• Tidak ada hasil yang ditemukan

HPI 11 Recent site activity teeffendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HPI 11 Recent site activity teeffendi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Gambaran Umum

Negara Federasi Yugoslavia (Slovenia, Kroasia,

Serbia, Bosnia, Montenegro dan Macedonia) pasca

runtuhnya komunisme semakin menunjukkan

adanya perbedaan-perbedaan antar etnis yang

selama ini teredam di bawah komunisme, sampai

akhirnya Slovenia, Kroasia serta Bosnia

Herzegovina secara berturut-turut

memproklamirkan independensi mereka serta

(4)

Gambaran Umum (lanjutan)

Pemisahan diri tersebut ternyata membawa dampak yang besar, khususnya bagi para etnis Serbia yang

menduduki wilayah Serbia dan wilayah-wilayah lainnya yang memisahkan diri. Banyak faktor yang

menyebabkan terjadinya peperangan di Yugoslavia, diantaranya adalah kelemahan institusi pemerintahan pusat Yugoslavia, timbulnya nasionalisme agresif dalam Serbia, runtuhnya sistem satu partai komunis di sekitar Eropa tahun 1990 serta nasionalisme Serbia yang

(5)

Gambaran Umum (lanjutan)

The International Criminal Tribunal for Former

Yugoslavia (ICTY) dibentuk berdasarkan Statute of The International Tribunal for Former Yugoslavia atau

Statuta ICTY yang berasal dari Resolusi 827 Dewan Keamanan PBB. Resolusi ini diadopsi pada tanggal 25 Mei 1993 sebagai reaksi atas tindakan melanggar

kemanusiaan di wilayah bekas Yugoslavia sejak tahun 1991. ICTY disusun atas reaksi dunia internasional

terhadap tindakan Yugoslavia melakukan agresi

(6)

Gambaran Umum (lanjutan)

Nama otentik dari ICTY adalah

The International

Tribunal for The Prosecution of Persons

Responsible for Serious Violations of

International Humanitarian Law Committed in

the Territory of the Former Yugoslavia since

1991

.

(7)

Gambaran Umum (lanjutan)

Dalam perkembangannya, Statuta ICTY ini mengalami tujuh kali amandemen.

1. 13 Mei 1998 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1166; 2. 20 November 2000 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor

1329;

3. 17 Mei 2002 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1411; 4. 14 Agustus 2002 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor

1431;

5. 19 Mei 2003 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1481; 6. 20 April 2005 dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1597;

dan

(8)

Yurisdiksi teritorial

Menurut Pasal 8 Statuta ICTY, The territorial jurisdiction of the International Tribunal shall extend to the territory of the former Socialist Federal Republic of Yugoslavia, including its land surface, airspace and territorial waters... . (Yurisdiksi teritorial dari Peradilan Internasional (ICTY) meluas dari wilayah bekas Republik Federasi Yugoslavia, termasuk

permukaan daratannya, udara dan perairan teritorialnya...). Dalam perkembangannya, yurisdiksi teritorial ICTY sampai pada Kosovo.

(9)

Yurisdiksi temporal

Bersamaan dengan pengaturan yurisdiksi teritorial, Pasal 8 Statuta ICTY mengatur tentang yurisdiksi temporal yang isinya sebagai berikut, ... The temporal jurisdiction of the International Tribunal shall extend to a period beginning on 1 January 1991.

(...yurisdiksi temporal dari Peradilan Internasional (ICTY) meluas dari periode yang dimulai tanggal 1 Januari 1991).

Tidak adanya ketegasan atau pengaturan tentang batas waktu tersebut mungkin disebabkan karena batas waktu berakhir

tersebut relatif sukar untuk ditetapkan, mengingat peperangan ataupun akibatnya bisa saja terus terjadi walaupun perang sudah dinyatakan berakhir.

(10)

Yurisdiksi personal

ICTY hanya berwenang mengadili orang perorangan

atau individu-individu saja. Lebih jelasnya adalah orang-orang yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi di

(11)

Yurisdiksi Material

Kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi Peradilan ICTY sebagaimana disebutkan Pasal 2, 3, 4, 5 statuta ICTY

sebagai berikut:

1. Pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa 1949, Pasal 2 Statuta ICTY, (Grave breaches of the Geneva Convention of 1949). Konvensi Jenewa yang dimaksud adalah Konvensi 12 Agustus 1949 Konvensi tentang perbuatan terhadap orang atau barang yang

(12)

Yurisdiksi Material (lanjutan)

2. Pelanggaran terhadap hukum kebiasaan perang, Pasal 3 Statuta ICTY (violation of the laws or customs of

war);

3. Genosida, Pasal 4 Statuta ICTY, dimana definisi

genosida dalam pasal tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian genosida menurut Konvensi Genosida;

(13)

Prinsip dasar Peradilan ICTY

Prinsip retroaktif;

Prinsip individual responsibility (Pasal 7);

Non impunity (Pasal 7 ayat (2);

Command responsibility (Pasal 7 ayat (3);

(14)

Pelaksanaan Peradilan

ICTY mempekerjakan kurang lebih 1200 pegawai, dimana

komponen organisasinya antara lain adalah Chambers, Registry

dan Office of The Prosecutor (OTP). Chambers meliputi hakim dan ajudannya, dimana ICTY mengoperasikan 3 (tiga) ruang pengadilan dan satu pengadilan banding. Registry bertanggung jawab

menangani administrasi peradilan seperti rekaman persidangan, mengartikan dokumen persidangan, mempersiapkan akomidasi

saksi dan tugas administratif lainnya. OTP bertanggungjawab untuk melakukan investigasi, mencari bukti dan menyusun dakwaan.

(15)

Hakim Peradilan ICTY

Hakim Tetap

Fausto Pocar (Itali, Ketua ICTY); Kevin Parker (Australia); Patrick Lipton Robinson (Jamaica); Carmel A. Agius

(Malta); Alphonsus Martinus Marie Orie (Belanda); Mohamed Shahabudden (Guyana); Mehmet Guney

(Turki); Liu Dagun (China); Andresia Vaz (Senegal); Theodor Meron (Amerika Serikat); Wolfgang Schomburg (Jerman); O-Gon Kwon (Korea Selatan); Jean Claude Antonetti

(Perancis); Iain Bonomy (Inggris); Christinevan Den

(16)

Hakim Peradilan ICTY

Hakim

ad litem

Krister Thelin

(Swedia);

Janet M. Nosworthy

(Jamaica);

Frank Hoepfel

(Austria);

Arpad Prandler

(Hongaria);

Stefan Trechsel

(Swiss);

Antoine

Kesia-Mbe Mindua

(Kongo);

Ali Nawaz Chowhan

(17)

Peradilan ICTY

Kasus yang paling menyita perhatian dunia adalah persidangan

mantan Presiden Republik Federasi Yugoslavia, Slobodan Milosevic yang mulai diadili di Den Haag tanggal 12 Februari 2002. Ini

merupakan pengadilan penjahat perang terbesar setelah Peradilan Nuremberg Jerman. Jaksa penuntut umum, Carla del Ponte telah merangkum 66 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Slobodan Milosevic di Kroasia (1991 – 1992), Perang Bosnia (1992 – 1995), di Kosovo (1998 – 1999) yang telah menelan korban jiwa sekitar 200.000 orang dan mengusir 3.5 juta penduduk, 700.000 diantaranya penduduk muslim.

(18)
(19)

Gambaran Umum

Rwanda adalah negara di Afrika Tengah dimana komposisi penduduknya terdiri dari dua kelompok etnis, yaitu Hutu (85%) dan Tutsi (15%). Walaupun minoritas, etnis Tutsi

mendominasi pemerintahan Rwanda sampai akhirnya pada tahun 1959, kelompok mayoritas (Hutu) melancarkan

pemberontakan terhadap pemerintah Rwanda. Tahun 1960, partai Parmehutu menguasai pemerintahan dan memegang kekuasaan. Tahun 1963 terjadi pembantaian besar-besaran terhadap etnis Tutsi yang mengakibatkan etnis Tutsi

(20)

Gambaran Umum (lanjutan)

Pada tahun 1973, Juvenal Habyarimana melancarkankan kudeta dan berhasil menguasai Rwanda selama kurang lebih 21 tahun. Pada tahun 1990, terjadi pemberontakan oleh Rwandan Patriotic Front (RPF/ Front Patriotik

Rwanda), namun pemberontakan tersebut dapat diredam dengan penangkapan kurang lebih 10.000 orang

(21)

Gambaran Umum (lanjutan)

Pada tanggal 6 April 1994, pesawat yang ditumpangi Habyarimana jatuh di dekat lapangan terbang Kigali.

Kecelakaan tersebut menyulut kembali perang antar etnis karena etnis Hutu menganggap jatuhnya pesawat tersebut akibat ulah RPF dan etnis Tutsi. Dampak dari kematian

Habyarimana tersebut menyulut pertikaian antara militer Rwanda dengan RPF yang meluas dengan diburunya warga sipil Tutsi dan Hutu moderat. Pada tanggal 18 Juli 1994, RPF bersama dengan Hutu moderat yang pada umumnya adalah anggota pemerintah dalam pelarian menyatakan kemenangan atas pasukan Rwanda dan membentuk suatu pemerintah

(22)

Gambaran Umum (lanjutan)

International Criminal Tribunal for Rwanda (selanjutnya disebut ICTR) berdiri tanggal 8 November 1994 berlandaskan Statute of The International Tribunal for Rwanda berdasarkan Resolusi 995 Dewan Keamanan PBB. Berdasarkan Resolusi 977 pada tanggal 22 Februari 1995, Dewan Keamanan mendirikan markas besar pengadilan di Arusha, Tanzania.

Nama otentik dari ICTR adalah The International Criminal

Tribunal for the Prosecution of Persons Responsible for Genocide and Other Serious Violations of International Humanitarian Law Committed in the Territory of Rwanda and Rwandan Citizens

(23)

Yurisdiksi teritorial

Menurut Pasal 7 Statuta ICTR, The territorial jurisdiction of the International Tribunal for Rwanda shall extend to the territory of Rwanda including its land surface and airspace as well as to the territory of neighbouring States in respect of serious violations of international humanitarian law committed by Rwandan

citizens.... . (Yurisdiksi teritorial dari Peradilan Internasional (ICTR) meluas di wilayah Rwanda, termasuk permukaan

(24)

Yurisdiksi temporal

Sama halnya dengan ICTY, pengaturan tentang

yurisdiksi temporal diatur bersamaan dengan

yurisdiksi teritorial, yaitu dalam Pasal 7 Statuta ICTR

yang isinya

, ,

...The temporal jurisdiction of the

International Tribunal for Rwanda shall extend to a

period beginning on 1 January 1994 and ending on

31 December 1994..

(...

yurisdiksi temporal dari

(25)

Yurisdiksi temporal (lanjutan)

Perbedaan antara ICTY dengan ICTR dalam

yurisdiksi temporal ini, bahwa dalam Statuta ICTR

telah diatur dengan tegas batas akhir yurisdiksi

(26)

Yurisdiksi personal

Pasal 5 Statuta ICTR menegaskan, The International Tribunal for Rwanda shall have jurisdiction over natural persons pursuant to the provisions of the present

(27)

Yurisdiksi Material

Jenis-jenis kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi ICTR adalah kejahatan-kejahatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 2, 3 dan 4 Statuta ICTR, yaitu:

a. Genosida. Menurut Pasal 2 Statuta ICTR sama seperti halnya definisi genosida dalam Pasal 4 Statuta ICTY;

b. Kejahatan Kemanusiaan (Crimes against humanity) diatur dalam Pasal 3 Statuta ICTR. Seperti halnya genosida,

pengaturan kejahatan kemanusiaan dalam Statuta ICTR sama dengan pengaturan kejahatan kemanusiaan dalam

ICTY, perbedaannya terletak pada unsur …commited as part of a widespread or systematic attack against any civilian

(28)

Yurisdiksi Material (lanjutan)

c. Pelanggaran terhadap Pasal 3 umum Konvensi

Jenewa dan Protokol II tambahan (Violation of Article 3 common to the Geneva Conventions and of

Additional Protocol II), Pasal 4 Statuta ICTR. Kejahatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tersebut

adalah kejahatan berupa pelanggaran serius terhadap Pasal 3 umum Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949

(29)

Prinsip dasar Peradilan ICTR

Prinsip retroaktif;

Prinsip individual responsibility (Pasal 6

ayat (1);

Non impunity (Pasal 6 ayat (2);

Command responsibility (Pasal 6 ayat (3);

(30)

Pelaksanaan Peradilan

Struktur ICTR terdiri dari 3 trial chambers dan 1 appeals chamber. Seperti ICTY, ICTR memiliki struktur komponen organisasi Chamber, Registry dan Office of The

(31)

Hakim Peradilan ICTR

A. Trial Chamber I

Erik Mose; Jai Ram Reddy; Sergei Alekseevich Egorov.

B. Trial Chamber II

William Sekule; Arlette Ramaroson; Joseph Asoka Nihal De Silva; Solomy Balungi Bossa; Lee Gacugia Muthoga; Emile Francis Short; Taghrid Hikmet; Seon Ki Park;

C. Trial Chamber III

Khalida Rachid Khan; Dennis Byron; Ines Monica

(32)

Hakim Peradilan ICTR

D. Appeals Chamber

Fausto Pocar; Theodor Meron; Mohamed

(33)

Peradilan ICTR

Sejak didirikan tahun 1994 sampai Maret 2007, ICTR telah mengadili 33 terdakwa, 5 (lima) terdakwa

dibebaskan dan 28 (dua puluh delapan) diputus bersalah dengan pidana penjara yang beragam. Pada bulan Maret 2007, 27 (dua puluh tujuh) terdakwa sedang disidang, 9 (sembilan) terdakwa menunggu untuk di sidang. Secara umum peradilan menuntut 83 (delapan puluh tiga)

(34)

Peradilan ICTR

Jika ICTY merupakan persidangan pertama yang

menuntut kepala negara dalam kejahatan perang, maka ICTR adalah persidangan pertama yang menuntut kepala negara dalam kejahatan genosida. ICTR diharapkan

(35)

Daftar Referensi

• Arie Siswanto, Yurisdiksi Material Mahkamah Kejahatan Internasional, 2005

• Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian,

Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, 2005 • Eddy Omar Sharif Hiariej, Pengantar Hukum Pidana

Internasional, 2009

• I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional, 2006 • Mettraux, Guénaël, International Crimes and The Ad

Referensi

Dokumen terkait

Sikap adalah kecenderungan berperilaku yang didasarkan pada komponen kognitif (yang berisi pengetahuan seseorang terhadap objek sikap), komponen afektif (yang

Dengan bekal yang diberikan oleh orang tua mereka, kelak anak-anak Datu Wani akan menjadi seorang yang pemberani

Perempuan itu datang dalam mimpiku dan mengajarkan kepadaku cara-cara menghadapi orang yang akan melahirkan,” ujar Diyang pada ibunya.. “Perempuan dalam mimpiku itu mengajari apa

Meskipun orang yang memiliki tipe introvert ini sangat tertutup dan mungkin tidak mudah terbuka pada orang lain, tetapi ada 5 alasan Anda harus bangga menjadi seorang introvert?.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dengan ke enam subyek faktor penghambat yang muncul dalam kegiatan terapi adalah resistensi berupa anak tidak fokus,

Istri Ning Mundul tidak menyadari adanya keributan di rumah warga kampung lain dan tidak mengetahui kedatangan kawanan perompak di kampung mereka?. Kapten perompak tertarik dengan

dilanjutkan dengan pengamatan lebih mendalam tentang proses komunikasi terapeutik terapis pada saat kegiatan terapi anak retardasi mental, dan mengumpulkan data

Berdasarkan hasil analisa dari kedua teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri merupakan sikap percaya kepada kemampuan diri sendiri dan memiliki konsep diri yang