• Tidak ada hasil yang ditemukan

210798067 Pemrograman Terstruktur Bahasa C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "210798067 Pemrograman Terstruktur Bahasa C"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Ajar

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

Prof. Dr. Ir. Ansar Suyuti, MT

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya serta kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penyusunan buku bahan ajar untuk mata kuliah pemrograman terstruktur ini dapat terselesaikan dengan sangat baik.

Penyusunan buku bahan ajar ini menjadi salah satu hal penting dalam pelaksanaan proses perkuliahan karena merupakan salah satu

komponen penunjang pembelajaran. Pemrograman terstruktur

merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik pembuatan program secara terstruktur agar penyusunan program untuk suatu masalah yang rumit dapat lebih sederhana, dapat dimodifikasi (dikembangkan) dengan mudah, dan mempermudah pencarian bagian yang error saat pengujian. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa C.

Selama proses penyusunan buku ini, penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam buku bahan ajar ini. Oleh karena itu, penulis dengan sangat terbuka menerima segala bentuk kritik dan saran yang tentunya dapat membangun dan meningkatkan kemampuan kita bersama. Penulis berharap semoga buku ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Bab I Pendahuluan ... 1

Bab II Struktur Dasar Bahasa C ... 4

Bab III Input dan Output ... 13

Bab IV Penyeleksian Kondisi ... 19

Bab V Perulangan ... 24

Bab VI Array ... 28

Bab VII Fungsi ... 34

Bab VIII Struct (Record) ... Bab VIII Pointer ... 47

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Deskripsi Mata Kuliah

Pemrograman terstruktur adalah mata kuliah yang mempelajari tentang bagaimana menyelesaikan suatu masalah komputasi melalui program yang lebih terstruktur dan mudah untuk dipahami. Bahasa pemrograman yang digunakan selama mata kuliah ini adalah bahasa pemrograman bahasa C. Bahasa

pemrograman ini dipilih karena penggunaan bahasa

pemrograman ini secara luas telah digunakan dan mudah untuk dipahami. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib pada program studi Teknik Informatika.

2. Kegunaan Mata Kuliah

Dengan adanya mata kuliah ini mahasiswa memperoleh manfaat berupa kemampuan untuk menyusun program yang lebih sistematis dan sederhana dalam menyelesaikan suatu masalah. Selain itu menambah soft-skill mahasiswa dalam bidang pemrograman.

3. Tujuan Instruksional

(5)

4. Petunjuk bagi Mahasiswa

1) Sebelum mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa

telah membaca materi pembahasan dari bahan ajar dan literatur lainnya yang berkaitan.

2) Mintalah petunjuk dari dosen jika ada hal yang belum terselesaikan, baik dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas

3) Kerjakan setiap tugas yang diberikan pada setiap akhir kegiatan/pertemuan dengan baik.

4) Perbanyaklah latihan mengerjakan soal, baik secara teori maupun langsung dipraktekan dalam komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Bahasa C.

5. Sistem Penilaian

Adapun sistem penilaian untuk mata kuliah ini adalah :

1) Kehadiran = 10%

2) Tugas = 20%

3) Mid = 30%

(6)

6. Garis – Garis Besar Program Pembelajaran

No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu

1 2 3 4 5

1.

Menjelaskan Konsep Pemrograman Terstruktur

Konsep Pemrograman Terstruktur

1. Go to less Programming 2. Lingkungan Bahasa C 3. Desain Program

1 x 100

2.

Menjelaskan struktur dasar berupa elemen-elemen dasar dalam bahasa C

Elemen Dasar 1. Tipe Data

2. Variable & Constant 3. Operator & Expresi

1 x 100

3.

Menerapkan perintah – perintah dasar dalam program sederhana.

Perintah Dasar 1. Instruksi Input 2. Inatruksi Output 3. Instruksi Sequential

1 x 100

4. Menerapkan perintah penyeleksian kondisi (Selection) dan perulangan (iterasion)

Perintah Selection dan Iteration

1. Instruksi selection

2. Instruksi iteration 2 x 100

5.

Membuat program menggunakan struktur data array.

Array 1. Membuat array

2. Aspek-aspek penting pada array 3. Melewatkan array ke dalam fungsi

2 x 100

6.

Membuat program dengan menggunakan fungsi

Fungsi 1. Fungsi pustaka pada bahasa C 2. Parameter fungsi

3. Jenis variabel fungsi

4. Melewatkan nilai pada fungsi 5. Fungsi rekursif

2 x 100

7.

Membuat program dengan struktur data pointer

Pointer 1. Membuat perintah pointer 2. Operator pointer

3. Operasi pointer

4. Pointer pada pointer, array, dan string

1 x 100

8.

Membuat program dengan menggunakan operasi file

Operasi file 1. Pengantar file

2. Membuka dan menutup file 3. Melaksanakan proses file 4. File sequensial

(7)

BAB II

STRUKTUR DASAR BAHASA C

1. Pendahuluan a. Deskripsi

Bab ini akan menyajikan tentang pengenalan bahasa C, tipe – tipe data yang digunakan dalam bahasa C, pengertian konstanta dan variabel, cara mendeklarasikan konstanta, variabel, dan fungsi, operator – operator dalam bahasa C, komentar dan kata – kata terkadang dalam bahasa C.

b. Tujuan pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan menggunakan tipe data, variabel, konstanta, operator – operator dan komentar dalam sebuah program bahasa C.

2. Teori Dasar

a. Pengenalan Bahasa C

Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Bahasa C adalah suatu bahasa pemrograman. Bahasa C termasuk sebagai bahasa pemrograman tingkat menengah, maksudnya bahasa C bisa dipelajari dengan lebih mudah karena mudah dimengerti tetapi mempunyai kemampuan yang tinggi.

(8)

kekurangan masing – masing. Adapun kelebihan dan kekurangan bahasa C adalah sebagai berikut [1]:

Kelebihan Bahasa C:

 Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.

 Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis computer.

 Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata kunci.

 Proses executable program bahasa C lebih cepat

 Dukungan pustaka yang banyak.

 C adalah bahasa yang terstruktur

 Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah penempatan ini

hanya menegaskan bahwa c bukan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. yang merupakan ciri bahasa tingkat rendah. Melainkan berorientasi pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat. secepat bahasa mesin. inilah salah satu kelebihan c yaitu memiliki kemudahan dalam menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun dalam mengeksekusi program secepat bahasa tingkat rendah.

Kekurangan Bahasa C:

 Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program

kadang-kadang membingungkan pemakai.

 Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan

(9)

b. Struktur Bahasa C [1]

Adapun struktur dari bahasa C adalah sebagai berikut : <preprosesor directive>

{

<statement>; <statement>; }

Contoh :

 Preprosesor Directive (#include)

Preprosesor Directive (#include) adalah perintah yang

digunakan untuk memanggil file header (include file) yang didalamnya terdapat perintah, fungsi atau prototype yang bisa digunakan dalam program yan dibuat. Jika perintah #include ini tidak ditulis, maka komputer tidak mengerti perintah-perintah yang ditulis.

Contoh:

#include <stdio.h> #include phi 3.14

 Header File

(10)

Contoh :

File header stdio.h digunakan untuk penanganan input / output standar seperti penulisan ke layar, ke file atau pembacaan data dari keyboard atau file. Dan masih ada lagi beberapa file header lainnya seperti conio.h, math.h,dll.

 Void

Void artinya fungsi yang mengikutinya tidak memiliki nilai kembalian (return).

 Main ( )

Fungsi main ( ) adalah fungsi yang pertama kali dijalankan ketika program dieksekusi. Tanpa fungsi main suatu program tidak dapat dieksekusi namun dapat dikompilasi.

 Statement

Statement adalah instruksi atau perintah kepada suatu program ketika program itu dieksekusi untuk menjalankan suatu aksi. Setiap statement diakhiri dengan titik-koma (;).

c. Tipe Data

(11)

Tabel 2.1 Tipe – tipe data dalam pemrograman bahasa C[4]

No Tipe

Data Ukuran Range Format Keterangan

1 char I byte -128 s/d 127 %c Karakter/string

Contoh Program : #include “stdio.h”

(12)

Catatan [2]:

Pemilihan tipe data harus hati-hati. Pertimbangkan jangkauan yang dimiliki oleh tipe data yang dipilih. Kesalahan dalam memilih tipe data akan menimbulkan suatu hasil yang tidak diperkirakan. Contoh :

int a=32000;

int b=769;

int c;

c=a+b;

printf(“%i + %i = %i\n”,a,b,c);

Jika program tersebut dijalankan, maka akan menghasilkan output seperti berikut :

32000 + 769 = -32767

Hal tersebut terjadi karena jangkuan nilai c sudah melebihi jangkauan nilai untuk sebuah tipe data int. Bila suatu variable telah melebihi jangkauan nilainya maka nilai variable tersebut akan berputar menjadi nilai minimalnya dan jika nilainya kurang dari minimal jangkauan nilainya maka variable tersebut akan terisi oleh bilangan maksimal tipe tersebut.

Contoh : Nilai yang diharapkan :

32767

(13)

Nilai yang tercetak pada bahasa C

32767

-32768

-32767

d. Konstanta

Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Konstanta secara garis besar dapat terbagi 2 yaitu konstanta bilangan contoh 1, 2, 3, ….. dan konstanta teks yang dapat berupa karakter contohnya „a‟, „b‟, 4, & dan dapat pula berupa teks (string) contohnya “Makassar”, “Universitas Hasanuddin”. bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain :

 \a : untuk bunyi bell (alert)

 \b : mundur satu spasi (backspace)

 \f : ganti halaman (form feed)  \n : ganti baris baru (new line)

 \r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)  \v : tabulasi vertical

 \0 : nilai kosong (null)  \‟ : karakter petik tunggal  \” : karakter petik ganda  \\ : karakter garis miring

e. Variabel

(14)

variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah aturan dalam penamaan variabel.

 Nama variabel hanya boleh terdiri dari huruf, angka, dan garis bawah / underscore atau gabungan dari ketiganya, dimana karakter pertamanya adalah huruf.

 Tidak mengandung simbol khusus seperti +, -, =, %, ^, @, ?, :, $, #, !, &, *, (, ) dll dan tidak mengandung spasi.

 Bersifat case sensitive yaitu huruf kecil dan huruf besar berbeda. Contoh : varibel nama, Nama, dan NAMA dianggap berbeda.

 Keyword (kata kunci) yang telah digunakan dalam bahasa C tidak boleh digunakan sebagai nama variabel,seperti include, using, scanf, printf, int, float dll.

 Panjangnya bebas namun yang ditampilkan hanya 32 karakter.

Contoh penamaan variabel yang benar : x, nama, UNHAS, D411, nama_mhs, dll.

Contoh penamaan variable yang salah : 12nama, %unhas, x#nama, nama saya, float, dll.

f. Deklarasi

Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam program. Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi.

Deklarasi Variabel

(15)

Contoh :

int a; (deklarasi a bertipe integer)

char b, huruf, nip[5]; (deklarasi b, huruf, nip[5], bertipe karakter)

float c; (deklarasi c bertipe float)

double d; (deklarasi d bertipe double

int array[2][3]; (deklarasi array bertipe integer)

char *p; (deklarasi pointer bertipe karakter)

Deklarasi Konstanta

Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan preprocessor #define. Contohnya :

#define PHI 3.14

#define nim “D412110123” #define nama “Si bulan”

Deklarasi Fungsi

Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan atau dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam bahasa C ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti printf(), scanf(), getch() dan untuk menggunakannya tidak perlu dideklarasikan. Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :

Tipe_fungsi nama_fungsi (parameter_fungsi);

Contohnya :

float luas_lingkaran(int jari); void tampil();

(16)

g. Operator

1) Operator Penugasan

Operator Penugasan (Assignment operator) dalam bahasa C berupa tanda sama dengan (=)

Contoh : a = 5 ; A = x * y;

Artinya : variabel a diisi dengan 5 dan variable A diisi dengan hasil perkalian antara x dan y.

2) Operator Aritmatika

Bahasa C menyediakan lima operator aritmatika, yaitu : Tabel 2.2 Operator aritmatika

Operator Keterangan Contoh

* Perkalian 5 * 6

Contoh program :

#include "stdio.h" #include "conio.h" void main()

{

(17)

printf("\nNilai dari 7 % 3 = %i", 7 % 3); getch();

}

Tampilan program diatas adalah :

3) Operator Unary

Operator Unary aadalah operator yang hanya membutuhkan satu operand saja. Berikut adalah beberapa operator unary dalam bahasa C :

Tabel 2.3 Operator unary [4]

Operator Keterangan Letak Contoh

- Unary minus Sebelum

operator A + (-B) * C

++ Peningkatan dengan

penambahan nilai 1

Sebelum dan

sesudah A++

-- Penurunan dengan

pengurangan 1

Sebelum dan

sesudah A--

! Unary not Sebelum !A

& Menghasilkan alamat

memori operand Sebelum &A

~ Bitwise NOT Sebelum ~A

* Menghasilkan nilai dari

pointer Sebelum *A

Sizeof Ukuran dari operand dalam

(18)

4) Operator Hubungan (Perbandingan)

Operator Hubungan digunakan untuk membandingkan

hubungan antara dua buah operand sebuah nilai atau variable. Operator hubungan dalam bahasa C :

Tabel 2.4 Operator hubungan [4]

Operator Keterangan Contoh

< Lebih kecil dari a > b

<= Lebih kecil sama dengan dari a >= b

> Lebih besar a < b

>= Lebih besar sama dengan dari a >= b

== Sama dengan a == b

!= Tidak sama dengan a != b

5) Operator Logika

Operator logika adalah operator yang digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika ada tiga macam, yaitu [3]:

(19)

6) Operator Bitwise

Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari nilai data yang ada di memori. Operator bitwise dalam bahasa C [3]:

<< : Pergeseran bit ke kiri >> : Pergeseran bit ke kanan & : Bitwise AND

^ : Bitwise XOR (exclusive OR) | : Bitwise OR

~ : Bitwise NOT

7) Kata Tercadang (Reserved Word)

Bahasa C standar ANSI memiliki 32 kata tercadang (reserved word) dan Turbo C menambahkannya dengan 7 kata tercadang.

Semua reserved word tidak boleh digunakan dalam penamaan

identifier (variable, nama fungsi dll). Kata Tercadang yang tersedia dalam bahasa C adalah sbb [4]:

*asm default for *pascal switch

auto do goto register typedef

break double *huge return union

case else if short unsigned

*cdecl enum int signed void

char extern *interrupt sizeof volatile

const *far long static while

(20)

8) Komentar Program

Komentar program hanya diperlukan untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman suatu program (untuk keperluan dokumentasi program). Dengan kata lain, komentar program hanya merupakan keterangan atau penjelasan program. Untuk memberikan komentar atau penjelasan dalam bahasa C digunakan pembatas /* dan */ atau menggunakan tanda // untuk komentar yang hanya terdiri dari satu baris. Komentar program tidak akan ikut diproses dalam program (akan diabaikan).

Contoh program :

#include <stdio.h> #include <conio.h> void main()

{

clrscr(); // untuk membersihkan layar

printf(“Universitas Hasanuddin”); /* Mencetak Universitas Hasanuddin */

getch(); }

(21)

3. Latihan Soal

Kerjakanlah latihan soal berikut!

1. Buatlah sebuah program menghitung nilai rata – rata dari data nilai mahasiswa yang terdiri atas nilai tugas1, tugas2 , mid test, dan final test dimana komposisi nilai adalah tugas 20%, mid 40%, dan final 40% .

2. Sebuah toko memberikan discount untuk setiap pembelian

(22)

Daftar Pustaka

[1] Bahasa Pemrograman C. diakses pada tanggal 13 Oktober 2013.

http://www2.ukdw.ac.id/kuliah/info/TI2023/Modul08A.pdf

[2] Kurniawan Khannedy Eko. 2007. “Pemrograman C”. Teknik Informatika. UNICOM.

[3] Frieyadie. 2005. “Panduan Pemrograman C++”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

[4] Solichin Achmad. “Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C”.

(23)

BAB III

INPUT DAN OUTPUT

1. Pendahuluan

a. Deskripsi

Bab ini menyajikan tentang beberapa perintah input dan output yang digunakan dalam bahasa C dan cara pendeklarasian dan

penggunaannya masing – masing.

b. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu menggunakan setiap perintah input dan output dalam membuat program pada pemrograman bahasa C.

2. Teori Dasar

a. Perintah Input

Perintah standar input yang merupakan fungsi pustaka bahasa C diantaranya adalah :

1) Scanf() [4]

Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numerik, karakter dan string secara terformat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian fungsi scanf() :

 Fungsi scanf() memakai penentu format

(24)

Bentuk umum dari fungsi ini adalah :

scanf (“penentu format”, &nama_variabel);

Tabel 3.1 Kode penentu format [1]

Tipe Data Penentu

Format

Integer %d atau %i

Bentuk desimal/ berpangkat/

floating point %e atau %f

Karakter %c

String %s

Unsigned octal integer %o

Unsigned hexadecimal integer %x

Unsigned integer %u

Contoh program : #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

int a; float b;

char nama[10];

printf("Masukkan nilai a = "); scanf("%d", &a); printf("Masukkan nilai b = "); scanf("%e", &b);

printf("Masukkan nama Anda = "); scanf("%s", &nama); }

(25)

2) Gets()

Fungsi Gets () digunakan untuk memasukkan data string. Bentuk umum fungsi ini adalah [4]:

gets (nama_variabel_array)

Contoh program : #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

char nama[20]; char jurusan[20];

printf("Masukkan nama Anda : "); gets (nama);

printf ("\nMasukkan jurusan Anda : "); gets (jurusan);

}

Tampilan program diatas adalah :

3) Getch()

(26)

Contoh program [3]: #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

char a;

printf("Masukkan sebuah karakter : "); a = getch ();

printf ("\nKarakter yang Anda masukkan adalah :%c ", a); getch ();

}

Tampilan program diatas :

4) Getchar()

Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter. Penggunaannya harus diakhiri dengan penekanan tombol ENTER dan karakter yang dimasukkan akan terlihat pada layar [4]. Contoh program :

#include <stdio.h>

void main ()

{char c;

printf ("Masukkan sebuah karakter: ");

c = getchar ();

printf ("%c", c);

(27)

Tampilan program diatas adalah :

5) Getche()

Fungsi getche() digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukkan ditampilkan dilayar. File header yang harus disertakan adalah conio.h[4].

Contoh program : #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

char a;

printf("Masukkan sebuah karakter : "); a = getche ();

printf ("\nKarakter yang Anda masukkan adalah :%c ", a); getch ();

}

Tampilan program diatas adalah :

b. Perintah Output

Untuk menampilkan data pada layar maka fungsi yang dapat digunakan adalah [4] :

 Fungsi printf() digunakan untuk menampilkan semua jenis

(28)

Bentuk penulisan :

printf (“string-kontrol”, argument-1, argument-2,..);

 Fungsi puts() digunakan untuk menampilkan data string dan

secara otomatis akan diakhiri dengan perpindahan baris.

 Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah

karakter. Contoh program : #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

int a = 10; float b = 5;

char c[10] = "UNHAS";

printf ("Nilai a adalah :%i \n", a);

printf ("Nilai a adalah ;%i dan nilai b adalah : %f\n\n", a, b); puts ("Saya kuliah di");

puts (c);

puts ("\nSaya kuliah di");

putchar ('U'); putchar ('N'); putchar ('H'); putchar ('A');putchar ('S'); getch ();

}

(29)

Mengatur lebar field [1]:

Bila ingin mencetak atau menampilkan data yang bertipe data float atau pecahan, tampilan yang tampak biasanya kurang bagus. Untuk mengatur lebar field dan jumlah desimal yang akan dicetak, dapat digunakan bentuk penulisan :

%a.bf

Lebar field Jumlah desimal

Contoh program [1]: #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

float a = 1.23, b = 321.5;

printf ("Bilangan a tanpa pengaturan lebar fild = %f\n",a ); printf ("Bilangan b tanpa pengaturan lebar fild = %f\n\n",b ); printf ("Bilangan a dengan pengaturan lebar fild = %3.2f\n",a ); printf ("Bilangan b dengan pengaturan lebar fild = %3.2f\n",b ); getch ();

}

Contoh Kasus[2]

Di suatu perusahaan, data penggajian dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :

(30)

Gaji Lembur/jam : Rp. 5000

Total Gaji Lembur : Lama Lembur * Gaji Lembur/jam Gaji Kotor : Gaji Pokok + Total Gaji Lembur

Pajak : 10%

Gaji Bersih : Gaji Kotor - Pajak

Data yang diinputkan adalah : Nama Pegawai, Lama Lembur. #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

{

int jamlembur;

long int gajipokok=500000,gajikotor,totalgajilembur; float pajak,gajibersih;

char nama[50]; clrscr();

printf("Nama Pegawai : ");gets(nama);

printf("Lama Lembur : ");scanf("%i",&jamlembur); totalgajilembur=(long int)5000*jamlembur;

gajikotor=gajipokok+totalgajilembur; pajak=0.1*gajikotor;

gajibersih=gajikotor-pajak; clrscr();

printf("Hasil Perhitungan\n");

printf("Nama Pegawai : %s\n",nama);

printf("Gaji Pokok : Rp. %10li\n",gajipokok); printf("Lama Lembur : %i jam\n",jamlembur);

printf("Total Gaji Lembur : Rp. %10li\n",totalgajilembur); printf("Gaji Kotor : Rp. %10li\n",gajikotor);

printf("Pajak (10%%) : Rp. %10.0f\n",pajak); printf("Gaji Bersih : Rp. %10.0f\n",gajibersih); getch();

}

(31)

3. Latihan

Kerjakanlah soal latihan berikut!

1) Buatlah sebuah Menginput data pegawai pada sebuah instansi

dimana data yang dibutuhkan adalah Nama, NIP, Tempat dan tanggal lahir, dan Alamat.

2) Buatlah sebuah program untuk membuat sebuah password.

3) Buatlah sebuah program untuk Menginput sebuah nilai yang menyatakan waktu dalam detik, kemudian cetaklah waktu tersebut dalam bentuk :

(32)

Daftar Pustaka

[1] Frieyadie. 2005. “Panduan Pemrograman C++”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

[2] Kurniawan Khannedy Eko. 2007. “Pemrograman C”. Teknik Informatika. UNICOM.

[3] Sjukani Moh. 2009. “Algoritma (Algoritma & Struktur Data 1) dengan C, C++, dan Java, Teknik – Teknik Dasar Pemrograman

Komputer”. Edisis 5. Mitra Wacana Media. Jakarta

[4] Solichin Achmad. “Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C”.

(33)

BAB IV

PENYELEKSIAN KONDISI

1. Pendahuluan a. Deskripsi

Bab ini menyajikan tentang fungsi – fungsi yang digunakan

dalam menyelesaikan program penyeleksian kondisi pada

pemrograman bahasa C serta perbedaan penggunaan masing –

masing.

b. Tujuan pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan

mampu membuat program dengan menggunakan fungsi selection.

2. Teori Dasar

Penyeleksian kondisi digunakan untuk menentukan alur suatu proses. Penyeleksian kondisi biasanya digunakan dalam program yang kompleks. Penyeleksian kondisi melibatkan beberapa operator dalam bahasa C, yaitu : operator hubungan (perbandingan), logika, dan bitwise. Fungsi seleksi terdiri dari 3 tipe pernyataan yaitu :

a. Struktur Kondisi “ if … “

Bentuk umum If [1]: if (kondisi)

{

(34)

Jika kondisi yang diseleksi terpenuhi maka statement tersebut akan dikerjakan sedangkan jika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan menjalankan program berikutnya setelah seleksi kondisi tersebut.

Contoh program 1: #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

float tot_pembelian, discount, tot_pembayaran; printf ("Masukkan Total Pembelian Rp :"); scanf ("%f",&tot_pembelian);

if (tot_pembelian >= 100000) discount = 0.2*tot_pembelian;

printf ("\nAnda memperoleh discount 10 %");

printf ("\nBesarnya Potongan : Rp %10.0f",discount); tot_pembayaran = tot_pembelian - discount;

printf ("\nJumlah yang Anda bayar adalah : Rp %10.0f", tot_pembayaran);

printf ("\n\nTERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA"); getch ();

}

(35)

Jika dalam sebuah IF perintah yang hendak dijalankan lebih

dari 1 perintah, maka perintah – perintah tersebut harus

dikelompokkan dalam sebuah blok { }. Format penulisannya adalah [5]:

if <kondisi> {

statement 1; statement 2; }

Statement 3; Statement 4;

Dengan format IF diatas, jika kondisi benar, maka perintah yang dijalankan adalah perintah yang terletak dalam kurung kurawal (statement 1 dan statement 2), sedangkan statement3 dan statement 4 akan dijalankan tanpa bergantung dari kondisi yang ada.

Contoh program 2 [5]: # include <stdio.h>

#include <conio.h>

main ()

{

float suhu;

printf ("Masukkan suhu dalam derajat Celcius :");

scanf ("%f", &suhu);

if (suhu < 24)

{printf ("\nSebaiknya tidak mandi!\n");

printf ("\nJangan menyalakan AC.");

(36)

if (suhu >= 24)

{printf ("\nSebaiknya mandi!");

printf ("\nNyalakan AC!");

}

getch ();

}

Tampilan program diatas :

b. Struktur Kondisi “ if … else …“

Bentuk umum If – Else : if (kondisi)

{ Statement; }

else

} Statement; }

Jika kondisi yang diseleksi terpenuhi maka statement pertama yang akan dikerjakan sedangkan jika kondisi tersebut tidak terpenuhi statement kedua yang akan dikerjakan. Diakhir setiap statement menggunakan tanda (;) walaupun sebelum else.

Contoh program : #include <stdio.h>

#include <conio.h>

(37)

float tot_pembelian, discount, tot_pembayaran;

printf ("Masukkan Total Pembelian Rp :");

scanf ("%f",&tot_pembelian);

if (tot_pembelian >= 100000)

{

printf ("\nAnda memperoleh discount 10 %");

discount = 0.2*tot_pembelian;

}

else

{

printf ("\nAnda memperoleh discount 5 %");

discount = 0.05*tot_pembelian;

}

printf ("\nBesarnya Potongan : Rp %10.0f",discount);

tot_pembayaran = tot_pembelian - discount;

printf ("\nJumlah yang Anda bayar adalah : Rp %10.0f", tot_pembayaran);

printf ("\n\nTERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA");

getch ();

}

(38)

Contoh program 2 [4]:

Berikut adalah program untuk menginput tiga buah bilangan bulat (misal A, B, dan C) kemudian mencetak ketiga nilai tersebut urut dari nilai kecil ke nilai besar [3]

# include <stdio.h> # include <conio.h> void main ()

{ int A, B, C;

printf ("Input nilai A ="); scanf ("%i", &A); printf ("Input nilai B ="); scanf ("%i", &B); printf ("Input nilai C ="); scanf ("%i", &C); if (A < B)

(39)

c. Struktur Kondisi “Switch … “

Struktur kondisi switch digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak[1].

Bentuk Umum Switch : switch (ekspresi)

{

case 1: Statement 1; break;

case 2 : Statement 2; break;

case n : Statement n; break;

default : Statement m; }

Contoh program : #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{

char jurusan;

printf ("1. Teknik Sipil \n2. Teknik Mesin \n3. Teknik Perkapalan \n4. Teknik Elektro");

printf ("\n5. Teknik Arsitektur \n6. Teknik Geologi"); printf ("\n\nMasukkan kode jurusan Anda :");

(40)

{

case '1' : puts ("TEKNIK SIPIL"); break; case '2' : puts ("TEKNIK MESIN"); break;

case '3' : puts ("TEKNIK PERKAPALAN"); break; case '4' : puts ("TEKNIK ELEKTRO"); break; case '5' : puts ("TEKNIK ARSITEKTUR"); break; case '6' : puts ("TEKNIK GEOLOGI"); break ; default : puts ("Kode Anda Salah"); break; }

getch (); }

Tampilan program diatas adalah :

Contoh Program 2 [2]:

Contoh switch… case berjenjang

# include <stdio.h> # include <conio.h> void main ()

{ char KodePulau; int KodeKota;

printf ("Kode Pulau : \nJ = Jawa \nS = Sumatera \nK = Kalimantan");

printf ("\nMasukkan Kode Pulau : \t"); scanf ("%c", &KodePulau);

(41)

printf ("PULAU JAWA \n"); printf ("Kode Kota di Jawa :");

printf ("\n1. Jakarta \n2. Surabaya \n3. Bandung \n4. Semarang \n5. Yogyakarta\n");

printf ("Masukkan Kode Kota :\t"); scanf ("%i", &KodeKota);

switch (KodeKota)

printf ("PULAU SUMATERA \n"); printf ("Kode Kota di Sumatera");

printf ("\n1. Medan \n2. Palembang \n3. Padang\n"); printf ("Masukkan Kode Kota : \t");

(42)

case 'K':

printf ("PULAU KALIMANTAN \n"); printf ("Kode Kota di Kalimantan");

printf ("\n1. Banjarmasin \n2. Pontianak\n"); printf ("Masukkan Kode Kota : \t");

scanf ("%i", &KodeKota); switch (KodeKota)

{

case 1 : printf ("\nBanjarmasin"); break;

case 2 : printf ("\nPontianak"); break;

default : printf ("Kode Kota di Pulau Kalimantan Salah"); }

break;

default : printf ("Kode Pulau Salah"); }

getch (); }

(43)

d. Multi Kondisi dan Opertor Logika [3]

Kadang – kadang satu kondisi saja tidak cukup untuk

menentukan suatu syarat, sehingga diperlukan dua atau lebih

kondisi. Untuk menggabungkan kondisi – kondisi tersebut digunakan

operator yang disebut operator logika. Adapun operator logika dapat digunakan : AND (&&), OR (||), dan NOT (!).

Contoh Program 1 : # include <stdio.h> # include <conio.h> void main ()

{

int a, b, c;

printf ("Input nilai A : "); scanf ("%i", &a); printf ("Input nilai B : "); scanf ("%i", &b); printf ("Input nilai C : "); scanf ("%i", &c); if (a > b && a > c )

printf ("Nilai maksimum adalah %i", a); if (b > a && b > c )

printf ("Nilai maksimum adalah %i", b); if (c > a && c > b )

printf ("Nilai maksimum adalah %i", c);

getch (); }

(44)

Contoh program 2 [2]: #include <stdio.h> #include <conio.h> main()

{

int kodejurusan,kodekelas,banyaktiket; long int hargatiket,total;

float diskon,bayar;

printf("Pilih Jurusan :\n"); printf("---\n");

printf("1. Jakarta\n2. Yogya\n3. Surabaya\n"); printf("---\n");

printf("Jurusan yang dipilih : ");scanf("%i",&kodejurusan); printf("Pilih Kelas :\n");

printf("---\n");

printf("1. Eksekutif\n2. Bisnis\n3. Ekonomi\n"); printf("---\n");

printf("Kelas yang dipilih : ");scanf("%i",&kodekelas); printf("Banyak Tiket : ");scanf("%i",&banyaktiket); if((kodejurusan==1)&&(kodekelas==1))

if(kodekelas==1) hargatiket=80000; else if(kodekelas==2) hargatiket=50000; else if(kodekelas==3) hargatiket=20000; }

else

if(kodejurusan==3) {

(45)

{

case 1:hargatiket=90000;break; case 2:hargatiket=60000;break; case 3:hargatiket=30000;

} }

printf("Harga Tiket : Rp. %li\n",hargatiket); total=banyaktiket*hargatiket;

printf("Total Tiket : Rp. %li\n",total);

if( ((kodejurusan==3)&&(kodekelas==1)) || ((kodejurusan==2)&&(kodekelas==2)) )

diskon=0.1*total; else

diskon=0;

printf("Diskon 10%% : Rp. %f\n",diskon); bayar=total-diskon;

printf("Bayar : Rp. %f\n",bayar); getch();

return 0; }

(46)

3. Latihan

1) Buatlah nilai huruf dengan kriteria sebagai berikut :

Nilai Huruf Range Nilai

A Nilai akhir > 85

B 70>= nilai akhir <= 85

C 60>= nilai akhir < 70

D 50 >= nilai akhir < 60

E Nilai akhir < 50

2) Buatlah program mengklasifikasikan jenis buku berikut : Kode 1 : komputer

Kode 2 : akuntansi Kode 3 : hukum Kode 4 : manajemen Kode 5 : kedokteran

3) Buatlah sebuah program untuk menentukan jenis sebuah

segitiga dengan memberi 3 input bilangan yang menyatakan panjang sisi dari sebuah segitiga. Jika ketiga sisi dari bilangan tersebut sama maka segitiga tersebut adalah segitiga sama sisi, jika kedua bilangan sama maka segitiga tersebut adalah segitiga sama kaki, dan jika ketiga bilangan yang diinput berbeda maka segitiga tersebut adalah segitiga sembarang. a. Gunakan operator logika AND (&&) atau OR (||).

(47)

Daftar Pustaka

[1] Frieyadie. 2005. “Panduan Pemrograman C++”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

[2] Kurniawan Khannedy Eko. 2007. “Pemrograman C”. Teknik Informatika. UNICOM.

[3] Sjukani Moh. 2009. “Algoritma (Algoritma & Struktur Data 1) dengan C, C++, dan Java, Teknik – Teknik Dasar Pemrograman

Komputer”. Edisis 5. Mitra Wacana Media. Jakarta

[4] Solichin Achmad. “Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C”.

www.ilmukomputer.com

(48)

BAB V

PERULANGAN

1. Pendahuluan a. Deskripsi

Dalam bab ini dijelaskan tentang fungsi – fungsi yang digunakan untuk membuat perintah perulangan dan perbedaan penggunaan masing - masing fungsi.

b. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan masalah perulangan dengan menggunakan program bahasa C.

2. Teori Dasar

Perulangan data atau yang biasa disebut dengan “looping” adalah proses yang dilakukan secara berulang-ulang sampai batas yang ditentukan. Perulangan akan berhenti jika nilai yang dimasukan sudah tidak memenuhi syarat yang diberikan. Jenis – jenis perulangan:

a. For

For digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlah perulangannya. Syntax untuk menuliskan perintah for adalah sebagai berikut [4]:

for (inisialisasi; syarat_perulangan; pengubah_nilai_pencacah)

Keterangan :

(49)

 Syarat pengulangan : memegang kontrol terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan menentukan suatu perulangan diteruskan atau dihentikan.

 Pengubah nilai pencacah : mengatur kenaikan atau penurunan

nilai pencacah. Contoh program 1: #include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{ int a;

for (a = 1; a <=10; a++) {

printf ("%d. UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR\n",a); }

getch(); }

Tampilan program diatas :

Contoh program 2 :

(50)

#include <stdio.h> #include <conio.h>

main () {

int i, j;

int hasil = 1;

printf ("PROGRAM UNTUK MENGHITUNG FAKTORIAL N!"); printf ("\n\nInput N = ");

scanf ("%i", &j); for (i = j; i >=1; i--)

{hasil = hasil*i; }

printf ("\n\nHasil faktorial : %d", hasil); getch ();

}

Tampilan Program diatas :

Contoh program 3 [2]:

Berikut akan diberikan contoh penggunaan perintah for dalam for : #include <stdio.h>

#include <conio.h> main ()

{ int i, j;

(51)

{printf ("%d",i); }

printf ("\n"); }

getch (); }

Tampilan program diatas:

b. While

While digunakan untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Pengecekan kondisi akan dilakukan terlebih dahulu. Jika kondisi masih bernilai true, maka looping akan terus berlanjut. Bentuk penulisan while adalah sebagai berikut[1]:

while (syarat_pengulangan) {

statement_yang_akan_diulang; }

Contoh program 1: #include "stdio.h" #include "conio.h" void main()

(52)

while (bil <= 10)

Tampilan program diatas adalah :

Contoh program 2 [2]: #include <stdio.h>

(53)

c. Do while

Do while digunakan untuk mengulang suatu proses yang belum diketahui jumlahnya. Instruksi akan dijalankan lebih dahulu, kemudian dilakukan pengecekan kondisi apabila masih bernilai true maka looping akan terus berlanjut. Bentu penulisannya sebagai berikut [1]:

do {

statement-yang-akan-diulang; }

while (syarat-pengulangan);

Contoh program : # include <stdio.h> # include <conio.h> void main ()

{

(54)

{

Tampilan program diatas adalah :

Contoh program 2 [2]:

Contoh program berikut akan menunjukkan bagaimana proses penjualan n buah barang dengan melakukan entry harga barang dan jumlah pembelian.

# include <stdio.h> #include <conio.h> main ()

{

int hitung = 0; // memberi nilai awal counter int n, jumlah;

long harga, subtotal, total = 0; do

{

printf ("\nBarang ke - %d\n", hitung+1);

(55)

printf("\nTotal Pembelian : %d", total); getch ();

}

Tampilan program diatas adalah :

Contoh aplikasi [3]:

Titik A dan titik B hanya dihubungkan oleh satu buah jalan sepanjang 1000 m. Ali berangkat dari titik A menuju titik B tepat jam 08 : 15 : 27 dengan kecepatan tetap 2 m/det. Badu berangkat dari titik B pada jam yang sama menuju titik A dengan kecepatan tetap 3 m/det. Susun program untuk mencetak pukul berapa ( Jam: Menit: detik) Ali dan Badu berpapasan di jalan.

# include <stdio.h> #include <conio.h> void main ()

{ int vAli, vBadu, sAli, sBadu, s, t; long int t1, t2, det, J, M, D;

(56)

s = 1000 ; t = 0;

while ((sAli + sBadu) < s) { sAli = sAli + vAli; sAli = sBadu+ vBadu; t = t + 1;

}

t1 = 8*3600L + 15*60 +27; t2 = t1 + t;

det = t2;

J = det/ 3600; det = det % 3600; M = det / 60; det = det % 60; D = det;

printf ("%li : %li : %li", J, M, D); getch ();

}

(57)

3. Latihan

1) Buatlah program menghitung 10 deret bilangan genap dengan

hasilnya!

2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 = 110 a. Dan ganjil dengan hasilnya!

b. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 17 + 19 = 100

2) Buatlah program untuk menghitung perkalian deret bilangan ganjil membentuk segitiga siku dengan hasilnya!

1 = 1

1 x 3 = 3

1 x 3 x 5 = 15

1 x 3 x 5 x 7 = 105

1 x 3 x 5 x 7 x 9 = 945

(58)

Daftar Pustaka

[1] Frieyadie. 2005. “Panduan Pemrograman C++”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

[2] Kurniawan Khannedy Eko. 2007. “Pemrograman C”. Teknik Informatika. UNICOM.

[3] Sjukani Moh. 2009. “Algoritma (Algoritma & Struktur Data 1) dengan C, C++, dan Java, Teknik – Teknik Dasar Pemrograman

Komputer”. Edisis 5. Mitra Wacana Media. Jakarta

[4] Solichin Achmad. “Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C”.

(59)

BAB VI

ARRAY

1. Pendahuluan a. Deskripsi

Bab ini menyajikan tentang pengertian, cara deklarasi, dan penggunaan array baik array berdimensi satu, array berdimensi dua,

dan array multi-dimensi. Serta disajikan contoh – contoh

penggunaannya masing – masing.

b. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami penggunaan array serta mampu mengaplikasikan dalam menyelesaikan program yang membutuhkan penyelesaian dengan array.

2. Teori Dasar

Array atau larik adalah tipe terstruktur yan terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe yang sama. Jumlah komponen dalam sebuah array adalah tetap. Banyaknya komponen dalam array ditunjukkan oleh indeks yang berfungsi untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Dalam bahasa C dikenal 3 macam array yaitu :

a. Array Berdimensi Satu

Untuk mengakses setiap elemen dalam array dapat dilakukan dengan mengakses indeksnya. Indeks setiap array default dimulai dari nol. Adapun bentuk deklarasi array adalah [4]:

(60)

Tipe data untuk menyatakan tipe data yang digunakan dan ukuran digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array. Sebuah array dapat digambarkan sebagai kotak anjang yang berisi kotak – kotak kecil di dalam kotak panjang tersebut. Contoh :

int nilai[5];

indeks [0] [1] [2] [3] [4]

50 85 90 70 95

Contoh program : # include <stdio.h> # include <conio.h> void main()

{ int index, barang[10]; clrscr();

// input jumlah barang//

printf ("Masukkan jumlah Barang :\n"); for (index =0 ; index < 10; index ++) {

printf ("Barang %i : ", index+1); scanf ("%i", &barang[index]);

}

printf ("Jumlah barang yang telah diinput:"); for (index = 0; index < 10; index++)

{

printf ("%i", barang[index]); }

getch (); }

(61)

Untuk mengakses array berdimensi 1, dapat digunakan bentuk pengaksesan sebagai berikut [1]:

Nama_array[indeks] Contoh :

nilai [3]; nilai [1]; nilai [0]; dst

Sedangkan untuk inisialisasi suatu array dapat dilakukan dengan bentuk :

Tipe_data nama_array[indeks] = {nilai array}; Contoh :

float nilai[5] = {75.8 78,67 87,5 90.0 65.7}; Contoh program inisiakisasi dan mengakses array : #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

(62)

printf ("Nilai = "); for (i = 0; i<5 ; i++) printf ("%i ", nilai[i]); getch();

}

Tampilan program diatas adalah :

Contoh program [1]: # include <stdio.h> # include <conio.h> void main()

{ int index,nilai[5] = {89, 75, 90, 65, 95}; for (index = 0; index <5 ; index ++) {

printf("\nNilai elemen ke %i adalah :%i", index+1, nilai[index]); }

printf ("\n\nNilai elemen ke 3 : %i", nilai[2] ); getch();

}

(63)

b. Array Berdimensi Dua

Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukkan baris dan indeks kedua menunjukkan kolom. Array dimensi dua dapat digunakan pada pendataan penjualan, pendataan nilai, dan sebagainya.

Bentuk umum pendeklarasian array [1]:

Tipe_data Nama_variabel [indeks-1][indeks-2] Bentuk umum pengaksesan array berdimensi dua adalah :

Nama_array [index-1][index-2] Contoh :

Data [3][2] Data [0][1]

Bentuk pendefenisian array berdimensi dua adalah :

Tipe_data nama_array [juml_elemen] = {nilai array};

Contoh :

(64)

matriks [2][2] = 2;

Tampilan program diatas adalah :

Contoh Program 2[4]: #include "stdio.h" #include "conio.h" void main()

{ int baris, kolom, matriks[3][4]; clrscr();

// Input elemen array secara Row Major Order printf("Input elemen Array : \n");

for(baris=0; baris<3; baris++) { for(kolom=0; kolom<4; kolom++)

{ printf("matriks[%i][%i] : ", baris+1, kolom+1); scanf("%i", &matriks[baris][kolom]);

}

printf("\n"); }

// Tampilkan elemen Array secara Row Major Order printf("Isi array : \n");

(65)

} getch(); }

Tampilan program diatas adalah :

Contoh program 2 [2]: Penjumlahan dua buah matriks #include <stdio.h>

#include <conio.h> #define maks 3 main()

{

int mat1[maks][maks], mat2[maks][maks], mathasil[maks][maks]; int b,k;

printf("Pengisian Matrik 1 : \n"); for (b=0;b<maks;b++)

{

for (k=0;k<maks;k++) {

(66)

}

printf("Pengisian Matrik 2 : \n"); for (b=0;b<maks;b++)

{

for (k=0;k<maks;k++) {

printf("Matrik [%d,%d] : ",b,k); scanf("%d",&mat2[b][k]); }

}

// awal operasi pertambahan matrik for (b=0;b<maks;b++)

for (k=0;k<maks;k++)

mathasil[b][k]=mat1[b][k]+mat2[b][k]; // akhir operasi perhitungan

printf("Matrik 1 :\n") ; for (b=0;b<maks;b++)

printf("Matrik 2 :\n"); for (b=0;b<maks;b++)

printf("Matrik Hasil :\n"); for (b=0;b<maks;b++) {

(67)

printf("%6d",mathasil[b][k]); }

printf("\n"); }

getch(); return 0; }

Tampilan program diatas adalah :

c. Array Multi-dimensi

Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua. Bentuk umumnya yaitu [4]:

(68)

float X[2][4][3]; Contoh program [4]:

#include “stdio.h” #include “conio.h”

void main() { int i, j, k;

(69)

} getch(); }

Contoh aplikasi :

 Pencarian data (searching) menggunakan array[5] :

#include <stdio.h>

int n; //mengacu pada jumlah array int target; //berisi data yang akan dicari

int ketemu; // status dari proses pencarian; 1 = ketemu, 0 = tidak ketemu

printf("Masukkan data - data yang ingin dibuat MAX 20 data :\t"); scanf ("%i", &n);

if (n >= 20) return 0;

printf ("Masukkan data - data pada array yang akan dibuat :\n"); for (i = 0; i < n; i++) seluruh elemen array

{

printf("%d",a[i]); }

printf ("\nMasukkan angka yang akan dicari : "); scanf ("%d", &target);

for (i = 0; i < n-1; i++) // proses pencarian dilakukan mulai dari elemen ke-0 (pertama)

(70)

if (a[i] == target) {

printf (" Data %d ditemukan pada urutan ke %d", target, i+1); ketemu = 1; // variabel ketemu diberi nilai 1 untuk menunjukkan bahwa proses pencarian berhasil

return 0 ; }

printf ("Data tidak ditemukan"); }

getch () ; }

Tampilan program diatas adalah [5]:

 Pengurutan data dengan menggunakan array (menggunakan

metode selection short. #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

{

int N = 5; //jumlah elemen array arr int arr [5] = {63, 21, 3, 177, 8}; int i, j, k, temp, biggest;

printf ("Data elemen array arr sebelum di urutkan \n"); for (i = 0; i <= 4 ; i++);

{

(71)

}

printf ("\n");

// Proses pengurutan data bobble Sort for (i = 0; i <= N-2; i++)

printf (" Data elemen array arr setelah diurutkan\n"); for (i = 0; i <=4; i++)

(72)

3. Latihan

1. Buatlah sebuah program untuk menghitung jumlah dan hasil kali matriks A dan B sebagai berikut :

A = [

]

B = [

]

2. Jumlah suara masing- masing calon pada sebuah pemilihan

walikota adalah sbb : Calon

Kecamatan A B C D

1 304 125 112 111

2 203 236 231 145

3 112 312 332 211

4 98 142 167 245

5 346 154 287 123

Dengan menggunakan array, buatlah program untuk

menyelesaikan pekerjaan ini :

(73)

b. Menghitung dan mencetak jumlah suara masing – masing calaon hasil pemilihan tersebut.

c. Tampilkan pemenang hasil pemilihan tersebut.

3. Urutkanlah bilangan berikut dengan menggunakan metode

bubble sort.

[12, 35, 27, 5, 10, 56, 98, 75)

1. Terdapat sebuah array dua dimensi yang dibuat dengan int [3][5] dan telah diisi. Buatlah sebuah program untuk :

a. Mencetak nilai yang terbesar

b. Mencetak nilai yang terbesar dan mencetak ada berapa buah nilai yang terbesar.

c. Mencetak nilai yang terbesar dan mencetak ada berapa buah nilai yang terbesar, serta mencetak ada di lokasi mana saja nilai terbesar tersebut.

(74)

Daftar Pustaka

[1] Frieyadie. 2005. “Panduan Pemrograman C++”. Penerbit Andi.

Yogyakarta

[2] Kurniawan Khannedy Eko. 2007. “Pemrograman C”. Teknik Informatika. UNICOM.

[3] Sjukani Moh. 2009. “Algoritma (Algoritma & Struktur Data 1) dengan C, C++, dan Java, Teknik – Teknik Dasar Pemrograman

Komputer”. Edisis 5. Mitra Wacana Media. Jakarta

[4] Solichin Achmad. “Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C”.

www.ilmukomputer.com

(75)

BAB VII

FUNGSI

1. Pendahuluan a. Deskripsi

Bab ini membahas tentang fungsi pustaka yaitu fungsi yang telah tersedia dalam turbo C dan fungsi yang dapat dibuat sendiri oleh programmer. Pada fungsi yang dapat dibuat sendiri oleh programmer akan dijelaskan tentang cara mendeklarasikan fungsi, jenis parameter dan variabel yang digunakan dalam bahasa C serta cara pemanggilan fungsi. Di akhir pembahasan, akan dijelaskan tentang fungsi rekursif. Dalam setiap pembahasan akan diberikan contoh program yang akan membantu mahasiswa lebih memahami tentang penggunaan fungsi.

b. Tujuan Pembahasan

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami kegunaan penggunaan fungsi dalam bahasa pemrograman dan mampu menerapkan penggunaan fungsi dalam pemrograman bahasa C.

2. Teori Dasar

Fungsi adalah bagian dari program yang digunakan untuk suatu tugas tertentu dan letaknya terpisah dari program utama. Fungsi merupakan bagian utama dalam bahasa C karena program bahasa C sendiri tersusun atas kumpulan fungsi – fungsi dam dalam setiap program minimal terdapat satu buah fungsi yaitu fungsi main (). Adapun kegunaan penggunaan fungsi dalam bahasa C adalah :

 Program menjadi lebih terstruktur sehingga mudah untuk

(76)

 Untuk mengurangi pengulangan penulisan program yang sama. Dalam bahasa C fungsi dibagi menjadi dua yaitu fungsi pustaka atau fungsi yang telah tersedia dalam turbo C dan yang didefinisikan atau dibuat oleh programmer.

a. Fungsi Pustaka dalam Bahasa C [4]

1) Fungsi Operasi String (tersimpan dalam header file “string.h”)

strcpy() berfungsi untuk menyalin suatu string asal ke variable string tujuan. Bentuk umum : strcpy(var_tujuan, string_asal);  strlen() Berfungsi untuk memperoleh jumlah karakter dari

suatu string. Bentuk umum : strlen(string);

strcat() Digunakan untuk menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string tujuan. Bentuk umum : strcat(tujuan, sumber);

strupr() Digunakan untuk mengubah setiap huruf dari suatu string menjadi huruf capital. Bentuk umum : strupr(string);  strlwr() Digunakan untuk mengubah setiap huruf dari suatu

string menjadi huruf kecil semua. Bentuk umum : strlwr(string);

strcmp() Digunakan untuk membandingkan dua buah string. Hasil dari fungsi ini bertipe integer dengan nilai :

(a) Negative, jika string pertama kurang dari string kedua. (b) Nol, jika string pertama sama dengan string kedua (c) Positif, jika string pertama lebih besar dari string kedua.

(77)

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "string.h" void main()

{ char nama[20];

char nama1 [30]= "UNIVERSITAS HASANUDDIN"; char nama2 [30]= "Teknik Informatika" ;

int x;

strcpy(nama,nama1);

printf("Nama : %s", nama1);

printf("\nJumlah karakter : %i",strlen(nama)); strcat (nama2,nama1);

printf ("\n"); puts (nama2); strupr(nama2); printf ("\n"); puts (nama2); printf ("\n"); strlwr (nama2); puts (nama2);

strcmp (nama1,nama2) ; printf("Hasil : %i", x); getch();

}

(78)

2) Fungsi Operasi Karakter (tersimpan dalam header

isdigit() Fungsi akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika karakter merupakan sebuah digit. Bentuk umum : isdigit(char);  tolower() Fungsi akan mengubah huruf capital menjadi huruf

kecil. Bentuk umum : tolower(char);

toupper() Fungsi akan mengubah huruf kecil menjadi huruf kapital. Bentuk umum : toupper(char);

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "ctype.h" void main()

{ char karakter; clrscr();

printf ("Masukkan sebuah karakter : \t"); karakter = getche();

if (islower (karakter))

{ printf ("\nadalah huruf kecil");

printf ("\nHuruf kapitalnya adalah :%c",toupper(karakter));} else if (isupper (karakter))

{ puts ("\nadalah huruf kapital");

printf ("\nHuruf kecilnya adalah :%c",tolower(karakter));} else if (isdigit (karakter))

(79)

Tampilan program diatas adalah :

3) Fungsi Operasi Matematik (tersimpan dalam header

“math.h” dan “stdlib.h”) [4]

sqrt() Digunakan untuk menghitung akar dari sebuah bilangan. Bentuk umum : sqrt(bilangan);

pow() Digunakan untuk menghitung pemangkatan suatu bilangan. Bentuk umum : pow(bilangan, pangkat);

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "math.h" void main()

{ int x, y; float z; clrscr();

printf ("Menghitung x pangkat y");

printf ("\nMasukkan Nilai x :"); scanf("%i",&x); printf ("\nMasukkan Nilai y :"); scanf ("%i", &y); printf ("\nx^y = %i ^ %i = %3.2f", x,y, pow(x,y));

printf ("\n\nMenghitung akar x");

printf ("\nMasukkan Nilai x :"); scanf("%i",&x); printf ("\nAkar x adalah %2.2f",sqrt (x)); getch();

(80)

Tampilan program diatas adalah :

sin(), cos(), tan() Masing-masing digunakan untuk menghitung nilai sinus, cosinus dan tangens dari suatu sudut. Bentuk umum :

sin(sudut); cos(sudut); tan(sudut); Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "math.h" void main()

{

clrscr(); int sudut;

printf ("Menghitung sin, cos, dan tan\n"); printf ("Masukkan sudut :");

scanf ("%i",&sudut);

printf ("\nsin %i = %5.2f\n", sudut, sin (sudut)); printf ("cos %i = %5.2f\n", sudut, cos (sudut)); printf ("tan %i = %5.2f", sudut, tan (sudut)); getch();

(81)

Tampilan program diatas adalah :

atof() Digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe double. Bentuk umum : atof(char x);

atoi() Digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe integer. Bentuk umum : atoi(char x);

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "math.h" #include "stdlib.h" void main()

{

clrscr();

char x [10]= "123"; char y [10]= "3.14";

printf ("Nilai x = %i",atoi(x));// Mengubah string menjadi integer printf ("Nilai y = %f", atof(y));// mengubah string menjadi float getch();

}

(82)

div() Digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian. Bentuk umum : div_t div(int x, int y) Strukturnya :

typedef struct

{ int qout; // hasil pembagian int rem // sisa pembagian } div_t;

Contoh program [1]: #include "stdio.h" #include "conio.h" #include "stdlib.h" { int x, y;

div_t hasil; clrscr();

printf("Menghitung sisa dan hasil pembagian x dengan y\n"); printf("x = "); scanf("%i", &x);

printf("y = "); scanf("%i", &y); hasil = div(x,y);

printf("\n\n %3i div %3i = %3i sisa %3i", x, y, hasil.quot, hasil.rem); getch();

}

(83)

max() Digunakan untuk menentukan nilai maksimal dari dua buah bilangan. Bentuk umum : max(bilangan1, bilangan2);  min() Digunakan untuk menentukan bilangan terkecil dari dua

buah bilangan. Bentuk umum : min(bilangan1, bilangan2); Contoh program :

#include "conio.h" #include "stdlib.h" void main()

{ int a, b, c, d;

printf ("Masukkan Nilai\n"); printf ("a = "); scanf ("%i", &a); printf ("b = "); scanf ("%i", &b); printf ("c = "); scanf ("%i", &c); printf ("d = "); scanf ("%i", &d);

printf ("Nilai maksimumnya adalah %i", max(max(max(a,b),c),d)); printf ("\nNilai minimumnya adalah %i", min(min(min(a,b),c),d)); getch ();

}

(84)

b. Membuat Fungsi Sendiri

1) Deklarasi Fungsi

Bentuk deklarasi sebuah fungsi adalah sebagai berikut [1] : Tipe_fungsi nama_fungsi (parameter_fungsi)

{

Statement; Statement; …

}

Dalam penggunaan fungsi terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, diantaranya :

 Nama fungsi dapat ditentukan dengan bebas dengan ketentuan

tidak menggunakan spasi dan nama – nama fungsi yang

disediakan oleh turbo C.

 Kalau tipe fungsi tidak disebutkan, maka akan dianggap

sebagai fungis dengan nilai keluaran bertipe integer.

 Untuk fungsi yang memiliki keluaran bertipe bukan integer, maka diperlukan pendefinisian penentu tipe fungsi.

 Untuk fungsi yang tidak mempunyai nilai keluaran maka

dimasukkan ke dalam tipe void

 Pernyataan yang diberikan untuk memberikan nilai akhir

fungsi berupa pernyataan return.

 Suatu fungsi dapat menghasilkan nilai balik bagi fungsi

(85)

{clrscr();

printf ("Nama Universitas :\n");

kampus (); // memanggil fungsi kampus getch();

}

Tampilan program diatas adalah :

2) Parameter Fungsi

Dalam bahasa C terdapat 2 macam parameter fungsi yaitu [1] ;

 Parameter formal yaitu variabel yang terdapat pada daftar parameter yang berada di dalam definisi fungsi.

 Parameter aktual adalah variabel yang digunakan pada

pemanggilan satu fungsi.

Terdapat dua cara untuk melewatkan parameter ke dalam fungsi, yaitu :

 Pemanggilan dengan nilai (Call by value) [2]

(86)

program yang memanggil fungsi ke fungsi yang dipanggil. Pengiriman suatu nilai dapat dilakukan untuk suatuungkapan tidak hanya untuk sebuah variabel, elemen array atau konstanta saja.

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" nilai (int x, int y); void main () {

clrscr ();

int a = 10, b = 5;

printf ("Nilai sebelum pemanggilan fungsi"); printf ("\nNilai a = %i dan nilai b = %i", a,b); nilai (a,b); // pemanggilan fungsi

printf ("\n\nNilai setelah pemanggilan fungsi"); printf ("\n\nNilai a = %i dan nilai b = %i", a,b); getch();

}

nilai (int x, int y) {

x+=5; y+=5;

printf ("\n\nNilai setelah pemanggilan fungsi"); printf("\na = %i dan nilai b = %i",x, y);

}

(87)

 Pemanggilan Secara Referensi (Call by Reference)

Pemanggilan secara Referensi merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel ke dalam fungsi. Yang dikirimkan ke fungsi adalah alamat letak dari nilai datanya, bukan nilai datanya. Fungsi yang menerima kiriman alamat ini akan menggunakan alamat yang sama untuk mendapatkan nilai datanya. Perubahan nilai di fungsi akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil fungsi. Pengiriman parameter secara referensi adalah pengiriman dua arah, yaitu dari fungsi pemanggil ke fungsi yang dipanggil dan juga sebaliknya. Pengiriman secara acuan tidak dapat dilakukan untuk suatu ungkapan.

Contoh program : #include "stdio.h"

printf ("Nilai sebelum pemanggilan fungsi"); printf ("\nNilai a = %i dan nilai b = %i", a,b nilai (&a,&b); // pemanggilan fungsi

printf ("\n\nNilai setelah pemanggilan fungsi"); printf ("\n\nNilai a = %i dan nilai b = %i", a,b);

(88)

Tampilan program diatas adalah :

3) Jenis Variabel pada Fungsi

a) Variabel lokal

Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan di dalam fungsi dan hanya dikenal oleh fungsi yang bersangkutan. Variabel lokal biasa juga disebut sebagai variabel otomatis.

Contoh program

b) Variabel global /eksternal

Variabel eksternal adalah variabel yang dideklarasikan di luar fungsi yang bersifat global yang berarti dapat digunakan bersama – sama tanpa harus dideklarasikan berulang – ulang. Pendeklarasian variabel eksternal diletakkan di luar fungsi main ().

Contoh program : #include "stdio.h" #include "conio.h" void tampil (void);

int i = 25; /* variabel global */ void main()

{ clrscr();

printf("Nilai variabel i dalam fungsi main() adalah %i\n\n", i); tampil();

Gambar

Tabel 2.1 Tipe – tipe data dalam pemrograman bahasa C[4]
Tabel 2.3 Operator unary [4]
Tabel 2.4 Operator hubungan [4]
Tabel 3.1 Kode penentu format [1]
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitan adalah penelitian lapangan dan desain penelitian adalah eksplorasi pendapat, kei- nginan serta kebutuhan konsumen dan kesiapan apoteker di apotek dalam

Hal ini berarti bahwa dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel kompetensi, pengalaman kerja dan etika auditor dalam kualitas audit, sedangkan sisanya sebesar

bisa saya minta bantuannya untuk merangkai contactor pada motor 3 phase, yang apabila tidak ada 1 phase maka contactor tersebut akan trip atau motor 3 phase tersebut langsung mati

pengukuran dukungan SI/TI pada BPPT &amp; PM Kota Salatiga, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat dukungan SI/TI yang digunakan BPPT &amp; PM Kota Salatiga

Commencement of Trading W/ New NominalValue Last Settlement Date W/ Old Nominal Value(Recording Date Commence ment of Settlement W/ New Nominal Value.. Distribution of Shares W/

Transaksi perdagangan luar negri lebih dikenal dengan ekspor-impor. Transaksi ini pada dasarnya sama dengan transakasi jual beli, hanya saja dalam.. transaksi ini jangkauannya

Kesimpulan dalam penelitian ini motif para pengguna tv berlangganan Aora Tv Satelit di Surabaya adalah motif kebutuhan individu ( Individu’s need) yang berdasar

Hasil kegiatan FGD pengembangan klaster sapi potong dirumuskan sebagai berikut; Pertama, faktor-faktor berkaitan dengan kenaikan harga daging dan populasi sapi