BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 5 SD Negeri
Randuacir 02 Salatiga, dengan jumlah sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari jumlah
siswa laki- laki adalah 16 siswa sedangkan jumlah siswa perempuannya adalah 12
siswa pada mata pelajaran IPA, pokok materi yang di ajarkan adalah Proses
Pembentukan Tanah, dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks.
4.2 Kondisi Awal (Pra Siklus)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti
selama dua hari pada tanggal 25 dan 27 Februari 2014 menggunakan lembar
wawancara yang dibuat berdasarkan pedoman penyusunan wawancara dan lembar
observasi siswa, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang digunakan
guru dalam sehari-hari sering atau sebagian besar dilakukan secara ceramah.
Pembelajaran IPA masih teacher-centered, jadi dalam kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa hanya menerima begitu saja materi yang disampaikan guru
kemudian diakhiri evaluasi sehingga dalam pembelajaran siswa tidak mempunyai
kesempatan untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki.
Guru pernah melakukan kegiatan pembelajara IPA dengan bentuk kegiatan
kelompok, namun kebanyakan tugas-tugas kelompok tersebut tidak dikerjakan
secara bekerjasama tetapi hanya diselesaikan oleh satu siswa saja yang mana
siswa tersebut adalah anggota yang pandai dalam kelompok. Sehingga
menyebabkan hasil belajar siswa yang kurang pandai menjadi rendah hal ini dapat
dilihat dari nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 pada
semester II tahun pelajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya peneliti akan
menyajikan data dalam bentuk daftar atau tabel yang akan menggunakan rentang
dari nilai hasil belajar siswa dan jumlah siswa yang tuntas dan tidak. Hal ini dapat
Tabel 4.1
Rentang Nilai Tes Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Persentase
1 85 - 91 1 4%
2 78 - 84 4 14%
3 71 - 77 3 11%
4 64 - 70 4 14%
5 57 - 63 7 25%
6 50 - 56 9 32%
Jumlah 28 100%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai 85 -
91 sebanyak 1 siswa, nilai 78 - 84 sebanyak 4 siswa, nilai 71 – 77 sebanyak 3
siswa, nilai 64 - 70 sebanyak 4 siswa, nilai 57 - 63 sebanyak 7, nilai 50 - 56
sebanyak 9 siswa, dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendahnya 50.
Berdasarkan data hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar, dan dimana data ketuntasan belajar kondisi awal
dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Keterangan Frekuensi %
Tidak Tuntas 15 54%
Tuntas 13 46%
Jumlah 28 100
Nilai rata-rata 64
Niai tertinggi 90
Nilai terendah 50
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa kelas 5 SD Negeri
Randuacir 02 Salatiga yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan
12 siswa perempuan, diperoleh data ada 46% siswa tuntas yaitu yang nilainya
sudah memenuhi KKM dan masih ada 54% siswa tidak tuntas yang memperoleh
nilai kurang dari KKM yakni 65 sedangkan nilai rata-rata kelas pra siklus adalah
64. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat
Gambar 4.1
Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Nilai Pra Siklus
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai terendah 50
3 Nilai rata-rata 64
Untuk memperjelas hasil teringgi, terendah, maupun nilai rata-rata pada
tabel 4.3 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut ini:
Gambar 4.2
Grafik Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Kelas 5 4.3 Hasil Penelitian
Praktek pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan proses pembentukan
tanah karena pelapukan dengan sub pokok bahasan proses pembentukan tanah
karena pelapukan dan penggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan,
46% 54%
Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus
Tunt as Tidak t unt as
90
40
62
0 50 100
nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a
nilai t ert inggi
nilai t erendah
permukaan (kasar dan halus). Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ini dilakukan
melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:
4.3.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Penggunaan pembelajaran Pair Cheks pada siklus I ini terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut ini:
4.3.1.1Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I
Hasil dari evaluasi prasiklus siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga
menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil
belajar IPA. Dari persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I terdapat 3
kali pertemuan yang dilaksanakan tanggal 2, 5 dan 7 Mei 2014. Sebelum
dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara
lain:
a. Bersama dengan guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah disusun
dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar
observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus
observasi.
4.3.1.2 Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Setelah menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penulis bersama
observer menyepakati untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 3
kali pertemuan pembelajaran pada siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 2, 5
dan 7 Mei 2014, dengan kompetensi dasar Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan Pada siklus 1 ini terdapat dua indikator pembelajaran
serta Menggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan, permukaan (kasar
dan halus). Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1:
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan
yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran
dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi
dilakukan dengan menanyakan “apakah anak-anak pernah melihat Batu? Apa saja
yang anak-anak pernah lihat jenis batuan beku?”. Siswa diminta menjawab
pertanyaan guru. Setelah apersepsi, kemudian pengajar menginformasikan materi
yang akan diajarkan dan menyampaikan kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai
setelah selesai pembelajaran.
Pada kegiatan inti, pengajar menyampaikan cara belajar yang ditempuh
dalam pembelajaran Pair Cheks. Dan guru membentuk siswa dalam kelompok masing-masing harus 4 siswa perkelompok, setelah itu guru membagikan LKS
kepada setiap anggota kelompok. mengorientasikan siswa ke dalam masalah,
yaitu dengan memberikan teks bacaan sesuai dengan materi yang diajarkan. Dari
teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan pengamatan untuk
menjawab soal-soal yang telah diberikan guru sebelumnya sesuai dengan sintaks
dan aturan Pair Cheks. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.
Secara bergantian sesuai kelompok yang dipanggil oleh pengajar siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Suasana yang tercipta
terhadap ini sangat gaduh, karena ada beberapa siswa yang belum mendapatkan
giliran untuk berpresentasi justru berjalan kesana kemari. Namun, hal tersebut
dapat segera diatasi oleh pengajar ketika siswa yang lain menganggapi atau
mengomentari hasil presentasi. Selama kegiatan inti berlangsung, pengajar
melakukan penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian
afektif dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan siswa materi yang dipelajari,
pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran
pembelajaran Pair Cheks. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Pada kegiatan penutup bersama-sama dengan siswa membuat penegasan
atau kesimpulan tentang jenis-jenis batuan yang telah ditemukan oleh siswa dalam
pembelajaran Pair Cheks. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut. Pada akhir pertemuan ini guru memberikan tes
tertulis kepada siswa. Pengajar juga menyampaikan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Hasil pengamatan terhadap pelaksaan siklus I yang dilaksanakan dalam 3
pertemuan ini, proses pembelajaran Pair Cheks berjalan dengan lancar akan tetapi
masih ada sedikit kendala atau pun hambatan dalam proses pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
1. Siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing pada saat diskusi
berlangsung.
2. Siswa masih saling menunjuk pada saat di suruh membacakan hasil diskusi
mereka sehingga melebihi dari waktu yang dialokasikan.
4.3.1.3 Hasil Tindakan
1) Data Hasil Belajar Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Dari temuan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Dari hasil
analisis pengamatan tersebut, berdasarkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
yang telah dilakukan diperoleh hasil yang telah tersajikan hal ini dapat dilihat
Tabel 4.4
Rentang Nilai Tes Siklus I
No Nilai Frekuensi Peresentase
1 85 - 93 4 14%
2 76 - 84 4 14%
3 67 - 75 9 32%
4 58 - 66 6 22%
5 49 - 57 4 14%
6 40 - 48 1 4%
Jumlah 28 100%
Hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I yang diperoleh
selama pelaksanaan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD
Negeri Randuacir 02 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
1 Tuntas 20 71%
2 Belum Tuntas 8 29%
Jumlah 28 100%
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan metode Pair Cheks, dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran
terdapat 20 siswa (71%) tuntas atau mampu mencapai KKM dan 8 siswa (29%)
Gambar 4.3
Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I
Skor hasil siklus I skor tertinggi mencapai 90, skor terendah 40, dan skor
rata-rata 70. Hal ini disebabkan sebagian siswa masih ada yang kurang
memperhatikan saat guru menyampaikan materi, sehingga dalam hasil pencapaian
KKM masih ada yang belum tuntas.
Apabila hasil nilai siklus I dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak sepert tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Daftar Nilai Siklus I
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai terendah 40
3 Nilai rata – rata 70
Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah, maupun nilai rata-rata pada
tabel 4.7 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut:
Gambar 4.4
Grafik Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I
71% 29%
Siklus I
Tunt as Tidak t unt as
90
40
70
0 50 100
nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a
nilai t ert inggi
nilai t erendah
4.3.1.4Hasil Observasi Guru dan Siswa
Pada pertemuan pertama siklus I kegiatan guru dalam pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran Pair Cheks diamati oleh observer. Adapun hasil dari penilaian kinerja guru pada siklus 1 yang terdiri dari 3 pertemuan dimana pada
pertemuan ke 3 peneliti tidak melakukan penilaian dikarenakan pada pertemuan
ke 3 guru hanya melakukan evaluasi dengan memberikan lembar tes. Dan hasil
dari penilaian kinerja guru pada pertemuan 1 dan 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan 1
No Aspek Indikator Jumlah
item 1 Melakukan
Persiapan
a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang
memotivasi
c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu
observasi
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan
membantu melatih siswa dalam menilai.
g. Pelatih Mengecek
Apabila patner benar pelatih memberi kupon.
h. Bertukar Peran
Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.
i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
j. Penegasan Guru
k. Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.
m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan
1 r. Melakukan tindak lanjut
1
Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan 2
No Aspek Indikator Jumlah
item 1 Melakukan
Persiapan
a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang
memotivasi
c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu
observasi
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan
membantu melatih siswa dalam menilai.
g.Pelatih Mengecek
Apabila patner benar pelatih memberi kupon.
h. Bertukar Peran
Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 –3
1
1
i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban j. Penegasan Guru
Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
k.Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.
m.Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan
1 r. Melakukan tindak lanjut
1 1 1 1
Jumlah 17
Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel 4.9 dan digambarkan dengan diagram batang sebagai
berikit:
Tabel 4.9
Gambar 4.5
Hasil Presentase Penilaian Kinerja Guru Siklus I
Presentase hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan
menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I dapat lihat
pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa hasil penilaian kinerja guru dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I, pertemuan pertama yaitu 72% dengan kriteria baik, pertemuan kedua
94% sangat baik.
Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh
observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Hasil penilaian aktivitas
belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran pada
siklus I. Sama dengan penilaian kinerja guru, penilaian aktivitas siswa juga
dilakukan hanya pada pertemuan 1 dan 2 dikarenakan pada pertemuan ke 3
dilakukan evaluasi, jadi penilaian tidak dilakukan. Sedangkan hasil penilaiannya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
No Aspek Indikator No
Item 1 Melakukan
Persiapan
a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran
c. Menunjukkan rasa senang
1
-- 1
72% 94%
0% 50% 100%
Pert em uan 1 Pert em uan 2
Pert em uan 1
2 Melakukan kegiatan pembelajaran
d. Mendengarkan penjelasan guru
e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas
f. Mengerjakan tugas individu
g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok
i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok
j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman
m. Tidak menganggu teman/kelompok lain n. Aktif dalam kerja kelompok
o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
p. Menunjukkan kekompakan
q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman
s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran
t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi
u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi
v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.
w. Dapat menyelesaikan soal dengan tepat 1
x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu
menyimpulkan pembelajaran
1 1
Tabel 4.11
Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
No Aspek Indikator No
Item 1 Melakukan
Persiapan
a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran
c. Menunjukkan rasa senang
1
d. Mendengarkan penjelasan guru
e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas
f. Mengerjakan tugas individu
g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok
i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok
j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman
m. Tidak menganggu teman/kelompok lain n. Aktif dalam kerja kelompok
o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
p. Menunjukkan kekompakan
q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman
s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran
t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi
u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi
v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.
3 Melakukan kegiatan penutup
x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu
menyimpulkan pembelajaran
1 1
Jumlah 20
Tabel 4.12
Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus I Total
skor
Nilai aktivitas
Kriteria
Pertemuan 1 16 72% Baik
Pertemuan 2 20 80% Baik
Tabel 4.12 di atas menunujukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan pertama dengan memperoleh skor 16 dengan presentase
72% dengan kriteria baik, sedangkan pada pertemuan kedua dengan memperoleh
skor 20 dengan nilai presentase 80% dengan kriteria baik, Hasil penilaian aktivitas
belajar siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga selama mengikuti proses
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I apabila dianalisis berdasarkan total skor dapat dilihat dalam bentuk
grafik batang 4.6 di bawah ini :
Gambar 4.6
Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Gambar 4.6 menunujukkan bahwa hasil penilaian aktivitas siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada 72%
80%
65% 70% 75% 80% 85%
Pert em uan 1 Pert em uan 2
Pert em uan 1
mata pelajaran IPA siklus I pertemuan pertama yaitu 72% dengan katagori baik,
sedangkan pertemuan kedua yaitu 80% dengan katagori baik.
4.3.1.5 Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara
proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar,
guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terdapat kelebihan dan kelemahan dalam
pembelajaran kooperatif tipe Pair Cheks.
Pembelajaran IPA kelas 5 pada materi pembentukan tanah pada siklus I ini
telah berhasil sesuai kriteria yang ditentukan, yaitu ketuntasan klasikal telah
mencapai lebih dari 71%. Nilai yang diperoleh pada siklus I ini terendah 40 dan
nilai tertinggi 90 dengan rata-rata 70. Hal ini dapat tercapai karena kelebihan pada
pembelajaran Pair Cheks diantaranya adalah sebagai berikut:
a.Pembelajaran disajikan dengan menyampaikan materi dan pertanyaan yang
dekat dengan kehidupan dan pengalaman siswa, sehingga siswa tertarik dalam
mengikuti pembelajaran.
b.Dalam pembelajaran siswa dapat mengemukakan pendapat dan
mengembangkan rasa ingin tahunya. Sehingga siswa mampu mengingkatkan
rasa percaya diri dan lebih aktif.
Meskipun hasil yang dapat dilihat dari data di atas telah berhasil sesuai
kriteria yang diharapkan, namun tetap ada kelemahan selama pembelajaran
berlangsung. Hasil diskusi guru pengajar dengan observer mengungkapkan
kekurangan dalam pembelajaran tersebut yaitu:
a.Pada awal pertemuan, siswa masih belum memahami langkah-langkah
pembelajaran Pair Cheks dengan benar.
c.Tidak semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil
presentasi temannya.
Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses
pembelajaran, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran
pada siklus II sebagai berikut:
a) Guru pengajar lebih membimbing siswa selama langkah-langkah
pembelajaran.
b) Guru berkeliling mengawasi siswa yang sedang mengerjakan tugas
kelompok.
c) Guru pengajar mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang
sedang presentsi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil
presentasi tersebut.
4.3.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan mengidentifikasi
jenis-jenis tanah. Pada siklus II (2x pertemuan) ini dilakukan dengan rincian
sebagai berikut ini:
4.3.2.1Tahap Perencanaan Tindakan
Pertemuan siklus II dilaksanakan pada 9, 12 dan 15 Mei 2014, hasil refleksi
pada siklus I dengan observer adalah menjadi salah satu pertimbangan untuk
melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Persiapan yang dilakukan untuk
melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan mempersiapkan
instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar lebih efektifitas pembelajaran
dapat meningkat dibandingkan pada siklus I.
4.3.2.2 Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini telah sesuai dengan yang
direncanakan dan langkah – langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik
pada kegiatan awal sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu guru memeriksa
bertanya tentang materi sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin di capai.
Pada kegiatan inti guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok,
setiap 1 kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setelah itu guru membagikan LKS
dan lembar materi pembelajaran pada masing-masing kelompok dan guru
membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Untuk kegiatan LKS tugas
kelompok dilaksanakan sesuai dengan sistematis pembelajaran Pair Cheks. Setelah semua soal terselesaikan guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok diskusi mereka.
Pada kegiatan penutup pengajar bersama-sama dengan siswa membuat
penegasan atau kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari siswa dalam
pembelajaran Pair Cheks. Pengajaran menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran kemudian pengajar membagikan
soal evaluasi pada setiap siswa.
4.3.2.3 Hasil Tindakan
1) Data Hasil Belajar Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II diakhir pembelajaran
dengan diadakan evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar
siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13
Rentang Nilai Tes Siklus II
No Nilai Frekuensi Persentase
1 85 - 90 15 54%
2 79 - 84 2 7%
3 73 -78 5 18%
4 67 -72 2 7%
5 61 - 66 2 7%
6 55 - 60 2 7%
Jumlah 28 100%
Tabel 4.13 menunujukkan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa dengan
menerapkan pembelajaran Pair Cheks, dapat dilihat yang mendapatkan nilai 85 -
2 siswa, yang mendapatkan nilai 73 -78 sebanyak 18% atau 5 siswa, yang mendapatkan nilai 67 -72 sebanyak 7% atau 2 siswa sedangkan yang mendapatkan
nilai 61 - 66 adalah sebanyak 7% atau 2 siswa dan yang mendapatkan nilai 55 - 60
adalah sebanyak 7% atau 2 siswa.
Berdasarkan data hasil tes menunujukkan sebagian besar siswa sudah tuntas
dalam mencapai ketuntasan belajaran. Data ketuntasan belajar dapat dilihat pada
tabel 4.14.
Tabel 4.14
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
1 Tuntas 26 93%
2 Belum Tuntas 2 7%
Jumlah 28 100%
Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan Pair Cheks pada siklus II, dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 26 siswa (93%) tuntas atau mampu mencapai KKM dan 2
siswa (7%) tidak tuntas atau masih berada dibawah KKM. Dari hasil data tersebut
sudah menunjukkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran Pair Cheks hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dari pra siklus (46%), siklus I
Gambar 4.7
Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Apabila hasil nilai siklus II dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Nilai Siswa Siklus II
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai terendah 55
3 Nilai rata – rata 79
Untuk memperjelas hasil teringgi, terendah, maupun nilai rata-rata pada
tabel 4.12 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut:
Gambar 4.8
Grafik Nilai Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.13 dapat dilihat di bawah ini mengenai data perbandingan
ketuntasan, nilai tertinggi dan terendah, serta nilai rata-rata hasil belajar IPA Kelas
5 SD Randuacir 02 Salatiga Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.
93% 7%
Siklus II
Tunt as Tidak t unt as
90
55
79
0 50 100
nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a
nilai t ert inggi
nilai t erendah
Tabel 4.16
Perbandingan Hasil Belajar antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II
f % F % f %
Tuntas 13 46% 20 71% 26 93%
Tidak tuntas 15 54% 8 29% 2 7%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
Nilai Tertinggi 90 90 90
Nilai Terendah 50 40 65
Nilai Rata-rata 64 70 79
Dari Tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari
pra siklus sampai ke Siklus II mengalami peningkatan. Pada pra Siklus siswa yang
tuntas belajar adalah 13 siswa (46%), pada Siklus I menjadi 20 siswa (71%) dan
pada Siklus II menjadi 26 siswa (93%). Sedangkan siswa yang belum tuntas
jumlahnya menurun. Pada saat pra siklus terdapat 15 siswa (54%) belum tuntas,
pada Siklus I masih 8 siswa (29%) dan yang belum tuntas pada Siklus II 2 siswa
(7%). Nilai terendah pra Siklus 50, Siklus I 40 dan Siklus II nilai terendah 65.
Rata-rata siswa dari pra Siklus ke Siklus II juga mengalami peningkatan dari
prasiklus 64 menjadi 70 ke Siklus I atau naik sebesar 6 dan pada Siklus II menjadi
79 atau naik sebesar 9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik gambar 4.9
Gambar 4.9
Perbandingan Hasil Belajar Antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan pada gambar 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan
ketuntasan belajar siswa setelah penelitian tindakan kelas dilaksanakan
mengalami peningkatan, dari nilai rata-rata pada pra siklus adalah 64 dengan
ketuntasan 46% siswa tuntas, setelah dilaksanakan tindakan dengan menerapkan
Pair Cheks dalam pembelajaran rata- rata nilai siklus I menjadi 70 dengan ketuntasan belajarnya mencapai 71% siswa tuntas, sedangkan pada siklus II nilai
rata – rata siswanya adalah meningkat menjadi 79 dengan ketuntasannya menjadi
93% siswa tuntas hasil belajarnya.
2) Hasil Observasi Guru dan Siswa
Kegiatan observasi ini dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru dalam
menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada siklus II pada pertemuan pertama dan
kedua yang dinilai oleh observer dilihat hasil yang sangat baik dari siklus I.
Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan
pembelajaran Pair Cheks dalam pembelajaran IPA yang dapat dilihat pada tabel berikut:
13
20
26
15
8
2 0
10 20 30
pra siklus siklus 1 siklus 2
Tabel 4.17
Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan 1
No Aspek Indikator Jumlah
item 1 Melakukan
Persiapan
a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang
memotivasi
c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu
observasi
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan
membantu melatih siswa dalam menilai.
g. Pelatih Mengecek
Apabila patner benar pelatih memberi kupon.
h.Bertukar Peran
Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.
i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
j. Penegasan Guru
Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
k. Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.
m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan
3 Melakukan r. Melakukan tindak lanjut
1
Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan 2
No Aspek Indikator Jumlah
item 1 Melakukan
Persiapan
a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang
memotivasi
c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu
observasi
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan
membantu melatih siswa dalam menilai.
g.Pelatih Mengecek
Apabila patner benar pelatih memberi kupon.
h.Bertukar Peran
Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.
i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
j. Penegasan Guru
Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.
l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.
m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan
1
3 Melakukan kegiatan penutup
o. Memberikan kesimpulan p. Memberikan evaluasi q. Melakukan pemantapan r. Melakukan tindak lanjut
1 1 1 1
Jumlah 18
Dari kedua data tabel di atas yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang
dilakukan terhadap kinerja guru pada siklus 2 dari maka diperoleh data hasil pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.19
Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II
Siklus II Total skor
Nilai aktivitas
Kriteria Pertemuan 1 16 88% Sangat Baik
Pertemuan 2 18 100% Sangat Baik
Dapat lihat pada tabel 4.19 di atas pada pertemuan 1 skor yang di peroleh
adalah 16 atau dengan nilai presentasenya adalah 88% dengan kriteria sangat baik,
pada pertemuan kedua skornya adalah 18 atau dengan nilai presentasenya adalah
100% dengan kriterianya sangat baik.
Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus II apabila dianalisis berdasarkan nilai aktivitas kinerja dapat dlihat dalam bentuk grafik batang pada
Gambar 4.10
Grafik Penilaian Hasil Kinerja Guru Siklus II
Pada gambar 4.10 dapat dilihat diatas hasil nilai aktivitas kinerja guru pada
pertemuan pertama memperoleh nilai presentasenya dalam kegiatan yang
dilakukan adalah 88%, sedangkan pada pertemuan kedua 100%, jadi semua
kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kriteria sangat baik
sudah menunujukan kesuksesan dalam mengajar.
Dalam proses kegiatan pembelajaran, selain guru yang dinilai oleh
observer, aktivitas siswa juga dinilai oleh observer dengan lembar observasi.
Dapat dilihat hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses
pembelajaran Pair Cheks pada siklus II pada tabel 4.20 dan 4.21 di bawah ini:
Tabel 4.20
Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1
No Aspek Indikator No
Item 1 Melakukan
Persiapan
a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran
c. Menunjukkan rasa senang
1
--
1 88%
100%
Pert em uan 1 Pert em uan 2
2 Melakukan kegiatan pembelajaran
d. Mendengarkan penjelasan guru
e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas
f. Mengerjakan tugas individu
g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok
i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok
j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman
m. Tidak menganggu teman/kelompok lain
n. Aktif dalam kerja kelompok
o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
p. Menunjukkan kekompakan
q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman
s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran
t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi
u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi
v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.
w. Dapat menyelesaikan soal dengan tepat 1
x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu
menyimpulkan pembelajaran
1 1
Tabel 4.21
Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2
No Aspek Indikator No
Item 1 Melakukan
Persiapan
a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran
c. Menunjukkan rasa senang
1
d. Mendengarkan penjelasan guru
e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas
f. Mengerjakan tugas individu
g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok
i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok
j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman
m. Tidak menganggu teman/kelompok lain
n. Aktif dalam kerja kelompok
o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok
p. Menunjukkan kekompakan
q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman
s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran
t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi
u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi
v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.
3 Melakukan kegiatan penutup
x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu
menyimpulkan pembelajaran
1 1
Jumlah 23
Dari data kedua tabel di atas mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus 2
yang diperoleh pada pertemuan 1 dan 2, maka hasil data aktivitas belajar siswa
pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22
Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Siklus II Total skor
Nilai aktivitas
Kriteria
Pertemuan 1 19 76% Baik
Pertemuan 2 23 92% Sangat Baik
Dapat dilihat dari tabel 4.22 di atas menunjukan bahwa dalam kegiatan
aktivitas belajara yang dilakukan oleh siswa dengan menerapkan pembelajaran
Pair Cheks pada siklus II pertemuan pertama dengan skor yang di peroleh adalah 19 dengan nilai presentasenya adalah 76% dengan kriterianya baik, untuk
pertemuan kedua dengan skornya adalah 23 dengan presentasenya adalah 92%
dengan kriterianya sangat baik dan proses kegiatan pembelajaran pada siklus II
pertemuan kedua dilaksanakan dengan berhasil.
Dapat dilihar dari hasil penilaian aktivitas kegiatan belajar siswa kelas 5
SD Negeri Randuacir 02 Salatiga selama mengikuti pembelajaran dengan
Gambar 4.11
Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
1. Hasil Perbandingan Kinerja Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Pair
Cheks pada Mata PelajaranIPA Siklus I dan Siklus II
Setelah diamati oleh observer kinerja guru dalam melakukan kegiatan dalam
mengajar dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks yang diperoleh data perbandingan antara siklus I dan siklus II yang tampak pada tabel 4.23 di bawah
ini:
Tabel 4.23
Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Aktivitas
mengajar
Nilai persentase
Kriteria
Siklus I Pertemuan 1 72% Baik
Pertemuan 2 94% Sangat Baik
Siklus II Pertemuan 1 88% Sangat Baik
Pertemuan 2 100% Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat dari hasil kegiatan guru mengajar
dalam menerapakan pembelajaran Pair Cheks pada siklus I pertemuan pertama yaitu dengan nilai presentasenya adalah 72% dengan kriterianya baik, pertemuan
kedua dengan nilai presentasenya adalah 94% dengan kriterianya sangat baik.
Sedangkan pada siklus II adanya peningkatan, pada pertemuan pertama
presentasenya adalah 88% dengan kriterianya sangat baik, pada pertemuan kedua
dengan presentasenya 100% dengan kriterianya sangat baik. Dapat dilihat bahwa
pada kesimpulanya kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran Pair
76% 92%
0% 50% 100%
Pert em uan 1 Pert em uan 2
Pert em uan 1
Cheks pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga dalam setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai
presentasenya dalam melakukan kegiatan guru mengajar, dapat dilihat bahwa dari
keseluruhan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam kegiatan
pembelajaran pada siklus II berhasil.
2. Hasil Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Pair Cheks pada Mata Pelajaran IPA Siklus I Dan II
Dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks dapat di peroleh
perbandingan anatara siklus I dan siklus II yang di diamati oleh observer kinerja
guru dalam mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.24 di bawah ini:
Tabel 4.24
Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Aktivitas mengajar
Nilai persentase
Kriteria
Siklus I Pertemuan 1 72% Baik
Pertemuan 2 80% Baik
Siklus II Pertemuan 1 76% Baik
Pertemuan 2 92% Sangat Baik
Dari tabel 4.24 dapat dilihat perbandingan aktivitas kegiatan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks adanya peningkatan yang terjadi, pada siklus I pertemuan pertama nilai
persentasenya adalah 72% dengan kriterianya baik, pada pertemuan kedua nilai
persentase yang di peroleh 80% dengan kriterianya baik. Sedangkan untuk siklus
II pada pertemuan pertama nilai persentasenya yang di peroleh adalah 76%
dengan kriterianya baik, pada pertemuan kedua nilai persentasenya 92% dengan
kriterianya sangat baik. Dapat di simpulkan bahwa dalam menerapkan
pembelajaran Pair Cheks siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga mata pelajaran IPA mengalami peningkatan dari setiap pertemuan dari nilai persentase
aktivitas kegiatan siswa dalam belajar, hal ini menyatakan bahwa dari kegiatan
4.3.2.4Tahap Refleksi
Berdasarkan observasi Siklus II dengan menggunakan metode Pair Cheks maka dilakukan refleksi dimana peneliti berdiskusi dengan guru kelas, maka dapat
disimpulkan selama proses belajar mengajar Siklus II guru telah melaksanakan
pembelajaran dengan baik, meskipun dalam kegiatan ada beberapa aspek yang
belum sempurna tetapi jumlah sintaks yang telah dilaksanakan untuk
masing-masing pertemuan besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa
kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup dengan adanya interaksi antara guru
dan siswa serta siswa dengan siswa, siswa terlihat lebih aktif dalam
berkomunikasi ketika diskusi. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah
mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari data yang ada hasil belajar siswa pada pembelajaran di siklus I dan
siklus II, adanya terjadi peningkatan pada setiap pembelajaran yang dilakukan.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar pra siklus,
Siklus I dan Siklus II. Pada pra Siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di atas
Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 65) atau dikatakan tuntas adalah 13 siswa
(46%) kemudian meningkat pada siklus I menjadi 20 siswa (71%). Pada pra siklus
diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal
(KKM 65) atau dikatakan tidak tuntas adalah 15 siswa (53%) kemudian menurun
pada Siklus I menjadi 8 siswa (29%). Pada Siklus I siswa tuntas belajar adalah 20
siswa (71%) Pembelajaran Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan
sehingga diberikan tindakan lanjutan pada Siklus II, yang menunjukkan
peningkatan hasil belajar dari Siklus I siswa yang mendapat nilai di atas Kategori
Ketuntasan Minimal (KKM 65) meningkat pada Siklus II sebesar 26 siswa (93%).
Adapun dimana terdapat 2 orang siswa yang tidak mengalami ketuntasan pada
hasil belajarnya, dikarenakan pada setiap pembelajaran dilakukan kedua siswa
tersebut selalu saja tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, dimana kedua
Meskipun sudah diberi teguran oleh guru siswa tersebut masih saja tidak
mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap saja bermain sendiri pada saat
pembelajaran berlangsung.
Hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Kecamatan Argomulyo
Salatiga mengalami kenaikan dengan penggunaan pembelajaran Pair Cheks, karena dalam pembelajaran Pair Cheks memiliki beberapa keunggulan yaitu dalam memberdayakan potensi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan dan
keterampilannya serta melatih siswa bekerja secara mandiri dalam kelompok
sesuai dengan tugasnya. Keunggulan-keunggulan dalam pembelajaran Pair Cheks
nampak pada saat siswa menuangkan ide dalam mengerjakan lembar kerja yang
diberikan bersama pasangan dalam kelompok dan pada saat siswa memadukan
hasil pemikiran masing-masing selain itu tercipta pula saling menghargai
pendapat temannya, saling membuat kesepakatan, saling berbagi ide atau
pendapat sehingga menambah wawasan siswa untuk berpikir lebih luas lagi dan
saling melengkapi dengan pasangannya.
Sesuai paparan data mengenai peningkatan hasil belajar, hal ini berarti
sesuai dengan yang dikemukakanSpencer Kagan (1993). Dimana pada strategi ini
siswa dilatih bekerja sama untuk mengerjakan soal-soal atau memecahkan
masalah secara berpasangan, kemudian saling memeriksa/mengecek pekerjaan
atau pemecahan masalah masing-masing pasangannya, sehingga siswa lebih aktif
dan hasil belajar siswapun akan menjadi meningkat.
Selain itu hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh oleh Edi Suriawan Hakim, S.Pd (2011) Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Pairs Check untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fisika siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus.
Dan juga penelitan yang dilakukan oleh Winiarti, Nia and Rusdi, Rusdi and Agus,
Susanta (2014) Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan
Model Cooperative Learning Tipe Pair Checks Terhadap Siswa Kelas Viii Di
Berdasarkan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru dengan
menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga, dari siklus I sampai dengan siklus II adanya peningkatan yang baik
dan ini berarti bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil