• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Pair Cheks Di SD Nege

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Pair Cheks Di SD Nege"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 5 SD Negeri

Randuacir 02 Salatiga, dengan jumlah sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari jumlah

siswa laki- laki adalah 16 siswa sedangkan jumlah siswa perempuannya adalah 12

siswa pada mata pelajaran IPA, pokok materi yang di ajarkan adalah Proses

Pembentukan Tanah, dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks.

4.2 Kondisi Awal (Pra Siklus)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

selama dua hari pada tanggal 25 dan 27 Februari 2014 menggunakan lembar

wawancara yang dibuat berdasarkan pedoman penyusunan wawancara dan lembar

observasi siswa, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang digunakan

guru dalam sehari-hari sering atau sebagian besar dilakukan secara ceramah.

Pembelajaran IPA masih teacher-centered, jadi dalam kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa hanya menerima begitu saja materi yang disampaikan guru

kemudian diakhiri evaluasi sehingga dalam pembelajaran siswa tidak mempunyai

kesempatan untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki.

Guru pernah melakukan kegiatan pembelajara IPA dengan bentuk kegiatan

kelompok, namun kebanyakan tugas-tugas kelompok tersebut tidak dikerjakan

secara bekerjasama tetapi hanya diselesaikan oleh satu siswa saja yang mana

siswa tersebut adalah anggota yang pandai dalam kelompok. Sehingga

menyebabkan hasil belajar siswa yang kurang pandai menjadi rendah hal ini dapat

dilihat dari nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 pada

semester II tahun pelajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya peneliti akan

menyajikan data dalam bentuk daftar atau tabel yang akan menggunakan rentang

dari nilai hasil belajar siswa dan jumlah siswa yang tuntas dan tidak. Hal ini dapat

(2)

Tabel 4.1

Rentang Nilai Tes Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Persentase

1 85 - 91 1 4%

2 78 - 84 4 14%

3 71 - 77 3 11%

4 64 - 70 4 14%

5 57 - 63 7 25%

6 50 - 56 9 32%

Jumlah 28 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai 85 -

91 sebanyak 1 siswa, nilai 78 - 84 sebanyak 4 siswa, nilai 71 – 77 sebanyak 3

siswa, nilai 64 - 70 sebanyak 4 siswa, nilai 57 - 63 sebanyak 7, nilai 50 - 56

sebanyak 9 siswa, dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendahnya 50.

Berdasarkan data hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum

mencapai ketuntasan belajar, dan dimana data ketuntasan belajar kondisi awal

dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Keterangan Frekuensi %

Tidak Tuntas 15 54%

Tuntas 13 46%

Jumlah 28 100

Nilai rata-rata 64

Niai tertinggi 90

Nilai terendah 50

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa kelas 5 SD Negeri

Randuacir 02 Salatiga yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan

12 siswa perempuan, diperoleh data ada 46% siswa tuntas yaitu yang nilainya

sudah memenuhi KKM dan masih ada 54% siswa tidak tuntas yang memperoleh

nilai kurang dari KKM yakni 65 sedangkan nilai rata-rata kelas pra siklus adalah

64. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat

(3)

Gambar 4.1

Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Nilai Pra Siklus

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 50

3 Nilai rata-rata 64

Untuk memperjelas hasil teringgi, terendah, maupun nilai rata-rata pada

tabel 4.3 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut ini:

Gambar 4.2

Grafik Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Kelas 5 4.3 Hasil Penelitian

Praktek pembelajaran dilakukan dengan pokok bahasan proses pembentukan

tanah karena pelapukan dengan sub pokok bahasan proses pembentukan tanah

karena pelapukan dan penggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan,

46% 54%

Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

Tunt as Tidak t unt as

90

40

62

0 50 100

nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a

nilai t ert inggi

nilai t erendah

(4)

permukaan (kasar dan halus). Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ini dilakukan

melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Penggunaan pembelajaran Pair Cheks pada siklus I ini terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut ini:

4.3.1.1Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I

Hasil dari evaluasi prasiklus siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga

menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar IPA. Dari persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I terdapat 3

kali pertemuan yang dilaksanakan tanggal 2, 5 dan 7 Mei 2014. Sebelum

dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara

lain:

a. Bersama dengan guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah disusun

dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan.

b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

tindakan.

c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar

observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.

d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus

observasi.

4.3.1.2 Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Setelah menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penulis bersama

observer menyepakati untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 3

kali pertemuan pembelajaran pada siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 2, 5

dan 7 Mei 2014, dengan kompetensi dasar Mendeskripsikan proses pembentukan

tanah karena pelapukan Pada siklus 1 ini terdapat dua indikator pembelajaran

(5)

serta Menggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan, permukaan (kasar

dan halus). Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1:

Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan

yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran

dengan salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi

dilakukan dengan menanyakan “apakah anak-anak pernah melihat Batu? Apa saja

yang anak-anak pernah lihat jenis batuan beku?”. Siswa diminta menjawab

pertanyaan guru. Setelah apersepsi, kemudian pengajar menginformasikan materi

yang akan diajarkan dan menyampaikan kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai

setelah selesai pembelajaran.

Pada kegiatan inti, pengajar menyampaikan cara belajar yang ditempuh

dalam pembelajaran Pair Cheks. Dan guru membentuk siswa dalam kelompok masing-masing harus 4 siswa perkelompok, setelah itu guru membagikan LKS

kepada setiap anggota kelompok. mengorientasikan siswa ke dalam masalah,

yaitu dengan memberikan teks bacaan sesuai dengan materi yang diajarkan. Dari

teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa melakukan pengamatan untuk

menjawab soal-soal yang telah diberikan guru sebelumnya sesuai dengan sintaks

dan aturan Pair Cheks. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

Secara bergantian sesuai kelompok yang dipanggil oleh pengajar siswa

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Suasana yang tercipta

terhadap ini sangat gaduh, karena ada beberapa siswa yang belum mendapatkan

giliran untuk berpresentasi justru berjalan kesana kemari. Namun, hal tersebut

dapat segera diatasi oleh pengajar ketika siswa yang lain menganggapi atau

mengomentari hasil presentasi. Selama kegiatan inti berlangsung, pengajar

melakukan penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian

afektif dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan siswa materi yang dipelajari,

pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran

(6)

pembelajaran Pair Cheks. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Pada kegiatan penutup bersama-sama dengan siswa membuat penegasan

atau kesimpulan tentang jenis-jenis batuan yang telah ditemukan oleh siswa dalam

pembelajaran Pair Cheks. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi tersebut. Pada akhir pertemuan ini guru memberikan tes

tertulis kepada siswa. Pengajar juga menyampaikan pembelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Hasil pengamatan terhadap pelaksaan siklus I yang dilaksanakan dalam 3

pertemuan ini, proses pembelajaran Pair Cheks berjalan dengan lancar akan tetapi

masih ada sedikit kendala atau pun hambatan dalam proses pembelajaran yaitu

sebagai berikut:

1. Siswa tidak menempati tempat duduknya masing-masing pada saat diskusi

berlangsung.

2. Siswa masih saling menunjuk pada saat di suruh membacakan hasil diskusi

mereka sehingga melebihi dari waktu yang dialokasikan.

4.3.1.3 Hasil Tindakan

1) Data Hasil Belajar Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dari temuan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Dari hasil

analisis pengamatan tersebut, berdasarkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

yang telah dilakukan diperoleh hasil yang telah tersajikan hal ini dapat dilihat

(7)

Tabel 4.4

Rentang Nilai Tes Siklus I

No Nilai Frekuensi Peresentase

1 85 - 93 4 14%

2 76 - 84 4 14%

3 67 - 75 9 32%

4 58 - 66 6 22%

5 49 - 57 4 14%

6 40 - 48 1 4%

Jumlah 28 100%

Hasil belajar setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I yang diperoleh

selama pelaksanaan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD

Negeri Randuacir 02 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1 Tuntas 20 71%

2 Belum Tuntas 8 29%

Jumlah 28 100%

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan metode Pair Cheks, dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran

terdapat 20 siswa (71%) tuntas atau mampu mencapai KKM dan 8 siswa (29%)

(8)

Gambar 4.3

Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Skor hasil siklus I skor tertinggi mencapai 90, skor terendah 40, dan skor

rata-rata 70. Hal ini disebabkan sebagian siswa masih ada yang kurang

memperhatikan saat guru menyampaikan materi, sehingga dalam hasil pencapaian

KKM masih ada yang belum tuntas.

Apabila hasil nilai siklus I dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak sepert tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Daftar Nilai Siklus I

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 40

3 Nilai rata – rata 70

Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah, maupun nilai rata-rata pada

tabel 4.7 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut:

Gambar 4.4

Grafik Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I

71% 29%

Siklus I

Tunt as Tidak t unt as

90

40

70

0 50 100

nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a

nilai t ert inggi

nilai t erendah

(9)

4.3.1.4Hasil Observasi Guru dan Siswa

Pada pertemuan pertama siklus I kegiatan guru dalam pembelajaran dengan

menerapkan pembelajaran Pair Cheks diamati oleh observer. Adapun hasil dari penilaian kinerja guru pada siklus 1 yang terdiri dari 3 pertemuan dimana pada

pertemuan ke 3 peneliti tidak melakukan penilaian dikarenakan pada pertemuan

ke 3 guru hanya melakukan evaluasi dengan memberikan lembar tes. Dan hasil

dari penilaian kinerja guru pada pertemuan 1 dan 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek Indikator Jumlah

item 1 Melakukan

Persiapan

a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang

memotivasi

c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu

observasi

Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan

membantu melatih siswa dalam menilai.

g. Pelatih Mengecek

Apabila patner benar pelatih memberi kupon.

h. Bertukar Peran

Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.

i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban

j. Penegasan Guru

(10)

k. Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.

m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan

1 r. Melakukan tindak lanjut

1

Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan 2

No Aspek Indikator Jumlah

item 1 Melakukan

Persiapan

a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang

memotivasi

c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu

observasi

Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan

membantu melatih siswa dalam menilai.

g.Pelatih Mengecek

Apabila patner benar pelatih memberi kupon.

h. Bertukar Peran

Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 –3

1

1

(11)

i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban j. Penegasan Guru

Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

k.Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.

m.Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan

1 r. Melakukan tindak lanjut

1 1 1 1

Jumlah 17

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada

kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel 4.9 dan digambarkan dengan diagram batang sebagai

berikit:

Tabel 4.9

(12)

Gambar 4.5

Hasil Presentase Penilaian Kinerja Guru Siklus I

Presentase hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan

menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I dapat lihat

pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa hasil penilaian kinerja guru dalam proses

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I, pertemuan pertama yaitu 72% dengan kriteria baik, pertemuan kedua

94% sangat baik.

Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh

observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Hasil penilaian aktivitas

belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan pembelajaran pada

siklus I. Sama dengan penilaian kinerja guru, penilaian aktivitas siswa juga

dilakukan hanya pada pertemuan 1 dan 2 dikarenakan pada pertemuan ke 3

dilakukan evaluasi, jadi penilaian tidak dilakukan. Sedangkan hasil penilaiannya

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No

Item 1 Melakukan

Persiapan

a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh

b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran

c. Menunjukkan rasa senang

1

-- 1

72% 94%

0% 50% 100%

Pert em uan 1 Pert em uan 2

Pert em uan 1

(13)

2 Melakukan kegiatan pembelajaran

d. Mendengarkan penjelasan guru

e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas

f. Mengerjakan tugas individu

g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok

i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok

j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman

m. Tidak menganggu teman/kelompok lain n. Aktif dalam kerja kelompok

o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

p. Menunjukkan kekompakan

q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman

s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran

t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi

u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi

v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.

w. Dapat menyelesaikan soal dengan tepat 1

x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu

menyimpulkan pembelajaran

1 1

(14)

Tabel 4.11

Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No

Item 1 Melakukan

Persiapan

a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh

b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran

c. Menunjukkan rasa senang

1

d. Mendengarkan penjelasan guru

e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas

f. Mengerjakan tugas individu

g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok

i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok

j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman

m. Tidak menganggu teman/kelompok lain n. Aktif dalam kerja kelompok

o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

p. Menunjukkan kekompakan

q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman

s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran

t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi

u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi

v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.

(15)

3 Melakukan kegiatan penutup

x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu

menyimpulkan pembelajaran

1 1

Jumlah 20

Tabel 4.12

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus I Total

skor

Nilai aktivitas

Kriteria

Pertemuan 1 16 72% Baik

Pertemuan 2 20 80% Baik

Tabel 4.12 di atas menunujukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan pertama dengan memperoleh skor 16 dengan presentase

72% dengan kriteria baik, sedangkan pada pertemuan kedua dengan memperoleh

skor 20 dengan nilai presentase 80% dengan kriteria baik, Hasil penilaian aktivitas

belajar siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga selama mengikuti proses

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus I apabila dianalisis berdasarkan total skor dapat dilihat dalam bentuk

grafik batang 4.6 di bawah ini :

Gambar 4.6

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Gambar 4.6 menunujukkan bahwa hasil penilaian aktivitas siswa selama

mengikuti proses pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada 72%

80%

65% 70% 75% 80% 85%

Pert em uan 1 Pert em uan 2

Pert em uan 1

(16)

mata pelajaran IPA siklus I pertemuan pertama yaitu 72% dengan katagori baik,

sedangkan pertemuan kedua yaitu 80% dengan katagori baik.

4.3.1.5 Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara

proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar,

guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terdapat kelebihan dan kelemahan dalam

pembelajaran kooperatif tipe Pair Cheks.

Pembelajaran IPA kelas 5 pada materi pembentukan tanah pada siklus I ini

telah berhasil sesuai kriteria yang ditentukan, yaitu ketuntasan klasikal telah

mencapai lebih dari 71%. Nilai yang diperoleh pada siklus I ini terendah 40 dan

nilai tertinggi 90 dengan rata-rata 70. Hal ini dapat tercapai karena kelebihan pada

pembelajaran Pair Cheks diantaranya adalah sebagai berikut:

a.Pembelajaran disajikan dengan menyampaikan materi dan pertanyaan yang

dekat dengan kehidupan dan pengalaman siswa, sehingga siswa tertarik dalam

mengikuti pembelajaran.

b.Dalam pembelajaran siswa dapat mengemukakan pendapat dan

mengembangkan rasa ingin tahunya. Sehingga siswa mampu mengingkatkan

rasa percaya diri dan lebih aktif.

Meskipun hasil yang dapat dilihat dari data di atas telah berhasil sesuai

kriteria yang diharapkan, namun tetap ada kelemahan selama pembelajaran

berlangsung. Hasil diskusi guru pengajar dengan observer mengungkapkan

kekurangan dalam pembelajaran tersebut yaitu:

a.Pada awal pertemuan, siswa masih belum memahami langkah-langkah

pembelajaran Pair Cheks dengan benar.

(17)

c.Tidak semua kelompok memberikan komentar dan tanggapan terhadap hasil

presentasi temannya.

Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran

pada siklus II sebagai berikut:

a) Guru pengajar lebih membimbing siswa selama langkah-langkah

pembelajaran.

b) Guru berkeliling mengawasi siswa yang sedang mengerjakan tugas

kelompok.

c) Guru pengajar mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang

sedang presentsi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil

presentasi tersebut.

4.3.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan mengidentifikasi

jenis-jenis tanah. Pada siklus II (2x pertemuan) ini dilakukan dengan rincian

sebagai berikut ini:

4.3.2.1Tahap Perencanaan Tindakan

Pertemuan siklus II dilaksanakan pada 9, 12 dan 15 Mei 2014, hasil refleksi

pada siklus I dengan observer adalah menjadi salah satu pertimbangan untuk

melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Persiapan yang dilakukan untuk

melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan mempersiapkan

instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar lebih efektifitas pembelajaran

dapat meningkat dibandingkan pada siklus I.

4.3.2.2 Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini telah sesuai dengan yang

direncanakan dan langkah – langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik

pada kegiatan awal sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu guru memeriksa

(18)

bertanya tentang materi sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin di capai.

Pada kegiatan inti guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok,

setiap 1 kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setelah itu guru membagikan LKS

dan lembar materi pembelajaran pada masing-masing kelompok dan guru

membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Untuk kegiatan LKS tugas

kelompok dilaksanakan sesuai dengan sistematis pembelajaran Pair Cheks. Setelah semua soal terselesaikan guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok diskusi mereka.

Pada kegiatan penutup pengajar bersama-sama dengan siswa membuat

penegasan atau kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari siswa dalam

pembelajaran Pair Cheks. Pengajaran menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam mengikuti evaluasi pembelajaran kemudian pengajar membagikan

soal evaluasi pada setiap siswa.

4.3.2.3 Hasil Tindakan

1) Data Hasil Belajar Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II diakhir pembelajaran

dengan diadakan evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar

siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini:

Tabel 4.13

Rentang Nilai Tes Siklus II

No Nilai Frekuensi Persentase

1 85 - 90 15 54%

2 79 - 84 2 7%

3 73 -78 5 18%

4 67 -72 2 7%

5 61 - 66 2 7%

6 55 - 60 2 7%

Jumlah 28 100%

Tabel 4.13 menunujukkan bahwa meningkatnya hasil belajar siswa dengan

menerapkan pembelajaran Pair Cheks, dapat dilihat yang mendapatkan nilai 85 -

(19)

2 siswa, yang mendapatkan nilai 73 -78 sebanyak 18% atau 5 siswa, yang mendapatkan nilai 67 -72 sebanyak 7% atau 2 siswa sedangkan yang mendapatkan

nilai 61 - 66 adalah sebanyak 7% atau 2 siswa dan yang mendapatkan nilai 55 - 60

adalah sebanyak 7% atau 2 siswa.

Berdasarkan data hasil tes menunujukkan sebagian besar siswa sudah tuntas

dalam mencapai ketuntasan belajaran. Data ketuntasan belajar dapat dilihat pada

tabel 4.14.

Tabel 4.14

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1 Tuntas 26 93%

2 Belum Tuntas 2 7%

Jumlah 28 100%

Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan Pair Cheks pada siklus II, dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 26 siswa (93%) tuntas atau mampu mencapai KKM dan 2

siswa (7%) tidak tuntas atau masih berada dibawah KKM. Dari hasil data tersebut

sudah menunjukkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran Pair Cheks hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dari pra siklus (46%), siklus I

(20)

Gambar 4.7

Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Apabila hasil nilai siklus II dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Nilai Siswa Siklus II

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai terendah 55

3 Nilai rata – rata 79

Untuk memperjelas hasil teringgi, terendah, maupun nilai rata-rata pada

tabel 4.12 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut:

Gambar 4.8

Grafik Nilai Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.13 dapat dilihat di bawah ini mengenai data perbandingan

ketuntasan, nilai tertinggi dan terendah, serta nilai rata-rata hasil belajar IPA Kelas

5 SD Randuacir 02 Salatiga Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

93% 7%

Siklus II

Tunt as Tidak t unt as

90

55

79

0 50 100

nilai t ert inggi nilai t erendah nilai rat a-rat a

nilai t ert inggi

nilai t erendah

(21)

Tabel 4.16

Perbandingan Hasil Belajar antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus II

f % F % f %

Tuntas 13 46% 20 71% 26 93%

Tidak tuntas 15 54% 8 29% 2 7%

Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%

Nilai Tertinggi 90 90 90

Nilai Terendah 50 40 65

Nilai Rata-rata 64 70 79

Dari Tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari

pra siklus sampai ke Siklus II mengalami peningkatan. Pada pra Siklus siswa yang

tuntas belajar adalah 13 siswa (46%), pada Siklus I menjadi 20 siswa (71%) dan

pada Siklus II menjadi 26 siswa (93%). Sedangkan siswa yang belum tuntas

jumlahnya menurun. Pada saat pra siklus terdapat 15 siswa (54%) belum tuntas,

pada Siklus I masih 8 siswa (29%) dan yang belum tuntas pada Siklus II 2 siswa

(7%). Nilai terendah pra Siklus 50, Siklus I 40 dan Siklus II nilai terendah 65.

Rata-rata siswa dari pra Siklus ke Siklus II juga mengalami peningkatan dari

prasiklus 64 menjadi 70 ke Siklus I atau naik sebesar 6 dan pada Siklus II menjadi

79 atau naik sebesar 9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik gambar 4.9

(22)

Gambar 4.9

Perbandingan Hasil Belajar Antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan pada gambar 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan

ketuntasan belajar siswa setelah penelitian tindakan kelas dilaksanakan

mengalami peningkatan, dari nilai rata-rata pada pra siklus adalah 64 dengan

ketuntasan 46% siswa tuntas, setelah dilaksanakan tindakan dengan menerapkan

Pair Cheks dalam pembelajaran rata- rata nilai siklus I menjadi 70 dengan ketuntasan belajarnya mencapai 71% siswa tuntas, sedangkan pada siklus II nilai

rata – rata siswanya adalah meningkat menjadi 79 dengan ketuntasannya menjadi

93% siswa tuntas hasil belajarnya.

2) Hasil Observasi Guru dan Siswa

Kegiatan observasi ini dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru dalam

menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada siklus II pada pertemuan pertama dan

kedua yang dinilai oleh observer dilihat hasil yang sangat baik dari siklus I.

Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan

pembelajaran Pair Cheks dalam pembelajaran IPA yang dapat dilihat pada tabel berikut:

13

20

26

15

8

2 0

10 20 30

pra siklus siklus 1 siklus 2

(23)

Tabel 4.17

Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan 1

No Aspek Indikator Jumlah

item 1 Melakukan

Persiapan

a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang

memotivasi

c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu

observasi

Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan

membantu melatih siswa dalam menilai.

g. Pelatih Mengecek

Apabila patner benar pelatih memberi kupon.

h.Bertukar Peran

Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.

i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban

j. Penegasan Guru

Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

k. Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.

m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan

(24)

3 Melakukan r. Melakukan tindak lanjut

1

Hasil Data Penilaian Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan 2

No Aspek Indikator Jumlah

item 1 Melakukan

Persiapan

a. Mengembangkan tujuan pelajaran b.Penyajian pengalaman belajar yang

memotivasi

c. Persiapan perlengkapan belajar d. Perencanaan pembagian kelompok e. Penetapan tujuan objek dan waktu

observasi

Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan

membantu melatih siswa dalam menilai.

g.Pelatih Mengecek

Apabila patner benar pelatih memberi kupon.

h.Bertukar Peran

Seluruh patner bertukar peran dan mengulangi langkah 1 – 3.

i. Pasangan Mengecek Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban

j. Penegasan Guru

Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep.

(25)

l. Menciptakan partisipasi siswa dalam berdikusi`Pembahasan hasil presentasi.

m. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif n. Pemanfaatan sumber pembelajan

1

3 Melakukan kegiatan penutup

o. Memberikan kesimpulan p. Memberikan evaluasi q. Melakukan pemantapan r. Melakukan tindak lanjut

1 1 1 1

Jumlah 18

Dari kedua data tabel di atas yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang

dilakukan terhadap kinerja guru pada siklus 2 dari maka diperoleh data hasil pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.19

Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II

Siklus II Total skor

Nilai aktivitas

Kriteria Pertemuan 1 16 88% Sangat Baik

Pertemuan 2 18 100% Sangat Baik

Dapat lihat pada tabel 4.19 di atas pada pertemuan 1 skor yang di peroleh

adalah 16 atau dengan nilai presentasenya adalah 88% dengan kriteria sangat baik,

pada pertemuan kedua skornya adalah 18 atau dengan nilai presentasenya adalah

100% dengan kriterianya sangat baik.

Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran Pair Cheks pada mata pelajaran IPA siklus II apabila dianalisis berdasarkan nilai aktivitas kinerja dapat dlihat dalam bentuk grafik batang pada

(26)

Gambar 4.10

Grafik Penilaian Hasil Kinerja Guru Siklus II

Pada gambar 4.10 dapat dilihat diatas hasil nilai aktivitas kinerja guru pada

pertemuan pertama memperoleh nilai presentasenya dalam kegiatan yang

dilakukan adalah 88%, sedangkan pada pertemuan kedua 100%, jadi semua

kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kriteria sangat baik

sudah menunujukan kesuksesan dalam mengajar.

Dalam proses kegiatan pembelajaran, selain guru yang dinilai oleh

observer, aktivitas siswa juga dinilai oleh observer dengan lembar observasi.

Dapat dilihat hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses

pembelajaran Pair Cheks pada siklus II pada tabel 4.20 dan 4.21 di bawah ini:

Tabel 4.20

Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No

Item 1 Melakukan

Persiapan

a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh

b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran

c. Menunjukkan rasa senang

1

--

1 88%

100%

Pert em uan 1 Pert em uan 2

(27)

2 Melakukan kegiatan pembelajaran

d. Mendengarkan penjelasan guru

e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas

f. Mengerjakan tugas individu

g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok

i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok

j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman

m. Tidak menganggu teman/kelompok lain

n. Aktif dalam kerja kelompok

o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

p. Menunjukkan kekompakan

q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman

s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran

t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi

u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi

v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.

w. Dapat menyelesaikan soal dengan tepat 1

x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu

menyimpulkan pembelajaran

1 1

(28)

Tabel 4.21

Hasil Data Penilaian Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No

Item 1 Melakukan

Persiapan

a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh

b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran

c. Menunjukkan rasa senang

1

d. Mendengarkan penjelasan guru

e. Bertanya tentang materi yang kurang jelas

f. Mengerjakan tugas individu

g. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas h. Mengerjakan tugas kelompok

i. Berani mengajukan pendapat dalam kerja kelompok

j. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

k. Kerjasama teman satu kelompok l. Memberi bantuan pada teman

m. Tidak menganggu teman/kelompok lain

n. Aktif dalam kerja kelompok

o. Berani mempresentasikan hasil kerjanya secara kelompok

p. Menunjukkan kekompakan

q. Mengajukan pertanyaan dengan sopan r. Menghargai pendapat teman

s. Membuat rangkuman dalam pembelajaran

t. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi

u. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi

v. Tidak memberikan jawaban saat tes evaluasi kepada teman.

(29)

3 Melakukan kegiatan penutup

x. Membuat kesimpulan pembelajaran y. Secara bersama-sama siswa mampu

menyimpulkan pembelajaran

1 1

Jumlah 23

Dari data kedua tabel di atas mengenai aktivitas belajar siswa pada siklus 2

yang diperoleh pada pertemuan 1 dan 2, maka hasil data aktivitas belajar siswa

pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22

Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Siklus II Total skor

Nilai aktivitas

Kriteria

Pertemuan 1 19 76% Baik

Pertemuan 2 23 92% Sangat Baik

Dapat dilihat dari tabel 4.22 di atas menunjukan bahwa dalam kegiatan

aktivitas belajara yang dilakukan oleh siswa dengan menerapkan pembelajaran

Pair Cheks pada siklus II pertemuan pertama dengan skor yang di peroleh adalah 19 dengan nilai presentasenya adalah 76% dengan kriterianya baik, untuk

pertemuan kedua dengan skornya adalah 23 dengan presentasenya adalah 92%

dengan kriterianya sangat baik dan proses kegiatan pembelajaran pada siklus II

pertemuan kedua dilaksanakan dengan berhasil.

Dapat dilihar dari hasil penilaian aktivitas kegiatan belajar siswa kelas 5

SD Negeri Randuacir 02 Salatiga selama mengikuti pembelajaran dengan

(30)

Gambar 4.11

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

1. Hasil Perbandingan Kinerja Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Pair

Cheks pada Mata PelajaranIPA Siklus I dan Siklus II

Setelah diamati oleh observer kinerja guru dalam melakukan kegiatan dalam

mengajar dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks yang diperoleh data perbandingan antara siklus I dan siklus II yang tampak pada tabel 4.23 di bawah

ini:

Tabel 4.23

Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Aktivitas

mengajar

Nilai persentase

Kriteria

Siklus I Pertemuan 1 72% Baik

Pertemuan 2 94% Sangat Baik

Siklus II Pertemuan 1 88% Sangat Baik

Pertemuan 2 100% Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat dari hasil kegiatan guru mengajar

dalam menerapakan pembelajaran Pair Cheks pada siklus I pertemuan pertama yaitu dengan nilai presentasenya adalah 72% dengan kriterianya baik, pertemuan

kedua dengan nilai presentasenya adalah 94% dengan kriterianya sangat baik.

Sedangkan pada siklus II adanya peningkatan, pada pertemuan pertama

presentasenya adalah 88% dengan kriterianya sangat baik, pada pertemuan kedua

dengan presentasenya 100% dengan kriterianya sangat baik. Dapat dilihat bahwa

pada kesimpulanya kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran Pair

76% 92%

0% 50% 100%

Pert em uan 1 Pert em uan 2

Pert em uan 1

(31)

Cheks pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga dalam setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai

presentasenya dalam melakukan kegiatan guru mengajar, dapat dilihat bahwa dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam kegiatan

pembelajaran pada siklus II berhasil.

2. Hasil Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Pair Cheks pada Mata Pelajaran IPA Siklus I Dan II

Dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks dapat di peroleh

perbandingan anatara siklus I dan siklus II yang di diamati oleh observer kinerja

guru dalam mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.24 di bawah ini:

Tabel 4.24

Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Aktivitas mengajar

Nilai persentase

Kriteria

Siklus I Pertemuan 1 72% Baik

Pertemuan 2 80% Baik

Siklus II Pertemuan 1 76% Baik

Pertemuan 2 92% Sangat Baik

Dari tabel 4.24 dapat dilihat perbandingan aktivitas kegiatan siswa selama

mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Pair Cheks adanya peningkatan yang terjadi, pada siklus I pertemuan pertama nilai

persentasenya adalah 72% dengan kriterianya baik, pada pertemuan kedua nilai

persentase yang di peroleh 80% dengan kriterianya baik. Sedangkan untuk siklus

II pada pertemuan pertama nilai persentasenya yang di peroleh adalah 76%

dengan kriterianya baik, pada pertemuan kedua nilai persentasenya 92% dengan

kriterianya sangat baik. Dapat di simpulkan bahwa dalam menerapkan

pembelajaran Pair Cheks siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga mata pelajaran IPA mengalami peningkatan dari setiap pertemuan dari nilai persentase

aktivitas kegiatan siswa dalam belajar, hal ini menyatakan bahwa dari kegiatan

(32)

4.3.2.4Tahap Refleksi

Berdasarkan observasi Siklus II dengan menggunakan metode Pair Cheks maka dilakukan refleksi dimana peneliti berdiskusi dengan guru kelas, maka dapat

disimpulkan selama proses belajar mengajar Siklus II guru telah melaksanakan

pembelajaran dengan baik, meskipun dalam kegiatan ada beberapa aspek yang

belum sempurna tetapi jumlah sintaks yang telah dilaksanakan untuk

masing-masing pertemuan besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa

kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup dengan adanya interaksi antara guru

dan siswa serta siswa dengan siswa, siswa terlihat lebih aktif dalam

berkomunikasi ketika diskusi. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah

mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari data yang ada hasil belajar siswa pada pembelajaran di siklus I dan

siklus II, adanya terjadi peningkatan pada setiap pembelajaran yang dilakukan.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar pra siklus,

Siklus I dan Siklus II. Pada pra Siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di atas

Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 65) atau dikatakan tuntas adalah 13 siswa

(46%) kemudian meningkat pada siklus I menjadi 20 siswa (71%). Pada pra siklus

diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal

(KKM 65) atau dikatakan tidak tuntas adalah 15 siswa (53%) kemudian menurun

pada Siklus I menjadi 8 siswa (29%). Pada Siklus I siswa tuntas belajar adalah 20

siswa (71%) Pembelajaran Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga diberikan tindakan lanjutan pada Siklus II, yang menunjukkan

peningkatan hasil belajar dari Siklus I siswa yang mendapat nilai di atas Kategori

Ketuntasan Minimal (KKM 65) meningkat pada Siklus II sebesar 26 siswa (93%).

Adapun dimana terdapat 2 orang siswa yang tidak mengalami ketuntasan pada

hasil belajarnya, dikarenakan pada setiap pembelajaran dilakukan kedua siswa

tersebut selalu saja tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, dimana kedua

(33)

Meskipun sudah diberi teguran oleh guru siswa tersebut masih saja tidak

mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap saja bermain sendiri pada saat

pembelajaran berlangsung.

Hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Kecamatan Argomulyo

Salatiga mengalami kenaikan dengan penggunaan pembelajaran Pair Cheks, karena dalam pembelajaran Pair Cheks memiliki beberapa keunggulan yaitu dalam memberdayakan potensi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan dan

keterampilannya serta melatih siswa bekerja secara mandiri dalam kelompok

sesuai dengan tugasnya. Keunggulan-keunggulan dalam pembelajaran Pair Cheks

nampak pada saat siswa menuangkan ide dalam mengerjakan lembar kerja yang

diberikan bersama pasangan dalam kelompok dan pada saat siswa memadukan

hasil pemikiran masing-masing selain itu tercipta pula saling menghargai

pendapat temannya, saling membuat kesepakatan, saling berbagi ide atau

pendapat sehingga menambah wawasan siswa untuk berpikir lebih luas lagi dan

saling melengkapi dengan pasangannya.

Sesuai paparan data mengenai peningkatan hasil belajar, hal ini berarti

sesuai dengan yang dikemukakanSpencer Kagan (1993). Dimana pada strategi ini

siswa dilatih bekerja sama untuk mengerjakan soal-soal atau memecahkan

masalah secara berpasangan, kemudian saling memeriksa/mengecek pekerjaan

atau pemecahan masalah masing-masing pasangannya, sehingga siswa lebih aktif

dan hasil belajar siswapun akan menjadi meningkat.

Selain itu hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh oleh Edi Suriawan Hakim, S.Pd (2011) Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Pairs Check untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Fisika siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus.

Dan juga penelitan yang dilakukan oleh Winiarti, Nia and Rusdi, Rusdi and Agus,

Susanta (2014) Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan

Model Cooperative Learning Tipe Pair Checks Terhadap Siswa Kelas Viii Di

(34)

Berdasarkan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru dengan

menerapkan pembelajaran Pair Cheks pada siswa kelas 5 SD Negeri Randuacir 02 Salatiga, dari siklus I sampai dengan siklus II adanya peningkatan yang baik

dan ini berarti bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil

Gambar

Tabel 4.1 Rentang Nilai Tes Pra Siklus
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.4 Rentang Nilai Tes Siklus I
tabel 4.7 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

nama, tipe data dari sebuah kolom/field, menambah, merubah urutan dan menghapus field, menambah dan menghapus Primary Key dan Foreign Key, menambah dan mengurangi konstrain

Kadar ion Seng(II) dalam larutan diukur dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom.Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorpsi ion Seng(II) optimum pada massa

Menjelaskan kesimpulan atas uraian analisa aspek keuangan dan perhitungan pembiayaan yang dikemukakan.. Risiko

adalah menyelesaikan Multi-objective Flexible Job shop scheduling problem dengan kriteria meminimumkan makespan, workload terbesar, dan total workload dari seluruh mesin.Untuk

mendebet Rekening Giro BI BRI dan mengkredit Rekening Giro BI Bank Mandiri dan menyerahkan Cek berikut Surat Tolakannya kepada BRI.  Bank BRI selanjutnya akan mengambil warkat

Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (faktor internal), serta peluang dan ancaman (faktor eksternal) pada usahatani

Keluhan - keluhan tersebut muncul akibat dari kurangnya layanan kualitas yang diberikan oleh KFC dari segi kualitas layanan yang akan berpengaruh pada emosi penilaian

Tabel 4.8 : Hasil Tanggapan Responden dari Indikator Keandalan 42 Tabel 4.9 : Hasil Tanggapan Responden dari Indikator Ketanggapan 44 Tabel 4.10 : Hasil Tanggapan Responden