• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

31 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan bentuk quasi experimental design. Penelitian ini menggunakan dua kelas. Kelas pertama sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas kedua sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. Kelompok kontrol yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Kedua kelompok selanjutnya dievaluasi untuk melihat ada atau tidaknya efektifitas dari dua model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar IPA pada kedua kelas tersebut.

Penelitian eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:

1. Memberikan pretest untuk mengukur homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Pemberian treatment pada kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples, dan pemberian treatment pada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 79).

O1 x O2

(2)

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.2.1Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Plumbon 01, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih kedua SD tersebut adalah karena kedua SD tersebut berada dalam satu gugus yang sama. Selain itu, dari hasil wawancara terhadap kepala sekolah SD Negeri Plumbon 01 pada saat dilakukan observasi oleh peneliti, diketahui bahwa kedua SD hampir memiliki prestasi akademik yang sama. Dari hasil observasi, peneliti berpendapat bahwa kedua SD tersebut akan berpeluang memiliki tingkat varians data yang sama sehingga dapat dikatakan homogen.

3.1.2.2Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 sampai dengan bulan April 2015 dan dilakukan secara bertahap.

Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

3. Tahap penyusunan

Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

(3)

ini menggunakan dua variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas. (Sugiyono, 2010: 4).

Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X1 adalah model pembelajaran Examples Non Examples, X2 adalah model pembelajaran Picture and Picture. Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil

belajar IPA.

Judul penelitian ini adalah “Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau dari Hasil

Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:

1. Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat ditayangkan melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas. Gambar examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu

materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. 2. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dIPAsangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Hasil Belajar

(4)

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang akan diteliti adalah domain kognitif.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02. Subyek penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat yang dimaksud adalah memilih dua kelompok yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA dengan cara uji homogenitas.

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas 5 Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelas Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan

5 Eksperimen

(SD N Plumbon 01)

22 10 32

5 Kontrol (SD N Plumbon 02)

18 12 30

Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan dalam penelitian. Rancangan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

No. Sampel Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir

1. Kelompok Eksperimen T1 X1 T2

2. Kelompok Kontrol T1 X2 T2

Keterangan:

X1 : kelompok model pembelajaran Examples Non Examples X2 : kelompok model pembelajaran Picture and Picture T1 : Pretest

T2 : Posttest

Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.

(5)

c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda.

d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.

e. Memberikan pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. f. Peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest

kedua kelas.

g. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai RPP yang telah dibuat.

h. Memberi posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seminggu setelah pemberian perlakuan.

i. menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar. j. Menyusun laporan hasil penelitian.

Seperti yang terlihat dalam prosedur rancangan penelitian pada poin f, peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest kedua kelas. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data dinyatakan berdestribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut adalah Tabel 3.3 menyajikan hasil uji normalitas pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Tabel 3.3

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol kelas Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Nilai prettest

eksperimen ,136 32 ,137

kontrol ,135 30 ,171

(6)

Gambar 3.1 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

(7)

Gambar 3.1 dan Gambar 3.2, garis diagonal menunjukkan keadaan ideal dari data yang mengikuti destribusi normal.Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti destribusi normal.

Uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telah dilakukan, berikutnya melakukan uji homogenitas (kesamaan varian). Dalam penelitian ini uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data homogen jika signikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)

Hasil dari uji homogenitas data hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 02 sebagai kelompok kontrol terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

,024 1 60 ,878

Hasil uji homogenitas Tabel 3.4 dapat diketahui signifikansi sebesar 0,878 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Dfl= jumlah kelompok data - 1 atau 2 – 1 = 1 sedangkan df2= jumlah data- jumlah kelompok data atau 62 - 2 = 60.

(8)

Tabel 3.5 Hasil Uji t Data Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Independent Samples Test

t-test for Equality of Means t df Sig.

(2-Berdasarkan Tabel 3.5 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi >0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelas ekperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

(9)

Tabel 3.6

Nilai-nilai dalam Destribusi t

dk α untuk uji dua

pihak (0,05)

40 2,021

60 2,000

120 1,980

dk adalah jumlah keseluruhan siswa dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dikurangi dua. Jika dirumuskan menjadi kalimat matematika menjadi dk = n1 + n2 – 2 (Riduwan, 2011: 128). Penelitian ini terdapat 62 siswa yang diteliti. Jadi, untuk mengetahui dk pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

dk = n1 + n2 – 2 = 32 + 30 – 2 = 60

Jika dk = 60 maka nilai t tabelnya 2,000. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 0,716. – 2,000 < 0,716 < 2,000, jadi H0 diterima, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 3.4.1 Observasi

(10)

and Picture yang dipraktikkan langsung oleh guru di dalam kelas. Berikut adalah

tabel kisi-kisi guru dalam mengobservasi: Tabel 3.7

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Examples Non Examples

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar

kepada siswa

7. Keterampilan menjawab berbagai pertanyaan dari siswa

(11)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran

Examples Non Examples

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/LCD.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

(12)

Tabel 3.8

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Picture and Picture

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar

kepada siswa

7. Keterampilan menjawab berbagai pertanyaan dari siswa

8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)

IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

(13)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran

Picture and Picture

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. 3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan

digunakan (berkaitan dengan materi).

4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada.

5. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau dimodifikasi.

6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Guru menyampaikan kesimpulan. Jumlah 3.4.2 Tes

Instrumen pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah petanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Instrumen yang digunakan adalah instrumen achievement test atau tes hasil belajar/ prestasi. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa

(14)

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Instrumen Pretest IPA Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015

Indikator Nomor Item Instrumen

(15)

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Instrumen Posttest IPA Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015

(16)

3.5.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 348). Uji validitas instrumen pretest maupun instrumen post-test diuji cobakan terlebih dahulu di SD Negeri Kebowan 02 dengan jumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20 menggunakan correccted item total correlation. Instrumen yang diuji cobakan pada 19 siswa dapat dikatakan valid apabila correccted item total correlation-nya >0,456 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini

adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315). Tabel nilai-nilai r product moment selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 3.11

Nilai-nilai r Product Moment

N Taraf Signifikan 5% Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015

Indikator Butir

Instrumen

(17)

dalam Instrumen Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015

Indikator Nomor Item

(18)

peneliti hanya mengambil 20 instrumen yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 34. Selain itu untuk instrumen uji coba posttest yang dinyatakan valid ada 22 instrumen, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 instrumen yaitu 1, 2, 3, 4, 7, 12, 13, 16, 18, 19, 22, 24, 25, 27, 29, 32, 34, 36, 38, 40. Instrumen uji coba pretest dan instrumen pretest mengalami beberapa perubahan nomor, begitu pula dengan instrumen posttest.

Tabel 3.14

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Pretest ke Instrumen Pretest

Nomor

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Posttest keInstrumen Posttest

Nomor

(19)

indeks kesukaran digunkan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B =Banyaknya peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah peserta didik

Berikut ini adalah indekstingkat kesukaran instrumen yang terdapat dalam Tampubolon (2014: 54) sebagai berikut:

1) 0,00 – 0,30 = instrumen sukar 2) 0,31 – 0,70 = instrumen sedang 3) 0,71 – 1,00 = instrumen mudah

Berikut, hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pretest dan posttest yang dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8

Tabel 3.16

Tingkat Kesukaran Instrumen Pretest

Jenis Instrumen

Nomor Instrumen Jumlah

Sukar 4, 7, 20 3

Sedang 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 11

Mudah 1, 2, 3, 5, 6, 8 6

Jumlah Instrumen 20

Tabel 3.17

Tingkat Kesukaran Instrumen Posttest

Jenis Instrumen

Nomor Instrumen Jumlah

Sukar 4, 7, 12 3

Sedang 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 10

Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10 7

Jumlah Instrumen 20

I =

(20)

apa yang akan dinilainya. Istrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011:348). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS statistic 20, pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunaka Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8 adalah baik.

Tabel 3.18

Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Cronbach's Alpha

N of Items

,934 20

Tabel 3.19

Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Cronbach's Alpha

N of Items

,922 20

Hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa reliabilitas pretest baik karena Croncbach Alpha lebih dari 0,8 yaitu 0,934 begitupun dengan reliabilitas posttest yaitu 0,922.

3.6 Teknik Analisis Data

(21)

penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang dilakukan:

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai probabilitas signifikansinya >0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansinya < 0,05 maka sebarannya tidak normal.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas

Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ketentuan probabilitas signifikansi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki varians sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t adalah uji normalitas. Uji t yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Samples T-Test.). Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:

(22)

ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut: 1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Selain itu, kriteria pengujian dua pihak juga dapat dilakukan sebagai berikut:

Gambar

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas 5 Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Gambar 3.1 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Tabel 3.5
Tabel 3.6 Nilai-nilai dalam Destribusi t
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian tersebut digunakan jaringan syaraf tiruan, keakuratan model JST yang paling ideal adalah menggunakan parameter hasil pengolahan citra sebagai data masukan

citra yang telahdirekam yang berasal dari interaksi antaragelombang elektromagnetik dengan sutauobjek.Pemanfaatannya telah lama dilakukan di beberapa negara

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dan kadar bioetanol dari tongkol jagung dengan yield dan kadar yang optimal ( Zea mays L.) ditinjau dari nisbah

Circuit Switching atau dalam bahasa Indonesia disebut sambungan sirkuit menurut wikipedia.com adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di

Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki, mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontrihusi, dan

Anak dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), menunjukkan perilaku anak yang sangat baik dalam menjawab pertanyaan dengan metode bermain peran yang diukur

berdasarkan wadiah, yaitu: (1) dana yang disimpan pada bank adalah

Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Leontiades &amp; Tezek (1980) yang menunjukkan bahwa semakin yakin manajemen perencanaan strategis dapat menghasilkan kinerja