• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bus Mahasiswa Sebagai Alternatif Kurangn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bus Mahasiswa Sebagai Alternatif Kurangn"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Bus Mahasiswa Sebagai Alternatif Kurangnya Transportasi Umum yang Menunjang

Mobilitas Mahasiswa di Jalan Kaliurang

Muhammad Gandi Wiratama

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman Yogyakarta

Telepon +6285714157587 E-mail : mgiw237139504@gmail.com

Abstract

One of the public transport that has been applied and developed to try to solve transportation’s problem in Yogyakarta is the Trans Jogja. The problem is Trans Jogja has not been able to penetrate several districts or certain areas, one of which is Jalan Kaliurang. Therefore, came the idea innovation of students’ bus. This study aims to provide a solution of the lack of public transportation that is able to support the mobility of students in Jalan Kaliurang, knowing the mechanism of students’ bus, knowing interesting things from the students’ bus who are able to promote Yogyakarta as a tourism destination as well as students and know the advantages of bus students. Methods of data collection by questionnaire and analysis methods is descriptive qualitative and quantitative. Students’ bus are expected to be the best alternative as public transport is capable of supporting student mobility in Jalan Kaliurang at once can be a media campaign as a student city of Yogyakarta in Indonesia.

Keyword: public transport, Jalan Kaliurang, students’ bus, alternative.

PENDAHULUAN

Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan (Susantoro & Parikesit dalam Aminah S, 2007). Kondisi sosial demografis wilayah memiliki pengaruh terhadap kinerja transportasi di wilayah tersebut. Tingkat kepadatan penduduk akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan transportasi melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan transportasi umum atau transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi umum pada umumnya termasuk kereta dan bus, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri, taksi, dan lain-lain (Sukarto H, 2006).

Salah satu moda transportasi umum yang cukup digemari adalah bus. Layanan bus menggunakan bus di jalan konvensional untuk membawa penumpang banyak di perjalanan lebih pendek. Bus beroperasi dengan kapasitas rendah (yaitu dibandingkan dengan trem atau kereta), dan dapat beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang relatif murah berhenti untuk melayani penumpang. Oleh karena itu bus yang umum digunakan di kota-kota kecil dan kota-kota, di daerah pedesaan juga dilengkapi layanan shuttle untuk menuju kota-kota besar. Bus rapid transit adalah istilah yang ambigu yang digunakan untuk bus yang beroperasi pada jalur rel. Bus listrik adalah bus yang mempekerjakan kawat diatasnya untuk mendapatkan daya untuk traksi.

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30, 1990). Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat (Sarwono, 1978). Selanjutnya pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.

(2)

baru yang masuk ke Yogyakarta justru meningkat tajam. Hampir semua perguruan tinggi baik swasta maupun negeri kebanjiran calon mahasiswa baru (maba). Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) misalnya, tahun ini jumlah maba yang diterima kampus tersebut sebanyak 4.839 orang. Jumlah itu naik 50 persen dari tahun 2011 yang hanya 3.200-an mahasiswa. Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta jumlah maba juga naik 30 persen, dari 3.200 tahun lalu menjadi 3.800 mahasiswa. Universitas Islam Indonesia (UII) juga naik signifikan menjadi 5.000 lebih mahasiswa dari sebelumnya sekitar 4.000 mahasiswa lebih. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga memiliki maba yang cukup banyak. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun ini memiliki 9.000 lebih maba dari sebelumnya hanya 7.000 maba. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) juga meningkat tajam dari hampir 6.000 mahasiswa tahun lalu menjadi hampir 7.000 maba tahun ini (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2012).

Melihat dari data-data tersebut maka mulai munculah berbagai permasalahan yang salah satunya adalah permasalahan transportasi. Kondisi perkembangan kota sangat erat kaitannya dengan pelayanan angkutan umumnya. Di era perkembangan transportasi yang makin modern, penataan angkutan umum tidak bergantung pada pendekatan potensi bangkitan dan tarikan semata, sehingga pola perjalanan yang sifatnya subjektif dan karakteristik wilayah punya kontribusi yang besar terhadap kinerja angkutan umum (Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi, 2009). Transportasi umum harus melayani sedikitnya dua masalah yang sangat berbeda dalam kaitannya dengan keperluan mobilitas. Pertama, masalah mobilitas dasar yang muncul paling awal. Kesanggupan untuk menyediakan mobilitas bagi orang-orang yang tidak dapat menyediakan transportasi pribadinya sendiri merupakan masalah yang rumit karena melibatkan keperluan-keperluan dan pasar-pasar jasa yang berbeda, seperti mereka yang kurang beruntung dalam hal ekonomi dan penyandang cacat, serta mereka yang tidak dapat mengemudi. Masalah kedua sama rumitnya. Transportasi umum atau angkutan masssal melibatkan pergerakan banyak orang di antara tempat yang relatif kecil. Permintaan perjalanannya sedikit tetapi tujuannya banyak. Pola seperti ini menyebabkan tingginya biaya satuan, sedangkan kemampuan para pengguna transportasi ini membayar ongkos yang tinggi sangat terbatas. Oleh sebab itu, pendapatan kotak-ongkos bus tidak cukup untuk mengimbangi pengeluaran angkutan, dan subsidi dari pemerintah sangat diperlukan untuk mempertahankan system angkutan ini agar tetap hidup dan beroperasi (Meyer, Kain, dan Wohl, 1965; Pushkarev dan Zupan, 1977; U.S. DOT, 1980; Meyer, Gomez-Ibanez, 1981; Edwards, 1992; Gomez-Ibanez, 1996; TERP, 1997; Vuchic, 2000). Salah satu transportasi umum yang sudah coba diterapkan dan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah Trans Jogja, yang merupakan salah satu

alternatif transportasi massa yang beroperasi di dalam Kota Yogyakarta sejak tahun 2008. Armada Trans Jogja yang dilengkapi dengan AC ini beroperasi setiap hari mulai pukul 05.30 - 21.30 WIB dan melayani 6 rute khusus yang beberapa diantaranya tidak dilalui bus kota (Pemerintah Kota Yogyakarta, 2012). Sebagai khususnya transportasi yang benar-benar dapat diandalkan , dalam artian tidak sulit untuk menemukan/ menjumpainya, tepatnya waktu kedatangan dan keberangkatan, jelasnya rute/trayek transportasi umum tersebut dan tentunya tarif yang bersahabat dengan mahasiswa. Dari keadaan yang sekarang, di Jalan Kaliurang hanya dapat ditemukan sedikit transportasi umum saja, yaitu hanya bus ¾ dan taksi (itupun jika kita panggil). Kedua transportasi umum itu banyak sekali memiliki kekurangan dan kelemahan oleh sebab itu bus mahasiswa diharapkan mampu menjadi alternatif terbaik sebagai transportasi umum yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan Kaliurang sekaligus dapat menjadi media promosi Yogyakarta sebagai kota pelajar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari kurangnya transportasi umum yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa di jalan kaliurang, mengetahui mekanisme dari bus mahasiswa, mengetahui hal-hal menarik dari bus mahasiswa yang mampu mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata maupun pelajar serta mengetahui kelebihan dari bus mahasiswa. Penelitian ini berhubungan dengan penelitian sebelumnya oleh Siti Aminah tentang Transportasi Publik dan Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan degan mendapatkan kesimpulan Karakter umum transportasi publik melayani masyarakat dengan mobilitas dan akses pada pekerjaan, sumber-sumber sosial ekonomi politik, pusat kesehatan, dan tempat rekreasi. Apapun motivasi masyarakat, baik yang sadar dan memutuskan untuk memilih transportasi umum ataupun yang terpaksa karena tidak memiliki pilihan lain, ada kecenderungan penumpang transportasi umum tidak memiliki mobil dan harus bergantung pada transportasi umum.

(3)

Mobilitas berkelanjutan (sustainable mobility) menyatukan segala macam upaya untuk mencapai keseimbangan biaya dan keuntungan sektor transportasi. Ini menandai adanya pergeseran dari pendekatan perencanaan transportasi tradisional, yang mengkonseptualisasikan transport sebagai sebuah permintaan dan infrastruktur pendukung bagi pertumbuhan ekonomi menuju pendekatan kebijakan melalui bukti dan perkiraan resiko, serta untuk mengetahui kemungkinan pertumbuhan yang tidak terkendali.

Perluasan kapasitas jalan dan hambatan jalan dapat dikurangi dengan menekan permintaan yang terlalu berlebih atas penggunaan jalan. Meskipun, telah jelas mengenai perlunya berbagai macam transportasi publik, masih terdapat tendensi untuk mengadakan transportasi publik yang berbiaya besar dengan tawaran pilihan yang sangat terbatas. Subsidi pada umumnya muncul karena keinginan untuk mempertahankan layanan tertentu pada biaya yang rendah. Namun pengalaman, menunjukkan keuntungan yang diantisipasi, pelayanan yang lebih baik, mengurangi penggunaan mobil dan hambatannya, serta patronase yang lebih tinggi, yang mengarah pada peningkatan viabilitas menjadi ekspektasi jangka pendek.

Pertumbuhan motorisasi, yang kemu dian menyebabkan meningkatnya arus telah menarik perhatian pemerintah untuk meningkatkan kapasitas jalan. Untuk sejumlah alasan, hal ini menjadi relevan dengan upaya mengakomodasi lalu lintas.

Pemkot, perlu untuk memperhatikan signifikansi jangka panjang akomodasi lalu lintas yang termotorisasi dalam hubungan berkecepatan tinggi, memiliki pengaruh besar terhadap bentuk kota. Bagaimanpun transportasi publik harus bisa diakses semua kelompok masyarakat, karena itu transportasi publik juga perlu memberikan jaminan kenyamanan pada kelompok masyarakat miskin. Karena dengan mobilitas tinggi dari pengguna mobil berarti mobilitas yang rendah bagi yang lain, sementara akses fasilitas yang tersebar sesuai dengan pengguna mobil mengurangi rangkaian fasilitas yang dapat dikonsentrasikan pada semua pusat ataupun suburban.

DASAR TEORI 1. Transportasi

Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan (Utomo, 2008). Sedangkan menurut (Sukarto H, 2008), transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip)antara asal (origin) dan tujuan (destination).

Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam

berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: Manusia yang membutuhkan

Barang yang dibutuhkan Kendaraan sebagai alat/sarana

Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi

Organisasi (pengelola transportasi)

Fungsi dan Manfaat Transportasi

Menurut (Utomo, 2008), transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi yaitu:

1. Manfaat Ekonomi

Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.

2. Manfaat Sosial

Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk.

3. Manfaat Politis

Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.

4. Manfaat Kewilayahan

Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.

Jenis-Jenis Transportasi

Menurut (Utomo, 2008) pula, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu, 1. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi.

2. Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit.

(4)

lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan.

Transportasi Publik

Menurut (Sukarto H, 2006), transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi publik umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri, taxi, dan lain-lain.

Konsep transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan umum. Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung.

2. Alternatif

Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996), alternatif adalah pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan.

3. Mobilitas

Mobilitas adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas mudah, teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat (hal penting untuk kemandirian) berbeda dengan imobilitas yang berarti keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (Anonim, 2013).

Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996), mobilitas adalah kesiapsiagaan untuk bergerak; gerakan berpindah-pindah; gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial.

4. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30, 1990). Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau

cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat (Sarwono, 1978).

Selanjutnya pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.

METODE

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus (case research) mengenai inovasi bus mahasiswa sebagai alternatif kurangnya transportasi umum yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan Kaliurang.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai dengan tanggal 24 Mei 2014 dengan tempat penelitian di Jalan Kaliurang. Jalan Kaliurang dipilih sebagi tempat penelitian karena Jalan Kaliurang merupakan salah satu tempat berpusatnya universitas-universitas maupun pusat studi lainnya yang mana banyak ditemukan mahasiswa atau pelajar, sedangkan sarana transportasi yang berada di Jalan Kaliurang masih kurang mendukung mobilitas dari mahsiswa maupun pelajar yang berada di sana. Oleh karena itulah tempat ini dianggap tepat untuk dilakukan penelitian.

3. Data dan Pengumpulan (collecting) Data

(5)

data dilakukan dengan media kuesioner, yaitu serangkaian pertanyaan untuk dijawab oleh responden.

4. Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi penelitian ini adalah civitas academia Universitas yang ada di Jalan Kaliurang, seperti Universitas Islam Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Kemudian diambil sampel dengan teknik sampling acak atau random sampling/probability sampling, dimana subjeknya adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia dan Universitas Gadjah Mada yang ditemui di sekitar Jalan Kaliurang. Dan diperoleh sebanyak 30 subjek penelitian yang terdiri dari 18 laki-laki dan 12 perempuan, 24 subjek dari Universitas Islam Indonesia dan 6 subjek dari Universitas Gadjah Mada.

5. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah bus mahasiswa sebagai alternatif dan kurangnya transportasi umum yang menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan Kaliurang. Dimana yang menjadi variabel bebas adalah bus mahasiswa sebagai alternatif dan variabel terikatnya adalah kurangnya transportasi umum yang menunjang mobilitas mahasiswa di Jalan Kaliurang.

6. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data berupa tingkat kebutuhan mahasiswa akan transportasi umum yang aman dan nyaman dalam menunjang kegiatan perkuliahan sehari-hari, sebagai berikut: 1. Menganalisis data penting tidaknya alat transportasi umum di Jalan Kaliurang bagi mahasiswa dari kuesioner dengan membandingkannya pada keadaan sehari-hari di sekitar Jalan Kaliurang apakah ada banyak mahasiswa yang naik transportasi umum atau tidak.

2. Menganalisis tingkat kepuasan mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang dengan membandingkan hasil kuesioner dengan keadaan transportasi umum di Jalan Kaliurang yang dapat terlihat secara langsung dari keadaan fisiknya seperti cat, pintu, jendela, gas buang, dll serta dari lamanya waktu tunggu untuk menemukan transportasi umum tersebut.

3. Menganalisis fasilitas apa saja yang dibutuhkan berarti berhubungan dengan keinginan untuk memiliki moda transportasi umum yang lebih baik lagi. Fasilitas ini meliputi bentuk berupa barang maupun jasa

yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi fasilitas-fasilitas tersebut dilihat dari tingkat prioritasnya.

4. Menganalisis perlu tidaknya diterapkan bus mahasiswa berdasarkan hasil dari kuesioner dan membandingkannya dengan kelebihan maupun kekurangannya berdasarkan lebar jalan yang diperlukan, ongkos atau tarif yang ditetapkan dan biaya pengoperasiannya bila benar-benar terlaksana.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bus mahasiswa merupakan transportasi umum khusus mahasiswa dan pelajar yang beroperasi di Jalan Kaliurang dan sekitarnya yang bertujuan untuk menjadi alternatif terbaik dari kurangnya transportasi umum yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa, membantu menyelesaikan permasalahan transportasi umum di Jalan Kaliurang, serta ikut serta dalam mempromosikan kota Yogyakarta sebagai identitas kota pelajar di Indonesia sehingga menjadi destinasi utama dari pelajar maupun wisatawan nasional maupun mancanegara. Konsep dan mekanisme bus mahasiswa ini mengacu dari sistem angkutan umum Metrobus yang ada di Sydney, Australia dan Newcastle, Inggris yang mana sangat mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpangnya. Dengan beberapa kelebihan:

a) Tidak ada waktu yang terbuang – Layanan dengan frekuensi tinggi dengan beroperasi 7 hari dalam seminggu, dengan frekuensi 10 menit selama periode puncak, setiap 15 menit selama hari kerja, dan 20 menit di malam hari dan akhir pekan.

b) Mudah untuk memahami rute – Penomoran halte bus yang sangat sederhana dan mudah dipahami serta adanya pengumuman berupa audio membuat perjalanan dengan Metrobus menjadi sangat mudah.

c) Koneksi yang mudah – Jasa Metrobus berhenti di terminal dan stasiun utama.

d) Aman dan Nyaman – Semua bus Metrobus ber-AC dan memiliki CCTV digital untuk meningkatkan keamanan

e) Bersahabat dengan pengguna kursi roda- Pintu masuk dengan lantai yang rendah dan prioritas tempat duduk menjadikan Metrobus sangat bersahabat dengan pengguna kursi roda.

f) Bepergian lebih ramah lingkungan – Setiap bus memiliki control lingkungan terbaru untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. (Sydney Metrobus info)

(6)

ini pun akan didesain seotentik mungkin ala kota Yogyakarta yang menjadikan bus ini berbeda dengan yang lainnya dan juga tentunya dapat menarik perhatian wisatawan.

Dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengukur tingkat kebutuhan mahasiswa akan transportasi umum yang aman dan nyaman dalam menunjang kegiatan perkuliahan sehari-hari dalam hal ini berkaitan dengan ide inovasi bus mahasiswa yang akan diterapkan di Jalan Kaliurang, didapatkan data-data sebagai berikut :

Dari total 30 responden yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang kuliah di sekitar jalan kaliurang, 25 responden atau 83% total reponden menyatakan transportasi umum penting bahkan sangat penting bagi mereka. Sementara 5 responden atau 17% total responden menyatakan transportasi umum tidak penting bagi mereka. Ini disebabkan oleh karena masih banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang belum bahkan tidak memiliki kendaraan pribadi baik itu mobil, sepeda motor, maupun sepeda biasa. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah yang merupakan perbandingan persentase tingkat kepentingan transportasi umum di jalan kaliurang bagi mahasiswa dalam bentuk diagram serabi.

83.33% 16.67%

Penting Tidak Pent-ing

Gambar 1. Diagram persentase tingkat kepentingan transportasi umum di Jalan Kaliurang bagi mahasiswa

Tingkat kepuasan akan transportasi umum yang telah ada juga dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat kebutuhan mahasiswa akan transportasi umum yang aman dan nyaman di jalan kaliurang yang mampung menunjang mobilitas mereka, dan didapatkan data seperti yang telihat pada

Gambar 2.

Tingkat kepuasan mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang

Puas Cukup Tidak Puas

Gambar 2. Diagram perbandingan tingkat kepuasan mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada

Dari total 30 responden yang dimintai keterangan akan kepuasannya terhadap transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang, 2 responden atau 6,66% total responden menyatakan telah puas akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang, sementara itu 8 responden atau 26,67% total responden menyatakan cukup puas, sedangkan 20 responden atau 66,67% total responden menyakan bahwa tidak puas akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang. Ketidakpuasan mahasiswa akan transportasi umum yang telah ada di Jalan Kaliurang kemungkinan disebabkan oleh keadaan transportasi umum yang dinilai buruk oleh mayoritas mahasiswa selain itu juga sulitnya menemukan transportasi umum tersebut di Jalan Kaliurang menjadikan salah satu faktor penyebab mahasiswa menjadi tidak puas. Ketidakpuasan ini berlanjut pada keinginan untuk memiliki alat transportasi umum yang lebih baik lagi, hal iini dibuktikan dengan data yang telah didapat seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.

90.00% 10.00%

Butuh Tidak Butuh

Gambar 3. Diagram tingkat kebutuhan mahasiswa akan transportasi umum yang lebih baik lagi

(7)

lebih baik lagi di Jalan Kaliurang, sementara itu hanya 3 responden atau 10% total responden yang menyatakan tidak butuh. Kriteria transportasi umum yang lebih baik tersebut telah diidentifikasikan dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan dari transportasi umum itu sendiri. Berdasarkan data yang telah didapatkan dari responden, maka didapatkan data seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Fasilitas yang Dibutuhkan0 5

10 15 20 25 30

Staf Keamanan Asuransi Kipas/AC Tempat Sampah Staf

keber-sihan

Hiburan

Kursi Busa Jalur Khusus Bahan Bakar

Gas

Gambar 4. Diagram fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa pada alat transportasi umum di Jalan

Kaliurang

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa fasilitas yang paling dibutukan pada transportasi umum di Jalan Kaliurang adalah kipas angin/AC. Dari total 30 responden , 24 responden atau 80% total responden menyatakan butuhnya kipas angin/AC untuk dipasang pada transportasi umum di Jalan Kaliurang, kemudian 23 responden atau 76,67% total responden menyatakan fasilitas lain yang dibutuhkan adalah kursi yang terbuat dari busa, setelah itu staff keamanan di dalam kendaraan dengan 22 suara responden atau 73,33% dari total responden, kemudian disusul dengan butuhnya tempat sampah di dalam kendaraan dan staff khusus yang membersihkan kendaraan agar kebersihan tetap terjaga dengan perolehan 21 suara responden atau 70% total responden, setelah itu asuransi jiwa dengan 19 suara responden atau 63,33% total responden, fasilitas yang kemudian dibutuhkan adalah hiburan seperti televisi atau sekadar radio tape dan jalur khusus untuk kelancaran operasinya dengan perolehan suara 17 dan16 dari total responden atau 56,67% dan 53,33% total responden. Dan yang terakhir atau yang paling rendah prioritas dibutuhkannya adalah bahan bakar pengganti yang lebih ramah lingkungan atau bahan bakar gas sebagai bahan bakar yang dinilai tepat untuk digunakan pada zaman sekarang untuk membantu mengurangi pemanasan global, karena dari total 30 responden hanya 11 responden atau 36,67% total responden yang menyatakan setuju bahan bakar

transportasi umum khususnya yang ada di Jalan Kliurang diganti dengan BBG (bahan bakar gas).

Dengan demikian didapatkan suatu klimaks dari data-data diatas dimana perlu tidaknya ada inovasi baru berupa bus mahasiswa di Jalan Kaliurang sebagai alternatif kurangnya transportasi umum di Jalan Kaliurang yang mampu menunjang mobilitas mahasiswa. Dari total 30 responden, 21 responden atau 70% total responden menyatakan bahwa bus mahasiswa diperlukan di Jalan Kaliurang untuk membantu mereka, sedangkan 6 responden atau 20% total responden menyatakan netral terkait perlu tidaknya inovasi bus mahasiswa ini, serta hanya 3 responden atau 10% total responden yang menyatakan bahwa inovasi ini tidak perlu untuk dilakukan dengan berbagai alasan dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5

70.00% 20.00%

10.00%

Perlu tidaknya inovasi bus mahasiswa di Jalan Kaliurang

Perlu Netral Tidak perlu

Gambar 5 Diagram persentase perlu tidaknya bus mahasiswa di Jalan Kaliurang

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan dan data-data yang telah didapatkan adalah transportasi umum di Jalan Kaliurang dianggap penting oleh mahasiswa maupun mahasiswi dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan berbagai alasan dan latar belakang. Salah satu alasannya adalah karena masih banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang belum bahkan tidak memiliki kendaraan pribadi baik itu mobil, sepeda motor, maupun sepeda biasa. Oleh sebab itu mereka menganggap transportasi umum di Jalan kaliurang sebagai suatu bagian yang penting.

(8)

dijadikan sebagai media dalam mempromosikan kota Yogyakarta sebagai identitas kota pelajar di Indonesia sehingga menjadi destinasi utama dari pelajar maupun wisatawan nasional maupun mancanegara.

Saran

Dari hasil analisa, pembahasan dan kesimpulan yang telah dilakukan pada kajian ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi instansi terkait, khususnya Dinas Perhubungan Darat Kabupaten Sleman, kajian ini dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi tingkat pelayanan dan tingkat kepuasan penumpang terhadap kinerja pelayanan angkutan umum di Jalan Kaliurang. Hasil kajian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arahan perbaikan pelayanan angkutan umum di Yogyakarta khususnya di Jalan Kaliurang. 2. Adapun studi lanjutan yang dapat diusulkan

sebagai berikut:

Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk meyempurnakan atribut baik yang sudah ada atau yang belum dilengkapi dengan deskripsi kondisi eksisting secara lebih terperinci. Variabel tersebut adalah:keamanan dan keselamatan di dalam kendaraan (dari tindak kejahatan), kemudahan naik turun penumpang, dan ongkos/biaya untuk naik angkutan pada tingkat terjangkau atau tidak.

Diperlukan studi lebih lanjut mengenai analisis finansial dan analisis tariff angkutan umum pada kawasan pelajar antara lain BOK, analisis pendapatan dan Analisis Ability To Pay.

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, S. 2007. Transportasi Publik dan Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan, Jurusan Ilmu Politik FISIP, Universitas Airlangga. Surabaya.

Anonim. 2013. Mobilitas dan Imobilitas, Gejala Mobilitas Masyarakat. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus Penduduk 2010. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2012. Peningkatan Jumlah Mahasiswa Yogyakarta. Jakarta.

Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi. 2009. Pengembangan Angkutan Umum di Daerah Suburban Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi, Jurnal Transportasi. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Depertemen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta.

Meyer, Kain, dkk. 1965. Edisi Ketiga Dasar-dasar RekayasaTransportasi Jilid 2, Erlangga. Jakarta.

Pemerintah Kota Yogyakarta. 2012. Penyelenggaraan dan Tata Letak Kota. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah RI No. 30. 1990. Pengertian dan Definisi Mahasiswa. Jakarta.

Sarwono. 1978. Pengertian dan Definisi Mahasiswa, Bina Aksara. Jakarta.

Sukarto, H. 2006. Transportasi Perkotaan dan Lingkungan. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Pelita Harapan. Banten.

Suwono. 1978. Pengertian dan Definisi Mahasiswa, Bina Aksara. Jakarta.

Sydney Metrobus Info.

http://www.sydneybuses.info/metrobus.

Diakses 1 Juni 2014.

Gambar

Gambar 2.90.00%
Gambar 5 Diagram persentase perlu tidaknya busmahasiswa di Jalan Kaliurang

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

Studi kepustakaan mengenai perubahan konsepsi, strategi konflik kognitif, dan miskonsepsi siswa, dan analisa materi pedagogis pada pembelajaran ikatan ionik secara

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Apakah dengan adanya program acara Gema Pagi tersebut memberikan informasi terbaru dan pengetahuan terkait berita seputar Kota Ponorogo pada

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Koordinator penelitian klinik kerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diaseses (NIAID) untuk Acute Febrile Illness dan South East Asia Infectious