PERPINDAHAN PANAS PADA LADANG KENTANG,
MANUSIA DI LUAR DAN DI DALAM RUANGAN, DAN
DOMBA
THE TRANSITION HEAT IN A FIELD POTATOES, PEOPLE IN
AND OUT IN THE ROOM, AND THE SHEEP
Sukma Firdaus1, Hamzah Arief2, Amir Hamzah3, Andini Ginawati Gunawan4
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper, Kampus IPB Dramaga, Bogor, 16680
Amirhamzahsil49@gmail.com1
Abstrak: Perpindahan panas merupakan proses perpindahan yang penting dalam teknik kimia di samping perpindahan momentum dan perpindahan massa. Konduktivitas panas dan transfer massa merupakan suatu proses yang penting untuk kehidupan. Perpindahan panas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui konduktivitas panas dan transfer massa yang terjadi pada lingkungan juga pada manusia. Penelitian ini mengenai konduktansi panas dan massa yang dilaksanakan di laboratorium komputer SIL, IPB. Permasalahan diselesaikan dengan software VBA pada Ms. Excel. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai heat loss tertinggi adalah heat loss ladang kentang, sedangkan nilai heat loss minimum adalah heat loss domba. Hampir secara keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai heat loss berada diatas garis (diatas nol pada heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat loss berada dibawah garis batas (dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss yang lain, heat loss manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak mencapai titik nol). Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki hubungan terbalik begitupun Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di dalam ruangan, ketika temperatur rendah maka heat loss pada ladang kentang ataupun orang yang didalam ruangan akan tinggi, berlaku sebaliknya.
Kata kunci: Konduktivitas, kehilangan panas, Temperature, waktu
Abstract: Abstract: The move heat is the process that is important in chemical engineering in addition the transition momentum and transfer the mass. Conductivity heat, and transfer the mass is a process that is important to life. The transition heat can be distinguished to three, namely konduksi, garments, and radiation. The aim is to know this practicum conductivity heat, and transfer the mass that happened to the environment is also in human beings. This research about konduktansi heat, and the mass that was carried out in computer laboratory, IPB SIL. Problems resolved with software VBA in Ms Excel. Based on observation, the heat losses highest heat losses potato field, while the heat losses minimum is heat losses sheep. Almost as a whole, before the heat losses at around 9.36 located on the line (above zero in heat losses) and around 9.36 to 17.00 heat losses under line (below zero in heat losses). Different with the three heat losses, heat losses men outside have value is not cross the line ( not reached the point that a zero). Relations between high temperatures and heat losses potato field has a relationship upside-down relationship with high temperatures and heat losses someone in the room, when low temperature and heat losses to field potatoes or those who in their room would be high, apply on the contrary.
Key words: Conductivity, lost heat, temperature, time
PENDAHULUAN
merupakan akumulasi dari perpindahan dari panas dan energi dari suatu tempat ketempat lain. Perpindahan panas sering terjadi dalam kombinasi dengan unit operasi lain seperti distilasi, evaporasi, pengeringan dan lain-lain. Penyelesaian soal-soal perpindahan kalor secara kuantitatif biasanya didasarkan pada neraca energi dan perkiraan laju perpindahan kalor. Perpindahan panas akan terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara 2 bagian benda. Panas akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah.
Konduktivitas panas dan transfer massa merupakan suatu proses yang penting untuk kehidupan. Konduktivitas panas dan transfer massa terjadi di sekitar kita, seperti pertukaran karbon dioksida antara daun dan atmosfer, kehilangan panas secara konduksi pada kulit binatang, serta pertukaran oksigen dangan karbon dioksida pada paru-paru binatang. Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai perpindahan energi dari suatu tempat ke tempat lain akibat adanya perbedaan suhu, karena perbedaan suhu ada di seluruh alam semesta, maka hal-ikhwal aliran panas bersifat se-universal hal-hal yang berhubungan dengan tarikan gravitasi. Tetapi tidak seperti halnya gravitasi, aliran panas tidak dikendalika oleh sebuah hubungan yang unik, namun oleh kombinasi dari berbagai hukum fisika yang tidak saling bergantung (Kreith 1986). Perpindahan panas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui konduktivitas panas dan transfer massa yang terjadi pada lingkungan juga pada manusia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengenai konduktansi panas dan massa yang dilaksanakan di laboratorium komputer SIL, Institut Pertanian Bogor. Kali ini penelitian berupa pemecahan dari suatu permasalahan dengan data yang digunakan adalah data pengukuran sebelumnya yang terdiri dari suhu udara (Ta) dan kecepatan angin (u), serta data sifat fisik yang telah diketahui. Permasalahan diselesaikan dengan
software VBA pada Ms. Excel. Langkah awal yang dilakukan yaitu data suhu udara (Ta), kecepatan angin (u), dan data sifat fisik disiapkan. Kemudian diaktifkan software VBA melalui developer pada Ms. Excel. Lalu tabulasi data pengukuran dan hasil perhitungan yang meliputi heat loss dari keempat komponen, konduktansi proses, fenomena heat loss diurnal dan dibandingkan antar komponen, dan hubungan suhu terhadap masing-masing komponen dibuat. Langkah terakhir, dibuat grafik hubungan antara waktu dan heat loss untuk masing-masing komponen, dan perbandingan antara temperatur dan heat loss masing-masing komponen terhadap waktu. Data yang dibutuhkan adalah konduktansi panas, suhu udara, kehilangan panas, konsentrasi uap di udara, specific heat, ketinggian parameter terukur, PAI, ketinggian kanopi, suhu tubuh manusia, suhu tubuh domba, diameter badan domba, ketebalan bulu domba, zero plane displacement, ketinggian momentum,ketinggian panas, kapasitas panas molar, tinggi manusia, tinggi domba dan suhu kanopi. Masing-masing parameter mempunyai nilai dan satuan yang berbeda, data yang perlu ditentukan nilainya adalah ladang kentang, orang indor, orang outdoor , domba dan heat loss dapat dicari dengan rumus:
u z = 0.4 ln (v* z-dzm )………(1)
Keterangan :
U : Kecepatan angin (m/s)
D : Zero plane displacement (m) Zm : Ketinggian panas (m)
Faktor lading kendang (��) dapat ditentukan nilainya denga rumus:
gHa= 0.42 × ρ × v (z)
[ln ( z-dzm)+ φm ] [ln( z-dzm)+ φm………..(2)
Keterangan :
gHa : Konduktansi panas (mol/�2s) z : Ketinggian parameter terukur (m) d : Zero plane displacement (m)
� : Densitas panas
Tinggi manusia pada orang indor dapat dicari dengan rumus:
u z = 0.4 ln (v* z-dzm ) ………(3)
Keterangan :
U : Kecepatan angin (m/s)
Z : Ketinggian parameter terukur (m) D : Zero plane displacement (m) Zm : Ketinggian panas (m)
Suhu tubuh manusia dapat dicari dengan rumus :
gH=0.05 (Ts-Tad )0.25……….(4)
H=gH ×Cp ( Ts-Ta ) ……….(5)
Keterangan :
gH : Konduktansi panas (mol/�2s) Ts : Suhu tubuh manusia (��) Ta : Suhu udara (��)
D : Zero plane displament (m) H : Kehilangan panas (w/�2
Tinggi manusia pada orang out door dapat dicari dengan rumus :
gH=0.135 (Ts-Tad )0.5……….(6)
H=gH ×Cp ( Ts-Ta ) ……….(7)
Keterangan :
gH : Konduktansi panas (mol/�2s) Ts : Suhu tubuh manusia (��) Ta : Suhu udara (��)
H : Kehilangan panas (w/�2
Domba dapat dicari dengan rumus :
u z = 0.4 ln (v* z-dzm ) ………(8)
gH=240 ×U (Zs)0.6×d-0.4 ………(9)
H=gH ×Cp ×(Ts-Ta ………(10)
Keterangan :
U : Kecepatan angin (m/s)
Z : Ketinggian parameter terukur (m) D : Zero plane displacement (m) Zm : Ketinggian panas (m)
gH : Konduktansi panas (mol/�2s) Ts : Suhu tubuh manusia (��) Ta : Suhu udara (��)
D : Zero plane displament (m) H : Kehilangan panas (w/�2 CP : Specific heat (J/mol oC)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perpindahan energi panas secara konduksi dan konveksi terjadi pada material padat dan cair, sedangkan proses perpindahan energi panas secara radiasi terjadi pada ruang hampa. Konduktansi panas terdiri dari konduktansi pada difusi molecular, difusivitas molekular, dan konduktansi difusi pada lapisan. Pada kondisi difusivitas molekular dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan atmosfer. Adapun situasi yang menyertai difusi gas sampai kulit karena adanya lapisan adalah difusi melalui lapisan udara (seperti lapisan kulit binatang), difusi melalui suatu kulit jangat yang tersusun dari lipid dan difusi melalui pori-pori dalam kulit jangat.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh Heat loss (Kehilangan panas) pada ladang kentang yang terukur melalui fluktuasi relatif naik turun. Kehilangan panas tertinggi terjadi pada pukul 03.30 sebesar 340,407 w/m2, sedangkan kehilangan panas terendah terjadi pada pukul 12.00 sebesar -444.99 w/m2. Hubungan antara heat loss, temperatur, dan wakt dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada ladang kentang
Grafik laju heat loss yang tertera pada Gambar 1 menunjukan garis yang fluktuatif, besarnya nilai heat loss pada ladang kentang berbeda setiap jam pengukuran. Dari Gambar 1 dapat terlihat heat loss yang besar terjadi sekitar pukul 00.00 sampai pukul 09.00, hal tersebut dikarenakan pada saat itu laju heat loss berada diatas garis, sedangkan pada waktu yang sama temperatur berada dibawah garis. Akan tetapi, setelah bumi mendapatkan pancaran sinar matahari, nilai heat loss mulai menurun pada pukul 09.00 sekaligus berpotongan dengan temperatur. Nilai heat loss minimum ketika temperatur bumi hangat/panas, hal tersebut terlihat ketika temperatur bumi mendingin, heat loss naik dan terjadi perpotongan kembali pada pukul 18.00, akibatnya pada malam hari heat loss naik dan temperatur turun. Heat loss seseorang yang berada di dalam ruang mencapai nilai maksimum pada pukul 5.30-06.30 sebesar 32.361 w/m2, dan mencapai nilai minimum pada pukul
12.00 sebesar -34.936 w/m2. Grafik hubungan antara heat loss dalam ruangan,
Temperature, dan waktu terdapat pada Gambar dibawah ini.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
-500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400
0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00
Temperatur (oC)
Heatloss
(W/m2)
Waktu
heatloss
Gambar 2 Tabel 2 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada orang di dalam ruangan
Grafik laju heat loss yang tertera pada Gambar 2 menunjukan garis yang fluktuatif, besarnya nilai heat loss pada orang yang berada di dalam berbeda setiap jam pengukuran. Dari Gambar 2 dapat terlihat heat loss yang besar terjadi sekitar pukul 00.00 sampai pukul 09.00, hal tersebut dikarenakan pada saat itu laju heat loss berada diatas garis, sedangkan pada waktu yang sama temperatur berada dibawah garis. Nilai heat loss sebesar 25,292 w/m2 pada pukul 08.00 sekaligus terjadinya titik potongan dengan temperatur. Nilai heat loss minimum ketika temperatur bumi hangat/panas, hal tersebut terlihat ketika temperatur bumi mendingin, heat loss naik dan terjadi perpotongan kembali pada pukul 18.00, sebesar 7,343 w/m2 akibatnya pada malam hari heat loss naik dan temperatur turun. Terdapat hubungan terbalik antara Heat loss dan Temperatur.
Heat loss seseorang yang berada di luar ruang mencapai nilai maksimum pada hari, yaitu siang pukul 12.00 sebesar 78,766 w/m2, dan mencapai nilai minimum pada pukul 17.00 sebesar 1.158 w/m2. Grafik hubungan antara heat loss luas
ruangan, Temperature, dan waktu terdapat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 3 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada orang di luar ruangan 0
0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00
Temperatur
0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00
Grafik pada Gambar 3 menggambarkan fluktuatif, yang membuat berbeda dengan grafik yang terdapat pada Gambar 1 dan Gambar 2 adalah nilai maksimum heat loss yang tejadi secara bersamaan dengan nilai temperatur pada pukul 12.00, dari Gambar 1 dan Gambar 2, pada pukul 09.00 dan 17.00 nilai heat loss turun, tapi dari kedua grafik awal garis linear tidak langsung curam. Pada Gambar 3 penurunan heat loss langsung dapat mencampai titik minimum, begitupun ketika naik setelah mencapai nilai minimum. Pada malam hari nilai heat loss naik turun, artinya temperatur tidak mempengaruhi dalam proses heat loss pada kondisi diluar ruangan.
Heat loss pada domba mencapai nilai maksimum pada pukul 03.30 sebesar 156916,253 w/m2, dan mencapai nilai minimum pada pukul 15.00 sebesar 710,739
w/m2. Grafik hubungan antara heat loss domba, Temperature, dan waktu terdapat
pada Gambar dibawah ini.
Gambar 4 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada domba
Grafik pada Gambar 4 hampir sama dengan grafik pada Gambar 3 yaitu Hubungan heat loss orang yang berada di luar dan Temperatur. Nilai heat loss lebih tinggi dibandingkan dengan Gambar 3, bahkan bernilai ribuan. Perbedaan lainnya adalah pada Gambar 3 terjadi perpotongan antara Temperatur dan Heat loss sekaligus merupakan nilai maksimum, akan tetapi pada Gambar 4 nilai heat loss tidak mencapai titik maksimum dengan kasus yang sama seperti Gambar 3.
Hubungan antara Heat loss keseluruhan terdapat pada Gambar 5 berikut ini. 0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000
0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00
Temperatur (oC)
Heatloss (W/m2)
Waktu
heatloss
Gambar 5 Hubungan heatloss terhadap waktu
Grafik pada Gambar 5 menjelaskan hubungan keseluruhan heat loss terhadap waktu. Secara keseluruhan nilai heat loss tertinggi adalah heat loss ladang kentang, sedangkan nilai heat loss minimum adalah heat loss domba. Hampir secara keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai heat loss berada diatas garis (diatas nol pada heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat loss berada dibawah garis batas (dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss yang lain, heat loss manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak mencapai titik nol). Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki hubungan terbalik begitupun Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di dalam ruangan , ketika temperatur rendah maka heat loss pada ladang kentang ataupun orang yang didalam ruangan akan tinggi, berlaku sebaliknya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai heat loss tertinggi adalah heat loss ladang kentang, sedangkan nilai heat loss minimum adalah heat loss domba. Hampir secara keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai heat loss berada diatas garis (diatas nol pada heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat loss berada dibawah garis batas (dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss yang lain, heat loss manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak mencapai titik nol). Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki hubungan terbalik begitupun Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di dalam ruangan, ketika temperatur rendah maka heat loss pada ladang kentang ataupun orang yang didalam ruangan akan tinggi, berlaku sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2013. Perpindahan Panas. [terhubung berkala] http://www.slideshare.net/angelinadebbie1/bab-ii-perpindahan-panas
Farquhar, G. D. 1982. Stomata Conductance and Photosynthesis. Physiol. 33 : 317-345
Kreith, Frank. 1986. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas. Erlangga: Jakarta Martini, Endri. 2001. Respon Konduktansi Stomata dan Potensial Air Daun.
0
0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00
LAMPIRAN Tabel hasil pengamatan
Tabel 1 Data pengukuran Heat Loss pada ladang kentang
No
Data Pengukuran Ladang kentang
Waktu Ta u(z) u* u(h) gH H
Date Time Celcius m/detik m/detik m/detik mol/m2s W/m2
47 19/09/2014 23:00 26,20 1,362 0,155 0,486 0,878 149,263 48 19/09/2014 23:30 25,90 1,354 0,154 0,483 0,873 155,988
Tabel 2 Data pengukuran Heat Loss pada manusia didalam ruangan
No
Data Pengukuran Orang (indoor)
Waktu Ta u(z) gH H
Date Time Celcius m/detik mol/m2s W/m2
1 19/09/2014 0:00 25,00 1,947 0,111 26,105
2 19/09/2014 0:30 24,90 1,518 0,112 26,514
3 19/09/2014 1:00 24,70 1,506 0,112 27,335
4 19/09/2014 1:30 24,60 1,575 0,113 27,747
5 19/09/2014 2:00 24,50 1,742 0,113 28,161
6 19/09/2014 2:30 24,40 2,301 0,113 28,575
7 19/09/2014 3:00 24,20 1,815 0,114 29,408
8 19/09/2014 3:30 24,00 2,253 0,115 30,246
9 19/09/2014 4:00 23,90 1,762 0,115 30,667
10 19/09/2014 4:30 23,80 1,888 0,115 31,089
11 19/09/2014 5:00 23,70 1,962 0,116 31,512
12 19/09/2014 5:30 23,50 1,306 0,116 32,361
13 19/09/2014 6:00 23,50 1,262 0,116 32,361
14 19/09/2014 6:30 23,50 0,990 0,116 32,361
15 19/09/2014 7:00 23,90 1,001 0,115 30,667
16 19/09/2014 7:30 24,60 1,084 0,113 27,747
17 19/09/2014 8:00 25,20 1,233 0,111 25,292
18 19/09/2014 8:30 26,30 1,566 0,107 20,915
19 19/09/2014 9:00 29,60 2,022 0,090 8,958
20 19/09/2014 9:30 33,40 2,170 0,053 -0,617
21 19/09/2014 10:00 36,30 2,149 0,089 -8,630
22 19/09/2014 10:30 38,60 1,886 0,102 -16,715
23 19/09/2014 11:00 40,40 2,162 0,109 -23,681
24 19/09/2014 11:30 41,90 1,668 0,114 -29,827
25 19/09/2014 12:00 43,10 2,122 0,118 -34,936
26 19/09/2014 12:30 42,90 1,677 0,117 -34,073
27 19/09/2014 13:00 40,30 1,631 0,109 -23,282
28 19/09/2014 13:30 39,00 2,177 0,104 -18,220
29 19/09/2014 14:00 40,00 1,586 0,108 -22,092
30 19/09/2014 14:30 39,80 0,882 0,107 -21,306
31 19/09/2014 15:00 37,10 0,932 0,094 -11,320
32 19/09/2014 15:30 36,20 1,469 0,089 -8,304
33 19/09/2014 16:00 34,80 1,136 0,077 -4,045
34 19/09/2014 16:30 33,80 1,206 0,063 -1,468
35 19/09/2014 17:00 32,80 1,171 0,044 0,260
36 19/09/2014 17:30 31,30 1,064 0,076 3,766
37 19/09/2014 18:00 30,10 0,719 0,086 7,343
38 19/09/2014 18:30 29,30 1,082 0,092 9,957
39 19/09/2014 19:00 28,80 0,714 0,095 11,666
40 19/09/2014 19:30 28,60 1,271 0,096 12,365
41 19/09/2014 20:00 28,30 0,939 0,098 13,427
42 19/09/2014 20:30 27,80 1,450 0,100 15,236
43 19/09/2014 21:00 27,60 1,872 0,101 15,972
45 19/09/2014 22:00 26,80 1,886 0,104 18,983
46 19/09/2014 22:30 26,40 2,425 0,106 20,526
47 19/09/2014 23:00 26,20 1,362 0,107 21,306
48 19/09/2014 23:30 25,90 1,354 0,108 22,487
Tabel 3 Data pengukuran Heat Loss pada manusia diluar ruangan
No
Data Pengukuran Orang (outdoor)
Waktu Ta u(z) u(zh) gH H
Date Time Celcius m/detik m/detik mol/m2s W/m2
1 19/09/2014 0:00 25,00 1,947 1,159 0,255 59,752
2 19/09/2014 0:30 24,90 1,518 0,903 0,225 53,418
3 19/09/2014 1:00 24,70 1,506 0,897 0,224 54,528
4 19/09/2014 1:30 24,60 1,575 0,937 0,229 56,429
5 19/09/2014 2:00 24,50 1,742 1,037 0,241 60,060
6 19/09/2014 2:30 24,40 2,301 1,370 0,277 69,834
7 19/09/2014 3:00 24,20 1,815 1,081 0,246 63,469
8 19/09/2014 3:30 24,00 2,253 1,341 0,274 72,310
9 19/09/2014 4:00 23,90 1,762 1,049 0,243 64,669
10 19/09/2014 4:30 23,80 1,888 1,124 0,251 67,673
11 19/09/2014 5:00 23,70 1,962 1,168 0,256 69,729
12 19/09/2014 5:30 23,50 1,306 0,777 0,209 58,111
13 19/09/2014 6:00 23,50 1,262 0,751 0,205 57,132
14 19/09/2014 6:30 23,50 0,990 0,589 0,182 50,602
15 19/09/2014 7:00 23,90 1,001 0,596 0,183 48,742
16 19/09/2014 7:30 24,60 1,084 0,645 0,190 46,825
17 19/09/2014 8:00 25,20 1,233 0,734 0,203 46,361
18 19/09/2014 8:30 26,30 1,566 0,932 0,229 44,889
19 19/09/2014 9:00 29,60 2,022 1,204 0,260 25,880
20 19/09/2014 9:30 33,40 2,170 1,292 0,269 3,155
21 19/09/2014 10:00 36,30 2,149 1,279 0,268 25,895
22 19/09/2014 10:30 38,60 1,886 1,123 0,251 41,174
23 19/09/2014 11:00 40,40 2,162 1,287 0,269 58,250
24 19/09/2014 11:30 41,90 1,668 0,993 0,236 61,528
25 19/09/2014 12:00 43,10 2,122 1,263 0,266 78,766
26 19/09/2014 12:30 42,90 1,677 0,998 0,237 68,626
27 19/09/2014 13:00 40,30 1,631 0,971 0,233 49,907
28 19/09/2014 13:30 39,00 2,177 1,296 0,270 47,387
29 19/09/2014 14:00 40,00 1,586 0,944 0,230 47,196
30 19/09/2014 14:30 39,80 0,882 0,525 0,172 34,195
31 19/09/2014 15:00 37,10 0,932 0,555 0,176 21,187
32 19/09/2014 15:30 36,20 1,469 0,874 0,221 20,763
33 19/09/2014 16:00 34,80 1,136 0,676 0,195 10,270
34 19/09/2014 16:30 33,80 1,206 0,718 0,201 4,704
35 19/09/2014 17:00 32,80 1,171 0,697 0,198 1,158
36 19/09/2014 17:30 31,30 1,064 0,633 0,188 9,385
37 19/09/2014 18:00 30,10 0,719 0,428 0,155 13,161
38 19/09/2014 18:30 29,30 1,082 0,644 0,190 20,607
39 19/09/2014 19:00 28,80 0,714 0,425 0,154 18,997
40 19/09/2014 19:30 28,60 1,271 0,757 0,206 26,555
41 19/09/2014 20:00 28,30 0,939 0,559 0,177 24,380
43 19/09/2014 21:00 27,60 1,872 1,114 0,250 39,547
44 19/09/2014 21:30 27,20 1,835 1,092 0,248 42,061
45 19/09/2014 22:00 26,80 1,886 1,123 0,251 45,579
46 19/09/2014 22:30 26,40 2,425 1,443 0,284 55,016
47 19/09/2014 23:00 26,20 1,362 0,811 0,213 42,489
48 19/09/2014 23:30 25,90 1,354 0,806 0,213 44,222
Tabel 4 Data pengukuran Heat Loss pada domba
No
Data Pengukuran Domba
Waktu Ta u(z) u(zs) gH H
Date Time Celcius m/detik m/detik mol/m2s W/m2
1 19/09/2014 0:00 25,00 1,947 0,844 377,419 132700,623
2 19/09/2014 0:30 24,90 1,518 0,658 325,052 115240,591
3 19/09/2014 1:00 24,70 1,506 0,653 323,559 116607,307
4 19/09/2014 1:30 24,60 1,575 0,683 332,336 120744,139
5 19/09/2014 2:00 24,50 1,742 0,755 353,103 129324,126
6 19/09/2014 2:30 24,40 2,301 0,998 417,239 154036,478
7 19/09/2014 3:00 24,20 1,815 0,787 361,908 135730,035
8 19/09/2014 3:30 24,00 2,253 0,977 411,962 156916,253
9 19/09/2014 4:00 23,90 1,762 0,764 355,542 136467,777
10 19/09/2014 4:30 23,80 1,888 0,819 370,561 143318,034
11 19/09/2014 5:00 23,70 1,962 0,850 379,162 147755,471
12 19/09/2014 5:30 23,50 1,306 0,566 296,992 117475,027
13 19/09/2014 6:00 23,50 1,262 0,547 291,000 115105,232
14 19/09/2014 6:30 23,50 0,990 0,429 251,560 99504,613
15 19/09/2014 7:00 23,90 1,001 0,434 253,247 97203,849
16 19/09/2014 7:30 24,60 1,084 0,470 265,673 96524,386
17 19/09/2014 8:00 25,20 1,233 0,534 286,928 99202,383
18 19/09/2014 8:30 26,30 1,566 0,679 331,271 103856,689
19 19/09/2014 9:00 29,60 2,022 0,877 386,090 83711,939
20 19/09/2014 9:30 33,40 2,170 0,941 402,886 42496,373
21 19/09/2014 10:00 36,30 2,149 0,932 400,453 8213,298
22 19/09/2014 10:30 38,60 1,886 0,818 370,360 17362,478
23 19/09/2014 11:00 40,40 2,162 0,937 401,961 40043,338
24 19/09/2014 11:30 41,90 1,668 0,723 343,977 49384,729
25 19/09/2014 12:00 43,10 2,122 0,920 397,493 71043,967
26 19/09/2014 12:30 42,90 1,677 0,727 345,089 59655,574
27 19/09/2014 13:00 40,30 1,631 0,707 339,402 32816,778
28 19/09/2014 13:30 39,00 2,177 0,944 403,565 23648,897
29 19/09/2014 14:00 40,00 1,586 0,688 333,790 29340,108
30 19/09/2014 14:30 39,80 0,882 0,383 234,772 19260,656
31 19/09/2014 15:00 37,10 0,932 0,404 242,577 710,739
32 19/09/2014 15:30 36,20 1,469 0,637 318,765 7471,853
33 19/09/2014 16:00 34,80 1,136 0,492 273,188 17609,725
34 19/09/2014 16:30 33,80 1,206 0,523 283,211 26553,842
35 19/09/2014 17:00 32,80 1,171 0,507 278,151 34229,292
36 19/09/2014 17:30 31,30 1,064 0,461 262,604 43857,423
37 19/09/2014 18:00 30,10 0,719 0,312 207,574 41965,156
38 19/09/2014 18:30 29,30 1,082 0,469 265,394 59875,495
39 19/09/2014 19:00 28,80 0,714 0,309 206,741 49671,515
41 19/09/2014 20:00 28,30 0,939 0,407 243,684 62117,476
42 19/09/2014 20:30 27,80 1,450 0,629 316,338 85271,956
43 19/09/2014 21:00 27,60 1,872 0,811 368,614 101523,698
44 19/09/2014 21:30 27,20 1,835 0,796 364,296 104603,829
45 19/09/2014 22:00 26,80 1,886 0,818 370,301 110668,309
46 19/09/2014 22:30 26,40 2,425 1,051 430,568 133725,928
47 19/09/2014 23:00 26,20 1,362 0,591 304,668 96408,991
LAMPIRAN 2 Kodingan VB Microsoft Excel
Public uho, Ta, uz, z, zHeat, h, Cp, ufr, uh, d, da, zm, zh, zs, Heat, Heati, Heato, Heats, gHa, gHi, gHo, gHdo, uzs, Tdo, Tm, Tk, ro, ym, yh
Private Sub CommandButton1_Click() z = Cells(6, 5)
h = Cells(8, 5) Tm = Cells(9, 5) Tdo = Cells(10, 5) da = Cells(11, 5) d = Cells(13, 5) zm = Cells(14, 5) zHeat = Cells(15, 5) Cp = Cells(16, 5) zh = Cells(17, 5) zs = Cells(18, 5) Tk = Cells(19, 5) ro = 40.5
For i = 0 To 47 Ta = Cells(27 + i, 5) uz = Cells(27 + i, 6)
ufr = (0.4 * uz) / (WorksheetFunction.Ln((z - d) / zm)) Cells(27 + i, 7) = ufr
uh = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((h - d) / zm) Cells(27 + i, 8) = uh
gHa = (((0.4) ^ 2) * ro * uh) / ((WorksheetFunction.Ln((h - d) / zm)) * (WorksheetFunction.Ln((h - d) / zHeat)))
Cells(27 + i, 9) = gHa
Heat = gHa * (Tk - Ta) * Cp Cells(27 + i, 10) = Heat
gHi = 0.05 * (Abs(Tm - Ta) / d) ^ 0.25 Cells(27 + i, 11) = gHi
Heati = gHi * Cp * (Tm - Ta) Cells(27 + i, 12) = Heati
uho = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((zh - d) / (0.1 * (zh))) Cells(27 + i, 13) = uho
gHo = 0.135 * (uho / d) ^ 0.5 Cells(27 + i, 14) = gHo
Cells(27 + i, 15) = Heato
uzs = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((zs - d) / (0.1 * (zs))) Cells(27 + i, 16) = uzs
gHdo = 240 * (uzs ^ 0.6) * (da ^ -0.4) Cells(27 + i, 17) = gHdo
Heats = gHdo * Cp * (Abs(Tdo - Ta)) Cells(27 + i, 18) = Heats
Next i
End Sub
Private Sub CommandButton2_Click()
For i = 0 To 47 Cells(27 + i, 7) = "" Cells(27 + i, 8) = "" Cells(27 + i, 9) = "" Cells(27 + i, 10) = "" Cells(27 + i, 11) = "" Cells(27 + i, 12) = "" Cells(27 + i, 13) = "" Cells(27 + i, 14) = "" Cells(27 + i, 15) = "" Cells(27 + i, 16) = "" Cells(27 + i, 17) = "" Cells(27 + i, 18) = "" Next i