Fungsi konsumsi dan tabungan dalam pendekatan ekonomi konvensional Dalam perhitungan pendapatan nasional, pendapatan yang dihasilkan rumah tangga konsumen merupakan sisi pendapatan sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan sisi pengeluaran.1
Menurut Keynes, konsumsi merupakan fungsi pendapatan (C=f(Y)) yang dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut:
C= a + bY...(3.5) Di mana:
C = besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga
a = besarnya konsumsi yang tidak tergantung pada jumlah pendapatan atau konsumsi jika tidak ada pendapatan (autonomous consumption)
b = marginal propensity to consume (MPC=∆C/∆Y) atau hasrat marginal dari masyarakat untuk melakukan konsumsi
Y = pendapatan disposable (pendapatan yang siap digunakan untuk mengonsumsi) a > 0 dan 0 < b < 1
Rasio perubahan pengeluaran konsumsi dengan perubahan pendapatan (MPC) lebih besar nol mencerminkan pengeluaran konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendapatan. Sedangkan perubahan pengeluaran konsumsi dengan perubahan pendapatan (MPC) kurang dari satu mencerminkan kenaikan pengeluaran konsumsi akan selalu lebih kecil dari kenaikan pendapatan.
Selain itu, Keynes juga menyatakan bahwa Average Propensity to Consume
(APC) yang merupakan perbandingan antara konsumsi yang dilakukan dengan tingkat pendapatan disposable (APC = C/Y) akan mengalami penurunan sebagai akibat kenaikan pendapatan. Yang menarik dari pandangan Keynes yang lain yang menyatakan pendapatan merupakan penentu/determinan konsumsi yang terpenting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Menurut Keynes pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori.
Fungsi konsumsi Keynes dapat digambarkan pada sebuah kurva sebagai berikut: