Mari kita baca dan renungkan bersama, semoga banyak hikmah yang bisa kita petik, sehingga kita bisa meneladani beliau.
Kalau pakaian beliau terkoyak atau robek, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam menambal dan menjahitnyanya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali beliau pulang ke rumah, bila dilihat tidak ada makanan yang sudah masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di dapur. Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.
Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat.
Pernah Rasulullah pulang pada waktu pagi. Tentulah beliau amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apa pun yang ada untuk di buat sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa belum ke pasar. Maka beliau shollallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan)
Aisyah rodliyallahu ‘anhaa menjawab dengan merasa agak serba salah, “Belum ada apa-apa Yaa Rasulallah.” Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu saya puasa saja hari ini.” tanpa sedikitpun tergambar rasa kesal di wajahnya.
Pernah Rasulullah bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”
Subhaanallaah….Prihatin, sabar dan tawadhuknya Rasulullah sebagai kepala keluarga.
Pada suatu ketika Rasulullah menjadi imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan beliau antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi kemerutuk seolah-olah sendi-sendi pada tubuh beliau yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sahabat Umar yang tidak tahan melihat keadaan beliau itu langsung bertanya setelah selesai sholat :
“Yaa Rasulallah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah anda sakit yaa Rasulallah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, saya sehat dan segar” jawab beliau.
Umar ra lalu bertanya kembali “Yaa Rasulallah… mengapa setiap kali baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh baginda?
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
“Yaa Rasulallah! Adakah bila baginda merasakan lapar dan tidak punya makanan, kami akan mendapatkannya buat baginda?” tanya sahabat.
Lalu beliau menjawab dengan lembut dan senyum, ”Tidak para sahabatku. saya tahu, apa pun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah yang akan saya jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila saya sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”
Subhanallaah…betapa cintanya beliau kepada umatnya…..sedang cinta kita kepada beliau??? apakah kita sering ingat pada beliau??? apakah kita sering membaca sholawat untuk beliau??? apakah akhlak Rasulullah yang begitu lembut, santun, pemaaf, ikhlas dan tawadlu’ serta selalu menyentuh hati telah kita teladani???
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Hanya diam dan bersabar saat kain surbannya diambil dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH TA’ALA dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam yang tinggi menjadikan beliau seorang yang tawadlu’ yang tidak ingin dimuliakan.
Anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.
Ketika pintu Surga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi.
Bila ditanya oleh Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu ‘anhaa, “Yaa Rasulallah, bukankah anda telah dijamin Surga? Mengapa anda masih bersusah payah begini?”
Jawab baginda dengan lunak, “Yaa ‘Aisyah, bukankah saya ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya saya ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”
Renungan untuk kita, bagaimana ibadah kita, sudahkah sungguh-sungguh sebagaimana Rasulullah??? atau masih jauh dari rasa sungguh-sungguh??? ataukah masih merasa berat atau merasa terbebani dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan pada kita??? jawabannya ada di hati kita masing-masing….bila kita mau berfikir memang nikmat Allah pada kita banyak sehingga tidak mungkin kita menghitungnya, tapi sayang banyak manusia yang tidak mau memikirkan dan merenungkan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan-Nya, terutama nikmat IMAN dan ISLAM.
Allah telah berfirman dalam QS. Al-Qolam ayat 4 yang terjemahnya “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak (berbudi pekerti) yang agung”
Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban kita mengidolakan dan meneladani akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW, bukan sebaliknya kita lebih memilih idola dari luar negri yang belum tentu baik untuk kita. Mari kita mencoba berfikir kembali siapa yang menjadi panutan kita di dunia dan di akhirat.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
"Katakanlah, "Jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, (maka) Allah akan mencintai kamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali-Imran: 31).
Salah satu bentuk komitmen seorang muslim dalam menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan adalah dengan menjadikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai idola paripurna dalam kehidupan. Allah telah menggariskan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sosok paling ideal yang paling tinggi kepribadiannya (Al-Ahzab: 21). Dan orang-orang yang menjadikan Rasul sebagai teladan, mereka yang akan mendapat balasan yang agung baik di dunia maupun di akhirat. Adapun ciri-ciri mereka adalah:
- Mereka iman kepada Allah dengan iman yang totalitas. - Meyakini akan datangnya hari kiamat.
- Mereka banyak menyebut asma Allah (dzikrullah). Sebagaimana firman Allah,
"Sesungguhnya telah ada dalam (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari akhir, dan banyak menyebut asma Allah" (Al-Ahzab: 21).
Lalu bagaimana cara meneladani dan menaati Rasulullah?
1. Dengan ittiba' kepada Rasulullah dalam setiap kehidupan, "fattabi'uuni... ikutilah aku" (Ali-Imran: 31).
2. Dengan tha'at, yaitu mentaati Rasulullah dalam setiap perintah dan menjauhi larangan (An-Nisaa': 59, 65; Al-Ahzab: 36; Al-Hasyr: 7).
3. Dengan mencintai Rasulullah dan menempatkannya pada prioritas cinta yang utama, yakni cinta kepada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan Allah (Al-Baqarah: 165; At-Taubah: 24; Al-Maidah: 54-55).
Pribadi-pribadi mukmin adalah orang-orang yang mempelopori Rasulullah dalam semua sisi kehidupannya. Baik dalam ibadah dan kezuhudan, tawadhu' dan kebijaksanaan, kekuatan fisik dan keberanian, dan kecanggihan pemikiran dan keteguhan prinsip, serta segudang keteladanan agung yang dipaparkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Meneladani Ibadah Nabi SAW
Hendaknya tiap muslim selalu terbayang dalam benaknya bahwa Rasulullah yang sudah diampuni dosanya ternyata selalu beribadah sepanjang malam hingga kakinya bengkak, membaca istighfar tidak kurang seratus kali dalam sehari, dan berpuasa pada sebagian besar
Mencontoh Kezuhudan Nabi
Bayangkan dan rasakanlah bahwa Nabi tak pernah makan roti sampai kenyang dalam tiga hari berturut-turut, padahal sangat bisa untuk hidup mewah. Beliau tidur di atas tikar kasar dari serabut kurma dan berbantalkan rerumputan, berpakaian sederhana tapi tetap bersih, rapi,
menarik dan simpatik.
Meneladani Ketaqwaan Rasulullah
Hendaklah selalu terbayang dalam benak muslim bahwa Rasulullah biasa duduk tanpa alas, makan bersama pembantu, menjahit sendiri pakaian, memperbaiki sandalnya, membantu pekerjaan istrinya dan selalu bersikap dengan sikap-sikap yang bersahaja, namun tegar dalam
memperjuangkan prinsip.
Kesabaran dan Kelembutan Nabi
Nabi adalah figur teladan yang paling sabar dan paling lembut dalam menghadapi siapapun, hamba-hamba Allah. Beliau menyikapi orang Badui yang kencing di masjid dengan penuh kesabaran. Menghadapi yahudi yang menagih hutang dengan sikap tenang dan lapang, menghadapi sikap kasar Badui yang menarik sorban Beliau dengan senyum yang memikat, menjenguk tetangga yang selalu mengganggunya saat sakitnya.. dan masih banyak lagi contoh
ketinggian pribadi Nabi SAW.
Keteguhan Nabi dalam Memegang Prinsip
Dakwah Rasulullah dihadang dengan berbagai cobaan pahit godaan empuk yang merayu. Namun Beliau tetap tegar dan tegas dalam memperjuangkan prinsip tanpa goyah sedikitpun. Saat ditawari berbagai kemewahan dunia, harta, tahta, dan wanita, Beliau menjawab dengan
penuh ketegaran.
"Wahai paman, demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku supaya aku meninggalkan urusan ini (dakwah), aku tidak akan meninggalkannya sehingga Allah memenangkan dakwah atau aku binasa karenanya".
Kekuatan Fisik dan Keberanian Nabi
Dalam hal kekuatan fisik, tidak ada yang dapat mengalahkan Beliau Nabi SAW. Rukanah tiga kali gulat dengan Nabi, namun tak satu kalipun sanggup mengalahkan Nabi, Rasulullah meladeni tantangan Ubay bib Khallaf di perang Uhud, para sahabat juga sering berlindung di belakang Rasul dalam peperangan. Rasul selalu maju di garda depan dalam berbagai pertempuran. Rasul juga memecahkan batu besar dalam pembuatan parit dalam perang
KeadilanNabi
Pernah dalam suatu majelis diadakan jamuan. Rasulullah disuguhi dengan segelas susu, duduk di samping kanan Beliau seorang anak kecil; dan di sebelah kiri para pembesar. Setelah Rasulullah yang paling berhak minum susu tersebut adalah anak kecil di sebelah kanan Beliau. Beliau hendak memberikan susu tersebut pada para pembesar, namun beliau terlebih dahulu meminta izin dan keridhaan anak kecil itu. Anak kecil menjawab, "Wahai Rasulullah, saya tidak akan memberikan kepada orang lain setelah Anda". Inilah perlakuan adil seorang pemimpin
sekaligus tindakan terpuji seorang pendidik yang bijak.
Akhlak adalah salah satu dasar dalam Islam. Orang awam biasanya hanya mengenal 2 pondasi Islam, yaitu iman dan islam. Namun, ada satu hal terpenting lagi yang menjadi pondasi dari Islam, yaitu ihsan. Perbuatan baik, atau ihsan harus selalu kita ingat sebagai salah satu dasar agama Islam. Dan dalam ihsan tersebut terselip akhlakul karimah, salah satu sifat Rasulullah SAW.
Suatu hari, Rasul pernah ditanya oleh sahabatnya. “Ya Rasul, apakah inti Islam?” Rasul menjawab, “Inti Islam adalah Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah”. Kemudian Rasul ditanya lagi, “Ya Rasul, apa inti akhlak?”, dijawab oleh Rasul, ”1. Jangan berdusta, 2. Tepati janji, 3. Amanah, 4. Istiqomah”.
Tiga kali Rasul mengulang kata akhlakul karimah. Itu menunjukkan bahwa akhlak sangat penting dalam perkembangan Islam. Dan hal itu telah dibuktikkan oleh Rasul sendiri. Dalam suatu kisah, para pembesar kaum Quraisy tetap menghormati Rasul sebagai orang yang mulia akhlaknya. Mereka tetap menitipkan barang dagangannya walaupun mereka menentang Rasul yang membawa risalah Islam. Dan saat Rasul hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, Rasul pun menitipkan semua barang yang pernah dititipkan oleh kaum Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib untuk dikembalikan kepada Kaum Quraisy. Subhanallah, bahkan Rasul pun tetap berbuat baik kepada kaum yang memusuhinya.
Dalam kisah lain diceritakan saat sedang dalam suatu majelis di dalam masjid. Ada salah seorang sahabat kentut dan itu menyebabkan satu dengan yang lain saling menuduh dan menyebabkan majelis itu tidak kondusif dalam beberapa saat. Rasul dengan kebijaksanaannya pun memerintahkan semua orang untuk berwudhu karena akan membaca Quran bersama-sama. Solusi dari Rasul itupun menjadikan majelis kembali kondusif dan tanpa ada orang yang tertuduh sekalipun. Sungguh mulianya akhlak Rasul, sampai menutup aib saudaranya.
Dalam suatu majelis yang lain, Rasul sedang berbincang bersama sahabatnya. Saat itu, seorang nenek yahudi datang dengan membawa jeruk. Nenek yahudi itupun memberikan jeruk tersebut kepada Rasul dan meminta Rasul untuk memakannya sekarang juga. Rasul pun menerima jeruk itu, memang dari tampilan fisik, jeruk itu terlihat sangatlah segar dan manis. Namun, sebenarnya jeruk itu adalah salah satu jenis jeruk yang termasam. Rasul mengupas jeruk itu, dan memakannya hingga habis. Terimakasih pun diucapkan kepada Rasul atas pemberian nenek yahudi tersebut. Setelah nenek yahudi pergi, sahabat pun bertanya. Karena memang tidak biasanya Rasul tidak membagi makanannya kepada para sahabatnya. Dan kali ini, Rasul memakan jeruk itu sendirian. Rasul pun menjawab, bahwa rasa jeruk tersebut sangatlah masam, dan Rasul khawatir jika para sahabat memakan jeruk itu maka sahabat tidak bisa menahan rasa masamnya jeruk itu dan menyebabkan nenek yahudi menjadi sakit hati karenanya. Sehingga Rasul memakan jeruk itu sendirian karena Rasul bisa menahan rasa masam jeruk itu.
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam segala pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki akhlak kita. Memang kita tidak akan pernah menyamai Rasul dalam hal apapun, namun setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul karimah yang sudah beliau terapkan.
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah pada hari ini Allah masih memberikan nikmat kesehatan serta
kesempatan sehingga kita dapat hadir di sini untuk melaksanakan lomba………..
Tidak lupa Sholawat serta salam selalu kita kirimkan ke baginda besar Nabi
Muhammad SAW dengan mengucapkan
Allahumma sholli alla sayyidina
Muhammad, wa’ala ‘ali sayyidina Muhammad
mudah-mudahan kita mendapat
syafaat nya kelak di yaumil akhir nanti.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok seorang pemimpin yang patut kita teladani,
yang mana Rasullah SAW bersabda
َق َل ْخ َلْا َم ِر اَكَم َمّمَتُ ِل ُتْثِعُب اَمّنِا
Artinya: “sesungguh nya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
Hadist ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad di utus Allah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. karena pada saat itu kemaksiatan meraja lela,
kemunkaran dimana-mana, oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Muhammad untuk
menyadarkan umat manusia akan perbuatan mereka selama ini. Dan juga Allah
SWT berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21:
ٌةَنَسَح ٌة َوْسُا ِا ِل ْوُسَر ىِف ْمُكَل َناَك ْدَقَل
Artinya : ”Telah bagi kamu sekalian pada diri Rasulullah tauladan yang baik”
Ayat ini menegaskan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad terdapat suri tauladan
yang baik yang patut kita teladani.
Hadirin rohimakumullah, apa saja hal yang patut kita teladani dari diri Rasullullah
SAW? Jawabannnya ada di cerita ini :
Pada suatu hari ketika akan Ujian, ada seorang anak yang namanya Agus, dia
bangun kesiangan dan tidak sempat sholat subuh. Karena bangun kesiangan
maka dia pun terburu-buru.
Dia bertanya pada ibunya
Agus :“dimana buku abang ma?”
Ibu :“itu bukumu lagi dimainin sama adikmu, tetapi sudah di robek,robek”.
Agus :“aduh gimana sih…., sekarang dimana makanan abang?”,
Ibu :“lah bukannya tadi ada di meja”, ternyata makanan nya sudah dimakan
kucing. Dan Agus pun kesal dan berlari mengejarku kucing, tetapi ternyata kepala
Agus terantuk meja.
Agus :”aduh!!!! Jadi sekarang abang mau pergi, mana uang jajan abang?”
Ibu :” maaf bang, ibu lagi gk ada uang”
Dengan perasaan kesal, agus pun pergi sambil merepet di dalam hati tanpa ada
salam. Ketika dalam perjalanan ke sekolah, ternyata Agus pun mengalami
kecelakaan. Tetapi Alhamdulillah dia masih selamat, hanya memar sedikit. Ketika
sampai di sekolah ternyata Ujian sudah di mulai setengah jam. Dengan hati
gelisah, badan yang sakit, dan tidak ada perbekalan ilmu, agus pun mengerjakan
soal Ujian dengan filing. Akhirnya sampailah pada pengumuman kelulusan dan
hasilnya Agus tidak lulus.
Dari cerita ini dapat kita ambil beberapa contoh akhlak dari Rasullullah SAW,
1.
Rasullullah SAW tidak pernah melupakan sholat 5 waktu sehari semalam,
jangankan yang fardhu, yang sunah saja Nabi tidak pernah ketinggalan.
2.
Beliau itu menghormarti orang yang lenih tua dari pada beliau. Walaupun beliau
dari kecil sudah yatim piatu.
3.
Rasullullah SAW sangat menyayangi binatang.
4.
Beliau adalah yang penyabar dan tidak pernah putus asa pekerja keras dan tidak
malas.
Hadirin serta dewan juri yang saya muliakan, dengan adanya peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW, mari kita ciptakan generasi yang Islami dan berkarakter.
Kira itulah ceramah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kata yang
kurang pantas, tutur kata yang kurang teratur, dan ucapan yang kurang berkenan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ucapan salam sudah terbukti mengintegrasikan umat dari Sabang hingga Jepang dari Merouke hingga Zimbabwe. Jepang boleh bangga dengan gunung fuji. Cina boleh bangga dengan bentengnya yang kokoh. Amerika boleh bangga dengan patung Liberti. Sukabumi boleh bangga dengan moci nya. Bandung boleh bangga dengan peuyeumnya. Tetapi kita sebagai umat Islam harus lebih bangga dengan ucapan:
“Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...” Dewan hakin yang arif dan bijaksana
Para hadirin whom I Love and who Love Me. Yang saya cintai dan mencintai saya Insya Allah kita akan bicara mengenai “meneladani akhlak Rasulullah saw”.
(دعبو) نيعمجأ ا لوسر ىلع املسلو املسلو نيمساعسل بر ه دمدسل
.لجو زع ا ركشن انب ايه نورضادسل ا اأ اين
Let’s thank unto our god Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak kenikmatan hingga unlimited tidak mampu menghitngnya. Selawat bertangkaikan salam yang menjadi hiasanlisan setiap insan. Insan yang menggunakan Nissan hingga tukan bakso yang every day kepanasan. Kalau musim panas.... kalau musim hujan ya kedinginan.
هيلع كرابو ملسو لص م لسل
Berawal dari firman Allah SWT pada surat at-Tin ayat 4:ماوقت نلحأ ين نالنلل انقلخ دقس
Nyatanya Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bentuknya perfect tiada kurang satupun bahkan Allah menjadikan manusia sebagai khalifahdimuka bumi ini
ةفيلخ ضرلل ين لعاج ينإ ةكامملس كبر لاق ذإو
Karena ilmunya, karena pemahamannya, karena ketaatannya, karena kecerdasannya, manusia pantas disebut sebagai makhluk yang paling sempurna.
Titel kemuliaan akan tetap disandang kalau manusia mampu mempertahankan kredibilitas ketakwaan terhadap Allah SWT. Bagaimana?
Rosululloh shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang termaktub dalam kitab subulussalam
سانسل هيلع علطا نأ تهرك و كردص ين كاح ام مثثل و لخسل نلح ربسل
Kebaikan adalah akhlak yang baik dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.
Wa bisababi dzalika Allah SWT dengan tegas dalam surat adz dzaariyat ayat 56
نودبعيس ثل سنثل و نجسل تقلخ ام و
And I (Allah) created not the jin and mankind except the they worship me.سنثل و نجسل تقلخ ام و
Adalah jumlah nafi yang setelahnya adakalimat
نودبعيس
itulam juhud masuk ke dalam fi’il mudhori’ jama’ mudzakkar.Menurut ilmu dilalah/semantik/ilmu kajian makna lam juhud itu memiliki faidah yaitutaukidun-nafyi artinya Allah benar-benar tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuuk beribadah kepada-Nya
The meaning is... Hidup di dunia ini jangan Cuma numpang lewat doang tetapi homeworknya adalah bagaimana seluruh amal kita di dunia ini di orientasikan menjadi pekerjaan akhirat artinya saving tuh buat pahala di akhirat
ىقبأ و ريخ ارخخلو
Dan jangan sampai kita terkena namanya syndrom ngaku-ngaku,Ngakunya muslim siapapun dicaci dimaki di benci Ngakunya muslim eh, terjerat kasus korupsi Ngakunya muslim hartanya hasil mencuri Ngakunya muslim doyan ekstasi, pornoaksi Ngakunya muslim prostitusi, aborsi, gratifikasi
Ngakunya muslim aduh alah ieuh kelakuannya kaya banci, lari dari masalah, kabur dari tanggung jawab, padahal pengadilan sudah mengeksekusi
Islam semakin hari semakin tergerus arus modernisasi,
liberalisasi, hingga demokrasi yang salah arti.
Yang lebih parah, Islam dipersepsikan agama teroris oleh akibat oknum yang cuma
lewat doang, Pakaiannya muslim, Jubahnya islami tetapi
perangainya kafir, hatinya munafiq keliatnnya sopan santun, keliatannya ramah, keliatannya rajin sedekah padahal tak lain dan tak bukan itu hanya sebuah topeng belaka.
Ariel sudah bahas nih masalahnya dalam sebuah liriknya: Buka dulu topengmu, oh buka dulu topengmu
Biar kulihat warnamu,biar kulihat warnamu Nananananana
Yang lebih parah dari kedua itu ya.. robad bad yaitu bad, bad boy anak nakal sedikit metal, didefinisikan dalam kitab Ta’limul-muta’allim halaman 16 baris ke-12
ىوسل ىرتدرل دبر اا
#
ميعن يب اينريك وكينر اا ميدج
“Teman jahat itu lebih berbahaya daripada ular hitam berbisa karena teman jahat itu bisa menjeremuskan kita ke neraka jahiim, oleh karenanya bertemanlah dengan teman yang baik karena teman yang baik itu bisa menyebabkan kita masuk surga”
Demi teman... kita harus siap berkorban Demi teman... kita akan terus berjuang
I’m sorry if you have found many mistakes, forgive me please. I’m glad to see you
مكعامتسل نلحو مكمامتهل نلح ىلع لركش
إطططخسل لططدم ناططلنلل نل تاططاملسل و تاططااطخسل ينططم متدططجو نل وططفعسل مكنم وططجرأو
نايلنسلو
Jalan-jalan ke subang beli nagkaMaafin abang jika anda salah sangka Sandal jepit sendal swallow
Kalau kejepit jangan galau Ada paku dalam sumur
Karena ada aku yang selalu siap menghibur Terima kasih
Wallahu waliyyut-taufiq wal-musta’aan Wallahu al muwaffiq ila aqwami attariq