• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seni Budaya Seni Rupa SMP KK D Prof

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seni Budaya Seni Rupa SMP KK D Prof"

Copied!
235
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

GURU PEMBELAJAR

MODUL PELATIHAN GURU

KELOMPOK KOPETENSI D

Profesional :

Menggambar Flora dan Fauna

Pedagogik :

Pembelajaran Yang Mendidik

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

U PEMBELAJ

AR

MA

TA PELAJ

ARAN SENI R

UP

A SMP

KEL

OMPOK K

(2)

Menggambar Bentuk

Flora & Fauna

Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn.

MATA PELAJARAN SENI RUPA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

(3)
(4)

Copyright 2016

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

c

Penulis : Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn.

Editor Substansi : Drs. Banu Arsana, 081578896452, banu_arsana@yahoo.com Editor Bahasa : Drs. Sumarsono, M.M.

Menggambar Bentuk

Flora & Fauna

MATA PELAJARAN SENI RUPA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERALGURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Peta Kompetensi ... 2

D. Ruang Lingkup ... 3

E. Saran Cara Penggunaan Modul ... 4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ... 7

PRINSIP MENGGAMBAR ... 7

FLORA DAN FAUNA ... 7

A. Tujuan ... 7

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 7

C. Uraian Materi ... 7

D. Aktivitas Pembelajaran ... 38

E. Rangkuman... 39

F. Latihan/ Kasus/ Tugas ... 40

G. Umpan Balik/ Tindak Lanjut ... 40

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ... 43

TEKNIK MENGGAMBAR FLORA ... 43

A. Tujuan ... 43

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 43

C. Uraian Materi ... 43

D. Aktivitas Pembelajaran ... 78

E. Rangkuman... 79

F. Latihan/ Kasus/ Tugas ... 79

(11)

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 85

C. Uraian Materi ... 85

c. Persiapan media dan alat ... 86

d. Tahapan menggambar Flora ... 87

D. Aktivitas Pembelajaran ... 112

E. Latihan/ Kasus /Tugas ... 112

F. Rangkuman... 113

G. Umpan Balik/ Tindak Lanjut ... 113

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ... 115

GAMBAR BENTUK OBJEK FAUNA (MEDIA DAN TEKNIK)... 115

A. Tujuan ... 115

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 115

C. Uraian Materi ... 116

D. Aktivitas Pembelajaran ... 133

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 133

F. Rangkuman... 135

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 136

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 ... 137

LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR BENTUK OBJEK FAUNA ... 137

A. Tujuan ... 137

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 137

C. Uraian Materi ... 137

D. Aktivitas Pembelajaran ... 150

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 150

F. Rangkuman... 151

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 151

GLOSARIUM ... 153

DAFTAR PUSTAKA ... 155

LAMPIRAN : Lampiran 1. Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ... 157

(12)
(13)
(14)

Gambar 1. Peta Kompetensi ... 3

Gambar 2. Tanaman hias berbunga indah di taman bunga ... 8

Gambar 3. Tanaman hias berdaun indah ... 9

Gambar 4. Pepohonan berbatang keras dan berdaun rindang... 9

Gambar 5. Aneka jenis fauna... 10

Gambar 6. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman ... 11

Gambar 7. Ruang Taman ... 11

Gambar 8. Tiga Tipe Tekstur Tanaman ... 12

Gambar 9. Pengamatan objek dengan metode Pencil and Thumb Method... 13

Gambar 10. Menggambar Model kuda ... 14

Gambar 11. Teknik memegang pensil untuk menulis ... 15

Gambar 12. Teknik memegang pensil untuk yang tepat menggambar ... 15

Gambar 13. Posisi Pensil ... 16

Gambar 14. Cara memegang pensil dan goresan yang dihasilkan ... 16

Gambar 15. Tekan – tarik pensil ... 17

Gambar 16. Cara memegang pensil warna dan goresan yang dihasilkan ... 17

Gambar 17. Half Tone dalam lukisan dengan objek sekumpulan angsa ... 18

Gambar 18. Ikan dengan karakter tubuh bersisik ... 18

Gambar 19. Badak dengan karakter kulit yang keras ... 19

Gambar 20. Bayangan mmeberi kesan gelap terang pada objek ... 20

Gambar 22. Komposisi objek gambar bunga sepatu ... 21

Gambar 23. Komposisi objek yang selaras antara tinggi dan rendah dan bentuk objek ... 22

Gambar 24. Komposisi layout meruncing di atas ... 23

Gambar 25. Komposisi layout arah diagonal ... 23

Gambar 26. Komposisi layout mengarah ke kanan ... 24

Gambar 27. Proporsi gambar kuda ... 25

Gambar 28. Keseimbangan simetris ... 28

(15)

Gambar 34. Pohon berbunga merah muda sebagai Point of interest ... 33

Gambar 35. Bunga kamboja merah muda yang susunannya harmonis ... 33

Gambar 36. Susunan gambar bunga yang selaras warna, ukuran dan bentuknya ... 34

Gambar 37. Komposisi gambar bunga, vas dan mangkuk ... 35

Gambar 38 .Pensil Graphit ... 45

Gambar 39. Contoh ketebalan pensil grapith ... 45

Gambar 40. Bunga dan Daun dengan pensil ... 47

Gambar 41. Pohon dengan arsir silang (Cross-hatching) ... 47

Gambar 42. Pensil Warna ... 48

Gambar 43. Goresan arsir dan blok dengan pensil warna ... 48

Gambar 44. Gambar bunga dengan pensil warna ... 49

Gambar 45. Oil Pastel ... 49

Gambar 46. Goresan blok pastel ... 50

Gambar 47. Goresan blok dengan teknik pastel ... 50

Gambar 49. Teknik Pointilisme dengan pastel ... 51

Gambar 50. Lukisan pastel dengan teknik Pointilis ... 52

Gambar 51. Berbagai jenis pena: 1.Graphic pen.2. Ballpoint. 3.Drafting pen. 4.Fountain pen ... 52

Gambar 52. Gambar pohon dengan pena ... 53

Gambar 53. Teknik arsir dengan goresan pena satu arah ... 53

Gambar 54. Arsiran miring searah (diagonal) ... 54

Gambar 55. Teknik arsir garis bersilang ... 54

Gambar 56. Teknik arsir garis mengikuti kontur ... 55

Gambar 57. Teknik Coretan bebas (scumbling) ... 55

Gambar 58. Teknik arsiran memnggunakan gabungan titik-titik ... 56

Gambar 59. Palet dan kuas cat minyak ... 57

Gambar 60.Cat Minyak kategori artist ... 57

Gambar 61. Painting Oil Medium ... 58

Gambar 62: Windsor Solvent oil ... 58

(16)

Gambar 67. Lukisan cat minyak dengan teknik allaprima ... 61

Gambar 68. Gambar Bunga di dalam vas dengan teknik Opaque ... 62

Gambar 69. Teknik Scumbling menggunakan cat minyak ... 63

Gambar 70. Komposisi tanaman di dalam vas, buah dan botol di atas meja denganTeknik Impasto. ... 65

Gambar 71. Daun dengan Teknik Sgraffito ... 66

Gambar 72. Lapisan warnaTeknik Glazing ... 66

Gambar 73. Gambar buah apel dengan Teknik Glazing ... 67

Gambar 74. Teknik Pointilis ... 67

Gambar 75. Cat air ... 68

Gambar 76. Gambar dengan Teknik Aquarel ... 70

Gambar 77. Tipe-tipe Kertas Aquarel ... 72

Gambar 77. Gambar pohon dengan teknik Splatter ... 72

Gambar 79. Tinta Bak/ Tinta China ... 73

Gambar 80. Tingkat gradasi warna dari tinta bak/China... 74

Gambar 81. Gradasi tinta gambar ... 74

Gambar 82. Gambar Pohon dengan Tinta China ... 75

Gambar 83. Teknik Aquarel dengan tinta China ... 75

Gambar 84. Teknik pointilis dengan Tinta China ... 76

Gambar 85. Cat Akrilik ... 76

Gambar 87. Tahapan menggambar Flora ... 88

Gambar 88. Tahapan menggambar Flora ... 88

Gambar 90. Gambar tanaman hias dengan teknik arsir hatching menggunakan pensil ... 91

Gambar 91. Pohon dengan teknik Scribbling dengan pensil ... 95

Gambar 92. Langkah-langkah menggambar pohon dengan pena menggunakan teknik Pointilis ... 97

Gambar 93. Teknik arsir searah sejajar (hatching). ... 98

(17)

Gambar 100. Palet cat minyak ... 108

Gambar 101. Gambar pohon dengan teknik plakat cat minyak ... 108

Gambar 102. Daun dan buah dengan teknik pointilis ... 109

Gambar 103. Metode Fat Over Lean ... 110

Gambar 104. Bunga dengan teknik transparan ... 111

Gambar 105. Posisi objek berada pada atas mata ... 116

Gambar 106. Posisi objek berada sejajar dengan mata ... 117

Gambar 107. Posisi objek berada pada bawah mata ... 117

Gambar 108. Pensil Grapith ... 120

Gambar 109. Pensil mekanik ... 121

Gambar 110. Pensil Konte ... 121

Gambar 111. Pensil Charcoal ... 122

Gambar 112. Pensil warna ... 123

Gambar 113. Berbagai macam teknik arsir ... 124

Gambar 114. Gajah dengan teknik arsir pensil ... 124

Gambar 115 . Aplikasi teknik arsir dengan ballpoint/drawing pen ... 125

Gambar 116. Alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan teknik dussel ... 125

Gambar 117. Teknik pointilisme ... 126

Gambar 118. Teknik linier ... 126

Gambar 119. Crayon dengan minyak yang tinggi ... 128

Gambar 120. Oil Pastels dengan kandungan minyak yang sedang ... 128

Gambar 121. Kemampuan medium pastel yang mampu menghadirkan teknik gradasi ... 129

Gambar 122. Goresan warna yang dihasilkan dari cat air ... 129

Gambar 123. Teknik Silhouette ... 131

Gambar 124. Teknik aquarel ... 132

Gambar 125. Teknik plakat ... 132

Gambar 126. Sketsa kuda dengan menggunakan grid untuk membantu membuat proporsi ... 138

Gambar 127. Arsiran awal yang tipis ... 139

(18)

Gambar 132. Menggoreskan pensil warna pada bagian-bagian tertentu ... 143

Gambar 133. Detail pada bagian-bagian tertentu... 144

Gambar 134. Finishing drngan sentuhan objek pendukung lain ... 144

Gambar 131. Kertas dibasahi terlebih dahulu dengan air ... 145

Gambar 132. Sketsa menggunakan pensil secara tipis... 145

Gambar 138. Menggoreskan cat air secara tipis ... 146

Gambar 139. Detail pada objek ... 146

Gambar 140. Finishing pada objek dapat menggunakan drawing pen untuk mempertajam bentuk ... 147

Gambar 141. Sketsa dengan pensil atau langsung dengan cat minyak ... 148

Gambar 142. Blocking pada area-area tertentu ... 148

Gambar 143. Detail pada area terttentu ... 149

(19)
(20)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modul diklat ini disusun untuk membantu guru dan tenaga kependiklat an meningkatkan kompetensinya, terutama kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik di bidang seni Budaya, khususnya seni rupa.. Modul tersebut digunakan sebagai sumber belajar (learning resources) dalam kegiatan pembelajaran tatap muka dan/atau pembelajaran jarak jauh.

Modul diklat diperuntukkan bagi peningkatan kompetensi profesional dan pedagogik guru pada mata pelajaran Seni Budaya Bidang seni Rupa di SMP. Modul ini juga memuat contoh-contoh dan latihan-latihan yang relevan sehingga peserta diklat dapat menerapkan di lingkungan kerjanya; Dalam modul ini peserta diklat akan mempelajari tentang teknik menggambar flora dan fauna, serta cara penggambaran sesuai dengan karakter objek dalam teknik kering maupun basah.

Modul ini mempunyai keterkaitan erat dengan modul lain, seperti teori tentang menggambar benda alam geometris dan organis, menggambar ragam hias, menggambar model manusia, ilustrasi, dan sebagainya.

Adapun hasil belajar yang akan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta diklat diharapkan dapat memahami keteknikan dalam menggambar flora dan fauna serta dapat menggambarkannya sesuai dengan karakter objek.

(21)

menggambar fauna sesuai dengan karakter objek dengan teknik kering dan basah.

B. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta Diklat dapat:

1. Menguraikan prinsip-prinsip menggambar Flora dan Fauna 2. Menguraikan keteknikan dalam menggambar Flora dan Fauna 3. Menguraikan keteknikan dalam menggambar Flora

4. Menggambar beragam bentuk flora dengan teknik basah sesuai karakter objek

5. Menggambar beragam bentuk flora dengan teknik kering sesuai karakter objek

6. Menggambar beragam jenis fauna dengan teknik basah sesuai karakter objek.

7. Menggambar beragam jenis fauna dengan teknik kering sesuai karakter objek.

C. Peta Kompetensi

Kompetensi Guru Mata pelajaran Seni Budaya SMP adalah sebagai berikut:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan (mencakup materi yang bersifat konsepsi, apresiasi dan kreasi/ rekreasi) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran seni budaya.

2. Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yng relevan dengan pembelajaran seni budaya .

Modul ini secara khusus mempelajari tentang seni rupa, khususnya mengenai pengetahuan tentang teknik menggambar benda alam geometris dan organis serta prosedur menggambar benda geometris sesuai karakter objek menggunakan teknik kering maupun basah dengan disertsai tahapan-tahapan menggambar yang berurutan agar mudah diikuti oleh peserta diklat.

(22)

Gambar 1. Peta Kompetensi

D. Ruang Lingkup

Materi modul ini terdiri atas:

1. Materi kegiatan pembelajaran 1.Prinsip-prinsip menggambar Flora dan fauna

2. Materi kegiatan pembelajaran 2: Keteknikan dalam menggambar flora 3. Materi kegiatan pembelajaran 3. Menggambar beragam bentuk flora

Menggambar Flora dan Fauna

Konsep Dasar Menggambar

Prinsip-prinsip Menggambar Flora dan Fauna

Teknik Menggambar

Teknik Kering

Flora

Fauna

Teknik Basa

Flora

(23)

4. Materi Kegiatan 4. Keteknikan dalam menggambar fauna

5. Materi Kegiatan 5. Menggambar beragam bentuk fauna sesuai dengan karakter objek

E. Saran Cara Penggunaan Modul

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti.karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2. Kerjakan soal-soal dalam tes kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.

Modul ini dibagi menjadi empat kegiatan belajar sebagai berikut : a. Kegiatan belajar 1.

Menguraikan prinsip-prinsip dalam menggambar flora dan fauna b. Kegiatan belajar 2:

Menguraikan keteknikan dalam menggambar flora c. Kegiatan belajar 3:

Menggambar beragam flora sesuai dengan karakter objek d. Kegiatan belajar 4:

Menguraikan keteknikan dalam menggambar fauna e. Kegiatan belajar 5:

Menggambar beragam bentuk fauna sesuai dengan karakter objek 3. Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang

berurutan. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.

4. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji kompetensi. Uji kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi dalam modul ini. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini. 5. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada

(24)

6. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

7. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

8. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

9. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/pembimbing. 10. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk

ditanyakan pada guru/pembimbing pada saat kegiatan tatap muka. 11. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar

(25)
(26)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PRINSIP MENGGAMBAR

FLORA DAN FAUNA

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan peserta diklat dapat : 1. Memahami berbagai macam bentuk flora dan fauna

2. Memahami kartakteristik bentuk flora dan fauna

3. Memahami prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta Diklat memahami berbagai macam bentuk flora dan fauna 2. Peserta Diklat memahami kartakteristik bentuk flora dan fauna

3. Peserta Diklat memahami prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar flora dan fauna

C. Uraian Materi

Prinsip Menggambar Flora dan Fauna

(27)

Menggambar menuntut ketepatan bentukdan karakter objek yang akan digambar. Model gambar sebaiknya berada sesuai dengan jarak pengamatan mata kita agar kita bisa mengamati detail dari setiap objek yang digambar. Dalam menggambar,dapat menggunakan bidang gambar berupa kertas atau kanvas. Alat dan bahan yang digunakan adalah pensil, charcoal

(arang), pensil warna, krayon, cat air, cat akrilik, dan cat minyak.

1. Objek Menggambar Flora dan Fauna

Aneka jenis fauna dan flora merupakan kekayaan alam yang tidak pernah habis untuk digambar dan masing-masing memiliki keunikan yang bisa dijadikan inspirasi dalam menciptakan suatu gambar atau lukisan.

Aneka jenis dan warna bunga, pepohonan dengan aneka bentuk batang dan daunnya sangat menarik untuk dilukis, begitu juga aneka jenis fauna yang ada di sekitar kita dari yang berukuran kecil seperti serangga, kupu, hingga yang berukuran besar seperti kuda, jerapah, gajah dan sebagainya merupakan objek gambar yang menarik.

a. Objek Flora

Objek flora sangat beragam, ada yang berupa tanaman hias di sebuah taman bunga, bunga di dalam vas bunga, tanaman hias berbunga indah maupun yang tidak berbunga akan tetapi berdaun indah, pepohonan berdaun rindang, pohon kelapa, cemara, dan sebagainya.

(28)

Gambar 3. Tanaman hias berdaun indah Sumber. brendil-community.blogspot.co.id

Selain tanaman hias, objek pepohonan juga tidak kalah menriknya untuk dijadikan sebagai objek gambar, baik yang berdaun rindang atau yang

(29)

b. Objek Fauna

Gambar 5. Aneka jenis fauna Sumber: www.dorsetlife.co.uk

2. Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggambar Flora Dan

Fauna

Dalam menggambar flora dan fauna ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Tujuannya agar gambar yang dibuatnya lebih mirip/tepat dengan objek yang digambar. Menggambar memerlukan pengamatan yang baik pada objek yang digambar. Pengamatan ini sangat penting supaya gambar dapat terlihat baik, proporsional dan memiliki keindahan.

a. Unsur Rupa

1) Titik, Garis (Line), dan Bentuk (form)

(30)

lembut, bergerak dan alami, sedangkan garis lurus member kesan stabil, kaku, dan langsung menuju sasaran. Pada objek flora, unsur garis biasanya diwujudkan dalam bentuk batang, daun, dan bunga. Sedangkan pada objek fauna, garis diujudkan dalam bentuk tubuh fauna secara garis besar.

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk pada objek flora dapat diwujudkan pada bentuk dan struktur elemen flora misalnya bentuk dan struktur tanaman baik secara individual maupun kelompok.

Gambar 6. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman Sumber: Ingram, 2003

2) Ruang (Space)

Ruang dibentuk oleh dinding, alas dan atap. Dalam taman,ruang dapat bersifat nyata maupun maya. Ruang nyata dapat dibentuk dengan menggunakan pembatas berupa dinding, pagar, maupun tanaman .

Ruang maya dapat dibentuk dengan menggunakan perbedaan warna, perbedaan bahan maupun perbedaan ketinggian.

(31)

3) Tekstur (Texture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam taman, tekstur juga menunjukkan ukuran daun dan tipe percabangan. Tanaman dengan ukuran daun besar dan percabangan jarang disebut memiliki tekstur kasar, begitu pula sebaliknya.

Gambar 8. Tiga Tipe Tekstur Tanaman Sumber: Ingram, 2003

4) Warna (Color)

Warna merupakan unsur penting dalam menggambar. Warna dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.

b. Aspek yang mendapat perhatian dalam kegiatan menggambar adalah berikut:

1) Perbandingan ukuran antara bagian-bagian objek harus proporsional

(32)

Begitu juga untuk objek flora, tiap-tiap bagian tanaman memiliki proporsi yang telah diciptakan secara proporsional, sehingga dalam penggambarannya pun harus semirop mungkin dengan aslinya.

Salah satu cara untuk mengecek kewajaran proporsi adalah dengan menggunakan pensil dan ibu jari yang diukurkan pada objek atau yang disebut “Pencil & Thumb Method” Metode ini sangat penting karena menjadi dasar untuk memiliki kesadaran proporsi. Satu-satunya cara untuk mengembangkan kemampuan untuk melihat dan mendapatkan proporsi yang

benar adalah dengan memiliki “kesadaranproporsi” ini

melalui pengamatan dan praktek membuat gambar.

Gambar 9. Pengamatan objek dengan metode Pencil and Thumb Method

Sumber: www.carrotacademy.com

Cara menggunakan “Pencil & Thumb Method” :

 Tempatkan badan dalam posisi kokoh dan stabil (bisa

(33)

 Tempatkan ibu jari di pensil sebagai pengukur.

 Bawa pensil pada garis mata dan objek yang akan

kita ukur.

 Cobalah untuk menemukan satu bagian sebagian objek panduan untuk mengukur sisa objek. Bagian ini bisa digunakan sebagai patokan ukuran ketika kita tidak sengaja bergeser atau tangan kita berubah posisi.

 Setelah menemukan bagian ini, lanjutkan dengan

keseluruhan bagian objek, masih menggunakan skala yang sama dari pengukuran awal.

2) Presisi/Ketepatan Bentuk

Dalam menggambar, ketepatan bentuk merupakan hal yang utama sehingga hasil gambar harus diupayakan semirip mungkin dengan objek aslinya. Untuk itu diperlukan kemampuan dalam mengamati objek dan menggambarkannya sesuai desuai dengan karakternya.

(34)

3) Pemanfaatan alat sesuai dengan karakteristiknya

Pensil lunak (soft) jenis 2B atau 4B memiliki karakter berbeda dengan pensii keras (hard) jenis H. Pensii yang dimiringkan memberi bekas berbeda dengan yang digunakan secara agak tegak. Karakter goresan pena dan oil pastel berbeda. Jadi, masing-masing alat memiliki kemungkinan yang khas dan bervariasi. Alat-alat tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan cara yang tepat.

Dengan pensil seorang akan didapatkan gambar dengan perbedaan nada (tone) sehingga mucul kesan tiga dimensi pada sketsa tersebut. Berikut ini adalah beberapa teknik cara memegang pensil :

a) Posisi seperti ini kurang baik untuk menggambar, hanya cocok untuk menulis dan membuat detail.

Gambar 11. Teknik memegang pensil untuk menulis

Sumber. Mauro (1982)

b) Posisi seperti ini sesuai untuk menggambar, dan posisi yang hampir mendatar dengan bidang kertas lebih baik.

(35)

c) Dalam memegang pensil, jarak ujung pensil dan ujung jari berkisar 2 inci (4 cm -5 cm)

Gambar 13. Posisi Pensil Sumber. Mauro (1982)

d) Beberapa posisi pensil akan menghasilkan ketebalan garis yang berbeda.

Gambar 14. Cara memegang pensil dan goresan yang dihasilkan

(36)

e) Pensil yang ditekan akan menghasilkan garis yang gelap, sedang pensil yang ditarik akan menghasilkan terang.

Gambar 15. Tekan – tarik pensil Sumber. Mauro (1983)

Gambar 16 . Cara memegang pensil warna dan goresan yang dihasilkan Sumber: kelasnyajuju.wordpress.com

4) Gelap terang (Half-Tone)

(37)

Gambar 17. Half Tone dalam lukisan dengan objek sekumpulan angsa

Sumber: brainly.co.id

5) Karakter.

Karakter permukaan pohon yang berbatang keras berlainan dengan pohon berbatang lunak (pohon pisang, misalnya), begitu juga ciri khas fauna juga berbeda-beda, ada yang berbulu lebat, dan ada pula yang tidak memiliki bulu. Masing-masing memiliki kualitas permukaan yang berbeda-beda mulai dari sangat keras, lembut, dan sebagainya. Cara menggambarkannya dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan penguasaan teknik.

(38)

Gambar 19. Badak dengan karakter kulit yang keras Sumber. blogmhariyanto.blogspot.com

Beberapa karakter benda yang berbeda, bisa dilihat dari perbedaan cerah-suram, halus-kasar, warna, bentuk, dan sebagainya. Karakter dalam menggambar adalah ciri khas yang ada pada fisik benda yang meliputi keras, lunak, kurang basah,transparan dan tidak transparan, dan lain sebagainya. Karakter bahan dapat dibedakan dengan arsiran yang diterapkan Untuk mempertegas karakter lunak dan keras harus diterapkan arsir yang tepat agar persepsi terhadap sifat permukaan dapat ditangkap dengan tepat.

6) Bayangan (Shadow)

Dalam mengamati objek, akan selalu nampak ada bagian yang terlihat gelap dan bagian yang terlihat terang. Hal ini dikarenakan adanya cahaya, baik cahaya yang sifatnya alami seperti matahari dan bulan atau cahaya buatan misalnya lampu atau lilin. Bayangan dalam menggambar berfungsi untuk memberi kesan objek menjadi nyata dan berdimensi/volume dan sangat menentukan untuk terciptanya kesan tiga dimensi.

(39)

lebih terang bila dibandingkan dengan bagian yang kurang mendapatkan sinar. Kemudian akibat dari cahaya yang mengenai benda tersebut akan muncul bagian gelap yang menyerupai benda tersebut yang disebut dengan bayangan.

Kesan cahaya bayangan, yang dibuat dengan teknik arsir atau pulasan bukan saja untuk menggambarkan benda sesuai dengan yang tampak secara wajar, tetapi juga dalam teknik arsir itu sendiri terdapat nilai keindahan. Gaya goresan bisa ekspresif atau rapi (teratur), sesuai dengan pilihan anda sendiri, tetapi memerlukan ketelitian dan perlu dilatih dengan saksama.

Gambar 20. Bayangan mmeberi kesan gelap terang pada objek

Sumber. www.milieart.com

7) Komposisi dalam Menggambar Bentuk

(40)

Penciptaan suatu karya seni selain menggunakan unsur-unsur seni juga menggunakan pertimbangan yang sangat mendasar yaitu penggunaan dan pengaturan kaidah-kaidah seni rupa yang disebut dengan prinsip-prinsip seni yang sering disebut dengan komposisi. Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik harus memperhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.

Gambar 22. Komposisi objek gambar bunga sepatu Sumber: http://3.bp.blogspot.com

(41)

a) Komposisi penataan objek

Tata letak objek pada bidang gambar penting agar posisi gambar pada bidang kertas tidak terlalu kecil, terlalu besar, terlalu ke samping atau ke atas.

Gambar 23. Komposisi objek yang selaras antara tinggi dan rendah dan bentuk objek

Sumber: ni2konline.blogspot.com

b) Komposisi Bidang gambar/ layout

Komposisi layout, terkait dengan pengaturan bidang gamba diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan komposisi

layout bidang gambar yang menarik, proporsional, dan artistik. Penguasaan komposisi merupakan hal penting sebelum melakukan aktivitas menggambar. Penguasaan ini akan membimbing dan mengarahkan susunan objek dalam menggambar Berikut ada beberapa jenis komposisi layout pada gambar berikut.

c) Komposisi layout meruncing di atas

(42)

Gambar. 24. Komposisi layout meruncing di atas Sumber: fjb.kaskus.co.id

d) Komposisi layout arah diagonal

Bobot detail objek terletak di sisi kanan bawah, semakin naik ke arah diagonal semakin ringan

(43)

e) Komposisi layout mengarah ke kanan

Bobot detail objek mengarah ke bagian kanan bidang gambar

Gambar 26. Komposisi layout mengarah ke kanan Sumber: blog-senirupa.blogspot.com

8) Proporsi

(44)

bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar yang dapat diamati .

Perhatikan gambar kuda di bawah ini. Proporsi bagian tubuh kuda harus digambarkan secara proporsional agar tidak terlihat terlalu besar atau terlalu kecil, terlalum panjang atau terlalu pendek.

Gambar 27. Proporsi gambar kuda Sumber . dedengrup.blogspot.com

Pendekatan ini untuk menggambar Kuda yang sederhana tapi proporsinya benar.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

(45)

b) Kira-kira ditengah pertemuan segitiga depan temukan dan cari titik bahunya (a). dua garis vertikal atas akan menjadi tonjolan pundak (b) dan tonjolan pinggul atas (c).

c) Tambahkan garis dada (a), garis perut (b) dan garis bokongnya (c).

d) Buatlah sketsa leher dan kepala (a-e). Pada sebagian kuda leher tidak terlalu jauh lebih panjang dari kepala (lihat gambar kanan atas).

e) Bentuklah siku ujung kaki depan (f). dan siku ujung kaki belakangnya (g).

(46)

g) Tambahkan garis batas pada ujung kaki bawah (a). Sekarang, Kita mulai menggambar bentuk kaki dari A sampai D.

h) Perhatikan telapak kaki kuda (c) dalam setiap gambar Kuda, harus selalu berada didepan garis melengkung (gbr. C).

i) Pada depan, temukan titik lutut depan (d), dan D-belakang, temukan titik lutut belakang (d belakang). Hubungkan garis kaki bawah dengan dua garis sejajar pendek sampai ketelapak kaki Kuda paling bawah (e). j) Pelajarilah proses perubahan gambar kaki Kuda paling

bawah dari (gbr.E dan F).

k) Tambahkan sedikit sentuhan akhir.

9) Keseimbangan (Balance)

Balance (keseimbangan) yaitu pengaturan unsur-unsur seni yang dapat menciptakan suatu perbandingan dan intensitas sebanding yang bertitik pusat pada suatu tempat sehingga terdapat keseimbangan dari unsur-unsur yang digunakan. Keseimbangan ada dua macam yaitu keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal (asimetris).

a) Keseimbangan Formal (Simetris )

(47)

keseimbangan, irama yang stabil, kejernihan dan kesatuan, yang kesemuanya bersifat positif.

Gambar 28. Keseimbangan simetris Sumber: pastelanne.wordpress.com

Kekurangan keseimbangan simetris cenderung memiliki keterbatasan serta tidak imajinatif dalam pelaksanaan, terlalu banyak kesamaan pada tiap komposisinya, sehingga terkesan monoton dan statis .

b) Keseimbangan Informal (Asimetris)

Komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di kiri bidang gambar tetapi terkesan menunjukkan keseimbangan. Objek yang berwarna gelap memiliki kesan lebih berat daripada objek lain yang besarnya sama dengan benda tersebut tetapi berwarna terang.

(48)

Keseimbangan pada objek pohon pada gambar di bawah ini memberikan adanya kesan keseimbangan antar bagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain.

Perhatikan Gambar berikut.

Gambar 29. Komposisi asimetris

Sumber: www.pinterest.com

Pohon yang berada di sisi kanan lebih besar di banding pohon yang berada di sisi kiri. Akan tetapi karena pohon di sisi kiri jumlahnya lebih banyak maka kesan keseimbangan dapat terwujud.

(49)

Gambar 30. Balance pada lukisan pemandangan Sumber: www.wisnujadmika.wordpress .com

Gambar 31. Keseimbangan asimetris Sumber: paisajesybodegonesaloleo.blogspot.com

Gambar kucing dan burung di atas meskipun tidak simetris tapi terlihat seimbang karena kucing yang berwarna terang dan besar di sebelang kanan diimbangi dengan burung di sebelah kiri yang meskipun kecil tapi posisinya lebih tinggi.

c. Unity

(50)

artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah.

Unity (kesatuan) merupakan unsur-unsur seni yang dimanfaatkan dalam suatu karya, terkait dalam kaidah-kaidah yang menimbulkan suatu ketergantungan.

Gambar 32. Komposisi yang mempertimbangkan unity Sumber: gcps.desire2learn.com773 × 600Telusuri pakai gambar

Apabila kaidah-kaidah tersebut ada yang lemah atau hilang maka akan tercipta karya yang tidak serasi. Untuk itu hubungan yang kuat dan erat dari kaidah-kaidah seni tersebut akan menciptakan karya seni yang sempurna.

d. Irama

(51)

Gambar 33. Komposisi yang ritmis Sumber. paisajesybodegonesaloleo.blogspot.com

Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya.

e. Pusat perhatian (Point of Interest)

Pusat perhatian (Point of Interest) adalah dimana terdapat unsur seni yang sengaja diperkuat intensitasnya dan memberikan suatu unsur pusat perhatian yang dapat mendominasi dari unsur keseluruhan dan tidak mengganggu kesempurnaan.

Point of interest pada lukisan di samping adalah pohon yang berada di latar depan yang terlihat menonjol dengan warna bunga merah di antara warna gunung yang biru di latar belakang.

(52)

Gambar 34. Pohon berbunga merah muda sebagai Point of interest Sumber. olx.co.id

f. Harmoni (Keselarasan)

Timbulnya suatu keselarasan unsur-unsurnya dan tidak saling tenggelam dan menonjol sehingga dalam karya tersebut unsurnya saling mendukung juga terkait satu dengan yang lain.

Gambar 35. Bunga kamboja merah muda yang susunannya harmonis Sumber. olx.co.id

(53)

dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan.

Jadi harmoni dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu harmoni langsung dan harmoni tidak langsung.

1) Harmoni langsung

Harmoni yang langsung terlihat dari unsur seni yang telah serasi, misalnya harmoni yang diperoleh keselarasan garis-garis, keserasian warna, keseimbangan bentuk.

Gambar 36. Susunan gambar bunga yang selaras warna, ukuran dan bentuknya

Sumber. javadesindo-artgallery.blogspot.com

2) Harmoni tidak langsung

(54)

yang berupa peralatan minum, maka akan serasi apabila terdiri dari barang-barang yang digunakan untuk minum, seperti gelas/ cangkir, teko, piring, serbet, dan sebagainya.

Gambar 37. Komposisi gambar bunga, vas dan mangkuk Sumber: www.milieart.com

3. Persiapan Menggambar Flora dan Fauna

Dalam menggambar bentuk ada dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu:

a. Pendekatan dengan model

Yang dimaksud dengan model adalah benda atau objek yang akan digambar, misalnya: kendi, gelas, buah-buahan, kursi, keramik dan sebagainya.

Menggambar pendekatan dengan model maksudnya, dalam kegiatan menggambar harus ada objek sesungguhnya. Dengan adanya model, penggambar lebih banyak memperoleh kemudahan antara lain:

(55)

b. Pendekatan tanpa model

Pendekatan ini bertolak belakang dari pendekatan dengan model. Menggambar bentuk tanpa model banyak kekurangannya, terutama bagi siswa yang masih belajar menggambar. Bagi yang belum mahir, model digunakan untuk menghasilkan gambar yang baik, sebab tutntutan keberhasilan dalam menggambar bentuk adalah ketepatan gambar dengan objek yang digambar.

Sebelum mulai menggambar, persiapkan terlebih dahulu objek yang akan digambar kemudian siapkan juga papan atau meja gambar. Aturlah sudut pandang kita, jangan terlalu jauh agar kita dapat mengamati model yang akan kita gambar dengan lebih jelas. Biasakan selalu menggambar di atas permukaan yang miring, bukan permukaan yang datar. Permukaan yang datar mengakibatkan gambar yang dibuat tidak proporsional (distorsi). Gunakan pensil 2H atau H untuk membuat garis bantu. Jenis pensil ini sangat membantu kita dalam menggambar modelkarena menghasilkan garis yang cukup tipis sehingga kita tidak terganggu dengan garis maupun coretan tebal dan kita tidak perlu membuang waktu untuk menghapus berulang-ulang coretan garis yang salah.

Biasakan memulai menggambar dengan membuat proporsi, bentuk dan

gesture secara global menggunakan pensil 2H atau H. Apabila sudah sesuai dengan model yang digambar, lanjutkan dengan menggambar bagian-bagian yang lebih detil untuk kemudian diperjelas dengan pensil Hb, B, atau 2B dan dapat juga menggunakan baik pensil warna, cat, maupun spidol.

Adapun langkah-langkah dalam menggambar bentuk dengan pendekatan model adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan objek gambar model alam benda yang akan digambar.

(56)

Pengamatan adalah kegiatan untuk mengenali objek yang akan digambar. Benda atau objek hendaknya diamati seksama dan berulang-ulang. Ada baiknya kegiatan pengamatan dilakukan dengan bingkai (frame).

3) Pindahkan hasil pengamatan diatas bidang gambar dengan cara mensketsa objek gambar satu per satu secara tipis.

4) Saat membuat sketsa, yaitu menggambar bentuk global dengan memperhatikan proporsi,bentuk, objek yang digambar.

5) Menentukan teknik

Penggunaan teknik tergantung pada alat dan bahan yang akan kita gunakan.

Bila akan menggunakan pensil gambar atau pensil berwarna, teknik arsir atau dusel lebih tepat. Sedangkan bila menggunakan bahan cat air, teknik yang tepat adalah aquarel.

6) Gunakan warna muda terlebih dahulu baru kemudian warna tua. Hindarkan pemakaian cat air warna putih atau pensil warna putih. Biarkan warna kertas gambar sebagai mana aslinya. Dan bila menghendaki warna gelap, tidak harus menggunakan warna hitam. 7) Berikan kesan gelap terang pada setiap bagian objek dengan

menggunakan arsiran sampai terlihat perbedaannya. Berilah tanda batas yang tipis antara bagian benda yang terang dan gelap dengan memperhatikan arah cahaya.

8) Buatlah detail pada setiap objek.Perjelas setiap bagian objek dengan warna yang sesuai model.

9) Penyelesaian akhir gambar atau sentuhan akhir yaitu proses pemberian tekanan pada karya gambar bentuk, dengan tujuan yang bersifat memantapkan goresan sehingga gambar tersebut

(57)

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aspek Sikap

a. Mendiskusikan aspek kejujuran dan kesantunan dalam mengidentifikasi teori, alat dan medium menggambar bentuk flora dan fauna.

b. Memberikan contoh beberapa teknik menggambar bentuk flora dan fauna secara jujur dan santun.

2. Aspek Pengetahuan

a. Mengamati

Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskan pada pengamatan karya-karya gambar-gambar flora. Pengamatan ini perlu untuk dilakukan oleh peserta diklat agar dapat melatih kepekaan indra mata serta kepekaan rasa untuk dapat membuat karya gambar flora dan fauna yang mencerminkan kreativitas. Berikut adalah kegiatan mengamati yang harus dilakukan.

1) Mengamati komposisi gambar flora 2) Mengamati komposisi gambar fauna

3) Mengamati unsur-unsur dalam gambar flora dan fauna.

4) Mengamati penerapan prinsip-prinsip menggambar dalam gambar flora dan fauna.

b. Menganalisis

1) menganalisis alat dan medium menggambar bentuk flora.. 2) menganalisis ruang lingkup pengelompokan teknik

menggambar baik teknik kering maupun teknik basah.

3) Menganalisis karakteristik medium dan aplikasinya tyerhadap teknik yang sesuai.

(58)

c. Menanya

1) Menanyakan tentang penerapan komposisi pada gambar flora dan fauna.

2) Menanyakan tentang unsur-unsur seni rupa pada gambar flora dan fauna

3) Menanyakan tentang penerapan prinsip-prinsip seni rupa pada gambar flora dan fauna

4) Mencatat semua hasil yang telah diperoleh.

d. Mengeksplorasi

1) Mengeksporasi berbagai komposisi gambar flora dan fauna. 2) Mengeksplorasi unsur-unsur seni rupa pada gambar fora dan

fauna

3) Mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip seni rupa pada gambar flora dan fauna

3. Aspek Keterampilan

a. Memanfaatkan dan mengaplikasikan teknik menggambar bentuk fauna.

b. Mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan alat, medium, teknik menggambar bentuk fauna secara analitis.

c. Membuat media pembelajaran yang berhubungan dengan materi menggambar bentuk fauna.

E. Rangkuman

(59)

Prinsip-prinsip menggambar model, seperti: komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan harus tetap diperhatikan agar gambar yang dihasilkan memiliki nilai estetik, menarik, dan berkesan wajar.

Gambar model yang baik sangat berkaitan dengan prinsip-prinsip menggambar tersebut.Untuk mengasah keterampilan kita dalam menggambar model lakukan latihan terus menerus dengan menggunakan pensil dan kertas buram sebagai media dan alatnya sampai kita memahami bentuk yang sebenarnya. Latihan yang dilakukan sekaligus melatih imajinasi dan kepekaan rasa serta merekam bentuk-bentuk objek sebagai referensi visual kita dalam menggambar model.

F. Latihan/ Kasus/ Tugas

Dalam test ini setiap peserta diklat membaca dengan cermat dan teliti setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi di atas tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.

1. Jelaskan prinsip-prinsip menggambar!

2. Jelaskan langkah-langkah menggambar flora dan fauna.

G. Umpan Balik/ Tindak Lanjut

Setelah mempelajari isi modul ini didapat wawasan mengenai berbagai unsur dan prinsip dalam menggambar objek flora sesuai dengan karakter objek , baik dengan teknik kering maupun basah, serta berbagai alat dan media yang bisa digunakan untuk mewujudkan gambar sesuai dengasn kesan yang diinginkan

Rencana pengembangan ke depannya, wawasan tentang teknik menggambar flora dengan teknik basah dan kering ini akan diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas, khususnya bagi siswa Sekolah Menengah Pertama untuk meningkatkan wawasan peserta didik tentang menggambar.

(60)
(61)
(62)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

TEKNIK MENGGAMBAR FLORA

A. Tujuan

1. Memberi kemampuan bagi Peserta Diklat dalam mengidentifikasi karakteristik bentuk berbagai ragam flora

2. Memberi kemampuan bagi Peserta Diklat dalam menjelaskan perbedaan teknik kering, teknik basah, dan teknik campuran dalam menggambar objek flora.

3. Memberi kemampuan bagi Peserta Diklat dalam menjelaskan alat dan bahan dalam menggambar flora dengan teknik kering, teknik basah, dan teknik campuran.

4. Memberi kemampuan bagi Peserta Diklat dalam menguraikan prosedur menggambar flora dengan teknik kering dan teknik basah.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta Diklat mempu menjelaskan perbedaan teknik kering, teknik basah, dan teknik campuran dalam menggambar flora dan fauna.

2. Peserta mampu menjelaskan alat dan bahan dalam menggambar flora dan fauna dengan teknik kering, teknik basah, dan teknik campuran. 3. Peserta Diklat dapat menguraikan prosedur menggambar flora dan

fauna dalam teknik kering, teknik basah, dan teknik campuran.

C. Uraian Materi

Teknik Menggambar Flora

(63)

tidak boleh mengabaikan bentuk gambar yang proporsional sehingga benda yang dibuat tidak boleh mengalami distorsi.

Teknik menggambar juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudut pandang tinjauannya. Pada kesempatan ini akan disajikan jenis-jenis teknik menggambar berdasarkan cara penggambaran.

1. Teknik Kering

Menggambar dengan menggunakan teknik kering berarti menggambar tanpa menggunakan bahan pengencer minyak cat (linseed oil) atau air. Teknik ini menggunakan alat dan media gambar dalam keadaan kering, tidak berminyak dan tidak basah.

a. Alat Menggambar Teknik Kering

Beberapa alat yang dapat digunakan dalam menggambar model dapat di jumpai dalam berbagai ukuran dan jenis barang seperti pensil, penghapus, kertas dan sebuah papan gambar.Barang-barang ini memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Peran alat dan bahan sangat menentukan untuk menghasilkan gambar bentuk yang baik.

Alat dan bahan untuk menggambar bentuk dengan media kering dibedakan berdasarkan penggunaan medianya, yaitu sebagai berikut.

1) Pensil

(64)

Gambar 38 .Pensil Graphit Sumber: http://www.fredtezar.co m/ 2013/10/jenis- pensil-menggambar-serta.html

Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda

“H” dan “B”. Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan

untuk membuat garis yang tipis. Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya.Pensil H dan pensil B diberi tanda angka untuk membedakan jenisnya. Untuk pensil B, makin besar angkanya makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya. Untuk pensil H, makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil goresannya.

Untuk merancang sebuah gambar bentuk dapat digunakan pensil keras (hard), misalnya pensil HB. Coretan yang dihasilkan pensil HB tidak terlalu terang sehingga sangat cocok untuk merancang sket awal sebelum tahap penyempurnaan gambar (finishing).Tahap berikutnya menggunakan pensil lunak (2B,3B, 4B, 5B, dan 6B). Pensil jenis B ini memiliki sifat lunak dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok untuk teknik blok, arsir, atau dussel. Contoh ketebalan pensil grapith kamu bisa lihat gambar di bawah ini.

Gambar 39. Contoh ketebalan pensil grapith

(65)

http://www.kreatifberkarya.com/2014/05/mengenal-jenis-jenis-Mengarsir merupakan bagian terpenting dalam menggambar secara realistis. Arsiran yang bagus dapat memberikan berbagai texture dalam gambar. Berikut beberapa teknik arsir menggunakan pensil:

a) Hatching (searah)

Cara mengarsir dengan goresan satu arah

b) Scribbling (Bulatan- bulatan kecil)

Teknik mengarsir dengan cara membuat bulatan bulatan kecil yang tidak beraturan.

c) Cross-Hatching (arsir silang)

(66)

d) Stippling (titik-titik/pointilis)

Cara mengarsir dengan memberikan titik titik, dan untuk memberikan value warna yang berbeda yaitu bisa dengan merapatkan atau merenggangkan pengisian titik nya.

Contoh gambar flora menggunakan pensil. Dengan teknik arsir hatching (searah)

Gambar 40. Bunga dan Daun dengan pensil

Sumber. belajar-menggambar.blogspot.com

Contoh gambar flora menggunakan pensil dengan teknik arsir silang (cross-hatching)

(67)

2) Pensil Warna

Pensil warna mempunyai jenis warna yang berbeda-beda setiap set/kotaknya ada 12 warna, 24 warna, 48 warna bahkan lebih, tergantung produsen yang memproduksi pensil warna tersebut.

Gambar 42. Pensil Warna

Sumber:

http://www.kreatifb erkarya.com/2014/ 05/mengenal- jenis-jenis-pensil.html

Bentuk dan tekstur sama seperti pensil grapith, tapi memiliki bermacam-macam warna . Pensil warna memiliki variasi warna yang cukup banyak dapat menghasilkan warna yang lembut. Pensil warna dapat digunakan untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna dari arah yang gelap berlanjut kearah yang lebih terang atau sebaliknya.

Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau memblok warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat memengaruhi ketajaman warna.

(68)

Contoh gambar flora dengan pensil warna.

Gambar 44. Gambar bunga dengan pensil warna Sumber: ophiejolumut. blogspot.com

3) Oil Pastel (Pastel Minyak)

Pastel merupakan media menggambar yang berupa batangan padat seperti kapur dalam berbagai macam warna,mengandung bahan lilin/minyak. Karena mengandung minyak, pastel memiliki sifat menolak air yang disapukan di atasnya.

Gambar 45. Oil Pastel

Sumber: www.belajarmenggambar.com

(69)

kecerahan warna pigmen. Hal tersebut termasuk kelebihan pastel minyak disamping kelunakannya yang memudahkan pengguna mencampur warna.

Penyelesaian warna dengan pastel dapat dilakukan dengan beberapa teknik di antaranya:

a) Teknik blok

Teknik Blok, yaitu teknik menggambar untuk mendapatkan kesan ruang dengan cara menutup secara merata bagian-bagian yang gelap dan membentuk bidang-bidang yang membentuk benda yang berkesan siluet.

Gambar 46. Goresan blok pastel Sumber: belajarmenggambar.com

Pastel harus digoreskan secara merata pada bidang dan meniadakan kesan gelap terang karena seluruh permukaan benda intensitas warnanya sama.

Gambar 47. .

Goresan blok dengan teknik pastel

(70)

b) Teknik Gradasi

Teknik Gradasi, yaitu teknik menggambar atau melukis untuk mendapatkan kesan ruang (terang-gelap) dengan cara menumpuk garis ke arah kesan terang gelap yang diinginkan

Gambar 48. Teknik arsir dengan pastel Sumber: www.pinterest.com

c) Teknik Pointilis

Teknik menggambar dengan menggunakan serangkaian titik-titik untuk membuat gambar.

(71)

Gambar 50. Lukisan pastel dengan teknik Pointilis

4) Pena

Terdapat bermacam jenis pena seperti ball point, fountain pen, graphic pen, drafting pen dan lain-lain. Jenis pena yang paling umum digunakan adalah drafting pen dan graphic pen, karena tersedia dalam ukuran ujung pena yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan yaitu 0.1, 0.2, 0.3, 0.5, 0.6, 0.8.

Gambar 51. Berbagai jenis pena: 1.Graphic pen.2. Ballpoint. 3.Drafting pen. 4.Fountain pen

Sumber: http://dkv.binus.ac.id/2014/10/22/

(72)

Gambar 52. Gambar pohon dengan pena

Sumber. http://rifqirasyad.blogspot.co.id/2012/01/gambar-bentuk.html

Untuk membentuk karakter objek dilakukan proses arsir menggunakan pena. Adapun beberapa teknik arsir yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut.

a) Arsiran satu arah sejajar (hatching)

Pada teknik ini pena digoreskan dalam arah yang sama. Sehingga terlihat barisan garis sejajar dan searah. Semakin sering kita menggores maka akan timbul efek lebih gelap karena semakin padat dan menumpuknya garis akan menambah massa garis menjadi lebih tebal sehingga terbentuk efek ilusi volume terang bayang.

(73)

b) Arsiran Miring (Diagonal)

Teknik arsiran miring searah dengan kemiringan 45 derajat. Pada area yang gelap dilakukan pengulangan arsiran dengan arah yang sama hingga mencapai kepekatan yang diinginkan.

Gambar 54. Arsiran miring searah (diagonal)

c) Arsiran silang (cross hatching)

Teknik ini mirip dengan arsiran satu arah, namun terjadi persilangan arah dari goresan pena tersebut. Pada bagian yang ingin diarsir lebih gelap dapat juga goresan ditumpuk dengan menggunakan arah garis yang berbeda. Biasanya perbedaan arah dari garis awal ke garis berikutnya adalah 45 derajat.

(74)

d) Arsir mengikuti Kontur bidang

Pada teknik ini goresan arsir pada pena mengikuti bentuk kontur bidang yang ingin diarsir, maka akan terlihat volume pada benda tersebut.

Gambar 56: Teknik arsir garis mengikuti kontur

e) Arsiran coretan bebas (scumbling)

Pada teknik ini arsiran berbentuk corat-coret bebas. Biasanya goresan tidak berupa garis namun seperti coretan bebas. Coretan bebas ini akan lebih menarik bila arah goresan dapat dirubah secara acak membentuk ilusi volume yang diinginkan.

Gambar 57. Teknik Coretan bebas (scumbling)

f) Arsiran titik (Pointilis)

(75)

Gambar 58. Teknik arsiran memnggunakan gabungan titik-titik

Goresan tinta goresan lebih bebas bergerak di atas kertas tapi goresan tidak akan bisa dihapus. Teknik menggambar dengan pena ini biasanya dilakukan secara spontan. Seorang illustrator yang memilih menggunakan media pena, memerlukan proses pengenalan media pena yang digunakan dalam rangka pencarian garis spontan, melakukan latihan menggores yang monoton dan konsisten untuk menghasilkan karakter gambar yang diinginkan.

2. Teknik Basah

Menggambar dengan Teknik Basah adalah enggunakan bahan-bahan yang menggunakan pelarut air atau minyak. Cat yang dapat digunakan di antaranya:

a. Cat Minyak

Cat minyak digunakan dengan cara mengencerkan cat dengan minyak cat terlebih dahulu. Setelah diencerkan dengan tingkat kekentalan tertentu, baru kemudian dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik ini biasanya digunakan kuas khusus untuk cat minyak.

(76)

digunakan bisa berbentuk kuas, pisau pallet, atau langsung dari tube). Kelebihan dari teknik ini antara lain proses memblok warna cenderung lebih cepat dan warna dapat ditumpuk dengan warna lain dengan menutup warna sebelumnya.

Gambar 59. Palet dan kuas cat minyak Sumber: Harrison, 1991

Cat minyak dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu cat minyak

artist” dan “students”. Cat minyak kategori artist harganya mahal karena mengandung lebih banyak pigmen warna warna dan tidak banyak campuran. Akan tetapi hasil gambar yang dihasilkan memiliki intensitas warna yang lebih bagus.

Gambar 60.

Cat Minyak kategori artist

(77)

1) Jenis Minyak Cat

Minyak cat adalah minyak yang digunakan untuk menggambar atau melukis menggunakan bahan cat minyak di atas kanvas. Ada beberapa jenis minyak cat yang dikemas dalam botol, mulai dari minyak cat jenis medium, Vernish, Solvent, Primer, Draying, dan Semi-Draying. Masing-masing jenis minyak ini memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri, antara lain sebagai berikut:

a) Medium Oil,

Fungsi antara lain mengubah kecepatan kekeringan, memperhalus permukaan, membuat/ memodifikasi tekstur, mencairkan atau mengencerkan kekentalan cat minyak.

Gambar 61. Painting Oil Medium Sumber: http://amymlavine.com /amy-m-lavine- understanding-oil-mediums/

b) Solvent Oil.

Minyak ini digunakan untuk membersihkan peralatan seperti kuas dan palet dari sisa-sisa cat seusai proses menggambar.

(78)

Minyak ini dapat digunakan untuk menggambar. Melukis dengan cat minyak di atas permukaan seperti metal, hardwood, plywood, kertas, kanvas, dan sebagainya. Dengan menggunakan oil ini cat akan mengering dalam 24 jam.

Gambar 63. Primer Oil Paint Sumber:

http://www.dickblick.com/produ cts/winsor-and-newton-oil-painting-primer/#photos

c) Draying and Semi-Draying Oil.

Oil ini digunakan untuk memodifikasi pengaturan waktu kecepatan pengeringan cat minyak sehingga dapat konsisten

Gambar 64. Draying Oil Sumber:

(79)

d) Varnishes Oil

Berfungsi sebagai pelindung permukaan lukisan yang sudah selesai dari kotoran, debu, jamur, lemak. Penambahan lapisan varnishes oil ini dilakukan setelah lukisan telah betul-betul kering kira-kira 6 sampai 12 bulan.

Gambar 65. Varnish Oil Sumber:

http://www.guidetoolpainting.com/oil PaintVarnish.html.

Gambar 66. Karya lukisan flora dengan cat minyak Sumber: Harrison (1991).

2) Teknik Cat Minyak

(80)

tak sengaja, ada juga yang merupakan hasil dari perencanaan yang cermat, antara lain: Sesuai dengan karakter cat minyak maka teknik yang plakat

a) Allaprima ( Direct painting)

Cara melukis dengan goresan cat, sekali gores langsung jadi. Proses melukis dalam satu kali kerja.

Gambar 67. Lukisan cat minyak dengan teknik allaprima Sumber:

fineartamerica.com

Teknik ini merujuk cara seniman dalam mewarna secara tepat dan spontan dengan sapuan warna langsung dari tubenya dan spontan. Setiap goresan warna harus tepat kerana dalam teknik ini, tidak lapisan kedua.

b) Opaque

(81)

Gambar 68. Gambar Bunga di dalam vas dengan teknik Opaque

Sumber. www.rumahrupa.com

Dikerjakan dengan cara brush stroke (sapuan/goresan kuas), semprot, dusel (menggoreskan kuas berulang-ulang) dan lainnya.

c) Scumbling

(82)

Gambar 69. Teknik Scumbling menggunakan cat minyak Sumber: www.youtube.com

Ciri penting dalam teknik ini ialah bahagian yang tidak dapat dilihat mampu ditonjolkan melalui cara yang berbeda.Teknik scrumbling ini bisa diperoleh dengan cara menyapu warna terang atas permukaan gelap atau gelap atas permukaan gelap. Bisa diaplikasikan dengan menggunakan kain atau jari.

(83)

Penerapan cat semi-opaque di atas permukaan area warna yang setengah basah dengan cara yang tidak biasa, bagian permukaan bagian bawah akan terlihat sehingga warna dan tektur baru akan tercipta.

Metode ini cocok diterapkan untuk bagian-bagian khusus dari langit,batu karang, ranting pohon, kain, dan sebagainya

d) Frottage

Frottage adalah lukisan yang zat-pewarnanya bermedium menyatu, bersubstrat bebas, dan dilakukan dnegan teknik gosok. Frottage adalah teknik membuat gambar dari tekstur (kekasaran suatu permukaan) tertentu seperti batu, kain, dsb. Setelah kertasnya ditempatkan di atas tekstur benda tersebut, maka kertasnya digosok dengan potlot atau crayon. Contoh dari proses ini misalnya pemindahan gambar pada permukaan uang logam.

Teknik frottage pada cat minyak dapat menghasilkan tektur yang unik dengan cara menggosokkan kertas yang tidak menyerap air (bisa menggunakan kertas bekas kalender yang gilap) di atas cat minyak teknik opaque yang setengah basah. Gesekan kertas di atas cat basah akan menciptakan tekstur yang unik.

Jadi Frottage yaitu teknik menggosok dengan meletakkan sebuah benda di bawah kertas atau kanvas kemudian gosokkan itu menghasilkan gambar otomatis.

e) Impasto

(84)

Gambar 70. Komposisi tanaman di dalam vas, buah dan botol di atas meja denganTeknik Impasto.

Sumber: Harrison: 1991

Cara melukis dengan teknik penggunaan cat tebal, tumpang menumpang, menumpuk, seperti plototan cat, goresan dengan pisau pallete, tekstur kasar, goresan kuas yang tebal. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.

f) Sgraffito

(85)

Gambar 71. Daun dengan Teknik Sgraffito

Sumber.

http://lukislukislukis.blogspot. co.id/

g) Glazing

Teknik glazing adalah teknik mewarna selapis demi selapis untuk menimbulkan kesan lembut,licin, bersinar dan berkilau.

(86)

Gambar 73. Gambar buah apel dengan Teknik Glazing

Dari gambar tersebut terlihat goresan cat minyak yang sangat halus sehingga memberi kesan licin dan gilap pada objek apel.

h) Teknik titik (pointilisme)

Teknik pointilis merupakan teknik menggambar ataupun melukis menggunakan susunan titik yang yang diterapkan dalam suatu pola hingga membentuk suatu objek.

(87)

b. Cat Air (Water colour).

Cat air adalah media melukis berbasis air dengan aplikasi yang ideal di atas kertas. Pigmennya yang halus membuat cat air bersifat transparan dan mudah larut sekalipun sudah mengering di atas palet.

Gambar 75. Cat air

(88)

Diusapkan secara kering dengan spons

Diusapkan dengan sikat

Dipercikkan dengan sikat atau alat lain

(Teknik Splatter)

Diusapkan dengan tisu

(89)

Teknik yang digunakan dalam dalam menggambar dengan cat air sesuai dengan sifatnya ada beberapa teknik sebagai berikut:

1) Transparan (Aquarel) dengan campuran air.

Sesuai dengan namanya, teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum diterapkan pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat air dan kertas gambar. Warna putih dasar sendiri dipergunakan untuk putihnya lukisan itu dan pewarna yang pucat.

Gambar 76. Gambar dengan Teknik Aquarel Sumber:

http://setohandoko.blogspot.co.id/p/menggambar-bentuk.html

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik aquarel :

(90)

bila tersimpan lama, tentunya dalam kondisi selalu tertutup. Cat air dengan harga relatif terjangkau juga terkadang kualitasnya bagus tergantung pada merek produk.

b) Pemilihan kertas yang cocok

Kertas yang paling sesuai adalah kartas aquarel, namun harganya relatif mahal. Untuk kertas dengan harga terjangkau bisa menggunakan kertas gambar biasa yang bagus. Kertas aquarelle dikatakan sangat cocok untuk cat air, bukan HVS, Concorde, karena :

(1) saat dalam kondisi basah kertas akan meregang hebat dan ketika kering partikel itu akan kembali ke posisinya masing-masing, Kertas yang tidak kuat akan bergelombang dan lebih parahnya lagi robek atau menjadi bubur ketika di gosok dengan air secara terus menerus, ini salah satu masalah klasik dalam menggunakan media basah di atas kertas. Maka dari itu pentingnya standarisasi dalam kertas Aquarelle dengan ketebalan tertentu yang dihitung dalam satuan luas gram per meter.

(2) Perbedaan lainnya adalah pada kertas-kertas yang sehari hari kita temui (dari merk-merk ternama) biasanya sudah free acid / bebas asam, kertas-kertas ini diproduksi dalam jumlah besar sehingga dalam pembuatannya menggunakan bahan kimia yang bisa merubah warna kertas menjadi kekuningan setelah beberapa tahun,

(3) Aquarelle sendiri tidak dibuat dengan bahan kimia dan tidak diputihkan dengan klorin .

(91)

(5) Kertas cat air (Aquarelle) yang baik terbuat dari “linen

rag” murni, harganya relatif sangat mahal, kalau untuk pemula yang mungkin masih ragu menggunakannya bisa menggunakan kertas-kertas buatan mesin yang tersedia di toko-toko alat lukis. Ada beberapa macam brand/merk mereka semua memiliki variasi yang berbeda lagi. Tapi diantara perbedaan itu bisa kita bagi menjadi 3 variasi.

Gambar 77. Tipe-tipe Kertas Aquarel Sumber: Encyclopedia of water Color

(6) Pemilihan kuas yang sesuai Kuas yang paling cocok untuk teknik aquarel adalah kuas cat air.

2) Teknik splatter/ percik

(92)

Selain itu teknik lain yang bisa diterapkan untuk cat air adalah Teknik splatter/ percik merupakan teknik menggambar dengan memercikkan kuas yang telah dicelupkan pada warna dengan cara gagang kuas dipukulkan pada alas yang keras sehingga menimbulkan percikan warna dari ujung kuas pada kertas di bawahnya.

c. Tinta Cina/ Tinta Bak

Tinta bak adalah jenis tinta yang warnanya hitam pekat. Dalam penggunaan bisa menggunakan pana, trak pena atau kuas. Biasanya tinta dijual dalam kemasan botol – botol kecil.Selain digunakan untuk menulis, tinta juga dapat digunakan untuk menggambar. Gambar yang dihasilkanmemiliki karakter yang kuat dan umumnya berupa arsiran.

Gambar 79. Tinta Bak/ Tinta China

Sumber.

http://belajarmenggambar.com

(93)

Teknik menggambar flora dengan menggunakan tinta china hampir serupa dengan pensil, seperti arsir horizontal, vertikal, diagonal, atau arsir yang sifatnya ekspresif. Sedangkan jika menggunakan kuas maka teknik menggambar dengan tinta gambar seperti melukis dengan cat air.

Gambar 80. Tingkat gradasi warna dari tinta bak/China Sumber. http://belajarmenggambar.com

Gambar 81. Gradasi tinta gambar

Sumber. http://belajarmenggambar.com

(94)

menggambarnya. Ukuran kuas yang dipakai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

1) Teknik Dalam Menggambar Flora Dengan Tinta Bak

a) Teknik Blok

Dilakukan dengan menutup gambar satu warna sehingga membentuk siluet

Gambar 82. Gambar Pohon dengan Tinta China

Sumber.

http://laurasanjuan. com/i-tintachina_ obra.html

b) Teknik Aquarel dengan Tinta China

Tekniknya sama dengan cat air, yaitu dengan mencampurkan air pada tinta sehingga terkesan transparan. T e k n i k t

Tinta cina di mana teknik tinta cina sama dengan teknik cat air yang sama-sama menggunakan air, yang ditampilkan

(95)

terhadap sinar, sehingga bentuknya tampak jelas yang mana harus ditonjolkan dan yang mana harus di kaburkan, untuk memberi kesan jauh dekatnya objek

c) Teknik Pointilis dengan Tinta China

Gambar 84. Teknik pointilis dengan Tinta China Sumber:rifqirasyad.blogspot.com

d. Cat Akrilik

Banyak pilihan jenis cat lukis di pasaran untuk melukis dan cat akrilik adalah salah satunya.

(96)

Cat akrilik adalah cat bersenyawa air dan memiliki sifat cepat-kering. Jenis cat ini yang mengandung suspensi pigmen emulsi polimer inacrylic. Dalam penggunaannya, cat akrilik dapat diencerkan dengan air, tetapi menjadi kedap air saat kering.

Sebuah lukisan cat akrilik saat selesai dapat menghasilkan effek menyerupai cat air, cat minyak, atau memiliki karakteristik sendiri yang unik tidak dicapai dengan menggunakan cat lukis lainnya.

Gambar 86. Bunga dengan cat akrilik

Setelah kering, cat akrilik sulit dihapus kecuali dengan menggunakan larutan alkohol khusus. Cat akrilik bisa dicampur dengan air hingga maksimum 30% agar tidak mengurangi kualitasnya. Mencampur dengan air akan membuat tampilan cat akrilik nampak lebih transparan.

(97)

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Kegiatan mengamati untuk peserta diklat pada bagian ini difokuskanpada pengamatan karya-karya gambar gambar flora yang dibuat dengan teknik basah dan kering.

Pengamatan ini perlu untuk dilakukan oleh peserta diklat agar dapat melatih kepekaan indra mata serta kepekaan rasa untuk dapat membua

Gambar

Gambar 6. Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman
Gambar 9. Pengamatan objek dengan metode Pencil and Thumb Method
Gambar 10. Menggambar Model kuda
Gambar 11. Teknik memegang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan yang rendah ini diartikan bahwa kecemasan yang timbul pada responden dalam menghadapi gangguan menstruasi, jika dihubungkan dengan tingkat pengetahuan

Untuk mempertahankan pemikiran pendidikan yang sudah dibangunnya, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri melakukan pengembangan yang dilakukan oleh pada Lembaga pendidikan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis profil komik seri super science berjudul “ Environment -Bersahabat dengan Alam ” sebagai alternatif media pembelajaran

Dengan adanya permasalahan air maka perlu adanya cara untuk memecahkan bagaimana kebutuhan akan air bersih bisa tersedia dan tercukupi sehingga perlu dibuat alat

PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar Al- Qur’an Hadit s siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari

Dalam sebuah transmisi data dapat berupa simplex yaitu sinyal ditransmisikan hanya pada satu arah , half duplex yaitu kedua stasiun dapat mentransmisikan, namun hanya satu

Pada pemeriksaan kali ini saya akan melakukan pemeriksaan jantung, dimana saya akan menyentuh dan mengetuk dada bapak dan mendengarkan bunyi jantung bapakdan