• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Dan Inventarisasi Jenis Tanaman Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz.) Di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Identifikasi Dan Inventarisasi Jenis Tanaman Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz.) Di Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Tanaman ubikayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo :

Euphorbiales, Famili : Euphorbiaceae, Genus : Manihot, Spesies : Manihot

esculenta (Allem, 2002).

Secara taksonomis, ubikayu termasuk dalam Famili Euphorbiaceae dengan

nama Melayu Ubikayu atau ubi Gajah. Di Sumatera dinamakan gadung atau

ketela, di Jawa dikenal dengan nama ketela, balok, singkong, di Jawa Barat

dikenal dengan sampeu, di Sulawesi dinamakan Batata Kayu sedang di

Kalimantan disebut dengan Peti Kayu (Sharma, 1993).

Daun ketela pohon termasuk daun tunggal. Jadi pada satu tangkai ada satu

helai, pada ketiak daun terdapat tunas. Tanaman ini termasuk tumbuhan

monokotil. Perdu yang tidak bercabang atau kadang bercabang dua, tinggi bisa

mencapai 4 m, bergetah putih dan mengandung sianida pada konsentrasi yang

berbeda-beda. Umbi akar besar, memanjang dengan kulit berwarna coklat suram.

Batang berkayu dengan tanda berkas daun yang tampak dengan jelas. Daun tungal

tersusun secara spiral, panjang tangkai daun 5-30 cm, helaian daun rata sampai

terbagi 3 - 10 sampai pangkal daunnya. Perbungaan dalam tandan di ujung batang

dengan panjang 3-10 cm. Buah bulat telur bersayap 6 dengan diameter 1-1,5 cm,

terdapat n 3 biji di dalamnya (Sharma, 1993).

Secara garis besar daun terdiri dari jaringan epidermis, mesofil dan berkas

pengangkut. Sel epidermis terletak paling luar dilapisi oleh selapis kutikula. Pada

(2)

palisade. Pada parenkim palisade terdapat variasi sel parenkim seperti sel minyak,

sel lendir dan ergastik sel . Tanaman ini termasuk tumbuhan monokotil. Perdu

yang tidak bercabang atau kadang bercabang dua, tinggi bisa mencapai 4 m,

bergetah putih dan mengandung sianida pada konsentrasi yang berbeda-beda

(Darjanto dan Murjati, 1980).

Tanaman ubikayu dewasa dapat mencapai tinggi 1 sampai 2 meter,

walaupun ada beberapa kultivar yang dapat mencapai tinggi sampai 4 meter.

Batang ubi kayu berbentuk silindris dengan diameter berkisar 2 sampai 6 cm.

Warna batang sangat bervariasi, mulai putih keabu-abuan sampai coklat atau

coklat tua. Batang tanaman ini berkayu dengan bagian gabus (pith) yang lebar.

Setiap batang menghasilkan rata-rata satu buku (node) per hari di awal

pertumbuhannya, dan satu buku per minggu di masa-masa selanjutnya. Setiap satu

satuan buku terdiri dari satu buku tempat menempelnya daun dan ruas buku

(internode). Panjang ruas buku bervariasi tergantung genotipe, umur tanaman, dan

faktor lingkungan seperti ketersediaan air dan cahaya. Ruas buku menjadi pendek

dalam kondisi kekeringan dan menjadi panjang jika kondisi lingkungannya sesuai,

dan sangat panjang jika kekurangan cahaya (Ekanayake et al., 1997).

Ubikayu bersifat monoecious, yaitu bunga jantan dan betina terdapat pada

satu pohon. Beberapa variatas berbunga secara teratur dan cukup sering, beberapa

varitas lain jarang berbunga atau bahkan tidak berbunga sama sekali. Produksi

bunga sangat penting untuk pembiakan. Tumbuhnya bunga sangat dipengaruhi

oleh faktor lingkungan seperti banyaknya cahaya dan suhu. Bunga ubikayu

dihasilkan pada dahan reproduktif. Bunga jantan berkembang dekat puncak

(3)

Setiap bunga, jantan dan betina, mempunyai 5 buah daun bunga terluar berwarna

kekuningan atau kemerahan. Bunga jantan mempunyai 10 buah benang sari yang

tersusun dalam 2 lingkaran, yang masing-masing berisi 5 benang sari. Tangkai

benang sari berdiri bebas dan kepala benang sarinya kecil. Bunga betina

mempunyai indung telur berukuran panjang mencapai 1 cm dan mempunyai 3

buah kantung kecil, masing-masing dengan satu sel telur. Bunga betina mekar 1-2

minggu sebelum bunga jantan (protogini). Penyerbukan biasanya dilakukan oleh

serangga. Penyerbukan sendiri terjadi jika bunga betina dan bunga jantan yang

terletak pada dahan yang berbeda dan pohon yang sama mekar pada waktu yang

bersamaan. Setelah penyerbukan dan fertilisasi, indung telur berkembang menjadi

buah. Buah matang dalam waktu 70–90 hari. Buah yang sudah matang berupa

kapsul dengan diameter 1–1,5 cm akan pecah secara alamiah ketika kering atau

layu. Biji ubikayu berbentuk oval dengan panjang 0,7–1,0 cm. Biji mempunyai

kulit (testa) yang rapuh, mudah pecah. Biji berwarna abu-abu, kecoklatan atau

abu-abu tua dengan bintik-bintik gelap (Ekanayake et al., 1997).

Daging umbi merupakan tempat penyimpanan utama tanaman ubi kayu

dimana butir-butir pati disimpan. Warna daging umbi bervariasi dari putih sampai

krem atau kuning. Warna kuning menandakan kadar beta karoten yang tinggi.

Benang vaskular tengah terdiri dari bundel xylem. Kadar serat dan kekuatan

benang ini bergantung pada kondisi lingkungan dan umur tanaman. Umbi ubikayu

bervariasi bentuknya, bergantung kondisi tanah tempat tumbuhnya

(Ekanayake et al., 1997).

Tumbuhan ini berasal dari Brazilia, memiliki batang mencapai ketinggian

(4)

serta kaya akan kanji. Beberapa jenis ubikayu bagian umbinya ada yang beracun,

getahnya mengandung bahan aktif yang disebut linamarin (yang akan bertukar

kepada hidrogen sianida, aseton dan glukos), lotaustratin, hidrogen sianida (asid

prussic). Apabila dimakan, hidrogen sianida akan terhasil dan menyerap ke dalam

aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin di dalam sel darah merah.

Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat diedarkan di dalam sistem badan.

Seterusnya tanda keracunan berikut akan dapat dilihat dari kadar pernafasan yang

meningkat dan denyutan nadi meningkat, kekejangan otot, pucat, lemah , rasa

loyo, muntah, sakit perut, koma dan bisa menyebabkan kematian. Getah

tumbuhan ini juga bisa menyebabkan keradangan pada kulit (Westby, 2002).

Ubikayu (Manihot esculenta atau Manihot utilisima) merupakan tanaman

hari tahunan. Tanaman ini berasal dari Amerika tropis yaitu Venezuela, Brasil dan

Amerika Tengah. Pada abad 16 tanaman ini masuk ke Arifa Barat, Srilangka pada

tahun 1786 dan ke Jawa tahun 1835 (Wargiono, 1979).

Syarat tumbuh Iklim

Ubikayu merupakan tanaman yang menghendaki persyaratan iklim

tertentu. Tanaman ubi kayu menghendaki suhu antara 180 – 350 C. Pada suhu di

bawah 10oC pertumbuhan tanaman ubi kayu akan terhambat. Kelembaban udara

yang dibutuhkan ubi kayu adalah 65% (Suharno et al.,1999 dalam Sundari 2010).

Namun demikian, untuk berproduksi secara maksimum tanaman ubi kayu

membutuhkan kondisi tertentu, yaitu pada dataran rendah tropis, dengan

(5)

25-27oC, tetapi beberapa varietas dapat tumbuh pada ketinggian di atas 1500 m dpl

(Sundari, 2010).

Tanaman ubikayu dapat tumbuh dengan baik apabila curah hujan cukup,

tetapi tanaman ini juga dapat tumbuh pada curah hujan rendah (< 500 mm),

ataupun tinggi (5000 mm). Curah hujan optimum untuk ubi kayu berkisar antara

760- 1015 mm per tahun. Curah hujan terlalu tinggi mengakibatkan terjadinya

serangan jamur dan bakteri pada batang, daun dan umbi apabila drainase kurang

baik (Suharno et al, 1999 dalam Sundari 2010).

Tanah

Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian antara 10 -700 m dpl. Tanah

yang sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak

poros. Selain itu kaya akan unsur hara. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah

alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.

Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya adalah

5,8. Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 – 2.500 mm/tahun.

Kelembaban udara optimal untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal

10 ºC. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari dan hidup tanpa

naungan( Effendi 2002).

Varietas Ubikayu

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Pusat Penelitian

Pengembangan Pertanian telah melepas beberapa varietas unggul ubi kayu antara

(6)

Varietas Malang 1 dan Malang 2 mempunyai umur panen 270 dan 240

hari dengan produksi mencapai 37 dan 32 ton/ha. Tahan tungau merah dan bercak

coklat merah daun menjadi varietas unggul yang dilepas pada tahun 1993

Pada tahun 1993 dilepas tiga varietas introduksi, yaitu Adira 1, Adira 2,

dan Adira 4, ketiga varietas ini mempunyai sifat ketahanan terhadap hama tungau

merah dan tahan layu. Sedangkan umur panennya berbeda, yaitu Adira 1 215 hari,

Adira 2 250 hari, dan Adira 4 270 hari, produksi perhektarnya berkisar antara 21,

35, dan 37 ton/ha.

Varietas UJ-3 diintroduksi dan dilepas sebagai varietas unggul di

Indonesia pada tahun 2000. Memiliki ciri–ciri umum berbatang tegak, tidak

bercabang. Produktivitas rata–rata 35–40 ton/ha, warna kulit umbi krem keputihan

dengan warna kulit dalam umbi putih kemerahan, rasa pahit (kadar HCN>100

ppm), kadar pati 25–30%, dan umur panen 8–10 bulan.

Varietas Darul Hidayah dilepas menjadi varietas unggul di Indonesia pada

tahun 1998. Mempunyai ciri–ciri umur panen 8–10 bulan, potensi hasil

perhektarnya 102 ton/ha, warna daging umbi berwarna putih dan berkadar pati

antara 25.0- 31,5 %.

Varietas UJ-5 dilepas sebagai varietas unggul di Indonesia pada tahun

2000, memiliki ciri–ciri tidak bercabang, rata–rata produksinya 38 ton/ha, dan

warna kulit umbi putih, warna kulit dalam agak ungu, daging umbi putih, rasa

pahit (kadar HCN >100 ppm). Kadar pati 19–30%, agak tahan terhadap bakteri

hawar (Cassava bacterial blight), umur panen 9–10 bulan.

Pada tahun 2001 dilepas dua varietas introduksi yaitu Malang-4 dan

(7)

memiliki batang yang tidak bercabang, sedangkan varietas Malang-6 memiliki

batang yang bercabang tinggi, rata–rata produksi kedua varietas berkisar antara

36,5–39,7 ton/ha. Kulit luar umbi varietas Malang-4 berwarna coklat dan kulit

dalam umbinya berwarna putih, sedangkan pada varietas Malang-6 kulit luar

umbinya berwarna putih dan kulit dalam berwarna agak kuning. Umur panen

kedua varietas rata – rata pada umur 9 bulan (Puslittan, 2010).

Identifikasi dan Inventarisasi Ubikayu

Pada penelitian identifikasi dan inventarisasi yang sudah dilakukan oleh

(Sari, 2012) Suatu kajian identifikasi dan inventarisasi tanaman ubi kayu

(Manihot esculenta.CRANTZ) di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara melalui

metode survei di 12 lokasi diperoleh 6 (enam) jenis ubi kayu yang berbeda

berdasarkan ciri-ciri anatomis dan morfologis pucuk daun, daun tua, tangkai daun,

urat daun, batang muda, batang tua, warna kulit luar umbi, wrna kulit dalam umbi

dan warna umbi. Ubi Malaysia dan ubi Adira merupakan jenis yang paling banyak

ditemukan/dibudidayakan di Kabupaten Simalungun, sedangkan di daerah lain

hanya sebagai tanaman pekarangan.

Program Pemuliaan Tanaman Ubikayu di Indonesia secara umum

bertujuan untuk merakit varietas berumbi manis, dan pahit dengan karakter hasil

tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit utama, tidak bercabang intensif,

bentuk umbi bagus, toleran pada kondisi tanah dan iklim tertentu dan berumur

genjah. Oleh karena itu pencapaian tujuan perlu dilakukan salah satu cara

mengidentifikasi varietas unggul local (Noerwijati, 2002).

Salah satu pendeteksi keragaman genetik adalah pencirian varietas. Pada

(8)

warna daging buah, aroma dan rasa. Penggunaan karakter morfologi merupakan

metode yang mudah dan cepat, namun kendala yang timbul adalah adanya faktor

lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil karakterisasi secara visual.

Manfaat menginventarisasi dan mengkarakterisasi tanaman ubi kayu ini

sebagai informasi bagi masyarakat luas untuk dapat mengetahui dengan jelas

jenis- jenis ubi kayu yang ada di Kabupaten tertentu untuk pengembangan

pembudidayaan ubi kayu lebih luas serta berpengaruh untuk penyelamatan plasma

nutfah tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi. Karakteristik sistem pengolahan transaksi, meliputi: 1) Volume data yang

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah usaha untuk menjadikan ekonomi yang kuat. Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi dampak dari ekonomi yang lemah, yaitu

9.Sebutkan 2 alat yang dipakai Yono untuk membersihkan rumahnyac. 10.Saat membersihkan rumah, Yono bernyanyi

Berdasarkan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah khususnya Aceh dalam UUPA, memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya

Berdasarkan hasil analisis dan pembahas an dapat ditarik kesimpulan bahwa kegagalan bisnis dapat diprediksi dengan melihat pada rasio hanya tiga variabel yang dapat

Hal ini juga dibuktikan dari data Profil Kesehatan Indonesia 2010 yang menunjukkan bahwa penyakit kulit dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari 10 penyakit

Selain itu jumlah tanaman kakao yang akan disambung biasanya dalam jumlah yang banyak, sehingga penyambungan tidak dapat dilakukan dalam waktu sehari dan entres

Guna melaksanakan Pembuktian Dokumen Kualifikasi yang disampaikan oleh Perusahaan saudara dan diharapkan Perusahaan membawa kelengkapan Administrasi sebagai berikut :. Memperoleh