• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Budaya SMP KK I Ped

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seni Budaya SMP KK I Ped"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 4

C. Peta Kompetensi ... 4

D. Ruang Lingkup ... 4

KEGIATAN PEMBELAJARAN PEMANFAATAN INFORMASI HASIL PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN ... 5

A. Tujuan ... 5

B. Ruang Lingkup Penilaian Hasil Belajar ... 5

C. Uraian Materi ... 6

D. Aktivitas Pembelajaran ... 16

E. Latihan/Tugas ... 16

F. Rangkuman ... 16

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 19

LAMPIRAN 1. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran Pemanfaatan Informasi Hasil Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ... 21

(7)
(8)

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama untuk merumuskan Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari delapan standar. Salah satu dari 8 (delapan) standar tersebut adalah standar penilaian, yang bertujuan untuk menjamin; (a) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; (b) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (c) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang belum memenuhi tujuan penilaian seperti standar yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 merupakan bagian dalam melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis sejak tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35,

(9)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I 

menyebutkan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 dimana ada beberapa permasalahan di antaranya: (i) konten kurikulum masih terlalu padat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya muatan pelajaran dan banyaknya materi dimana keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak; (ii) belum sepenuhnva berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (iii) kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnva pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,

kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum; (iv) belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global; (v) standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru; (vi) standar penilaian belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (vii) dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

(10)

pendidikan, negara dan bangsa, hingga masyarakat umum secara keseluruhan.

(11)

Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I 

belajar, b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan, c) mengomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan, dan d) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 

B. Tujuan

Modul ini disusun sebagai bahan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru SMK Kelompok Seni Dan Budaya untuk semua mata pelajaran. Modul ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan tentang Pengembangan Kurikulum. Materi dalam modul terdiri dari:

1. Memahami tentang pengertian hasil penilaian dan evaluasi hasil belajar; 2. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi belajar untuk penyusunan

remedial dan pengayaan;

3. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi hasil belajar dengan pemangku kepentingan (orang tua/wali, peserta didik, pendidik dan satuan pendidikan); dan

4. Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik dan pendidik.

C. Peta Kompetensi

Kompetensi Utama Pedagogik

Kompetensi Guru Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran

D. Ruang Lingkup

(12)

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat mampu

1. menggunakan info hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar sesuai kriteria,

2. menggunakan info hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan yang sesuai,

3. mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan sesuai kebutuhan, dan

4. memanfaatkan info hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar yang ditetapkan.

B. Ruang Lingkup Penilaian Hasi Belajar

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran, kompetensi muatan, kompetensi program dan proses.

Pada Kurikulum 2013 kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar. Kompetensi Inti (KI) menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, artinya

semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. Kompetensi Dasar (KD) dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling

PEMANFAATAN INFORMASI HASIL

PENILAIAN DAN EVALUASI

(13)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran

dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kompetensi Inti terdiri dari kompetensi sikap spiritual (KI-1), kompetensi sikap sosial (KI-2), kompetensi pengetahuan (KI-3), dan kompetensi keterampilan (KI-4). Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD pada setiap aspek KI-3 dan KI-4.

C. Uraian Materi

1. Konsep hasil penilaian belajar

a.

Pengertian hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran Berikut adalah pengertian evaluasi menurut beberapa ahli:

1) Lessinger 1973 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai;

2) Wysong 1974 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan;

3) Gibson dan Mitchell 1981 (Uman, 2007: 91) mengemukakan bahwa proses evaluasi adalah proses untuk mencoba menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan program. 4) Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to

the act or process to determining the value of something. Menurut

definisi ini, evaluasi merujuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

(14)

keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

2. Bentuk Penilaian dan Teknik/Metode

a. Bentuk penilaian autentik dan non-autentik.

1) Penilaian autentik dengan teknik/metode terdiri dari:

a) Pengamatan, merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati;

b) Portofolio, penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan;

c) projek, adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan,

d) Produk, penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta

gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam;

(15)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku;

f) Unjuk kerja, penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi;

g) Penilaian diri, adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.

Penilaian autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam mengobservasi, menanya, menalar dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas atau kontekstual yang memungkinkan peserta didik memajukan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata (real life).

Penilaian autentik merupakan peningkatan penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas antara lain: membaca dan meringkasnya, melakukan eksperimen, mengamati, melakukan survei, membuat proyek, menyusun makalah, membuat karangan dan diskusi kelas. Dengan demikian penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.

(16)

autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan

2) Penilaian Non-Autentik

Penilaian non autentik dengan teknik/metode:

a)

Tes tulis dan lisan,

(1) Tes tulis:

(a) Ulangan (harian), adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu muatan pembelajaran. (b) Ujian tengah semester (UTS) adalah penilaian yang

dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester.

(c) Ujian akhir semester (UAS), adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidik.

Bentuk tes tertulis antara lain: a) uraian, b) obyektif tes seperti: benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi.

(2) Tes Lisan

Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.

Tes ini pada umumnya berbentuk tanya jawab face to face. Penilai memberikan pertanyaan

(interview) langsung kepada (peserta didik). Tes lisan

(17)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

lisan ini dirasa mempunyai kedudukan yang cukup penting. Namun karena alasan teknis (kepraktisan), ujian lisan ini pada umumnya jarang digunakan untuk melakukan penilaian kompetensi dalam pembelajaran yang rutin. Tes lisan dapat dilakukan dengan cara: (a) Observasi

(b) Wawancara (c) Angket (quetioner)

(d) Daftar Cek (check list)

b. Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur.

2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku budaya adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.

4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

(18)

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

3. Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi

a.

Merancang remedial dan pengayaan

Pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian

Penilaian terhadap hasil pembelajaran selama dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, dan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, juga dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui pembelajaran remedial dan pengayaan

1) Pembelajaran remedial dan pengayaan

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilakukan sebagai konsekuensi dari pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk

setiap individu. Dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi setiap peserta didik harus menguasai secara menyeluruh kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Pada dasarnya peserta didik harus mencapai ketuntasan belajar yang merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi, terutama untuk pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, sementara pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar

a) Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

(1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik;

(2) Pemberian bimbingan secara perorangan;

(19)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

(4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.

b) Pembelajaran pengayaan

Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

(1) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada atau di luar jam-jam pelajaran sekolah;

(2) Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual;

(3) Pemadatan kurikukulum yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang telah diketahui peserta didik. Dengan demikian, tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing.

2) Pengolahan hasil pembelajaran

Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui:

a) Nilai remedial yang diperoleh dan diolah menjadi nilai akhir; b) Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung

dengan mengganti nilai indikator yana belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD;

(20)

d) Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio.

4. Bentuk Laporan Hasil Belajar

Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka dan data kualitatif dalam bentuk uraian keterangan tentang nilai tersebut. Misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada pelajaran matematika, maka nilai tunggal seperti ini kurang dipahami oleh orang tua maupun oleh peserta didik itu sendiri karena terlalu umum. Hal ini membuat sulit orang tua menindak lanjutinya, apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmatika, aljabar, geometri atau hal lain. Oleh karena itu, informasi yang diberikan pada orang tua hendaknya:

a.

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami;

b.

Menitikberatkan pada kekuatan dan apa yang telah dicapai peserta didik;

c.

Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran peserta didik;

d.

Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum;

e.

Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

5. Mengomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku

kepentingan

(21)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

Pelaporan hasil belajar hendaknya:

a. Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik;

b. Memberikan informasi yang jelas, komprehensif dan akurat;

c. Menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar.

6. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Pendidik yang baik adalah pendidik yang dapat memanfaatkan hasil penilaiannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada kelasnya maupun pada lembaga tempat ia bekerja. Pernyataan tersebut senada dengan pentingnya hasil penilaian bagi sekolah. Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk semua pihak yang berkepentingan (orang tua peserta didik/wali, pendidik, satuan pendididikan, dinas pendidikan, pusat-pusat pelatihan pendidik, dan lain lain). Dalam praktiknya, masih banyak guru yang tidak atau kurang memahami pemanfaatan hasil evaluasi, sehingga hasil evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) banyak dimanfaatkan hanya untuk menentukan kenaikan kelas dan mengisi buku rapor. Meskipun demikian, untuk melihat pemanfaatan hasil evaluasi ini secara komprehensif, dapat ditinjau dari berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:

a.

Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk: 1) Meningkatkan minat dan motivasi belajar;

2) Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran; 3) Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik;

4) Membantu peserta didik dalam memilih metode belajar yang baik dan benar;

5) Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas.

b.

Bagi pendidik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:

(22)

2)

Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perseorangan maupun kelompok;

3)

Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik

berdasarkan prestasi masing-masing;

4)

Feedback dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pembelajaran;

5)

Menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik;

6)

Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran;

7)

Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remidial.

c.

Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:

1)

Mengetahui kemajuan belajar peserta didik;

2)

Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah;

3)

Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya;

4)

Memperkirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya.

d.

Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:

1)

Menentukan penempatan peserta didik;

2)

Menentukan kenaikan kelas;

3)

Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia serta indikasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang;

4)

Bagi kepala sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk;

5)

Untuk menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan siswa;

(23)

 Modul Guru Pembelajar Kompetensi Pedagogi KK I  

7)

Meningkatkan profesionalitas tenaga guru, pelayan sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan dan lain-lain.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Peserta diklat membaca modul secara perorangan;

2. Peserta merumuskan permasalahan yang ditemukan terkait materi tentang pemanfaatan hasil belajar dan evaluasi pembelajaran;

3. Peserta diklat melakukan diskusi kelompok (5-6 orang untuk setiap kelompoknya ) untuk membahas permasalahan yang ditemukan;

4. Bersama dengan fasilitator peserta diklat membahas hasil diskusi untuk diambil kesimpulan bersama;

5. Peserta diklat melakukan konfirmasi dalam bentuk tanya jawab dengan fasilitator untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pemanfaatan hasil belajar dan evaluasi pembelajaran;

6. Peserta diklat mengerjakan tugas modul;

7. Peserta diklat mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas.

E. Latihan/Tugas

1. Buatlah analisa terhadap contoh laporan hasil belajar peserta didik (lampiran rapor) baik dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan selanjutnya berikan masukan/umpan balik bagi peserta didik tentang apa saja yang harus dilakukan serta bagaimana mengomunikasikannya dengan orang tuanya.

2. Prosedur/langkah-langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh pendidik sebelum menuliskan hasil belajar dan evaluasinya ke dalam rapor.

F. Rangkuman

(24)

penugasan dan evaluasi hasil belajar. Pemanfatan hasil belajar digunakan untuk melakukan remedial jika peserta didik belum dapat memenuhi kompetensi dasar yang diujikan dan dilakukan pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning).

G. Umpan Balik

Untuk memperkuat pemahaman serta keterampilan pendidik dalam menerapkan beragam model penilaian, maka dianjurkan pendidik untuk melakukan pilihan penilaian sesaui dengan tuntutan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam pembelajaran seni budaya di dalam kelas maupun di luar kelas.

(25)
(26)

Alimudin. (2009). Penilaian Berbasis kelas. (http://penilaianhasilbelajar.

blogspot.com/)

Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Doug Boughton (dkk), (1996). Evaluating And Assessing The Visual Arts In Education. International Perspectives. New York: Teachers College Press,

1234.

Fajar, Arnie. 2004. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Jenny Ozga (dkk), (2006). Education Research and Policy: Steering the Knowledge-based Economy. New York .

Karyadi, Didit. (2011). Penilaian Berbasis Kelas. (http://didot4com. wordpress.com

/ 2011/01/24/penilaian-berbasis-kelas/)

Kemdikbud, (2015). Panduan Penilaian SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Nursobah, Ahmad. 2012. Model Penilaian Portofolio.

(http://cobah-ajah.blogspot.com/ 2012/07/model-penilaian-portofolio_06.html)

Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Thamrin. 2009. Penilaian Berbasis Kompetensi. Surakarta: FKIP UNS 

(27)
(28)

LAMPIRAN

(29)

 

(30)

Kriteria untuk tugas 1

Kriteria Nilai

Dapat menguraikan secara lengkap dan riil serta mampu

menggunakan kalimat sendiri 100

Dapat menguraikan sebagian besar sesuai dengan rumusan para

ahli 75

Dapat menguraikan sebagian kecil sesuai dengan rumusan para

ahli 50

Tidak dapat menguraikan secara lengkap dan riil sesuai dengan para ahli maupun kalimat yang disusun sendiri. 25

Kriteria untuk Tugas 2

Kriteria Nilai

Dapat menguraikan sesuai dengan langkah-langkah dalam

menyusun buku laporan hasil belajar 100

Dapat menguraikan sebagian besar angkah-langkah dalam

menyusun buku laporan hasil belajar 75

Dapat menguraikan sebagian kecil langkah-langkah dalam

menyusun buku laporan hasil belajar 50

Tidak dapat menguraikan langkah-langkah dalam menyusun buku

(31)
(32)

23  Format 1. Contoh Daftar Nilai Mata Pelajaran

DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN

Sekolah : SMK ... Nama Guru : ... Mata Pelajaran : ... Tahun Pelajaran : ... Kelas/Semester : ...

No Nama Peserta Didik

Nilai Pengetahuan Keterampilan Nilai Sikap

Ket. Nilai Ulangan

Harian

Bobot

Nilai Rapor Nilai Proses Nilai Rapor Observasi Nilai Rapor

R

era

ta

U

H

U

TS

U

AS

(33)

 

24  Format 2. Contoh Leger

L E G E R

Sekolah : SMK ... Tahun Pelajaran : ... Kelas : ... Semester : ... Nama Wali Kelas :

No Nama Peserta Didik

Mapel Kelompok A Mapel Kelompok B Mapel Kelompok C

Kehadiran Pengembangan diri

C

P. Agama PPKn Dst Seni Budaya Dst Dasar Bidang Kejuruan (C1) Dst

(34)

25 

MATA PELAJARAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan Spiritual

Nilai Huruf Nilai Huruf Dalam Mapel Antar Mapel

Kelompok A : Wajib

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Nama guru:

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Nama guru :

3 Dst.

Kelompok B : Wajib

7 Seni Budaya Nama guru:

(35)

 

26 

MATA PELAJARAN Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan Spiritual

Nilai Huruf Nilai Huruf Dalam Mapel Antar Mapel

9 Dst.

Kelompok C : Peminatan C1 Dasar Bidang Keahlian

1 Mata Pelajaran (Nama Guru) 2 Dst.

C2 Dasar Program Keahlian

1 Mata Pelajaran (Nama Guru) 2 Dst.

C3 Paket Keahlian

1 Mata Pelajaran (Nama Guru) 2 Dst.

Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat (Diisi sesuai dengan minat peserta didik)

(36)

27 

Ketidakhadiran

Sakit Ijin Tanpa Keterangan

: hari : hari : hari

Orang tua/Wali Siswa,

______________________

..., ... 2015 Wali Kelas,

_________________________

 

 

 

 

(37)

 

28  Format 4.

LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN ………

No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti Pengetahuan Keterampilan

Sikap Spiritual dan Sosial 2. Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Pengetahuan Keterampilan

(38)

29  C1 Dasar Bidang Keahlian

1 Mata Pelajaran

C2 Dasar Program Keahlian

1 Mata Pelajaran

C3 Paket Keahlian

(39)

 

30 

No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan

Keterampilan

Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat (Diisi sesuai dengan minat peserta didik)

Referensi

Dokumen terkait

Digital Video Interface is created by Digital Display Working Group to solve the problem of accommodation analog and digital interfaces just by using single connector?. It was

Untuk membantu Komite Medis Rumah Sakit melakukan evaluasi awal seorang Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, PERDATIN menerbitkan suatu buku pedoman kewenangan

Guru yang professional harus memiliki kualitas layanan yang diakui oleh masyarakat; memiliki sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan dari sejumlah teknik dan prosedur

Sejumlah data dokumentasi telah menjelaskan atlet tinju Pusat Pendidikan dan Latihan (PPLP) NTT telah menorehkan prestasinya diberbagai kejuaraan baik tingkat

[r]

Agar media yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dan berdampak positif pada hasil belajar, maka seorang guru harus melakukan pemilihan

Sementara, untuk analisa data secara kuantitaif akan membahas mengenai pengaruh variasi penelitian yaitu tekanan inlet, putaran poros, panjang pitch dan tinggi rongga terhadap

Ketika semua kapasitor shunt yang terdapat pada sistem dinonaktifkan, maka saluran yang memiliki nilai efisiensi susut transmisi paling baik adalah saluran Tello 150 kV