah dilakukan rehanilitasi pantai utara Jakarta. Memang pemulihan yang dilakukan tidak dapat secara instan dan pemulihan tersebut melibatkan beberapa pihak yang bersangkutan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Arie, 2016, “Pro dan Kontra reklamasi teluk Jakarta", diakses dari

https://www.kompasiana.com/ariebagus/pro-dan-kontra-reklamasi-telukjakarta_57d2f844347b61845122276e pada tanggal 23 November 2017 pukul 12.31 WITA

Berkel J.V, M. Jury, T. Foster, J. Dusik, B. Wirayawan, L. Salaki,N. Chans, and S. Pans, 2011, dalam jurnal “Dampak Reklamasi Teluk Jakarta Terhadap Kegiatan Penangkapan Ikan di Teluk Jakarta”, Vol.II hlm 3 diakses dari http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ipl/article/download/27/16 pada tanggal 17 November 2017 pukul 09.31 WITA

Firmanto, Danang, 2016, “Pakar ITB: Reklamasi Teluk Jakarta Akan Perparah Banjir” diakses dari https://nasional.tempo.co/read/814879/pakar-itb-reklamasi-teluk-jakarta-akan-perparah-banjir pada tanggal 15 November

2017 pukul 20.03 WITA

Hakim, Rakhmat Nur 2017, PKS: Masalah Reklamasi Teluk Jakarta Ujian

Pertama Anies-Sandi” diakses dari

https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/nasional/read/2017/10/1

(15)

Karim, Muhammad, 20,”pokok-Pokok Pikiran Reklamasi Teluk Jakarta dan Pengelolaan Pesisir dan Laut Indonesia” diakses dari

https://acch.kpk.go.id/images/ragam/makalah/pdf/reklamasi/Pokok-

pikiran-reklamasi-teluk-jakarta-dan-pengelolaan-pesisir-dan-laut-indonesia-muhamad-karim.pdf pada tanggal 15 November 2017 pukul 20.11 WITA

Mulyadi, Muhammad, 2016, “Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta” Vol.

VIII halaman 1 diakses dari

http://berkas.dpr.go.id.puslit/files/info_singkat/info%20Singkat-VIII-8-II-P3DI-April-2016-30.pdf pada tanggal 21 November 2017 pukul 20.02

WITA

Reklamasi Pantura, 2017 diakses dari https://reklamasi-pantura.com/inilah-yang -perlu-diperhatikan-dalam-reklamasi/ pada tanggal 23 November 2017

pukul 19.02 WITA

Saturi, Sapriah, 2016, “Soal Reklamasi Teluk Jakarta, Berikut Tanggapan

Kementrian Lingkungan” diakses dari

https://www.google.co.id/amp/www.mongabay.co.id/2016/04/08/soal-reklamasi-teluk-jakarta-berikut-tanggapan-kementerian-lingkungan/amp/

pada tanggal 15 November 2017 pukul 19.46 WITA

WALHI, 2017, “Mengapa Reklamasi Harus Dihentikan”, diakses dari

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Parameter suksesnya peningkatan kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma adalah dosen melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kandungan logam berat tembaga (Cu) dari ketiga merek sampel yang diuji menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) tidak melebihi

menyelenggarakan pelayanan umum dan pengembangan di bidang kepariwisataan yang meliputi: pengembangan industri pariwisata, pengembangan destinasi pariwisata,

MODUL 6: PERLINDUNGAN CIPTAAN DALAM BIDANG LAGU ATAU MUSIK YANG DIUMUMKAN ATAU DIPERBANYAK MELALUI MEDIA INTERNET 6.1 Kegiatan Belajar 1:. Perlindungan Hak Cipta Lagu atau

Kawasan Reklamasi mencakup kawasan perairan laut Teluk Jakarta yang diukur dari garis Pantai Utara Jakarta secara tegak lurus ke arah laut sampai garis yang menghubungkan

Menteri KKP meminta Pemprov DKI jakarta menghentikan sementara proyek reklamasi teluk jakarta 14 Koran Sindo (Halaman 2) Sabtu, 23 April 2016 Pembangunan kereta

Namun dengan adanya isu tentang kenaikan muka air laut yang beresiko menenggelamkan sebagian daratan di Jakarta, maka perlu adanya usaha untuk beradaptasi