Kelompok Kompetensi E
TIHAN GURU
GURU PEMBELAJAR
MODUL PELATIHAN GURU
Seni Budaya Seni Rupa
Seni Budaya Seni Rupa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelompok Kompetensi E
Profesional:
Pedagogik:
Menggambar Bentuk Ragam Hias
MENGGAMBAR BENTUK
RAGAM HIAS
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI E
Seni Budaya Seni Rupa
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
c
Penulis: Muhajirin, S.Sn. M.Pd.
Editor Substansi: Dr. Hajar Pamadhi, M.A. (Horns)
Editor Bahasa: Dr. Rin Surtantini, M.Hum.
KOMPETENSI PROFESIONAL
KELOMPOK KOMPETENSI E
Seni Budaya Seni Rupa
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
HALAMAN DALAM ... ii
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI .... ... vii
DAFTAR GAMBAR ...xi
PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Peta Kompetensi ... 2
D. Saran Cara Penggunaan Modul ... 4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 FUNGSI DAN MANFAAT RAGAM HIAS ... 5
A. Tujuan ... 5
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 5
C. Uraian Materi ... 6
D. Aktivitas Pembelajaran ... 6
E. Rangkuman ... 7
F. Latihan/Kasus/Tugas ... 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 CORAK, TEKNIK, WARNA, DAN BAHAN DALAM MENGGAMBAR RAGAM HIAS ... 9
A. Tujuan ... 9
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 9
C. Uraian Materi ... 10
D. Aktivitas Pembelajaran ... 10
E. Rangkuman ... 11
F. Latihan/Tugas/Kasus ... 11
C. Uraian Materi ... 14
D. Aktivitas Pembelajaran ... 14
E. Latihan/Kasus/Tugas ... 15
F. Rangkuman ... 15
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. MENGEMBANGKAN MOTIF HIAS CORAK GEOMETRIS DAN ORGANIS ... 17
A. Tujuan ... 17
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 17
C. Uraian Materi ... 18
D. Aktivitas Pembelajaran ... 18
E. Rangkuman ... 19
F. Latihan/Tugas/Kasus ... 19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5. MENERAPKAN MOTIF HIAS PADA BERBAGAI BAHAN SESUAI DENGAN FUNGSI BENDA ... 21
A. Tujuan ... 21
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 22
C. Uraian Materi ... 22
D. Aktivitas Pembelajaran ... 22
E. Rangkuman ... 23
F. Latihan/Tugas/Kasus ... 24
PENUTUP ... ... 25
EVALUASI ... ... 27
GLOSARIUM ... 33
LAMPIRAN ...36
Lampiran 1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 - Fungsi dan Manfaat
Ragam Hias ... 37
Lampiran 2. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 2 - Corak, Teknik, Warna,
dan Bahan Dalam Menggambar Ragam Hias ... 75
Lampiran 3. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 3 - Menganalisa Motif
Ragam Hias Tradisional dan Modern ... 118
Lampiran 4. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 4 – Mengembangkan Motif Hias Corak Geometris maupun Organis ... 139
Lampiran 5. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 5-Menerapakan Motif Hias
Pada berbagai bahan sesuai dengan fungsi benda ... 157
Lampiran 6. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1-Fungsi dan Manfaat
Ragam Hias ... 173
Lampiran 7. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2-Corak, Teknik,
Warna dan Bahan Dalam Menggambar Ragam Hias ... 174
Lampiran 8. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3-Menganalisa Motif
Ragam Hias Tradisional Dan Modern ... 175
Lampiran 9. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 4-Mengembangkan
Motif Hias Corak Geometris maupun Organis ... 176
Lampiran 10. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 5 - Menerapkan Motif
Hias Pada Berbagai Bahan Sesuai dengan Fungsi Benda ... 177
Gambar 1. Binatang-binatang yang digambarkan manusia primitif. ... 38
Gambar 2. Motif ragam hias tradisonal diambil dari tumbuhan yang sudah dikembangkan ... 39
Gambar 3. Motif ragam hias tradisional dari bentuk binatang yang sudah dikembangkan ... 39
Gambar 4. Ragam hias klasik dari Jepara dibuat dengan menggunakan bahan kayu ... 40
Gambar 5. Ragam hias modern ... 41
Gambar 6. Beberapa jenis garis ... 41
Gambar 7. Motif hias swatika ... 42
Gambar 8. Swastika berganda ... 43
Gambar 9. Motif hias pilin dan pilin berganda ... 43
Gambar 10. Motif hias meander ... 44
Gambar 11. Motif kawung ... 44
Gambar 12. Motif hias tumpal ... 45
Gambar 13. Beberapa unsur motif berupa garis-garis ... 45
Gambar 14. Motif bunga, buah, dan daun patran ... 46
Gambar 15. Stilasi bentuk jago dan kepiting ... 46
Gambar 16. Garis ... 46
Gambar 17. Garis lurus berirama ... 48
Gambar 18. Garis lurus membentuk ritme ... 48
Gambar 19. Garis melingkar memusat melingkar-lingkar ... 48
Gambar 20. Garis lengkung memusat ... 49
Gambar 21. Garis menyiku memusat bergradasi ... 49
Gambar 22. Garis lurus memanjang menusuk garis diagonal ... 50
Gambar 23. Garis lurus vertikal, horisontal, diagonal, lengkung dan bergelombang ... 50
Gambar 24. Binatang-binatang yang digambarkan manusia primitif ... 51
Gambar 25. Ragam hias swastika ... 52
yang berbeda memberikan kesan tertentu ... 54
Gambar 30. Menurut letaknya pada bidang gambar, garis dapat memberi kesan berupa garis vertikal, horisontal, diagonal atau melintang serta bentuk lengkung maupun patah-patah. ... 54
Gambar 31. Garis horisontal yamg memotong garis diagonal ... 55
Gambar 32. Garis lengkung yang diulang ... 56
Gambar 33. Garis tegak melengkung/lentur, kelelahan, kesusahan... 58
Gambar 34. Garis horizontal memberi kesan ketenangan, istirahat, diam ... 58
Gambar 36. Garis air terjun memberi kesan kemerdekaan, kebebasan ... 59
Gambar 37. Garis lengkung bergelombang memberi kesan berirama, menggembirakan, menyenangkan ... 59
Gambar 38. Garis spiral memberi kesan perputaran, berpusar, berpusat ... 59
Gambar 39. Garis Vertikal = Kemuliaan, stabil, tegar, kokoh ... 60
Gambar 40. Garis horizontal berirama = kemalasan, lesu ... 60
Gamba 41. Garis radiasi = letusan, letupan, ledakan, spontan, pemusatan ... 60
Gambar 42. Garis Diagonal = Labil, bergerak ... 61
Gambar 43. Garis zig zag = semangat, kegairahan ... 61
Gambar 44. Garis mencuat = kebangkitan, menerjang ke atas, keseluruhan ... 61
Gambar 45. Garis perspektif mengecil = tebal, pelebaran, perluasan ... 62
Gambar 46 Garis perspektif terbalik =menyerang, berat ... 62
Gambar 47. Garis piramida = tegar, berkekuatan, berbobot ... 62
Gambar 48. Garis lengkung memusat = mengembang, gembira ... 63
Gambar 49. Garis lengkung kubah = kekuatan, kekerasan, berat ... 63
Gambar 50. Garis lengkungan gothik = religius, meninggi ... 63
Gambar 51. Garis Llngkung mengembang = fantastis, ceria, kegembiraan ... 64
Gambar 52. Bidang datar ... 65
Gambar 53. Bidang lengkung ... 66
Gambar 57. Tekstur dibuat dengan goresan-goresan, garis halus,
pendek,putus-putus serta saling silang ... 67
Gambar 58. Tekstur dibuat dengan ketokan atau dabing ... 68
Gambar 59. Tekstur dibuat dari lingkaran terus menerus tanpa putus dan tumpang tindih dalam pusaran ... 68
Gambar 60.Tekstur dibuat dengan cap ... 68
Gambar 61. Tekstur dibuat dari perpaduan garis horisontal, ... 69
Gambar 62. Tekstur dibuat dengan cecek atau titik-titik ... 69
Gambar 63. Lambang keraton Yogyakarta ... 70
Gambar 64. Penerapan ragam hias pada gerabah ... 71
Gambar 65. Penerapan ragam hias pada selendang ... 71
Gambar 66. Penerapan ragam hias pada tenun ... 72
Gambar 67. Penerapan ragam hias pada batik ... 72
Gambar 68. Penerapan ragam hias pada kayu ... 72
Gambar 69. Penerapan ragam hias pada ukir kayu ... 73
Gambar 70. Penerapan ragam hias pada batu ... 73
Gambar 71. Ragam hias yang terdapat pada pilar bangunan ... 73
Gambar 72. Ragam hias primitif ... 75
Gambar 73. Motif hias klasik Madura ... 76
Gambar 74. Ragam hias tradisional ceplok ambar sekar diterapkan pada kain dengan teknik batik ... 77
Gambar 75. Ragam hias tadisional ceplok kenongo diterapkan ... 78
pada kain dengan teknik batik... 78
Gambar 76. Ragam hias modern diterapkan pada kain dengan teknik batik ... 78
Gambar 77. Ragam hias modern diterapkan pada kayu dengan teknik ukir... 79
Gambar 78. Ragam hias hasil kreasi penciptanya, diterapkan pada kain dengan teknik batik ... 79
Gambar 79. Ragam hias realis yang diterapkan pada kayu dengan teknik ukir . 80 Gambar 80. Ragam hias realis tumbuhan yang diterapkan ... 80
pada kain dengan teknik batik... 80
Gambar 81. Ragam hias flora fauna yang distilasi diterapkan pada tenun ... 81
Gambar 82. Ragam hias kreasi flora fauna, dengan teknik ukir pada kayu ... 81
Gambar 83. Ragam hias diterapkan pada logam dengan teknik pahat ... 82
Gambar 88. Tekstur dibuat dengan tekanan-tekanan ... 86
Gambar 89. Tekstur dibuat dengan goresan-goresan garis halus, pendek, putus-putus serta saling silang ... 86
Gambar 90. Tekstur dibuat dengan ketokan atau dabing ... 86
Gambar 91. Tekstur dibuat dari lingkaran terus menerus tanpa putus dan tumpang tindih dalam pusaran ... 87
Gambar 92. Tekstur dibuat dengan cap ... 87
Gambar 93. Tekstur dibuat dari perpaduan garis horisontal, vertikal, diagonal .. 87
Gambar 94. Tekstur dibuat dengan cecek atau titik-titik ... 88
Gambar 95. Pembuatan ragam hias dengan penyelesaian hitam putih ... 89
Gambar 96. Ragam hias tumbuhan pada kayu dengan teknik ukir,finishing warna ... 90
Gambar 97. Skema klasifikasi warna...93
ambar 98. Skema hue dilihat dari skala value ... 94
Gambar 100. Skala chroma (Sumber: Sanyoto, 2010:74) ... 96
Gambar 101. Hasil percampuran warna dari hubungan hue, value dan chroma ... 96
Ragam hias geometris pada kain tenun dengan variasi warna ... 98
Ragam hias geometris pada kain tenun dengan variasi warna ... 98
Gambar 104. Ragam hias geometris pada kain tenundengan variasi warna ... 99
Gambar 105. Ragam hias terdapat pada topeng keramik dengan teknik cetak .. 99
Gambar 106. Ragam hias terdapat pada topeng keramik dengan teknik cetak ... 100
Gambar 108. Patung nenek moyang dari Sumatera Utara ... 119
Gambar 109. Patung mbii toro dari Irian ... 119
Gambar 110. Totem kepala orang Maori ... 120
Gambar 111. Penari dengan Topeng dari Tlaiteloko ... 121
Gambar 114. Ayam jago sebagai ragam hias untai genderang ... 123
Gambar 115. Udang-karang ... 123
Gambar 116. Kerbau ... 123
Gambar 117. Kuda dan ayam ... 124
Gambar 118. Makhluk gaib ... 124
Gambar 119. Gunungan wayang kulit ... 124
Gambar 120. Relief yang ada pada candi ... 125
Gambar 121. Pohon hayat dari Kalimantan Timur ... 125
Gambar 122. Topeng dari Cirebon ... 126
Gambar 123. Ragam hias motif lung-lungan dan semen (yogyakarta) diterapkan pada kain dengan teknik batik. ... 127
Gambar 124. Ragam hias modern diterapkan pada kain dengan teknik batik . 128 Gambar 125. Ragam hias modern diterapkan pada topeng kayu dengan teknik batik ... 128
Gambar 126. Macam-macam garis ... 129
Gambar 127.Ragam hias modern dari kalimantan ... 129
Gambar 128. Ragam hias modern dipengaruhi tradisional, motif memenuhi seluruh permukaan. ... 130
Gambar 129. Ragam Hias yang berfungsi menghias ... 131
Gambar 130. Ragam hias berfungsi menambah konstruksi ... 131
Gambar 131. Ragam hias modern, kreasi pencipta diterapkan pada kain, teknik batik ... 131
Gambar 132. Ornamen ragam hias pada beberapa bagian pilar bangunan Ragam hias modern yang didominasi corak Eropa... 132
Gambar 133. Beberapa Ragam hias modern flora yang diterapkan pada batik ... 132
Gambar 134. Beberapa Ragam hias modern kreatifitas yang diterapkan pada batik ... 132
Gambar 135. Beberapa pengembangan ragam hias tradisional yang diterapkan ada batik ... 133
Gambar 136. Macam-macam bentuk isen-isen ... 134
Gambar 140. Beberapa ragam hias pengembangan modern yang diterapkan
pada keramik Loroblonyo ... 138
Gambar 141. Motif-motif hias ornamen geometris ... 140
Gambar 142. Motif ragam hias geometris diterapkan pada kayu ... 140
Gambar 143. Ragam hias geometris (motif parang) diterapkan pada kain ... 141
Gambar 144.Ornamen yang diterapkan padabahan keras yaitu kayu ... 141
Gambar 145.Ornamen yang diterapkan pada bahan keras yaitu batu ... 142
Gambar 146.Ornamen yang diterapkan pada bahan lunak yaitu kain ... 142
Gambar 147. Pengembangan ragam hiassecara realis ... 143
Gambar 148. Stilirisasi bentuk ikan ... 144
Gambar 149. Stilirisasi bentuk tumbuhan ... 144
Gambar 150. Stilirisasi manusia dan binatang ... 144
Gambar 151. Pengembangan secara kreasi ... 145
Gambar 152. Beberapa pola motif daun yang dapat dikembangkan dalam ragam hias organis yang diterapkan pada bahan kayu atau logam ... 146
Gambar 153. Beberapa pola motif bunga, melati, cempaka mulya, seruni dan teratai yang dapat dikembangkan dalam ragam hias organis ... 147
Gambar 154. Beberapa pengembangan bentuk motif yang biasa diproses dengan teknik ukir ... 147
Gambar 155. Ragam hias organis diterapkan pada kayu ... 148
Gambar 156. Ragam hias organis diterapkan pada kain... 148
Gambar 157. Berbagai ragam hias organis yang dapat dikembangkan ... 150
Gambar 158. Ragam hias organis yang diterapkan pada kain untuk bahan sandang ... 151
Gambar 159. Pengebangan motif daun ... 153
Gambar 160. Pengembangan bentuk bunga ... 153
Gambar 161. Beberapa contoh ragam hias organis dikembangkan ... 155
Gambar 205. Garis zig-zag (atas dasar ini di Jawa dikenal juga ragam hias
tumpal), relung atau alur pilin, meander, garis-garis silang dan
beberapa jenis lainnya. ... 159
Gambar 206. Beberapa motif hias untuk hiasan pinggir berbagai ragam hias sebagai hiasan pinggir ... 162
Gambar 207. Ragam hias manusia dan binatang sebagai hiasan pinggir ... 162
Gambar 208. Ragam hias binatang sebagai hiasan pinggir pada bagian sandaran kursi shofa, belum difinishing, bahan kayu, teknik diukir ... 162
Gambar 209. Penerapan ragam hias di bagian pinggir bawah pada pigura ... 163
kaca cermin, bahan kayu, teknik ukir, finishing cat ... 163
Gambar 210. Penerapan ragam hias di bagian pinggir bawah dudukan kursi,bahan kayu, teknik ukir, finishing cat ... 163
Gambar 211. Penerapan ragam hias dibagian pinggir atas padaTempat tidur, bahan kayu, belum difinishing ... 163
Gambar 212. Beberapa motif hias untuk hiasan bidang ... 166
Gambar 213. Penerapan ragam hias pada kain dengan teknik batik ... 167
Gambar 214. Penerapan ragam hias pada kain dengan teknik batik ... 167
Gambar 213. Penerapan ragam hias pada bidang, perisai suku Asmat Irian, bahan kayu ... 167
Gambar 215. Ragam hias yang disajikan pada bidang untuk hiasan dinding, bahan kayu, teknik ukir datar ... 168
Gambar 217. Ragam hias sebagai unsur estetis, bahan kain teknik batik ... 170
A. Latar Belakang
Modul ini disusun untuk membantu guru dan tenaga kependidikan
meningkatkan kompetensinya, terutama kompetensi profesional dan
kompetensi pedagogik di bidang seni Budaya, khususnya seni rupa.
Modul tersebut digunakan sebagai sumber belajar (learning resources)
dalam kegiatan pembelajaran tatap muka dan/atau pembelajaran jarak
jauh.
Modul diperuntukkan bagi peningkatan kompetensi profesional dan
pedagogik guru pada mata pelajaran Seni Budaya Bidang seni Rupa di
SMP. Modul ini juga memuat contoh-contoh dan latihan-latihan yang
relevan sehingga peserta diklat dapat menerapkan di lingkungan
kerjanya; Dalam modul ini peserta diklat akan mempelajari tentang
jenis-jenis ragam hias, dan teknik pembuatan ragam hias. Benda-benda atau
karya motif ragam hias dibuat orang dengan penguasaan keterampilan,
mulai dari keterampilan yang sederhana sampai pada keterampilan yang
rumit. Untuk membuat motif ragam hias dibutuhkan penguasaan prosedur
dan penguasaan proses pembuatan. Motif ragam hias dibuat dengan
menggunakan tangan secara langsung, alat-alat sederhana, sampai pada
alat-alat mekanik menggunakan penggerak mesin atau listrik.
Menguasai teknik dalam proses pembuatan motif ragam hias dibutuhkan
beberapa waktu. Beberapa teknik membuat motif ragam hias berkaitan
erat dengan bahan yang digunakan dan dimanfaatkan. Masing-masing
bahan satu dengan yang lain berbeda teknik yang digunakan. Beberapa
bahan baku yang digunakan dalam pembuatan motif raga hias adalah;
kayu, kulit, batu, kain, logam dan masih banyak bahan yang dapat
digunakan. Terkait dengan bahan juga tidak dapat terlepas dengan
peralatan yang digunakan dan teknik serta cara yang dilakukan.
Modul ini terdiri dari lima kegiatan belajar. Kegiatan belajar pertama akan
menguraikan tentang sejarah menggambar, definisi menggambar, serta
perbedaan menggambar dengan melukis yang perlu dipahami peserta
diklat sebagai pengantar. Kegiatan belajar ke dua adalah pengetahuan
mengenai perspektif, kegiatan belajar ke tiga mengenai teknik
menggambar benda alam geometris dan organis meliputi teknik kering
dan basah, ke empat akan menguraikan tentang prosegur menggambar
benda alam geometris dan kegiatan ke lima akan menguraikan tentang
prosedur menggambar benda alam organis sesuai dengan karakter objek
dalam teknik kering dan basah.
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat:
1. Menguraikan fungsi dan manfaat ragam hias
2. Menguraikan corak, teknik, warna, dan bahan dalam menggambar
ragam hias
3. Mengembangkan motif hias corak geometris maupun organis
4. Menciptakan motif hias corak geomatrls maupun organis
5. Menerapkan motif hias pada berbagai bahan sesuai dengan fungsi
benda
C. Peta Kompetensi
Kompetensi Guru Mata pelajaran Seni Budaya SMP adalah sebagai
berikut:
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
(mencakup materi yang bersifat konsepsi, apresiasi dan
kreasi/rekreasi) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran seni
budaya.
2. Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yng
Modul ini secara khusus mempelajari tentang seni rupa, khususnya
mengenai pengetahuan tentang teknik menggambar ragam hias serta
prosedur menggambar ragam hias dengan disertai tahapan-tahapan
menggambar yang berurutan agar mudah diikuti oleh peserta diklat.
Adapun peta kompetensi modul menggambar ragam hias ini sebagai
berikut:
Materi modul ini terdiri atas:
1. Materi kegiatan pembelajaran 1. Fungsi dan Manfaat Ragam Hias
2. Materi Kegiatan 2. Corak, Teknik, Warna, Dan Bahan Dalam
Menggambar Ragam Hias
3. Materi Kegiatan 3. Mengembangkan motif hias corak geometris
maupun organis
4. Materi Kegiatan 4. Menciptakan motif hias corak geomatrls maupun
organis
5. Materi Kegiatan 5 Menerapkan motif hias pada berbagai bahan sesuai
dengan fungsi benda
Jenis Ragam Hias Penerapan Ragam Hias
Unsur Seni Rupa Geometris,Organis/ Naturalis Kain, Kayu, Batu, Logam, Kulit, Keramik, Bambu
FUNGSI DAN MANFAAT RAGAM HIAS
D. Saran Cara Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan
teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul
yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai
sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai
bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling
berkaitan.
4. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji
kompetensi. Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur
tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi dalam modul
ini. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda
dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam
modul ini.
5. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada
dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru anda.
6. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan
benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses
pekerjaan.
7. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti.
Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
8. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang
singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah
mempelajari modul ini.
9. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada pembimbing.
10. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk
FUNGSI DAN MANFAAT RAGAM HIAS
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan peserta diklat dapat:
1. Memahami berbagai fungsi dan manfaat ragam hias.
2. Memahami garis, bidang dan tekstur dalam menggambar ragam hias
3. Memahami jenis-jenis ragam hias.
4. Memahami penerapan ragam hias pada berbagai bahan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai fungsi dan manfaat ragam
hias
2. Peserta diklat dapat menjelaskan garis, bidang dan tekstur dalam
menggambar ragam hias.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan jenis-jenis ragam hias
4. Peserta diklat dapat menjelaskan penerapan ragam hias pada
berbagai bahan.
TEKNIK BASAH Manfaat ragam hias
FUNGSI DAN MANFAAT RAGAM HIAS
Fungsi ragam hias
C. Uraian Materi
Uraian materi terdapat pada lampiran 1
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskan
pada pengamatan karya-karya gambar ragam hias atau gambar
ornamen, baik ragam hias atau ornamen geometris maupun organis
atau naturalis. Pengamatan ini perlu dilakukan oleh peserta diklat
agar dapat melatih kepekaan indra mata serta kepekaan rasa
sehingga dapat membuat karya ragam hias gambar ornamen yang
mencerminkan kreativitas. Berikut adalah kegiatan mengamati yang
harus dilakukan.
1) Mengamati beberapa jenis garis antara lain garis lurus,
lengkung, melingkar, diagonal, vertikal, horizontal dan lain
sebagainya.
2) Mengamati beberapa jenis tekstur antara lain tekstur halus,
semu, kasar dan lain sebagainya.
3) Mengamati warna yang digunakan dalam menggambar ragam
hias.
4) Mengamati karya gambar ragam hias geometris yang
diterapkan pada berbagai bahan seperti, kayu, kain, logam,
keramik, kulit dan lain sebagainya.
5) Mengamati karya gambar ragam hias organis maupun naturalis
yang diterapkan pada berbagai bahan seperti kayu, kain,
logam, kulit dan lain sebagainya.
b. Menanya
1) Menanyakan kepada ahli tentang jenis-jenis garis yang digunakan
untuk membuat karya gambar ragam hias.
2) Menanyakan kepada ahli tentang jenis-jenis tekstur antara lain
tekstur halus, semu, kasar dan lain sebagainya.
3) Menanyakan kelebihan dan kelemahan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat karya gambar ragam hias geometris
yang diterapkan pada berbagai bahan seperti, kayu, kain, logam,
keramik, kulit dan lain sebagainya.
4) Menanyakan kelebihan dan kelemahan bahan dan alat yang
digunakan untuk membuat karya gambar ragam hias organis
maupun naturalis yang diterapkan pada berbagai bahan seperti,
kayu, kain, logam, kulit dan lain sebagainya.
5) Mencatat semua hasil yang telah diperoleh
E. Rangkuman
1. Ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ”ornare” yang
berarti hiasan atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen terdiri dari
berbagai jenis motif dan motif-motif itulah yang digunakan sebagai
penghias sesuatu yang ingin kita hiasi. Oleh karena itu motif adalah
dasar untuk menghias sesuatu ornamen.
2. Ornamen dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau benda,
sehingga benda tersebut menjadi indah, hal ini dapat kita lihat pada
hiasan kulit buku, piagam, kain batik, tempat bunga dan
barang-barang lainnya.
3. Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis seperti garis lurus,
garis patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan
sebagainya yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam
bentuk yang beraneka ragam coraknya.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony),
F. Latihan/Kasus/Tugas
Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti
setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi,
tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah
disediakan.
1. Jelaskan mengenai ornamen atau ragam hias!
2. Jelaskan perbedaan ornamen dengan motif !
3. Jelaskan perbedaan antara ragam hias geometris dan organis atau
CORAK, TEKNIK, WARNA, DAN BAHAN DALAM
MENGGAMBAR RAGAM HIAS
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini diharapkan peserta diklat dapat :
1. Memahami berbagai corak dalam menggambar ragam hias.
2. Memahami berbagai teknik dalam menggambar ragam hias
3. Memahami berbagai warna dalam menggambar ragam hias
4. Memahami berbagai bahan dalam menggambar ragam hias
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai corak dalam menggambar
ragam hias
2. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai teknik dalam menggambar
ragam hias
3. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai warna dalam menggambar TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK
Teknik Warna
CORAK, TEKNIK, WARNA, DAN BAHAN DALAM MENGGAMBAR
RAGAM HIAS
Corak
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
4. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai bahan dalam menggambar
ragam hias.
C. Uraian Materi
Uraian materi terdapat pada Lampiran 2
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini
difokuskan pada pengamatan karya-karya gambar ragam hias,
yang dibuat pada berbagai bahan seperti kayu, keramik, kain dan
lain sebagainya. Pengamatan ini perlu untuk dilakukan oleh
peserta diklat agar dapat melatih kepekaan indra mata serta
kepekaan rasa untuk dapat membuat karya gambar ragam hias
yang mencerminkan kreativitas. Berikut adalah kegiatan
mengamati yang harus dilakukan.
a. Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai corak
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya.
b. Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai warna
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya.
c. Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai teknik
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya.
2.
Menanya
a. Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai corak pada berbagai bahan seperti, kayu, logam,
keramik, kain dan lain sebagainya.
b. Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai warna pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya
c. Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai teknik pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya.
d. Mencatat semua hasil yang telah diperoleh
E. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara menggambar dengan meniru
obyek dan dapat menggubah atau menstilasi bentuk.
2. Obyek gambar bentuk dapat berupa benda-benda mati, flora, fauna,
manusia atau alam benda.
3. Di dalam menggambar ragam hias terdapat bentuk geometris , organis
(non geometris), dan dapat menstilasi.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony),
penekanan, irama (rhytm), proporsi (proportion).
F. Latihan/Tugas/Kasus
Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti
setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas
tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah
disediakan.
1. Sebutkan macam-macam bentuk benda yang dapat dijadikan obyek
dalam menggambar ragam hias!
2. Jelaskan warna primer dan warna sekunder !
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3.
MENGANALISA MOTIF RAGAM HIAS TRADISIONAL
DAN MODERN
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan peserta diklat
dapat:
1. Memahami dan mampu mendefinisikan ragam hias tradisional
2. Memahami dan mampu mendefinisikan ragam hias modern
3. Memahami fungsi ragam hias tradisional dan modern.
4. Memahami ciri-ciri ragam hias tradisional dan modern.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat dapat menjelaskan definisi ragam hias tradisional
2. Peserta diklat dapat menjelaskan definisi ragam hias modern TEKNIK
BASAH
MODERN
MEDIA DAN ALAT MEDIA DAN ALAT
MENGANALISA MOTIF RAGAM HIAS TRADISIONAL DAN MODERN
TRADISIONAL
3. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai fungsi ragam hias
tradisional dan modern
4. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai ciri-ciri ragam hias
tradisional dan modern.
C. Uraian Materi
Uraian Materi terdapat pada Lampiran 3
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskan
pada pengamatan karya-karya gambar ragam hias, yang dibuat
pada berbagai bahan seperti kayu, keramik, kain dan lain
sebagainya yang bercorak tradisional dan modern.
Pengamatan ini perlu untuk dilakukan oleh peserta diklat agar dapat
melatih kepekaan indra mata serta kepekaan rasa sehingga
membuat karya gambar ragam hias yang mencerminkan
kreativitas. Berikut adalah kegiatan mengamati yang harus
dilakukan.
1) Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai corak
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya yang bernuansa tradisonal dan modern.
2) Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai warna
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya yang bernuansa tradisional dan modern.
3) Mengamati karya gambar ragam hias dengan berbagai teknik
pada berbagai bahan seperti, kayu, logam, keramik, kain dan
lain sebagainya yang bernuansa tradisional dan moden.
b. Menanya
1) Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai corak pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya yang bernuansa
tradisional dan modern.
2) Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai warna pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya yang bernuansa
tradisional dan modern
3) Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
dengan berbagai teknik pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya yang bernuansa
tradisional dan modern.
4) Mencatat semua hasil yang telah diperoleh
E. Latihan/Kasus/Tugas
Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti
setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas
tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah
disediakan.
1. Sebutkan macam-macam bentuk benda yang dapat dijadikan obyek
dalam menggambar ragam hias tradisional maupun modern!
2. Jelaskan warna yang mendukung ragam hias tradisional dan modern !
3. Jelaskan perbedaan ragam hias tradisional dengan ragam hias
modern!
F. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara mengambar dengan meniru
obyek dan dapat merubah atau menstilasi bentuk.
2. Obyek gambar ragam hias dapat berupa benda-benda mati, flora,
3. Di dalam menggambar ragam hias terdapat bentuk geometris, organis
(non geometris), dan dapat menstilasi.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony),
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4.
MENGEMBANGKAN MOTIF HIAS CORAK
GEOMETRIS DAN ORGANIS
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan peserta diklat dapat :
1. Memahami motif hias geometris
2. Memahami motif hias organis
3. Memahami karakteristik motif hias geometris
4. Memahami karakteristik motif hias organis
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai teknik dalam
mengembangkan motif hias geometris
2. Peserta diklat dapat menjelaskan berbagai teknik dalam
mengembangkan motif hias organis
3. Peserta diklat dapat menjelaskan karakteristik motif hias geometris
4. Peserta diklat dapat menjelaskan karakteristik motif hias organis Organis
MENGEMBANGKAN MOTIF HIAS CORAK GEOMETRIS DAN ORGANIS
Geometris
C. Uraian Materi
Uraian materi terdapat pada lampiran 4
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskan
pada pengamatan karya-karya gambar ragam hias geometris
maupun organis yang dibuat pada berbagai bahan seperti kayu,
keramik, kain dan lain sebagainya. Pengamatan ini perlu dilakukan
oleh peserta diklat agar dapat melatih kepekaan indra mata serta
kepekaan rasa sehingga dapat membuat karya gambar ragam hias
geometris maupun organis yang mencerminkan kreativitas. Berikut
adalah kegiatan mengamati yang harus dilakukan.
1) Mengamati karya gambar ragam hias geometris dan
pengembangannya dengan penerapan pada berbagai bahan
seperti, kayu, logam, keramik, kain dan lain sebagainya.
2) Mengamati karya gambar ragam hias organis dan
pengembangannya dengan penerapan pada berbagai bahan
seperti, kayu, logam, keramik, kain dan lain sebagainya.
3) Mengamati karya gambar ragam hias geometris maupun organis
dengan berbagai teknik pada berbagai bahan seperti, kayu,
logam, keramik, kain dan lain sebagainya.
4) Mencatat hasil pengamatan
b. Menanya
1) Menanyakan kepada ahli tentang karya gambar ragam hias
geometris dengan pengembangannya pada berbagai bahan
seperti, kayu, logam, keramik, kain dan lain sebagainya.
E. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara menggambar dengan meniru
obyek dan dapat menggubah atau menstilasi bentuk yang sesuai
dengan penerapan bahan dan fungsinya
2. Obyek gambar ragam hias dapat berupa benda-benda mati, flora,
fauna, manusia atau alam benda.
3. Di dalam menggambar ragam hias terdapat bentuk geometris, organis
(non geometris), dan dapat menstilasi.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony),
penekanan, irama (rhytm), proporsi (proportion).
F. Latihan/Tugas/Kasus
Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti
setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas
tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah
disediakan.
1. Sebutkan macam-macam bahan yang dapat dijadikan media dalam
menggambar ragam hias!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5.
MENERAPKAN MOTIF HIAS PADA BERBAGAI
BAHAN SESUAI DENGAN FUNGSI BENDA
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 5 ini diharapkan peserta diklat
dapat:
1. Memahami penerapan motif hias pada bagian tepi atau pinggir suatu
benda atau karya seni.
2. Memahami penerapan motif hias pada permukaan bidang suatu benda
atau karya seni.
TEKNIK MENGGAMBAR BENTUK
TEKNIK BASAH Diterapkan pada
permukaan bidang
Sebagai inti atau bagian yang berdiri sendiri dan merupakan unsur estetis
Media dan Alat Media dan Alat Media dan Alat
MENERAPKAN MOTIF HIAS PADA
BERBAGAI BAHAN SESUAI
DENGAN FUNGSI BENDA
Menghias bagian tepi /pinggir suatu benda atau karya.
5. Memahami penerapan motif hias sebagai inti atau bagian yang berdiri
sendiri dan merupakan unsur estetis.
6. Memahami penerapkan motif hias pada berbagai bahan sesuai
dengan fungsi benda
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat dapat menjelaskan penerapan motif hias pada bagian
tepi atau pinggir suatu benda atau karya seni.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan penerapan motif hias pada
permukaan bidang suatu benda atau karya seni.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan penerapan motif hias sebagai inti
atau bagian yang berdiri sendiri dan merupakan unsur estetis.
4. Peserta diklat dapat menjelaskan penerapan motif hias pada berbagai
bahan sesuai dengan fungsi benda.
C. Uraian Materi
Uraian materi terdapat pada lampiran 5
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskan
pada pengamatan karya-karya gambar motif hias pada berbagai
bahan sesuai dengan fungsi benda. Pengamatan ini perlu dilakukan
oleh peserta diklat agar dapat melatih kepekaan indra mata serta
kepekaan rasa sehingga dapat membuat karya gambar motif hias
yang mencerminkan kreativitas. Berikut adalah kegiatan mengamati
yang harus dilakukan.
1) Mengamatii penerapan motif hias pada bagian tepi atau pinggir
suatu benda atau karya.
2) Mengamati penerapan motif hias pada permukaan bidang
3) Mengamati penerapan motif hias sebagai inti atau bagian yang
berdiri sendiri dan merupakan unsur estetis.
4) Mengamati penerapkan motif hias pada berbagai bahan sesuai
dengan fungsi benda
5) Mencatat hasil pengamatan
b. Menanya
1) Menanyakan kepada ahli tentang penerapan motif hias pada
bagian tepi atau pinggir suatu benda atau karya seni.
2) Menanyakan kepada ahli tentang penerapan motif hias pada
permukaan bidang suatu benda atau karya seni.
3) Menanyakan penerapan motif hias sebagai inti atau bagian
yang berdiri sendiri dan merupakan unsur estetis.
4) Menanyakan penerapkan motif hias pada berbagai bahan
sesuai dengan fungsi benda
5) Mencatat semua hasil yang telah diperoleh
E. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara menggambar dengan meniru
obyek dan dapat menggubah atau menstilasi bentuk yang sesua
dengan penerapan bahan dan fungsinya
2. Obyek gambar ragam hias dapat berupa benda-benda mati, flora,
fauna, manusia atau alam benda.
3. Di dalam menggambar ragam hias terdapat bentuk geometris, organis
(non geometris), dan dapat menstilasi.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi:
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony),
F. Latihan/Tugas/Kasus
Dalam tes ini setiap peserta diklat perlu membaca dengan cermat dan
teliti setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi di
atas tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah
disediakan.
1. Sebutkan macam-macam bahan yang dapat dijadikan obyek dalam
menggambar ragam hias!
Benda-benda atau karya-karya ornamen dibuat dengan penguasaan
keterampilan, mulai dari keterampilan yang sederhana sampai pada keterampilan
yang rumit. Disamping itu juga untuk membuat ornamen atau ragam hias
dibutuhkan penguasaan prosedur dan penguasaan proses. Ornamen atau ragam
hias dibuat dengan menggunakan tangan secara langsung, alat-alat sederhana,
sampai pada alat-alat mekanik.
Dalam modul ini diperkenalkan berbagai jenis ornamen dari berbagai daerah,
dari berbagai jenis bahan-bahan yang dapat pergunakan dalam pembuatan
ornamen, mulai dari bahan yang lunak sampai pada bahan yang keras buatan
maupun alami, dari primitif, klasik, tradisional, sampai pada kreasi atau modern.
Disamping itu disampaikan juga teknik-teknik yang berkaitan dengan cara
pembuatan dan juga mengenai pengetahuan bahan yang digunakan dalam
pembuatan ornamen atau ragam hias.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memilki kemampuan
berkarya ornamen atau ragam hias dengan pemahaman yang memadai
terhadap kemampuan teknis, bahan dan terhadap alat yang digunakan.
Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti setiap butir
soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas tulislah jawabannya
pada lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
1. Jelaskan apa yang disebut ornamen atau ragam hias!
a. Ornamen atau ragam hias menghias sesuatu pada bidang atau benda,
b. Ornamen adalah menghias
c. Ornamen adalah hiasan
d. Ornamen adalah dihias
2. Apa yang disebut motif?
a. Motif adalah bentuk dasar untuk menghias suatu bidang
b. Motif adalah bentuk hiasan
c. Motif adalah hiasan
d. Motif adalah dasar hiasan pada bidang
3. Apa yang saudara ketahui tentang ragam hias geometris ?
a. Ragam hias geometris adalah ragam hias yang mempunyai bentuk
beraturan
b. Ragam hias yang mempunyai bentuk berulang-ulang
c. Ragam hias yang matematis
d. Ragam hias yang matematis dan diulang-ulang
4. Sebutkan macam-macam bentuk benda yang dapat dijadikan objek dalam
menggambar ragam hias kecuali...?
a. Benda geometris
b. Benda organis
c. Benda naturalis
d. Benda formalis
5. Jelaskan warna primer .
a. Warna dasar yaitu ungu, merah. Hijau
b. Warna dasar yaitu merah, biru dan kunin
c. Warna dasar yaitu merah, putih dan kuning
d. Warna dasar yaitu kuning, hijau dan ungu
6. Jelaskan benda naturalis?
a. Benda yang tidak beraturan
b. Benda yang ada disekitar kita
c. Benda yang mempunyai bentuk beraturan
d. Benda yang alami
7. Apa yang saudara ketahui mengenai fungsi motif
a. Sebagai penghias
b. Sebagai hiasan
c. Sebagai perhiasan
d. Sebagai perias
8. Apa yang dimaksud dengan ragam hias tradisional
a. Ragam hias yang dibuat masyarakat yang dilakukan sejak lama dan
masih dibuat sampai sekarang
b. Ragam hias yang dibuat oleh masyarakat yang sudah sejak lama dan
masih dibuat dan dapat dikembangkan
c. Ragam hias yang dibuat oleh masyarakat yang dilakukan sudah sejak
lama
d. Ragam hias yang dibuat oleh masyarakat yang dilakukan sudah sejak
lama dan masih dibuat dan dapat dikembangkan sampai sekarang.
9. Jelaskan tentang ragam hias modern
a. Ragam hias modern adalah merupakan pengembangan dari ragam hias
tradisional geometris dan naturalis.
b. Ragam hias modern adalah merupakan pengembangan dari ragam hias
tradisional dan klasik
c. Ragam hias modern adalah merupakan pengembangan dari ragam hias
tradisional, klasik dan dari berbagai sumber serta kreativitas pencipta.
10. apa saja fungsi ragam hias yang saudara ketahui, kecuali
a. Fungsi ragam hias sebagai konstruksi
b. Fungsi ragam hias sebagai penghias
c. Fungsi ragam hias sebagai simbol
d. Fungsi ragam hias sebagai ekonomi
11. Dari sekian pernyataan tentang garis adalah benar kecuali.
a. Garis adalah deretan atau kumpulan dari titik-titik yang berhimpit dan
memanjang
b. Garis adalah deretan serta kumpulan dan bentuk masa
c. Garis adalah suatu hasil goresan yang disebut garis nyata, batas atau
limit suatu benda, batas sudut ruang, batas warna, bentuk massa.
d. Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar serta memiliki
dimensi memanjang dan punya arah.
12. Dari beberapa teknik perwujudan ragam hias mana yang tidak sesuai?
a. Teknik realis atau naturalis
b. Teknik konstruksi
c. Teknik Stilirisasi atau gubahan
d. Teknik Kombinasi atau kreasi
13. Apa yang disebut dengan warna skunder?
a. Warna skunder adalah warna hasil percampuran warna primer yaitu,
hijau, oranye dan ungu atau violet
b. Warna skunder adalah warna hasil percampuran warna primer yaitu,
merah, oranye dan ungu atau violet
c. Warna skunder adalah warna hasil percampuran warna primer yaitu,
hijau, kuning dan ungu atau violet
d. Warna skunder adalah warna hasil percampuran warna primer yaitu, biru,
oranye dan ungu atau violet
14. Macam-macam bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan ragam hias
adalah:
a. Bahan keras alami; Beberapa jenis batu, beberapa jenis kayu, dan lain
sebagainya
b. Bahan keras buatan; Beberapa jenis logam seperti besi, kuningan,
c. Bahan lunak alami; beberapa jenis tanah liat
d. Bahan lunak buatan; beberapa jenis daun-daunan
15. Penerapan ragam hias geometris dan organis pada benda fungsional,
antara lain adalah:
a. Ragam hias geometris dan organis yang dipakai untuk menghias bagian
tepi atau pinggir suatu benda atau karya.
b. Ragam hias geometris dan organis yang diterapakan pada permukaan
bidang suatu benda atau karya.
c. Ragam hias geometris dan organis sebagai pelengkap kegiatan
pembangunan arsitektural
d. Ragam hias geometris dan organis sebagai inti atau bagian yang berdiri
sendiri dan merupakan unsur estetis, biasanya dalam bentuk ornamen
arsitektural.
16. Jenis-jenis ragam hias antara lain adalah
a. Ragam hias primitif
b. Ragam hias kreatif
c. Ragam hias tradisional
d. Ragam hias klasik
17. Ragam hias klasik ini adalah ragam hias yang dibuat oleh masyarakat
pendahulu yang telah mengalami proses panjang dan telah mencapai pada
puncak estetisnya. Ragam hias daerah yang telah mencapai puncaknya
adalah:
a. Jakarta
b. Jepara
c. Yogyakarta
d. Surakarta
18. Ragam hias naturalis adalah ragam hias yang mengambil dari unsur-unsur
dari;
a. Flora dan fauna
b. Gubahan atau stilasi dari flora dan fauna
c. Pengembangan dari flora dan fauna
19. Ragam hias tradisional adalah ragam hias yang berkembang
ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan
dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi
kehidupan, dari masa ke masa yang bersifat antara lain yaitu,
a. Kolektif fungsional
b. Kreatif inovatif
c. Sportif
b. Ekonomis
20. Proses dan terciptanya Ragam hias modern terkadang bertolak atau tidak
mengambil inspirasi dari seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil
inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga karya yang tercipta
merupakan cerminan pribadi senimannya. Ragam hias yang ini merupakan
hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah
tradisi, klasik atau primitif. Ragam hias ini bersifat individu. Bagaimana
menurut pendapat saudara?
a. Tidak setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
Bentuk : Wujud fisik yang dapat dilihat dan terbentuk dari
berbagai elemen/unsur bentuk
Desain : Sebuah rancangan/seleksi atau aransemen dari
elemen formal karya seni
Kreatif : Daya cipta
Motif : Pola; corak
Motif merupakan desain yang dibuat dari bagian-
bagian bentuk, berbagai macam garis atau
elemen-elemen yang terkadang begitu kuat
dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi alam dan
benda dengan gaya dari ciri khas tersendiri.
Ornament : Hiasan yang dibuat (dengan digambar, dipahat
maupun cetak) untuk mendukung meningkatkan
kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya
seni
Teknik : Cara sistematik membuat atau mengerjakan
sesuatu
Teknik tempel : Teknik dekorasi dengan menempel bahan
lempung atau bahan lainnya yang bukan lempung
pada bodi
Teknik toreh/gores :Teknik dekorasi dengan menorah atau menggores
pada bodi atau ornamen yang diterapkan
Teknik cukil/ukir :Teknik dekorasi dengan mencukil/mengukir pada
bodi atau ornamen yang diterapkan
Teknik kuas : Teknik dekorasi dengan menguas bahan warna
cat pada bodi atau ornamen yang diterapkan
Tekstur : Nilai raba suatu permukaan yang terdiri dari
tekstur kasar dan halus
Swastika : Motif hias berbentuk dasar huruf Z yang saling
berlawanan
Pilin : Salah satu ragam hias yang memiliki bentuk dasar
huruf S
Meander : Ragam hias dengan bentuk dasar huruf T
Garis : Suatu hasil goresan yang disebut garis nyata ,
batas atau limit suatu benda, batas sudut ruang,
batas warna, bentuk massa, rangkaian
Warna : Merupakan getaran atau gelombang yang diterima
indera penglihatan manusia yang berasal dari
Atisah. 1991. Dasar-Dasar Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Achjadi, Judi. 2009. Exquisite Indonesia Kriya Nusantara Nan Elok. Jakarta: DEKRANAS.
Adrisijanti, Inajati dan Musadad. 2007. Kriyamika Melacak Akar dan
Perkembangan Kriya. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada.
Affendi, Yusuf. 1987. SeniTenun. Jakarta: CV Tunggal Ika.
Djelantik, A. A. M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia dan The Ford Foundation.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-4. 2008. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kartika, Soni. 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2010. Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: Dicti Art Lab & Djagad Art House Yogyakarta & Bali.
Sachari, Agus dan Sunarya, Yan Yan. 2002. Sejarah dan Perkembangan
Desain & Dunia Kesenirupaan. Bandung: ITB.
Lampiran 1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 - Fungsi dan Manfaat
Ragam Hias
Ragam hias atau ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
”ornare” yang artinya hiasan atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen itu
sendiri terdiri dari berbagai jenis motif dan motif-motif itulah yang digunakan
sebagai penghias sesuatu yang ingin kita hiasi. Oleh karena itu motif adalah
dasar untuk menghias sesuatu ornamen. Ragam hias atau ornamen
dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau benda, sehingga benda
tersebut menjadi indah seperti yang kita lihat pada hiasan kulit buku, piagam,
kain batik, tempat bunga dan barang-barang lainnya.
Di Indonesia ragam hias sudah ada sejak zaman primitif, tradisional, klasik
hingga sekarang, berkembang terus menerus tanpa batas. Pembuatan
ragam hias merupakan kebutuhan manusia setelah kebutuhan-kebutuan
dasar yang lain terpenuhi. Disamping itu pembuatan ragam hias seringkali
dikaitkan dengan kepercayaan atau agama tertentu pada masyarakat atau
komunitas penciptanya, sehingga ragam hias dalam kelompok masyarakat
mempunyai makna simbolis dan nilai tertentu yang terkait dengan
kebudayaannya. Sedangkan pembuatan ragam hias dapat berupa susunan
garis lurus, garis patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran
serta dapat juga diambil dari motif atau bentuk benda dari alam sekitar
berupa flora dan fauna.
Ragam hias biasanya dibuat berdasarkan selera atau pesanan, dan bisa jadi
merupakan karakteristik penciptanya, hal tersebut didukung oleh latar
belakang penciptanya. Menurut Suhersono (2005: 13) motif merupakan
desain yang dibuat dari bagian-bagian bentuk, berbagai macam garis atau
elemen-elemen yang terkadang begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk-bentuk
stilasi alam dan benda dengan gaya dan ciri khas tersendiri. Setiap motif
dibuat dengan berbagai bentuk dasar atau berbagai macam garis, misalnya
garis berbagai segi (segi tiga atau segi empat), garis ikal atau spiral,
melingkar, berkelok-kelok (horizontal atau vertikal), garis yang berpilin-pilin
yang serasi, garis tegak, garis miring dan sebagainya. Menurut Susanto
(2011: 267) motif adalah pola, corak, ragam, atau elemen yang berbeda
antara satu dengan yang lain.
1. Jenis-jenis Ragam Hias
a. Ragam hias zaman Primitif
Gambar 1. Binatang-binatang yang digambarkan manusia primitif. (Man in the Primitive world)
Pada zaman tersebut, masyarakat primitif menggambarkannya pada
dinding-dinding gua tempat tinggal mereka. Hal ini dilakukan terkait
dengan kepercayaan dan simbolisme yang mereka yakini dan
percayai.
b. Ragam hias tradisional
Ragam hias tradisional adalah ragam hias yang dibuat oleh
masyarakat atau sekelompok masyarakat tertentu yang dilakukan
sudah sejak lama dan masih dibuat dan dapat dikembangkan sampai
sekarang. Ragam hias tersebut dibuat dengan bahan tertentu yang
disesuaikan dengan fungsinya serta dikerjakan oleh masyarakat itu
sekitarnya (flora, fauna), kemudian dikembangkan maupun distilasi
atau digubah.
Gambar 2. Motif ragam hias tradisonal diambil dari tumbuhan yang sudah dikembangkan
Demikian ragam hias tradisional terus berkembang sesuai dengan
tuntutan masyarakat pengguna maupun masyarakat pencipta, seiring
dengan berjalannya waktu dan bergesernya kebutuhan kehidupan.
Penerapan ragam hias tradisional terdapat pada bahan kayu, kulit,
batu, kain, keramik, logam dan bahan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan.
c. Ragam hias klasik
Ragam hias klasik ini adalah ragam hias yang dibuat oleh
masyarakat pendahulu yang telah mengalami proses panjang dan
telah mencapai pada puncak estetisnya sehingga tidak memerlukan
pengembangan lagi, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
dikembangkan. Namun demikian tetap harus memperhatikan pakem
atau pedoman yang sudah menjadi karakter motif tersebut.
Gambar 4. Ragam hias klasik dari Jepara dibuat dengan menggunakan bahan kayu
d. Ragam hias modern
yang menjadi acuan adalah nilai estetis dan memenuhi selera pasar
atau konsumen. Penciptaan ragam hias modern seringkali
mengambil dari berbagai sumber. Penerapan ragam hias ini tidak
terbatas pada bahan-bahan tertentu yang telah ada tetapi sudah
pada mengkombinasikan bahan.
Gambar 5. Ragam hias modern
Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis seperti: garis lurus,
garis patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan
sebagainya yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam
bentuk yang beraneka ragam coraknya.
Dalam penggunaannya ornamen atau ragam hias tersebut ada yang
hanya berupa satu motif saja, dua motif atau lebih, pengulangan motif,
kombinasi motif dan ada pula yang”distilasi” atau digayakan.
c. Ragam hias geometris
Ragam hias geometris adalah ragam hias yang menggunakan bentuk
dan unsur-unsur garis, seperti garis lurus, lengkung, zig zag, spiral,
dan juga memanfaatkan berbagai bidang seperti segi tiga, segi empat,
persegi panjang, lingkaran, dan bentuk lainnya yang kesemua itu
sebagai bentuk motif dasarnya.
Ragam hias geometris merupakan motif tertua dalam ornamen karena
sudah dikenal sejak jaman prasejarah. Motif geometris berkembang
dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang-ulang dari yang
sederhana sampai dengan pola yang rumit. Ragam hias geometris,
flora, dan fauna banyak diterapkan pada kain tenun, kain batik, kain
sulam, kain bordir, bangunan rumah, candi-candi, ukiran, perabotan
rumah tangga, kerajinan tangan, dan sebagainya. Berikut ini beberapa
motif dasar ragam hias geometris nusantara :
1) Swastika
Swastika adalah motif hias berbentuk dasar huruf Z yang saling
berlawanan.
Gambar 8. Swastika berganda
2) Pilin
Pilin adalah salah satu ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf
S. Kemudian dalam variasinya juga dapat berbentuk SS (pilin
ganda).
Gambar 9. Motif hias pilin dan pilin berganda
3) Meander
Meander merupakan ragam hias dengan bentuk dasar huruf T.
Tetapi dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam
Gambar 10. Motif hias meander
4) Kawung
Kawung di dalam pengertian bahasa Sunda berarti arena atau
kolang-kaling. Oleh karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk
menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan
empat biji aren sehingga megar atau mengembang.
Gambar 11. Motif kawung
5) Tumpal
Tumpal yaitu motif hias dari ragam hias tradisional Nusantara yang
Gambar 12. Motif hias tumpal
Pada dasarnya jenis motif itu terdiri dari:
1) Motif geometris berupa garis lurus, garis patah, garis sejajar,
lingkaran dan sebagainya
2) Motif organis atau naturalis berupa tumbuh-tumbuhan, hewan dan
sebagainya.
Gambar 14. Motif bunga, buah, dan daun patran
Gambar 15. Stilasi bentuk jago dan kepiting
d. Sifat dan fungsi garis
Sebagai awal pengenalan terhadap ragam hias, sebaiknya kita bahas
sedikit tentang salah satu materi pokok dalam suatu ragam hias; yakni
Menurut Susanto (2011: 148) garis mempunyai tiga pengertian dan asal
muasal:
1) Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar.
Garis memiliki dimensi memanjang dan punya arah.
2) Dalam seni lukis, garis dapat pula dibentuk dari perpaduan antara dua
warna.
3) Sedang dalam seni tiga dimensi garis dapat dibentuk karena lingkungan,
sudut yang memanjang maupun perpaduan teknik dan bahan lainnya.
Garis adalah suatu hasil goresan yang disebut garis nyata, batas atau limit
suatu benda, batas sudut ruang, batas warna, bentuk massa, rangkaian.
Untuk memahami pengertian lebih mendalam mengenai garis, maka dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu ukuran garis, arah garis, potensi
garis dan karakter garis (Sanyato, 2010:87). Ukuran garis sifatnya nisbi
karena tergantung tempat atau ruang garis tersebut berada. Arah garis ada
tiga yaitu horizontal, diagonal dan vertikal. Potensi garis meliputi garis
nyata dan jenis semu. Sedangkan karakter garis merupakan bahasa rupa
dari unsur garis. Komposisi garis atau tata rupa garis diatur oleh interval
tangga garis, baik secara raut, ukuran, maupun arah garis (Sanyoto: 2010).
Materi ini merupakan bagian elementer yang senantiasa muncul dan selalu
mempunyai peran dalam menentukan bentuk-bentuk dari ragam hias.
Garis adalah deretan atau kumpulan dari titik-titik yang berhimpit dan
memanjang. Dari ukuran, bentuk serta gerak yang ditimbulkannya, garis
dapat berbentuk lurus, lengkung, patah-patah, bergelombang atau zig zag,
Gambar 17. Garis lurus berirama
Gambar 20. Garis lengkung memusat
Gambar 22. Garis lurus memanjang menusuk garis diagonal
Gambar 23. Garis lurus vertikal, horisontal, diagonal, lengkung dan bergelombang
Bagaimanapun bentuknya, garis senantiasa mempunyai peranan dalam
suatu gambar atau desain, demikian juga halnya dalam ragam hias.
Misalnya kita perhatikan penggunaan garis datar atau horizontal dengan
garis tegak atau vertikal. Banyak sekali memberikan kemungkinan
bentuk-bentuk ragam hias yang kita jumpai dalam berbagai benda.
Karena sifatnya itu mempunyai peranan yang tak dapat kita abaikan, baik
secara ilusif maupun dalam bentuknya yang esensiil yang dapat kita
Hal demikian berlaku baik pada lukisan maupun desain yang diciptakan
dengan garis sebagai unsur utamanya. Selain itu dalam proses
penciptaan, para seniman senantiasa tak terlepas dari pemikiran dan
pertimbangan bagaimana dan apa peran garis di dalam karyanya. Melalui
bentuk fisik yang kita Iihat akan banyak ditemukan berbagai aspek visual
yang kaitannya tidak sekedar berupa bentuk yang nampak, akan tetapi
ada juga yang menyangkut pesan simbolik. Bentuk simbolik yang terjadi
lewat garis ini dapat kita temukan juga pada beberapa jenis ragam hias,
seperti yang ada pada gambar dibawah ini:
Gambar 24. Binatang-binatang yang digambarkan manusia primitif (Rep: Man in the Primitive world)
Tentu saja masih banyak bentuk yang mempunyai kecenderungan
serupa, seperti bentuk ragam hias dari ”alas-alasan" gunungan, swastika, bunga teratai, lidah api (modang) dan banyak lagi, seperti gambar
Gambar 25. Ragam hias swastika
Gambar 27. Gunungan wayang kulit dari Jawa
Garis dapat memberikan atau mewakili bentuk simbolis yang berlaku
dalam kesenirupaan secara umum, seperti apa yang dapat kita lihat pada
contoh tersebut di atas. Dari sini para seniman ataupun pencipta desain
dapat mengolah Iebih banyak tentang apa-apa yang dapat digubahnya
dari bentuk awal tadi.
Dalam dunia kesenirupaan, terutama dalam perencanaan maupun karya
jadinya, garis senantiasa mempunyai kedudukan tertentu. Demikian
pentingnya peran suatu garis yang mampu menjelaskan sebuah bentuk
yang direncanakan, seperti halnya dengan warna yang berperan di atas
bidang. Penafsiran itu tidak diartikan bahwa garis identik dengan warna.
Masing-masing memiliki sifat dan kekuatan tersendiri. Pada karya dua
dimensi, seperti dalam gambar atau lukisan bahkan dalam desain, garis
mampu memberi késan illusi atau imajinasi tertentu bagi orang yang
melihatnya.
Gambar 29. Beberapa bentuk garis dengan ketebalan serta sifat goresan yang berbeda memberikan kesan tertentu
Kesan seperti itu besar artinya dalam membawa alam pikiran ataupun
perasaan dari si pengamat terhadap bentuk yang nampak dalam
penglihatannya. Dari bentuk-bentuk garis yang disusun atau digubah
dapat disampaikan kesan tentang kedalaman atau dimensi, tentang
gerak, atau bahkan kesan lain yang bersifat menggugah perasaan,
menggugah rasa semangat, religious ataupun metafisik yang abstrak.
Dari semua itu jelaslah bahwa garis tidak sekedar satu bentuk dari unsur
utama sebuah gambar atau lukisan yang demikian sederhana. Banyak
segi lain yang terkandung di dalamnya dan semua itu tergantung dari
bagaimana penerapan atau pengolahan dari materi itu sendiri.
Di sini kita berbicara tentang ragam hias yang sudah tentu erat kaitannya
dengan peranan garis ini. Tebal tipisnya, ataupun panjang pendeknya
sebuah garis akan selalu memberikan kesan tertentu bagi kita sebagai
pengamatnya. Demikian pula bagaimana penerapannya di atas
permukaan bidang. Kita akan melihat adanya satu dimensi tersendiri yang
terjadi karena pengaruh optik terhadap mata kita. Perhatikan gambar di
bawah ini:
Gambar 31. Garis horisontal yamg memotong garis diagonal
Dalam gambar itu kelihatan garis-garis horizontal yang sebenarnya
sejajar, tetapi tampak tidak sejajar. Ini disebabkan karena mata