• Tidak ada hasil yang ditemukan

RASIO AKTIVITAS rasio profitabilitas dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RASIO AKTIVITAS rasio profitabilitas dan "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RASIO AKTIVITAS

Dosen Pengampuh:

Muh. Ali, SE.

Progran Studi Perbankan Syariah

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Parepare

2016 Oleh:

Rika Ramlawati

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya, sehingga

pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang

Rasio Aktivitas.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas studi “Analisis Laporan Keuangan”. Selain itu agar pembaca dapat memahami mengenai Rasio Aktivitas.

Makalah ini disusun dengan berbagai kesulitan, namun kami tetap berusaha

semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga akhirnya makalah ini dapat memberikan wawasan luas kepada

seluruh pembaca.Walaupun pada dasarnya makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saran dan kritik tetap kami butuhkan demi perbaikan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Parepare, 4 Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I: PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penulisan... 2

BAB II: PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Rasio Aktivitas ... 3

B. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas ... 4

C. Jenis–jenis Rasio Aktivitas ... 6

BAB III: PENUTUP ... 17

A. Kesimpulan ... 17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan

utama di dirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang

maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan

mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan.

Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk

mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan

hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk

mempertahankan perusahaannya.

Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan

keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk

membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun ke

depannya sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga

perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang

akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang

ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi

kinerja perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan

perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang

tepat pada suatu periode tertentu.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar

dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa

yang akan datang. Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang

digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Rasio Aktivitas?

2. Apa Saja Jenis-jenis Rasio Aktivitas?

3. Apa Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Rasio Aktivitas?

2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Rasio Aktivitas?

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya

yang dimilikinya. Efesiensi yang dilakukan misalnya di bidang penjualan,

penagihan piutang dan efesiensi di bidang lainnya. Rasio aktivitas juga digunakan

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan

lebih efesien dan efektif dalam mengelolah aset yang dimilikinya atau mungkin

justru sebaliknya.

Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan

dengan aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja

mereka selama ini. Hasil yang diperoleh misalnya dapat diketahui seberapa lama

penagihan suatu piutang dalam periode tertentu. Kemudian hasil ini

dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa periode sebelumnya. Di sampig

itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan di

gudang, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap dalam satu periode,

penggunaan seluruh aktiva terhadap penjualan dan rasio lainnya.

Dengan demikian, dari hasil pengukuran ini jelas bahwa kondisi

perusahaan periode ini mampu atau tidak untuk mencapai target yang telah

ditentukan. Apabila tidak mampu untuk mencapai target, pihak manajemen harus

mampu mencari sebab-sebab tidak tercapainya target yang telah ditentukan.

Namun, apabila mampu mencapai target yang telah ditentukan, hendaknya dapat

dipertahankan atau ditingkatkan untuk periode berikutnya.

Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara

tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya

diharapkan adanya keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan

(7)

manajemen untuk menggunakan dan mengoptimalkan aktiva yang dimiliki

merupakan tujuan utama rasio.

Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat

penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas

menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara

penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva

lainnya.

Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan

semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana

kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih

produktif.

B. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas

Dalam praktiknya rasio aktivitas yang digunakan perusahaan memiliki

beberapa tujuan yang hendak dicapai. Rasio aktivitas juga memberikan banyak

manfaat bagi kepentingan perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, untuk

masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Berikut ini adalah beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari

penggunaan rasio aktivitas antara lain:

1. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau

berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu

periode.

2. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), di

mana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang

tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.

3. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.

4. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja

berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh

setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).

5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

(8)

6. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan

dengan penjualan.

Kemudian, di samping tujuan yang ingin dicapai di atas, terdapat beberapa

manfaat yang dapat ambil dari rasio aktivitas, yaitu:

1. Dalam bidang piutang

a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang

mampu ditagih selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat

mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar

dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau

tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.

b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan

piutang (days of receivable) sehingga manajemen dapat pula

mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak

dapat ditagih.

2. Dalam bidang sediaan

Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam

gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau

rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil

ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.

3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan

Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam

modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa

penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.

4. Dalam bidang aktiva dan penjualan

a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

(9)

C. Jenis–jenis Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil

keputusan terdiri dari beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat

tergantung dari keinginan manajemen perusahaan. Artinya lengkap tidaknya rasio

aktvitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin

dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut.

Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan, akan

mampu memperlihatkan efektivitas perusahaaan secara maksimal, jika

dibandingkan dengan penggunaan hanya sebagian saja.

Berikut ini beberapa jenis-jenis rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

1. Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan

piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini

berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal

kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (dibandingkan dengan

rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.

Sebaliknya jika rasio semakin rendah adanover investment dalam piutang. Hal

yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang

kualitas piutang dan kesuksessan penagihan piutang.

Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara penjualan

kredit dengan rata-rata piutang.

Rumusan untuk mencarireceivable turn overadalah sebagai berikut:

Sebagai catatan apabila data mengenai penjualan kredit tidak ditemukan,

dapat digunakan angka penjualan total.

(10)

Contoh:

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006

Penjualan

Artinya perputaran piutang untuk tahun 2005 adalah 11 kali dibandingkan

penjualan dan perputaran piutang untuk tahun 2006 adalah 15,5 kali dibandingkan

penjualan.

Jika rata-rata industri untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk

tahun 2005 dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat

dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2006 dianggap berhasil karena

melebihi angka rata-rata industri.

Bagi bank yang akan memberikan kredit perlu juga menghitung hari

rata-rata penagihan piutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan

jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio

ini juga sering disebutdays sales uncollected.

Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (day of receivable)

dapat digunakan rumus sebagai berikut: 5.950

receivable turn over = =10,81 kali, dibulatkan (11 kali) 550

5.550

receivable turn over = =15,41 kali, dibulatkan (15,5 kali) 360

Piutang rata-rata x 360 receivable turn over =

(11)

Atau

Untuk tahun2005:

Untuk tahu 2006:

Sebelum menyimpulkan lebih lanjut, perlu terlebih dulu dilihat

syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60. Jika syarat-syarat yang

pertama yang berlaku, tahun 2005 kelebihan atau melebihi tanggal jatuh tempo

satu hari. Namun, apabila syarat kedua yang berlaku, maka hari rata-rata

penagihan piutang dapat dikatakan cukup baik.

J. Fred Weston menyebutkan rata-rata jangka waktu penagihan adalah

ukuran perputaran piutang yang dihitung dalam dua tahapan berikut:

1. Penjualan per hari

Jumlah hari dalam 1 tahun receivable turn over =

perputaran piutang

365

Days of receivable = =30,41 hari atau dibulatkan 31 hari 12

365

Days of receivable = =23,54 hari atau dibulatkan 24 hari 15,5

365

Rata-rata industri penagihan Piutang adalah= =24,33 atau 25 hari 15

Penjualan Penjualan per hari =

(12)

2. Hari lamanya penjualan terikat dalam bentuk piutang

s

Untuk tahun 2005:

Untuk tahun 2006:

Jika rata-rata industri 25 kali, artinya kondisi perusahaan untuk rata-rata

jangka waktu penagihan untuk tahun 2005 dan 2006 kurang baik karena

konsumen membayar tagihan tidak tepat waktu.

2. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang

ditanam dalam sediaan ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengan

nama rasio perputaran sediaan.

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan

barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai piutang

Rata-rata jangka waktu penagihan =

Penjualan per hari

Rp. 5.950

Penjualan per hari = = Rp. 16,5 360

Rp. 550

Rata-rata jangka waktu penagihan = = 33,3 hari (34 hari) Rp. 16,5

Rp. 5.550

Penjualan per hari = = Rp. 15,4 360

Rp. 360

(13)

efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen

mengontrol modal yang ada pada persediaan.

Dapat pula diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang

menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin

kecil rasio ini semakin jelek, demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaran

sediaan adalah jumlah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory).

Cara menghitung rasio perputaran sediaan dilakukan dengan dua cara

yaitu: pertama, membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan

nilai sediaan, dan kedua,membandingkan antara penjualan nilai sediaan. Apabila

rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efesien

dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila perputaran sediaan

rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efesien atau tidak produktif dan

banyak barang sediaan yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan investasi

dalam tingkat pengembalian yang rendah.

Rumusan untuk mencari inventory turn over dapat digunakan dengan dua

cara sebagai berikut:

1. Menurut James C van Horne:

2. Menurut J Fred Weston:

Contoh:

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006

Penjualan (sales) Harga pokok barang yang dijual

inventory turn over =

sediaan

Penjualan

inventory turn over =

(14)

Untuk tahun 2005:

Rasio ini menunjukkan 24 kali sediaan barang dagangan diganti dalam

satu tahun. Apabila rata-rata industri untuk inventory turn over adalag 20 kali,

berarti inventory turn over lebih baik. perusahaan tidak menahan sediaan dalam

jumlah yang berlebihan.

Kemudian, untuk mengetahui berapa hari rata-rata sediaan tersimpan

dalam gedung, dapat dicari dengan cara membagikan jumlah hari dalam satu

tahun dibagi perputaran sediaan yaitu:

Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20

adalah 18,2 atau sama dengan 19 hari, ini berarti terdapat kecepatan perubahan

sediaan menjadi piutang 1 hari.

Untuk tahun 2006

Rasio ini menunjukkan 18 kali sediaan barang dagangan diganti dalam

satu tahun. Apabila rata-rata industri untuk inventory turn over adalah 20 kali,

berarti inventory turn over kurang baik. perusahaan menahan sediaan dalam

jumlah yang berkelebihan.

Kemudian, untuk mengetahui berapa hari rata-rata sediaan tersimpan

dalam gedung, dapat dicari dengan cara membagikan jumlah hari dalam satu Rp. 5.950

Inventory turn over= = 23,8 kali atau 24 kali Rp. 250

360

= 15 hari

24

Rp. 5.550

(15)

Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20

adalah 18,2 hari atau sama dengan 19 hari. Ini berarti terdapat keterlambatan satu

hari perubahan sediaan menjadi piutang.

3. Working Capital Turn Over(Rasio Perputaran Modal Kerja)

Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan

modal kerja bersih. Di mana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi

utang lancar.

Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap

kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya

penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah

modal kerja.Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja

(neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan

selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran

modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat di mana kas di

investasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat

kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat

perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama

periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran

dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.

Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus: 360

= 20 hari

24

Penjualan bersih

Perputaran modal kerja =

(16)

atau

contoh:

Komponen laporan keuangan 2005 2006

Penjualan bersih

Total aktiva lancar (current assets) Modal kerja rata-rata

1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp. 3,7 penjualan.

Untuk tahun 2006:

Perputaran modal kerja tahun 2006 sebanyak 4,2 kali artinya setiap Rp.

1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp. 4,2 dipenjualan.

Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke

tahun 2006. Hal ini menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh manajemen.

Namun, jika rata-rata industri untuk perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan

perusahaan, untuk tahun 2005 dan tahu 2006, dinilai kurang baik karena masih di

bawah dari rata-rata industri.

Artinya, dari rata-rata industri setiap Rp. 1,00 modal kerja dapat

menghasilkan Rp. 6,00 penjualan, sementara rasio yang dimiliki perusahaan Penjualan bersih

Perputaran modal kerja =

Modal kerja

5.950

Perputaran modal kerja = = 3,62 kali dibulatkan (3,7 kali)

1.640

5.550

Perputaran modal kerja = = 4,14 kali dibulatkan (4,2 kali)

(17)

hanya Rp. 3,7, tahun 2005 dan hanya Rp. 4,2 untuk tahun 2006. Dalam hal ini

manajemen harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan rasio perputaran

modal kerja hingga minimal mencapai atau sama dengan rasio rata-rata industri.

4. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over)

fixed assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu

periode. Atau dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah

menggunkan kepastian aktiva tetap sepenuhnya atau belum. Untuk mencari

penjualan bersih dengan aktiva tetap dalam satu periode.

Rumus untuk mencarai fixed Asset Turn Over dapat digunakan sebagai

berikut:

Contoh:

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006

Penjualan (sales)

Total aktiva tetap (total fixed assets)

5.950

1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.

Untuk tahun 2006:

Penjualan (sales)

Fixed asset turn over=

Total aktiva tetap(total fixed asset

(18)

Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya, setiap Rp.

1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.

Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi

penurunan rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006. Lebih-lebih lagi jika

dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset turn over, yaitu 5 kali,

berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang

dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

5. Total Assets Turn Over(perputaran aktiva)

Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah

penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Total assets turn overjuga merupakan perbandingan antara penjualan dengan

total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan

perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu.

Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume

penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).

Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran

aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik

yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan

menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam

menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat

memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau

diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan,

tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan

menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

(19)

Total assets turn overdihitung sebagai berikut:

Contoh:

Komponen Laporan Keuangan 2005 2006

Penjualan (sales)

Total aktiva (total assets)

5.950 4.200

5.550 4.000

Untuk tahun 2005:

Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali. Artinya setiap Rp.

1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 1,42 penjualan.

Untuk tahun 2006:

Perputaran total aktiva tahun 2006 sebanyak 1,4 kali. Artinya setiap Rp.

1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 1,4 penjualan.

Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi

penurunan rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006. Kemudian, jika dibandingkan

dengan rata-rata industri untuk total asset turn over, yaitu 2 kali, berarti

perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Perusahaan

diharapkan meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva

yang kurang produktif.

Penjualan (sales)

Total asset turn over=

Total aktiva (total asset)

(20)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang

dimilikinya. Efesiensi yang dilakukan misalnya di bidang penjualan,

penagihan piutang dan efesiensi di bidang lainnya.

2. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas:

a. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode

atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu

periode.

b. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable),

di mana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari)

piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.

c. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.

d. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja

berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai

oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).

e. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

berputar dalam satu periode.

f. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan

dengan penjualan.

3. Jenis-jenis Rasio Aktivitas:

a. Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)

b. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)

c. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

d. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over)

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2015.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http://dewi12-dewieleven.blogspot.co.id/2014/10/rasio-aktivitas.html. di akses

pada tanggal 4 Maret 2016, pukul 19.15.

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html. di akses pada tanggal

Referensi

Dokumen terkait

Maka perlu adanya penegakan hukum agar masyarakat mengerti aturan perundang-undang tentang berlalu lintas dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

itu juga berhasil dibangun perumahan, depot obat dan Sekolah Taman Kanak - kanak Turangga. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 8 dan 9, PT.. " Apa yang terjadi pada 29 Juli

Informasi- informasi dalam laporan keuangan entitas syariah yang diatur. oleh Standar Akuntansi Syariah, yaitu aset, kewajiban, dana syirkah

Bahwa dalam Undang-Undang KUP ini tidak ada pasal yang mengatur mengenai kewajiban perpajakan bagi wajib pajak yang diterbitkan nomor pokok wajib pajak dan/atau dikukuhkan sebagai

N/A 47 Directly issued capital instruments subject to phase out from Tier 2 Modal yang yang termasuk phase out dari Tier 2 N/A 48 Tier 2 instruments (and CET1 and AT1 instruments

Gaya tarik menarik antarmolekul akan mengurangi gaya tumbukan pada dinding wadah yaitu sebanding dengan konsentrasi molar molekul gas (n/V). Persamaan ini merupakan teori

Pemantauan sistem kendali suhu pada stirred tank heater ini dirancang menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) yang berfungsi memantau jalannya

Keuntungan bentuk semacam ini adalah : semua kode terkumpul dalam class, sehingga mempercepat pengeksekusian, namun memiliki kelemahan karena kode program yang dibangkitkan