• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Islam Menghadapi Turbulensi Ekon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi Islam Menghadapi Turbulensi Ekon"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Perspektif Ekonomi Islam dalam

Merespon Turbulensi Ekonomi Global

Oleh :

Moch. Noviadi. Nugroho, M.Pd

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(2)

Dimohon dengan

hormat

:

Mematikan Hand

Phone (alat

komunikasi lain)

Menyimak Serius

Mencatat

Informasi

(3)

M.Noviadi.Nugroho, M.Pd

Kajian Perspektif Ekonomi Islam dalam

Merespon Turbulensi Ekonomi Global

OLEH :

M. NOVIADI NUGROHO, M.Pd

(4)

DAMPAK KRISIS

(5)
(6)

PENYELESAIA

Service ExcellentService Excellent

Best PracticeBest Practice

Quality ExcellentQuality Excellent

(7)

Ekonomi Islam

Hasanuz Zaman (1984) : Ekonomi Islam adalah

pengetahuan dan penerapan hukum syariah untuk mencegah ketidakadilan atas pemanfaatan dan pembuangan sumber-sumber material dengan tujuan untuk memberikan kepuasan manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah dan masyarakat.

Syed Nawab Heidar Naqvi (1994) : Ekonomi Islam merupakan representasi perilaku Muslim dalam suatu masyarakat Muslim tertentu.

M. Akhram Khan : Ekonomi Islam bertujuan untuk mempelajari kemenangan manusia (agar menjadi baik ) yang dicapai melalui pengorganisasian sumber daya alam yang didasarkan pada kerjasama dan partisipasi.

M.A. Mannan (1986) : Ekonomi Islam merupakan

suatu studi sosial yang mempelajari masalah ekonomi manusia berdasarkan nilai-nilai Islam

Dr. Muhammad bin Abdullah al Arabi : Ekonomi Islam adalah kumpulan prinsip-prinsip umum tentang ekonomi dengan pondasi dasar al-qur’an dan sunnah dengan mempertimbangkan lingkungan dan waktu.

Dr. Muhammad syauki al Fanjari : ekonomi Islam

(8)

• Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam sebagai ekonomi Rabbani dan Insani.

• Disebut ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiah.

• Dikatakan ekonomi Insani karena system ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia.

• Keimanan sangat penting dalam ekonomi Islam karena secara langsung akan mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gayahidup, selera dan preferensi manusia.

• Prinsip ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan produktifitas, serta asas manfaat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam.

• Motif ekonomi Islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luas

APA ITU

(9)

Nilai Dasar

Sistem Ekonomi Islam

1. Hakikat pemilikan

adalah

kemanfaatan,

bukan penguasaan.

2. Keseimbangan

ragam aspek dalam

diri manusia.

(10)

Perspektif Nilai Ekonomi

Islam

Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:

1) Kewajiban zakat.

2) Larangan riba.

3) Kerjasama ekonomi.

4) Jaminan sosial.

5) Peranan negara.

Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:

1) Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.

2) Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan

pengembangannya berlangsung terus-menerus.

Nilai normatif sistem ekonomi Islam:

(11)

PERSPEKTIF EKONOMI

SYARIAH

Larangan menumpuk-numpuk harta

dengan tidak tidak mengeluarkan

zakatnya.

Larangan dari praktek riba

Larangan judi (Maysir)

Larangan menimbun (Ihtikar)

Larangan harta menumpuk di segelintir

orang

(12)

Ciri khas Ekonomi Syariah

Kesatuan (unity)

Keseimbangan

(equilibrium)

Kebebasan Memilih

(free will)

Tanggungjawab

(13)

PRINSIP KONSUMSI

Konsumsi dalam Islam dikendalikan oleh lima prinsip;

Prinsip keadilan

Makananyang dikomonsumsi hendaknya tidak membahayakan, bahkan

memberi manfaat lebih secara fisik dan spiritual. Seperti bangkai dan

babi dilarang karena membahayakan secara fisik, sedang binatang yang

disembelih untuk persembahan selain Allah, dilarang karena

membahayakan secara spiritual.

Prinsip kebersihan

Harus baik dan cocok untuk dimakan (dikonsumsi), tidak kotor dan

menjijikkan

Prinsip kesederhanaan

Tidak berlebih-lebihan, sesuai dengan kebutuhan

Prinsip Sosial

Menyadari bahwa dalam apa yang kita dapat merupakan pemberian/

kemurahan hati Allah Swt. Sehingga perlu pula bermurah hati dengan

membagi rizki tersebut dengan yang lain (membutuhkan)

Prinsip moralitas

(14)

PRINSIP & MOTIF EKONOMI ISLAM

Prinsip ekonomi Islam

Penerapan asas efisiensi dan

produktifitas, serta asas manfaat dengan

tetap menjaga kelestarian lingkungan

alam.

 

Motif ekonomi Islam

(15)

JENIS-JENIS RIBA

Secara garis besar besar, riba dikelompokkan menjadi dua. Masing-masing adalah riba utang-pitang dan riba jual beli. Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba jahiliyyah. Adapun kelompok kedua terbagi menjadi riba fadhl dan riba nasi’ah.

Riba Qardh

Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh).

Riba Jahiliyyah

Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.

Riba Fadhl

Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi. Contoh: dalam perbankan konvensional (berbasis sistem bunga), riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valta asing yang tidak dilakukan secara tunai.

Riba Nasi’ah

(16)

BUNGA PINJAMAN

MODAL KERJA

Bulan ke-1

Bulan ke-2

Bulan ke-3

Bulan ke-4

Bulan ke-5

Bulan ke-6

Bulan ke-7

Marjin Kinerja bulan

ke-1 2 3 4 5 Dan seterusnya

Fixed Interest Rate Paradigm: Ilustrasi

Bunga Pinjaman Terus meningkat

Modal kerja Terus menurun

(17)

DAMPAK NEGATIF RIBA (BUNGA)

DALAM EKONOMI

ketidakadilan dalam masyarakat terutama bagi para pemberi modal (bank) yang pasti menerima keuntungan

Sistim ekonomi ribawi juga merupakan penyebab utama berlakunya ketidakseimbangan antara pemodal dengan peminjam. Keuntungan besar yang diperoleh para peminjam yang biasanya terdiri dari golongan industri raksasa (para konglomerat)

Sistim ekonomi ribawi akan menghambat investasi karena semakin tingginya tingkat bunga dalam masyarakat, maka semakin kecil kecenderungan masyarakat untuk berinvestasi. Masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan uangnya di bank-bank karena keuntungan yang lebih besar diperolehi akibat tingginya tingkat bunga.

Bunga dianggap sebagai tambahan biaya produksi bagi para businessman yang menggunakan modal pinjaman.

Biaya produksi yang tinggi tentu akan memaksa perusahaan untuk menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi pula.

(18)

KRITIKAL SISTEM EKONOMI

KONVENSIONAL

M. THERESA LUNATI

HOMO ECONOMICUS (MANUSIA EKONOMI) BERADA DI PUSAT

EKONOMI KLASIK (KEPENTINGAN PRIBADI, RASIONALIS DAN

BERETIKA INDIVIDUALIS, INDEPENDEN, NON KOOPERATIF),

EGOIS, RASIONAL DAN BERUPAYA MENCARI KEPUASAN SECARA

MAKSIMUM.

UMER CHAPRA.

KETERKUTUKAN

ILMU

EKONOMI

KONVENSIONAL

KARENA

MEMBERIKAN

TEKANAN

BERLEBIHAN

PADA

HARTA

DAN

PENCAPAIAN KEPUASAN SECARA MAKSIMAL, MERUPAKAN

PENYIMPANGAN DARI AJARAN SEBAGIAN BESAR AGAMA

LESTER C. THUROW.

ILMU EKONOMI TIDAK KONTEKSTUAL, SANGAT MATEMATIS DAN

PEMAHAMAN TENTANG REALITAS YANG SEMAKIN MENURUN

DELIARNOV

ILMU EKONOMI MENDASARKAN PADA ASPEK KESERAKAHAN

ROBERT HEILBRONER. PASAR

(19)

Prinsip-prinsip Dasar

Ekonomi Islam

Nilai-nilai Makro

Keadilan

Keadilan

Maslahah

Maslahah

Zakat

Zakat

Bebas dari bunga (

Bebas dari bunga (

Riba

Riba

)

)

Bebas dari kegiatan spekulatif (

Bebas dari kegiatan spekulatif (

Maysir

Maysir

)

)

Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan

Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan

(

(

Gharar

Gharar

)

)

Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (

Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (

Bathil

Bathil

)

)

Uang sebagai alat tukar

Uang sebagai alat tukar

Tidak mengenal konsep “t

Tidak mengenal konsep “t

ime value of money”

ime value of money”

, tetapi lebih

, tetapi lebih

kepada konsep “

(20)

Shiddiq (benar dan jujur)

Shiddiq (benar dan jujur)

Tabligh (mengembangkan

Tabligh (mengembangkan

lingkungan/bawahan menuju

lingkungan/bawahan menuju

kebaikan)

kebaikan)

Amanah (dapat dipercaya)

Amanah (dapat dipercaya)

Fathanah (

Fathanah (

k

k

ompeten dan

ompeten dan

profesional)

profesional)

Prinsip-prinsip Dasar

Ekonomi

Islam

(21)

Tujuan Pemberdayaan Ekonomi

Islam

1. Usaha bersama berdasar kekeluargaan akan menjadi

dasar alokasi sumber daya.

2. Meningkatkan

kapasitas

dan

pemberdayaan

masyarakat (community capacity building and

empowerment).

3. Merespon turbulensi ekonomi global sehingga sistem

ekonomi nasional supaya lebih kuat serta tahan

secara berkelanjutan (sustainable) dan

4. Memberikan

peluang

bagi

setiap

anggota

masyarakat

untuk

melakukan

proses

belajar

melakukan kegiatan ekonomi (social learning

process).

5. Menciptakan kemandirian (self-reliance) di tengah

setiap perubahan hubungan ekonomi internasional

yang terjadi.

6. Memberi ruang partisipasi bagi masyarakat dalam

perencanaan

dan

pelaksanaan

pembangunan

ekonomi berdasarkan prinsip syariah islam

(22)

Landasan Filosofis Ekonomi

Islam

(1)Prinsip Tauhid,

yaitu dimana diyakini akan ke Maha Esa-an dan ke Maha

Kuasa-anAllah SWT didalam mengatur segala sesuatunya,

termasuk mekanisme perolehan rizki. Sehingga seluruh aktivitas,

termasuk

ekonomi,

harus

dilaksanakan

sebagai

bentuk

penghambaan kepada Allah SWT secara total;

(2) Prinsip Keadilan dan keseimbangan

,

yang menjadi dasar kesejahteraan manusia. Karena itu,

setiap kegiatan ekonomi harus senantiasa berada dalam koridor

keadilan dan keseimbangan;

(3) Prinsip Kebebasan.

Hal ini berarti bahwa setiap manusia memiliki kebebasan

untuk melaksanakan berbagai aktivitas ekonomi sepanjang tidak

ada ketentuan Allah SWT yang melarangnya; dan

(4) Prinsip Pertanggungjawaban

(23)
(24)

Dapat dipercaya

Hormat

Bertanggung jawab

Perhatian

Adil

Taat peraturan

EKONOMI

ISLAM

YANG

(25)

ESENSI PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan Ekonomi

Temukan alternatif solusi

Analisa tiap alternatif

Pilih alternatif “terbaik”

Laksanakan pilihan solusi

Evaluasi hasil

LANGKAH

PEMECAHAN

(26)

GARRY DESLER

GARRY DESLER

:

:

GLOBAL

GLOBAL

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

global learning

GLOBAL NETWORKING

knowledge-based worker

competency based approach

(27)

RANCANG

OWNERSHIP FREEDOM TO ACT

FREEDOM

TO ACT JUSTICESOCIAL

SOCIAL JUSTICE

Ekonomi Islam berfondasikan 5 hal:

Tauhid;

Allah merupakan pemilik sejati seluruh alam semesta, Allah tidak mencipakan sesuatu dengan sia-sia, manusia diciptakan untuk mengabdi / beribadah pada Allah

Al-adl (adil);

Pelaku ekonomi tidak boleh hanya mengejar keuntungan pribadi

Nubuwwah (kenabian);

Sifat-sifat yang dimiliki Nabi SAW hendaknya menjadi teladan dalam berperilaku, termasuk dalam ekonomi

Shiddiq: efektif dan efisien

Tabligh: komunikatif, terbuka, pemasaran; Amanah:

bertanggungjawab, dapat dipercaya, kredibel ;

Fathonah: cerdik, bijak, cerdas.

Khilafah :

Manusia sebagai khalifah di bumi, akan dimintai pertangungjawaban

Ma’ad (keuntungan):

(28)

CIRI-CIRI EKONOMI ISLAM yg

EFEKTIF

Re

alis

tis

Fle

ks

ibe

l

Teruk

ur

(29)

Perbedaan Bank Syariah

dan Bank Konvensional

Shahibul Maal

MUDHARIB

BANK

Menerima pendapatan

BANK KONVENSIONAL

Mudharib

DEBITUR

SHAHIBUL MAAL

DEPOSAN

PENDANAAN

PEMBIAYAAN

BANK SYARIAH

Bayar bunga deposito tetap

Bayar bunga kredit tetap

Bayar bagi hasil

(30)

Fungsi Bank Syariah

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

MANAGER

INVESTASI

INVESTOR

PERBANKAN

JASA

SOSIAL

Pendanaan:

(31)

Kegiatan Usaha Bank

- Ijarah wa Iqtina

(32)

ESENSI PEMBELAJARAN EKONOMI

ISLAM

Pembelajaran Ekonomi Islam di dalam lingkup organisasi

(

innersphere

) yaitu meliputi pembelajaran individu

(individual learning)

dan pembelajaran kelompok

(group

learning),

Pembelajaran di tingkat organisasi (

middle

sphere),

serta pembelajaran dari luar lingkup organisasi

(

outer sphere

) yang bersifat pembelajaran global

(global

learning).

Pembelajaran Ekonomi Islam sebagai proses

penyempurnaan, perbaikan berkesinambungan

melibatkan semua orang, berfokus pada upaya

(33)

PENDIDIKAN EKONOMI

ISLAM

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi, yaitu antara lain:

• Memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum pendidikan ekonomi, dimana sudah saatnya ada ruang bagi pengkajian dan penelaahan ekonomi Islam secara lebih mendalam dan aplikatif.

• Dibukanya jurusan ekonomi Islam secara tersendiri,di mana ilmu ekonomi Islam dikembangkan dengan memadukan pendekatan normatif keagamaan dan pendekatan kuantitatif empiris, yang disertai oleh komprehensivitas analisis.

• Memperbanyak riset, studi, dan penelitian tentang ekonomi Islam, baik yang berskala mikro maupun makro.

• Memperkaya khazanah keilmuan dan literatur ekonomi Islam, sekaligus sebagai alat ukur keberhasilan penerapan sistem ekonomi Islam di Indonesia;

• Mengembangkan networking yang lebih luas dengan berbagai institusi pendidikan ekonomi Islam lainnya, lembaga-lembaga keuangan dan non keuangan Islam, baik di dalam maupun luar negeri, seperti IDB maupun kalangan perbankan Islam di dalam negeri.

Adanya kesamaan langkah ini insya Allah akan mendorong percepatan sosialisasi dan

(34)

STRATEGY DEPLOYMENT

ENVIRONMENT ANALYSIS GOALS & TARGET DETERMINATION

O

Economic Islam STRATEGY FORMULATION

POLECIES SHAREHOLDER EXPECTATION VALUES,VISION, MISSION

RESOURCE ALLOCATION CONTROL & IMPROVEMENT

(35)

STRATEGI PENGEMBANGAN

TRANSFORMASI ORGANISASI

TRANSFORMASI

MUTU TRANSFORMASISDM

Sustainable GrowthQuality ExcellentKnowledge Creation

2009-2015 2015-2020 2020-2025

•Image & Capacity Building

Infrastructure (ICT Based, Smart/Digital

Banking)

Banking Learning Result

Student & Stakeholder ResultBudgetary Financial & Market ResultWealthy Result

Organization Effectiveness Result Customer Focus Result

Human Resource Result

High Quality Education ProcessCompetitive Advantage

Research & DevelopmentLearning&teaching CenterSynergy/Networking Knowledge Society

Revenue Growth, Financial efficience, Organizational Capabilities, Competitive Position

Revenue Growth, Financial efficience, Organizational Capabilities, Competitive Position

Kualitas SDM, Kualitas Proses, Kualitas Hasil

Kualitas SDM, Kualitas Proses, Kualitas Hasil

KegiatanIlmiah,

Publikasi/Desiminasi Karya Ilmiah Science& teknologi, Pengembangan SDM Syariah

yang Berkualitas

KegiatanIlmiah,

Publikasi/Desiminasi Karya Ilmiah Science& teknologi, Pengembangan SDM Syariah

yang Berkualitas

Islamic Economy - Strategic

Framework

(36)

PENGUATAN

Kapasitas pribadi

Komitmen untuk

Ekonomi Islam

(37)

KURIKULUM EKONOMI

ISLAM

Kurikulum ekonomi islam hendaknya dibuat secara

komprehensif, sebagaimana layaknya kurikulum

fakultas/program

studi,

sehingga

mahasiswa

memahami ekonomi Islam secara utuh, yang

mencakup kaidah fikih muamalat,

(38)

Globalisasi:

Kenichi Ohmae

Batas-batas negara:

-geografis

-politik, relatif tetap

Kehidupan dlm suatu negara

tdk dpt membatasi kekuatan

global:

(39)

PENGEMBANGAN SDM

SYARIAH

Pengembangan Produktivitas personil di organisasi (

productivity

), Kualitas

produk organisasi (

quality

),

Perencanaan sumber daya manusia (

human resources planning

),

Semangat personil dan iklim organisasi (

morale

),

Meningkatkan kompensasi secara tidak langsung (

indirect compensation

),

Peningkatan Kesehatan dan keselamatan kerja (

health and safety

),

Pencegahan merosotnya kemampuan personil (

obsolescence prevention

)

Pertumbuhan kemampuan personil (

personal growth

).

Pendidikan dititik beratkan pada pembentukan pribadi (cipta, rasa, karsa

dan percaya)

Pengajaran pada aspek formal pendidikan dan dan pelatihan pada

jabatan.

Pendidikan dan Pelatihan dari segi jabatan, pelatihan bertujuan

mentransfer, membentuk dan menanam tiga nilai di dalam diri :

Nilai Tahu (T,

knowledge, skill

)

Nilai mau (B,

behavior, attitude, comitment, culture

)

(40)

GLOBALISASI HARUS KITA PAHAMI SECARA KOMPREHENSIF

Sikap kita:

-Menerima sepenuhnya? -Menolak sepenuhnya?

(41)

PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM

Pengembangan Ekonomi Islam terus diusahakan dengan melibatkan berbagai pihak : secara individual maupun kelembagaan.

Para pemikir

terus mencoba menggali dan membahas sistem Ekonomi Islam secara serius dan kemudian menginformasikannya kepada masyarakat baik melalui seminar, simposium, penulisan buku maupun melalui internet serta media yang lain.

Para praktisi

atau

pelaku binis

yang relevan juga terus

memperbaiki dan menerapkan sistem Ekonomi Islam sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang dibolehkan dalam melaksanakan bisnis mereka.

Di pihak pemerintah

, pengembangan Ekonomi Islam bisa dipacu dengan membuat undang-undang yang digunakan sebagai landasan formal dalam menjalankan kegiatan bisnis berdasarkan sistem Ekonomi Islam.

(42)

PROSPEK PENGEMBANGAN

EKONOMI ISLAM

Respon masyarakat yang antusias dalam melakukan

aktivitas ekonomi dengan menggunakan prinsip-prinsip

Islami

Kecenderungan yang positif di sektor non-keuangan/

ekonomi, seperti system pendidikan, hukum dan lain

sebagainya yang menunjang pengembangan ekonomi

Islam nasional

Pengembangan

instrumen

keuangan

Islam

yang

diharapkan akan semakin menarik investor/ pelaku bisnis

masuk dan membesarkan industri Bisnis Islam Nasional

Potensi investasi dari negara-negara Timur Tengah dalam

industri Bisnis islam Nasional

Peluang Pengembangan Pendidikan Tinggi Ekonomi Islam

Kerangka SDM Islami terkait dengan lembaga akademis,

(43)
(44)

FENOMENA EKONOMI

ISLAM

Dalam

aplikasinya,

perkembangan

sistem

Ekonomi Islam ditandai dengan banyaknya

lembaga-lembaga keuangan Syariah yang

didirikan seperti Perbankan Syariah, Baitul Mal

Wat-Tamwil, Pasar Modal Syariah, Reksadana

Syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah

dan lembaga-lembaga lain yang dijalankan

dengan prinsip-prinsip Syariah.

Semakin banyak lembaga-lembaga keuangan

(45)

Perbedaan Sudut Pandang/

Pemikiran Madzhab Ekonomi

Islam

Madzhab Iqtisaduna

Aliran ini didasari oleh pandangan bahwa ilmu ekonomi yang sekarang ada (konvensional) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Teori-teori dalam ekonomi Islam seharusnya didapat dari Al-Quran dan Sunnah (konsep dekonstruksi), dan bukan ekonomi konvensional yang diadaptasikan dengan ajaran Islam. Aliran ini menolak masalah ekonomi tentang kelangkaan (scarcity) sumber daya. Masalah ekonomi terjadi karena keserakahan manusia, distribusi yang tidak merata dan ketidakadilan. Islam hendaknya punya konsep sendiri dalam ekonomi, dengan nama Iqtishad.

Madzhab Mainstream

Pandangan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan ekonomi konvensional, hanya disesuaikan dengan tuntunan Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah (konsep rekonstruksi). Aliran ini tetap mengakui adanya “kelangkaan” sebagai masalah ekonomi.

Madzhab Alternatif – Kritis

(46)

Perubahan Fungsi Uang

Tiga tahap dalam perkembangan fungsi uang:

Commodity Money;

sebagai alat pertukaran yang dapat mempunyai nilai komoditas jika commodity tersebut digunakan bukan sebagai uang. Tiga hal penting yang harus diperhatikan:

Kelangkaan Daya tahan

Mempunyai nilai tinggi, sehingga tidak perlu jumlah banyak (kuantiti) dalam melakukan

transaksi

Token Money;

paper notes dan mata uang (uang legal=M1)

bermula dari Goldsmith (orang yang meminjamkan uang) dan para bankir menyadari meminjam komoditi (emas dan perak) dan mengeluarkan tanda

penerimaan akan menghasilkan keuntungan. Sejalan dengan waktu, uang jenis ini digantikan dengan

Deposit money;

(47)

Fungsi Uang

Fungsi Uang

Dalam ekonomi konvensional, fungsi uang ada 3:

Medium of Exchange

(alat pertukaran)

Unit of Account

(unit penghitung)

Store of value

(penyimpan nilai/kekayaan)

Dalam Ekonomi Islam, uang hanya berfungsi sebagai:

(48)

Perbedaan Bank Konvesional

& bank syariah

Bank Konvensional

Bank Syariah

1. Investasi yang halal dan haram

2. Memakai perangkat bunga

3. Profit oriented

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

debitur-kreditur

5. Tidak terdapat Dewan Pengawas

Syariah

1. Melakukan investasi-investasi yang

halal saja

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual

beli, atau sewa

3. Profit

dan

falah oriented

(kemakmuran dan kebahagiaan

akhirat)

4. Hubungan dengan nasabah dalam

bentuk kemitraan

(49)

Perbedaan Imbalan Bank Konvensional dan

2. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan

3. Jumlah pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi

4. Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama, termasuk agama Islam

1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada untung/rugi

2. besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh

3. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak 4. Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan 5. Tidak ada yang meragukan

(50)

ATURAN PERBANKAN

SYARIAH

Beberapa Peraturan Bank Indonesia yang

mengatur mengenai Perbankan syariah, antara

lain :

PBI No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip

syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan

penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah.

PBI No.7/35/PBI/2005 tentang perubahan atas

peraturan bank Indonesia No. 6/24/PBI/2004 tentang

bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah

PBI No.6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang

(51)

PERAN BANK SYARIAH

Dalam menjalankan perannya, bank Syari`ah

berlandaskan UU Perbankan No. 7 tahun 1992 dan

PP No. 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan

prinsip bagi hasil yang kemudian dijabarkan dalam

Surat Edaran Bank Indonesia (S.E. BI) No.

25/4/BPPP tanggal 29 Februari 1993, yang

menetapkan:

Bahwa bank berdasarkan bagi hasil adalah bank

umum dan bank perkreditan rakyat yang dilakukan

usaha semata-mata berdasarkan bagi hasil.

Prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah prinsip

bagi hasil yang berdasarkan Syari`ah.

Bank berdasarkan bagi hasil wajib memiliki Dewan

(52)

Arah Kebijakan Pengembangan

Perbankan Syariah

• Arah kebijakan pengembangan perbankan Syari`ah saat ini ditandai dengan lahirnya UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992, dimana terdapat beberapa perubahan yang memberi peluang yang lebih besar terhadap pengembangan perbankan Syari`ah, antara lain meliputi:

– Memenuhi jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga. Dengan ditetapkannya sistem perbankan Syari`ah yang berdampingan dengan sistem konvensional, mobilitas dana masyarakat dapat dilakukan secara lebih luas terutama dari segmen yang selama ini belum dapat tersentuh oleh sistem perbankan konvensional yang menerapkan sistem bunga.

– Membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini, konsep yang diterapkan adalah hubungan investor yang harmonis (mutual investor relationship). Sementara dalam bank konvensional konsep yang diterapkan adalah hubungan debitur dan kreditur (debitor and creditor relationship)

(53)

KEGIATAN OPERASIONAL

BANK SYARIAH

Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 32/36/KEP/DIR/1999.menurut surat keputusan ini kegiatan operasional bank syariah adalah :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi :

a. Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.

b. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.

c. Bentuk lain yang menggunakan wadiah atau mudharabah.

2. Melakukan penyaluran dana melalui : a. Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip: a) Murabahah

b) Istinha

c) Ijarah

d) Salam

e) Jual-beli lainnya

b. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip : a) Mudharabah

b) Musyarakah

c) Bagi hasil lainnya.

c. Pembiayaan lain berdasarkan prinsip : a) Rahn

(54)

Karakteristik Bank

Syariah

Karakteristik bank syariah dapat bersifat fleksibel, yang meliputi :

1. Keadilan

, melarang riba tetapi menggunakan bagi hasil.

Pengertian riba menurut M. Syafi’i Antonio (2001;37) dijelaskan

sebagai berikut:

“Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual

beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan

dengan prinsip muamalah dalam Islam”.

2. Kemitraan

, yaitu saling memberi manfaat.

Posisi nasabah, investor, pengguna dana dan bank berada dalam

hubungan

sejajar

sebagai

mitra

usaha

yang

saling

menguntungkan dan bertanggung jawab di mana tidak ada pihak

yang merasa dirugikan.

3.

Universal,

melarang transaksi yang bersifat tidak transparan

(

gharar

).

(55)

Prinsip Operasional Bank Syariah

Menurut M. Syafi’i Antonio (2001:50)

berdasarkan surat keputusan direksi Bank

Indonesia No.32/34/KEP/DIR tanggal 19

Mei 1999 tentang bank umum

berdasarkan prinsip syariah, prinsip

operasional bank syariah meliputi :

1.Prinsip titipan atau simpanan.

2.Prinsip bagi hasil.

3. Prinsip jual beli.

4. Prinsip sewa.

(56)

PRINSIP TITIPAN

Prinsip titipan atau simpanan (

depository

atau

Al

Wadi’ah

).

Adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak yang

mempunyai uang atau barang dengan pihak yang diberi

kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan,

keamanan, serta keutuhan barang atau uang tersebut.

Berdasarkan jenisnya

wadi’ah

terdiri atas :

Wadi’ah Yad Amanah

, yaitu akad penitipan barang atau uang

di mana pihak penerima tidak diperkenankan menggunakan

barang atau uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab

atas kerusakan atau kehilangan barang atau titipan yang bukan

diakibatkan kelalaian penerima titipan.

Wadi’ah Yad Damanah

, yaitu akad penitipan barang atau uang

di mana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik

barang atau uang dapat memanfaatkan barang atau titipan dan

harus bertanggung jawab terhadap kerusakan atau kehilangan

barang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh

dalam penggunaan barang atau uang tersebut menjadi hak

(57)

Prinsip Bagi Hasil (

Profit Sharing

)

Suatu prinsip penetapan imbalan yang diberikan kepada masyarakat sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank.

Besarnya imbalan yang diberikan berdasarkan kesepakatan bersama dalam perjanjian tertulis antara bank dan nasabahnya.

Al-Musyarakah : Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

Al-Mudharabah : Akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola (mudharib).

Al-Muzara’ah : Kerjasama pengelola pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada penggarap untuk

ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen.

(58)

Prinsip Jual Beli (

Sale and

Purchase

)

Suatu prinsip penetapan imbalan yang akan diterima bank sehubungan

dengan penyediaan dana kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan, baik untuk keperluan investasi maupun modal kerja, juga

termasuk kegiatan usaha jual beli, di mana dilakukan pada waktu

bersamaan baik antara penjual dengan bank maupun antara bank

dengan nasabah sebagai pembeli, sehingga bank tidak memiliki

persediaan barang yang dibiayainya. Berdasarkan jenisnya terdiri dari :

Al- Murabahah

:

Akad jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Penjual harus memberi tahu

harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

sebagai tambahannya. Jual beli ini dapat dilakukan untuk pembelian

secara pesanan.

Al-Salam

:

Akad jual beli barang pesanan yang pembelian barangnya

diserahkan kemudian hari, sedangkan pembayarannya dilakukan di

muka secara penuh.

(59)

Prinsip Sewa (

Operational Lease and Financial

Lease

)

Prinsip sewa ini didasarkan pada :

Al-Ijarah

:

Akad pemindahan hak guna atas

barang atau jasa, melalui pembayaran upah

sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan

(

ownership/milkiyah

)

atas

barang itu sendiri.

Ijarah wa iqtina

:

Akad sewa-menyewa

barang antara bank (

muaajir

) dengan

penyewa (

mustajir

) yang diikuti janji bahwa

pada saat yang ditentukan kepemilikan

barang sewaan akan berpindah kepada

(60)

Prinsip Jasa (

Fee Based Services

)

• Suatu prinsip penetapan imbalan sehubungan dengan kegiatan usaha lain bank syariah yang lazim dilakukan terdiri dari :

Al-Kafalah : Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain sebagai pemberi jaminan (kafiil) yang bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu utang yang menjadi hak penerima jaminan (makful).

Al-Hiwalah : Akad pemindahan piutang nasabah (muhil) kepada bank (muhal alaih) dari nasabah lain (muhal). Muhil meminta muhal alaih untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli. Pada saat piutang tersebut jatuh tempo, muhal akan membayar kepada muhal alaih. Muhal akan memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan piutang.

Al-Kafalah : Akad pemberian kuasa dari dari pemberi kuasa (muwakhil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksankan tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa.

Ar-Rahn : Akad penyerahan barang harta (markun) dari nasabah (rahim) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh utang.

Al-Qardhul Al-Hasan : Akad pinjaman dari bank (murqidh) kepada pihak tertentu

(muqtaridh) untuk tujuan sosial yang wajib dikembalikan sesuai dengan pinjaman.

Sharf : Akad jual beli suatu valuta asing dengan valuta lainnya sesuai dengan prinsip syariah.

(61)
(62)

Untuk informasi lebih lanjut,

silahkan hubungi:

adienugroho@uin.ac.id

082130970151

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, setelah melalui prosedur penelitian dan analisis data yang sesuai, penelitian ini telah mencapai tujuan dan membuktikan hipotesisnya yaitu, mampu membuktikan

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI terhadap status gizi bayi 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas

Tahap operasional konkrit dapat digambarkan pada terjadinya perubahan positif ciri-ciri negatif tahap preoprasional, seperti dalam cara berfikir egosentris pada

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas 1 Kembaran.. Metode:

Data juga menunjukkan bahwa tingkat kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan untuk responden dengan lama kerja 3 – 5 tahun masuk dalam kategori tinggi,

Praktikum atau real lab dalam pembelajaran kimia di sekolah dapat digantikan dengan virtual lab, ataupun dengan penjelasan materi pembelajaran menggunakan

Penerapan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Media Lingkungan Sekolah 33 B.. Tempat

Dalam setahun terakhir (Agustus 2016–Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap meningkat cukup tinggi dari 16.28 persen