• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah di balik ketegangan Korea Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah di balik ketegangan Korea Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah di balik ketegangan Korea Utara dan Korea

Selatan: kilas balik

Diperbaharui 5 April 2013, 18:14 AEST

Sebelum Semenanjung Korea dianeksasi oleh Jepang pada tahun 1910, wilayah tersebut dikuasai oleh serangkaian kerajaan yang didirikan pendatang yang kebanyakan berasal dari Cina. Apa saja yang telah terjadi di balik berbagai berita mengenai Korea Utara saat ini sejak tahun 1910 itu? Radio Australia melihat kembali berbagai kejadian sejarah penting di semenanjung tersebut. Seperti yang terjadi pada banyak negara lainnya, termasuk Indonesia, akhir Perang Dunia II menggoreskan berbagai perbatasan baru. Di Korea, Uni Soviet dan Amerika Serikat membelah Korea menjadi dua, yang kemudian secara resmi membentuk Rakyat Demokratik Republik Korea Utara dan Republik Korea, dua sisi Korea yang kini terbelah di 38 derajat lintang utara – dan ini kenapa perbatasan antara kedua negara sering disebut sebagai ‘38th parallel’.

Dalam dua tahun berikutnya, ketegangan antara kedua Korea ini terus meningkat. Pada tanggal 25 Juni 1950, militer Korea Utara menyeberangi perbatasan dan melakukan invasi atas Korea Selatan. Tindakan ini memulai Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun dan memakan korban sekitar dua juta nyawa. Gencatan senjata terjadi pada tahun 1953.

Yang menarik, karena perjanjian perdamaian tidak pernah ditanda tangani, sampai sekarang kedua negara tersebut secara ‘resmi’ masih dalam kondisi perang.

Sejak 1948, hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah didominasi oleh pertanyaan tentang reunifikasi atau penyatuan kembali . Ketika Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung, mulai berkuasa pada tahun 1998 ia mengumumkan ‘Sunshine Policy’ , sebuah kebijakan yang bertujuan meningkatkan interaksi antara kedua negara.

Pada tahun 1994, kematian Kim Il-Sung membawa Kim Jong-Il menggantikan ayahnya sebagai pemimpin baru Korea Utara. Pada tahun yang sama, Korea Utara setuju untuk menghentikan program nuklirnya dan memulai beberapa hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat. Pelunakan hubungan ini juga terlihat pada tanggal 13-15 Juni tahun 2000, ketika pertemuan tingkat tinggi antar Korea diadakan untuk pertama kalinya.

‘Sunshine Policy’ mendapatkan ujian pertama pada bulan Oktober 2002 ketika AS

mengumumkan Korea Utara telah kembali memulai program rahasia senjata nuklir. Hal itu menyulut ketegangan antara AS dan Korea Selatan dengan Korea Utara.

(2)

Pertemuan Tingkat Tinggi antar Korea kembali diselenggarakan pada tanggal 2–4 Oktober 2007 di Pyongyang. Kim Jong-Il memberikan hadiah kepada Presiden Roh Moo-Hyun berupa 4 ton ‘songi’ (jamur matsutake) senilai 2,6 juta dollar Amerika. Kedua kepala negara mendiskusikan tentang kemajuan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan, perdamaian di Semenanjung Korea dan kesejahteraan rakyat Korea dan penyatuan Korea.

Menyusul ketegangan yang terus terjadi antara dua negara karena Korea Utara terus melakukan uji coba nuklir, dan peluncuran artileri dari Korea Utara yang menyebabkan kematian dua warga sipil dan dua anggota militer Korea Selatan, pada November 2010, Kementrian Penyatuan Korea Selatan secara resmi menyatakan bahwa ‘Sunshine Policy’ gagal, dan membawa kepada

berakhirnya kebijakan tersebut.

Pada tanggal 17 Desember 2011, Kin Jong-Il meninggal setelah menderita serangan jantung, dan putranya, Kim Jong-Un, diumumkan sebagai pengganti.

Tanggal 1 Januari 2013, Kim Jong-Un menyampaikan pesan tahun baru melalui siaran televisi, menyerukan untuk membina hubungan lebih baik dengan Korea Selatan.

Tapi pada bulan Februari 2013, Korea Utara melakukan uji coba nuklir ke-3, yang dikatakan dua kali lebih besar dibandingkan uji coba pada tahun 2009.

Dan pada April 2013, Korea Utara mengatakan bahwa mereka akan memulai fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon, yang dikatakan akan meningkatkan kekuatan nuklir Korea Utara secara kualitas maupun kuantitas.

Sejarah

Home > Tentang Korea > Tentang Korea > Sejarah

(3)

Mitologi Pendiri Korea, Dangun dan Masa Kerajaan Kojosun

Rakyat Korea dan negara Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun.

 Mitologi Dangun

Hwanung yang merupakan anak putra dari Tuhan Langit, Hwanin, turun ke bumi untuk baik memimpin dunia bersama Tuhan Angin, Tuhan Awan, dan Tuhan Hujan, kemudian membangun 'kota Tuhan' di gunung Taebaek (yang sekarang ditempati Gunung Myohang di Korea Utara).

Sementara itu, beruang dan harimau berdoa menjadi manusia kepada Hangwung, hingga mendapat jawaban bahwa mereka harus makan mugwort dan bawang putih dan tidak melihat sinar matahari selama 100 hari untuk menjadi manusia. Harimau gagal mengi kutinya, sedangkan beruang sanggup melakukannya, hingga sukses menjadi wanita, yakni Ungnyeo.

(4)

Dangun memimpin negara itu selama seribu 5 ratus tahun, dan hidup selama seribu 908 tahun, kemudian menjadi Tuhan Gunung. (menurut Catatan Samguk Yusa yang dituliskan mengenai berbagai fakta sejarah oleh biksu Iryon pada tahun 1281)

 Pemahaman Mitologi Dangun

Proses kelahiran Dangun dijelaskan sebagai proses nenek moyang bangsa Korea untuk menguasai bumi di Semenanjung Korea.

Adanya beberapa Tuhan tersebut mengungkapkan negara ini telah memiliki teknologi maju termasuk di bidang pertanian. Wungnyeo yang diinkarnasi dari beruang tersebut, merupakan sejenis mahluk bumi. Perkawinan Hwanung dan Wungnyeo menunjuk proses bahwa kekuatan yang baru datang dan kekuatan yang ada, yakni mahluk bumi,

diharmoniskan, maka membentuk bangsa baru.

Dangun merupakan lambang pemimpin untuk bangsa baru ini. Oleh karena itu, bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'anak Dangun'.

 Masa Gojosun (tahun 2333 S.M ? ~ abad ke-2 S.M)

Dangun Wanggom diperkirakan membangun negara di tahun ke-50 sejak raja Yoje di Cina naik tahta, yakni sekitar tahun 2333 sebelum Masehi.

Masa Gojosun dianggap masa pra sejarah. Dengan demikian, mitologi dan sejarah untuk masa itu berdasarkan cacatan kuno di Cina dan bukti ilmu purbakala. Nama Dangun Wanggom menunjuk bahwa masa Gojosun merupakan pujaan terhadap Tuhan dicerminkan pada politik. Masa Gojosun terdiri dari Josun Kuna, Josun Kija, Josun Wiman dan sebagainya, yaitu kekuatan pimpinan dirubah dari Dangun menjadi Kija, Wiman dan sebagainya. Masa Gojosun semakin ditutup setelah Gojosun gagal dalam pertengkaran hegemoni dengan kerajaan Han di abad ke-2 sebelum Masehi.

Masa 3 Kerajaan (abad pertama S.M ~ tahun 668 T.M)

Berbagai suku berkumpul di Semenanjung Korea dan Mancuria, hingga meresmikan 3 kerajaan di abad pertama sebelum Masehi. 3 kerajaan itu adalah Kerajaan Koguryo di bagian utara Semenanjung Korea dan wilayah Mancuria, kerajaan Baekje di bagian barat Semenanjung Korea, dan kerajaan Baekje di bagian timur Semenanjung Korea.

3 kerajaan tersebut berkembang setelah berbagai suku bergabung, namun mereka tetap mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah pewaris Dangun.

 Kerajaan Koguryo (37 tahun S.M ~ tahun 668 T.M)

Kerajaan Koguryo didirikan oleh 'raja Jumong(Dongmyong Songwang) di bagian selatan Mancuria. Teritorial kerajaan Koguryo mencakup sebagian Mancuria dan bagian Utara Semenanjung Korea, hingga kerajaan Koguryo tidak bisa dihindari dari pertentangan dengan suku Han di Cina.

(5)

memukul mundur kerajaan Su di Cina di tahun 598 lalu, hingga muncul sebagai negara kuat di wilayah Asia Timur Laut. Oleh karena itu, kerajaan Koguryo membuat jaya nama dengan memiliki teritorial yang paling luas dan militer yang paling kuat diantara 3 kerajaan.

Meskipun demikian, kerajaan Koguryo yang kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaraan dengan kerajaan Su, akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu antara kerajaan Shilla dan kerajaan Tang, Cina. Setelah runtuh, kerajaan Koguryo disatukan oleh kerajaan Shilla, namun sebagian para migran yang menerima berbagai suku setelah pindah ke utara, berhasil mendirikan kerajaan Balhae.

 Baekje (18 tahun S.M ~ tahun 660 T.M)

Menurut legendanya, dua anak laki-laki dari raja Dongmyong Songwang di kerajaan Koguryo, yaitu Onjo dan Biryu membangun kerajaan Baekje setelah turun ke selatan. Dengan kata lain, kerajaan Baekje didirikan oleh kekuatan migran yang didorong dari kekuatan pimpinan kerajaan Koguryo.

Kerajaan Koguryo dari bagian utara, menghalangi kerajaan Baekje maju, dan melakukan pertukaran dengan berbagai kerajaan di Cina di bagian timur.

Sementara itu, kerajaan Baekje tidak bisa dihindari dari pertengkaran dengan kekuatan Cina di Semenanjung Korea, yaitu pasukan Daebang yang menguasai bagian selatan kerajaan Baekje, serta mengadakan pertempuran yang menyengsarakan dengan kerajaan Shilla di bagian timur yang semakin berkembang.

Meskipun bunga budaya yang mewah berkembang, namun kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaran kerajaan Koguryo, dan Shilla, hingga ditaklukkan oleh

pasukan gabungan di tahun 660. Setelah runtuh, banyak migran pindah ke Jepang, hingga menyumbangkan jasa besar untuk membangun negara kuno di Jepang dan menciptakan budaya Jepang.

 Shilla (57 tahun S.M ~ 935 T.M / termasuk masa kerajaan Shilla Bersatu)

Dibandingkan kerajaan Koguryo dan Baekje yang aliran Buyeo, kerajaan Shilla berdasarkan cerita pendiri Shilla, Park Hyeokgeose yang lahir dari telur. Dengan kata lain, kerajaan Shilla diciptakan lewat keharmonisan antara para pribumi dan para pendatang yang memiliki peradaban maju.

Kerajaan Shilla termasuk kerajaan Shilla Bersatu, dijuluki 'kerajaan bersejarah selama seribu tahun' yang tetap ada selama 992 tahun. Kerajaan Shilla berlokasi di bagian tenggara semenanjung Korea, jadi sulit menerima peradaban maju. Oleh karena itu, kecepatan perkembangan kerajaan Shilla paling lambat diantara 3 kerajaan. Namun, berkat adanya perkembangan tanpa henti-hentinya, kerajaan Shilla meningkatkan

kekuatan nasional di bidang militer dan budaya. Setelah bekerja sama dengan Tang, Cina, kerajaan Shilla meruntuhkan Baekje dan Koguryo secara berturut-turut, hingga berhasil menyatukan 3 kerajaan.

(6)

Masa kerajaan Shilla Bersatu menunjuk kerajaan Shilla setelah 3 kerajaan bersatu.

Kerajaan Shilla Bersatu yang menganut agama Budha, berhasil mengembangkan budaya yang bercahaya.

Setelah 3 kerajaan bersatu, kerajaan Shilla Bersatu mengusir kekuatan Tang, kemudian

menguasai seluruh Semenanjung Korea kecuali sebagian wilayan utara. Di bagian utara, terdapat kerajaan Balhae yang didirikan oleh migran kerajaan Koguryo.

Oleh karena itu, kerajaan Shilla Bersatu meletakkan batu landasan untuk Korea menjadi negara bersatu.

Di akhir masa kerajaan Shilla Bersatu, lapisan pemimpin tenggelam dalam kemewaan dan hiburan, serta melalaikan keadaan negeri, hingga runtuh setelah kerajaan Goryo menyatukannya kembali.

Masa Kerajaan Goryo (tahun 918 ~ tahun 1392)

Wang Kon, raja Taejo membangun kerajaan Goryo dengan menetapkan Song-ak(Kaesong sekarang) sebagai ibu kota. Setelah menyatukan kerajaan Shilla di tahun 935 dan meruntuhkan kerajaan Pasca Baekje di tahun 936, kerajaan Goryo berhasil menyatukannya kembali. Kerajaan Goryo memuja agama Budaha dan memperluas teritorial berdasarkan ‘kebijakan untuk maju ke utara'.

Namun, di masa akhir kerajaan Goryo, istana kerajaan dikuasai akibat penyerangan Monggol. Namun, kerajaan Goryo memulihkan kekuatan nasional dalam situasi kekacauan di masa pergantian kekuatan Won-Ming di Cina. Setelah itu, kerajaan Goryo menyerahkan tahta kepada jendral Lee Sung-gye setelah kekuatan kesatria semakin tinggi. Kerajaan Goryo berlanjut selama 474 tahun oleh 34 orang raja.

Masa Kerajaan Chosun (tahun 1392 ~ tahun 1910)

Kerajaan Chosun diresmikan oleh kekuatan kesatria baru termasuk Lee Sung-gye bersama keturunan bangsawan baru berdasarkan Konfusianisme. Pergantian istana tersebut tidak dilakukan oleh kekuatan senjata, tetapi turun tahta, hingga disebut 'Reformasi Yeoksung'. Meskipun raja mempunyai kekuatan yang mutlak, namun dikendalikan oleh golongan bangsawan yang dilengkapi Konfusianisme, hingga bersifat istimewa.

Di masa kerajaan Chosun, budaya dan ilmu pengetahuan sangat berjaya, misalnya huruf Korea, Hangeul diciptakan, dan alat pengukur curah hujan, dikembangkan. Namun, kerajaan Chosun menjadi panutan dan penuh ketekunan pada ideologi yang terlalu fanatik, jadi masyarakat menjadi tidak aktif.

Setelah memasuki masa modern, kerajaan Chosun yang tidak bisa mengikuti perubahaan dunia di masa modern, dan menjadi korban dalam pertengakaran diantara negara-negara maju, hingga akhirnya tidak bisa dihindari dari penjajahan Jepang di tahun 1910 lalu.

Masa Penjajahan Jepang (tahun 1910 ~ tahun 1945)

Setelah Jepang membangun Pemerintah Penjajahan Jepang di Korea, Jepang merampas masyarakat Korea serta melarang memakai bahasa Korea dan nama Korea dalam rangka mengasimilasikan masyarakat Korea dengan masyarakat Jepang.

(7)

bahkan Pemerintah Korea Sementara diresmikan di Cina, hingga memimpin gerakan kemerdekaan.

Gerakan Kemerdekaan 1 Maret yang dilaksanakan di seluruh Korea pada tahun 1919, terkenal sebagai gerakan tanpa senjata terhadap tentara dan polisi Jepang yang bersenjata.

Setelah pasukan Jepang pulang ke Jepang seusai Perang Dunia ke-2 di tahun 1945, masa penjajahan Jepang selesai.

Masa Modern

Setelah Korea merdeka di tahun 1945, pasukan Amerika Serikat dan pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di bagian selatan dan di bagian utara semenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea ditaburkan.

Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir pemerintahan baru berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun 1947 lalu. Sementara itu, di Korea Utara, atas dukungan Uni Soviet, lahir pemerintah berdasarkan komunisme.

Akibat penyerangan oleh Korea Utara, Korea mengalami perang mulai tahun 1950 hingga tahun 1953. Keikutsertaan pasukan PBB dan pasukan Cina, mencapai perjanjian gencatan senjata dan pembagian semenanjung Korea terus berlangsung hingga sekarang.

Setelah itu, Korea Selatan melewati masa kekacauan di tahun 1960-an, mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an dan memperoleh demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir tahun 1980-an. Serasi dengan itu, terlepas dari masa perang dingin, Korea Selatan dan Korea Utara mengakui ideologinya masing-masing dan membuka ufuk baru masa perdamaian, rekonsiliasi dan hubungan kerjasama antar Korea.

Sejarah Hanbok dari Korea

Hanbok yang Indah: Kebanggaan Rakyat Korea

Korea menggunakan "bot" e sebagai istilah umum untuk pakaian. Pakaian tradisional dan perhiasan, di sisi lain, disebut "hanbok"-singkatan dari Han-guk pokshik (Korea pakaian).

Seiring dengan pola bahasa, agama dan budaya seperti tari, pangan, perumahan dan estetika, pakaian memainkan peran penting dalam pelestarian dan ekspresi dari identitas budaya. Di negara-negara multietnis seperti China dan Amerika, gaya pakaian tradisional yang beragam.

(8)

Pengembangan Hanbok

Hanbok adalah pakaian dari Kaftan tipe-gaya pakaian yang terutama ditemukan di Asia. Selama era Choson Ko, Tan-gun dipopulerkan dengan mencukur kepala dan mengenakan topi.

Selama periode, Tiga Kerajaan yang dimulai dengan berdirinya Koguryo, hanbok terdiri dari dua potong pakaian "pakaian universal untuk perempuan dan pria (unisex)". Pakaian atas periode ini dibuka di depan dan turun di bawah pinggang. Mereka ditahan ditutup dengan ikat pinggang. Pakaian yang lebih rendah juga diikat di atas kaki. Terutama, tutup pembukaan pakaian atas tampaknya telah ditempatkan pada diagonal ke kiri dari atas kanan berbeda dengan sebelah kiri untuk flaps tepat di hari usang chogori. Perubahan ke arah tutup pembukaan terjadi setelah periode pertengahan Koryo. Di antara pakaian Barat, flap sisi kanan digunakan untuk pakaian laki-laki, sementara flap sisi kiri digunakan untuk pakaian wanita. Dengan demikian, gaya unisex populer di masa modern dapat dikatakan berasal di Asia Timur, sedangkan perbedaan antara pakaian pria dan wanita diduga berasal dari Barat. Korea kuno memproduksi pakaian atas dan bawah yang indah namun pracitically cocok untuk gaya hidup aktif pemburu nomaden.

Selama periode Shilla, masyarakat Korea diversifikasi sementara kontak dengan negara-negara tetangga meningkat. Pada saat ini, Korea mulai memperkenalkan mode internasional Dinasti Tang China. Contoh termasuk kemeja tanpa lengan untuk wanita, syal panjang, jepit rambut dekoratif, hiasan kepala laki-laki dan mantel dengan kerah roung. Sutra pakaian rumit dan ornamen adalah elemen lain dari mode pakaian halus periode.

Selama periode KoryCo, pakaian atas yang panjang dari periode sebelumnya memberi jalan untuk sepinggang pakaian. Akibatnya, sabuk pinggang digantikan oleh lapisan tie-string. Sebagai salah satu fitur unik dari pakaian Korea, string mantel awalnya tali pendek, tipis tapi akhirnya berkembang menjadi gaya yang terlihat saat ini, yaitu, sepotong, panjang menjuntai kain yang menggantung di bawah lutut. Sekitar waktu ini, mode Tang Dynasty menjadi kurang berpengaruh. Sebagai masyarakat Korea berpaling kepada nilai-nilai berhemat dan kesederhanaan, keindahan, tenang tenang kehidupan pertanian menemukan ekspresi dalam celadon biru yang terkenal periode dan pakaian putih. Pakaian Korea mengalami perbaikan lebih lanjut seperti kapas diperkenalkan ke Korea dari China Yuan. Selain itu, peraturan pakaian diperkenalkan dari luar negeri dan sistem seragam resmi didirikan untuk istana.

(9)

unik, yang dikenal sebagai Han-gul, dan publikasi ilmiah kompilasi banyak. Pada saat yang sama, ada perkembangan yang beragam dalam sistem pakaian ritual. Konfusianisme, sebagai ideologi pusat dan iman Asia Timur, secara aktif mengejar saat ini, bersama dengan sistem gaun ritual. Pakaian Ritual mewakili manifestasi nyata dari nilai Konghucu berwujud seperti kebajikan, kebijaksanaan kepatutan, dan kepercayaan. Karena pakaian menjabat sebagai media untuk ekspresi yang terlihat dari sebuah ritual, itu dianggap bentuk yang sangat signifikan ekspresi. Oleh karena itu, Choson pakaian, selain perannya dalam menggambarkan status sosial, mewakili penyesuaian yang ketat terhadap kode Konfusianisme dari pakaian ritual. Secara khusus, sistem standar pakaian untuk ritual berbagai bagian didirikan sesuai dengan manual ritual banyak. Pakaian khusus dipakai untuk ritual kedewasaan, pernikahan, berduka dan layanan peringatan. Bahkan saat ini, pakaian ini dapat dilihat di pesta pernikahan dan pemakaman, dan di daerah sangat konservatif, pakaian khusus untuk peringatan jasa masih dipakai. Gaun tradisional sarjana Konfusian dapat dilihat dalam lukisan-lukisan dari pelukis terkenal rakyat Choson, Shin Yun-bok. Dalam lukisan, jubah luar yang panjang, namun tidak pernah menyentuh tanah. Di dalam jubah, beberapa lapisan pakaian dapat dilihat. Dengan lengan lebar menggantung ke bawah, sarjana kuburan yang tampak olahraga luas berbingkai,

kuda-topi rambut.

Periode akhir-Choson melihat perubahan sosial yang besar sebagai orang-orang biasa datang untuk membenci sistem feodalistik. Periode ini juga ditandai oleh perubahan signifikan dalam nilai-nilai dan estetika. Pada saat ini, wanita penghibur memimpin dalam perkembangan baru dalam pakaian perempuan. Busana pria, di sisi lain, yang terutama dipengaruhi oleh anggota misi luar negeri, reformis politik, mahasiswa asing dan misionaris. Penggambaran kesenian rakyat dari perempuan selama era ini menunjukkan mereka mengenakan sabuk putih, nyaman chogori yang menunjukkan kontur payudara, dan pakaian banyak melebih-lebihkan volume gaun. Keindahan erotis pakaian memiliki sedikit preseden dalam budaya Konfusianisme tradisional.

Pembukaan Korea ke Barat mengintensifkan langkah perubahan dalam pakaian. Paling menonjol, pakaian selama periode ini menjadi jauh lebih sederhana. Selama kudeta dari 1884 dan Reformasi Kabo (1894), pakaian spesifikasi untuk berbagai upacara yang dikombinasikan untuk membentuk pakaian ritual tunggal. The, canggung lengan lebar menjadi sempit dan laki-laki top-knot terputus. Di antara, pakaian pakaian wanita serta jubah menyembunyikan seperti ssugaech'ima (selendang), chang-ot (hood) dan noul (jilbab) memberikan cara untuk mantel,

lebih praktis singkat.

(10)

Singkatnya, hanbok telah mengalami banyak perubahan namun secara umum terdiri dari unsur masih terlihat di hanbok hari, yaitu celana, mantel luar, rok, dan segera. Di antara berbagai bentuk hanbok, pakaian ritual secara tradisional diambil diutamakan. Dalam perkembangannya, hanbok memperoleh beberapa unsur dari negara-negara tetangga, saat mengganti untuk memenuhi kebutuhan khusus dari kali.

KOTA-KOTA DI KOREA SELATAN

Korea Selatan terdiri dari 1 Kota Khusus (Teukbyeolsi; 특별시; 特別市), 6 Kota Metropolitan (Gwangyeoksi; 광역시; 廣域市), dan 9 Provinsi (do; 도; 道).

* Kota Istimewa/Khusus Seoul

* Kota Metropolitan

* Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산광역시; 釜山廣域市) * Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구광역시; 大邱廣域市) * Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천광역시; 仁川廣域市) * Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 광주광역시; 光州廣域市) * Kota Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi; 대전광역시; 大田廣域市) * Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산광역시; 蔚山廣域市)

* Provinsi

* Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道) * Provinsi Gangwon (Gangwon-do; 강원도; 江原道)

* Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청북도; 忠清北道) * Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do; 충청남도; 忠清南道) * Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)

* Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 전라남도; 全羅南道)

Referensi

Dokumen terkait

Microsoft Excel 2007 merupakan software pengolah data yang diproduksi olehMicrosoft Corporation yang sangat bermanfaat dalam aplikasi perkantoran

Tugas akhir ini membahas persoalan kendali dengan persamaan linier kuadratik waktu berhingga untuk sistem deskriptor berindeks satu dengan penambahan factor discount

Rencana kegiatan atau gambaran umum kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Peluang usaha ini merupakan prospek usaha yang menjamin, karena

Produk luaran yang nanti akan dihasilkan adalah kroket lojur berbagai rasayang merupakan modifikasi dan inovasi makanan siap saji dengan bahan dasar kentang yang berisi lompong

study, the grazing adaptability of beef cattle on the DL napiergrass pasture was aimed to determine forage production, forage consumption, stocking rate, the time for

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam penerapan patient safety

Adapun hambatan dalam pelaksanaan sanksi pidana adat Terhadap pencurian ternak pada masyarakat Di Desa Lagan Kecamatan Talang Empat yaitu: terkadang masyarakat Desa

Dengan demikian, harta warisan tersebut tidak dibagi-bagikan diantara ahli warisnya, karena harta tersebut merupakan milik bersama (kolektif) dari seluruh anggota