PSIKOLOGI KOGNITIF
(COGNITIVE APPROACH)
PADA PAI
Laily Nur Arifa
Post Graduate
UIN Maliki Malang Contact Person:
085755084050
Follow me:
@lailynurarifa
Pengertian
cabang psikologi yang
mempelajari
proses-proses mental atau
aktifitas pikiran manusia
pendekatan fenomena
psikologis manusia dengan
menekankan pada
Jean Piaget
Latar Belakang
Perkembangan Kognitif
Tahapan
Latar Belakang Jean Piaget
• Jean Piaget sebenarnya adalah seorang biolog,
• Piaget dilahirkan pada tanggal 6 Agustus 1896 di
Neuchatel, • meninggal pada tanggal 16 September 1980 di Jenewa
Swiss. • Pada umur 21 tahun, Piaget menyelesaikan disertasinya tentang Moluska dan memperoleh gelar Doktornya dalam
bidang Zoologi. • Pada tahun 1919, Piaget mengajar Psikologi dan Philosofi pada Sorbonne Paris. bertemu Simon
(Simon-Binet) dan melakukan penelitian pada tes intelegensi. Pada saat itu, Piaget tertarik dengan bagaimana anak berfikir. Piaget tertarik pada jawaban-jawaban salah yang diberikan oleh anak-anak yang lebih muda. Piaget menyadari bahwa jawaban-jawaban tersebut berdasarkan hasil cara berfikir anak-anak yang berbeda dengan orang dewasa. Piaget menyimpulkan bahwa anak ternyata bukanlah merupakan miniatur replica orang dewasa dan cara berfikir anak-anak tidak sama dengan cara berfikir
Proses
Perkembangan
Kognisi
Jean Piaget
Skema
Asimilasi
Akomodasi
Skema
struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk
Asimilasi
Akomodasi
Ekuilibrium
Proses Perkembangan Kognitif
SKEMA
• anak berpikir
bahwa semua kendaraan yang bergerak di jalan adalah mobil
ASIIMILASI
• anak melihat
ada truk, lalu mencocokkan stimulus truk dengan skema yang telah ada, yakni mobil. anak menyebut truk sebagai mobil besar
AKOMODASI
• anak lalu
menyadari bahwa truk itu bukanlah mobil besar. anak lalu membuat skema baru tentang truk
EKUILIBIUM
• anak
memahami bahwa truk dan mobil
Tahap
Sensori
Motor
(0-2 tahun)
Tahap ketika bayi belajar tentang sekeliling
mereka dengan menggunakan
indera
dan
kemampuan motor
mereka
Refleks
Ketetapan
obyek
Tanggapan bawaan yang otomatis terhadap stimulus
Misal, mengisap benda yang diletakkan ke dalam mulut
Tahap
Praoperasi
onal
(2-7 tahun)
Tahap ketika anak-anak belajar
melambangkan
segala sesuatu dalam pikiran
konservasi
reversibilitas
Konsep bahwa sifat obyek
tertentu tetap sama walaupun
terjadi perubahan sifat lainnya
Kemampuan berpikir mundur
Tahap
operasiona
konkritl
(7-11 tahun)
Tahap ketika anak-anak mengembangkan
kemampuan bernalar logis
Realitas yang disimpulkan
Seriation
Misal bahwa ada mobil merah yang difilter hingga menjadi gelap, namun anak tetap mengerti bahwa
warna mobil tersebut merah
Menyusun obyek dalam susunan berurutan berdasarkan aspek, misal
volume, berat dsb
Tahap
operasiona
formal
(11 tahun - )
Tahap ketika seseorang dapat menghadapi
situasi hipotesis dengan abstrak dan dapat
Tahapan Perkembangan Kognitif
Sensorimotor (0-2 tahun)
menggunakan gerak refleks . masih sulit untuk menengarai bahwa benda tidak hilang ketika
disembunyikan (permanensi obyek)
Praoperasional (2-7 tahun)
mengembangkan kemampuan
bahasa
kemampuan berpikir simbolik egosentris
operasional konkrit (7-11 tahun)
mampu mengatasi masalah secara logis
meakukan seriation (pengurutan)
memahami reversibilitas
operasional formal (11 tahun-dewasa)
memahami masalah abstrak secara logis menjadi lebih ilmiah mengembagkan kepedulian tentang isu sosial dan
Kelemahan
Teori
Piaget
• Beberapa kemampuan kognitif muncul lebih awal
• Beberapa kemampuan kognitif muncul lebih lambat
• Teori Piaget mengasumsikan terjadinya
keseragaman perkembagan, namun para ahli menolak asumsi tersebut.
• Anak dapat dilatih untuk tingkatan yang lebih tinggi melalui budaya dan pendidikan.
• Dalam konteks yang sederhana dan praktis, anak-anak telah memperlihatkan kemampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain dan mengesampingkan egosentrisme mereka.
• Para ahli modern berpendapat bahwa kemampuan anak-anak berkembang dengan cara yang berbeda pada tugas yang berbeda dan bahwa pengalaman dapat memberikan pengaruh kuat terhadap
Penerapan
Teori Piaget
dalam
Pembelajaran
• Selain memeriksa ketetapan jawaban anak-anak, guru juga harus memeriksa proses yang digunakan anak-anak dalam memperoleh pembelajaran
tersebut.
• Pengetahuan berasal dari interaksi dengan lingkungan. Oleh kare itu guru hendaknya
menyediakan berbagai jenis kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi anak untuk berinteraksi dengan lingkungan
• Tidak memaksakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan usia anak.
• Menerima perbedaan berbagai orang dalam perkembangan kognitif. Tiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda. Guru harus menerima dan memfasilitasi adanya
Penerapan
Teori Piaget
dalam
Pembelajaran
PAI
• PADA TAHAP SENSORI MOTOR
anak belajar menggunakan inderanya, sehingga pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan mengenalkan indera anak terhadap materi agama Islam.
• PADA TAHAP PRAOPERASIONAL
Pada tahap praoperasional, anak masih berpandangan egosenterisme. Oleh karena itu pembelajaran PAI dapat
dilakukan dengan mengajak anak terlibat dalam interaksi sosial. Anak pada tahap ini masih belum bisa berpikir abstrak dan
memiliki imajinasi yang tinggi. Pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan metode dongeng dan cerita.
• PADA TAHAP OPERASIONAL KONKRIT
Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir logis namun masih belum mampu berpikir abstrak. Pembalajaran PAI pada tahap ini dapat menggunakan logika dalam menanamkan materi.
• PADA TAHAP OPERASIONAL FORMAL
Pada tahap ini remaja sudah mampu berpikir abstrak sehingga pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan metode diskusi