• Difraksi adalah deviasi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat cahaya.
• Efek difraksi adalah karakteristik dari fenomena
gelombang, apakah bunyi, atau cahaya dimana muka-muka gelombangnya dibelokkan.
DIFRAKSI CAHAYA MELALUI CELAH
PRINSIP HUYGENS-FRESNEL
• Jika panjang gelombang (λ) lebih besar dibandingkan dengan lebar celah (d), maka gelombang akan disebar keluar dengan sudut yang cukup besar.
• Dalam beberapa kasus klasik, fenomena interferensi dan difraksi sulit dibedakan.
DIFRAKSI CELAH TUNGGAL (SINGLE SLIT)
• Setiap sumber titik memancarkan medan listrik (radiasi) yang memiliki jarak r terhadap titik amat/observasi ; titik P.
• Masing-masing sumber memancarkan medan listrik yang sama :
• Maka medan listrik di titik P merupakan penjumlahan medan-medan yang dipancarkan setiap sumber osilator
( ) ( )
...
( )]
ikrt
sin
)
1
(
...
sin
2
sin
• Maka beda fasa antara sumber-sumber yang berurutan adalah :
θ
δ
θ
δ
sin
sin
0
kd
knd
k
=
=
Λ
=
Di dalam medium• Maka medan listrik di titik P : ikr
t sin
2 / sin
2 / sin
2 / sin
2 / sin
2 / sin
1
sin
2
/
sin
Jika didefinisikan R adalah jarak dari titik pusat sumbu ke titik P adalah :
(
)
sin2 / sin
:
sin 1
maka
r
Intensitas /rapat fluks di titik P :
(
)
( )
sin
(
( )
/
2
)
2
/
sin
2
/
sin
2
/
sin
*
(
)
( )
/
2
sin
2
/
sin
2
cos
4
2
/
sin
2
/
cos
2
/
sin
4
2
/
sin
sin
2
sin
]
sin
2
/
[
• Bagian yang mengalami fluktuasi akibat difraksi adalah sin2[N(kd/2)sinθ] yang dimodulasi oleh sin2[(kd/2)sinθ]-1,
karena bagian terakhir ini berubah sangat lambat/kecil.
(
)
( )
/
2
sin
2
/
sin
2
• Puncak maksimum terjadi jika :
(
)
sin
2
sin
2
2
sin
2
2
/
sin
2
/
sin
I
maks
m
Sistem akan memancarkan
• Jika sudut θ bertambah, maka δ = kd sin θ bertambah dan akan mencapai minimum sampai 0 pada Nδ/2 = π.
Penerapan sistem radiasi antena
• Jika kita memiliki sistem beberapa antena (array), dimana masing-masing memancarkan radiasi, maka perbedaan fasa :
ε
θ
δ
=
kd
sin
+
ε = pergeseran fasa antar sumber
radiasi maksimum terjadi pada :
π
θ
δ
ε
λ
θ
m
k
kd
m
d
sin
m=
−
/
⇒
=
sin
m=
2
maka puncak radiasi maksimum dapat diatur dengan nilai ε
D/2
-D/2 z
y
x R
ri
∆y
P
Gambar diatas melukiskan sumber osilasi ideal (sumber kedua dari Prinsip Huygens-Fresnel untuk celah sempit yang panjang, dimana lebar celah jauh lebih kecil dari panjang gelombang,
• Masing-masing titik memancarkan gelombang (wavelets) speris :
(
t
kr
)
ε0 = kekuatan sumber (source strength)
• Gelombang yang dipancarkan oleh tiap elemen ∆y :
(
)
sin
0
• Sehingga didefinisikan kekuatan sumber persatuan panjang :
( )
N
• maka medan total di titik P akibat dari M segmen :
(
i)( )
isin
1
• Untuk sumber kontinu M →∞ :
(
)
)
(
sin
DIFRAKSI FRAUNHOFER
• Jika jarak celah ke layar (R) >> lebar celah (D), maka r(y) linier dan (εL/R) pada titik amat P konstan sepanjang elemen dy.
• Suku ketiga dst dapat diabaikan, karena kontribusi terhadap fasa kecil, sehingga r linier terhadap y (DIFRAKSI FRAUNHOFER).
• Untuk lebar celah D (dari –D/2 sampai D/2), maka :
(
)
...
sin
sin
+
sin
sin
2
/
sin
2
/
sin
sin
sin
2 /
• Jika kita definisikan :
sin
sinc
sin
sin
Distribusi intensitas :
( )
( )
(
)
1
/
2
sin
sinc
0
sinc
2
Maksimum utama terjadi pada θ = 0
( ) ( )
0
1
sinc
I
I
=
=
θ
Intensitas minima terjadi jika sin β = 0, atau pada nilai :
,...
3
,
2
,
π
π
π
• Jika celah memiliki dimensi panjang l dan lebar
b (b<<l), maka :
( ) ( )
(
)
θ
β
β
θ
sin
2
/
sinc
0
2kb
I
I
=
=
• Intensitas minima terjadi pada :
,...
3
,
2
,
1
sin
±
±
±
=
=
m
m
2. CELAH GANDA
X
• Jika masing-masing celah memiliki dimensi lebar b dan panjang l (b << l), dan kedua celah dipisahkan oleh jarak a, maka medan :
sin
cos
sinc
2
sin
2
/
2
sin
sin
sinc
sin
sin
• Distribusi intensitas menjadi :
( )
θ
2β
2α
0
sinc
cos
4
I
I
=
• Maxima utama terjadi pada θ =0, yaitu α = β = 0 : I(0)=4I0 • Minima terjadi pada :
,...
3
,
2
,
π
π
π
β
=
±
±
±
Celah tunggal
3. CELAH BANYAK
( )
( )
( )
sin
sin
...
Penurunan rumus dapat dilihat di buku E.
Hechts,”Optics:, Adison wesley, 2002, hal. 460
( )
sin
sin
sin
( )
2 2 0sin
sin
sin
• Maksima utama terjadi jika :
,...
sin
,...
sin
sin
±
atau
N
• Minima terjadi jika :
(
)
(
)
sin
sin
• Diantara maksima, terdapat (N-1) minima.
• Untuk nilai N yang besar, maka α kecil sehingga :
maka puncak maksima
kedua (subsider
pertama) :
α
α
≈
2
sin
2 2
0
3
2
sinc
2
/
3
≈
=
π
β
π
α
I
I
4. CELAH PERSEGI
• Jika εA adalah kekuatan sumber persatuan luas dan dS adalah elemen luas, maka berlaku :
( )
• Jika R sangat besar dibandingkan dimensi apertur atau celah, maka :
• Maka distribusi intensitas :
Penurunan rumus dapat dilihat di buku E.
Hechts,”Optics:, Adison wesley, 2002, hal. 460
( ) ( )
R
kbY
R
kaZ
I
Z
Y
I
2
/
'
2
/
'
'
sinc
'
sinc
0
,
2 2=
=
=
β
α
β
α
Distribusi intensitas
Distribusi medan
4. CELAH LINGKARAN
( )
apertur
R
sin
;
cos
sin
;
cos
~
/Maka fungsi integralnya menjadi :
(
)
cos /
Fungsi Bessel jenis pertama :
J
( )
u
i
e
i(
mv u v)
dv
m
m
∫
+ −
=
ππ
2
0
cos
2
Fungsi Bessel orde ke-nol (m=0) :
J
( )
u
=
∫
e
iu vdv
ππ
2
0
cos 0
(
)
Sifat umum fungsi Bessel
(
)
(
kaq
R
)
J
kaq
R
Distribusi intensitas I = ½ EE*
(
)
2kaq
R
kaq
J
A
R
I
ε
A A = luas lingkaran(celah)Intensitas di titik pusat (q = 0) :
Distribusi intensitas
Distribusi medan
• Jika R konstan sepanjang polar difraksi, maka berlaku :
kaq
R
kaq
J
I
I
• Karena sin θ = q/R, maka :
( ) ( )
1(
)
2sin
sin
2
Airy ring dari lingkaran d = 0,5 mm
d = 1,0 mm
Cincin gelap pertama yang mengelilingi pusat maksimum berkaitan dengan J1(u).
J1(u) = 0, jika u = kaq/R = 3,83
Dimana q1 adalah jarak dari
pusat ke cincin gelap pertama :
a
R
q
2
22
.
1
1
λ
=
Jika sebuah lensa difokuskan ke layar dengan panjang fokus
f
≈
R, maka :D
f
q
1≈
1
.
22
λ
PENERAPAN PADA RESOLUSI SISTEM PENCITRAAN
• Jarak antara titik pusat dengan cincin minimum pertama adalah :
• Jika ∆θ adalah sudut yang terukur, maka :
• Airy ring/disk akan menyebar sepanjang sudut ∆θ.
D
f
q
1≈
1
.
22
λ
θ
θ
λ
θ
∆
≈
∆
=
≈
∆
sin
/
22
.
1
1
f
q
Jika
∆φ
>>
∆θ
, maka citra
akan dapat dibedakan
(resolusi)
• Batas resolusi terjadi jika :
• Jika ∆l adalah jarak pusat-ke pusat bayangan/citra, maka limit resolusi :
• Resolving power untuk sistem pembentukan citra secara umum didefinisikan :
( )
∆
ϕ
min=
∆
θ
=
1
.
22
λ
/
D
( )
∆
min=
1
.
22
f
λ
/
D
( )
min( )
min1
1
• Jika ∆φ lebih kecil dari ∆θ, maka citra akan overlap.
Akibatnya citra
atau image akan
buram (blur)
DIFRAKSI GRATING
Suatu piranti atau alat optik yang terdiri dari
serangkaian apertur, digunakan untuk mengubah
atau menghasilkan panjang gelombang yang
didifraksikan dengan cara mengatur perioda atau
jarak antar celah atau sudut cahaya datang
Grating Transmisi
A C
D
B
i
θ
m
θ
a
Orde ke-m
(
m i)
a
CD
A
C
D
B
i
θ
m
θ
a
Orde ke-m
(
m i)
a
CD
AB
−
=
sin
θ
−
sin
θ
Persamaan grating :
λ
θ
m
a
sin
m=
m = 0 (orde nol tidak dibelokkan (θ0 = 0).
Semakin besar m (orde), sudut defleksi semakin besar.
Secara umum, untuk grating transmisi dan refleksi, berlaku :