• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Budaya SMP KK E Ped

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seni Budaya SMP KK E Ped"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

(3)
(4)

v

(5)
(6)

vii

SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 1

C. Peta Kompetensi ... 2

D. Ruang Lingkup ... 3

E. Cara Penggunaan Modul ... 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. PENDIDIKAN ABAD 21 ... 5

A. Tujuan ... 5

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 5

C. Uraian Materi ... 5

D. Aktivitas Pembelajaran ... 12

E. Tugas ... 13

F. Rangkuman ... 14

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 15

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. LITERASI INFORMASI ... 17

A. Tujuan ... 17

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 17

C. Uraian Materi ... 17

D. Aktivitas Pembelajaran ... 32

E. Tugas ... 35

F. Rangkuman ... 35

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 35

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. LITERASI MEDIA DIGITAL ... 39

A. Tujuan ... 39

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 39

C. Uraian Materi ... 39

(7)

viii

E. Tugas ... 52

F. Rangkuman ... 52

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 53

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ... 55

A. Tujuan ... 55

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 55

C. Uraian Materi ... 55

D. Aktivitas Pembelajaran ... 63

E. Tugas ... 68

F. Rangkuman ... 68

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 68

EVALUASI ... 71

PENUTUP ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN 1. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1 – Pendidikan Abad 21 .. 77

2. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2 – Literasi Informasi ... 79

3. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3 – Literasi Media Digital . 81

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Ruang lingkup 3

Gambar 2 Keterampilan baru untuk Abad 21 6

Gambar 3 Pekerjaan Abad 21 7

Gambar 4 Pelangi keterampilan-pengetahuan Abad 21 8 Gambar 5 Pelangi keterampilan-penegetahuan abad 21 diadaptasi

oleh P12

8

Gambar 6 Konsep 4C 12

Gambar 7 Hasil pencarian informasi di internet dengan kata Kunci Bahasa Indonesia

25

Gambar 8 Hasil pencarian informasi di internet dengan kata Kunci Bahasa Inggris

25

Gambar 9 Informasi tentang pendidikan abad 21 26 Gambar 10 Halaman depan p21.org dan halaman Global Education 33 Gambar 11 Framework for State Action on Global Education dan

Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade Level Indicators

34

Gambar 12 Perangkat elektronik dan media digital 40

Gambar 13 Presentasi berupa slide 43

Gambar 14 Simulasi desain interior 45

Gambar 15 Pembelajaran model konseptual tata udara alami 46 Gambar 16 Objek pembelajaran informasi tentang jenis kursi 47

Gambar 17 Sekuens 1 48

Gambar 18 Sekuens 2 49

Gambar 19 Adegan kursus fotografi 1 49

Gambar 20 Adegan kursus fotografi 2 50

Gambar 21 Adegan kursus fotografi 3 50

Gambar 22 Konsep 4C Pendidikan Abad 21 51

(9)

x

Halaman

Gambar 23 Halaman depan Edmodo 63

Gambar 24 Halaman pendaftaran Edmodo 64

Gambar 25 Halaman Pengisian Nama dan Alamat Sekolah/Instansi 64

Gambar 26 Halaman pengisian profil 65

Gambar 27 Halaman Penyiapan Kelas 65

Gambar 28 Halaman muka situs internet Edmodo sebagai situs pembelajaran jarak jauh (PJJ)

66

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Peta kompetensi pedagogi 2

Tabel 2 Keterampilan hidup dan berkarir 10

Tabel 3 Keterampilan belajar dan berinovasi 11

Tabel 4 Keterampilan teknologi dan media informasi 11

Tabel 5 Sumber informasi 18

(11)
(12)

untuk Pembelajaran

1

A. Latar Belakang

Saat ini, pendidikan berada pada era pengetahuan dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Percepatan peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi digital yang disebut dengan information super highwac (Gates, 1996). Sejak internet diperkenalkan di dunia komersial pada awal tahun 1970-an, informasi menjadi semakin cepat terdistribusi ke seluruh penjuru dunia.

Demikian juga di bidang pendidikan, internet semakin dibutuhkan untuk menciptakan pembelajaran interaktif yang menarik. Interaktivitas peserta didik dalam pembelajaran dengan memanfaatkan media internet akan meningkatkan kemandirian peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Berbagai media digital dapat diciptakan untuk mendukung objek pembelajaran interaktif. Guru yang semakin peka dengan lingkungan virtual akan semakin cepat beradaptasi dengan dunia pendidikan di abad 21 ini.

B. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta mampu menjelaskan pendidikan abad 21, literasi informasi (information literacc), literasi media (media literacc) dan literasi teknologi informasi dan komunikasi (communication and information technologc literacc) secara komprehensif.

(13)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

2

C. Peta Kompetensi

Kompetensi pedagogi guru pembelajar untuk Kelompok Kompetensi E adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Peta kompetensi pedagogi

Kompetensi Inti Kompetensi Mata Pelajaran (Mapel) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

Menjelaskan pentingnya mengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu.

Menguraikan konsep belajar mengajar sesuai keterampilan abad 21. Menguraikan pentingnya mengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran.

Memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang diampu.

(14)

untuk Pembelajaran

3

D. Ruang Lingkup

Gambar 1. Ruang lingkup

E. Cara Penggunaan Modul

Modul ini merupakan materi untuk melaksanakan pendidikan dan latihan (diklat) Guru Pembelajar (GP) secara terstruktur, baik dengan moda daring (dalam jaringan/online), daring kombinasi maupun tatap muka. Melalui modul ini peserta diklat dapat belajar secara aktif dan mandiri. Peserta diklat bisa mencari sumber belajar selain modul ini, yakni melalui media cetak dan elektronik sesuai yang disarankan modul ini.

Kelompok Kompetensi E

Kompetensi Profesional

Kompetensi Pedagogi

Pendidikan Abad 21

Literasi Informasi

Literasi Media

Literasi Teknologi Informasi dan

(15)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

4

Untuk mempelajari modul ini, peserta menyediakan alat dan bahan ajar yang lengkap, meliputi:

1. alat tulis menulis untuk melakukan presentasi di kelas,

2. alat dan bahan untuk menulis laporan (misalnya komputer, printer, tinta dan kertas), dan

3. alat peraga, jika diperlukan.

(16)

untuk Pembelajaran

5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A.

Tujuan

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu memahami konsep dan tiga dimensi pendidikan abad 21 secara komprehensif.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta mampu menjelaskan konsep dan tiga dimensi pendidikan abad 21 dengan tepat.

C. Uraian Materi

1. Pendidikan Abad 21

Di abad ke-21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin peserta didik memiliki (1) keterampilan belajar dan berinovasi (learning and inovation skills), (2) keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi (media information and technology skills), serta (3) dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup (career and life skills).

Selanjutnya, konsep tersebut diadaptasi untuk mengembangkan pendidikan menuju Indonesia Kreatif tahun 2045. Indonesia Kreatif ini didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya pergeseran pekerjaan di masa mendatang. Piramida pekerjaan di masa datang menunjukkan bahwa jenis pekerjaan tertinggi adalah pekerjaan kreatif

(creative work). Sedangkan pekerjaan yang bersifat rutin akan diambil alih oleh teknologi robot dan otomasi. Pekerjaan kreatif membutuhkan intelegensi dan daya kreativitas manusia untuk menghasilkan produk-produk kreatif dan inovatif. Para manajer perusahaan sering bertanya

(17)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

6

“apakah tamatan sekolah siap bekerja?” dan jawabannya adalah “not really!” (Trilling dan Fadel, 2009: 7).

Studi yang dilakukan Trilling dan Fadel (2009) juga menunjukkan bahwa tamatan sekolah menengah, diploma dan perguruan tinggi masih kurang kompeten dalam hal-hal berikut ini:

1. komunikasi oral maupun tertulis, 2. berpikir kritis dan mengatasi masalah, 3. etika bekerja dan profesionalisme, 4. bekerja secara tim dan berkolaborasi, 5. bekerja di dalam kelompok yang berbeda, 6. menggunakan teknologi, dan

7. manajemen proyek dan kepemimpinan.

Pekerjaan di era pengetahuan ini membutuhkan keterampilan dengan kombinasi baru yaitu pemikiran tingkat tinggi dan komunikasi yang kompleks (Trilling dan Fadel, 2009). Keterampilan baru untuk mengisi pekerjaan abad 21 ditunjukkan oleh gambar 2 di bawah ini. Sedangkan, gambar 3 menunjukkan jenis pekerjaan abad 21.

(18)

untuk Pembelajaran

7

Gambar 3. Pekerjaan Abad 21 (Sumber: Trilling dan Fadel; 2009, hal. : 10)

Untuk mencapai keterampilan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja, pendidikan abad 21 menyediakan kerangka kerja sederhana berbasis

writing (menulis), reading (membaca) dan arithmatic (berhitung). Berdasarkan kerangka kerja ini pembelajaran abad 21 dikembangkan.

(19)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

8

Serikat. Selanjutnya, gambar 4 berikut ini menunjukkan skema pelangi keterampilan-pengetahuan abad 21 tersebut.

Gambar 4. Pelangi keterampilan-pengetahuan abad 21 (Sumber: Trilling dan Fadel , 2009)

Adapun konsep keterampilan abad 21 dan subjek inti ( ore subject) yang lebih dikenal dengan 3R diilustrasikan melalui gambar 5 di bawah ini. Gambar tersebut menunjukkan skema cakupan keterampilan-pengetahuan abad 21 sebagaimana dikembangkan oleh P21.

(20)

untuk Pembelajaran

9 Dalam konteks pendidikan, 3R merupakan akronim dari reading, writing

dan (a)rithmatic. 3R dalam konteks ini mengambil lafal huruf “R” yang kuat dan muncul dari setiap kata. Dari subjek reading (membaca) dan writing

(menulis), muncul gagasan pendidikan modern mengenai konsep literasi yang digunakan sebagai pembelajaran untuk memahami gagasan melalui media kata-kata. Dari subjek aritmatika muncul pendidikan modern yang berkaitan dengan angka yang artinya bisa memahami angka melalui matematika.

Dalam pendidikan, tidak ada istilah tunggal yang relevan dengan literasi dan angka (numeracy) yang dapat digunakan untuk mengekspresikan kemampuan membuat sesuatu (writing). 3R yang diadaptasi dari abad 18 dan 19 tersebut, setara dengan keterampilan fungsional literasi, numerasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK (Information and Communication Technology/ICT) yang ditemukan pada sistem pendidikan modern saat ini. Selanjutnya, untuk memperjelas fungsi subjek inti, 3R ini dikorelasikan dengan keterampilan abad 21 sebagaimana disebutkan di awal yakni (1) keterampilan bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup, (2) keterampilan belajar dan berinovasi, serta (3) keterampilan menggunakan media informasi dan teknologi. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai ketiga keterampilan tersebut.

2. Keterampilan bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup

(21)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

10

Secara lebih lengkap, tabel berikut ini mendeskripsikan mengenai hal-hal tersebut di atas.

Tabel 2. Keterampilan hidup dan berkarir

(Sumber: Trilling dan Fadel, 2009)

Keterampilan

Abad 21 Deskripsi

Keterampilan hidup dan bekerja/berkarir

1. Fleksibilitas dan adaptabilitas, yakni peserta didik mampu beradaptasi dengan perubahan dan fleksibel dalam belajar dan berkegiatan secara berkelompok.

2. Memiliki inisiatif dan dapat mengatur diri sendiri, yakni peserta didik mampu mengelola tujuan dan waktu, bekerja secara independen dan menjadi peserta didik yang dapat mengatur diri sendiri. 3. Interaksi sosial dan antar-budaya, yakni

peserta didik mampu berinteraksi dan bekerja secara efektif dengan kelompok yang beragam.

4. Produktivitas dan akuntabilitas, yakni peserta didik mampu mengelola proyek dan menghasilkan produk.

5. Kepemimpinan dan tanggungjawab yakni peserta didik mampu memimpin teman-temannya dan

bertanggungjawab kepada masyarakat luas.

3. Keterampilan Belajar dan Berinovasi

(22)

untuk Pembelajaran

11 Tabel 3 berikut menunjukkan deskripsi keterampilan belajar dan berinovasi.

Tabel 3. Keterampilan belajar dan berinovasi (Sumber: Trilling dan Fadel, 2009)

Keterampilan Abad 21 Deskripsi

Keterampilan Belajar dan Berinovasi

1. Berpikir kritis dan mengatasi masalah: peserta didik mampu mengunakan berbagai alasan (reason) seperti induktif atau deduktif untuk berbagai situasi; menggunaan cara berpikir sistem; membuat keputusan dan mengatasi masalah.

2. Komunikasi dan kolaborasi: peserta didik mampu berkomunikasi dengan jelas dan melakukan kolaborasi dengan anggota kelompok lainnya.

3. Kreativitas dan inovasi: peserta didik mampu berpikir kreatif, bekerja secara kreatif dan menciptakan inovasi baru.

4. Keterampilan Teknologi dan Media Informasi

Keterampilan ini meliputi (1) literasi informasi (information literacy), (2) literasi media (media literacy), dan (3) literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Tabel 4. Keterampilan teknologi dan media informasi (Sumber: Trilling dan Fadel, 2009)

Keterampilan Abad 21 Deskripsi

Keterampilan teknologi dan media informasi

(23)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

12

Keterampilan Abad 21 Deskripsi

mengelola informasi secara akurat dan efektif untuk mengatasi masalah. 2. Literasi media yakni peserta didik

mampu memilih dan mengembangkan media yang digunakan untuk

berkomunikasi.

3. Literasi TIK yakni peserta didik mampu menganalisis media informasi dan menciptakan media yang sesuai untuk melakukan komunikasi.

D.

Aktifitas Pembelajaran

1. Pengamatan

Sebelum melakukan pengamatan, komputer Anda harus terhubung dengan internet. Selanjutnya amati video berjudul Above and Beyond

yang disajikan pada tautan berikut ini.

https://www.youtube.com/watch?v=zTbuFN8_D_s#t=27

(24)

untuk Pembelajaran

13 Video tersebut menjabarkan kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menghadapi tantangan di abad 21, yaitu ommunication (komunikasi), collaboration (kolaborasi), critical thinking (berpikir kritis), dan creativity (kreativitas) disingkat menjadi 4C.

2. Pencarian Informasi

Carilah informasi berkaitan dengan pendidikan abad 21. Klik alamat situs

www.p21.org dan temukan beberapa artikel yang berkaitan dengan pendidikan global, serta konsep dan informasi berkaitan dengan 4C.

3. Diskusi

Diskusikan dalam kelompok, bagaimana memadukan konsep komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Buatlah diagram yang menunjukkan hubungan keempat konsep tersebut.

4. Presentasi

Buatlah kreasi diagram 4C secara individu dan mintalah respons kepada peserta lainnya untuk memperbaiki presentasi Anda.

E. Tugas

Guru abad 21 harus memiliki tiga atribut utama yaitu (1) sebagai kolaborator, (2) visioner, dan (3) memahami budaya (www.p21.org, 2014). Tiga atribut utama tersebut dijelaskan berikut ini.

1. Sebagai Kolaborator

(25)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

14

konten, pedagogi dan pengetahuan serta pengalaman mereka yang unik atau khas untuk meningkatkan kompetensi mengajar.

2. Visioner

Pendidik yang efektif harus visioner dan dapat menggabungkan pengalaman praktik terbaik untuk membuat ruang kelas menjadi lebih menyenangkan. Setiap guru harus memahami bagaimana membuat belajar menjadi relevan dan autentik. Kurikulum 2013 menjabarkan kebutuhan peserta didik untuk dapat bertahan dalam kehidupan dan lingkungan kerja yang kompleks di era informasi global yang kompetitif.

3. Memahami Budaya

Pendidik yang efektif adalah pendidik dengan pemahaman yang baik terhadap budaya secara luas (ahli budaya), peka terhadap isu-isu keadilan dan akses dalam kelas, lokasi sekolah dan kabupaten, serta menjadi pembimbing untuk mencapai kesetaraan dan akses kebijakan pemerintah. Pendidik yang ahli budaya harus memahami setiap peserta didik, terutama peserta didik miskin dan tergolong minoritas. Pendidik yang memahami budaya harus memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mereka supaya menjadi peserta didik yang sukses di masa datang.

Dari uraian tersebut, buatlah sebuah esai, bagaimana Anda menciptakan lingkungan belajar yang baik, sehingga peserta didik mampu memandang masa depan sebagai harapan yang bisa diraih dengan sukses. Panjang esai 2.500 sampai 5.000 kata.

F. Rangkuman

(26)

untuk Pembelajaran

15 atribut tersebut membangun citra guru menjadi pendidik yang mampu mengelola kesetaraan peserta didik, mengelola fleksibilitas kelas, sehingga peserta didik dapat mencapai standar kompetensi lulusan yang tinggi.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Umpan Balik

Jawablah pertanyaan berikut sebagai umpan balik atas pembelajaran tentang konsep Pendidikan Abad 21.

Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Abad 21? Jelaskan dengan singkat.

Sebutkan tiga dimensi Pendidikan Abad 21 dan jelaskan masing-masing dimensi dengan singkat.

(27)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

16

2. Tindak Lanjut

Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran ini, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.

Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan terkait materi ini?

Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

(28)

untuk Pembelajaran

17

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A.

Tujuan

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu memahami efektifitas dan efisiensi mengakses informasi melalui media digital serta mengevaluasi informasi yang akan digunakan secara kritis dan kompeten.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta mampu menyeleksi sumber informasi digital secara efektif dan mengakses informasi digital secara efisien untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran.

C. Uraian Materi

1. Sumber Informasi

Informasi didefinisikan sebagai (1) komunikasi atau penerimaan pengetahuan atau kecerdasan, (2) atribut yang melekat dan dikomunikasikan oleh salah satu dari dua atau lebih sekuens atau pengaturan dari sesuatu alternatif, (3) sinyal atau karakter (seperti dalam sistem komunikasi atau komputer) yang mewakili data, (4) sesuatu (sebagai pesan, data eksperimen, atau gambar) yang membenarkan adanya perubahan konstruksi (seperti rencana atau teori) yang mewakili pengalaman fisik atau mental, atau pun konstruksi yang lain (www.merriam-webster.com, 2016).

Selanjutnya, sumber informasi adalah apapun yang mungkin untuk memberikan informasi dan juga pengetahuan tentang sesuatu hal (www.lib.vt.edu, 2016). Berbagai jenis pertanyaan memerlukan ragam jenis sumber informasi yang berbeda. Sumber informasi bisa berupa hasil

KEGIATAN PEMBELAJARAN

2

(29)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

18

pengamatan, seseorang, pidato, dokumen, gambar, organisasi, dan situs internet. Sumber informasi tersebut bisa menjadi sumber primer, sekunder

pun tersier. Informasi bisa datang darimana saja, misalnya: media, blog,

pengalaman pribadi, buku, jurnal dan majalah, artikel, pendapat ahli, ensiklopedia dan situs internet. Jenis informasi yang dibutuhkan akan mengalami perubahan, tergantung pada pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Sumber informasi dipaparkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Sumber informasi (Sumber: http://www.lib.vt.edu, 2016)

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Majalah Majalah adalah kumpulan artikel dan gambar tentang beragam topik populer dan kejadian terkini. Artikel ditulis oleh wartawan atau

cendekiawan dan diarahkan untuk pembaca dewasa. Majalah dapat juga berisi bahasan serius. Namun, untuk menemukan informasi ilmiah yang konsisten, disarankan untuk menggunakan jurnal.

 Untuk mencari informasi atau opini terkait budaya populer,

 untuk menemukan informasi terkait peristiwa terkini,

(30)

untuk Pembelajaran

19

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Jurnal akademik Jurnal adalah kumpulan artikel yang ditulis oleh para ilmuwan di bidang akademik atau

profesional. Artikel-artikel tersebut sebelum dimuat diseleksi dan diulas terlebih dahulu oleh dewan redaksi. Artikel dalam jurnal dapat mencakup topik yang sangat spesifik atau penelitian yang sangat terfokus bidang kajiannya.

 Bermanfaat ketika melakukan penelitian ilmiah,

 untuk mengetahui apa yang telah

dipelajari, dan

 untuk menemukan bibliografi yang mengarah ke penelitian lain yang relevan. Journal of Communicati on

Basis data (database)

Basis data berisi kutipan artikel di majalah, jurnal, dan koran. Basis data juga mungkin berisi kutipan podcast, blog, video dan jenis media lainnya. Beberapa basis data menyajikan abstrak atau ringkasan singkat dari artikel, namun ada juga yang berisi artikel lengkap.

(31)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

20

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Surat kabar/koran Surat kabar adalah kumpulan artikel tentang kejadian terkini dan umumnya diterbitkan setiap hari. Biasanya, ada satu surat kabar di setiap kota. Surat kabar merupakan sumber untuk informasi lokal.

 Untuk menemukan informasi terkini tentang peristiwa internasional, nasional dan lokal, dan

 untuk menemukan editorial, komentar, ahli atau pendapat populer. Koran Kompas

Katalog perpustakaan Katalog perpustakaan adalah daftar koleksi terorganisasi untuk mencari catatan dari setiap perihal yang bisa ditemukan di

perpustakaan. Katalog akan mengarahkan ke lokasi atau kelompok sumber informasi tertentu.

 Untuk mengetahui apakah perpustakaan memiliki informasi yang dicari, dan

(32)

untuk Pembelajaran

21

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Buku Buku hampir memiliki

semua topik, baik fakta maupun fiksi. Untuk tujuan penelitian, mungkin akan dibutuhkan buku-buku yang

menyintesis semua informasi pada satu topik untuk mendukung argumen atau tesis tertentu.

 Ketika mencari banyak informasi tentang suatu topik,

 untuk menempatkan topik dalam konteks dengan isu-isu penting lainnya,

 untuk menemukan informasi sejarah, dan

(33)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

22

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Ensiklopedia Ensiklopedia adalah koleksi pendek dengan entri faktual. Ditulis oleh kontributor yang berbeda yang memiliki

pengetahuan tentang sebuah topik. Ada dua jenis

ensiklopedia, yakni (1) ensiklopedia umum; memberikan ikhtisar singkat tentang berbagai topik umum dan subjek, dan (2) ensiklopedia subjek; berisi entri yang lebih fokus pada satu bidang studi.

 Ketika mencari informasi latar belakang tentang suatu topik, dan

(34)

untuk Pembelajaran

23

Tipe Informasi Penggunaan Contoh

Situs internet Situs internet memungkinkan Anda untuk mengakses sebagian besar jenis informasi di internet melalui browser. Salah satu fitur utama dari situs internet adalah

kemampuan untuk dengan cepat terhubung ke informasi terkait lainnya. Situs berisi informasi yang luar biasa; teks, termasuk suara, gambar, dan video. Hal penting yang harus

dilakukan ketika menggunakan informasi di internet adalah mengetahui bagaimana mengevaluasi informasi tersebut.

 Untuk menemukan informasi saat ini,

 untuk mencari informasi tentang perusahaan,

 untuk menemukan informasi dari semua tingkat pemerintahan,

 untuk menemukan ahli dan opini populer, dan

 untuk mencari informasi tentang hobi dan minat pribadi http://www.lib. vt.edu/

2. Akses Informasi Digital

Akses informasi adalah suatu ide bahwa masyarakat dapat memperoleh informasi publik (www.lib.vt.edu, 2016). Di beberapa negara, informasi milik swasta juga dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat luas. Akses informasi memiliki keterbatasan yakni sifatnya yang tergantung pada sejauh mana masyarakat bisa mengakses beberapa jenis dokumen dan informasi. Namun demikian, pemangku kebijakan harus selalu mendorong budaya keterbukaan untuk mengakses informasi.

(35)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

24

dari hak yang lebih luas yakni kebebasan berekspresi. Dengan kata lain, akses terhadap informasi adalah implementasi praktis dari hak atas informasi. Pada akhirnya, kebebasan berpendapat dan berekspresi hanya bisa diwujudkan ketika hak mengakses informasi tercapai, sehingga kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk beropini terpenuhi (www.parliamentarystrengthening.org). Seorang individu hanya mampu mendapatkan manfaat dari hak atas informasi ketika ada kebebasan yang disediakan mengarah pada kebebasan untuk mengakses informasi yang relevan.

Selanjutnya, interaksi dengan sistem komputer merupakan sarana untuk

bisa melakukan masukan (input) atau keluaran (output) data dari sumber

informasi. Akses informasi membutuhkan otoritas atau kewenangan yang tepat dan legal. Interaksi dengan sistem komputer atau informasi tanpa otorisasi yang benar berakibat pada penyalahgunaan informasi. Beberapa di antaranya akan bersinggungan dengan tindak kejahatan misalnya

tindakan meretas (hacking) atau cracking, dan merupakan tindak pidana

di banyak negara (www.businessdictionary.com).

Akses terhadap informasi digital dari internet misalnya, harus disahkan oleh badan otoritas atau lembaga yang berwenang melakukan otorisasi akses informasi tersebut. Di Indonesia, badan otoritas akses informasi dari internet merupakan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Informasi yang tidak layak akses akan diblokir oleh Kemkominfo untuk keselamatan pengguna internet, terutama anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Kecepatan akses informasi digital sangat tergantung pada kecepatan

koneksi internet. Semakin lebar bandwidth yang digunakan, akses

(36)

untuk Pembelajaran

25

berkaitan dengan pendidikan abad 21, seketika muncul 486.000 hasil dalam waktu 0,50 detik.

Gambar 1. Hasil pencarian informasi di internet dengan kata Kunci Bahasa Indonesia

(Sumber: www.google.com)

Namun, jika memasukkan kata kunci dalam bahasa Inggris, misalnya 21st

Century Education, maka akan muncul 118.000.000 hasil dalam waktu 0,52 detik. Dengan demikian, kata kunci memiliki peran penting dalam pencarian informasi di internet.

Gambar 2. Hasil pencarian informasi di internet dengan kata Kunci Bahasa Inggris

(Sumber: www.google.com)

(37)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

26

Gambar 3. Informasi tentang pendidikan abad 21 (Sumber: www.p21.org)

Informasi yang telah diperoleh harus dievaluasi, apakah semua informasi layak digunakan atau tidak. Evaluasi informasi dipaparkan berikut ini.

3. Evaluasi Informasi Digital

Informasi yang akan digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan harus dievaluasi keakuratannya. Evaluasi informasi digital perlu memperhatikan enam aspek, yaitu (1) penulis, (2) akurasi, (3) kekinian, (4) penerbit, (5) kecenderungan pendapat yang bias, dan (6) daftar pustaka yang digunakan (http://guides.library.jhu.edu/).

a. Penulis

Penulis merupakan kriteria utama yang digunakan untuk mengevaluasi informasi. Penulis disarankan telah dikenal di bidangnya dan terdeteksi secara baik oleh pencari informasi. Jika ditemukan penulis yang tidak terdeteksi atau tidak dikenal oleh pencari informasi, maka verifikasi terkait penulis tersebut dapat dilakukan dengan menidentifikasi hal-hal berikut:

1) penulis disebutkan secara positif oleh penulis lain atau orang lain yang dipercaya memiliki otoritas,

(38)

untuk Pembelajaran

27

3) ditemukan dokumen pada situs internet yang memberikan informasi biografis, termasuk posisi penulis, afiliasi institusional dan alamat,

4) informasi biografis penulis tersedia dengan menghubungkan ke dokumen lain, dan hal ini memungkinkan untuk menilai apakah penulis memberikan mandat kepada pengguna untuk berbicara dengan otoritas pada topik tertentu,

5) jika tidak ditemukan informasi yang tercantum sebelumnya, maka dibutuhkan alamat dan nomor telepon serta alamat surat elektronik penulis untuk meminta informasi lebih lanjut tentang pekerjaan dan latar belakang profesional. Dengan demikian, akurasi penulis dapat diketahui.

b. Akurasi

Akurasi data adalah bagian penting dari proses evaluasi, terutama ketika membaca karya penulis asing yang disajikan oleh sebuah organisasi asing. Kriteria untuk mengevaluasi akurasi dipaparkan berikut ini.

1) Untuk berkas penelitian, disertakan data yang dikumpulkan dan penjelasan tentang metode penelitian digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan data dalam penelitian. 2) Metodologi yang diuraikan dalam dokumen sesuai dengan topik

dan memungkinkan replikasi penelitian untuk tujuan verifikasi. 3) Dokumen terhubung dengan sumber-sumber lain yang tercantum

dalam daftar pustaka atau termasuk tautan ke dokumen itu sendiri. 4) Nama-nama dokumen individu dan/atau sumber yang memberikan data yang tidak dipublikasikan, digunakan dalam penyusunan penelitian.

5) Informasi latar belakang artikel yang digunakan dapat diverifikasi keakuratannya.

(39)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

28

Kekinian mengacu pada ketepatan waktu informasi. Dalam dokumen yang dicetak, tanggal penerbitan adalah indikator pertama dari kekinian. Untuk beberapa jenis informasi, kekinian tidak diperlukan, misalnya penulis atau tempat dalam catatan sejarah yang lebih penting (misalnya, esai T.S. Eliot). Bagi banyak jenis data, bagaimanapun juga kekinian sangat penting, misalnya konsistensinya dengan data terbaru. Untuk memastikan kekinian suatu informasi, diperlukan penyaringan berikut ini.

1) Dokumen berisi tanggal pengumpulan informasi (misalnya, data sensus Indonesia tahun 2015).

2) Dokumen mengacu pada informasi yang jelas tanggalnya (misalnya, "Berdasarkan Sensus Indonesia 2015").

3) Adanya kebutuhan untuk menambah data atau informasi secara periodik. Termasuk keterangan mengenai adanya pembaruan. 4) Dokumen mencantumkan tanggal publikasi atau label "terakhir

diperbarui".

5) Dokumen memuat tanggal hak cipta.

6) Disediakan direktori untuk mengecek lokasi, tanggal dokumen, dan keterangan modifikasi terbaru.

7) Jika informasi ditemukan melalui mesin pencari atau melalui suatu halaman world wide web, maka perlu diketahui bahwa:

a) bagaimana mesin pencari menampilkan urutan sumber informasi yang diminta, sebab beberapa mesin pencari “menjual” ruang untuk pengiklan agar informasi mereka

menempati urutan atas dalam pencarian melalui browser

tersebut,

b) mesin pencari berbeda dengan basis data di perpustakaan yang menyediakan judul subjek, abstraksi, dan informasi evaluatif lainnya yang dibuat secara profesional supaya pencarian akurat, sehingga basis data perpustakaan lebih

permanen dan dapat diandalkan; sedangkan browser lebih

(40)

untuk Pembelajaran

29

Semua informasi, baik media cetak atau digital, perlu dievaluasi atau dipertimbangkan nilai-nilainya oleh pengguna informasi untuk memastikan otoritas, kesesuaian, dan kriteria pribadi lainnya sebagai penilaian. Jangan pernah menggunakan informasi yang tidak dapat diverifikasi. Pengguna dan pengakses informasi internet disarankan untuk belajar menyaring informasi yang ditemukan sehingga menjadi konsumen yang kritis. Untuk itu, pengakses informasi perlu mengembangkan sikap skeptis dan kemudian belajar untuk mempercayai naluri dalam mengevaluasi informasi.

d. Penerbit

Penerbit juga membantu mengevaluasi setiap jenis dokumen yang akan di baca. Di dunia percetakan pada umumnya naskah yang ditulis telah mengalami penyaringan untuk tujuan verifikasi, sehingga memenuhi standar penerbit. Verifikasi ini termasuk review antar teman (peer review). Di Internet, bisa diajukan pertanyaan untuk menilai peran dan kewenangan penerbit yang dalam hal ini berarti server di mana dokumen di simpan dan di sebarluaskan.

1) Apakah ada nama dari setiap organisasi yang tercantum pada dokumen dibaca?

2) Apakah ada informasi pada header, footer, atau watermark yang menunjukkan dokumen merupakan bagian dari sebuah situs web akademik yang resmi?

3) Apakah webmaster situs dapat dihubungi? Jika tidak, perlu diperiksa apakah ada laman pada situs internet yang bisa memastikan bahwa informasi tersebut terdaftar. Apakah dokumen dalam laman tersebut ada pada server dan direktori yang sama? Hal ini bisa dipastikan dengan melihat Uniform Resource Locator (URL).

4) Apakah organisasi tersebut diakui dalam bidang yang diinformasikan?

(41)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

30

6) Apakah dapat dipastikan adanya hubungan penulis dan penerbit/server? Apakah dokumen yang sedang dilihat disiapkan sebagai bagian dari tugas profesional penulis dan merupakan bidang keahliannya?

7) Dapatkah identitas server diverifikasi? Dimana dokumen dapat

ditemukan? program internet whois bisa digunakan untuk

membantu verifikasi dokumen.

8) Apakah laman situs web ini merupakan akun internet pribadi seseorang atau bagian dari situs web resmi? Disarankan untuk mencermati sumber informasi.

e. Bias Pendapat

Pada dasarnya informasi sulit untuk dikatakan netral. Data yang disajikan telah secara selektif dikumpulkam untuk membentuk informasi yang pada umumnya merupakan pendapat. Setiap penulis ingin membuktikan pendapatnya, dan akan menggunakan data dan informasi yang membantu dalam membangun pendapatnya tersebut. Ketika mengevaluasi informasi yang ditemukan di internet, penting untuk memeriksa siapa yang memberikan "informasi" dan bagaimana sudut pandang mereka. Popularitas Internet membuatnya tempat yang sempurna untuk penerbitan sosial yang secara politis di komersialkan. Internet menjadi medium yang sangat terbuka bagi penggunaan data yang bersifat interpretatif.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa digunakan untuk mengevaluasi sudut pandang:

1) Perhatikan URL dari dokumen tersebut. Apakah server web dari

dokumen tersebut merupakan organisasi yang memiliki otoritas resmi sebagai penerbit berbadan hukum?

a) Jika situs web tersebut merupakan representasi dari perusahaan, maka informasi yang disampaikan cenderung selalu positif, agar perusahaan dipersepsi sebagai perusahaan yang baik

(42)

untuk Pembelajaran

31

c) Jika ditampilkan ulasan mengenai satu tokoh politik di situs web partai politik lain, maka artikel tersebut dibaca dengan persepsi sebagai oposisi.

2) Apakah dokumen tersebut ditampilkan di server web dari

organisasi yang memiliki agenda politik?

a) Pastikan server yang ditujukan sudah tepat dan sesuai dengan

tema yang diinginkan. Misalnya, Anda tidak akan menemukan informasi terkait genetika pada situs organisasi politik. b) Beberapa situs internet terkadang tidak secara eksplisit

menyampaikan kontennya. Situs-situs dengan sudut pandang ekstrim seringkali mengemas kontennya dengan sangat halus dan sulit dideteksi. Beberapa situs yang mempromosikan pandangan ini mungkin terlihat sebagai situs pendidikan.

Sebagai contoh, bacalah Rising Tide: Sites Born of Hate yang

dimuat secara daring oleh New York Times, edisi 18 Maret 1999.

3) Banyak bidang penelitian menggunakan pertanyaan kontroversial, dan sering lebih kontroversial dibandingkan permasalahan, dan hal tersebut menjadi daya tarik sebuah informasi. Ketika mencari informasi, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki pendapat. Karena struktur Internet memungkinkan untuk publikasi diri dengan mudah, berbagai sudut pandang dan bias akan terjadi semakin luas.

f. Daftar Pustaka

Merupakan Rujukan ke dan/atau pengetahuan mengacu pada konteks isi tulisan. Dengan demikian, seorang penulis dapat diketahui susunan ide dan sumbernya. Melalui daftar pustaka, dimungkinkan untuk mengevaluasi penulis atau pengetahuan tentang topik yang sedang dibahas.

(43)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

32

2) Penulis menyinggung atau menampilkan pengetahuan sumber terkait, dengan atribusi yang tepat.

3) Menampilkan pengetahuan tentang teori, sekolah pemikiran (school of thought), atau teknik dalam melaksanakan peneltiannya.

4) Jika penulis menggunakan teori baru atau teknik baru sebagai dasar penelitian, ia harus membahas nilai dan/atau keterbatasan pendekatan baru ini.

5) Jika penulis memaparkan subjek yang kontroversial, maka dia harus memahami dan mengakui hal tersebut.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Pengamatan

Pastikan komputer terkoneksi dengan internet, lakukan akses ke situs

internet www.p21.org dan carilah informasi tentang Global Education dan

Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade Level Indicators. Bacalah informasinya dengan seksama. Untuk mengakses informasi tersebut, ikuti langkah berikut ini.

a. Langkah 1: buka browser Google Chrome atau Firefox. Ketik alamat

(44)

untuk Pembelajaran

33 Gambar 4. Halaman depan p21.org dan halaman Global Education

(Sumber: p21.org)

b. Langkah 2: klik judul di bawah gambar sampul buku tentang Framework for State Action on Global Education, dan judul artikel

berikutnya tentang Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade

Level Indicators. Selanjutnya akan muncul artikel di halaman lain

dalam format PDF (Portable Document Format). PDF adalah adalah

(45)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

34

Gambar 5. Framework for State Action on Global Education dan Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade Level Indicators

(Sumber: p21.org)

2. Pencarian Informasi

a. Pelajari artikel Framework for State Action on Global Education dan

carilah elemen penting untuk melaksanakan pendidikan abad 21.

b. Pelajari artikel Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade

Level Indicators dan carilah elemen penting tentang kompetensi guru di era global. Tuliskan ringkasannya dengan mencakup aspek pedagogi, konten dan teknologi.

3. Diskusi

Diskusikan dua materi di atas dengan kelompok Anda dan tulislah rangkumannya.

4. Presentasi

(46)

untuk Pembelajaran

35

E. Tugas

Artikel Teacher Guide to K-12 Global Competence Grade Level Indicators

menyampaikan tiga elemen penting yaitu pedagogi, konten dan teknologi. Buatlah esai yang memaparkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru abad 21 beserta uraian mengenai bagaimana dapat mengaplikasikan ketiga elemen tersebut. Panjang esai 2.500 – 5.000 kata.

F. Rangkuman

Informasi sangat penting sebagai materi untuk mengambil keputusan, menulis artikel dan mengungkapkan pendapat. Namun demikian, untuk mengetahui sumber informasi yang benar harus dilakukan kajian terhadap sumber tersebut sehingga dapat diperoleh informasi yang akurat. Informasi juga bisa diakses melalui penyedia informasi yang kompeten dan legal. Untuk memperoleh informasi yang akurat dan reliabel, diperlukan evaluasi terhadap informasi tersebut. Evaluasi informasi yang baik dapat menentukan informasi atau pendapat yang valid dan mengantisipasi bias yang mungkin muncul.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Umpan Balik

Jawablah pertanyaan berikut sebagai umpan balik atas pembelajaran tentang literasi informasi.

(47)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

36

Sebutkan tiga aspek penting dalam memahami dan menggunakan informasi. Jelaskan masing-masing aspek dengan singkat.

Bagaimana guru mengelola informasi sehingga bermanfaat bagi peserta didik?

2. Tindak Lanjut

Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran ini, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.

(48)

untuk Pembelajaran

37

Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

(49)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

(50)

untuk Pembelajaran

39

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A.

Tujuan

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu memilih dan mengembangkan

media digital untuk pembelajaran secara tepat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta mampu menganalisis dan merancang media digital untuk pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu secara tepat.

C. Uraian Materi

1. Media Digital

Media digital adalah konten digital yang dapat disebarluaskan melalui internet atau jaringan komputer. Media digital mencakup teks, audio, video, dan grafis. Ini berarti bahwa berita dari jaringan TV, koran, majalah, yang disajikan di situs web atau blog diklasifikasikan ke dalam kategori media digital. Media digital mengacu pada audio, video, dan konten foto yang telah dikodekan (dikompresi secara digital). Konten enkoding meliputi konversi input audio dan video ke dalam berkas (file) media digital misalnya berkas Windows Media.

Konten digital adalah setiap jenis konten yang ada dalam bentuk data digital. Konten digital disimpan dalam penyimpanan digital atau analog dalam format tertentu. Bentuk konten digital termasuk informasi siaran digital, streaming atau konten yang terkandung dalam berkas komputer. Contoh barang digital termasuk buku elektronik, berkas musik, perangkat lunak, gambar digital, situs web, manual dalam format elektronik, dan barang apapun yang bisa disimpan secara elektronik menjadi sebuah

(51)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

40

berkas atau beberapa berkas. Barang digital juga dapat disebut barang elektronik atau e-goods.

Gambar 1. Perangkat elektronik dan media digital (Sumber: www.leadpros.us dan www.kdnuggets.com)

Setiap konten media digital dapat disimpan sebagai angka binari 1 dan 0 dari kode komputer; termasuk teks, audio, gambar, dan video. Konten digital ini dapat ditayangkan melalui media yang berbeda, seperti compact disk/CD, cakram video digital (DVD), radio digital atau siaran televisi

streaming. Dengan demikian, terjadi pergeseran konten yang signifikan yakni dari analog (non digital) ke digital. Sebagai gambaran, sekeping CD tentu berbeda dengan piringan hitam. CD memiliki kualitas audio yang lebih rendah dari piringan hitam, tetapi lebih kebal terhadap goresan yang bisa merusak kualitas suara. Penggandaan CD juga sangat mudah dan bisa dilakukan dengan komputer. Namun, perubahan lebih signifikan berkembang saat konten media digital terintegrasi dengan internet. Internet merupakan platform komunikasi dengan konten media digital memungkinkan untuk dikirim ke berbagai perangkat, termasuk komputer

desktop, laptop nirkabel, smartphone dan perangkat mobile lainnya. Selama beberapa dekade terakhir, pertumbuhan media digital, seperti munculnya internet dan menjamurnya perangkat mobile telah terintegrasi dan membuka media secara massal dalam empat cara.

(52)

untuk Pembelajaran

41

menggunakan website Hal ini dapat dilihat ketika orang menggunakan internet dan konten digital untuk melakukan komunikasi individu dengan (a) penerima tunggal (antara lain: surat elektronik, pesan instan), (b) komunikasi kelompok kecil dengan jumlah terbatas penerima (misalnya: forum, situs jejaring sosial, microblogging seperti Twitter), dan (c) komunikasi massa dengan jumlah penerima yang terbatas dan tidak diketahui identitas aselinya (misalnya: website, blog, video streaming). Dengan demikian, batas komunikasi untuk individu dan komunikasi untuk massa menjadi kabur, sehingga istilah media dapat digunakan untuk media komunikasi individu maupun komnikasi massa.

Kedua, internet memungkinkan untuk menyediakan konten media tanpa diketahui identitas sesungguhnya dari si pengirim. Hal ini bisa memunculkan tindakan kriminal di lingkungan internet (cybercrime).

Kejahatan kriminal ini termasuk surat elektronik spam, informasi palsu atau rumor melalui blog atau situs tanpa identitas (anonim) yang tidak bertanggung jawab atas isi yang dipublikasikan. Di sisi lain, pengguna atau pengakses internet juga bisa dikenali oleh si produser. Misalnya, ketika melakukan registrasi untuk mengakses suatu situs internet, bergabung dengan komunitas daring, mengirimkan (posting) komentar di suatu situs internet atau menerima surat elektronik. Identitas pengakses dapat diketahui oleh si produser situs atau konten tersebut. Bahkan ketika pengguna tidak memberikan informasi pribadi ke website tersebut, atau menggunakan identitas palsu, pengguna tetap meninggalkan jejak digital dalam format alamat IP (internet provider). Hal ini telah mengubah korelasi antara pengguna dan penyedia konten digital, sebab pemasang iklan di internet bisa tahu banyak tentang identitas dan perilaku pengguna yang ditargetkan.

(53)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

42

bahwa pengguna dapat menggunakan media ini untuk berkomunikasi satu sama lain.

Keempat, kapasitas media interaktif di internet juga mengaburkan perbedaan antara produsen dan penerima. Pengguna internet bisa berperan sebagai konsumen sekaligus produsen. Sebagai konsumen, pengguna bisa mengomentari atau menanggapi konten media yang dibuat oleh orang lain. Sebagai produsen, pengguna bisa membuat konten media dan berkontribusi atau mengubah konten pada media dengan platform

yang lain. Hal ini sangat mudah dilakukan dengan mengaplikasikan teknologi dasar dan alat media digital yang relatif terjangkau harganya. Dengan demikian, penciptaan konten media digital dalam genggaman akan lebih banyak dilakukan orang. Orang dapat membuat blog dan website, mengunggah video, mengirim foto, dan terlibat dalam sejumlah kegiatan lainnya. Mereka juga dapat memberikan kontribusi konten ke situs yang ada. Misalnya, menggunakan situs stasiun televisi untuk mengirimkan foto dan video yang mungkin bisa disiarkan.

2. Klasifikasi Media Digital

Penggunaan media digital di lingkungan pendidikan dapat diklasifikasikan dalam beberapa hal, yakni (1) presentasi, (2) praktik, (3) simulasi, (4) model konseptual, (5) informasi, dan (6) representasi kontekstual (Churchill, 2007). Keenam objek pembelajaran tersebut dipaparkan berikut ini.

a. Objek Pembelajaran Presentasi

(54)

untuk Pembelajaran

43

rekaman video atau audio ceramah, demonstrasi, video atau animasi

instruksional. Gambar 13 menunjukkan contoh presentasi slide.

Gambar 2. Presentasi berupa slide

(Sumber: Presentasi ekonomi kreatif oleh Erimurti, 2015)

b. Objek Pembelajaran Praktik

Objek pembelajaran praktik memungkinkan peserta didik berlatih melalui prosedur tertentu (misalnya: menggambar). Dalam teknologi komputer, prosedur paling sederhana sekaligus penting yakni teknik “klik” and “drag”. Berikutnya peserta didik dapat belajar melakukan tugas-tugas tertentu (misalnya, menggambar dengan menggunakan perangkat lunak), memainkan permainan pendidikan (educational game) atau menjawab kuis dengan medium digital atau internet. Objek pembelajaran praktik dirancang untuk tujuan berikut ini.

1) Menggabungkan interaktivitas dan olah pikir, sekaligus melibatkan peserta didik untuk terlibat dalam beberapa tindakan dan pengambilan keputusan sebelum menjawab pertanyaan atau mengeksekusi suatu tindakan.

2) Memberikan umpan balik yang konstruktif (untuk mengaktifkan kemampuan olah pikir peserta didik) dan mendorong peserta didik untuk merefleksikan tindakan. Selain itu peserta didik juga didorong untuk melakukan eksplorasi terhadap beragam material, perpustakaan digital dan internet. Dapat juga melakukan posting

(55)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

44

pertanyaan melalui daring atau terlibat dalam diskusi dengan

teman sekelas.

3) Kegiatan praktik memfasilitasi penambahan pengetahuan yang dibutuhkan peserta didik jika terjadi kesalahpahaman tentang tindakan yang harus dilakukan.

4) Memungkinkan peserta didik membangun model tindakan mereka sendiri dan memperbaiki kesalahan pada saat menjalankan prosedur.

c. Objek Pembelajaran Simulasi

(56)

untuk Pembelajaran

45

Gambar 3. Simulasi desain interior

(Sumber: Simulasi desain interior oleh Erimurti, 2016)

d. Objek Pembelajaran Model Konseptual

(57)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

46

Gambar 4. Pembelajaran model konseptual tata udara alami (Sumber: Media digital tata udara alami oleh Erimurti, 2016)

e. Objek Pembelajaran Informasi

Objek pembelajaran yang berisi informasi dengan memanfaatkan kemampuan memvisualisasikan teknologi informasi untuk memberikan informasi penting dalam proses pembelajaran. Jenis objek informasi mungkin hanya merupakan representasi tunggal (berupa gambar) atau tampilan multimedia dan an tarmuka (interface)

(58)

untuk Pembelajaran

47

Gambar 5. Objek pembelajaran informasi tentang jenis kursi (Sumber: media digital desain furnitur oleh Erimurti, 2016)

f. Objek Pembelajaran Representasi Kontekstual

Ide di balik representasi kontekstual adalah untuk memungkinkan peserta didik menjelajahi beberapa skenario realistis dan mengumpulkan data. Representasi kontekstual ini ditujukan untuk penyelidikan dan pemecahan masalah.

Representasi kontekstual secara virtual digunakan dalam pembelajaran untuk suatu kondisi (1) posisi peserta didik jauh dari kawasan penelitian, (2) memiliki keterbatasan waktu, (3) kegiatan bisa melibatkan bahaya, (4) situasi dan kondisi yang terlalu kecil atau terlalu besar untuk memungkinkan pengumpulan data langsung, (5) membutuhkan alat-alat canggih, (6) membutuhkan kondisi laboratorium, atau (7) membutuhkan keahlian khusus.

(59)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

48

peserta didik ingin belajar tentang fotografi dengan menggunakan

pencahayaan alami dari seorang ahli fotografi dari luar negeri, bisa mengakses alamat situs internet www.creativelive.com dan mengikuti pembelajaran secara langsung.

Gambar berikut ini menunjukkan beberapa sekuens untuk dapat mengakses pembelajaran daring secara langsung melalui digital streaming.

Buka situs internet dengan alamat www.creativelive.com. Setelah terbuka, klik menu “on air”, kemudian pilih Incredible Engagement Photography.

Gambar 6. Sekuens 1

(60)

untuk Pembelajaran

49

Klik pada “watch now”

Gambar 7. Sekuens 2

(Sumber: www.creativelive.com/courses/incredible-engagement-photography-pye-jirsa)

Melihat tayangan pembelajaran teknik fotografi daring melalui digital streaming langsung dari San Francisco.

Gambar 19.Adegan kursus fotografi 1

(61)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

50

Gambar 20.Adegan kursus fotografi 2

(Sumber: www.creativelive.com/courses/incredible-engagement-photography-pye-jirsa)

Gambar 81. Adegan kursus fotografi 3

(62)

untuk Pembelajaran

51

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Pengamatan

Gambar 92. Konsep 4C Pendidikan Abad 21 (Sumber: www.p21.org)

Amatilah gambar di atas dan deskripsikan masing-masing elemen 4C.

Communication

Collaboration

Critical Thinking

(63)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

52

2. Pencarian Informasi

Carilah informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan 4C dan apliaksinya dalam pembelajaran di kelas.

3. Diskusi

Diskusikan informasi tentang 4C dalam kelompok. Simpulkan hasilnya.

4. Presentasi

Presentasikan aplikasi 4C untuk pembelajaran di kelas secara individu sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

E. Tugas

Buatlah media informasi digital interaktif, untuk mempresentasikan konsep 4C yang diaplikasikan dalam mata pelajaran yang diampu Gunakan perangkat lunak yang sudah dikuasai.

F. Rangkuman

(64)

untuk Pembelajaran

53

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Umpan Balik

Jawablah pertanyaan berikut sebagai umpan balik atas pembelajaran tentang literasi media digital.

Apakah yang disebut dengan literasi media digital? Jelaskan pengertiannya dengan singkat.

Sebutkan elemen penting dalam media digital. Jelaskan dengan singkat.

(65)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

54

2. Tindak Lanjut

Untuk menindaklanjuti kegiatan pembelajaran ini, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut.

Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

(66)

untuk Pembelajaran

55

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A.

Tujuan

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu menganalisis media informasi

dan membuat media yang sesuai untuk melakukan komunikasi interaktif, secara efektif.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta mampu menciptakan media informasi yang digunakan untuk berkomunikasi interaktif dalam pembelajaran secara efektif.

C. Uraian Materi

1. Konsep Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (Information and Communication Technology/ICT) telah menjadi entitas dalam semua aspek kehidupan. Dua puluh tahun terakhir, penggunaan TIK telah secara fundamental mengubah praktik dan prosedur hampir semua bentuk usaha dalam bisnis dan pemerintahan. Dalam pendidikan, TIK sudah mulai diaplikasikan, tetapi dampaknya belum segencar di bidang lain. Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat berorientasi sosial. Pendidikan yang berkualitas secara tradisional dikaitkan dengan guru yang kuat, memiliki derajat pendidikan yang tinggi, dan kontak pribadi dengan peserta didik. Penggunaan TIK dalam pendidikan sangat sesuai dengan pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik. Peran TIK dalam pendidikan menjadi lebih penting dan kepentingan ini akan terus tumbuh dan berkembang di abad ke-21.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

(67)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

56

Pembelajaran konvensional menekankan konten. Selama bertahun-tahun guru melakukan pembelajaran dengan ceramah dan presentasi, diselingi dengan tutorial dan kegiatan belajar yang dirancang untuk melakukan konsolidasi dan berlatih konten. Pembelajaran abad 21 mempromosikan kompetensi dan kinerja (Moursund, 2005). Kurikulum menekankan kemampuan dan kepedulian untuk memanfaatkan informasi dibanding memahami tentang informasi.

Kurikulum abad 21 menekankan pentingnya informasi bagi pembelajaran, karena konsep pembelajaran berpusat pada peserta didik dan membutuhkan:

a. akses ke berbagai sumber informasi;

b. akses ke berbagai bentuk dan jenis informasi;

c. pembelajaran yang berpusat pada siswa berdasarkan akses informasi dan penyelidikan (inquiry);

d. lingkungan belajar yang berbasis pada (1) penemuan (discovery learning) (2) masalah (problem based learning) dan (3) projek (project based learning);

e. pembelajaran dan penilaian autentik; dan

f. guru sebagai pelatih dan mentor bukan ahli konten.

TIK mampu memberikan dukungan yang kuat untuk semua kebutuhan tersebut. Sekarang juga tersedia banyak contoh tentang pembelajaran dan pengelolaan kelas untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang berbasis kinerja dengan menggunakan TIK.

(68)

untuk Pembelajaran

57

aktif membangun pengetahuan daripada memperoleh pengetahuan dan instruksi dari guru. Proses tersebut merupakan proses konstruksi pengetahuan, bukan proses transmisi pengetahuan. Konstruksi pengetahuan sangat didukung oleh kebebasan akses kepada pengetahuan dan informasi. TIK sangat mendukung kegiatan tersebut.

Dimana peserta didik belajar? Pertama, lembaga pendidikan mulai menawarkan program pendidikan jarak jauh. Program ini memanfaatkan teknologi. Teknologi telah memperluas ruang lingkup kegiatan ini dan sementara peserta didik lebih senang mengakses materi pembelajaran darimanapun mereka berada. Kenyataannya homeschooling telah tumbuh dengan pesat di kota-kota yang padat dengan urbanisasi, dimana para orang tua menghendaki anak mereka terlindungi dengan belajar di rumah. Dengan TIK, peserta didik bisa melaksanakan pembelajaran di manapun mereka berada. Kedua, pembelajaran melalui TIK menjadi tak berbatas geografis dan waktu. Peserta didik yang sedang melakukan perjalanan ke suatu daerah dengan beda waktu, masih bisa melaksanakan pembelajaran. Fleksibilitas pembelajaran tidak mengenal tempat dan waktu merupakan salah satu keunggulan TIK di bidang pendidikan.

2. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

(69)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

58

alat bantu untuk proses pembelajaran yang efektif (Churchill, 2007). Berikut di bawah ini paparannya.

a. Alat Bantu Pembelajaran

Komputer dapat menjadi alat bantu yang kuat untuk belajar. Tutorial dapat disampaikan menggunakan bantuan komputer. Simulasi yang digunakan untuk melatih pilot pesawat dan awak pesawat angkasa luar juga menggunakan komputer. Dalam semua situasi pembelajaran tersebut, ada interaktivitas antara sistem komputer dan orang yang sedang belajar.

b. Transfer Pembelajaran

Transfer of learning atau transfer pembelajaran berkaitan dengan pengoperasian Computer Assisted Instruction (CAI) atau pembelajaran dengan bantuan komputer. CAI ini mengacu pada pengertian suatu sistem penyampaian materi pelajaran yang berbasis mikroposesor dimana pelajarannya dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.

Pada pelatihan pilot misalnya, simulasi digital yang digunakan sangat riil dan nyaris sama dengan kenyataan. Simulasi ini disebut dengan transfer pembelajaran tingkat tinggi ke dunia nyata, sehingga bisa membawa situasi dan kondisi pilot semirip mungkin dengan kenyataan. Mengoperasikan simulator penerbangan seperti ini jauh lebih murah dan jauh lebih aman dibandingkan dengan menggunakan pesawat asli. Selain itu, simulasi komputer juga memungkinkan pilot mendapatkan pengalaman dalam menangani situasi darurat berbahaya yang sangat sering terjadi di dunia nyata. Simulasi CAI dapat mempertimbangkan semua hal yang relevan dengan kondisi dunia nyata, sehingga memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pelatihan di lingkungan nyata.

c. Pembelajaran Kognitif

(70)

untuk Pembelajaran

59

pembelajaran terjadi di dalam pikiran dan dipengaruhi oleh pikiran sadar dan tidak sadar. Dengan demikian, pembelajaran dapat ditingkatkan kualitasnya dengan meningkatkan stimulus eksternal, yaitu stimulus yang disediakan dari luar pikiran. Mutu pembelajaran juga bisa meningkat dengan melatih pikiran untuk belajar lebih baik, dari stimulus yang diterima dan dari pengalaman masa lalu yang tersimpan di dalam ingatan. Dengan alat bantu CAI, pembelajaran kognitif menjadi lebih mudah dan terfasilitasi, sebab bisa dilakukan secara virtual. Semua pengalaman masa lalu disimpan dalam format data virtual dan tersimpan di komputer. Sewaktu data akan digunakan, tinggal mengakses melalui komputer sesuai jumlah yang dibutuhkan.

d. Interaktivitas Tutorial

Pikiran dirancang untuk dapat belajar. Sebagai ilustrasi, perhatikan situasi yang dihadapi oleh seorang bayi. Pikiran bayi telah mengenali dan mengakui beberapa bentuk ketidaknyamanan (misalnya: sakit perut atau terlalu dingin) dan menghasilkan tindakan yaitu menangis. Tangisan terdengar oleh orangtua. Orangtua menduga sumber ketidaknyamanan dan mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi. Interaksi “bayi – orangtua” ini mengakibatkan adanya pembelajaran untuk bayi dan orangtua. Demikian juga ketika CAI digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, terjadi interaksi antara komputer dan peserta didik, sehingga terjadi proses pembelajaran.

e. Pembelajaran Jarak Jauh

Ada dua kategori pembelajaran jarak jauh (PJJ), yaitu pembelajaran jarak jauh tradisional dan visioner. Berikut ini penjelasan lebih lanjutnya.

1) PJJ Tradisional

(71)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

60

berjalan lambat dan membutuhkan waktu yang lebih panjang hingga beberapa minggu. Kemudian PJJ berkembang, menggunakan radio secara satu arah dan dua arah. Selanjutnya dilakukan secara kombinasi dengan siaran televisi dan pos udara. Sebagian besar komponen PJJ ini diklasifikasikan sebagai pendidikan informal, namun ada juga materi yang diterima oleh ranah pendidikan formal.

Saat ini, PJJ telah dilakukan secara dua arah dengan memanfaatkan media televisi, surat elektronik dan situs internet. Teknologinyapun digabungkan secara bertahap. Dengan demikian, secara bertahap pendidikan telah bergerak menuju situasi lingkungan PJJ. Interaksi pembelajaran jarak jauh secara dua arah dilengkapi dengan audio dan video yang dibuat dan tersedia di situs internet. Media ini dilengkapi pula dengan surat elektronik, ruang diskusi virtual (chat room), dan telepon berbasis web.

2) PJJ Visioner

Setiap peserta didik memiliki keunikan dan memiliki kemampuan belajar yang tersendiri. Cara belajar bisa dilakukan secara konstruktif, dengan motivasi yang diberikan secara intrinsik, ekstrinsik, dan situasional. Lingkungan belajar berbasis sekolah harus dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan siswanya, termasuk dalam mendeteksi dan mendorong kemampuan dan minat siswa.

PJJ melalui TIK menambahkan beberapa komponen baru ke lingkungan belajar eksternal sebagaimana disebutkan berikut ini.

a) Buku interaktif dengan permainan. b) Buku elektronik.

(72)

untuk Pembelajaran

61

d) Alat bantu untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas-tugas yang sekaligus dilekatkan ke dalam perangkat lunak. Misalnya, alat pemeriksa ejaan, pengecekan tata bahasa, kamus, dan thesaurus yang tersedia dalam fitur pengolah kata sebagai alat bantu untuk belajar.

e) Alat bantu untuk komunikasi seperti telepon seluler dan surat elektronik.

f) Situs internet yang dianggap sebagai perpustakaan global. g) Berbagai alat bantu belajar dengan teknologi komputer

(computer assisted learning), dari yang bersifat sederhana, sampai simulator canggih, sangat mungkin terjadi dalam lingkungan realitas virtual.

Dengan pandangan PJJ visioner ini, TIK menjadi komponen penting dari lingkungan belajar.

f. Bandwidth

Bandwidth adalah kecepatan konektivitas dalam jaringan internet. Bandwidth dan jaringan yang menghubungkan komputer pelajar ke komputer lain, merupakan komponen penting dalam PJJ. Kecepatan koneksi internet tergantung, salah satunya, pada bandwith. Pembelajaran dengan teks interaktif, membutuhkan bandwidth rendah. Tetapi untuk mengoperasikan dan bekerja dengan video yang berkualitas bagus (high definition/HD), dibutuhkan bandwidth yang cukup tinggi.

(73)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

62

komputer. Ketika dalam komputer digunakan simbol K, berarti "2 sampai ke 10" atau 1.024.. Untuk kecepatan mengunduh atau menggunggah berkas dengan lebih cepat maka dibutuhkan bandwidth yang lebih tinggi pula.

Satu megabyte sama dengan 2 sampai byte yang ke 20, yaitu 1.048.576 byte. Sebagai ilustrasi, panjang media Novel yang tidak termasuk gambar disebut dengan panjang megabyte. Ukuran bandwith menggunakan kilobyte (KB) sebagai ribu byte, dan megabyte (MB) sebagai juta byte. Misalkan digunakan modem 56K dan ingin mengunduh media Novel yang tidak mengandung gambar, maka proses mengunduh akan membutuhkan sekitar dua setengah menit.

Ketika melihat sebuah foto berkualitas tinggi, dengan tampilan layar komputer diatur pada resolusi 1024 x 768 piksel, dengan ribuan warna. Berarti satu gambar pada layar penuh adalah 1.024 x 768 x 2 x 8 = 1.114.112 bit informasi. ("2" dan "8" berasal dari dua byte yang dibutuhkan untuk kode ribuan warna dalam satu piksel). Dengan demikian dibutuhkan sekitar 20 detik untuk mengunduh satu gambar tersebut ke layar komputer dengan menggunakan modem 56K.

(74)

untuk Pembelajaran

63

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Pengamatan

Bukalah situs internet www.edmodo.com. Edmodo adalah sebuah situs pembelajaran yang didirikan di Chicago, Illinois oleh dua karyawan sekolah yang berniat menjembatani kesenjangan antara bagaimana siswa menjalani kehidupan mereka dan bagaimana mereka belajar di sekolah. Edmodo diciptakan untuk membawa pendidikan ke dalam lingkungan abad ke-21. Saat ini, Edmodo berbasis di San Mateo, California dengan pembelajaran sosial nomor satu di dunia dan didedikasikan untuk menghubungkan semua peserta didik dengan orang-orang dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi mereka.

Gambar 13. Halaman depan Edmodo (Sumber: www.edmodo.com)

Buatlah akun di Edmodo, dengan cara: a. Klik klasifikasi Anda: I’am Teacher

b. Klik “Sign Up For Free” atau Anda bisa juga masuk dengan menggunakan akun Microsoft Office 365 atau Google.

(75)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK E

64

Gambar 24. Halaman pendaftaran Edmodo (Sumber: www.edmodo.com)

d. Isi nama dan alamat sekolah/instansi. Jika nama sekolah atau instansi tidak ditemukan, Anda harus memasukkan data pada halaman berikutnya.

(76)

untuk Pembelajaran

65

e. Isi profil Anda pada kolom yang telah disediakan.

Gambar 46. Halaman pengisian profil (Sumber: www.edmodo.com)

f. Siapkan kelas Anda dan klik “Go to My Homepage”. <

Gambar

Tabel 1. Peta kompetensi pedagogi
Gambar 1. Ruang lingkup
gambar 3 menunjukkan jenis pekerjaan abad 21.
Gambar 3. Pekerjaan Abad 21  (Sumber: Trilling dan Fadel; 2009, hal. : 10)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini Pokja 05 ULP Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2017, mengumumkan pemenang pengadaan barang/jasa paket pekerjaan tersebut di atas sebagai berikut :.

[r]

[r]

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Menyerahkan copy Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan terakhir (bila ada) dan memperlihatkan Aslinya pada saat pendaftaran.. Menyerahkan Copy SIUP dan PAK yang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO.. FAKULTAS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses persiapan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung, dan faktor penghambat pendidikan keterampilan membatik dalam program paket B

Agar media yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan berdampak positif pada hasil belajar, maka seorang guru harus melakukan pemilihan