• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anatomi berasal dari bahasa Yunani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Anatomi berasal dari bahasa Yunani"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Anatomi berasal dari bahasa Yunani, menurut Aris Toteles anatomi berasal dari kata Anas (memisah-misah) dan Thomos/Thomien (memotong-motong). Berarti anatomi adalah ilmu yang mempelajari bagian struktur/organ tubuh manusia dengan cara memisah-misah atau memotong-motong.

Sikap Anatomi yaitu berdiri tegak lurus dengan kedua kaki lurus sejajar menghadap ke depam dengan kedua lengan tergantung ke bawah dengan kedua telapak tangan menghadap ke depan.

Dari sikap Anatomi kita bisa mengkhayalkan bidang/ Planum Immaginer dan juga dapat membagi line Imaginer (garis khayal) dari tubuh kita setelah mengetahui regio tubuh kita. Regio utama tersebut terdiri atas :

1. Regio Caput (kepala) 2. Regio Collum (leher) 3. Regio Thoraks (dada) 4. Regio Abdomen (perut) 5. Regio Pelvis (pinggang)

5. Regio Ekstermitas Superior (tangan) 6. Regio Ekstermitas Inferior (kaki)

Dari regio tersebut kita dapat menarik kesimpulan berupa linea imaginer (garis khayal pada tubuh kita), yakni.

Dari anterior :

1. Linia Mediana Anterior (garis tengah tubuh)

2. Linia Clavicularis Anterior (bagian garis os. Clavicula) terdiri atas dextra dan sinistra 3. Linia Axilaris Anterior (bagian ketiak) terdiri atas dextra dan sinistra

4. Linia Midaxilaris (bagian tengah ketiak) Dari Posterior :

1. Linia Mediana Posterior (garis tengah tubuh)

▸ Baca selengkapnya: masoppo bola berasal dari daerah

(2)

Savant Syndrome atau Sindrom Savant adalah suatu kondisi langka di mana orang dengan gangguan perkembangan saraf, gangguan autisme terutama spektrum atau cedera otak, menunjukkan kapasitas yang mendalam dan luar biasa atau kemampuan jauh melebihi dari apa yang akan dianggap normal.

Tidak ada kesepakatan tentang berapa banyak orang memiliki keterampilan savant. Perkiraan berkisar dari "sangat langka" untuk satu dari sepuluh orang dengan autisme memiliki

keterampilan savant dalam berbagai derajat.

50% dari savant memiliki autisme, sedangkan 50% lainnya sering memiliki gangguan psikologis atau penyakit mental. Beberapa savant yang luar biasa biasanya mengalami gangguan yang sangat signifikan dan cacat.

Yang dimaksudkan dari penjelasan diatas mengenai Savant, yaitu bahwa seorang Savant umumnya tidak dapat melakukan berbagai hal yang umum dilakukan orang seusianya. Misalkan, ada seorang Savant yang tidak bisa makan sendiri, tidak bisa mengikat tali sepatunya, bahkan tidak bisa berbicara dengan baik, tapi mereka memiliki kelebihan luar biasa layaknya seorang manusia super.

Ada seorang Savant yang diketahui dapat menghafal dengan baik jadwal bus di kota tempat tinggalnya, bahkan juga dimana masing-masing bus berada pada tiap waktu tertentu.

Mengenai sindrom Savant ini sendiri, seorang psikolog Amerika Serikat, Dr. Darold Treffert, dalam salah satu jurnalnya menuliskan beberapa hal mengenai Savant, seperti berikut:

1. Savant memiliki kedekatan tertentu dengan autisme, tetapi tidaklah sama.

2. Savant lebih banyak diderita laki-laki.

3. Pengidap sindrom ini memiliki kemampuan spesial yang biasanya berkisar pada 5 bidang, yaitu keahlian musik, seni, penghitungan kalender, matematika, dan mekanikal atau kemampuan spasial.

4. Pengidap Savant memiliki daya ingat luar biasa.

5. Savant dapat diperoleh sejak lahir, atau dari peristiwa tertentu yang terjadi setelah lahir, seperti kecelakaan atau sejenisnya.

6. Kelebihan khusus yang dimiliki seorang Savant ini tidak akan hilang, tetapi dapat menjadi lebih baik jika dilatih dengan baik.

(3)

Laurence Kim Peek terlahir dengan berbagai kerusakan otak yang parah. Dengan tiadanya corpus callosum, yang adalah penghubung antara belahan otak kanan dan otak kiri, dokter yang menangani Peek kala itu pun

menyarankan ayah Peek untuk mengirim Peek ke panti asuhan dan

melupakan segala hal tentangnya. Tentunya, sebagai seorang ayah saran dokter itu tak dia dengarkan.

Hingga akhir hayatnya, Kim tidak mampu melakukan berbagai gerakan motorik normal, bahkan sulit berjalan. Ketidakmampuan motorik ini diduga adalah akibat dari rusaknya sebagian otak besarnya. Dalam test IQ normal pun, Kim mendapat nilai di bawah rata-rata, 87.

IQ boleh kecil, namun apa yang dapat dia lakukan sungguh luar biasa. Hingga tahun 2008, tercatat Kim telah membaca lebih dari 12.000 buku, dan

memahami dengan baik keseluruhan buku-buku tersebut. Ia mampu

membaca buku dengan begitu cepat–2 halaman dibaca dalam 3 detik–dan memahami nyaris semua dari apa yang baru ia baca. Yang unik, kedua matanya membaca halaman yang berbeda. Dan hebatnya lagi, Kim

menguasai lebih dari 15 disiplin ilmu–dari sejarah, geografi, hingga olahraga, serta dapat menyebutkan berbagai fakta-fakta unik yang seringnya diabaikan oleh orang biasa. Ia juga bisa menentukan hari dari sebuah tanggal dengan segera, dan juga mengingat dengan baik setiap musik yang pernah ia dengar. Ia disebutkan sebagai seseorang yang akan menginterupsi sebuah pertunjukan musik hanya untuk mengatakan bahwa 'nada trombonnya terlalu tinggi dua nada'.

Sosok Kim Peek ini pernah dijadikan model untuk sebuah film berjudul "Rain Man", yang menceritakan seorang autistik dengan kemampuan mirip

sebagaimana Kim–meskipun Kim sendiri tidak termasuk pengidap autistik. Dan dengan diluncurkannya film tersebut, Kim jadi makin terbuka dengan dunia luar, dan makin senang berada di tengah-tengah masyarakat. Kim meninggal pada akhir tahun 2009 karena serangan jantung.

(4)

Leslie Lemke dilahirkan di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1952 dengan diagnosis glaukoma dan otak yang lumpuh akibat terlahir prematur. Dengan berat hati, dokter ketika itu terpaksa mengambil matanya dalam operasi. Ibunya sendiri telah menyerah mengenai pengasuhannya, dan bayi ini diadopsi seorang perawat bernama May Lemke, yang saat itu sedang mengadopsi 5 anak lain.

Ketika bayi, si kecil Leslie Lemke tak bisa menelan makanannya sendiri, dan sang ibu adopsi terpaksa mendorong makanan ke dalam kerongkongannya supaya Leslie kecil bisa makan. Ia baru bisa mengunyah makanan sendiri pada usia setahun, dan dalam enam tahun berikutnya tida menunjukkan perkembangan yang signifikan. Leslie kecilpun baru bisa berdiri pada usia 12 tahun, dan dia tidak bisa berjalan hingga 3 tahun setelahnya.

Sampai disini cerita perjuangan berat membesarkan Leslie kecil. Hingga pada usia 16, Leslie yang belum pernah mengenal alat musik sekalipun,

mengejutkan ibu adopsinya dengan memainkan Tchaikovsky's Piano

Concerto no.1 di tengah suatu malam. Dia memainkan lagu itu setelah

mendengarkannya sekali saja.

Sejak itu, Leslie dilatih untuk memainkan lagu-lagu klasik dengan pianonya dalam rentang genre yang luas. Seperti yang pertama, Leslie hanya perlu mendengarkan lagu satu kali untuk mengulangnya dengan sempurna. Sejak tahun 1980, Leslie sering mempertunjukkan keahliannya memainkan piano dalam berbagai konser di kancah internasional. Konser terakhirnya diadakan tahun 2007, sebelum kesehatan Lemke yang memburuk menghentikannya dari mengadakan konser lebih lanjut.

(5)

Pernah mengalami kecelakaan ketika bayi, Alonzo Clemons kehilangan banyak kemampuan dasar, dan pertumbuhannya pun terhambat. Tidak bisa makan sendiri, tidak bisa mengikat tali sepatu, nilai IQnya berkisar 40-50, tetapi dia bisa memahat. Yang hebat adalah, dia mampu memahat setelah melihat modelnya hanya sepintas, dan mampu membuat model 3 dimensi yang sempurna dari sebuah gambar 2 dimensi yang ia lihat, tepat serupa bahkan ke otot-otot modelnya. (Alonzo seringkali membuat pahatan hewan, daring seringkali adalah kuda)

Sejak kecil, kemampuan memahatnya yang luar biasa terus ia latih dengan membuat berbagai pahatan. Bahkan dalam keadaan dimana ia tidak mampu mendapat tanah liat atau lilin untuk memahat, biasanya ia akan mencari di lingkungan sekitar, bahan yang bisa dipahat untuk model barunya. Sejak munculnya film 'Rain Man' sebagaimana yang disebutkan sekilas diatas, Alonzo memiliki semangat lebih untuk mendapat pengakuan dari dunia internasional akan kelebihannya, dan juga keinginan kuat untuk sukses sebagai seorang pemahat. Hasil pahatannya dinilai banyak orang luar biasa karena sangat mirip, diselesaikan dalam waktu yang amat singkat, dan terlihat realistis. Ia juga dikenal pernah memahat patung tiga anak kuda sesuai ukuran aslinya, dikenal sebagai 'Three Frolicking Foals'. Jika ingin melihat beberapa hasil pahatannya, kalian dapat kunjungi situs ini.

(6)

Terlahir dengan kondisi fisik yang lemah, Gottfried Mind terinspirasi untuk menggambar hewan-hewan dari seorang pelukis bernama Legel, yang dikenalnya di masa kecil. Setiap hari, ketika ayahnya bekerja, Mind kecil mengamati pekerjaan Legel yang menggambar bangunan dan hewan ternak sepanjang waktu. Sejak itu Mind tertarik untuk menggambar juga. Ayahnya, yang adalah seorang tukang kayu, menganggap hanya kayulah yang berguna untuk kehidupan, dan ia tak pula menganggap menggambar sebagai sesuatu yang berguna. Setiap kali Mind meminta kertas pada ayahnya untuk

menggambar, ayahnya melempari Mind dengan sepotong kecil kayu; ini membuat Mind berusaha untuk membuat miniatur hewan dari potongan-potongan kayu itu. Hasilnya cukup bagus, bahkan domba serta kambing kayu buatannya pun terpajang di atas perapian di beberapa rmah di desanya. Mind juga pernah mencoba mengukir pada kayu, gambar anak petani di desanya, namun gagal.

Pada usia delapan tahun, Mind dimasukkan ke sebuah akademi seni untuk orang kurang mampu. Gurunya menggambarannya sebagai 'amat lemah, tidak mampu melakukan kerja keras, penuh bakat menggambar, makhluk aneh, berpikir layaknya seniman, juga amat nakal'. Tidak diketahui berapa lama ia tinggal di akademi itu, berikutnya ia diketahui mendatangi seorang pelukis bernama Sigmund Hendenberger. Dari sang mentor, Mind belajar seni menggambar dan melukis dengan cat air. Pendidikan Mind sendiri

kebanyakan berkutat pada bidang seni, ia selalu kesulitan menulis namanya sendiri, bahkan nyaris tidak bisa apa-apa dalam aritmatika.

Keahlian Mind dalam menggambar dibangkitkan dengan sebuah kejadian. sang mentor Sigmund Hendenberger sedang menggambar seekor kucing, ketika sang murid berkata dengan lantangnya, "Itu bukan kucing!". Sang mentor pun menantang Mind untuk menggambar kucing yang lebih bagus, dan hasil gambarnya begitu nyata sampai-sampai Hendenberger menyalin gambarnya itu. Sejak itu ia dikenal sebagai Raphael of Cats karena

keahliannya dalam menggambar kucing yang tampak begitu mirip aslinya.

5. Gilles Tréhin (1972-...)

Gilles Tréhin hidup paruh waktu di sebuah kota bernama Urville, diatas pulau Côte d'Azur, yang terletak di antara Cannes dan St. Tropez. Belum pernah mendengarnya? Memang, Urville hanya ada di pikirannya.

(7)

jadilah sebuah bandara besar dari lego yang ia rancang di kamar tidurnya. Karena bandara besar pastilah berada dekat suatu kota besar, maka mulailah Gilles membangun kota Urville dengan legonya. Namun, pada usia 15 tahun, Gilles melakukan revolusi besar dengan menggantikan lego yang selama ini menjadi mitranya, dengan menggambarkannya diatas kertas.

Urville in bukan sekedar khayalan belaka–Gilles telah membuat 250 lebih gambar detail mengenai segi-segi kota Urville, bahkan telah membuat sebuah buku yang menjelaskan tentang kota imajiner ini. Kini ia tinggal di Cagnes-sur-Mer, dekat kota Nice, Prancis.

6. Jedediah Buxton (1707-1772)

Cukup ironis sebenarnya kalau membaca masa kecil Jedediah Buxton, karena meskipun ayahnya adalah guru di sebuah paroki, dan kakeknya seorang pendeta, pendidikan Buxton telah begitu diabaikan, hingga ia tidak bisa menulis, dan pengetahuannya, kecuali angka, sangatlah terbatas. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana Buxton mulai mempelajari angka-angka, tapi perhatiannya selalu terpaku pada hal-hal semacam ini, dan ketika ia membicarakan sebuah objek, seringkali ia mengacu pada angka-angka yang berkaitan dengannya. Ia mengukur luas desa kelahirannya, Elmton cukup dengan berjalan menelusurinya, dan bahkan memberitahukan luasnya kepada orang lain, tidak hanya dalam satuan acre, tetapi bahkan dalam inci persegi.

Ketajaman penghitungannya diuji pada 1754 oleh Royal Society ketika ia sedang bepergian ke London, dimana Buxton teruji mampu menghitung dan mengkalkulasikan angka hingga sebesar 39 digit. Selama kunjungannya ke metropolitan London, ia dibawa untuk melihat drama Richard III yang

dipentaskan di teater Drury Lane, tetapi seluruh pikirannya dipusatkan untuk menghitung banyaknya kata-kata yang diucapkan oleh David Garrick.

Demikian pula, dia memfokuskan dirinya untuk menghitung jumlah tapakan kaki para penari, dan ia menyatakan bahwa begitu banyaknya bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh instrumen musik telah membuatnya bingung tak terkira.

(8)

Terlahir beberapa waktu sebelum negara asalnya, Amerika Serikat

membukukan pencapaian besar dalam sejarah dengan mendaratkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan, Orlando Serrell hanyalah seorang anak biasa tanpa bakat istimewa, hingga usia 10 tahun. Sebagaimana anak-anak

seusianya, Orlando suka bermain olahraga, terutama bisbol. Pada hari yang ditentukan itu, 15 Januari 1979, Orlando sedang bermain bisbol ketika sisi kiri kepalanya terhantam bola bisbol cukup kuat. Meksipun hantamannya cukup kuat, ia tetap melanjutkan permainan dan tidak memberitahu orangtuanya perihal cederanya.

Perlahan, cedera akibat bola bisbol itu menghilang, namun Orlando mendapati ia memiliki kemampuan baru: ia mampu melakukan kalkulasi kalender yang rumit, dan ia juga mengingat dimana ia berada, apa yang ia lakukan, dan bagaimana cuaca yang ia amati sejak hari dimana kepalanya terhantam bola bisbol. Yang unik dari kemampuan Orlando adalah, ia hanya seorang bocah biasa hingga kepalanya terhantam bola bisbol, dan hantaman itu seolah mengaktifkan sisi kecerdasannya yang menakjubkan itu. Ini

mengesankan, seolah, ada kunci menuju kecerdasan luar biasa itu, unci yang belum pernah bisa digenggam manusia.

8. Stephen Wiltshire (1974-...)

Stephen Wiltshire adalah seorang tunawicara di masa kecilnya. Masa

kecilnya, sebagaimana Kim Peek atau Leslie Lemke, tidaklah begitu mulus–ia didiagnosis mengidap autisme, dan di tahun yang sama ayahnya tewas dalam kecelakaan motor. Pada usia lima tahun, Stephen disekolahkan di Queensmill School di London, dimana ia menunjukkan ketertarikannya pada seni menggambar. Untuk masa selanjutnya, karena kondisinya, ia

(9)

"paper"–kertas.

Di usianya yang kesepuluh, Stephen menggambar sederetan objek wisata di London, satu untuk tiap huruf alfabet, yang kemudian ia namai London Alphabet. Dan sejak itu, ia sudah membuat serangkaian buku yang berisikan gambar-gambar karyanya.

Yang membuat Stephen menjadi terkenal adalah kemampuannya yang luar biasa untuk menggambar panorama sebuah kota besar hanya dari sebuah penerbangan singkat menggunakan helikopter. Pertama kalinya Stephen melakukan hal ini adalah saat menggambar panorama kota Tokyo pada sebuah kanvas sepanjang 3 meter selama seminggu, setelah mengamati dari penerbangan selama setengah jam dengan helikopter. Sejak itu ia telah menggambar berbagai kota lain seperti Roma, Hong Kong, Frankfurt, Madrid, Dubai, Jerusalem dan London pada kanvas panjang, semuanya berbekal ingatannya. Dalam kasus gambar kota Roma, Stephen menggambarnya dengan begitu detail, bahkan ia menggambar dengan tepat jumlah tiang pada Pantheon. Gambar panorama terakhir yang ia buat sejauh ini adalah panorama kota New York sepanjang 5,5 meter, yang diselesaikan Stephen dalam waktu 5 hari pada Oktober 2009.

Atas sumbangannya yang besar dalam dunia seni, pada tahun 2006 Stephen dianugerahi gelar MBE (Member of the Order of the British Empire), yang tentunya diberikan oleh Kerajaan Inggris. Proyek terbarunya adalah membuat panorama panjang kota New York sepanjang 76 meter, yang dipasang di terminal kedatangan Bandara John Fitzgerald Kennedy, New York. Panorama itu dibuatnya dalam kerjasama dengan bank Swiss UBS, yang menjadikan gambar panorama itu sebagai bagian iklan mereka, menganalogikan ketelitian dan ketekunan Stephen dalam menggambar dengan UBS dalam melayani nasabahnya. Kalian dapat mengunjungi situs Stephen Wiltshire yang berisi galeri karya-karyanya, yang juga dipajang di museum galeri miliknya di London.

9. Ellen Boudreaux (1957-...)

(10)

Terlahir prematur, Ellen mengalami kebutaan akibat mata yang belum berkembang sempurna dalam kandungan, serupa dengan apa yang terjadi pada Leslie Lemke. Meskipun ia buta, telinganya tetaplah hebat, dan pada usia 6 bulan, saudarinya memergoki si bayi Ellen sedang bernyanyi,

mengikuti alunan musik "Lullaby" karya Johannes Brahms. Sejak itu, Ellen telah mendengar banyak lagu yang populer di masa itu, dan mengingatnya dengan begitu baik hingga ketepatan terkecil.

Pada usia 7 tahun, Ellen dibelikan sebuah piano oleh orangtuanya. Dari piano itu ia mengulang berbagai lagu yang ia dengarkan, dan Ellen terkadang memainkannya dengan gaya genre tertentu. Bahkan, ia merancang sendiri melodi untuk 'menemani' alunan yang ia dengar. Ellen jga belajar gitar, menghabiskan berjam-jam untuk menghafalkan konfigurasi antara nada suara yang dihasilkan dengan posisi jarinya, dan ia mulai belajar memainkan lagu-lagu yang ia dengar dari radio. Ellen diketahui membentuk sebuah band lokal bernama 'The Diremakers' pada tahun 1994, dengan Ellen menjadi pemain utama. Band itu sendiri telah mengadakan pertunjukkan di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. KoranSacramento Bee mendeskripsikan Ellen sebagai 'seorang yang mampu mendengar sebuah lagu, menyimpannya di memorinya, dan memainkannya bertahun-tahun kemudian, dengan

ketangkasan dan ketepatan yang luar biasa'.

Selain kemampuannya dalam bidang musik, Ellen juga memiliki kelebihan lain. Sang ayah menyadari bahwa sejak kecil Ellen, terlepas dari

kebutaannya, tidak pernah menabrak barang-barang di rumahnya, bahkan tidak pernah menabrak satu pohonpun ketika berlari di hutan. Kemudian dketahui bahwa Ellen mengembangkan sendiri kemampuan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi gema dari suara yang ia keluarkan sendiri pada benda-benda di sekitarnya, yang kemudian 'memberitahu' Ellen akan adanya sesuatu di sana. Kemampuan ini juga dikembangkan oleh kelelawar dan lumba-lumba.

(11)

kepada Ellen bunyi perekam waktu otomatis selama 10 menit, yang seolah memunculkan sebuah jam di dalam benak Ellen. Ketika waktu (pada jam) menunjukkan waktu 1:59:59, Ellen langsung menyahut, 'Jam dua'. Ellen setiap hari juga selalu mendengarkan acara TV favoritnya–tanpa sedikitpun terlewat.

10. Daniel Tammet (1979-...)

Daniel Tammet, meskipun kini dipanggil dengan nama itu, dilahirkan dengan nama Daniel Paul Corney, sebagai anak tertua dari 9 bersaudara. Di masa kecilnya, ia sempat mengalami epilepsi yang cukup parah, yang akhirnya dihilangkan dengan pengobatan medis. Dan tampaknya penyakit itulah yang 'mendatangkan' padanya kemampuan luar biasa. Sejak kecil, ia suka

menghitung, dan kini ia bahkan bisa menghitung akar pangkat tiga dari suatu bilangan lebih cepat daripada kalkulator. Juga, yang membuat ia menjadi terkenal adalah saat ketika ia menyebutkan fraksi dari rasio paling terkenal, π, hingga bilangan desimal ke-22.514. Dimana sebagian besar orang yang pernah berurusan dengan π hanya menghafalnya hingga dua desimal, yaitu 3,14; bayangkan saja jika dihafal hingga desimal ke-22.514. Dia memegang rekor untuk daerah Eropa untuk hal ini. Tapi, tunggu dulu. Orang Amerika pernah membuat lelucon yang kira-kira bunyinya begini, 'No matter how hard

you try, there will always be an Asian who made it better'. Rupanya, lelucon

itu berlaku pula dalam daftar pemegang rekor penghafal angka desimal π. Disana tercatat Tammet menempati posisi ke-6, dan di puncak adalah Lu Chao dari China yang memegang rekor dunia resmi Guinness untuk menghafal angka desimal π, hingga angka desimal ke-67.890.

Kembali ke laptop Daniel, masa kecilnya dihabiskan dengan mempelajari angka. Dia juga mengembangkan kemampuan sinestesia, kemampuan yang membuatnya mampu melihat 'warna dan citra' tersendiri dari tiap-tiap angka. Dengan kemampuan sinestesia ini, ia mampu 'melihat' apakah sebuah

(12)

Selain kemampuan menghitung yang unik, Daniel juga memiliki kemampuan lebih dalam bahasa–ia mampu berbicara dengan baik dalam bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, Estonia, Finlandia, Esperanto, dan Islandia. Bahasa yang terakhir ia pelajari dalam seminggu dalam tantangan untuk wawancara di televisi lokal Islandia. Dan ia berhasil–wawancara itu berhasil dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Islandia. Kini, Daniel pun merancang bahasa buatannya sendiri, Mänti, yang dikatakannya menunjukkan hubungan antara dua hal yang berbeda. Ia mencontohkan, 'ema' yang berarti ibu, disebutnya sebagai sumber dari 'ela'–kehidupan. Nama belakang barunya pun, Tammet, diambilnya dari bahasa Estoniatamme–pohon ek.

Yang membuat Daniel begitu istimewa di mata para ilmuwan peneliti Savant, adalah kenyataan bahwa ia, tak seperti kebanyakan Savant lainnya, mempu menjelaskan bagaimana kemampuan Savantnya bekerja. Seperti ketika ia menjelaskan seperti apa 'citra' dari angka-angka di dalam benaknya, ia mampu menjelaskan seperti apa ia melihat angka 5, 333 bahkan 6943. Seorang profesor menyatakan bahwa Daniel dapat menjadi 'batu Rosetta'– batu kunci–untuk memahami yang terjadi pada para Savant.

Disamping semua kemampuannya, ia juga menulis buku; yang pertama berjudulBorn on The Blue Day, menceritakan pengalaman hidupnya sebagai seorang autistik pemalu yang didiagnosis mengidap sindrom Asperger, sindrom yang ditunjukkan dengan kesulitan penderitanya untuk berinteraksi dalam kehidupan sosial, dan ketertarikannya pada suatu subjek tertentu. Buku ini dipasarkan pada tahun 2006, dan laku terjual di dunia internasional, termsuk diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Buku keduanya, Embracing the

Wide Sky, disebut oleh majalah Prancis L'express sebagai 'buku paling laris di

Gambar

gambar detail mengenai segi-segi kota Urville, bahkan telah membuat

Referensi

Dokumen terkait

Untuk identifikasi masalah 2 dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor (pendidikan ibu rumah tangga, pekerjaan, pendapatan

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Terdapat jaminan seperti

Akan tetapi sebagai tontonan yang mengedukasi dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada penonton terutama

Gambar 6 memperlihatkan pengaruh perbandingan tepung terigu, tepung empat varietas ubi jalar, dan tepung kacang hijau terhadap kadar karbohidrat menunjukkan bahwa

Software atau perangkat lunak dalam hal ini adalah program aplikasi hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Rental Plat [R] Disk

Belahan dilapis menurut bentuk yaitu belahan dilapis dengan kain lain yang sama bentuknya. Belahan ini banyak digunakan pada tengah muka pakaian, tengah belakang atau pun ujung

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu