• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi banding karakteristik penampilan d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi banding karakteristik penampilan d"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI BANDING KARAKTERISTIK PENAMPILAN

DAN METABOLISME LEMAK PADA BROILER YANG DIPELIHARA

PADA MUSIM PANAS DAN GUGUR

(Comparative Study Of Perfomance Characteristic and Lipid Metabolism of Broilers Raised in Summer and Fall)

U. Santoso

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penampilan dan metabolisme lemak pada broiler betina yang dipelihara pada musim panas dan gugur. Enam ratus broiler didistribusikan menjadi 2 kelompok yaitu 1 kelompok broiler yang dipelihara pada musim panas dan 1 kelompok dipelihara pada musim gugur.pengamatan dilakukan selama 2 tahun dari tahun 1993-1994. Broiler diberi pakan komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan betina pada umur 56 hari yang dipelihara di musim gugur lebih berat daripada musim panas (p<0,05). Konsumsi pakan pada broiler yang dipelihara di kedua musim tidak berbeda nyata, sementara konversi pakan pada broiler yang dipelihara di musim gugur lebih rendah (p<0,05). Angka kematian, dan lemak karkas (p<0,05) lebih rendah pada musim gugur. Lemak perut tidak berbeda nyata pada kedua musim. Aktivitas acetyl-CoA carboxylase (21 hari) dan fatty acid synthetase (umur 21 dan 56 hari) lebih rendah pada musim gugur (p<0,01). Pada umur 21 hari, cholesterol ester, free cholesterol, triglyceride dan phospolipid di hati lebih rendah pada broiler yang dipelihara di musim gugur. Pada umur 56 hari, cholesterol ester dan free cholesterol di hati lebih rendah pada broiler yang dipelihara di musim gugur. Dapat disimpulkan bahwa perfomans broiler yang dipelihara di musim gugur lebih baik dengan metabolisme lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan broiler yang dipelihara di musim panas.

Kata kunci : musim, metabolisme lemak, penampilan broiler

ABSTRACT

The present study was conducted to compare performance characteristic and lipid metabolism of broilers raised in summer and fall. Broilers were raised in summer (2 groups with 3 replicates of 50 chicks each and 2 groups were raised in fall. Research was conducted for 2 year from 1993 to 1994. Results show that at 56 days of age body weight of broiler raised in fall, were heavier (p<0,05). Feed intake of broilers was not significantly different, whereas feed conversion ratio of broilers raised in fall was better (p<0,05). Carcass fat content of broilers raised in fall was significantly lower (p<0,05), whereas abdominals fat content was not significantly different. Mortality was lower in broiler raised in fall than those raised in summer. The activity of acetyl-CoA carboxylase at 21 days of age was sifnificantly lower in fall (p<0,01). Activity of fatty acid synthetase was significantly lower in broiler chicks raised in fall (p<0,01). At 21 days of age, cholesterol ester, free cholesterol, triglyceride and phospolipid contents of livers raised in fall were lower (p<0,01). At 56 days of age, cholesterol ester and free cholesterol of the livers were lower in broiler raised in fall season. In conclusion, broiler performance was better during fall season with lower lipid metabolism.

(2)

PENDAHULUAN

Suhu lingkungan merupakan faktor yang san gat berpengaruh ter h adap per tumbuh an , konsumsi pakan, komposisi kimia karkas dan metabolisme lemak. Prince et al. (1961) melaporkan bahwa konsumsi pakan menurun sejalan dengan bertambahnya suhu lingkungan. Ringer dan Sheppard (1963) menyatakan bahwa FLHS lebih sering terjadi selama musim panas. Suhu tinggi juga meningkatkan penimbunan lemak pada ayam petelur (Wolford, 1971; Scheneider dan Griffith, 1973; Perason dan Butler, 1978). Banalve (1972a,b, 1973) menemukan bahwa pada ayam muda, kadar lemak hati menurun pada suhu tinggi. Adams et al (1962) dan Michelberry et al (1961) melaporkan bahwa tidak ada perbedaan persentase lemak dan air pada karkas unggas jika dipelihara pada suhu kandang 210 C atau 190 C. Ketidakkonsistenan pengaruh suhu terhadap penimbunan lemak kurang diketahui.

Salah satu faktor utama yan g mengendalikan perubahan penimbunan lemak pada unggas antara lain sintesis asam lemak di hati. Meskipun terdapat banyak penelitian tentang pengaruh suhu kandang terhadap metabolisme lemak pada mamalia, terutama pada tikus (Masoro, 1966), sangat sedikit penelitian tentang hal ini dilakukan pada unggas.

Perubahan musim selalu dibarengi oleh perubahan suhu lingkungan. Oleh sebab itu, perubahan musim diduga sangat berpengaruh terhadap penampilan, komposisi kimia karkas dan aktivitas enzim yang berkaitan dengan sintesis asam lemak pada unggas. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh musim terhadap penampilan, komposisi kimia karkas dan aktivitas enzim yang berkaitan dengan sistesis asam lemak pada broiler.

MATERI DAN METODE

Enam ratus broiler betina diperoleh dari strain komersial (Chunky) digunakan dalam penelitian ini. Mereka dipelihara dalam kandang liter. Pakan dan minum tersedia secara bebas. Pada umur

dipelihara pada musim panas 300 ekor (150 ekor pada tahun pertama dan 150 ekor pada tahun kedua) dan pada musim gugur 300 ekor (150 ekor pada tahun pertama dan 150 ekor pada tahun kedua). Setiap perwakilan diwakili oleh 3 ulangan yang berisi 50 ekor broiler. Pengamatan dilakukan selama 2 tahun. Broiler diberi pakan komersial periode strarter (protein kasar 23,8%, lemak kasar 5,8%, serat kasar 2,1%, abu 5,3% dan ME 3.070 kkal/kg) sampai dengan umur 21 hari, dan pakan komersial periode finisher (protein kasar 20%, lemak kasar 6,8%, serat kasar 2,6%, abu 1% dan ME 3.160 kkal/kg) dari umur 22 sampai dengan 56 hari. Berat badan ditimbang setiap minggu dan feed intake diukur setiap hari.

Pada umur 21 hari dan 56 hari pada setiap kelompok perlakuan diseleksi dan lemak perut diambil dan ditimbang. Satu bagian hati ditempatkan dalam air es saline untuk digunakan mengukur aktivitas enzim acetyl-CoA carboxylase dan fatty acid synthetase di hati. Sebagian lainnya disimpan pada suhu – 300 C sebelum analisis fraksi lipid. Fraksi lipid dipisahkan dengan thin layer chromatography pada silica gel chromarod menggunakan hexane : dietyl ether dan formic acid (85:15:0,15) sebagai developing solvent dan diukur dengan IATROSCAN.

Pada umur 56 hari, 10 karkas betina untuk setiap kelompok perlakuan juga diperoleh. Setelah dipotong-potong setiap karkas disimpan pada suhu – 30 0 C sebelum dianalisis. Karkas kemudian dipotong kecil dan digiling dan kemudian dianalisis lemak, air dan protein menurut metode AOAC (1980). Hati dihomogenisasi dalam 0,25 M larutan sukrose mengandung 1mM ethylenediaminenetetra acetate-2Na (EDTA-2Na). Setelah itu disentrifugasi pada 600 x g pada suhu 4 0 C selama 15menit. Supernatan yang diperoleh kemudian disentrifugasi pada 105.000 x g pada suhu 4 0 C selama 60 menit dan diperoleh supernatan yang bening (fraksi sitosolik) yang akan digunakan untuk dianalisis enzim Acetyl-CoA carboxylase (ACC) dan Fatty Acid Sinthetase (FAS) di hati.

Aktivitas enzim ACC diassay mengguna-kan metode fiksasi H14CO

(3)

metode Lowry et al.(1951) menggunakan albumin sebagai standar. Aktivitas enzim diekspresikan sebagai nanomole substrate yang dikonversikan ke produk per menit per mg protein pada suhu 370 C. Semua data yang terkumpul kemudian diuji dengan t test (Shindjo, 1990).

HASIL

Tabel 1 memperlihatkan pengaruh musim terhadap berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan pada ayam broiler. Broiler betina yang dipelihara pada musim gugur secara sangat nyata mempunyai berat yang lebih berat (p<0,01) daripada broiler yang dipelihara pada musim panas. Konversi pada broiler betina yang dipelihara pada musim gugur adalah lebih rendah (p<0,05). Broiler yang dipelihara pada musim panas mempunyai konsumsi pakan yang relatif tidak berbeda nyata dengan pada musim gugur. Mortalitas pada musim panas lebih tinggi daripada musim gugur.

Tabel 2 memperlihatkan pengaruh musim terhadap komposisi kimia karkas, aktivitas enzim ACC dan FAS pada broiler. Kadar lemak lebih rendah pada musim gugur (p<0,01), sedang kadar air, protein, dan abu tidak berbeda nyata. Protein dan air cenderung lebih tinggi pada musim gugur. Lemak perut pada broiler betina yang dipelihara pada musim gugur mempunyai aktivitas ACC yang lebih rendah

(p<0,01), tetapi pada umur 56 hari tidak berbeda nyata. Aktivitas FAS pada musim gugur lebih rendah (p<0,01) daripada pada musim panas baik pada umur 21 maupun 56 hari.

Tabel 3 memperlihatkan pengaruh musim terhadap kadar fraksi lipid hati broiler betina. Pada umur 21 hari, broiler yang dipelihara pada musim gugur mempun yai kadar ch olester ol ester, triglyceride, free cholesterol dan phospolipid yang lebih rendah (p<0,01) daripada musim panas. Pada umur 56 hari cholesterol ester dan free cholesterol lebih rendah pada musim gugur (p<0,01), sedangkan triglyceride dan phospolipid tidak berbeda nyata.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Deaton et al. (1973) yang melaporkan bahwa suhu yang tinggi akan menurunkan pertambahan berat badan. Musim gugur tampaknya merupakan musim yan g ideal bagi pemelih ar aan br oiler untukmendapatkan berat badan dan konversi pakan yang baik, paling tidak jika dibandingkan dengan musim panas. Wilson et al. (1971) juga melaporkan bahwa ayam yang dipelihara pada suhu lingkungan yang tinggi mempunyai berat badan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam yang dipelihara pada suhu yang lebih rendah. Sonaiya et al. (1990) menemukan bahwa suhu lingkungan yang tinggi tidak mempengaruhi berat badan broiler pada

Tabel 1. Pengaruh Musim terhadap Berat Badan, Konsumsi Pakan dan Konversi Pakan pada Broiler Betina.

Variabel Panas Gugur SE

Berat Badan (g/ekor) 7 hari

(4)

umur 34 hari. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa perbedaan berat badan tidak terjadi secara nyata sampai dengan umur 35 hari.

Akiba et al. (1983) melaporkan bahwa un ggas yan g dipelihar a pada musim pan as mempunyai kandungan kadar lemak hati yang tinggi, sehingga pada musim panas banyak kejadian sindrom fatty liver. Selain itu, suhu kandang yang tinggi dapat meningkatkan deposisi lemak pada unggas dewasa petelur (Wolford, 1971; Scheneider dan Griffith, 1973; Pearson dan Butler, 1978). Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil penelitian ini. Tingginya penimbunan lemak pada broiler betina yan g dipelih ar a pada musim pan as diduga disebabkan oleh turunnya konsentrasi hormon thyroid menurun. Dilaporkan bahwa pada suhu

tinggi, konsentrasi thyroid menurun (Katsumoto dan Yono, 1989). Selain itu, tinggnya lemak tubuh disebabkan juga oleh tingginya sintesis asam lemak di hati yang ditandai oleh tingginya aktivitas ACC dan FAS pada penelitian ini. Tingginya aktivitas asam lemak di hati disebabkan terutama oleh tingginya konsentrasi estrogen atau rendahnya

hormon thyroid dalam darah (Akiba

et al . 1983).

Tingginya suhu pada musim panas juga menaikkan kadar cholesterol ester, free cholesterol, triglyceride dan phospolipid di hati terutama pada umur 21 hari. Naiknya penimbunan lipid dihati ini sejalan dengan hasil penelitian Akiba et al. (1983). Tingginya konsentrasi triglyceride di hati disebabkan oleh tingginya sintesis asam lemak di hati akibat naiknya aktivitas enzim ACC dan FAS. Namun belum

Tabel 2. Pengaruh Musim terhadap Komposisi Kimia Karkas, Aktivitas Acetyl CoA Carboxilase(ACC) dan Fatty Acid Synthetase (FAS) pada Broiler Betina

Variabel Panas Gugur SE

Komposisi Kimia Karkas (%) Air

Lemak Protein Abu Lemak perut

A C C (nmoles/min/mg protein) 21 hari

56 hari

F A S (nmoles/min/mg protein) 21 hari

Tabel 3. Pengaruh Musim terhadap Kadar Fraksi Lipid di Hati Broiler

(5)

diketahui mekanisme tingginya kadar cholesterol di hati pada broiler yang dipelihara pada musim panas. Kubena et al (1972) menemukan bahwa suhu lingkungan yang tinggi menurunkan protein karkas. Meskipun tidak berbeda nyata, hasil penelitian sekarang juga menunjukkan adanya kecenderungan lebih rendahnya kadar protein karkas pada broiler yang dipelihara pada musim panas. Konsentrasi hormon pertumbuhan yang rendah-hormon pertumbuhan merupakan rendah-hormon yang menstimulasi akumulasi protein- pada ternak yang dipelihara pada suhu lingkungan yang tinggi (Katsumoto dan Yono, 1989) mungkin merupakan salah satu faktor penyebabn ya. Selan jutnya din yatakan bahwa jika kon sen trasi h or mon pertumbuhan yang rendah tersebut dibarengi dengan rendahnya konsentrasi hormon thyroid, maka akumulasi protein akan menurun.

KESIMPULAN

Dar i hasil penelitian tersbut dapat disimpulkan bahwa broiler yang dipelihara pada musim gugur mempunyai penampilan pertumbuhan yang lebih baik daripada broiler yang dipelihara pada musim panas. Akumulasi protein pada broiler yang dipelihara pada musim gugur lebih rendah daripada yang dipelihara pada musim panas.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, R.L.,F.N. E.E. Gardiner, W.E. Fontaine and C.W. Car r ick. 1962. Th e effect of environmental temperature on the growth and nutritional requirements of the chicks. Poultry Sci. 41 : 588-594.

Akiba, Y.K., Takahashi, M. Kimura, S.I. Hirama and T. Matsumoto. 1983. The influence of environmental temperature, thyroid status and a synthetic oestrogen on the induction of fatty livers in chick. Bri, Poultry Sci. 24: 71-80.

A.O.A.C.. 1980. Official Menthod of Analysis. 13 rd rev. Ed. Association of Official Chemist. Balnave, D. 1972b. The effect of temperature and

length of exposure on liver composition and hepatic lipogenic enzyme activity in the immature male chick (Gallus domesticus). Comp. Biochem. Physiol. 43B :999-1007. Deaton, J.W., F.N. Reece, L.F. Kubena, J.D. May and

T.H. Vardaman. 1973. The effect of low versus moderate rearing temperature on broiler performance. Poultry Sci. 52 :1175-1178. Hsu, R.Y., G. Wasson and J.W. Porter. 1965. The

purification and properties of the fatty acid synthetase of pigeon liver. J. Biol. Chem. 240 :3736-3746

Kubena, L.F.,B.D. Lorr J.W. Deaton, F. N. Reece and J.D. May. 1972. Body composition of chick as influenced by environmental temperature and selected dietary factors. Poultry Sci. 51 :517-522

Katsumoto, M. and H. Yono. The influence of high ambien t temper atur e an d th yr oid administration on body composition in growing rats. Jpn. J . Zootech. Sci. 60: 965-970.

Lowry, O.H., N.J. Rosebrough, A. L. Fart and R.J. Randell. 1951. Protein measurement with folin phenol reagent. J. Biol. Chem. 193: 265-275. Masoro, E.J. 1966. Effect of cold on metabolic use

lipid. Physiol. Rev. 46 :67-101.

Michelberyy, W.C., J.C. Rogler and W.J. Stadman. 1966. In fluen ce of dietar y fat an d environmental temperature upon chicks growth and carcass composition. Poultry Sci. 45 : 313-321.

(6)

metabolism in chicken liver by dietary cereals. J. Nutr. 110 :388-393.

Pearson, A.W. and E.J. Butler. 1978. Environmental temperature as a factor in the aetiology of fatty liver-hemorrahagic syndrome in the fowl. Res. Vet. Sci. 25:133-138

Prince, R.P., L.M. Potter and W.W. Irish. 1961. Response of chicken to temperature and ventilation environments. Poultry Sci. 40 :102-108.

Ringer, R.K. and C.C. Sheppard. 1963. Report of fatty liver syndrome in a Michigan caged layer operation. Michigan Agric. Exp. Station Quarterly Bull. 45 : 426-427.

Scheneider, R and M. Griffith. 1973. Liver fat and egg production of laying hens as influenced by choline and other nutrients. Poultry Sci. 52:1188-1194.

Shinjo, A. 1990. First Course in Statistic. Laboratory of animal Breeding, College of Agriculture of the Ryukyus. Japan.

Sonaiya, E.B., M. Ristic and F.W. Keein. 1990. Effect of environmental temperature, dietary energy, age and sex on broiler carcass portion and palatability. Bri Poultry Sci. 31 : 121-128. Walford, J.H. 1971. The effect of temperature and

iodinated casein on liver lipids of laying chicken. Poultry Sci. 50: 1331-1335.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh Musim terhadap Berat Badan, Konsumsi Pakan dan Konversi Pakan               pada Broiler Betina
Tabel 2. Pengaruh Musim terhadap Komposisi Kimia Karkas, Aktivitas Acetyl CoA                Carboxilase(ACC) dan Fatty Acid Synthetase (FAS) pada Broiler Betina

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian ditinjau dari aspek mutu, kalium klorida dapat digunakan sebagai pengendap dalam proses produksi karaginan dari rumput laut

Analisis data dilakukan secara diskriptif dengan fokus ke atas pola belanjawan, amalan penelitian, penilaian perbelanjaan dan perancangan kewangan secara konsisten

Dari penentuan nilai tersebut dilakukan penentuan nilai kepentingan dari setiap kriteria yang nantinya digunakan sebagai penentuan nilai bobot dari kriteria nilai dari

Mengacu pada penelitian sebelumnya, [1] berdasarkan hasil perancangan, analisis, desain, dan pengujian system, dengan menggunakan algoritma canny ada

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang “Pengaruh Pelatihan Pemberian Makan pada Bayi dan Anak terhadap Pengetahuan Kader di Wilayah Puskesmas Klaten

Perekonomian dengan sistem barter ini terjadi pada waktu itu belum dikenal sama sekali alat tukar yang disebut uang atau alat yang berfungsi sebagai alat pembayaran3. Fungsi uang

Dalam keadaan krisis tersebut ternyata lembaga keuangan yang masih eksis dan fleksibel dalam keadaan moneter yang semakin menurun adalah sebuah bank yang tidak